PENGUATAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 15

BAB II KAJIAN TEORI

A. PENGUATAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

1. Penguatan a. Pengertian Penguatan Penguatan berasal dari kata kuat yang mempunyai arti banyak tenaganya atau mempunyai yang lebih. Sedangkan kata jadian pengenalan mempunyai arti perbuatan hal dan sebagainya yang menguati atau menguatkan. 1 Penguatan mengandung makna menambahkan kekuatan pada sesuatu yang dianggap belum begitu kuat. 2 Secara Substansial, penguatan mempunyai makna usaha menguatkan hal atau sesuatu yang tadinya lemah menjadi kuat. Di dalam penelitian ini, penguatan yang dimaksud adalah cara untuk memperkuat materi pelajaran pendidikan agama islam sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi tersebut. Burrhus Frederick Skinner terkenal dengan teori operand conditioning-nya. Teori skinner menyatakan bahwa penguatan mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses belajar. Penguatan disini diartikan suatu yang mengakibatkan meningkatnya kemungkinan suatu respon dan 1 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, tt, 1122 2 http:cakons.blogspot , penguatan pendidikan. Diakses pada tanggal 01 Januari 2017. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id lebih mengarah kepada hal-hal yang sifatnya diamati dan diukur. Menurut Skinner terdapat dua penguatan yaitu penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan positif jika penguatan tersebut menghasilkan sikap atau perilaku yang positif. Biasanya ditandai dengan kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dan penuh semangat. Sedangkan penguatan negatif jika suatu penguatan menghasilkan sikap atau perilaku yang tidak diharapkan. 3 Peran guru sangat diperlukan dalam hal ini untuk selalu memberikan penguatan positif kepada siswa. Penguatan positif dapat berupa pujian seperti kamu pintar, bagus, cerdas, good atau dengan memberikan hadiah seperti kue, permen, gambar bintang. Apalagi jika kita mengacu pada kurikulum 2013 yang menekankan pada pembentukan karakter siswa. Teori skinner ini dapat dijadikan acuan dengan baik dalam penguatan positifnya. Guru diharapkan selalu menghargai apapun yang dimiliki oleh peserta didik dan menghadiahinya dengan penuh kesabaran dan semangat. b. Jenis-jenis Penguatan 1 Positive reinforcement penguatan positif, yaitu penguatan yang dilakukan ke arah kinerja yang positif 2 Negative reinforcement penguatan negatif, yaitu penguatan yamg dilakukan karena mengurangi atau menghentikan keadaan yang tidak disukai 3 Dian angraini, Teori Penguatannya Skinner, http:edukasi.kompasiana.com , diakses pada tanggal 23 Januari 2017. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 3 Extinction peredaan, yaitu tidak mengukuhkan suatu perilaku, sehingga perilaku tersebut mereda atau punah sama sekali. Hal ini dilakukan untuk mengurangi perilaku yang tidak diharapkan 4 Punishment, yaitu konsekuensi yang tidak menyenangkan dari tanggapan perilaku tertentu. 4 c. Dasar dan Tujuan Penguatan Adapun dasar-dasar penguatan adalah : 1 Social demand atau tuntutan masyarakat, karena dalam struktur masyarakat akan terjadi pergeseran-pergeseran nilai yang sesuai dengan nilai budaya yang dianut dan budaya yang mempengaruhinya. 5 2 Perkembangan teknologi yang menuntut untuk melakukan teknologi dan secara otomatis akan mempermudah manusia dalam menguasai dan memanfaatkan alam dan lingkungannya dan dengan perkembangan teknologi pula membuat sistem komunikasi secara global, sehingga menyebabkan arus informasi tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. 6 3 Kebijakan pemerintah Kebijakan-kebijakan pemerintah tertuang dalam sikap-sikap politik, ekonomi, pendidikan dan hankam, kebijaksanaan itu akan mempengaruhi upaya-upaya penguatan pada masyarakat. 4 Dara Ainy, Achievement Theory Teori Kebutuhan Mc.Clelland. http:daraainy.blogspot.com2013 , di akses pada tanggal 23 Januari 2017 5 Bertrand Russel, Pendidikan dan Tatapan Sosial, terj. Ahmad Setiawan Abadi, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1993, 47 6 Abu Ahmadi, Manajemen Pendidikan di Indonesia, Bandung: Remaja Karya, 1998,33 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 4 Tujuan penguatan a Pembaharuan Yang dimaksud dengan pembaharuan di sini adalah pembaharuan yang baru dan secara kualitatif berbeda dari sebelumnya serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu. b Optimalisasi Optimalisasi dalam kamus modern bahasa Indonesia mempunyai definisi hal yang bagus atau tinggi atau paling menguntungkan, oleh karena itu penguatan mempunyai upaya untuk membuat sesuatu hal agar berfungsi secara baik dan berdaya guna bagi kehidupan manusia. d. Evaluasi Evaluasi atau penafsiran, penilaian, perkiraan, keadaan atau penentuan nilai. Maksud dari definisi tersebut adalah penguatan merupakan upaya evaluatif terhadap perkembangan terkini karena upaya penguatan sendiri mempunyai makna menuju sesuatu yang baru, oleh karena itu untuk menentukan pada arah mana yang akan dituju dibutuhkan evaluasi sebagai bahan kajian. 7 e. Ciri-ciri Penguatan yang Relevan Diterima 7 Cece Wijaya, Upaya Pembaharuan Dalam Pendidikan dan pengajaran, Bandung: Remaja Karya, 1988, 7 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Penguatan atau usaha menghidupkan kembali unsur yang ada dalam proses pembaharuan usaha-usaha tersebut kadangkala dalam tindakan aplikatif belum dapat diterima oleh masyarakat. Oleh karena itu dalam kajian teori ini akan dibahas tentang ciri-ciri penguatan yang relevan diterima oleh masyarakat. Ciri-ciri tersebut adalah : 1 Secara relatif lebih menguntungkan daripada praktek atau kebiasaan yang sudah ada. 2 Sepadan dengan nilai-nilai yang ada dan pengalaman adopsi masa lalu. 3 Tidak terlalu rumit untuk diterima masyarakat. 4 Dapat didemonstrasikan pada suatu basis tertentu. 2. Pendidikan Agama Islam a. Pengertian Pendidikan Agama Islam Sebelum membahas pengertian pendidikan agama islam, kita ketahui bahwa Pendidikan Agama Islam terdiri dari tiga kata, yaitu: Pendidikan, Agama, dan Islam. Para pakar pendidikan memberikan pengertian kata “pendidikan” dengan bermacam-macam pengertian, diantaranya adalah : 1 Menurut Ki Hajar Dewantara kata “pendidikan” mempunyai arti sesuatu yang menuntut segala kekuatan kodrat yang ada pada anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai warga negara dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. 2 M. Arifin mengemukakan bahwa pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadaruntuk membimbing dan mengembangkan kepribadian serta digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id kemampuan dasar anak didik di dalam pendidikan formal maupun informal. 3 Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pada bab I tentang ketentuan umum Pasal I ayat I disebutkan bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 8 Dari beberapa pengertian tentang pendidikan di atas dapat penulis simpulkan bahwa, pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan seseorang untuk membimbing dan mengembangkan potensi dan kepribadian serta kemampuan dasar peserta didik untuk menuju kedewasaan, berkepribadian luhur, berakhlak mulia dan mempunyai kecerdasan berpikir yang tinggi melalui bimbingan dan latihan. Adapun pengertian “Agama”, secara khusus di identikkan dengan istilah “ad-din”. Dalam tuntutan orang Arab secara Etimologis kata “ad- din” digunakan untuk menunjukkan lebih dari satu makna, diantaranya adalah : pertama mengandung makna kekuasaan, otoritas, hukum, dan perintah. Makna kedua yaitu, ketaatan, peribadatan, pengabdian, dan 8 Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas, h. 65 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id ketundukan kepada kekuasaan dan dominasi tertentu. Ketiga, mengandung makna hukum, undang-undang, jalan, madzhab, agama, tradisi, dan taklid. Dan terakhir menganduung makna balasan, imbalan, pemenuhan, dan perhitungan. 9 Menurut Harun Nasution, istilah agama berasal dari kata Sansekerta. salah satu pendapat mengatakan bahwa kata “agama” tersusun dari dua kata ya itu “a” yang artinya tidak, dan “gam” yang artinya pergi, jadi tidak pergi, tetap ditempat, diwarisi turun temurun. Di lain pendapat ada yang mengatakan bahwa agama berarti teks atau kitab suci dan terakhir kata “agama” diartikan tuntutan. 10 Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka kata “agama” menurut Kuntowijoyo bahwa agama di sebut juga sebagai pemahaman ketuhanan. Pemahaman ini didasarkan atas duasudut pandang, yaitu : ketuhanan dalam arti teoritik, yaitu pengetahuan tentang yang tertinggi yang menimbulkan persembahan, dan pemahaman ketuhanan secara eksistensial, yaitu Tuhan dihayati sebagai tujuan akhir yang melahirkan aktualisasi. 11 Secara terminologi kata Islam Mengandung pengertian tunduk dan berserah diri kepada Allah secara lahir maupun batin dalam melaksanakan 9 Abdul Rahman An Nahiawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat, Terjemahan Shihabuddin, Jakarta: Gema Insani Press, 1983, h. 22-23 10 Syuaeb Kurdi, Abdul Aziz, Model Pembelajaran Efektif Pendidikan....,h.4 11 Ibid., h.5 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya. 12 Sebagaimana dipertegas dalam Al- Qur’an surat Ali Imron ayat 83 uang berbunyi :                Artinya : maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan. Dari ketiga uraian kata diatas, maka jika dirangkaikan ketiga pengertian tersebut yaitu pengertian Pendidikan Agama Islam adalah sebagai berikut : Usaha yang lebih khusus ditekankan untuk mengembangkan fitrah keberagamaan subjek peserta didik agar lebih mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran- ajaran agama Islam. 13 Guru PAI betanggung jawab atas itu. Jadi, pendidikan agama Islam adalah adalah usaha sadar oleh pendidik kepada peserta didik untuk menanamkan nilai-nilai ajaran Islam agar dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam. 14 b. Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam 12 Ibid., h.6 13 Ahmadi, Islam sebagai Paradigma Ilmu pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media,1992, hlm. 20. 14 Ibid,. 21 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Setiap aktifitas yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan harus mempunyai dasar atau landasan yang kokoh dan kuat. Dasar adalah pangkal tolak suatu aktifitas. Didalam menetapkan dasar suatu aktifitas manusia selalu berpedoman kepada pandangan hidup dan hukum-hukum dasar yang dianutnya, karena hal ini yang akan menjadi pegangan dasar didalam kehidupannya. Dasar adalah landasan untuk berdirinya sesuatu. Fungsi dasar ialah memberikan arah kepada tujuan yang akan dicapai dan sekaligus sebagai landasan untuk berdirinya sesuatu. 15 Begitu pula dengan Pendidikan Agama mempunyai dasar yang kuat. Adapun dasar-dasar tersebut dapat ditinjau dari beberapa segi yaitu : 1 Dasar yuridis atau hukum Dasar-dasar yuridis pelaksanaan pendidikan agama Islam adalah berdasarkan perundang-undangan secara ;angsung dan tidak langsung dapat dijadikan pegangan dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam di sekolah ataupun di lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Adapun secara terperinci dasar yuridis tersebut terdiri dari tiga macam, yaitu : a Dasar ideal Dasar ideal pelaksanaan pendidikan agama islam yaitu dasar dari falsafah negara Pancasila, yaitu sila pertama dari Pancasila Ketuhanan Yang Maha Esa. Dasar ini mengandung pengertian bahwa seluruh 15 Rama Yulis, “Ilmu Pendidikan Agama Islam”. Jakarta: Kalam Mulia, 2005, h. 121 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id bangsa Indonesia harus percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa atau harus beragama. 16 b Dasar struktural atau konstitusional Dasar konstitusional adalah dasar pelaksanaan agama islam yang diambil dari Undang-Undang Dasar 1945 dalam bab XI pasal 29 ayat 1 dan 2, yang berbunyi: 1 negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa. 2 negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap pendudukan untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaan itu. 17 Dari bunyi undang-undang tersebut adalah mengandung pengertian bahwa bangsa Indonesia harus beragama. c Dasar operasional Yang dimaksud dengan dasar operasional adalah dasar yang secara langsung mengatur pelaksanaan pendidikan agama di lembaga- lembaga Pendidikan di Indonesia, serta mengamalkannya dalam lingkungan keluarga. 18 2 Dasar religius Yang dimaksud dengan dasar reliigius adalah dasar-dasar yang bersumber dalam agama Islam yang tertera dalam Al- Qur’an maupun hadits. Dalam Al- Qur’an banyak terdapat ayat-ayat yang menjelaskan 16 Zuhairini, dkk, Metodologi Pendidikan Agama, Solo: Ramdhani, 1993 h. 18 17 Undang-Undang Dasar 1945, Surabaya: Apollo, 2002 h. 23 18 Zuhairini, dkk, Metodologi Pendidikan Agama, op. Cit., h. 18 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id tentang pelaksanaan pendidikan agama merupakan perintah dari Tuhan dan merupakan ibadah melaksanakannya. Hal ini diperkuat oleh ayat-ayat Al Quran yang berperan sebagai landasan dalam menjalankannya. Dengan begitu landasan religius ini diharapkan mampu menjadi bekal dalam menjalankan hidup bermsyarakat. Adapun ayat-ayat tersebut antara lain sebagai berikut :                           Artinya : “Serulah manusia kepada jalan Tuhan-Mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk .” QS. An-nahl: 125                 Artinya :”Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah yang munkar: merekalah orang-orang yang beruntung .” QS.Ali Imron 104 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id                        Artinya :”Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang di perintahkan-Nya kepada m ereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” QS. At- Tahrim:6 3 Dasar psikologi Dasar psikologi yaitu dasar yang berhubungan dengan aspek kejiwaan kehiduoan bermasyarakat. Dalam hidupnya manusia selalu memerlukan pegangan hidup yang disebut agama. Manusia merasakan bahwa dalam jiwanya terdapat suatu perasaan yang mengaku adanya dzat yang Maha Kuasa. Dialah tempat berlindung dan tempat memohon pertolongan. Oleh karena itu senantiasa mendekatkan dirinya kepada Tuhan. Adapun cara mereka mengabdi kepada Tuhan mereka dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan agama mereka yang di anut. Tujuan Pendidikan Agama Islam. Tujuan artinya sesuatu yang dituju, yaitu yang akan dicapai dengan suatu kegiatan atau usaha. Sesuatu kegiatan yang akan berakhir, bila tujuannya sudah tercapai, dan kegiatan digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id berikutnya akan langsung dimulai untuk mencapai tujuan selanjutnya dan terus begitu sampai kepada tujuan akhir. 19 Tujuan pendidikan merupakan faktor yang sangat penting karena merupakan arah yang akan dituju oleh pendidikan itu. Untuk merumuskan tujuan pendidikan, pendidikan seharusnya bertujuan menimbulkan pertumbuhan yang seimbang dai kepribadian total manusia melalui latihan spiritual, intelektual, rasional diri, perasaan dan kepekaan manusia. Karena itu pendidikan seharusnya menyediakan jalan bagi pertumbuhan manusia dalam segala aspeknya: spiritual, intelektual, imajinasi, fisikal, ilmiah, linguistik, baik secara individual maupun secara koletif dan memotivasi semua aspek untuk mencapai kebaikan dan kesempurnaan. 20 Demikian pula halnya dengan tujuan Pendidikan Agama Islam itulah yang hendak dicapai dalam kegiatan atau pelaksanaan Pendidikan Agama Islam. Dalam merumuskan tujuan Pendidikan Agama Islam terdapat banyak versi, diantaranya adalah dalam buku metodik khusus Pendidikan Agama Islam, merumuskan tujuan Pendidikan Agama Islam adalah : 19 Zakiyah Daradjat, “Metodologi Pengajaran Agama Islam”, Jakarta: Bumi Aksara, 1996, h 72 20 Ali Ashraf, “Horison Baru Pendidikan Islam”, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1993, h 2 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id a Tujuan umum Pendidikan Agama Islam ialah membimbing anak agar menjadi orang muslim sejati, beriman, beramal shaleh, dan berakhlak mulia serta guna bagi masyarakat, agama, dan negara. Sebab beriman yang teguh akan menghasilkan ketaatan menjalankan kewajiban agama. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56:        Artinya: “dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada- Ku” Selain beribadah seorang muslim harus mempunyai cita-cita seperti dalam al- Qur’an surat Al-Baqoroh ayat 201 :                Artinya :” Dan diantara mereka da ayang berdo’a: Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka” b Tujuan khusus Pendidikan Agama Islam adalah menanamkan taqwa dan akhlak serta menegakkan kebenaran dalam rangka membentuk kepribadian adab budi pekerti yang luhur menurut ajaran Islam sesuai dengan Al Qur’an dan Hadits. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Dari definisi perumusan pendidikan agama diatas bahwa tujuan terakhit dari Pendidikan Agama Islam terletak pada realisasi sikap penyerahan dari sepenuhnya pada Allah SWT, baik secara perorangan masyarakat maupun sebagai umat manusia keseluruhannya seperti yang terkandung dalam surat Al- An’am ayat 162 yang berbunyi :           Artinya : katakanlah:”Sesungguhnya sembahyangku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” Secara keseluruhan Pendidikan Agama Islam serta tujuan Pendidikan Agama Islam berarti pembentukan manusia yang bertaqwa. Ini sesuai dengan pendidikan nasional yang akan membentuk manusia Pancasila yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. c. Metode Pendidikan Agama Islam Pendidikan agama islam sebagai bagian dari pendidikan agama islam merupakan salah satu bagian dalam mencapai tujuan pendidikan untuk menjadikan manusia kamil. Pendidikan sebagai transfer of knowledge meerupakan mata tombak utama dalam menyampaikan ajaran-ajaran yang tertuang dalam al- Qur’an dan al-Hadist sebagai sumber utama ajaran agama islam. Dimana dengan adanya pendidikan ini maka ajaran-ajaran agama digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dapat diwariskan kepada generasi berikutnya dan benar-benar terinternalisasi dalam diri generasi mendatang. Salah satu alat pendidikan agama islam yakni metode pendidikan agama islam. Yang mana dengan menggunakan metode yamg tepat maka ajaran-ajaran agama dapat diserap oleh anak didik dengan sebaik-baiknya. Metode yang tepat akan menentukan efektifitas dan efisiensi pembelajaran. Sebagai seorag calon pendidik agama islam maka kita perlu mengetahui metode-metode dalam pendidikan agama islam. Dengan mengetahui metode-metode tersebut maka kita diharapkan mampu menyampaikan materi-materi ajaran agama islam dengan berbagai variasi sehingga tujuan pendidikan agama islam dapat tercapai dengan lebih mudah. Sebelum lebih jauh membicarakan tentang metode pendidikan agama islam, maka terlebih dahulu tentang pengertian dari metode pendidikan agama islam itu sendiri. Dari segi bahasa, metode berasal dari dua perkataan, yaitu meta dan hodos. Meta berarti melalui dan hodos berarti jalan atau cara. 21 Dengan demikian metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, metode diartikan sebagai cara yang teratur dan terpikir baik untuk mencapai suatu maksud dan tujuan. Metode diartikan sebagau alat untuk mengolah dan mengembangkan suatu 21 H.M Arifin, Ilmu Pendidikan Islam: Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner, Jakarta: Bumi Aksara, 1991, hlm. 61. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id gagasan sehingga menghasilkan suatu teori atau temuan. Dengan menggunakan metode serupa itu, maka ilmu pengetahuan apapun dapat berkembang. Kemudian jika dikaitkan dengan Pendidikan Agama Islam, maka dapat diartikan sebagai cara kerja yang teratur dan sistematis serta memikirkan semua faktor-faktor yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan agama islam atau untuk menyampaikan materi-materi pendidikan agama islam secara efektif dan efisien. Metode pendidikan merupakan salah satu sarana yang amat penting dalam mencapai tujuan pendidikan. E. Mulyasa menuliskan bahwasanya dalam proses interaksi edukasi seorang pendidik atau guru harus mampu memberikan pengalaman yang bervariasi, serta memperhatikan minat dan kemampuan siswa. 22 Masih menurut E. Mulyasa bahwasanya pembelajaran perlu dilakukan dengan sedikit ceramah dan metode-metode yang berpusat pada guru. Senada dengan E. Mulyasa, Nana Sudjana menyatakan bahwa proses interaksi edukasi akan berjalan baik jika siswa banyak aktif dibanding dengan guru. Oleh karena itu metode belajar yang baik adalah yang dapat menumbuh kembangkan kegiatan belajar siswa. 23 22 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional”menciptakan pembelajaran kreatif dan menyenangkan”.h. 107 23 Nana Sudjana. Dasar-dasar...h.76 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Dalam hal ini, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih metode yang akan di pakai. Winarno Surahmat menyatakan bahwa setidaknya ada lima faktor yang perlu di perhatikan yakni : 24 1 Siswa dengan berbagai tingkat kematangan dan minatnya 2 Tujuan dengan berbagai jenis dan fungsinya 3 Situasi dengan berbagai keadaannya 4 Fasilitas dengan berbagai kualitas dan kuantitasnya 5 Pengajar dengan berbagai kemampuannya Sedangkan Wenstenlein juga mempertimbangkan lima hal dalam menentukan metode pendidikan yang akan dipakai, yakni : 25 1 Tujuan 2 Lingkungan pendidikan dan peralatan 3 Sistem pendidikan 4 Kebutuhan anak didik 5 Kemampuan pendidik Sedangkan Ahmad Pathoni dalam bukunya metodologi pendidikan agam islam menuliskan bahwasanya ada 6 faktor yang mempengaruhi metode pendidikan 26 , antara lain : 1 Tujuan pendidikan 2 Bahan pendidikan 24 Winarno Surahmat. Pengantar Interaksi Belajar Mengajar..h. 97 25 Wenstenlain. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan Buku Panduan Mahasiswa...h. 92-93 26 Achmad Pathoni. Metodologi Pendidikan Agama Islam...h.107-109 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 3 Gurupendidik 4 Anak didik 5 Situasi mengajar 6 Faktor lain, yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi jenis metode tersebut. Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pendidikan tidak jauh berbeda. Satu sama lain saling melengkapi dan terkadang hanya penyusunannya yang berbeda. Dengan kaitannya faktor-faktor diatas, maka tifak mustahil bagi seorang guru didalam menyampaikan materi pendidikan agama islam dapat menggunakan metode yang tepat, sehingga dapat membawa hasil yang sesuai dengan tujuan yang dikehendaki. Adapun macam-macam metode yang dapat digunakan dalam pendidikan agama islam pada umunya meliputi: 27 Metode ceramah, Metode tanya jawab dan Metode diskusi. Secara garis besar beberapa ahli juga menjelaskan hal yang sama tentang metode-metode yang bisa dipakai dalam pendidikan sebagaimana yang disebutkan diatas. Dan disini akan menjelaskan beberapa metode yang disebutkan diatas. 1 Metode Ceramah Metode ini sering juga disebut sebagai “one man show method” merupakan bentuk interaksi melalui penerangan dan penuturan secara 27 Achamd Pathoni. Metodologi Pendidikan... h.110 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id lisan oleh seseorang terhadap sekelompok pendengar. Metode ini sangat tepat digunakan untuk menyampaikan suatu informasi. Kelebihan dari metode ini adalah : a Biayanya murah b Dapat menyajikan pelajaran kepada murid dalam jumlah yang besar dalam waktu yang sama c Mudah mengulang jika diperlukan d Seorang guru yang mampu berceramah dengan baik akan menjadikan materi yang disampaikan lebih menarik e Memberikan pengalaman kepada murid u ntuk belajar mendengar dan memahami dengan baik perkataan orang lain f Memberi pengalaman kepada murid untuk membuat catatan kecil membuat ringkasan g Materi yang disusun dengan sistematis dapat menghemat waktu belajar Namun demikian metode ini juga memiliki kelemahan. Kelemahan dari metode ini adalah : a Perhatian murid hanya pada guru dan terkadang gur dianggap paling benar, sehingga dalam metode ini gurulah yang harus aktif b Terdapat unsur paksaan, yakni murid harus mendengar apa yang disampaikan guru dan menganggapnya benar setiap jalan fikiran guru c Pada pendidikan dasar metode ini kurang baik jika dilaksanakan 100. Hal tersebut dikarenakan dimungkinkan adanya keengganan murid digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id untuk bertanya terhadap istilah atau sesuatu yang belum difahami oleh murid. Dalam pendidikan agama metode ini sangat tepat untuk menyampaikan materi tentang tauhid. Karena tauhid merupakan materi yang sukar untuk didiskusikan serta tidak dapat dipraktekkan. 2 Metode Tanya Jawab Metode ini merupakan metode yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic. Metode yang biasanya dipadukan dengan metode ceramah ini mempunyai fungsi sebagai tolak ukur untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa serta untuk memberikan latihan dan kesempatan kepada siswa untuk bertanya terhadap materi yang belum dikuasai. Sikap guru dalam menerima jawaban dari anak didik adalah jangan mematahkan semangat serta jangan terlalu menonjolkan kesalahan murid yang dapat mengurangi harga dirinya didepan yang lain. Dalam pendidikan agama metode ini dapat digunakan sebagai jalan untuk segera menemukan kesalahfahaman terhadap materi agama. Karena kesalahan kecil dapat menimbulkan madhorot yang sangat besar jika seorang murid memahami hal agama tidak sesuai dengan apa yang guru sampaikan. 3 Metode Diskusi Diskusi merupakan metode dengan jalan saling tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur pengalaman secara teratur dengan maksud digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu. Fungsi dari diskusi adalah untuk merangsang murid untuk berfikir dan mengeluarkan pendapatnya sendiri, serta ikut menyumbangkan fikiran dalam suatu masalah. Juga sebagai sarana mengambil satu jawaban yang aktual atau suatu rangkaian jawaban yang didasarkan atas pertimbangan yang seksama. Keistimewaan metode ini dalam pendidikan agama islam antara lain : a Mendidik murid untuk saling bertukar informasi, pikiran dan pendapat b Memberikan kesempatan murid untuk menghayati pembaharuan suatu problematika secara bersama-sama c Memberikan kesempatan murid untuk memperoleh penjelasan- penjelasan dari berbagai sudut pandang dan sumber d Memberikan kesempatan kepada murid untuk berdiskusi dibawah asuhan guru e Mengembangkan solidaritas dan sikap toleransi terhadap berbagai pendapat yang bervariasi f Membina murid untuk berfikir matang sebelum berbicara g Mengajarkan kepada murid untuk berfikir dan menyampaikan pendapat secara logis dan sistematis Namun demikian biasanya diskusi hanya berjalan diantara murid- murid yang pandai bicara saja. Sehingga diperlukan pimpinan diskusi yang lihai untuk memandu sebuah diskusi. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id d. Pembentukan Pendidikan Agama Islam Bagi Anak Akhir-akhir ini banyak orangtua yang kurang memperhatikan pendidikan bagi anak, terutama pada anak usia dini. Padahal pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan mendasar bagi anak untuk masa depannya. Dalam era globalisasi yang sangat cepat berkembang dan informasi yang cepat menyebar ini, seharusnya para orangtua lebih memperhatikan dan harus lebih pintar dalam memilih pendidikan yang baik untuk sang anak. Salah satu pendidikan yang paling penting ditanamkan pada anak adalah pendidikan agam islam karena sangat berperan penting dalam pembentukan karakter dan kepribadian yang baik bagi anak. Pendidikan agam islam ada baiknya ditanamkan dan diajarkan pada anak sejak usia dini. Ini karena mengingat banyaknya kasus yang terjadi pada anak karena kemerosotan moral dan akhlak yang tidak baik. Dalam hal ini peran orangtua sangat penting untuk mengajarkan dan menanamkan moral dan akhlak yang baik dalam pembentukan karakter dan kepribadian yang baik bagi seorang anak. Jadi pendidikan agama islam adalah ikhtiar manusia dengan jalan bimbingan dan pimpinan untuk membantu dan mengarahkan fitrah agama si anak untuk menuju terbentuknya kepribadian utama sesuai dengan ajaran agama. Pendidikan agama islam hendaknya ditanamkan sejak kecil, sebab pendidikan pada masa kanak-kanak merupakan dasar yang menentukan digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id untuk pendidikan selanjutnya. Sebagaimana menurut pendapat Zakiyah Drajat bahwa: ”pada umumnya agama seseorang ditentukan oleh pendidikan, pengalaman dan latihan yang dilaluinya sejak kecil”. Anak diibaratkan seperti kertas putih yang masih bersih, yang bisa ditulis dengan apa saja. Orangtua dalam hal ini memiliki peran yang sangat penting karena orangtua merupakan pendidik awal dan mendasar terbentuknya karakter seorang anak. Baik dan buruknya ditentukan bagaimana orangtua dalam mengajarkan nilai-nilai agama islam kepada anaknya. Rasulullah telah memberikan tuntunan bagaimana cara mendidik dan mempersiapkan anak. Dan hal yang paling penting adalah keteladanan yang akan memfokuskan perhatian pada pengkaderan individu dan pembentukan kepribadian secara alami. Penanaman akhlak dan moral anak perlu ditanamkan sejak usia dini karena lebih mudah menyerap dan meniru terhadap pelajaran yang diajarkan sehingga lebih mudah untuk membentuk kepribadian anak yang baik kedepannya. Dalam membentuk kepribadian dan karakter seorang anak untuk menjadi manusia paling mulia perlu adanya bantuan dari lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah, madrasah, masjid TPA, dan lain sebagainya. Akan tetapi lembaga pendidikan islam yang paling awal dan paling dini adalah orangtua dan keluarga yang merupakan madrasah pertama dalam kehidupan anak. seorang anak menjalankan hampir seluruh kehidupannya digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dilingkungan keluarga. Oleh karen itu keluarga sangat bertanggung jawab untuk mengajari anak tentang berbagai perilaku islami dan juga nilai-nilai pendidikan sosial yang baik bagi anak. Dalam pendidikan bagi seorang anak terdapat tiga hal pokok dan mendasar yang harus diperhatikan dan diajarkan oleh orangtuanya, yaitu pendidikan akidah, pendidikan ibadah dan pendidikan akhlak. Pendidikan yang pertama adalah pendidikan akidah karena pendidikan ini merupakan pendidikan yang sangat penting dan mendasar yang harus ditanamkan pada anak. pendidikan akidah itu meliputi pengenalan, keyakinan dan keimanan kepada Allah. Orang tua harus menanamkan keyakinan dan keimanan bahwa Allah itu ada dan selalu melihat serta mengawasinya dalam setiap perbuatan yang ia lakukan. Pendidikan yang kedua yaitu pendidikan ibadah karena merupakan pendidikan yang menekankan pada cara yang harus dilakukan untuk beriman kepada Allah. Dalam hal ini orang tua harus mengajarkan bagaimana cara untuk berkomunikasi dan lebih dekat kepada Allah yaitu dengan melakukan ibadah, baik ibadah wajib atau ibadah sunnah. Contohnya seperti sholat, puasa, membaca Al- Qur’an, dan lain sebagainya. Pendidikan yang terakhir adalah pendidikan akhlak merupakan pendidikan yang paling penting dan paling pokok yang merupakan pondasi dasar dalam ajaran Islam. Ini sangat penting diajarkan karena untuk menentukan cara berperilaku dan bersikap, maka dari itu sangat penting digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id diajarkan pada anak sejak usia dini. Ini untuk membentuk kepribadian muslim yang baik kedepannya. Oleh karena itu harus diterapkan pada anak, contohnya seperti bagaimana adab makan yang baik, adab berteman, sopan santun kepada orangtua, menghormati yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda dan lain sebagainya. Lembaga pendidikan yang selanjutnya adalah sekolah yang merupakan lembaga pendidikan yang berperan membekali siswa dengan keterampilan dan pengetahuan untuk mengembangkan potensi anak. Akan tetapi sekolah juga berperan membentuk kepribadian anak setelah lembaga keluarga. Oleh karena itu orangtua harus lebih pintar memilih sekolah yang dapat membentuk karakter dan kepribadian anak menjadi lebih baik. Dalam lingkungan di luar rumah masjid juga termasuk sebagai lembaga Agama yang penting untuk mendidik dan mengajarkan anak serta meningkatkan kualitas keimanannya kepada Allah SWT. Tidak hanya itu masjid juga dapat membuat anak dapat menumbuhkan perilaku yang baik dalam dirinya. Masjid sebagai tempat untuk beribadah dan untuk mengaji serta mengkaji Al- Qur’an dan ilmu lainnya. Pada intinya semua lembaga pendidikan sangat penting untuk membentuk karakter, kepribadian serta perilaku anak agar menjadi manusia yang memiliki akhlak mulia dan moral yang baik agar dapat menjadikannya insan kamil sesuai dengan ajaran Islam. Oleh karena itu Pendidikan Agama Islam harus diajarkan dan ditanamkan sejak anak masih usia dini karena digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id akan lebih mudah untuk membentuk kepribadian dan karakter yang baik kedepannya.

B. PROBLEMATIKA PENGUATAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN