UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG HURUFMELALUI PERMAINAN KARTU HURUF DI TK NEGERI PEMBINA SUKARAME

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG
HURUFMELALUI PERMAINAN KARTU HURUF
DI TK NEGERI PEMBINA SUKARAME

Oleh
ASRIYANI KASUMA
1213254003

ABSTRAK

Masalah dalam penelitian ini adalah kemampuan mengenal lambang huruf yang
belum berkembang secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan mengenal lambang huruf melalui permainan kartu huruf. Penelitian
ini berupa penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tiga siklus yang setiap
siklusnya terdiri dari empat tahapan, yakni tahap perencanaan, tahap pelaksanaan,
tahap observasi, dan tahap refleksi.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi dengan
menggunakan panduan instrumen observasi. Data yang terkumpul dianalisis
secara deskriptif kuantitatif kemudian dianalisa secara kualitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan melalui permainan kartu huruf
dapat meningkatkan kemampuan mengenal lambang huruf.

Hal ini terlihat dari persentase kemampuanmengenal lambang huruf pada siklus I
hanya mencapai 33,99 persen meningkat menjadi 41,33 pada siklus II dan
meningkat menjadi 77,13 persen pada siklus III. Oleh sebab itu hendaknya
permainan kartu huruf lebih perlu dimaksimalkan penggunaannya agar dapat
meningkatkan kemampuan mengenal lambang huruf khususnya pada anak usia
dini.

Kata kunci: Lambang Huruf, Permainan Kartu Huruf.

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL
LAMBANG HURUF MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF
DI TK NEGERI PEMBINA BANDAR LAMPUNG
(SKRIPSI)

Oleh
ASRIYANI KASUMA

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN


S1 PG PAUD KONVERSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL
LAMBANG HURUF MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF
DI TK NEGERI PEMBINA BANDAR LAMPUNG
(SKRIPSI)

Oleh
ASRIYANI KASUMA

S1 PG PAUD KONVERSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015

KATA PENGANTAR


Penulis mengucap puji syukur kehadirat Allaah.SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan PTK yang berjudul:
Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Huruf Melalui Permainan
Kartu Huruf pada TK.Negeri Pembina Bandar Lampung, sebagai syarat untuk
memperoleh gelar sarjana di Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Bujang Rahman, M.Si. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung
2. Ibu Riswanti Rini, M.Si Selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung
3. Ibu Ari Sofia Selaku Ketua Program Studi S1PG-PAUD Universitas Lampung
4. Ibu Dra. Sasmiati, M.Hum Selaku Dosen Pembimbing dalam penyusunan
Skripsi dan Laporan Penelitian Tindakan Kelas
5. Bapak Baharuddin Risyak, M.Pd Selaku Dosen Pembahas dan Laporan
Penelitian Tindakan Kelas
6. Bapak/Ibu Dosen Program S1 PG-PAUD yang telah memberikan ilmu
pengetahuan selama penulis menuntut ilmu pada Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung.


7. Ibu Hj. Nurkhasanah,S.Pd sebagai Kepala TK.Negeri Pembina Sukarame dan
rekan rekan sekerja yang telah memberikan kesempatan, kemudahan, dan
fasilitas pendukung demi terlaksananya penelitian tindakan kelas ini.
8. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis menyelesaikan PTK ini.

Bandar Lampung,

November

ASRIYANI KASUMA
NPM.1213254003

2015

MOTTO

Guru hendaknya memjadi pribadi yang bermutu
dalam kepribadian dan kerohanian
( Ki Hajar Dewantara )


Kesuksesan yang diperoleh anakku adalah cerminan
keberhasilan hidupku
(ASRIYANI KASUMA)

DAFTAR ISI

Halaman
I.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..............................................................................

1

1.2 Identifikasi Masalah ......................................................................

7

1.3 Pembatasan Masalah .....................................................................


7

1.4 Rumusan Masalah dan Permasalahan ...........................................

8

1.5 Tujuan Penelitian. .........................................................................

8

1.6 Manfaat Penelitian ........................................................................

8

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORITIS
2.1 Pengertian Bahasa .........................................................................

10


2.1.1 Pekembangan Bahasa Anak Usia Dini...................................

10

2.1.2 Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini ...............................

11

2.1.3 Lingkup Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini ................

13

2.1.4 Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Anak.

14

2.1.5 Pendekatan Pembelajaran ....................................................

15


2.1.6 Tahapan Membaca Anak Usia Dini........................................

16

2.1.7 Pengenalan Huruf ................................................ .................. 17

2.2 Bermain Anak Usia Dini .............................................................
2.2.1 Pengertian Bermain ………………………………………

18
18

2.2.2 Tujuan Dan Fungsi Bermain ................................................. 20
2.2.3 Tahapan Bermain................................................................... 22
2.2.4 Bentuk-bentuk Permainan....................................................... 22
2.2.5 Permainan Kartu Huruf........................................................... 24
2.3 Kerangka Pikir Penelitian ............................................................

25


2.4 Hipotesis Tindakan .......................................................................

26

III. METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian ..................................................................

27

3.2 Setting Penelitian ..........................................................................

28

3.2.1 Waktu Penelitian ................................................................

28

3.2.2 Tempat Penelitian ................................................................

28


3.3 Subjek Penelitian ..........................................................................

28

3.4 Sumber Data.................................................................................

29

3.5 Teknik Dan Alat Pengumpulan Data ...................................................

29

3.5.1Observasi ..................................................................................

29

3.5.2Tes .............................................................................................

29


3.5.3 Teknik Wawancara ...................................................................

30

3.6 Analisi Data ……………………………………………………

30

3.7 Indikator keberhasilan …………………………………………

30

3.8 Perencanaan Tindakan…………………………………………

31

1 Tahapan Perencanaan …………………………………..……

31

2 Tahapan Pelaksanaan ……………………………..…… ……

31

3 Observasi dan Evaluasi ……………………………………… .

32

4 Analisis dan Refleksi ……………………………………… ....

33

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................. 34
4.2 Hasil Penelitian ............................................................................. 36
4.2.1Hasil Penelitian Siklus I .......................................................
36
4.2.2 Hasil Penelitian Siklus II .....................................................
43
4.2.3 Hasil Penelitian Siklus III ..................................................... 50
4.3 Pembahasan .................................................................................... 55
4.3.1Aktivitas Pengenalan Lambang Huruf...................................... 55
4.3.2 Kinerja Guru.......................................... ................................... 56
4.4 Keterbatasan Penelitian...............................................................

56

V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .................................................................................... 57
5.2 Saran ............................................................................................. 58
LAMPIRAN

PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan untuk :
1) Almarhum mamah dan papahku
2) Suamiku tercinta : Gunawan
3) Anak – anakku : Shakira Alya Khaira dan Ghania Alya Aqila
4) Kakakku : Dwi Fasyana Kasuma
5) Rekan kerja yang tak bisa saya sebutkan satu persatu.
6) Para dosen stap pengajar SI PG-PAUD Konversi
7) Serta sahabatku : Aisyah dan Anselia yang selalu support dalam penyelesaian
penelitan ini.

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada
tanggal 10 April 1972. Pendidikan Sekolah
Dasar diselesaikan pada SD Negeri I
Jagabaya

pada

tahun

1985,

kemudian

melanjutkan sekolah pada SMP Negeri 3
Rawalaut dan selesai pada tahun 1988.
Kemudian melanjutkan sekolah pada SPG
PGRI 2 Tanjungkarang dan selesai pada
tahun 1991. Tahun 2004 penulis menikah dengan Gunawan dan dikaruniai 2
orang putri.
Penulis memulai karir sebagai guru pada tahun 1999 sebagai guru SD Bandarsari
kemudian tahun 2004 pindah mengajar di TK Negeri Pembina Sukarame sampai
sekarang. Tahun 2003 penulis melanjutkan pendidikan D2 PGTK Universitas
Lampung Wisuda pada tahun 2006. Tahun 2012 penulis melanjutka S1 PG-PAUD
(Pendidikan Anak Usia Dini) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung. Saat ini penulis masih menjabat sebagai guru Taman
Kanak–Kanak TK Negeri Pembina Sukarame.

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan
Nasional Pasal 1 Nomor 2 mengatakan : Pendidikan Nasional adalah pendidikan
yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama,
kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
Selain harusberdasarkan UUD 1945

Pendidikan yang diselenggarakan oleh

lembaga pendidikan di Indonesia harus dan juga tanggap pada tuntutan perubahan
zaman saat ini. Agar kita dapat mencetak generasi penerus yang berkualitas guna
menjawab tantangan besar yang akan di hadapi bangsa kita dimasa mendatang.
Generasi bangsa berkualitas tidak dapat dihasilkan bila tidak melalui pendidikan
yang berkualitas juga. Menjadi tugas kita bersama untuk menciptakan pendidikan
yang berkualitas.
Anak Usia Dini adalah individu yang unik dan mandiri yang mempunyai potensi
yang masih harus dikembangkankan sesuai dengan tahap perkembangannya.
Perkembangan dan pertumbuhan anak usia dini merupakan serangkaian
perubahan yang terjadi secara teratur, terpola dan dapat diprediksi dan merupakan
proses kematangan dan pengalaman belajar. Perubahan yang terjadi

ini bisa

bersifat kualitatif dan kuantitatif. Sesuai dengan Pasal 1 No 20 Tahun 2003 Ayat

2

14, menyatakan Pendidikan Anak Usia Dini adalah : suatu upaya pembinaan yang
ditujukan pada anak sejak lahir samai dengan

usia 6 tahun yang dilakukan

melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut. (UU Sisdiknas 2003)
Mengacu pada UU tersebut diatas jelas bahwa Pendidikan adalah usaha sadar
yang dilakukan oleh sadar oleh guru guna mengembangkan potensi diri yang ada
pada anak didik baik kecerdasan, sikap dan perilaku guna kehidupannya dimasa
mendatang. Jadi jelas untuk membantu Bangsa kita mencetak generasi berkualitas
dibutuhkan Pendidikan yang berkualitas dari mulai Penidikan Usia Dini –
Perguruan Tinggi.
Berbagai bentuk layanan yang kini telah dikembangkan oleh masyarakat sebagai
bentuk kepedulian dan sumbangsih kepada Pendidikan Anak Usia Dini usia 0 – 6
tahun. Pada jalur formal berbentuk Taman Kanak – Kanak (TK)/Raudhatul Atfal
(RA) dan bentuk lain yang sederajat, dengan menggunakan program untuk anak
usia 4 - < 6 tahun. Penyelenggaraan PAUD pada jalur nonformal berbentuk
Taman Penitipan Anak (TPA) dan bentuk lain yang sederajat, dengan
menggunakan progaram untuk anak usia 0 - < 2 tahun, 2 - < 4 tahun, 4 - < 6 tahun
dan Program Pengasuhan untuk anak usia 0 - < 6 tahun; Kelompok Bermain (KB)
dan bentuk lain yang sederajat, menggunakan program untuk anak usia 2 - < 4
tahun.
Sistem pembelajaran yang diterapkan pada Anak Usia Dini diusahakan untuk
senyaman munkin dan dalam bentuk kegiatan yang merupakan keseharian anak

3

pada seusianya dan berhubungan langsung dengan kehidupan anak, sehingga otak
anak akan dirangsang untuk terus berfikir secara aktif melalui pengalaman yang
dialaminya langsung selama kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Lembaga
PAUD sebagai tempat titik awal anak mengenal pendidikan juga menjadi titik
sentral dan fundamental bagi pendidikan selanjutnya menjadi wajib bagi anak
untuk melaluinya sebelum memasuki pendidikan Sekolah Dasar. Karena hakekat
PAUD

adalah

membantu

anak

untuk

mengembangkan

segala

aspek

perkembangannya, menanamkan sifat dan kebiasaan baik agar dapat diterima di
lingkungannya, membantu anak mencapai kematangan mental dan fisik agar dapat
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
Tapi kenyataan yang ada dilapangan sekarang banyak penyelengaraan PAUD
yang banyak menyimpang dilihat dari a)

standar tingkat

pencapaian

perkembangan, b) standar pendidik dan tenaga kependidikan, c) standar isi proses
dan penilaian, d) standar sarana dan prasarana, pengelolaan dan pembiayaan.
Standar pencapaian yang terpisah. Pendekatan belajarpun bukan dengan
pendekatan tematik melainkan pendekatan akademik. Jadi jelas terlihat
penyimpangan yang terjadi saat ini baik di lembaga PAUD negeri maupaun
swasta.
Penyelenggara PAUD berlomba – lomba menarik minat orang tua

untuk

mendaptarkan anak di sekolahnya dengan berbagai fasilitas yang sempurna,
namun didalam pelaksanaannya anak hanya dijadikan objek belajar bukan sebagai
sumber belajar. Untuk menguasai bidang kemampuan tertentu, anak harus duduk
manis mendengarkan, mengingat dan menghafal apa yang diterangkan oleh

4

gurunya. Lima aspek bidang pengembangan yang harus dikuasai anak, dilakukan
anak bukan melalui bermain dan pembiasaan, tapi melalui belajar bidang studi
seperti layaknya anak SD.
Hal – hal yang seperti ini tentunya akan merusak masa depan anak saat dia
dewasa nanti, saat dunia anak yang harus dilewati dengan bermain. Anak sudah
harus belajar seperti anak SD, kemunkinan saat nanti anak memasuki jenjang
pendidikan sekolah dasar. Anak sudah jenuh dan bosan dengan model
pembelajaran yang itu – itu saja, seperti: tulis, baca, hitung.
Kenyataan yang ada saat ini banyak lembaga PAUD juga terjadi di TK.Negeri
Pembina Sukarame. PAUD yang seharusnya tugasnya mempasilitasi anak
mencapai tahap perkembangannya guna keberhasilan anak dijenjang pendidikan
selanjutnya beralih menjadi SD mini. Anak di didik harus bisa baca tulis hitung
dengan cara seperti layaknya anak SD. Tidak ada bermain didalam
pembelajarannya, anak datang, duduk manis untuk belajar mengeja, menulis
berbaris – baris kalimat dan hitungan.
Hal ini diperburuk dengan kualifikasi tenaga pendidik yang tidak sesuai
dibidangnya. Banyak sekali tenaga pendidik yang di TK yang bukan tamatan S1
PAUD atau sejenisnya. Karena sekolah hanya mengejar target anak tamat TK
sudah bisa baca, tulis dan berhitung dan melupakan kaedah tahap perkembangan
anak.
Kenyataan buruk inipun terjadi di TK Pembina Sukarame, sebagian besar guru
senior mempunyai kualifikasi pendidikan S1 Bahasa Indonesia. Hanya baru 3
orang yang sudah mempunyai kualifikasi pendidikan S1 PAUD, ditambah 1 orang

5

D2 PGTK dan 1 orang yang sedang menyelesaikan S1 PAUD pada progaram
percepatan S1 PAUD UNILA.
Sistem pembelajaran yang menyimpang ini menyebabkan anak di TK.Negeri
Pembina Sukarame yang banyak kesulitan dalam mengenal lambang huruf apa
lagi untuk membaca. Pengenalan membaca pada tahap awal anak tidak dilakukan
dengan media permainan yang menarik oleh para guru. Anak diajarkan mengeja
huruf demi huruf selayaknya anak SD.
Kemampuan berbahasa anak TK tentunya tidak sama dengan orang dewasa, hal
ini disebabkan pengetahuan anak akan bahasa masih sangat terbatas. Kemajuan
berbahasa anak berjalan seiring dengan perkembangan fisik, mental, kecerdasan,
dan sosialnya. Kemajuan berbahasa anak TK sangat bergantung dari hubungan
sosial anak dengan teman sebaya, guru dan orang dewasa di sekitarnya.
Jadi jelas untuk kemampuan anak dalam membaca pun masih kurang, tapi ini
bukan berarti anak TK tidak boleh diajarkan membaca. Pengetahuan membaca
boleh diajarkan pada anak TK, hanya saja metodenya yang perlu diperhatikan.
Mengenalkan membaca pada anak TK tetap harus menggunakan kaedah belajar
seraya bermain, hal ini tidak bisa ditawar –tawar lagi. Hanya dengan bermainlah
pengetahuan membaca anak dikembangkan.
Manfaat membaca sangatlah banyak, selain merupakan hiburan bagi anak juga
merupakan jendela ilmu pengetahuan yang dapat diperoleh dengan membaca.
William Ellery Channing dalam Menumbuhkan Minat Baca Sejak Dini ( Tahun
2008,Hal 13) mengatakan In the best of books, Great men talk to us, Give
theirmoust precious thoughts, And pour their souls into ours. Yang artinya :

6

Dalam buku bermutu, Manusia luar biasa mengatakan sesuatu pada kita,
Memberikan pemikiran hebat, Dan menuangkan jiwanya pada kita. Oleh karena
itu budaya membaca harus mulai dikembangkan saat anak di TK sehingga saat
anak memasuki jenjang pendidikan SD kemampuan membaca permulaan anak
sudah terasah.
Permasalahan membaca pun terjadi di TK. Negeri Pembina Sukarame, jangankan
membaca. Menyebutkan beberapa lambang huruf pun anak – anak masih belum
mampu apa lagi disuruh membaca. Kebanyakan para orang tua menganjurkan
untuk mengadakan les tambahan membaca bagi anak. Tapi ini tentuya
bertentangan dengan prinsip belajar anak usia dini.
Dari permasalahan yang ada di TK.Negeri Pembina Sukarame ini peneliti
mengadakan serangkaian penelitian untuk mencari permainan yang menarik untuk
membantu meningkatkan kemampuan anak mengenal lambang huruf. Pada
akhirnya peneliti memutuskan untuk menerapkan Permainan Kartu Huruf untuk
meningkatkan kemampuan mengenal lambang huruf di kelompok B.
Semoga dengan kemampuan yang dimiliki peneliti akan membantu para dewan
guru lain untuk dapat menerapkan permainan Kartu Huruf untuk meningkatkan
kemampuan anak mengenal lambang huruf di TK .Negeri Pembina Sukarame
terutama meningkatkan kemampuan anak mengenal lambang huruf di kelas B 2
dimana peneliti mengajar dengan berbagai permainan yang menarik lainnya.
Sehingga pada akhirnya anak dapat membaca permulaan lebih mudah dan cepat
sebelum memasuki jenjang pendidikan SD tanpa melupakan kaedah kebutuhan
dasar anak usia dini yaitu Bermain.

7

Dari uraian yang diatas maka penulis mengangkat judul PTK (Penelitian Tindakan
Kelas ) ini adalah upaya menigkatkan kemampuan mengenal lambang huruf
dalam lingkup bahasa melalui permainan Kartu Huruf di TK. NEGERI
PEMBINA Bandar Lampung Tahun 2015.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka identifikasi
masalah yang ada yaitu :
1. Guru masih melaksanakan pembelajaran yang bersifat akademik.
2. Guru belum memanfaatkan permainan sebagai model pembelajaran di TK
Negeri Pembina.
3. Guru belum melibatkan anak saat proses pembelajaran berlangsung.
4. Kualifikasi pendidikan guru yang belum sesuai
5. Anak belum mampu menyebutkan lambang huruf.
6. Anak belum mampu menunjukkan lambang huruf.
7. Anak belum mampu membedakan lambang huruf.
8. Anak belum mampu mengurutkan lambang huruf.
9. Anak belum mampu menyusun lambang huruf menjadi kata.
1.3 Pembatasan Masalah
Dari paparan diatas dapat diidentifikasi masalah yang ada yaitu :
1. Anak belum mampu menyebut lambang huruf
2. Anak belum mampu membedakan lambang huruf
3. Anak belum mampu menunjukkan lambang huruf

8

4. Anak belum mampu mengurutkan lambang
5. Anak belum mampu menyusun lambang huruf menjadi kata yang dikenal
1.4 Rumusan Masalah dan Permasalahan
Berdasarkan uraian diatas dan hasil observasi di Paud Negeri Pembina Sukarame,
diajukan rumusan sebagai berikut : anak belum mampu mengenal lambang huruf.
Maka masalah penelitian adalah : Apakah Pembelajaran dengan menggunakan
Kartu Huruf dapat Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Huruf di
TK.Negeri Pembina Sukarame.
Bagaimanakah model permainan kartu huruf dalam meningkatkan kemampuan
dalam mengenal lambang huruf pada anak di TK Negeri Pembina.
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka disimpulkan tujuan dari penelitian
ini adalah :
1. Untuk mengetahui manfaat Permainan Kartu Huruf dalam Meningkatkan
Kemampuan Mengenal Lambang Huruf di TK.Negeri Pembina Sukarame.
2. Untuk menganalisis model permainan Kartu Huruf dalam meningkatkan
kemampuan anak dalam mengenal lambang huruf di TK Negeri Pembina.
1.6 Manfaat Penelitian
Dengan adanya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan perbaikan pembelajaran,
diperoleh banyak sekali manfaat bagi siswa, guru dan sekolah.

9

1. Secara Teoritis
a) Sebagai

pendorong

pelaksanaan

permainan

kartu

hurufuntuk

meningkatkan

kemampuan

meningkatkan kemampuan mengenal lambang huruf.
b) Sebagai

informasi

pengetahuan

untuk

mengenal lambang huruf.
2. Secara Praktis
a. Manfaat bagi anak
Meningkatkan kemampuan anak mengenal lambang huruf melalui
permainan kartu huruf.
b. Manfaat bagi guru
1. Memperoleh wawasan pengetahuan untuk meningkatkan kemampuan
mengenal lambang huruf melalui permainan kartu huruf.
2. Meningkatkan pengetahuan guru dalam membuat perencanaan
pembelajaran dan mengevaluasi kemampuan anak mengenal lambang
huruf melalui permainan kartu huruf.
3. Bahan

perbaikan

proses

belajar

mengajar,

khususnya

dalam

mengembangkan permainan Kartu Huruf untuk meningkatkan
kemampuan anak mengenal lambang huruf.
c. Manfaat bagi sekolah
1) Sebagai informasi untuk meningkatkan kemampuan anak mengenal
lambang huruf melalui permainan kartu huruf.
2) Sebagai bahan pertimbangan untuk melaksanakan permainan kartu
huruf untuk meningkatkan kemampuan mengenal lambang huruf.

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORITIS

2.1 Perkembangan Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini
2.1.1 Pengertian Bahasa Anak Usia Dini
Bahasa adalah alat yang digunakan untuk berkomunikasi manusia yang satu
dengan manusia lainnya. Melalui bahasa anak dapat mengungkapkan apa yang
dirasakan dan mengembangkan kemampuan bergaul dengan teman sebaya, guru
dan orang disekitarnya. Bahasa juga merupakan salah satu aspek yang harus
dikembangkan pada anak usia dini.
Bahasa sebagai alat komunikasi anak mencakup komunikasi verbal dan
komunikasi non verbal yang dipelajari anak tergantung pada kematangan dan
kesempatan belajar yang diperoleh anak. Bahasa juga menjadi landasan seorang
anak untuk mempelajari bidang – bidang pegembangan lainya. Sebelum anak
mempelajari bidang – bidang pengetahuan lain, anak perlu menggunakan bahasa
agar dapat memahami suatu hal dengan baik.
Bahasa sebagai salah satu penyampai pesan dari apa yang sedang difikirkan
seseorang, menjadi sangat penting bagi anak dalam proses pembelajaran. Karena
dengan bahasa yang diucapkan oleh anak, dia dapat menyampaikan apa saja yang
ada difikirkan dan dirasakannya. Jadi sudah tepat bila bahasa menjadi salah satu
aspek perkembangan yang harus dikuasai saat anak berada di PAUD.

11

Peran bahasa dalam pikiran anak adalah:
a. Bahasa memunkinkan perkembangan pikiran abstrak dan konseptual.
b. Bahasa sebagai alat komunikasi, membantu pembentukan dan mendorong
perkembangan pikiran.(Piaget, Vygotsky, dan Bruner dalam Tampubolon
dalam mengembangkan minat dan kebiasaan membaca pada anak, 1991:1213)
Dari pendapat diatas jelas bahwa pikiran anak tertuang didalam bahasa anak, akan
tetapi bahasa anak dalam arti potensi perlu dikembangkan oleh orang dewasa
disekitar anak. Karena melalui dialog atau percakapan anak dengan orang dewasa
pikiran anak akan semakin berkembang.
2.1.2 Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini
Bahasa anak akan mengalami kemajuan secara bertahap sesuai dengan tingkat
kematangan anak dan interaksi anak dengan guru, teman sebaya dan
lingkungannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Piaget yaitu: Sejak lahir hingga
dewasa pikiran anak berkembang melalui jenjang – jenjang berperiode sesuai
dengan tingkat kematangan anak itu secara keseluruhan dan dengan interaksi –
interaksinya

dengan

lingkungannya.(

Piaget

dalam

Tampubolon

dalam

mengembangkan minat dan kebiasaan membaca pada anak,1991: 3)
Piaget dalamTampubolon dalam mengembangkan minat dan kebiasaan membaca
pada anak mengemukakan empat jenjang utama perkembangan pikiran anak
antara lain sebagai berikut:
1. Jenjang Sensorimotoris: sejak lahir – 18/24 bulan
2. Jenjang Praoperasional: 18/24 bulan – 6/7 tahun

12

3. Jenjang Operasi Konkret: 6/7 tahun – 11/12 tahun.
4. Jenjang Operasi Formal: 12 – 15 tahun
Pandangan Piaget tentang bahasa anak-anak ditulisnya dalam bukunya “ The
Langueage and Thought or the Child” terbit tahun 1962 Dia menemukan bahwa
bahasa anak-anak mulai tumbuh pada akhir periode sensorimotoris. Sedang
bahasa egosentris sangat menonjol pada periode praoperasional terutama adalah
berkenaan dengan kegiatan bermain.
Adapun Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan berdasarkan Permendiknas
No 58 Tahun 2009 bahwa lingkup perkembangan bahasa usia 5-6 tahun aadalah
sebagai berikut :
Usia 5

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG HURUF MELALUI PERMAINAN TAPLAK DI TK INSAN MANDIRI

1 11 46

PENGARUH PERMAINAN KARTU ANGKA DAN HURUF TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN DAN HURUF ANAK USIA 5-6 TAHUN

10 91 54

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG HURUF MELALUI PERMAINAN POHON HURUF DI PAUD TERATAI BANDAR LAMPUNG TAHUN 2016

0 29 50

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DI PAUD TERATAI BANDAR LAMPUNG TAHUN 2016

1 9 59

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF

2 12 69

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA MELALUI PERMAINAN DETEKTIF HURUF DI TK NEGERI DESA Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa Melalui Permainan Detektif Huruf Di Tk Negeri Desa Karangwuni Polokarto Sukoharjo Tahun Ajaran 2016/2017.

0 3 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA MELALUI PERMAINAN DETEKTIF HURUF DI TK NEGERI DESA Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa Melalui Permainan Detektif Huruf Di Tk Negeri Desa Karangwuni Polokarto Sukoharjo Tahun Ajaran 2016/2017.

0 2 11

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF DI KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Kartu Huruf Di Kelompok B TK Cempaka Kebon Gulo Musuk Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA DI TK SULTHONI NGAGLIK SLEMAN.

13 149 141

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF MELALUI METODE PERMAINAN KARTU HURUF PADA KELOMPOK B1 TK ABA KETANGGUNGAN WIROBRAJAN YOGYAKARTA.

28 258 117