MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
ODEL SILABUS ATA PELAJARAN
SEKOLAH ENENGAH PERTAA/ADRASAH TSANAWIYAH
(SP/Ts)
ATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAA ISLA DAN BUDI PEKERTI KEENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JAKARTA, 2017
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i
I. PENDAHULUAN
A. Rasional
B. Kompetensi yang Diharapkan Setelah Siswa empelajari ata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di Pendidikan Dasar dan enengah
C. Kompetensi yng Diharapkan Setelah Siswa empelajari Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di Sekolah enengah Pertama/adrasah Tsanawiyah
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Sekolah enengah Pertama/ adrasah Tsanawiyah
E. Pembelajaran dan Penilaian
1. Pembelajaran
2. Penilaian
F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi Lingkungan dan Siswa
II. KOPETENSI DASAR, ATERI POKOK, DAN PEBELAJARAN
A. Kelas VII
B. Kelas VIII
C. Kelas IX
III. ODEL SILABUS SATUAN PENDIDIKAN
A. Kelas VII
B. Kelas VIII
C. Kelas IX
IV. ODEL RENCANA PELAKSANAAN PEBELAJARAN
A. Kelas VII
B. Kelas VIII
C. Kelas IX
I. PENDAHULUAN
A. Rasional Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan pendidikan yang secara
mendasar menumbuhkembangkan akhlak siswa melalui pembiasaan dan pengamalan ajaran Islam secara menyeluruh (kaffah). Oleh karena itu, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sebagai suatu mata pelajaran diberikan pada jenjang SD/I, SP/Ts, SA/A, dan SK/AK, baik yang bersifat kokurikuler maupun ekstrakurikuler.
Kompetensi, materi, dan pembelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dikembangkan melalui pertimbangan kepentingan hidup bersama secara damai dan harmonis (o live ogeher in peace and harmony). Pembelajaran dilaksanakan berbasis aktivitas pada kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Penumbuhan dan pengembangan sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran, pembiasaan, keteladanan, dan pembudayaan untuk mengembangkan karakter siswa lebih lanjut. Sekolah sebagai taman yang menyenangkan untuk tumbuh berkembangnya pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa yang menempatkan pengetahuan sebagai perilaku (behavior), tidak hanya berupa hafalan atau verbal. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti berlandaskan pada aqidah Islam yang berisi tentang keesaan Allah Swt. sebagai sumber utama nilai-nilai kehidupan bagi manusia dan alam semesta. Sumber lainnya adalah akhlak yang merupakan manifestasi dari aqidah, yang sekaligus merupakan landasan pengembangan nilai-nilai karakter bangsa Indonesia. Dengan demikian, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan pendidikan yang ditujukan untuk dapat menserasikan, menselaraskan dan menyeimbangkan antara iman, Islam, dan ihsan yang diwujudkan dalam:
a. embentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt. serta berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur (Hubungan manusia dengan Allah Swt.)
b. enghargai, menghormati dan mengembangkan potensi diri yang berlandaskan pada nilai-nilai keimanan dan ketakwaan (Hubungan manusia dengan diri sendiri).
c. enjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan antar umat beragama serta menumbuhkembangkan akhlak mulia dan budi pekerti luhur (Hubungan manusia dengan sesama).
d. Penyesua*ian mental keislaman terhadap lingkungan fisik dan sosial (Hubungan manusia dengan lingkungan alam).
Berdasarkan pada prinsip di atas, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dikembangkan dengan memperhatikan nilai-nilai Islam rahmatan lilalamin yang mengedepankan prinsip-prinsip Islam yang humanis, toleran, demokratis, dan multikultural.
Islam yang humanis berarti memandang kesatuan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah, memiliki asal-usul yang sama, menghidupkan rasa perikemanusiaan, dan mencita-citakan pergaulan hidup yang lebih baik.Nilai-nilai Islam humanis yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari bagi siswa SP/Ts di antaranya adalah: rendah hati, hidup sederhana, beramal salih, jujur, dan menepati janji.
Islam yang toleran mengandung arti bersikap menghargai pendapat, pandangan, kepercayaan, atau kebiasaan yang berbeda dengan pendirian seseorang, juga tidak memaksa, tetap berlaku baik, lemah lembut, dan saling memaafkan. Nilai-nilai Islam toleran yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari bagi siswa SP/Ts di antaranya adalah: rendah hati dan berbaik sangka.
Demokratis berarti yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi sesama dengan mengutamakan kebebasan berekspresi, berkumpul, dan mengemukakan pendapat sesuai dengan norma dan hukum yang berlaku.Nilai-nilai Islam demokratis yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari bagi siswa SP/Ts di antaranya adalah: berbaik sangka dan jujur.
ultikultural berarti bersikap mengakui, akomodatif, dan menghormati perbedaan dan keragamaan budaya, untuk mencari dan memudahkan hubungan sosial, serta gotong royong demi mencapai kebaikan bersama. Nilai-nilai multikultural dalam Islam yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari bagi siswa SP/Ts di antaranya adalah: berbaik sangka dan gemar menolong.
Silabus ini disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan agar penyajiannya lebih efisien, tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dan substansinya tidak berkurang, serta tetap mempertimbangkan tata urutan (sequence) materi dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah diajarkan oleh guru (eachable); mudah dipelajari oleh siswa (learnable); terukur pencapainnya (measurable), dan bermakna untuk dipelajari (worh o learn) sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan siswa.
Silabus ini merupakan acuan bagi guru dalam melakukan pembelajaran agar siswa mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang aha Esa dalam kehidupan sehari-hari. Upaya peningkatan keimanana dan ketakwaan tersebut dilakukan dengan memperhatikan nilai-nilai Islam rahmatan lilalamin yang Silabus ini merupakan acuan bagi guru dalam melakukan pembelajaran agar siswa mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang aha Esa dalam kehidupan sehari-hari. Upaya peningkatan keimanana dan ketakwaan tersebut dilakukan dengan memperhatikan nilai-nilai Islam rahmatan lilalamin yang
Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran, serta mengakomodasi keunggulan-keunggulan lokal. Atas dasar prinsip tersebut, komponen silabus mencakup kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Uraian pembelajaran yang terdapat dalam silabus merupakan alternatif kegiatan yang dirancang berbasis aktivitas. Pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan inspiratif sehingga guru dapat mengembangkan berbagai model yang sesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran. Dalam melaksanakan silabus ini guru diharapkan kreatif dalam pengembangan materi, pengelolaan proses pembelajaran, penggunaan metode dan model pembelajaran, yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta tingkat perkembangan kemampuan kemampuan siswa.
B. Kompetensi yag Diharapkan Setelah Siswa empelajari ata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di Pendidikan Dasar dan enengah
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dikembangkan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam hal keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang aha Esa dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan pendidikan ini kemudian dirumuskan secara khusus dalam Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sebagai berikut:
1. menumbuhkembangkan aqidah melalui pemberian, pembinaan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman siswa tentang Agama Islam sehingga menjadi muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah Swt; dan
2. mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (asamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam kehidupan sebagai warga masyarakat, warga negara, dan warga dunia.
C. Kompetensi yag Diharapkan Setelah Siswa empelajari Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di Sekolah enengah Pertama/adrasah Tsanawiyah
Kempetensi yang Diharapkan setelah siswa mempelajari Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SP/Ts dapat dilihat pada Tabel Peta Kompetensi yang memberikan gambaran umum tentang capaian kompetensi mulai SD/I sampai dengan SA/A/SK/AK.
Tabel Peta Kompetensi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SD/I, SP/Ts dan SA/A/SK/AK Kelas I – III
Kelas X-XII Al-Qur’ān
Kelas IV – VI
Kelas VII-IX
Al-Qur’ān
Al-Qur’ān
Al-Qu’an
eyakini, membaca, menghafal, memahami makna dan berperilaku sesuai
Terbiasa membaca, menulis, menghapal,
Terbiasa membaca, menulis,
embaca, menghafal, menghayati
menganalisis dan menyajikan hubungan nilai-niai yang terkandung di dalam al-
menghapal, memahami makna dan
dan menyajikan keterkaitan antara
al-Qur’an ayat-ayat pilihan dengan Qur’an surat-surat pendek pilihan.
berperilaku sesuai nilai-niai yang
sikap dengan nilai-nilai yang
terkandung di dalam al-Qur’an surat-
terkandung di dalam ayat-ayat
kehidupan sehari-hari serta dapat
surat pendek dan ayat-ayat pilihan.
pilihan.
berperilaku sesuai kandungan ayat-ayat tersebut .
eyakini, mengamalkan, menganalisis memahami sifat-sifat Allah Swt., makna
enerima, mengakui, meyakini dan
enerima, mengakui, meyakini dan
eyakini, menghayati, memahami
makna rukun Iman dan dapat Asmaul Husna, dan dua kalimat
memahami sifat-sifat Allah Swt.,
dan menyajikan contoh perilaku
menyajikan hubunganya dengan syahadat.
makna Asmaul Husna, dan rukun
yang mencerminkan ajaran tentang
kehidupan sehari-hari. Akhlak
iman.
rukun Iman.
eyakini, memahami makna do’a
eyakini, menganalisis, menyajikan sebelum dan sesudah belajar, doa
eyakini, memahami makna dan
eyakini, menghayati, memahami
contoh dan keutamaan perilaku terpuji sebelum dan sesudah makan serta
menyajikan contoh perilaku terpuji
makna dan menyajikan contoh
serta berperilaku terpuji. berperilaku terpuji.
serta berperilaku terpuji.
perilaku terpuji serta berperilaku
eyakini, menganalisis, bersuci, şalat dan kegiatan agama di
eyakini dan memahami tata cara
eyakini dan memahami tata cara
enjalankan, menghayati,
mendiskripsikan kedudukan al-Qur’an, sekitar rumah dan sekolah, makna zikir
bersuci dari hadas kecil, makna salat,
memahami dan menyajikan serta
hadis, dan ijtihad sebagai sumber dan doa setelah şalat
puasa Ramadan, pelaksanaan şalat
mempraktikkan tata cara bersuci
tarāwih dan tadārus al-Qur’ān, hikmah
dari hadas kecil dan hadas besar,
hukum Islam dan hikmah ibadah haji,
zakat, infaq, dan sedekah.
salat wajib berjamaah, salat Jum’at,
zakat, wakaf serta mengamalkan nilai-
salat sunah berjamaah dan
nilai yang terkandung dalam hukum
munfarid, sujud syukur, sujud
Islam tersebut.
tilawah, sujud sahwi, puasa wajib dan sunah, makanan dan minuman yang halal dan haram, zakat, ibadah
-4- -4-
Sejarah Peradaban Islam
Sejarah Peradaban Islam eyakini, memahami dan meneladani
Sejarah Peradaban Islam
Sejarah Peradaban Islam
eyakini, menganalisis substansi, kisah Nabi Adam a.s., Nabi Idris a.s.,
eyakini, memahami dan meneladani
enghayati, meneladani,
strategi, dan penyebab keberhasilan Nabi Nuh a.s., Nabi Hud a.s.,Nabi Saleh
kisah Nabi Ayyub a.s., Nabi Zulkifli
memahami dan menyajikan
dakwah Nabi uhammad saw di a.s., Nabi Lut a.s., Nabi Ishaq a.s., Nabi
a.s., Nabi Harun a.s., Nabi usa
rangkaian sejarah perjuangan
akkah dan adinah, serta Ya’qub a.s., Nabi Yusuf a.s., Nabi
a.s.,Nabi Dawud a.s., Nabi Sulaiman
Nabi uhammad saw. periode
meneladaninya. Syu‘aib a.s., Ibrahim a.s., Nabi Ismail
a.s., Nabi Ilyas a.s., Nabi Ilyasa’
akkah madinah, al-Khulafā al-
a.s.,Nabi Yunus a.s., Nabi Zakariya
Rāsyidùn, Bani Umayah,
a.s., dan Nabi uhammad saw.
a.s., Nabi Yahya a.s., Nabi Isa
Abbasiyah, berkembangnya dan
a.s.,kisah keteladanan sahabat-sahabat
tradisi Islam di Nusantara.
Nabi uhammad saw., dan Wali Allah yang sembilan (Wali Songo), kisah keteladanan Ashabul Kahfi sebagaimana terdapat dalam al-Qur’ān
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Sekolah enengah Pertama/ adrasah Tsanawiyah
Pengembangan nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti diperkuat melalui pengkondisian aktivitas berupa interaksi siswa baik di lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, dan pergaulan dunia yang terintegrasi dalam proses pembelajaran di kelas. Pada jenjang SP kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dikembangkan untuk mengembangkan praktik-praktik dalam pengamalan ajaran agama.
Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SP Kelas VII sd IX mengikuti elemen pengorganisasi kompetendi dasar (KD) yang mengacu pada kompetensi inti (KI). Kompetensi Inti pada kelas VII sd IX adalah sebagai berikut:
KOPETENSI INTI KOPETENSI INTI KELAS
KOPETENSI INTI VII
KOPETENSI INTI
KELAS VIII
KELAS IX
1. enghargai dan menghayati ajaran agama
1. enghargai dan
1. enghargai dan
menghayati ajaran agama yang dianutnya
menghayati ajaran
agama yang dianutnya
yang dianutnya
2. enunjukkan perilaku jujur, disiplin,
2. enunjukkan perilaku
2. enunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong),
tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong santun, percaya diri, dalam
(toleransi, gotong
royong), santun, percaya berinteraksi secara efektif
royong), santun, percaya
diri, dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial
diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan dan alam dalam jangkauan
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan pergaulan dan
lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan keberadaannya
alam dalam jangkauan
pergaulan dan
pergaulan dan
keberadaannya
keberadaannya
3. emahami dan (faktual, konseptual, dan
3. emahami pengetahuan
3. emahami dan
menerapkan pengetahuan prosedural) berdasarkan
menerapkan
(faktual, konseptual, dan rasa ingin tahunya tentang
pengetahuan (faktual,
prosedural) berdasarkan ilmu pengetahuan,
konseptual, dan
rasa ingin tahunya teknologi, seni, budaya
prosedural) berdasarkan
tentang ilmu terkait fenomena dan
rasa ingin tahunya
pengetahuan, teknologi, kejadian tampak mata
tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait
seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian
fenomena dan kejadian
tampak mata
tampak mata
4. engolah, menyaji, dan menyaji dalam ranah
4. encoba, mengolah, dan
4. engolah, menyaji, dan
menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
menalar dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah
memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung,
abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan
membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
menggambar, dan
mengarang) sesuai yang dipelajari di sekolah
mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di dan sumber lain yang sama
dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain dalam sudut pandang/teori
sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut
yang sama dalam sudut
pandang/teori
pandang/teori
Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada Sekolah Dasar meliputi:
a. Al-Quran dan Hadis
b. Keimanan
c. Akhlak
d. Fiqh
e. Sejarah Peradaban Islam Peta ateri Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SP/Ts meliputi:
ATERI SP/Ts
Kelas IX akna Q.S. al-Mujādilah
Kelas VII
Kelas VIII
Q.S. az-Zumar/39: 53, /58: 11, Q.S. ar-Rahman
Q.S. al-Furqān/25: 63,
Q.S. an-Najm/53: 39-42, /55: 33 serta hadis terkait
Q.S. al-Isrā’/17: 26-27
Q.S. Áli Imrān/3: 159 tentang menuntut ilmu
dan hadis terkait tentang
rendah hati, hemat, dan
tentang optimis, ikhtiar,
dan tawakal serta Hadis akna Q.S. an-Nisá/4: terkait 146, Q.S. al-Baqarah/2:
hidup sederhana
Q.S. an-Nahl/16: 114
153, dan Q.S. Áli Imrān/3: dan hadis terkait tentang Q.S. al-Hujura/49: 13 134 serta hadis terkait
tentang toleransi dan tentang ikhlas, sabar, dan
mengonsumsi makanan
menghargai perbedaan pemaaf
dan minuman yang
halal dan bergizi
dan Hadis terkait.
emahami akna al-
emahami makna iman Asma‘u al-Husna: al-
emahami makna
kepada Hari Akhir. ’Alim, al-Khabir, as-Sami’,
beriman kepada Kitab-
kitab Allah Swt.
emahami makna iman dan al-Bashir.
kepada Qada dan Qadar emahami makna iman
emahami makna
beriman kepada Rasul
kepada malaikat
Allah Swt.
berdasarkan dalil naqli
emahami makna perilaku Bahaya mengonsumsi Penerapan jujur dan jujur, amanah, dan
minuman keras, judi,
menepati janji
Cara berbakti dan taat emahami makna hormat
istiqamah.
dan pertengkaran
kepada orang tua dan
Cara menerapkan
guru dan patuh kepada kedua
perilaku jujur dan adil.
orang tua dan guru, dan
akna tata krama,
Cara berbuat baik,
empati terhadap sesama. sopan santun, dan rasa
hormat, dan patuh
malu
kepada orang tua dan guru
akna perilaku gemar beramal saleh dan berbaik sangka kepada sesama
Ketentuan bersuci dari
Ketentuan zakat hadas besar
Tata cara salat sunah
berjamaah dan
Ketentuan ibadah haji
munfarid.
Ketentuan salat berjamaah dan umrah
Tata cara sujud syukur,
Ketentuan salat Jum’at Ketentuan
sujud sahwi, dan sujud
penyembelihan hewan Ketentuan salat jamak
ilawah
dalam Islam qasar
Tata cara puasa wajib
Ketentuan kurban dan
dan sunah.
akikah
Ketentuan makanan dan minuman yang halal
dan haram berdasarkan al-Qur’ān dan hadis
Sejarah perjuangan Nabi
Sejarah perkembangan uhammad saw. periode
Sejarah pertumbuhan
Islam di Nusantara akkah
ilmu pengetahuan masa
Bani Umayah
Sejarah tradisi Islam Sejarah perjuangan Nabi
Nusantara uhammad saw. periode
Sejarah pertumbuhan
ilmu pengetahuan masa
adinah
Abbasiyah
Sejarah perjuangan dan kepribadian al-Khulafa al- Rasyidin
E. Pembelajaran dan Penilaian
1. Pembelajaran Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan). Di samping itu, pembelajaran juga dapat dilakukan dengan berbagai macam model dan pendekatan sesuai dengan karakteristik materi yang dibelajarkan dan kompetensi yang akan dicapai.
Berikut ini dikemukakan beberapa contoh model pembelajaran dalam Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Dalam pembelajaran al-Qur’an dapat digunakan metode encari Pasangan (Make a Mach) dalam menentukan ayat dan terjemahannya. Dalam pembelajaran aqidah dapat digunakan metode Penemuan (Inquiry) dalam mencari bukti-bukti kekuasaan Allah Swt. Dalam pembelajaran akhlak dapat digunakan metode Bermain Peran (role playing) dalam mencontohkan perilaku terpuji. Dalam pembelajaran fiqh dapat digunakan model Pembelajaran Berbasis Proyek (Projec Based Learning) dalam menentukan dampak positif pelaksanaan kurban. Dalam pembelajaran Sejarah Peradaban Islam dapat digunakan Berikut ini dikemukakan beberapa contoh model pembelajaran dalam Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Dalam pembelajaran al-Qur’an dapat digunakan metode encari Pasangan (Make a Mach) dalam menentukan ayat dan terjemahannya. Dalam pembelajaran aqidah dapat digunakan metode Penemuan (Inquiry) dalam mencari bukti-bukti kekuasaan Allah Swt. Dalam pembelajaran akhlak dapat digunakan metode Bermain Peran (role playing) dalam mencontohkan perilaku terpuji. Dalam pembelajaran fiqh dapat digunakan model Pembelajaran Berbasis Proyek (Projec Based Learning) dalam menentukan dampak positif pelaksanaan kurban. Dalam pembelajaran Sejarah Peradaban Islam dapat digunakan
Untuk mencapai tujuan tersebut, pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dapat dilaksanakan dengan menggunakan berbagai metode dan strategi yang tepat dengan tetap memperhatikan nilai-nilai agama. Dalam model problem based learning misalnya, pendidik dapat menanamkan nilai-nilai kerjasama, gotong- royong, kerukunan dan demokrasi yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari- hari. Dengan metode role playing (bermain peran) pendidik dapat menanamkan nilai- nilai ajaran Islam tentang hormat dan patuh kepada kedua orang tua dan guru serta empati kepada sesama manusia. Dalam metode demonstrasi, pendidik dapat menanamkan nilai-nilai ajaran Islam tentang tata krama, sopan santun, dan rasa malu. Dalam metode ini, pendidik juga dapat menanamkan nilai kebersaan dalam shalat jama’ah, nilai kasih sayang Allah dalam shalat jama’ dan qashar. Dalam Small group discussion (diskusi kelompok kecil), pendidik dapat menanamkan nilai-nilai percaya diri dalam berpendapat, toleransi dalam perbedaan pendapat, dan disiplin. Dalam metode inquiry, pendidik dapat menanamkan nilai kejujuran, pandai bersyukur, kasih sayang, dan amanah.
Selain itu, pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dapat juga dikemas melalui multimedia sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai contoh: al-Qur’an, aqidah, akhlak, fiqih dan sejarah peradaban Islam dapat dikemas sedemikian rupa dalam web secara terpadu. Bahan-bahan materinya dapat berupa berbagai macam media seperti bahan teks, gambar, suara, video, animasi, simulasi dan sebagainya. ateri-materi tersebut dapat dipadukan ke dalam satu-dua media atau semua media (multimedia).
Pengembangan materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dapat juga dikemas secara interaktif dan menarik. Salah satu caranya adalah dengan menintegrasikan berbagai macam media sehingga siswa dapat memilih apa yang akan dikerjakan selanjutnya, bertanya, dan mendapatkan jawaban melalui pemanfaatan komputer. Dengan demikian siswa memiliki kebebasan belajar sesuai dengan keinginannya. Hal ini dimaksudkan agar belajar menjadi tidak monoton, mengekang, dan menegangkan.
Kebutuhan siswa harus juga menjadi pertimbangan dalam pembelajaran. Pada umumnya ada tiga tipe pembelajar, yaitu audiory, visual, dan kineseik. Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, pendidik dituntut untuk dapat mengakomodasi kebutuhan siswa yang karakteristiknya beragam. Dengan demikian, pendidik Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti telah mengimplementasikan ajaran Islam tentang keadilan, berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, responsif, dan nilai-nilai lain dalam ajaran Islam yang humanis.
2. Penilaian Aspek yang dinilai pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, dan penilaian antar teman. Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalaui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek dan portofolio.
Sebagai ilustrasi, berikut ini dikemukakan beberapa contoh teknik penilaian. Dalam penilaian al-Qur’ān dapat digunakan teknik penilaian praktik membaca al-Qur’ān, komponen yang dinilai meliputi: cara membaca (pengucapan huruf, panjang pendek Sebagai ilustrasi, berikut ini dikemukakan beberapa contoh teknik penilaian. Dalam penilaian al-Qur’ān dapat digunakan teknik penilaian praktik membaca al-Qur’ān, komponen yang dinilai meliputi: cara membaca (pengucapan huruf, panjang pendek
F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi Lingkungan dan Siswa Indonesia sebagai negara kesatuan yang terdiri atas berbagai suku bangsa, agama,
budaya, ras, dan kelas sosial merupakan kekayaan yang patut disyukuri dan dipelihara agar tetap menjadi sumber kekuatan. Jika tidak disikapi dengan bijak, keberagaman itu dapat menjadi sumber konflik. Oleh karena itu, berbagai kearifan lokal yang telah mengakar di masyarakat harus dipelihara dan dikembangkan sesuai nilai-nilai Islam yang humanis, toleran, demokratis, multikultural, dan berwawasan kebangsaan.
Sejalan dengan karakteristik pendidikan abad 21 yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam Kurikulum 2013 juga memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media dan sumber belajar. Pemanfaatan TIK mendorong siswa dalam mengembangkan kreativitas dan berinovasi serta meningkatkan pemahaman dan pengetahuan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti memanfaatkan berbagai sumber belajar seperti buku teks yang tersedia dalam bentuk buku guru dan buku siswa. Sesuai dengan karakteristik Kurikulum 2013, buku teks bukan satu-satunya sumber belajar. Guru dapat menggunakan buku pengayaan atau referensi lainnya dan mengembangkan bahan ajar sendiri seperti LKS (Lembar Kerja Siswa). Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, LKS bukan hanya kumpulan soal.
II. KOPETENSI DASAR, ATERI POKOK, DAN PEBELAJARAN
A. Kelas VII Alokasi waktu: 3 jam pelajaran/minggu
Kompetensi
Pembelajaran Dasar
ateri Pokok
1.1 terbiasa membaca al-
enyimak bacaan Q.S. al-Mujādilah Qur’ān dengan
Q.S. al-Mujādilah
/58: 11, Q.S. ar-Rahmān /55: 33 meyakini bahwa
/58: 11, Q.S. ar-
Rahmān /55: 33
Allah akan encermati artiQ.S. al-Mujādilah /58:
serta hadis tentang
meninggikan derajat
11, Q.S. ar-Rahmān /55: 33 serta hadis
semangat
orang yang beriman tentang semangat menuntut ilmu
menuntut ilmu
dan berilmu enyimak penjelasan tentang hukum
2.1 menunjukkan perilaku bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” semangat menuntut
Qamariyah
ilmu sebagai engajukan pertanyaan tentang implementasi Q.S. al-
pentingnya belajar al-Qur’ān, apa Mujādilah /58: 11,
manfaat belajar ilmu tajwid, atau Q.S. ar-Rahmān /55:
pertanyaan lain yang relevan
33 dan hadis terkait enanyakan cara membaca dan
3.1 memahami Q.S. al- menghafalkan Q.S. al-Mujādilah /58: Mujādilah /58: 11,
11, Q.S. ar-Rahmān /55: 33 Q.S. ar-Rahmān /55:
33 serta hadis terkait engajukan pertanyaan mengenai tentang menuntut
hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan ilmu
“Al” Qamariyah
4.1.1 embaca Q.S. al- Diskusi menyusun arti kataQ.S. al- Mujādilah /58: 11,
Mujādilah /58: 11, Q.S. ar-Rahmān /55: Q.S. ar-Rahmān /55:
33 menjadi terjemah secara utuh
33 dengan tartil Secara berpasangan membaca dan
4.1.2 menunjukkan hafalan menghafalkanQ.S. al-Mujādilah /58: 11, Q.S. al-Mujādilah
Q.S. ar-Rahmān /55: 33 /58: 11, Q.S. ar-
Secara berkelompok mencari dan Rahmān /55: 33
mengumpulkan lafaz yang mengandung
4.1.3 menyajikan hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan keterkaitan semangat
“Al” Qamariyah di dalam mushaf al- menuntut ilmu
Qur’ān
dengan pesanQ.S. al- Berdiskusi tentang pentingnya semangat Mujādilah /58: 11, Q.S. ar-Rahmān /55: menuntut ilmu dalam kehidupan sehari-
hari
33 erumuskan, mengoreksi, dan memperbaiki hasil penterjemahanQ.S. al-ujādilah/58: 11, Q.S. ar-Rahmān /55: 33
engklasifikasi lafaz yang mengandung hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan
“Al” Qamariyah yang terdapat pada Q.S. al-Mujādilah /58: 11, Q.S. ar-
Rahmān /55: 33 elakukan koreksi secara berkelompok
terhadap hasil pengumpulan lafal yang terhadap hasil pengumpulan lafal yang
embuat paparan keterkaitan semangat menuntut ilmu dalam kehidupan sehari- hari dengan pesan yang terkandung dalamQ.S. al-Mujādilah /58: 11, Q.S. ar-Rahmān /55: 33
endemonstrasikan hafalan Q.S. al- ujādilah/58: 11, Q.S. ar-Rahmān /55:
33 enunjukkan/memaparkan hasil diskusi
makna Q.S. al-Mujādilah /58: 11, Q.S. ar-Rahmān /55: 33
enanggapi paparan makna Q.S. al- Mujādilah /58: 11, Q.S. ar-Rahmān /55:
33 enyajikan paparan hasil pencarian
hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah dalam Q.S. al- Mujādilah /58: 11, Q.S. ar-Rahmān /55:
33 enyajikan keterkaitan semangat
menuntut ilmu dalam kehidupan sehari- haridengan pesan yang terkandung dalamQ.S. al-Mujādilah /58: 11, Q.S. ar-Rahmān /55: 33
enyusun kesimpulan maknaayat dengan bimbingan guru
1.2 terbiasa membaca al-
enyimak bacaanQ.S. an-Nisá/4: 146, Qur’ān dengan
Q.S. an-Nisá/4:
Q.S. al-Baqarah/2: 153, dan Q.S. Áli meyakini bahwa
146, Q.S. al-
Baqarah/2: 153,
Imrān/3: 134
Allah mencintai
dan Q.S. Áli
encermati arti Q.S. an-Nisá/4: 146, orang-orang yang
Imrān/3: 134 dan
ikhlas, sabar, dan Q.S. al-Baqarah/2: 153, dan Q.S. Áli
Hadis terkait
pemaaf.
Imrān/3: 134
tentang ikhlas,
2.2 menunjukkan perilaku sabar, dan pemaaf enyimak penjelasan tentang hukum ikhlas, sabar, dan
bacaan nun sukun, tanwin, dan mim pemaaf sebagai
sukun
implementasi engajukan pertanyaan tentang pemahaman Q.S. an-
pentingnya belajar al-Qur’ān, apa Nisá/4: 146, Q.S. al-
manfaat belajar ilmu tajwid, atau Baqarah/2: 153, dan
pertanyaan lain yang relevan dan aktual Q.S. Áli Imrān/3: 134, dan Hadis terkait
enanyakan cara membaca dan menghafalkan Q.S. an-Nisá/4: 146, Q.S.
3.2 memahami Q.S. an- al-Baqarah/2: 153, dan Q.S. Áli Nisá/4: 146, Q.S. al-
Imrān/3: 134
Baqarah/2: 153, dan Q.S. Áli Imrān/3: 134
engajukan pertanyaan mengenai serta hadis terkait
hukum bacaan nun sukun, tanwin, dan tentang ikhlas, sabar,
mim sukun
dan pemaaf Diskusi menyusun arti perkata Q.S. an-
4.2.1 membaca Q.S. an- Nisá/4: 146, Q.S. al-Baqarah/2: 153, Nisá/4: 146, Q.S. al-
dan Q.S. Áli Imrān/3: 134 menjadi Baqarah/2: 153, dan
terjemah secara utuh Q.S. Áli Imrān/3: 134
Secara berpasangan membaca dan Secara berpasangan membaca dan
4.2.2 menunjukkan hafalan
Imrān/3: 134
Q.S. an-Nisá/4: 146, Q.S. al-Baqarah/2:
Secara berkelompok mencari dan 153, dan Q.S. Áli
mengumpulkan macam-macam hukum Imrān/3: 134 dengan
bacaan nun sukun, tanwin, dan mim lancar
sukun di dalam mushaf al-Qur’ān
4.2.3 menyajikan engumpulkan informasi mengenai keterkaitan ikhlas,
ikhlas, sabar, dan pemaaf dari berbagai sabar, dan pemaaf
sumber
dengan pesan Q.S. an- Nisá/4: 146, Q.S. al- erumuskan, mengoreksi, dan
Baqarah/2: 153, dan memperbaiki hasil penterjemahan Q.S. Q.S. Áli Imrān/3: 134
an-Nisá/4: 146, Q.S. al-Baqarah/2: 153, dan Q.S. Áli Imrān/3: 134
engidentifikasi dan mengklasifikasi hukum bacaan nun sukun, tanwin, dan
mim sukun dalam Q.S. an-Nisá/4: 146, Q.S. al-Baqarah/2: 153, dan Q.S. Áli Imrān/3: 134
elakukan koreksi secara berkelompok terhadap hasil pengumpulan contoh-
contoh hukum bacaan nun sukun, tanwin, dan mim sukun
embuat paparan hubungan keterkaitan ikhlas, sabar, dan pemaaf dengan pesan Q.S. an-Nisá/4: 146, Q.S.
al-Baqarah/2: 153, dan Q.S. Áli Imrān/3: 134
enunjukkan / memaparkan hasil diskusi maknaQ.S. an-Nisá/4: 146, Q.S. al-Baqarah/2: 153, dan Q.S. Áli
Imrān/3: 134 enanggapi paparan maknaQ.S. an-
Nisá/4: 146, Q.S. al-Baqarah/2: 153, dan Q.S. Áli Imrān/3: 134
enyajikan paparan hasil pencarian hukum bacaan nun sukun, tanwin, dan mim sukun dalam Q.S. an-Nisá/4: 146, Q.S. al-Baqarah/2: 153, dan Q.S. Áli Imrān/3: 134
enyajikan paparan mengenai hubungan keterkaitan ikhlas, sabar, dan pemaaf dengan pesan Q.S. an- Nisá/4: 146, Q.S. al-Baqarah/2: 153, dan Q.S. Áli Imrān/3: 134
enyusun kesimpulan makna ayat dengan bimbingan guru
1.3 meyakini bahwa
engamati dan memberi komentar Allah aha
Al-Asma‘u al-
gambar atau tayangan yang terkait engetahui, aha
Husna: al-’Alim,
dengan iman kepada Allah Swt. Waspada, aha
al-Khabir, as-
Sami’, dan al-
endengar, dan enyimak dan mencermati penjelasan Bashir mengenai iman kepada Allah Swt.
aha elihat embaca dalil naqli tentang iman
2.3 menunjukkan kepada Allah Swt. beserta artinya. perilaku percaya diri,
engajukan pertanyaan tentang iman tekun, teliti, dan kerja
kepada Allah Swt. keras sebagai
implementasi makna engajukan pertanyaan lain yang al-’Alim, al-Khabir,
relevan dan kontekstual tentang as-Sami’, dan al-
keimanan kepada Allah Swt. Bashir
encari dalil naqli yang menjelaskan
3.3 memahami makna al- iman kepada Allah Swt. Asma‘u al-Husna: al-
Secara berkelompok mengumpulkan ’Alim, al-Khabir, as-
contoh-contoh nyata perilaku yang Sami’, dan al-Bashir
mencerminkan al-Asma‘u al-Husna: al-
4.3 menyajikan contoh ’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al- perilaku yang
Bashir
mencerminkan orang endiskusikan makna al-Asma‘u al- yang meneladani al-
Husna: al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, Asma‘u al-Husna: al-
dan al-Bashir
’Alim, al-Khabir, as- Sami’, dan al-Bashir
enghubungkan makna dalil naqli tentang iman kepada Allah Swt. dengan konteks kehidupan sehari-hari
enghubungkan makna al-Asma‘u al- Husna: al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’,
dan al-Bashir dengan contoh perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari
enyajikan paparan tentang makna al- Asma‘u al-Husna: al-’Alim, al-Khabir,
as-Sami’, dan al-Bashir dan penerapannya dalam kehidupan sehari-
hari. enanggapi pertanyaan dan
memperbaiki paparan tentang al- Asma‘u al-Husna: al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir.
enyusun kesimpulan
1.4 beriman kepada
engamati dan memberi komentar malaikat-malaikat
Iman kepada
gambar atau tayangan yang terkait Allah Swt.
alaikat Allah
Swt.
dengan iman kepada malaikat Allah
2.4 menunjukkan
Swt.
perilaku disiplin enyimak dan membaca penjelasan sebagai cerminan
mengenai iman kepada malaikat Allah makna iman kepada
Swt.
malaikat embaca dalil naqli tentang iman
3.4 memahami makna kepada malaikat Allah Swt. beserta iman kepada malaikat
artinya
berdasarkan dalil naqli
engajukan pertanyaan tentang malaikat Allah, atau pertanyaan lain
4.4 menyajikan contoh
yang relevan
perilaku yang mencerminkan iman
engajukan pertanyaan mengenai kepada malaikat
manfaat beriman kepada malaikat Allah Allah Swt.
Swt. dalam kehidupan sehari-hari encari dalil naqli yang menjelaskan Swt. dalam kehidupan sehari-hari encari dalil naqli yang menjelaskan
contoh-contoh nyata perilaku yang mencerminkan beriman kepada malaikat Allah Swt.
endiskusikan makna beriman kepada malaikat Allah Swt.
enghubungkan tugas para malaikat dengan fenomena kehidupan sehari-hari
erumuskan makna beriman kepada malaikat Allah Swt. Dalam kehidupan sehari-hari
enyajikan paparan contoh-contoh nyata perilaku yang mencerminkan beriman kepada malaikat Allah Swt
dalam kehidupan sehari-hari enyajikan paparan makna beriman
kepada malaikat Allah Swt. dalam kehidupan sehari-hari
enanggapi pertanyaan dan
memperbaiki enyusun kesimpulan
1.5 meyakini bahwa jujur, Jujur, amanah, engamati dan memberi komentar amanah, dan
gambar atau tayangan yang terkait istiqamah adalah
istiqamah sesuai
dengan jujur, amanah, dan istiqamah perintah agama.
dengan Q.S. al-
Baqarah/2:42,
enyimak dan membaca penjelasan
2.5 menunjukkan perilaku
Q.S. al-Anfal /8:
mengenai jujur, amanah, dan istiqamah jujur, amanah, dan
27, Q.S. al-Ahqaf
istiqamah dalam /46: 13 dan Hadis embaca Q.S. al-Baqarah/2:42, Q.S. kehidupan sehari-hari.
terkait.
al-Anfal /8: 27, Q.S. al-Ahqaf /46: 13 dan Hadis terkait dengan artinya
3.5 memahami makna perilaku jujur,
engajukan pertanyaan tentang cara amanah, dan
menumbuhkan jujur, amanah, dan istiqamah.
istiqamah
4.5 menyajikan makna engajukan pertanyaan tentang manfaat perilaku jujur,
perilaku jujur, amanah, dan istiqamah, amanah, dan
atau pertanyaan lain yang relevan dan istiqamah.
aktual Secara berkelompok mencari contoh-
contoh nyata jujur, amanah, dan istiqamah dalam kehidupan sehari-hari melalui berbagai sumber
endiskusikan dan mengelompokkan data dan informasi tentang kesuksesan yang diawali dari sikap jujur, amanah, dan istiqamah
erumuskan makna jujur, amanah, dan istiqamah sesuai dengan Q Q.S. al- Baqarah/2:42, Q.S. al-Anfāl /8: 27, Q.S. al-Ahqāf /46: 13 dan hadis terkait
enghubungkan dalil naqli perilaku jujur, amanah, dan istiqamah dengan enghubungkan dalil naqli perilaku jujur, amanah, dan istiqamah dengan
emaparkan makna jujur, amanah, dan istiqamah sesuai dengan Q.S. al- Baqarah/2:42, Q.S. al-Anfāl /8: 27, Q.S. al-Ahqāf /46: 13 dan hadis terkait
emaparkan hubungan dalil naqli perilaku jujur, amanah, dan istiqamah dengan contoh nyata dalam kehidupan
sehari-hari enyajikan penerapan perilaku jujur,
amanah, dan istiqamah melalui demonstrasi, sosiodrama, atau bentuk lainnya
enanggapi pertanyaan dan memperbaiki paparan
enyusun kesimpulan
1.6 menyakini bahwa
engamati dan memberi komentar hormat dan patuh
Empati, terhadap
gambar atau tayangan yang terkait kepada orang tua dan
sesama, hormat
dengan empati, hormat terhadap orang guru, dan berempati
dan patuh kepada
tua dan guru dalam kehidupan sehari- terhadap sesama
kedua orang tua
dan guru.
hari
adalah perintah agama enyimak dan membaca penjelasan
2.6 menunjukkan perilaku mengenai empati,hormat terhadap orang hormat dan patuh
tua dan guru dalam kehidupan sehari- kepada orang tua dan
hari
guru, dan berempati terhadap sesama engajukan pertanyaan tentang cara
dalam kehidupan menumbuhkan sikap empati, hormat sehari-hari
terhadap orang tua dan guru
3.6 memahami makna engajukan pertanyaan mengenai hormat dan patuh
manfaat sikap empati, hormat terhadap kepada kedua orang
orang tua dan guru, atau pertanyaan lain tua dan guru, dan
yang relevan
empati terhadap Secara berkelompok mencari contoh- sesama
contoh nyata sikap empati, hormat
4.6 menyajikan makna terhadap orang tua dan guru di sekolah hormat dan patuh
dan di masyarakat kepada kedua orang
endiskusikan dan mengelompokkan tua dan guru, dan
data dan informasi tentang manfaat yang empati terhadap
diperoleh dari sikap empati, hormat sesama
terhadap orang tua dan guru dalam kehidupan sehari-hari
erumuskan makna empati, hormat terhadap orang tua dan guru
enghubungkan dalil naqli tentang empati, hormat terhadap orang tua dan
guru dengan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari
emaparkan makna empati, hormat terhadap orang tua dan guru
emaparkan hubungan dalil naqli tentang empati, hormat terhadap orang tua dan guru dengan kenyataan dalam emaparkan hubungan dalil naqli tentang empati, hormat terhadap orang tua dan guru dengan kenyataan dalam
hormat kepada kedua orang tua dan guru melalui demonstrasi, sosiodrama, atau bentuk lainnya
enanggapi pertanyaan dan memperbaiki paparan
enyusun kesimpulan
1.7 menghayati ajaran Ketentuan bersuci engamati dan memberi komentar bersuci dari hadas
gambar atau tayangan yang terkait kecil dan hadas besar
dari hadas kecil
dengan kebersihan berdasarkan syariat
dan hadas besar
Islam enyimak dan membaca penjelasan mengenai ketentuan bersuci dari hadas
2.7 menunjukkan kecil dan hadas besar perilaku hidup bersih sebagai wujud
embaca dalil naqli mengenai ketentuan bersuci dari
ketentuan bersuci dari hadas kecil dan hadas besar
hadas besar
berdasarkan ketentuan engajukan pertanyaan mengenai syari’at Islam
permasalahan yang terkait dengan
3.7 memahami ketentuan bersuci dari hadas kecil dan hadas besar bersuci dari hadas
engajukan pertanyaan yang terkait besar berdasarkan
dengan tata cara bersuci dari hadas ketentuan syari’at
kecil dan hadas besar Islam Secara berkelompok mencari data dan
4.7 menyajikan cara informasi untuk menjawab bersuci dari hadas
permasalahan yang terkait dengan besar
ketentuan bersuci dari hadas kecil dan hadas besar
endiskusikan tata cara bersuci dari hadas kecil dan hadas besar
engembangkan paparan mengenai ketentuan dan tata cara bersuci dari hadas kecil dan hadas besar
endiskusikan manfaat bersuci dari hadas kecil dan hadas besar
Berlatih mempraktikkan/ menerapkan tata cara bersuci dari hadas kecil dan hadas besar
erumuskan ketentuan dan tata cara bersuci dari hadas kecil dan hadas besar
erumuskan manfaat bersuci dari hadas kecil dan hadas besar
endemonstrasikan praktik bersuci dari hadas kecil dan hadas besar
enyajikan paparan tentang ketentuan bersuci dari hadas kecil dan hadas besar
emaparkan rumusan hikmah dan manfaat bersuci dari hadas kecil dan
hadas besar
enanggapi pertanyaan dalam diskusi erumuskan kesimpulan
1.8 menunaikan salat
engamati dan memberi komentar wajib berjamaah
Salat berjamaah
gambar atau tayangan yang terkait sebagai implementasi
dengan salat berjamaah pemahaman rukun
Islam enyimak dan membaca penjelasan mengenai tata cara salat berjamaah
2.8 menunjukkan perilaku demokratis sebagai
embaca dalil naqli mengenaisalat implementasi
berjamaah
pelaksanaan salat engajukan pertanyaan tentang berjamaah
ketentuan salat berjamaah
3.8 memahami ketentuan engajukan pertanyaan terkait dengan salat berjamaah
tata cara pelaksanaan salat berjamaah
4.8 empraktikkan salat Secara berkelompok mencari data dan berjamaah
informasi tentang dalil naqli, ketentuan, tata cara, manfaat, dan halangan salat berjamaah
endiskusikan dalil naqli, ketentuan, tata cara, manfaat, dan halangan salat berjamaah
Berlatih mempraktikkan salat berjamaah engolah informasi mengenai dalil
naqli, ketentuan, tata cara, manfaat, dan halangan salat berjamaah menjadi paparan yang menarik
erumuskan prosedur praktik salat
berjamaah enyajikan paparan mengenai dalil
naqli, ketentuan, tata cara, manfaat, dan halangan salat berjamaah
endemonstrasikan praktik salat
berjamaah enanggapi pertanyaan dalam diskusi erumuskan kesimpulan
1.9 menunaikan salat
engamati dan memberi komentar Jum’at sebagai
Ketentuan Salat
gambar atau tayangan yang terkait implementasi
Jum’at
dengan salat Jum’at pemahaman ketaatan
beribadah enyimak dan membaca penjelasan mengenai tata cara salat Jum’at
2.9 menunjukkan perilaku peduli terhadap
embaca dalil naqli mengenai salat sesama dan
Jum’at
lingkungan sebagai engajukan pertanyaan tentang implementasi
ketentuan salat Jum’at pelaksanaan salat Jum’at
engajukan pertanyaan terkait dengan tata cara pelaksanaan salat Jum’at
3.9 memahami ketentuan salat Jum’at
Secara berkelompok mencari data dan informasi tentang dalil naqli, ketentuan,
4.9 mempraktikkan salat
Jum’at tata cara, manfaat, dan halangan salat Jum’at
endiskusikan dalil naqli, ketentuan, tata cara, manfaat, dan halangan salat Jum’at
Berlatih mempraktikkan salat Jum’at engolah informasi mengenai dalil
naqli, ketentuan, tata cara, manfaat, dan halangansalat Jum’at menjadi paparan yang menarik
erumuskan prosedur praktik salat
Jum’at enyajikan paparan mengenai dalil
naqli, ketentuan, tata cara, manfaat, dan halangan salat Jum’at
endemonstrasikan praktik salat Jum’at enanggapi pertanyaan dalam diskusi erumuskan kesimpulan
1.10 menunaikan salat
engamati dan memberi komentar jamak qasar ketika
Ketentuan Salat
gambar atau tayangan yang terkait bepergian jauh
jamak qasar
dengan salat jamak qasar (musafir) sebagai
implementasi enyimak dan membaca penjelasan pemahaman ketaatan
mengenai tata cara salat jamak qasar beribadah
embaca dalil naqli mengenai salat
2.10 menunjukkan
jamak qasar
perilaku disiplin engajukan pertanyaan tentang sebagai implementasi
ketentuan salat jamak qasar pelaksanaan salat
jamak qasar. engajukan pertanyaan terkait dengan tata cara pelaksanaan salat jamak qasar
3.10 memahami ketentuan salat jamak qasar
Secara berkelompok mencari data dan informasi tentang dalil naqli, ketentuan,
4.10 mempraktikkan salat tata cara, dan hikmah salat jamak qasar jamak dan qasar
endiskusikan dalil naqli, ketentuan, tata cara, dan hikmah jamak qasar
Berlatih mempraktikkan salat jamak
qasar engolah informasi mengenai dalil
naqli, ketentuan, tata cara, dan hikmahsalat jamak qasar menjadi paparan yang menarik
erumuskan prosedur praktik salat
jamak qasar enyajikan paparan mengenai dalil
naqli, ketentuan, tata cara, dan hikmah salat jamak qasar
endemonstrasikan praktik salat jamak
qasar
enanggapi pertanyaan dalam diskusi erumuskan kesimpulan
1.11menghayati
engamati dan memberi komentar perjuangan Nabi
Sejarah perjuangan
gambar atau tayangan yang terkait uhammad saw.
Nabi uhammad
dengan perjuangan Nabi uhammad periode akkah
Saw. periode
saw. periode akkah dalam menegakkan
akkah
risalah Allah Swt enyimak dan membaca penjelasan
mengenai perjuangan Nabi uhammad 2.11meneladani perjuangan
saw. periode akkah Nabi uhammad saw. periode akkah
engajukan pertanyaan mengenai keadaan masyarakat akkah sebelum
3.11 memahami sejarah datangnya nabi uhammad saw. perjuangan Nabi uhammad saw.
engajukan pertanyaan terkait periode akkah
kronologi diangkatnya nabi uhammad saw. menjadi rasul atau pertanyaan lain
4.11menyajikan strategi
yang relevan
perjuangan yang dilakukan Nabi
engumpulkan data dan fakta (waktu, uhammad saw.
tempat, peristiwa, dan tokoh) pada masa periode akkah
kelahiran Nabi uhammad saw. engumpulkan data dan fakta (waktu,
tempat, peristiwa, dan tokoh) pada masa Nabi uhammad saw. diangkat menjadi rasul
engumpulkan data dan fakta (waktu, tempat, peristiwa, dan tokoh) pada masa Nabi uhammad Saw. berdakwah di
akkah endiskusikan strategi dakwah Nabi
uhammad saw. periode akkah enghubungkan antara waktu, tempat,
peristiwa, dan tokoh, dalam sejarah perjuangan Nabi uhammad saw. periode akkah dalam bentuk diagram alur
erumuskan strategi dakwah Nabi uhammad saw periode akkah
enyajikan paparan diagram alur sejarah perjuangan Nabi uhammad
saw. periode akkah enyajikan paparan strategi dakwah
Nabi uhammad saw. periode akkah enanggapi pertanyaan enyusun kesimpulan
1.12 menghayati
engamati dan memberi komentar perjuangan Nabi
Sejarah
gambar atau tayangan yang terkait uhammad saw.
perjuangan Nabi
dengan perjuangan Nabi uhammad Periode adinah
uhammad saw.
saw. periode adinah dalam menegakkan
periode adinah
enyimak dan membaca penjelasan risalah Allah Swt. mengenai perjuangan Nabi uhammad
2.12 meneladani saw. periode adinah perjuangan Nabi
uhammad saw. engajukan pertanyaan mengenai periode adinah
keadaan masyarakat adinah sebelum
3.12 memahami sejarah datangnya nabi uhammad saw. perjuangan Nabi
engajukan pertanyaan terkait uhammad saw.
hijrahnya Nabi uhammad saw. dan periode adinah
para sahabat ke adinah
4.12 menyajikan strategi engumpulkan data dan fakta (waktu, perjuangan yang
tempat, peristiwa, dan tokoh) terkait dilakukan Nabi
dengan hijrahnya Nabi uhammad saw. uhammad saw.
dan para sahabat ke adinah periode adinah engumpulkan informasi mengenai
hubungan antara sahabat uhajirin dan Anshar
engumpulkan informasi mengenai hubungan antara kaum muslimin dengan
warga non-muslim di adinah engumpulkan informasi mengenai
hubungan antara kaum muslimin dengan orang-orang kafir akkah
engumpulkan data dan fakta (waktu, tempat, peristiwa, dan tokoh) terkait dengan peristiwa fahu Makkah
endiskusikan strategi dakwah Nabi uhammad saw. periode adinah
enghubungkan antara waktu, tempat, peristiwa, dan tokoh, dalam sejarah perjuangan Nabi uhammad saw.
periode adinah mulai dari peristiwa hijrah sampai fahu makkah dalam bentuk diagram alur
engolah informasi mengenai hubungan antara sahabat uhajirin dan
Anshar, kaum muslimin dengan warga non-muslim di adinah, dan kaum muslimin dengan dengan orang-orang kafir akkah
erumuskan strategi dakwah Nabi uhammad saw.periode adinah
enyajikan paparan diagram alur mengenai sejarah perjuangan Nabi
uhammad saw. periode adinah mulai dari peristiwa hijrah sampai fahu makkah
enyajikan informasi mengenai hubungan antara sahabat uhajirin dan
Anshar, kaum muslimin dengan warga non-muslim di adinah, dan kaum muslimin dengan dengan orang-orang kafir akkah
emaparkan strategi perjuangan yang dilakukan Nabi uhammad saw. periode adinah
enanggapi pertanyaan
enyusun kesimpulan
1.13 menghayati
engamati dan memberi komentar perjuangan dan
Sikap terpuji
gambar atau tayangan yang terkait kepribadian al-
al-Khulafa al-
dengan perjuangan al-Khulafa al- Khulafa al-Rasyidun
Rasyidun
Rasyidun
sebagai penerus perjuangan Nabi enyimak dan membaca penjelasan
uhammad saw. mengenai sikap terpujial-Khulafa al- dalam menegakkan
Rasyidun
risalah Allah Swt. engajukan pertanyaan mengenai sikap
2.13 meneladani perilaku yang dimiliki oleh al-Khulafa al- terpuji al-Khulafa al-
Rasyidun
Rasyidun. engajukan pertanyaan terkait
3.13 memahami sejarah kronologi kepemimpinan al-Khulafa al- perjuangan dan
Rasyidun atau pertanyaan lain yang kepribadian al-
relevan
Khulafa al-Rasyidun. engumpulkan data dan fakta (waktu,
4.13 menyajikan strategi tempat, peristiwa, dan tokoh) mengenai perjuangan dan
perkembangan Islam pada masa kepribadian al-