Pengaruh kompetensi dan akuntabilitas auditor eksternal terhadap kualitas audit : (survey pada beberapa Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung)

(1)

(2)

(3)

(4)

131

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Inka Dwi Anggraini

NIM : 21109010

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 17 Desember 1991

Jenia Kelamin : Perempuan

Agama :Islam

Alamat :Jl. Terusan Ligar Raya No 37 RT01/02 Bandung

DATA PENDIDIKAN

a. Tahun 1997-2003 : SDN Bojong Kacor 2 Bandung b. Tahun 2003-2006 : SLTP Kartika Siliwangi III-I Bandung c. Tahun 2006-2009 : SMA Sumatera 40-1 Bandung

d. Tahun 2009 : Universitas Komputer Indonesia

Demikian Daftar Riwayat Hidup ini penulis buat dengan sebenarnya.

Bandung, Juli 2013 Penulis


(5)

v Assalamua’laikum wr.wb

Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian ini. Adapun tujuan dari pembuatan usulan penelitian ini untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

Dalam mengerjakan laporan ini penulis banyak mengalami kesulitan, hambatan dan juga keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis sehingga laporan ini masih jauh dari sempurna. Sehubungan dengan hal ini penulis memohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan baik dalam teknik pembahasan, cara penyajian dan bobotnya. Selain itu penulis mengharapkan sumbangan kritikan dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan dimasa yang akan datang. Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak akan terwujud tanpa adanya bimbingan, dorongan, nasehat serta doa dan bantuan dari berbagai pihak.

Pertama penulis berterima kasih kepada kedua orang tua penulis yang telah membimbing, memberikan arahan, nasehat dan dorongan moral yang tidak terhingga.

Kedua penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Ernie Tisnawati Sule, SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.


(6)

vi

3. Dr. Surtikanti, SE., M.Si., Ak. selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.

4. Wati Aris Astuti SE., M.Si. selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.

5. Dr. Ely Suhayati, SE., M.Si., Ak. selaku Dosen Pembimbing Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia. 6. Sri Dewi Anggadini, SE.,M.Si. selaku dosen wali 4 Ak 1.

7. Seluruh Staf Dosen Pengajar dan karyawan UNIKOM yang telah memberikan informasi-informasi penting.

8. Seluruh Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung 9. Terima kasih Mama, Bapak dan adik-adikku. 10. Ebot yang selalu memberi semangat.

11. Sahabat-sahabatku 7 Odd Rizki, Dewi, Fuji, Nuri, Fitri, Yuli.

12. Terima kasih teman-teman sekelasku di 4 AK 1 semoga kita jadi orang sukses dan bagi segenap yang tidak bisa disebutkan satu per satu oleh penulis terima kasih banyak yang sebesar-besarnya.

Semoga segala bantuan, do’a serta amal kebajikan yang telah diberikan mendapatkan balasan dari Alllah SWT. Akhir kata semoga segala jerih payah penulis dalam penyusunan Skripsi ini tidak sia – sia dan dapat memberikan manfaat bagi yang membutuhkan.

Bandung, Juli 2013


(7)

AUDITOR EKSTERNAL TERHADAP KUALITAS AUDIT

(Survey Pada Beberapa Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung)

THE INFLUENCE OF COMPETENCE AND ACCOUNTABILITY EXTERNAL AUDITOR’S ON AUDIT QUALITY

(Survey to some Public Accounting Firm in Bandung Region) SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Skripsi Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Strata Satu

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Inka Dwi Anggraini

21109010

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(8)

vii DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

SURAT PERNYATAAN ... ii

ABSTRACT ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Rumusan Masalah ... 6

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.4.1 Maksud Penelitian ... 6

1.4.2 Tujuan Penelitian... 7

1.5. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7

1.5.1 Lokasi Penelitian ... 7


(9)

viii HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka. ... 9

2.1.1 Kompetensi Auditor Eksternal... 9

2.1.1.1 Pendidikan ... 10

2.1.1.2 Pelatihan ... 10

2.1.1.3 Pengalaman ... 10

2.1.2 Akuntabilitas Auditor Eksternal ... 11

2.1.2.1 Motivasi ... 11

2.1.2.2 Pengabdian Profesi ... 12

2.1.3 Kualitas Audit ... 14

2.2 Kerangka Penelitian ... 16

2.2.1 Hubungan Kompetensi Auditor Eksternal dengan Kualitas Audit ... 16

2.2.2 Hubungan Akuntabilitas Auditor Eksternal dengan Kualitas Audit ... 17

2.2.3 Penelitan Sebelumnya ... 18

2.3 Hipotesis... 20

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian... 22

3.2 Metode Penelitian. ... 22

3.2.1 Desain Penelitian ... 23


(10)

ix

3.4 Sumber Data. ... 29

3.5 Alat Ukur Penelitian. ... 29

3.5.1 Uji Validitas ... 29

3.5.2 Uji Reliabilitas ... 31

3.5.3 Uji MSI (Method of Successive Interval) ... 32

3.6 Populasi dan Penarikan Sampel. ... 33

3.6.1 Populasi ... 33

3.6.2 Penarikan Sample ... 35

3.7 Teknik Pengumpulan Data. ... 36

3.8 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 37

3.8.1 Rancangan Analisis ... 37

3.8.2 Pengujian Hipotesis ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian. ... 48

4.1.1 Gambaran Umum Kantor Akuntan Publik ... 48

4.1.1.1 Sejarah Singkat Kantor Akuntan Publik ... 49

4.1.1.2 Struktur Organisasi Kantor Akuntan Publik ... 51

4.1.1.3 Uraian Tugas Kantor Akuntan Publik ... 53

4.1.1.4 Aktivitas Kantor Akuntan Publik ... 55

4.1.1.5 Karakteristik Responden ... 57

4.1.2 Pengujian Alat Analisis. ... 60

4.1.3 Analisis Deskriftif. ... 63


(11)

x

4.1.3.3 Analisis Deskriptif Kualitas Audit ... 75

4.1.4 Analisis Verifikatif. ... 85

4.1.4.1 Hasil Estimasi Model Regresi ... 85

4.1.4.2 Pengaruh Akuntabilitas Auditor Eksternal terhadap Kualitas Audit ... 92

4.1.4.3 Pengaruh Akuntabilitas Auditor Eksternal terhadap Kualitas Audit ... 94

4.1.4.4 Pengaruh Kompetensi dan Akuntabilitas Auditor Eksternal terhadap Kualitas Audit ... 97

4.2 Pembahasan. ... 100

4.2.1 Pengaruh Kompetensi Auditor Eksternal terhadap Kualitas Audit... 100

4.2.2 Pengaruh Akuntabilitas Auditor Eksternal terhadap Kualitas Audit... 102

4.2.3 Pengaruh Kompetensi dan Akuntabilitas Auditor Eksternal terhadap Kualitas Audit... 103

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan. ... 104

5.2 Saran. ... 107

DAFTAR PUSTAKA. ... 108

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 111


(12)

107

DAFTAR PUSTAKA

.

Achmat Badjuri. Faktor Faktor Yang Berpengaruh Terhdap Kualitas Audit Auditor Independen Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Di Jawa Tengah.

Dinamika Keuangan Perbankan, Nopember 2011 Vol.3, No.2 Hal: 183-197. ISSN:1979-4878.

Andi Supangat. 2007. Statistik: Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, Dannonparametrik. Jakarta : Kencana.

Anton Eka Saputra. 2012. Pengaruh Kompetensi Dan Indepedensi Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Varabel Moderasi (Studi Empiris Pada auditor Di Kantor Akuntan Publik Se-Jawa Tengah Dan D.I Yogyakarta) . Juraksi Vol. 1 No. 2 Februari ISSN: 2301-9328.

Christina Sososutikno. 2003. Hubungan Tekanan Anggaran Waktu dengan Perilaku Disfungsional serta Pengaruhnya terhadap Kualitas Audit. Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya

De angelo, L.E. 1981. Auditor Size And Auditor Quality. Journal Of Accounting And Economics.

Deis, D.R dan G.A. Groux. 1992. Determinants of Audit in The Public Sector. The Accounting Review. Juli. P. 462-479.

Elisha, Icuk .2010.Pengaruh Indepedensi, Pengalaman, Due Professional Care Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus Pada Auditor Di KAP”Big Four” Di Indonesia). SNA XIII Purwokerto.

Faisal Tamin. 2003, Menteri Akan Menvalidasi Temuan BPK. www.tempo.co

Feny, Yohanes . Pengaruh Akuntabilitas Dan Kompetensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Semarang ).

Juraksi. Vol.1 No.1 Januari 2012. ISSN: 2301-9328.

Gujarati, Damodar. 2003. Dasar-Dasar Ekonometrika.Jakarta: Erlangga.


(13)

108

IAIP (Ikatan Akuntansi Indonesia Publik). 2001. Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Jakarta: Salemba Empat.

IAIP (Ikatan Akuntansi Indonesia Publik). 2011. Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Jakarta: Salemba Empat

Jonathan Sarwono. 2006. Panduan Cepat Dan Mudah SPSS 14. Yogyakarta: Andi.

Justinia Castellani. 2008. Pengaruh Kompetensi Dan Indepedensi Auditor Pada Kualitas Audit. Trikonomika Vol. 7, No.2 Desember.

Kane, G., & U. Velury. 2005. The Impact Of Managerial Ownership On The Likelihood Of Provision Of High Quality Auditing Services, Review Of Accounting & Finance.

Lilis Ardini. Pengaruh Kompetensi, Indepedensi, Akuntabilitas Dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit. Majalah Ekonomi. Tahun XX, No 3 Desember 2010 Hal 329-349.

Mardiasmo. 2004. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : Andi.

Mashuri Dan M. Zainudin. 2009. Masyhuri Dan M. Zainudin. 2009. Metode Penelitian : Pendekatan Praktis Dan Aplikatif. PT. Bandung : Refika Aditama.

Mulyadi. 2009, Auditing Edisi 6 Buku 1. Jakarta :.Penerbit Salemba Empat.

Rahmadi Murwanto. 2012. Audit Sektor Publik Suatu Pengantar Bagi Pembangunan Akuntabilitas Instansi Pemerintah. LPKPAP.

Ricca Rosalina Sari. 2012. Pengaruh Kompetensi Dan Indepedensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Kota Semarang). Juraksi Vol.1 No. 2 Februari. ISSN: 2301-9328.

Ridwan dan Sunarto. 2007. Pengantar Statistik Untuk Penelitian Sosial Ekonomi, Komunikasi Dan Bisnis. Bandung:Alfabeta.

Robbins, Stephen P. Dan Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi Edisi Ke-12.Jakarta: Salemba Empat.


(14)

109

Robinson Simbolon. 2002. Bapepam: Kasus Kimia Farma Merupakan Tindak Pidana. www.tempo.co.

Robinson Simbolon. 2003. Bapepam Akan Tuntaskan Kasus Bank Lippo Bulan Ini. www.tempo.co.

Saripudin, Nety, Rahayu. 2012. Pengaruh Indepedensi, Pengalaman, Due Profesional Care dan Akuntabilitas terhadap Kualitas Audit (Survei terhadap Auditor KAP di Jambi dan Palembang). E-Jurnal Binar Akuntansi. Vol1 no.1 september. ISSN 2303-1522.

Sekar Mayangsari Puspawadanarum. 2013. Auditing Pendekatan Sektor Publik dan Privat. Jakarta: Media Bangsa.

Singgih Santoso. 2002. Statistik Multivariat. Jakarta : PT Elex Media Komoutindo.

Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati. 2010. Auditing Konsep Dasar dan Pedoman Pemeriksaan Akuntan Publik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukrisno Agoes. 2012. Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Tetlock, PE Dan J.L Kim. 1987. Accountability And Judgment Processes In A Personality Prediction Risk. Journal Of Personality And Social Pshycology.

Umi Narimawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Genesis.

Utami, Intiyas. 2003. Studi Praktek Rekayasa Akuntansi Yang Terungkap Melalui

Media Masa. Dian Ekonomi. UKSW. Salatiga.

Yulius Jogi Christiawan. 2002. Kompetensi Dan Indepedensi Akuntan Public :Refleksi Hasil Penelitian Empiris. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan

Vol.4. No.2 November. www.iapi.or.id/iapi/directory.php


(15)

22

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:41), bahwa:

“Sebelum peneliti memilih variabel apa yang akan diteliti perlu melakukan studi pendahuluan terlebih dahulu pada objek yang akan yang diteliti. Jangan sampai pembuatan rancangan penelitian dilakukan tanpa mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang ada di objek penelitian”. Objek penelitian menurut Husein Umar dalam Umi Narimawati (2010:29) adalah sebagai berikut:

“Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian, juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”.

Objek dalam penelitian ini adalah Kompetensi Auditor Eksternal dan Akuntabilitas Auditor Eksternal terhadap Kualitas Audit di Kantor Akuntan Publik wilayah kota Bandung.

3.2 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:2) mendefinisikan metode penelitian adalah sebagai berikut :

“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis”.


(16)

23

Dapat disimpulkan bahwa metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.

Dalam penelitian ini, metode deskriptif dan verifikatif tersebut digunakan untuk menguji lebih dalam pengaruh Kompetensi dan Akuntabilitas Auditor Eksternal terhadap Kualitas Audit serta menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak.

3.2.1 Desain Penelitian

Menurut Umi Narimawati (2010:30) mendefinisikan desain penelitian adalah sebagai berikut:

“Desain digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian, sehingga desain penelitian merupakan rancangan yang sangat diperlukan dalam melakukan suatu penelitian”.

Langkah-langkah desain penelitian menurut Umi Narimawati (2010:30) sebagai berikut:

1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya menetapkan judul penelitian;

2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi; 3. Menetapkan rumusan masalah;

4. Menetapkan tujuan penelitian;

5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori;

6. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian yang digunakan;


(17)

7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data;

8. Melakukan analisis data;

9. Melakukan pelaporan hasil penelitian.

Berdasarkan proses penelitian yang telah dijelaskan diatas, maka desain pada penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya menetapkan judul penelitian. Dalam penelitian ini permasalahan yang terjadi difokuskan pada kualitas audit dimana masih adanya auditor yang tidak dapat menemukan kesalahan dalam melakukan proses audit. Oleh karena itu penulis mengambil judul yaitu pengaruh kompetensi auditor eksternal dan akuntabilitas auditor eksternal terhadap kualitas audit.

2. Mengidentifikasikan permasalahan yang terjadi. 3. Menetapkan Rumusan masalah.

Rumusan masalah merupakan pertanyaan yang akan dicari jawabannya dengan mengumpulkan data-data yang mendukung. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh kompetensi auditor eksternal dan akuntabilitas auditor eksternal terhadap kualitas audit.

4. Menetapkan tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini ialah ingin mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh pengaruh kompetensi auditor eksternal dan akuntabilitas auditor eksternal terhadap kualitas audit.


(18)

25

5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori. Hipotesis dalam penelitian ini adalah pengaruh kompetensi auditor eksternal dan akuntabilitas auditor eksternal terhadap kualitas audit.

6. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian yang digunakan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengaruh kompetensi auditor eksternal dan akuntabilitas auditor eksternal, sedangkan yang menjadi variabel terikatnya adalah kualitas audit.

7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data. Dalam penelitian ini menggunakan data primer yaitu berupa kuesioner, teknik penentuan sampelnya terdiri dari populasi dan sampel. Populasi dan sampelnya yaitu Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung, teknik pengumpulan datanya didapatkan dari kuisioner yang disebar.

8. Melakukan analisis data. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif.

9. Menyusun pelaporan hasil penelitian. Tabel 3.1 Desain Penelitian

Tujuan Penelitian Desain Penelitian Metode Yang

Digunakan

Unit Analisis Time Horizon

T-1 Descriptive & Verificative

Auditor Eksternal Cross Sectional

T-2 Descriptive & Verificative

Auditor Eksternal Cross Sectional

T-3 Descriptive & Verificative

Auditor Eksternal Cross Sectional


(19)

3.3 Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2012:38) mendefinisikan operasional variabel adalah sebagai berikut :

“Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”.

Operasional variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian. Variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Bebas / Independent (X)

Menurut Sugiyono (2012:38) mendefinisikan variabel bebas adalah sebagai berikut :

“Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat)”.

Dalam penelitian variabel bebas akan berkaitan dengan masalah yang akan diteliti adalah variabel X1 adalah Kompetensi Auditor Eksternal dan X2 adalah

Akuntabilitas Auditor Eksternal.

2. Variabel Tidak Bebas / Dependent (variabel Y)

Menurut Sugiyono (2012:39) mendefinisikan variabel tidak bebas adalah sebagai berikut :

“Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”.


(20)

27

Dalam penelitian ini variabel yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti adalah Kualitas Audit. Operasional variabel penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.2 Operasional Variabel

Konsep /Variabel Indikator Skala

No. Kuesion

er

Kompetensi Auditor (X1)

Suatu kemampuan, ahli dan berpengalaman dalam memahami kriteria dan dalam menentukan jumlah bahan bukti yang dibutuhkan untuk dapat mendukung kesimpulan yang akan diambilnya.

Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati (2010:2)

1. Pendidikan

2. Pelatihan

3. Pengalaman

Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati (2010:2), H.S Munawir (2001:32)

ordinal 1,2,3 4,5,6 7,8,9

Akuntabilitas Auditor (X2)

Akuntabilitas auditor adalah dorongan psikologi yang membuat seseorang berusaha mempertanggungjawabkan semua tindakan dan keputusan yang diambil pada

lingkungannya.

Tetclock (1987) dalam Elisha dan Ichuk (2010:2)

1. Motivasi

2. Pengabdian profesi

Tetclock (1987) dalam Elisha dan Icuk (2010:14)

ordinal 10,11,12 13,14,15

Kualitas Audit (Y)

Kualitas Audit adalah kemungkinan (probability) dimana auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi klien.

De Angelo (1981) dalam Justinia Castellani (2008)

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan 3. Administrasi akhir

4. Kemampuan menemukan kesalahan 5. Keberanian melaporkan kesalahan

De Angelo (1981) dalam Justinia Castellani (2008),

Sutton (1993) dalam Justinia Castellani

(2008:124)

ordinal 16,17,18 19,20,21 22,23,24 25,26,27


(21)

Dalam operasional variabel ini semua variabel menggunakan skala ordinal. Menurut Umi Narimawati (2010:53) mendefinisikan skala ordinal adalah sebagai berikut:

“Skala pengukuran yang memberikan informasi tentang jumlah relative”. Berdasarkan pengertian diatas, maka skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal dengan tujuan untuk memberikan informasi berupa nilai pada jawaban. Variabel-variabel tersebut diukur oleh instrumen pengukur dalam bentuk kuesioner berskala ordinal yang memenuhi pernyataanpernyataan tipe skala likert.

Menurut Sugiyono (2012:93) skala Likert:

“Digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”.

Dalam menjawab skala likert ini, responden hanya memberi tanda, misalnya checklist atau tanda silang pada jawaban yang dipilih sesuai pernyataan. Kuesioner yang telah diisi responden perlu dilakukan penyekoran. Berikut ini bobot penilaian pada skala Likert.

Tabel 3.3 Bobot Penilaian

Pernyataan Skor

Positif

Sangat Setuju/Selalu 5

Setuju/Sering 4

Ragu-ragu/Kadang-kadang/Biasa Saja 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1


(22)

29

3.4 Sumber Data dan Teknik Penentuan Data

Sumber data yang digunakan peneliti dalam penelitian mengenai Kompetensi dan Akuntabilitas Auditor Eksternal terhadap Kualitas Audit sumber data primer dan sekunder.

Menurut Sugiyono (2012:137) mendefinisikan data primer adalah sebagai berikut:

“Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”.

Pengumpulan data primer dalam penelitian ini yaitu melalui cara menyebarkan kuesioner kepada responden untuk mengetahui tanggapan tentang variabel yang akan diteliti.

Menurut Sugiyono dalam Umi Narimawati (2010:37) sumber data sekunder merupakan:

“Sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data”.

Sumber data sekunder peneliti peroleh dari informasi mengenai penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh peneliti yang lain.

3.5 Alat Ukur 3.5.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2012:2) mendefinisikan valid adalah sebagai berikut: “Menunjukkan derajad ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti”.


(23)

Berdasarkan definisi diatas, maka validitas dapat diartikan sebagai suatu karakteristik dari ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah alat test (kuesioner) dalam mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti untuk diukur. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur dan diinginkan dengan tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.

Sumber: Umi Narimawati (2010:42)

Keterangan :

r = Koefisien korelasi pearson

X = Skor item pertanyaan

Y = Skor total item pertanyaan

N = Jumlah responden dalam pelaksanaan uji coba instrument

Uji keberartian koefisien r dilakukan dengan uji t (taraf signifikasi 5%). Rumus yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Sumber: Umi Narimawati (2010:42)

Dimana :

n = ukuran sampel

r = Koefisien Korelasi Pearson df = degree of freedom = n-2

Menurut Umi Narimawati (2010:42) keputusan pengujian validitas instrument dengan menggunakan taraf signifikan dengan 5 % satu sisi adalah :

1. Item instrument dikatakan valid jika t-hitung> ttabel maka instrument tersebut

dapat digunakan.


(24)

31

2. Item instrument dikatakan tidak valid jika thitung< ttabel maka item tersebut

tidak dapat digunakan.

Hasil uji validitas dengan menggunakan program SPSS 17 for window. Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang dirancang dalam bentuk kuesioner benar-benar dapat menjalankan fungsinya. Seperti telah dijelaskan bahwa untuk menguji valid tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan secara statistika, yaitu melalui nilai koefisien korelasi skor butir pernyataan dengan skor totalnya. Apabila koefisien korelasi butir pernyataan dengan skor total item lainnya > 0,30 maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Menurut Cooper dalam Umi Narimawati (2010:43), reliabilitas adalah :

”Reliability is a characteristic of measurenment concerned with acuracy, precision, and consistency”.

Reliabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter utama instrumen pengaruh yang baik. Berdasarkan hal tersebut, maka setelah melakukan pengujian validitas, langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian reliabilitas untuk menguji kecenderungan atau kepercayaan alat pengukuran dengan diperoleh nilai r dari pengujian reliabilitas yang menunjukan hasil indeks korelasi yang menyatakan ada tidaknya hubungan antara dua belah instrument.Teknik yang digunakan untuk menguji reliabilitas (keandalan) kuesioner dalam penelitian ini digunakan teknik belah dua (split half) skor pernyataan (statement) bernomor ganjil genap, dengan teknik korelasi Spearman Brown.

Menurut Umi Narimawati (2010:44) mendefinisikan dua (split half method) adalah sebagai berikut :

1. Butir-butir instrument di belah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrument ganjil dan genap.

2. Skor data tiap kelompok disusun sendiri. Skor butir kelompok dijumlahkan sehingga menghasilkan skor total.


(25)

3. Selanjutnya skor total antara kelompok ganjil dan genap di cari korelasinya.

4. Koefisien korelasi selanjutnya dimasukan dalam rumusan Spearman Brown.

Sumber :Umi Narimawati (2010:44)

Dimana :

Ґ1 = reliabilitas internal seluruh item

Ґb = korelasi product moment antara belahan pertama dan belahan kedua

Tabel 3.4

Standar Penilaian Untuk Reliabiltas Reliability

Good 0,80

Acceptable 0,70

Marginal 0,60

Poor 0,50

Sumber: Barker et al, (2002 : 70)

Seperti yang dikemukakan Barker et al (2002 :70) sekumpulan butir pernyataan yang mengukur variabel dapat diterima jika memilki koefisien reliabilitas lebih besar atau sama dengan 0,70.

3.5.3 Uji Method of Successive Interval

Karena dalam penelitian ini data yang dikumpulkan melalui kuesioner masih memiliki skala ordinal, maka data ordinal terlebih dahulu dikonversi menjadi data interval menggunakan Methode SuccesiveInternal (MSI).

Menurut Umi Narimawati (2010:47) langkah-langkah transformasi data ordinal ke data interval sebagai berikut:

a. Memperhatikan setiap butir jawaban responden dari kuesioner yang disebarkan.

b. Pada setiap butir yang ditentukan dihitung masing-masing frekuensi jawaban responden

Ґ1 = 2Ґb


(26)

33

c. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi. Menetukan proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi

d. Menetukan proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor

e. Menggunakan Tabel Distribusi Normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh.

f. Menentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan menggunakan Tabel Tinggi Densitas).

Menggunakan skala dengan rumus

Sumber :Umi Narimawati (2010:47)

Keterangan:

Density at Lower Limit= kepadatan batas bawah

Density at Upper Limit= kepadatan batas atas

Area Below Upper Limit = daerah dibawah batas atas

Area Below Upper Limit = daerah dibawah batas bawah

g. Sesuaikan nilai skala ordinal ke interval, yaitu Skala Value (SV) yang nilainya terkecil (harga negatif yang terbesar) diubah menjadi sama dengan jawaban responden yang terkecil melalui transformasi berikut ini:

Sumber : Umi Narimawati (2010:47)

3.6 Populasi dan Penarikan Sampel 3.6.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2012:80) mendefinisikan populasi adalah sebagai berikut :

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.

(Dencity at Lower Limit) – (Dencity at Upper Limit)

Scale Value =

(Area BelowUpper Limit) – (Area Bellow Lower Limit)


(27)

Berdasarkan pengertian di atas, populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian. Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah 26 KAP yang ada di wilayah Bandung.

Tabel 3.5

KAP Wilayah Bandung Yang Menjadi Populasi

No KAP Alamat

1 KAP AF.Rachman & Soetjipto WS Jl. Pasir Luyu Raya No.36 Bandung 42254

2 KAP Drs. Bambang Budi Tresno Pascal Hyper Square Blok B 52 Lantai 3 Jl. Pasir Kaliki Bandung

3 KAP Djoemarma, Wahyudin & Rekan

Jl. Dr. Slamet No.55 Bandung 40161

4 KAP Drs. Gunawan Sudrajat Jl. Golf Timur III No.1 Komp Taman

Golf Arcamanik Endah Bandung 5 KAP Dr. H.E.R. Suhardjadinata &

Rekan

MTC Blok C No. 5

Jl. Soekarno-Hatta Bandung 6 KAP Heliantono & Rekan (CAB) Jl. Sangkuriang No. B1 Bandung

7 KAP Drs. Jajat Marjat Jl. Pasir Luyu Timur No. 125 Bandung

8 KAP. Jojo Sunarjo, Ruchiat & Arifin (CAB)

Jl. Ketuk Tilu No. 38 Bandung

9 KAP Drs. Joseph Munthe, MS. Ak Jl. Terusan Jakarta No.20 Bandung 10 KAP Karel, Widyarta Jl. Harlangbangga No. 15 Bandung 11 KAP Koesbandijah, Beddy Samsi &

Setiasih

Jl. P. H. Hasan Mustopa No. 58 Bandung

12 KAP DRS. LA Midjan & Rekan Jl. Ir. H. Juanda No. 207 Bandung 13 KAP Moch. Zainuddin & Sukmadi

(CAB)

Jl. Melong Asih No. 69 B Lantai 2 Cijerah Bandung 40213

14 KAP Peddy HF. Dasuki Jl. Jupiter Raya D.2 No. 4 Margahayu

Raya Barat Bandung

15 KAP Drs. R. Hidayat Effendy Jl. Tata Surya No. 18 Bandung

16 KAP Roebiandini & Rekan Jl. Sidoluhur No.26 Cibeunying

Bandung

17 KAP Drs. Ronald Haryanto Jl. Sukahaji No. 36 A Bandung

18 KAP Sabar & Rekan Jl. Kancra No. 62 Buah Batu Bandung

19 KAP DBSD & A Jl. Jakarta Ruko Kota Kembang Kav. 10

Bandung

20 KAP Sanusi & Rekan Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri No. 76 C

Bandung

21 KAP Sugiono Paulus., SE,.AK,.MBA Jl. Taman Holis Blok B3 No.8 Bandng 22 KAP Prof. Dr. H. Tb Hasanuddin,

MSC & Rekan

MTC Blok F No. 29 Jl. Soekarno Hatta Bandung

23 KAP Wisnu B. Soewito & Rekan (CAB)

MTC Blok I No. 17 Jl. Soekarno Hatta No. 590


(28)

35

24 KAP Dra. Yati Ruhiyati Jl. Ujung Berung Indah Berseri I Blok

No.4 Bandung 25 KAP Abubakar Usman & Rekan

(cab)

Jl. Abdurahman Saleh No. 40 Lantai 2 Bandung

26 KAP Achmad, Rasyid, Hasbullah & Jerry (cab)

Jl. Rajamantri 1 No. 12 Bandung

www.iapi.or.id/iapi/directory.php

Dari 26 KAP yang dijadikan populasi hanya 15 KAP yang bersedia untuk dijadikan tempat penelitian (sampel) dan 11 KAP tidak menerima kuesioner dengan rincian 10 KAP tidak bersedia menerima kuesioner dari peneliti disebabkan auditor sedang berada diluar kota dan 1 KAP tidak mengembalikan kuesioner yang disebarkan.

3.6.2 Penarikan Sampel

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik sampling jenuh atau disebut juga sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Dalam penelitian ini jumlah populasi sama dengan sampel.

Menurut Sugiyono (2012:122) mendefinisikan sampling jenuh adalah sebagai berikut :

“Teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Istilah lain sampling jenuh adalah sensus”.

Berdasarkan teori surakhmad (2004;100) berpendapat sebagai berikut : “Apabila ukuran populasi kurang lebih dari 100, maka pengambilan sampel sekurang-kurangnya 50% dari ukuran populasi”.

KAP yang dijadikan sampel terdiri dari 15 KAP adapun rinciannya adalah sebagai berikut:


(29)

Tabel 3.6

KAP Wilayah Bandung Yang Menjadi Sampel

No KAP Jumlah Responden

1 KAP AF.Rachman & Soetjipto WS 3

2 KAP Drs. Bambang Budi Tresno 2

3 KAP Djoemarma, Wahyudin & Rekan 3

4 KAP Drs. Gunawan Sudrajat 1

5 KAP Koesbandijah, Beddy Samsi & Setiasih 1

6 KAP DRS. LA Midjan & Rekan 3

7 KAP Moch. Zainuddin & Sukmadi (CAB) 3

8 KAP Peddy HF. Dasuki 1

9 KAP Roebiandini & Rekan 2

10 KAP Drs. Ronald Haryanto 1

11 KAP Sanusi & Rekan 1

12 KAP Dra. Yati Ruhiyati 3

13 KAP DBSD & A 3

14 KAP Abubakar Usman & Rekan (cab) 3

15 KAP Achmad, Rasyid, Hasbullah & Jerry 1

Total Responden 31

15 KAP yang yang dijadikan sampel berada di wilayah kota Bandung dengan 1-3 auditor mewakili masing-masing KAP.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

1. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan dua cara, yaitu Penelitian Lapangan (Field Research). Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara:

a. Metode pengamatan (Observasi)

Menurut Sugiyono (2012:145) mendefinisikan observasi adalah sebagai berikut :

“Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain yaitu


(30)

37

wawancara dan kuesioner, observasi tidak terbatas pada orang tetapi juga obyek-obyek alam yang lain”.

b. Wawancara (Interview)

Menurut Sugiyono (2012:137) mendefinisikan wawancara adalah sebagai berikut :

“Wawancara yaitu teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya lebih sedikit”.

c. Kuesioner

Menurut Sugiyono (2012:142) mendefinisikan kuesioner adalah sebagai berikut :

“Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku diperpustakaan dan tulisan-tulisan yang berkaitan dengan masalah-masalah yang akan diteliti yaitu mengenai kompetensi auditor eksternal, akuntabilitas auditor eksternal dan kualitas audit.

3.8 Rancangan Analisis Dan Pengujian Hipotesis 3.8.1 Rancangan Analisis

Menurut Umi Narimawati (2010:41) mendefinisikan rancangan analisis adalah sebagai berikut:


(31)

“Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain”.

Peneliti melakukan analisa terhadap data yang telah diuraikan dengan menggunakan metode deskriptif dan verifikatif.

Menurut Sugiyono (2012:14) mendefinisikan bahwa:

”Pengertian metode deskriptif analisis adalah statistika yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya”.

Untuk menjawab deskripsi tentang masing-masing variabel penelitian ini, digunakan rentang kriteria penilaian sebagai berikut :

Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah diajukan. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden diasumsi memilih jawaban tertinggi. Penjelasan bobot nilai skor aktual dapat dilihat pada gambar berikut :

Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik

20 36 52 68 84 100 Sumber: Umi Narimawati (2010:46)

Gambar 3.1


(32)

39

Menurut Mashuri dan M. Zainudin (2009) mendefinisikan metode verifikatif adalah sebagai berikut :

“Memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan”.

Adapun langkah-langkah analisis verifikatif yang diuraikan diatas adalah sebagai berikut :

A. Analisis Regresi Liner Berganda

Menurut Jonathan Sarwono (2006:79) mendefinisikan analisis regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

“Regresi linier berganda mengestimasi besarnya koefisien-koefisien yang dihasilkan dari persamaan yang bersifat linier yang melibatkan dua variabel bebas untuk digunakan sebagai alat prediksi besarnya nilai variabel bergantung”.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dampak dan penggunaan analisis regresi adalah untuk memutuskan apakah naik atau menurunnya variabel independen (kompetensi dan akuntabilitas auditor eksternal) dapat dilakukan melalui menaikkan atau menurunkan variabel dependen (kualitas audit).

Persamaan regresinya sebagai berikut:

Sumber: Jonathan Sarwono (2006:79)

Dimana:

Y = variabel tak bebas (kualitas audit)

a = bilangan berkonstanta

b1,b2 = koefisien arah garis

X1 = variabel bebas (kompetensi auditor eksternal) X2 = variabel bebas (akuntabilitas auditor eksternal)


(33)

Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat pada regresi berganda, maka perlu dilakukan pengujian asumsi klasik, diantaranya:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Menurut Singgih Santoso (2002:393) dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance), adalah sebagai berikut:

1. Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal. 2. Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara

normal

Menurut Singgih Santoso (2002:322) Probability Plots dalam program SPSS. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Selain itu uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa data yang diambil berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji yang digunakan untuk menguji kenormalan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan sampel ini akan diuji hipotesis nol bahwa sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal melawan hipotesis tandingan bahwa populasi berdistribusi tidak normal. b. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas merupakan suatu situasi dimana beberapa atau semua variabel bebas berkorelasi kuat. Jika terdapat korelasi yang kuat di antara sesama variabel independen maka konsekuensinya adalah:


(34)

41

1. Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir.

2. Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga.

Dengan demikian berarti semakin besar korelasi diantara sesama variabel independen, maka tingkat kesalahan dari koefisien regresi semakin besar yang mengakibatkan standar errornya semakin besar pula.

Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas adalah dengan menggunakan Variance Inflation Factors (VIF),

Sumber :Gujarati (2003: 351)

Menurut Gujarati (2003: 362) menjelaskan sebagai berikut:

“Dimana Ri2 adalah koefisien determinasi yang diperoleh dengan meregresikan salah satu variabel bebas X terhadap variabel bebas lainnya. Jika nilai VIF nya kurang dari 10 maka dalam data tidak terdapat Multikolinieritas”.

c. Uji Heteroskedastisitas

Situasi heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi kurang atau melebihi dari yang semestinya. Dengan demikian, agar koefisien-koefisien regresi tidak menyesatkan, maka situasi heteroskedastisitas tersebut harus dihilangkan dari model regresi.

Menurut Gujarati (2003:406) menyatakan sebagai berikut :

“Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji-rank Spearman yaitu dengan mengkorelasikan masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual. Jika nilai koefisien korelasi dari masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual (error) ada yang signifikan, maka kesimpulannya terdapat heteroskedastisitas (varian dari residual tidak homogen)”.

VIF


(35)

Selain pernyataan tersebut diatas dengan menggunakan program SPSS heteroskedastisitas juga bisa dilihat dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka telah terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika tidak membentuk pola tertentu yang teratur, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Menurut Gujarati (2003: 467) menyatakan sebagai berikut:

“Autokorelasi didefinisikan sebagai korelasi antar observasi yang diukur berdasarkan deret waktu dalam model regresi atau dengan kata lain error

dari observasi yang satu dipengaruhi oleh error dari observasi yang sebelumnya”.

Akibat dari adanya autokorelasi dalam model regresi, koefisien regresi yang diperoleh menjadi tidak effisien, artinya tingkat kesalahannya menjadi sangat besar dan koefisien regresi menjadi tidak stabil. Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi, dari data residual terlebih dahulu dihitung nilai statistik Durbin-Watson (D-W):

(Gujarati, 2003: 467)

Kriteria uji menurut Gujarati (2003:470) Bandingkan nilai D-W dengan nilai d dari tabel Durbin-Watson:

a) Jika D-W < dL atau D-W > 4 – dL, kesimpulannya pada data terdapat

autokorelasi.

b) Jika dU< D-W < 4 – dU, kesimpulannya pada data tidak terdapat

autokorelasi.

c) Tidak ada kesimpulan jika : dL D-W  dU atau 4 – dU D-W 4 – dL.

t t 1

2 t

e e D W

e

 


(36)

43

B. Analisis Korelasi

Menurut Sujana (1989:152) dalam Umi Narimawati (2010:49) menyatakan sebagai berikut :

“Pengujian korelasi digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara variabel X dan Y”.

Menggunakan pendekatan koefisien korelasi Pearson dengan rumus:

Sumber :Sugiyono (2012:183)

Besarnya koefisien korelasi adalah -1 r 1 : a. Apabila (-) berarti terdapat hubungan negatif. b. Apabila (+) berarti terdapat hubungan positif. Interprestasi dari nilai koefisien korelasi :

a. Kalau r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel kuat dan mempunyai hubungan yang berlawanan (jika X naik maka Y turun atau sebaliknya).

b. Kalau r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara variabel X dan variabel Y dan hubungannya searah.

C. Koefisiensi Determinasi

Analisis Koefisiensi Determinasi (KD) digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen (X) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) yang dinyatakan dalam persentase.

Besarnya koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


(37)

Sumber: Ridwan dan Sunarto (2007:81)

Dimana:

Kd = koefisien determinasi r2 = kuadrat koefisien korelasi

3.8.2 Pengujian Hipotesis

Menurut Andi Supangat (2007:293) yang dimaksud dengan pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

“Salah satu cara dalam statistika untuk menguji parameter populasi berdasarkan statistik sampelnya, untuk dapat diterima atau ditolak pada tingkat signifikansi tertentu. Pada prinsipnya pengujian hipotesis ini adalah membuat kesimpulan sementara untuk melakukan penyanggahan dan atau pembenaran dari masalah yang akan ditelaah. Sebagai wahana untuk menetapkan kesimpulan sementara tersebut kemudian ditetapkan hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya”.

Langkah-langkah dalam analisisnya sebagai berikut : 1. Pengujian Secara Parsial

Melakukan uji t untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, hipotesisnya sebagai berikut :

Ho : ρ 0 : kompetensi auditor eksternal tidak berpengaruh positif terhadap kinerja kualitas audit.

Ha : ρ 0 : kompetensi auditor eksternal berpengaruh positif terhadap kualitas audit.

Ho : ρ 0 : akuntabilitas auditor eksternal tidak berpengaruh positif terhadap kualitas audit


(38)

45

Ha : ρ 0 : akuntabilitas auditor eksternal berpengaruh positif terhadap kualitas audit.

Kriteria pengakuannya yaitu sebagai berikut: H0 ditolak apabila thitung< ttabel(α = 0,05)

Jika menggunakan tingkat kekeliruan (α = 0,01) untuk diuji dua pihak, maka kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut :

a) Jika t hitung ≥ t tabel maka Hoada di daerah penolakan, berarti Haditerima

artinya antara variabel X dan variabel Y ada hubungannya.

b) Jika t hitung ≤ t tabel maka Ho ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak

artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada hubungannya. 2. Pengujian Secara Simultan

Melakukan uji F untuk mengetahui pengaruh seluruh variable bebas secara simultan terhadap variable terikat.

a) Rumus uji F yang digunakan adalah : F = (n-k-1)R2/Y.X…

K(1-R2/Y.X…)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara bersama-sama dapat berperan atas variable terikat.Pengujian ini dilakukan menggunakan distribusi F dengan membandingkan antara nilai F-kritis dengan nilai

F-test yang terdapat pada Tabel Analisis of Variance (ANOVA) dari hasil

perhitungan dengan micro-soft.Jika nilai Fhitung> Fkritis, maka H0 yang menyatakan

bahwa variasi perubahan nilai variabel bebas tidak dapat menjelaskan perubahan nilai variable terikat ditolak dan sebaliknya.


(39)

b) Hipotesis

Ho : β1, β2, β3= 0 (artinya variabel kompetensi auditor eksternal (X1)

akuntabilitas auditor eksternal (X2) secara simultan tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel kualitas audit)

Ha : Paling sedikit salah satu βi ≠0 (i=1-2) artinya Kompetensi Auditor (X1) dan Akuntabilitas Auditor (X2) secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap variabel kualitas audit) c) Kriteria Pengujian

H0ditolak apabila Fhitung> Fkritis(α = 0,05)

Sumber : Andi Supangat (2007:295)

Gambar 3.2

Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Penarikan Kesimpulan

Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya. Jika thitung dan Fhitung jatuh di daerah penolakan (penerimaan), maka Ho ditolak

(diterima) dan Ha diterima (ditolak). Artinya koefisian regresi signifikan (tidak signifikan). Kesimpulannya, kompetensi auditor eksternal dan akuntabilitas auditor eksternal berpengaruh terhadap kualitas audit. Tingkat signifikannya yaitu 5 % (α = 0,05), artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima) dengan taraf kepercayaan 95 %, maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan


(40)

47

mempunyai kebenaran 95 % dan hal ini menunjukan adanya (tidak adanya pengaruh yang meyakinkan (signifikan) antara dua variabel tersebut.


(41)

105

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan mengenai pengaruh Kompetensi Auditor Eksternal dan Akuntabilitas Auditor Eksternal pada Kantor Akuntan Publik di wilayah Bandung, maka dalam bab ini penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kompetensi auditor eksternal berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit dengan arah positif yang artinya apabila kompetensi auditor eksternal baik maka kualitas audit menjadi baik. Hasil tanggapan responden menyatakan bahwa kompetensi auditor eksternal memiliki skor cukup baik, tetapi belum semua menganggap pelatihan dan pengalaman penting. 2. Akuntabilitas auditor eksternal berpengaruh signifikan terhadap kualitas

audit dengan arah positif yang artinya apabila akuntabilitas auditor eksternal tinggi maka kualitas audit menjadi baik

3. Kualitas audit dapat dijelaskan oleh kompetensi auditor eksternal (X1) dan

akuntabilitas auditor eksternal (X2). Artinya kompentensi seorang auditor

eksternal yang baik serta akuntabilitas auditor eksternal yang tinggi maka akan membuat hasil kualitas audit juga semakin baik.

5.2 Saran

1. Kantor Akuntan Publik sebaiknya lebih menyeleksi auditor-auditor baik senior maupun junior, audit sebaiknya dilakukan auditor yang sudah


(42)

106

berpengalaman dan mempunyai pendidikan yang memadai dan selain itu juga lebih rutin mengadakan pelatihan-pelatihan khusus.

2. Perlu ditingkatkannya lagi tanggungjawab auditor terhadap profesinya, auditor yang memiliki kesadaran akan motivasi dan pengabdian profesinya tentu akan lebih bersungguh-sungguh dan lebih baik dalam mengaudit. 3. Setiap auditor agar lebih berhati-hati dalam melakukan perencanaan dan

pelaksanaan audit sehingga dapat memberikan kualitas audit yang baik pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung.


(43)

1

Inka Dwi Anggraini

Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia

The resulting quality of the audit by the auditor can be influenced by several factors such as the competence and accountability of auditors external. The better competence of the external auditor and the the higher accountability of external auditor would make the better the quality audit.

This study aims to find, analyze and obtain empirical evidence about the effect of the External Auditor Competence and External Auditor Accountability on Audit Quality on some public accounting firm in Bandung region. This research was conducted using a survey method with a questionnaire. The study population was 26, public accounting firm listed in Directory IAPI with 15 samples every public accounting firm represented among 1-3 respondents. Data analysis was performed with the validity and reliability, the classical assumption and hypothesis testing with multiple linear regression method. This study uses primary data and obtained by distributing questionnaires to 31 respondents.

The results showed that the External Auditor Competence and External Auditor Accountability on Audit Quality. In addition, this study proves that the External Auditor Competence and Accountability External Auditor for Audit Quality.

Keywords: auditor competence, accountability auditor, audit quality

PENDAHULUAN Latar Belakang

Pada perusahaan besar khususnya perusahaan go public, terdapat pemisahan antara pemilik dengan manajemen (Yulius Jogi Christiawan, 2002:80). Manajemen berkepentingan untuk melaporkan pengelolaan bisnis perusahaan yang dipercayakan kepadanya, sedangkan pemakai laporan keuangan khususnya pemilik berkepentingan untuk melihat hasil kinerja manajemen di dalam mengelola perusahaan (Yulius Jogi Christiawan, 2002:80).

Auditor independen (auditor eksternal) memiliki kualifikasi untuk melaksanakan audit laporan keuangan, audit kepatuhan dan audit operasional (Sekar Mayangsari, 2013:13). Auditor Independen memiliki dua karakteristik yaitu posisi mereka independen terhadap klien dalam melaksanakan pekerjaan audit dan melaporkan hasil auditing dan untuk berpraktik mereka harus memperoleh ijin sebagai akuntan publik (Sekar Mayangsari, 2013:13).

Dalam auditnya, akuntan publik menilai apakah penyusunan laporan keuangan yang dilakukan manajemen sudah sesuai dengan ketentuan prinsip akuntansi yang berlaku umum (Yulius Jogi Christiawan ,2002:81). Masih menurut Yulius Jogi Christiawan (2002:81) sebagai hasil auditnya, akuntan publik memberikan pendapat akuntan atas kewajaran laporan keuangan. Pendapat

akuntan publik ini disajikan dalam “Laporan Auditor Independen” (Yulius Jogi Christiawan


(44)

2

Laporan auditor meruapakan sarana bagi auditor untuk menyatakan pendapatnya, atau apabila keadaan mengharuskan, untuk menyatakan tidak memberikan pendapat. Baik dalam hal auditor menyatakan pendapat maupun menyatakan tidak memberikan pendapat, ia harus menyatakan apakah audit nya telah dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia (SPAP SA Seksi 110 PSA No 2:2011).

Kepercayaan yang besar dari pemakai laporan keuangan auditan dan jasa yang diberikan akuntan pulik akhirnya mengharuskan akuntan publik memperhatikan kualitas audit yang dilakukannya (Yulius Jogi Christiawan ,2002:81). Pertanyaan tentang kualitas audit yang dilakukan akuntan publik oleh masyarakat bertambah besar setelah terjadi banyak skandal yang melibatkan akuntan publik baik di luar negeri maupun di dalam negeri (Yulius Jogi Christiawan ,2002:81).

Rumusan Masalah

Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Seberapa besar pengaruh kompetensi auditor eksternal terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik Wilayah Kota Bandung.

2. Seberapa besar pengaruh akuntabilitas auditor eksternal terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik Wilayah Kota Bandung.

3. Seberapa besar pengaruh kompetensi dan akuntabilitas auditor eksternal terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik Wilayah Kota Bandung.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui besar pengaruh kompetensi auditor eksternal terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik Wilayah Kota Bandung.

2. Untuk mengetahui besar pengaruh akuntabilitas auditor eksternal terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik Wilayah Kota Bandung.

3. Untuk mengetahui besar pengaruh kompetensi dan akuntabilitas auditor eksternal terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik Wilayah Kota Bandung.

Kegunaan Penelitian Kegunaan Praktis

Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat memecahkan masalah tentang pengaruh kompetensi dan akuntabilitas auditor eksternal terhadap kualitas audit di wilayah Bandung. Kegunaan Akademis

1. Bagi Penulis

Peneliti mengharapkan hasil penelitian dapat bermanfaat dan selain itu untuk menambah pengetahuan, dan juga memperoleh gambaran langsung bagaimana kompetensi dan akuntabilitas auditor eksternal serta kualitas audit di Wilayah Bandung.

2. Bagi Peneliti Selanjunya

Diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian lain yang ingin mengkaji di bidang yang sama, sehingga dapat memberikan informasi untuk memberikan kemudahan bagi peneliti lain dalam membandingkan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya.

KAJIAN PUSTAKA Kompetensi

Menurut Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati (2010:2) mengartikan kompetensi auditor adalah sebagai berikut :


(45)

3

jumlah bahan bukti yang dibutuhkan untuk dapat mendukung kesimpulan yang akan diambilnya”. Indikator Kompetensi

Menurut H.S Munawir (2001:32) menyatakan kompetensi auditor ditentukan oleh: (1) pendidikan formal tingkat universitas , (2) pelatihan teknis dan pengalaman dalam bidang auditing (3) pendidikan professional yang berkelanjutan (continuing professional education) selama menjalani karier sebagai auditor. Jadi untuk mencapai keahlian sebagai auditor seseorang harus telah memperoleh pendidikan formal, pelatihan yang memadai dalam lingkup teknisnya yang kemudian dikembangkan melalui pengalaman praktik auditing.

1. Pendidikan

Menurut H.S Munawir (2001:32) menyatakan pencapaian keahlian melalui pendidikan resmi disyaratkan bagi akuntan-akuntan Indonesia, bahwa yang berhak memakai gelar akuntan adalah sebagai berikut :

a) Orang yang mempunyai ijazah yang diberikan oleh suatu Universitas Negeri atau badan perguruan tinggi lain yang dibentuk oleh undang-undang atau diakui pemerintah sebagai tanda bahwa pendidikan untuk akuntan tersebut telah sesuai dengan hasil baik. b) Orang yang mempunyai ijazah yang dipersamakan oleh Panitia Ahli Persamaan Ijazah

Akuntan,guna menjalankan pekerjaan akuntan”.

2. Pelatihan

Menurut H.S Munawir (2001:32) menyatakan pelatihan seorang profesional meliputi aktivitas yang berkesinambungan untuk selalu mengikuti perkembangan-perkembangan yang terjadi dalam dunia usaha maupun dalam lingkungan profesionalnya. Seorang auditor juga harus mempelajari, memahami dan menerapkan ketentuan-ketentuan baru dalam prinsip-prinsip akuntansi dan prosedur-prosedur auditing yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga yang berwenang dalam profesi akuntansi.

3. Pengalaman

Menurut H.S Munawir (2001:32) menyatakan disamping seorang auditor harus menguasai ilmu akuntansi dan auditing, secara eksplisit harus memiliki pengalaman yang cukup dalam bidang profesinya sebagai dasar pertimbangan dalam pelaksanaan pekerjaannya.

Akuntabilitas

Menurut Tetclock (1987) dalam Elisha dan Ichuk (2010:7) mendefinisikan akuntabilitas

auditor adalah dorongan psikologi yang membuat seseorang berusaha

mempertanggungjawabkan semua tindakan dan keputusan yang diambil pada lingkungannya. Indikator Akuntabilitas

1. Motivasi

Elisha dan Icuk (2010:11) menyatakan dengan adanya motivasi dalam bekerja, maka para auditor diharapkan lebih memiliki intensitas, arah dan ketekunan sehingga tujuan organisasi pun lebih mudah tercapai.

2. Pengabdian Profesi

Menurut Elisha dan Icuk (2010:11) menyatakan bahwa pengabdian profesi merupakan suatu komitmen yang terbentuk dari dalam diri seseorang profesional, tanpa paksaan dari siapapun, dan secara sadar bertanggung jawab terhadap profesinya. Seseorang yang melaksanakan sebuah pekerjaan secara ikhlas maka hasil pekerjaan tersebut akan cenderung lebih baik daripada seseorang yang melakukannya dengan terpaksa.


(46)

4

Kualitas Audit

Menurut De Angelo (1981) dalam Justinia Castellani (2008) mendefinisikan kualitas audit sebagai kemungkinan (probability) dimana auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi klien.

Menurut Sutton (1993) dalam Justinia Castellani (2008:124) mengungkapkan pengukuran kualitas audit memerlukan kombinasi antara proses dan hasil.

KERANGKA PEMIKIRAN

Pengaruh Kompetensi Auditor Eksternal dengan Kualitas Audit

Ricca Rosalina Sari (2012:10) mengungkapkan akuntan dengan kompetensi yang tinggi akan memiliki komitmen professional yang kuat sehingga pekerjaan auditing akan dilakukan dengan baik, akibatnya semakin tinggi tingkat kompetensi seorang auditor maka akan semakin tinggi pula tingkat kualitas audit yang dihasilkan auditor tersebut.

Anton Eka Saputra (2012:45) menyatakan bahwa dalam penelitiannya memperlihatkan pengalaman dan pengetahuan sebagai indikator dari kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Hasil tersebut berimplikasi pada pola penugasan auditor dalam melakukan audit. Audit sebaiknya dilakukan oleh auditor yang sudah berpengalaman dan dipandang mempunyai pengetahuan yang memadai sehingga kualitas audit pun menjadi baik.

Pengaruh Akuntabilitas Auditor Eksternal dengan Kualitas Audit

Achmad Badjuri (2011:191) menyatakankan bahwa semakin auditor menyadari akan tanggungjawab profesionalnya maka kualitas audit akan terjamin dan terhindar dari tindakan manipulasi. Artinya semakin tinggi akuntabilitas atau tanggungjawab professional auditor maka akan meningkat kualitas audit yang dihasilkan.

Lilis Ardini (2010:347) menyatakan bahwa, tingkat kecermatan yang tinggi dalam memeriksa laporan yang akan diaudit, serta mengerjakan tugas audit seoptimal mungkin dengan penuh tanggungjawab akan menghasilkan pekerjaan yang lebih berkualitas. Akuntabilitas auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit, hal ini mengindikasikan bahwa kualitas audit dapat dicapai apabila auditor dalam melaksanakan tugas audit selalu disertai dengan tanggungjawab, memiliki kecermatan yang tinggi dalam memeriksa laporan, mencurahkan usaha (daya pikir) dalam menyelesaikan tugas audit serta selalu berfikir seoptimal mungkin dalam mengerjakan tugas audit.

HIPOTESIS

Menurut Sugiyono (2012:64) mendefinisikan hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.

Berdasarkan kerangka pemikiran maka penulis mencoba merumuskan hipotesis: 1. Kompetensi auditor eksternal berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. 2. Akuntabilitas auditor eksternal berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

3. Kompetensi dan akuntabilitas auditor ekternal berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

OBJEK DAN METODE PENELITIAN Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah Kompetensi dan Akuntabilitas Auditor Eksternal terhadap Kualitas Audit di Kantor Akuntan Publik wilayah kota Bandung.


(47)

5

Menurut Sugiyono (2012:14) mendefinisikan metode deskriptif analisis adalah statistika yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya.

Menurut Mashuri dan M. Zainudin (2009) mendefinisikan metode verifikatif memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan.

Desain Penelitian

Langkah-langkah desain penelitian menurut Umi Narimawati (2010:30) sebagai berikut: 1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya

menetapkan judul penelitian;

2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi; 3. Menetapkan rumusan masalah;

4. Menetapkan tujuan penelitian;

5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori;

6. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian yang digunakan; 7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data; 8. Melakukan analisis data;

9. Melakukan pelaporan hasil penelitian.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat digambarkan desain penelitian dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1 lampiran 1 hal. 13.

Operasionalisasi Variabel

Menurut Sugiyono (2012:38) mendefinisikan operasional variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat digambarkan operasionalisasi variabel dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2 lampiran 1 hal.13.

Sumber Data

Data-data yang digunakan adalah data yang berhubungan dengan Internal Audit, Sistem Informasi Akuntansi dan Pengendalian Internal pada Bank BUMN di wilayah bandung adalah data primer berupa kuisioner.

Alat Ukur Penelitian Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2012:2) mendefinisikan valid menunjukkan derajad ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti.

Seperti telah dijelaskan bahwa untuk menguji valid tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan secara statistika, yaitu melalui nilai koefisien korelasi skor butir pernyataan dengan skor totalnya. Apabila koefisien korelasi butir pernyataan dengan skor total item lainnya > 0,30 maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.

Adapun hasil uji validitas kuesioner kedua variabel yang diteliti disajikan pada tabel 3, 4, dan 5 lampiran 2 hal.14.

Uji Reabilitas

Menurut Cooper dalam Umi Narimawati (2010:43), reliability is a characteristic of measurenment concerned with acuracy, precision, and consistency.


(48)

6

Seperti yang dikemukakan Barker et al (2002 :70) sekumpulan butir pernyataan yang mengukur variabel dapat diterima jika memilki koefisien reliabilitas lebih besar atau sama dengan 0,70. Adapun hasil dari uji reliabilitas ada pada tabel 6 lampiran 3 hal.15

Populasi dan Penarikan Sampel Populasi

Dari 26 KAP yang dijadikan populasi hanya 15 KAP yang bersedia untuk dijadikan tempat penelitian (sampel) dan 11 KAP tidak menerima kuesioner dengan rincian 10 KAP tidak bersedia menerima kuesioner dari peneliti disebabkan auditor sedang berada diluar kota dan 1 KAP tidak mengembalikan kuesioner yang disebarkan.

Sampel

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik sampling jenuh atau disebut juga sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Dalam penelitian ini jumlah populasi sama dengan sampel 15 KAP yang yang dijadikan sampel berada di wilayah kota Bandung dengan 1-3 auditor mewakili masing-masing KAP

Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik kuesioner, kuesioner yang penulis gunakan adalah kuesioner tetutup, suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden yang telah ditentukan sebagai sumber data dalam penelitian yang akan dilakukan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Profil Responden

Data responden dalam penelitian ini sangat dibutuhkan untuk mengetahui latar belakang responden yang dapat dijadikan masukan untuk menjelaskan hasil yang diperoleh dari penelitian, adapun responden yang berhasil dikumpulkan oleh penulis dalam penelitian ini yaitu sebanyak 31 responden.

a. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Responden yang berjenis kelamin pria berjumlah 25 orang atau sebesar 80,7%, dan responden yang berjenis kelamin wanita berjumlah 6 orang atau sebesar 19,3%, jadi responden paling banyak berdasarkan jenis kelamin adalah pria. Hal ini disebabkan karena pria lebih memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja dan lebih kuat menghadapi tekanan dibandingkan wanita. Profil Responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 7 lampiran 3 hal.15 b. Profil Responden Berdasarkan Usia

Responden yang berusia 21-30 tahun berjumlah 18 orang atau sebesar 58,1%, yang berusia 31-40 tahun berjumlah 11 orang atau sebesar 35,3%, yang berusia 41-50 tahun berjumlah 2 orang atau sebesar 6,4%. Jadi responden paling banyak berdasarkan usia adalah responden yang berusia antara 21-30 tahun karena auditor yang menjadi responden kebanyakan pada usia ini yang masih muda dan berada dalam usia produktif. Profil Responden Berdasarkan Usia dapat dilihat pada tabel 8 lampiran 3 hal.15

c. Profil Responden Berdasarkan Pendidikan

Responden yang berpendidikan S2 berjumlah 8 orang atau 25,8%, dan responden yang berpendidikan S1 berjumlah 23 orang atau 74,2%. Jadi responden paling banyak berdasarkan pendidikan adalah S1, karena kebanyakan auditor yang menjadi responden masih muda dan dan masih belum melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi. Profil Responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada tabel 9 lampiran 3 hal.15


(49)

7

Responden yang lama bekerjanya berkisar antara 1-10 tahun berjumlah 29 orang atau sebesar 93,5%, untuk responden yang lama bekerjanya antara 11-20 tahun berjumlah 2 orang atau sebesar 6,5%, sedangkan responden yang lama bekerjanya antara 21-30 tahun berjumlah 0 atau sebesar 0 %. Jadi responden yang paling banyak adalah yang lama bekerjanya antara 1-10 tahun. Sesuai dengan tabel tingkat usia yang berada pada 21 – 30 tahun, maka terlihat usia yang masih produktif dan masih muda sehingga lama waktu dalam bekerja mengaudit pun masih sedikit. Profil Responden berdasarkan lamanya bekerja dapat dilihat pada tabel 10 lampiran 3 hal.15

Analisis Verifikatif

Hasil Regresi Linier Berganda

Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda digunakan untuk membuktikan sejauh mana pengaruh kompetensi auditor dan akuntabilitas auditor eksternal terhadap kualitas audit.

Persamaan regresinya sebagai berikut:

Sumber: Sugiyono (2012:192) Dimana:

Y = variabel tak bebas (kualitas audit) a = bilangan berkonstanta

b1,b2 = koefisien arah garis

X1 = variabel bebas X1(kompetensi auditor eksternal)

X2 = variabel bebas X2 (akuntabilitas auditor eksternal)

Berdasarkan pengolahan data menggunakan software SPSS 17.0 for windows maka hasil analisis regresi linier berganda terdapat pada tabel 11 lampiran 4 hal. 16.

Pada persamaan regresi diatas, dapat dilihat koefisien regressi dari kedua variabel independen bertanda positif yang menunjukkan bahwa kompetensi dan akuntabilitas auditor eksternal yang tinggi akan meningkatkan kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung. Nilai koefisien variabel kompetensi Auditor eksternal (X1) sebesar 0.205 menunjukkan

bahwa peningkatan kompetensi auditor sebesar 1 tingkat diprediksi akan meningkatkan kualitas audit sebesar 0.205 tingkat. Kemudian nilai koefisien akuntabilitas auditor eksternal (X2) sebesar

0,347 menunjukkan bahwa peningkatan akuntabilitas auditor eksternal sebesar 1 tingkat diprediksi akan meningkatkan kualitas audit sebesar 0,347 tingkat.

Pengaruh Kompetensi Auditor EksternalTerhadap Kualitas Audit 1. Koefisien Korelasi

Dari hasil perhitungan, didapat koefisien korelasi Kompetensi Auditor (X1) terhadap kualitas

audit (Y) sebagai berikut: koefisien korelasi antara kompetensi auditor eksternal dengan kualitas audit r = 0,408, ini berarti terdapat hubungan yang sedang antara kompetensi auditor eksternal dengan kualitas audit.

2. Koefisien Determinasi

Nilai koefisien determinasi kompetensi auditor eksternal (X1) terhadap kualitas audit, bila

akuntabilitas auditor eksternal (X2) sebagai variabel kontrol adalah sebesar 16,65%. Nilai

tersebut memiliki arti bahwa perubahan kualitas audit dipengaruhi sebesar 16,65% oleh kompetensi auditor eksternal.


(50)

8

3. Hipotesis

Hipotesis penelitian untuk pengujian dengan hipotesis sebagai berikut:

Ho : ρ 0 : kompetensi auditor eksternal tidak berpengaruh positif terhadap kinerja kualitas audit.

Ha : ρ 0 : kompetensi auditor eksternal berpengaruh positif terhadap kualitas audit.

Dijelaskan pada tabel 13 lampiran 4 hal.16. Untuk uji hipotesis pengaruh antara kompetensi auditor eksternal terhadap kualitas audit diperoleh nilai signifikansi < 5% (0,025<0,05), maka Ho

ditolak, artinya ada pengaruh yang signifikan antara kompetensi auditor eksternal terhadap kualitas audit.

Pada gambar 1 lampiran 5 hal.17, daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya. Jika Thitung jatuh di daerah penolakan atau thitung>ttabel (2.362>2,05), maka Ho

ditolak, artinya dari uji ini bahwa secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kompetensi auditor eksternal terhadap kualitas audit.

Pengaruh Akuntabilitas AuditorEksternal terhadap Kualitas Audit 1. Koefisien Parsial

Koefisien korelasi antara akuntabilitas auditor eksternal dengan kualitas audit r = 0,438, ini berarti terdapat hubungan yang sedang antara akuntabilitas auditor eksternal dengan kualitas audit.

2. Koefisien Determinasi

Nilai koefisien determinasi akuntabilitas auditor eksternal (X2) terhadap kualitas audit, bila

kompetensi auditor eksternal (X1) sebagai variabel kontrol adalah sebesar 19,18%. Nilai tersebut

memiliki arti bahwa perubahan kualitas audit dipengaruhi sebesar 19,18% oleh akuntabilitas auditor eksternal.

3. Hipotesis

Hipotesis penelitian untuk pengujian dengan hipotesis sebagai berikut:

Ho : ρ 0 : akuntabilitas auditor eksternal tidak berpengaruh positif terhadap kualitas audit.

Ha : ρ 0 : akuntabilitas auditor eksternal berpengaruh positif terhadap kualitas audit.

Dijelaskan pada tabel 14 lampiran 4 hal.16. pengaruh antara akuntabilitas auditor eksternal terhadap kualitas audit diperoleh nilai signifikansi < 5% (0,016<0,05), maka Ho ditolak, artinya

terdapat pengaruh yang signifikan antara akuntabilitas auditor eksternal terhadap kualitas audit. Pada gambar 2 lampiran 5 hal.17 Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya. Jika Thitung jatuh di daerah penolakan atau thitung > ttabel (2.577> 2,05), maka

Ho ditolak, artinya dari uji ini bahwa secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel akuntabilitas auditor eksternal terhadap kualitas audit.

Pengaruh Kompetensi Auditor Eksternal Dan Akuntabilitas Auditor Eksternal Terhadap Kualitas Audit

1. Koefisien Determinasi

Hasil R Square = 0,510 berarti variabel kualitas audit dapat dijelaskan oleh variabel kompetensi auditor eksternal (X1) dan akuntabilitas auditor eksternal (X2) sebesar 51%

sedangkan sisanya 49% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Dapat dilihat pada tabel 12 lampiran 4 hal.16


(1)

Trikonomika Vol. 7, No.2 Desember.

Kane, G., & U. Velury. 2005. The Impact Of Managerial Ownership On The Likelihood Of Provision Of High Quality Auditing Services, Review Of Accounting & Finance.

Lilis Ardini. Pengaruh Kompetensi, Indepedensi, Akuntabilitas Dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit. Majalah Ekonomi. Tahun XX, No 3 Desember 2010 Hal 329-349.

Mardiasmo. 2004. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : Andi.

Mashuri Dan M. Zainudin. 2009. Masyhuri Dan M. Zainudin. 2009. Metode Penelitian : Pendekatan Praktis Dan Aplikatif. PT. Bandung : Refika Aditama.

Mulyadi. 2009, Auditing Edisi 6 Buku 1. Jakarta :.Penerbit Salemba Empat.

Rahmadi Murwanto. 2012. Audit Sektor Publik Suatu Pengantar Bagi Pembangunan Akuntabilitas Instansi Pemerintah. LPKPAP.

Ricca Rosalina Sari. 2012. Pengaruh Kompetensi Dan Indepedensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Kota Semarang). Juraksi Vol.1 No. 2 Februari. ISSN: 2301-9328.

Ridwan dan Sunarto. 2007. Pengantar Statistik Untuk Penelitian Sosial Ekonomi, Komunikasi Dan Bisnis. Bandung:Alfabeta.

Robbins, Stephen P. Dan Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi Edisi Ke-12.Jakarta: Salemba Empat.

Robinson Simbolon. 2002. Bapepam: Kasus Kimia Farma Merupakan Tindak Pidana. www.tempo.co.

Robinson Simbolon. 2003. Bapepam Akan Tuntaskan Kasus Bank Lippo Bulan Ini. www.tempo.co.

Saripudin, Nety, Rahayu. 2012. Pengaruh Indepedensi, Pengalaman, Due Profesional Care dan Akuntabilitas terhadap Kualitas Audit (Survei terhadap Auditor KAP di Jambi dan Palembang). E-Jurnal Binar Akuntansi. Vol1 no.1 september. ISSN 2303-1522.

Sekar Mayangsari Puspawadanarum. 2013. Auditing Pendekatan Sektor Publik dan Privat. Jakarta: Media Bangsa.

Singgih Santoso. 2002. Statistik Multivariat. Jakarta : PT Elex Media Komoutindo.

Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati. 2010. Auditing Konsep Dasar dan Pedoman Pemeriksaan Akuntan Publik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukrisno Agoes. 2012. Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Tetlock, PE Dan J.L Kim. 1987. Accountability And Judgment Processes In A Personality Prediction Risk. Journal Of Personality And Social Pshycology.

Umi Narimawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Genesis.

Utami, Intiyas. 2003. Studi Praktek Rekayasa Akuntansi Yang Terungkap Melalui Media Masa. Dian Ekonomi. UKSW. Salatiga.

Yulius Jogi Christiawan. 2002. Kompetensi Dan Indepedensi Akuntan Public :Refleksi Hasil Penelitian Empiris. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Vol.4. No.2 November.


(2)

Tabel 1 Desain Penelitian

Tujuan Penelitian Desain Penelitian

Metode Yang Digunakan

Unit Analisis Time Horizon

T-1 Descriptive & Verificative

Auditor Eksternal Cross Sectional T-2 Descriptive &

Verificative

Auditor Eksternal Cross Sectional T-3 Descriptive &

Verificative

Auditor Eksternal Cross Sectional

Tabel 2 Operasional Variabel

Konsep /Variabel Indikator Skala

No. Kuesio

ner Kompetensi Auditor (X1)

atu kemampuan, ahli dan berpengalaman dalam memahami kriteria dan dalam menentukan jumlah bahan bukti yang dibutuhkan untuk dapat mendukung kesimpulan yang akan diambilnya.

iti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati (2010:2)

1. Pendidikan 2. Pelatihan 3. Pengalaman

Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati (2010:2), H.S Munawir (2001:32)

ordinal 1,2,3 4,5,6 7,8,9

Akuntabilitas Auditor (X2)

kuntabilitas auditor adalah dorongan psikologi yang membuat seseorang berusaha mempertanggungjawabkan semua tindakan dan keputusan yang diambil pada lingkungannya.

tclock (1987) dalam Elisha dan Ichuk (2010:2)

1. Motivasi

2. Pengabdian profesi

Tetclock (1987) dalam Elisha dan

Icuk (2010:14)

ordinal 0,11,12 3,14,15

Kualitas Audit (Y)

alitas Audit adalah kemungkinan (probability) dimana auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi klien.

De Angelo (1981) dalam Justinia Castellani (2008)

1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Administrasi akhir 4. Kemampuan

menemukan kesalahan 5. Keberanian

melaporkan kesalahan De Angelo (1981) dalam

Justinia Castellani (2008), utton (1993) dalam Justinia

Castellani (2008:124)

ordinal 6,17,18 9,20,21 2,23,24 5,26,27


(3)

Tabel 3. Uji Validitas Variabel Kompetensi Auditor Eksternal Item r korelasi r kritis Keterangan

1 0,63 0,30 Valid

2 0,80 0,30 Valid

3 0,76 0,30 Valid

4 0,78 0,30 Valid

5 0,73 0,30 Valid

6 0,83 0,30 Valid

7 0,57 0,30 Valid

8 0,59 0,30 Valid

9 0,82 0,30 Valid

Tabel 4. Uji Validitas Variabel Akuntabilitas Auditor Eksternal Item r korelasi r kritis Keterangan

10 0,83 0,30 Valid

11 0,70 0,30 Valid

12 0,80 0,30 Valid

13 0,77 0,30 Valid

14 0,82 0,30 valid

15 0,54 0,30 valid

Tabel 5.Uji Validitas VariabelKualitas Audit Item r korelasi r kritis Keterangan

16 0,40 0,30 valid

17 0,63 0,30 valid

18 0,59 0,30 valid

19 0,42 0,30 valid

20 0,45 0,30 valid

21 0,51 0,30 valid

22 0,45 0,30 valid

23 0,32 0,30 valid

24 0,44 0,30 valid

25 0,50 0,30 valid

26 0,36 0,30 valid

27 0,57 0,30 valid

28 0,59 0,30 valid

29 0,31 0,30 valid


(4)

Tabel 6. Nilai Reliabilitas

Variabel Nilai Reliabel

Kompetensi Auditor 0,778 Reliabel Akuntabilitas Auditor 0,793 Reliabel Kualitas Audit 0,858 Reliabel

Tabel 7.Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)

Pria 25 80,7

Wanita 6 19,3

Jumlah 31 100

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2013

Tabel 8.Profil Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Responden Presentase (%)

21 – 30 Tahun 18 58,1

31 – 40 Tahun 11 35,5

41 – 50 Tahun 2 6,4

Jumlah 31 100

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2013

Tabel 9.Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Jumlah Responden Persentase (%)

S1 23 74,2

S2 8 25,8

Jumlah 31 100

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2013

Tabel 10.Profil Responden Berdasarkan Lamanya Bekerja

Lama Bekerja Jumlah Responden Persentase (%)

1-10 Tahun 29 93,5

11-20 Tahun 2 6,5

21-30 Tahun 0 0

Jumlah 31 100


(5)

Tabel11.Analisis Regresi Linier Berganda

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 40.884 1.872 21.839 .000

X1 .205 .087 .384 2.362 .025

X2 .347 .134 .419 2.577 .016

Sumber: Data Primer yang telah diolah, 2013

Tabel 12. Koefisien Determinansi

Model R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .714a .510 .475 2,56717

Tabel 13. Uji T Secara Parsial Variabel Kompetensi Auditor Eksternal (X1) terhadap Kualitas Audit (Y)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 40.884 1.872 21.839 .000

X1 .205 .087 .384 2.362 .025

X2 .347 .134 .419 2.577 .016

Tabel 14. Uji T Secara Parsial Variabel Akuntabilitas Auditor Eksternal (X1) terhadap Kualitas Audit (Y)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 40.884 1.872 21.839 .000

X1 .205 .087 .384 2.362 .025


(6)

Tabel 15. Uji F Secara Simultan

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 191.907 2 95.954 14.560 .000a

Residual 184.530 28 6.590

Total 376.437 30

a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Gambar 1.Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Variabel Kompetensi Auditor Eksternalterhadap Kualitas Audit

Gambar 2. Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Variabel Akuntabilitas Auditor Eksternal Terhadap Kualitas Audit

Daerah penerimaan

ttbl = -2.362 ttbl = 2.362

Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho

Daerah penerimaan

ttbl = -2.577 ttbl = 2.577

Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho


Dokumen yang terkait

Pengaruh Kompetensi Auditor Eksternal dan Perilaku Disfungsional Auditor Eksternal Terhadap Kualitas Audit

4 41 33

PENGARUH AKUNTABILITAS, KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Akuntabilitas, Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Auditor KAP di Jawa Tengah).

0 2 13

PENGARUH AKUNTABILITAS, KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Akuntabilitas, Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Auditor KAP di Jawa Tengah).

0 3 18

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP Pengaruh Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyak

0 2 16

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi (Sudi Empiris Pada Kantor

1 7 11

PENGARUH AKUNTABILITAS, PENGALAMAN, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT PENGARUH AKUNTABILITAS, PENGALAMAN, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT(Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik Provinsi Yogyakarta).

0 2 15

PENGARUH AKUNTABILITAS, PENGALAMAN, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT PENGARUH AKUNTABILITAS, PENGALAMAN, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT(Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik Provinsi Yogyakarta).

0 2 15

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Akuntabilitas Dan Kompetensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik se-Provinsi Yogyakarta).

1 4 14

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Akuntabilitas Dan Kompetensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik se-Provinsi Yogyakarta).

0 1 14

KUESIONER PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN AKUNTABILITAS AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT Identitas Responden

0 0 22