Inkulturasi DINAMIKA PROSES PENGORGANISIRAN KOMUNITAS

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB VI DINAMIKA PROSES PENGORGANISIRAN KOMUNITAS

A. Inkulturasi

Melakukan inkulturasi kepada masyarakat tidak semudah yang kita bayangkan. Pada awal kedatangan peneliti, masyarakat desa mengira bahwa hadirnya peneliti di desa mereka untuk bantuan proyek atau bantuan dana, sembako, dan lain-lain. Karena kedatangan orang luar dipersepsikan oleh masyarakat Desa Sawahan membawa proyek atau bantuan untuk mereka. Maka yang perlu dilakukan oleh peneliti dalam proses awal adalah mengamati, mendengarkan, dan mencatat dengan baik peristiwa-peristiwa keseharian yang terjadi dalam kehidupan masyarakat Desa Sawahan. Melakukan inkulturasi sangat penting dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan aksi pendampingan. Kegiatan ini melakukan pendekatan kepada masyarakat sekitar supaya dapat menjalin keakraban dan kekeluargaan bersama masyarakat dan mendapatkan kepercayaan dari mereka dan dengan mudah mendapatkan informasi tentang perkembangan dan permasalahan yang masyarakat hadapi. Peneliti melakukan kegiatan sehari-hari seperti yang dilakukan masyarakat desa. Seperti halnya pergi ke pasar, mengikuti yasinan dan melakukan FGD bersama. Tidak hanya mendekati bapak-bapak dan ibu-ibu saja, peneliti juga melakukan pendekatan kepada anak-anak melalui TPA Taman Belajar Al- Quۦ’an di RT 7 dan RT 12, dan kegiatan yang lainnya. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 1. Inkulturasi dengan Aparat Desa Peneliti melakukan inkulturasi awal dengan para pemerintah desa. Peneliti memperkenalkan diri sekaligus mencari data dan informasi di kantor balai desa. Peneliti menemui kasun-kasun yang sedang berada di kantor balai desa. Kami berbincang mengenai kondisi wilayah di masing-masing dusun. Gambar 6.1 Inkulturasi dengan Pemerintah Desa Sumber: Dokumentasi Peneliti 2. Inkulturasi dengan kelompok FAD dan PATBM Inkulturasi bersama dengan kelompok-kelompok yang akan menjadi kelompok dampingan sangat diperlukan. Pada tanggal 12 Desember 2016 Desa Sawahan akan mengadakan acara peresmian desa layak anak. Karena acara tersebut bertemakan anak-anak, maka pemerintah desa melibatkan kelompok Forum Anak Desa FAD dan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat PATBM untuk menjadi tim pelaksana kegiatan. Kelompok PATBM merupakan sebuah gerakan dari jaringan atau kelompok masyarakat pada tingkat masyarakat yang bekerja secara terkoordinasi untuk mencapai tujuan perlindungan anak. PATBM merupakan inisiatif masyarakat sebagai ujung tombak untuk melakukan upaya- digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id upaya pencegahan dengan membangun kesadaran masyarakat agar terjadi perubahan pemahaman, sikap, dan perilaku yang memberikan perlindungan kepada anak. Gerakan tersebut dapat dikelola dengan menggunakan dan mengembangkan fungsi struktur kelembagaan yang sudah ada pada pemerintahan Desa Sawahan. Mereka juga mengawasi bagaimana kehidupan masyarakat yang bekerja sebagai buruh migran, terutama mengawasi anak-anak yang di tinggal orang tuanya ke luar negeri untuk bekerja. Kelompok PATBM dapat mengawasi anak-anak keluarga buruh migran melalui kelompok FAD. Dengan adanya acara tersebut dapat mempermudah peneliti melakukan inkulturasi dengan seluruh kelompok, serta seluruh masyarakat desa yang ikut berpartisipasi pada acara yang dilaksanakan. Peneliti membantu kelompok FAD untuk mempersiapkan acara tersebut. Karena kelompok FAD akan menampilkan sebuah drama mengenai perlindungan anak dan beberapa puisi-puisi yang terkait dengan anak, serta akan menjadi pembawa acara pada saat acara. Setelah kegiatan tersebut selesai, peneliti bersama kelompok FAD mendiskusikan mengenai tujuan untuk melakukan proses perubahan untuk mengurangi dampak yang terjadi pada masyarakat desa terutama pada anak-anak. Pada tanggal 21 Desember 2016, peneliti dengan kelompok FAD menetapkan kegiatan pelatihan dengan materi mengenai manajemen dan penguatan kapasitas kelompok. Kelompok FAD juga sepakat bahwa yang akan menjadi pematerinya yakni mengundang salah satu organisasi yang ada di Kabupaten Trenggalek. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Gambar 6.2 Inkulturasi dengan kelompok FAD Sumber: Dokumentasi Peneliti Dalam menjalin sebuah hubungan, perlu diperhatikan beberapa unsur penting oleh pendamping. Diperlukan adanya kepercayaan antara komunitas dengan para pemegang kepentingan di Desa Sawahan. Begitu juga antara fasilitator dan masyarakat, kepercayaan merupakan kunci utama dalam melakukan pendampingan. Kepercayaan antara fasilitator dengan masyarakat atau komunitas harus selalu terjaga mulai awal hingga proses pendampingan selesai.

B. Melakukan Riset Bersama Masyarakat