Manajemen Proyek di PT Dua Ribu Satu Pangripta

(1)

(2)

(3)

(4)

DATA PRIBADI

Nama : Mohammad Hendy Wiratmoko Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat/Tanggal Kelahiran : Kediri, 05 Agustus 1992 Pendidikan : S1 Teknik Informatika

Alamat Asal : Desa Ngadiluwih, Kabupaten Kediri Alamat di Bandung : Jl. Dipatiukur No. 88c

Status Perkawinan : Belum Menikah Warga Negara : Indonesia

Agama : Islam

Nomor Telepon : 081-349-355-681 Email : hwkroots@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN

No Periode Keterangan

1. 1997-1999 Taman Kanak-kanak Kusuma Mulya 2. 1999-2005 SD Negeri 3 Ngadiluwih

3. 2005-2008 SMP Negeri 1 Mojo 4. 2008-2011 SMK Negeri 1 Kediri

5. 2011- Sekarang Program Sarjana (S1) Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.


(5)

KEMAMPUAN

No. Keterangan

1. Kemampuan dalam menginstalasi Operating Sistem Windows, mengoperasikan microsof office.

2. Kemampuan dalam merakit komputer, dan service komputer. 3. Kemampuan dalam jaringan komputer (LAN)

4. Mampu bekerja sama dengan tim maupun individual, dan berkomunikasi dengan baik.

PENGALAMAN ORGANISASI

No. Periode Keterangan

1. 2004-2005 Gugus Depan, Pramuka SD Negeri 3 Ngadiluwih

2. 2012-2013 HIMA Teknik Informatika (UNIKOM), Divisi Olah Raga.

PENGALAMAN KERJA

1. Bekerja di Terra Komputer Kediri Periode : 2009-2010


(6)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

MOHAMMAD HENDY WIRATMOKO

10111520

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2016


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrohim

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

Penulis panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala berkat, rahmat dan hidayah-Nya, shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpah kepada junjungan alam muhammad SAW serta doa restu dari kedua orang tua, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul

“Manajemen Proyek di PT. Dua Ribu Satu Pangripta”. Tugas akhir ini disusun

sebagai syarat memperoleh Gelar Serjana Komputer di Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa begitu banyak peran serta dari pihak lain untuk proses penyelesaian Tugas Akhir ini, karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan. Melalui kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan baik. 2. Rasulallah SAW. Yang telah memberikan petunjuk terbaik dalam segala

aspek kehidupan.

3. Ayahanda Saptono dan Ibunda Siti Naimah yang selalu memberikan doa yang tidak pernah putus, dukungan yang tidak pernah berhenti baik secara moril dan materil, serta sebagai alasan bagi penulis untuk tetap berjuang menyelesaikan pendidikan ini.

4. Evi Wijayanti dan Ilham Fajar Apriyanto kedua saudara saya yang selalu

memberikan dukungan serta do’anya sehingga bisa menyelesaikan Tugas

Akhir ini.

5. Devi Dwi Meita Sari , yang tak hentinya memberikan dukungan dan semangat untuk bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini.


(8)

iv

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung.

8. Sufaatin, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu guna mengarahkan, dan memberikan petunjuk yang sangat berharga dalam menyusun Tugas Akhir.

9. Ir. Taryana Suryana, M.Kom. Selaku Dosen Penguji yang telah banyak meluangkan waktu guna mengarahkan, menguji, dan memberikan petunjuk yang sangat berharga dalam menyusun Tugas Akhir.

10. Ednawati Rainarli, S.Si.,M.Si. Selaku Dosen Wali yang telah mengarahkan saya selama mengikuti akademik di kampus ini.

11. Seluruh staf pengajar/ dosen di lingkungan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan pengajaran dan didikan sepanjang proses perkuliahan.

12. Segenap staf yang ikut berpartisipasi dalam penelitian di PT. Dua Ribu Satu Pangripta.

13. Teman-teman IF-12/2011 yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu, semoga kita sukses bersama.

Penulis menyadari tugas akhir ini masih jauh dari sempurna dengan segala kekurangan. Penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan tugas akhir ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Bandung, 1 Agustus 2016


(9)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR SIMBOL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

Latar Belakang Masalah ... 1

1.1 Perumusan Masalah ... 2

1.2 Maksud dan Tujuan ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Metodologi Penelitian ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 7

1.6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 9

Profil PT. Dua Ribu Satu Pangripta ... 9

2.1 Visi dan Misi PT. Dua Ribu Satu Pangripta ... 9

2.1.1 Struktur Organisasi dan Deskripsi Kerja... 11

2.1.2 Logo Perusahaan ... 18

2.1.3 Landasan Teori ... 18

2.2 Pengenalan Manajemen Proyek ... 18

2.2.1 2.2.1.1 Pengertian Manajemen ... 19

2.2.1.2 Pengertian Proyek ... 19

2.2.1.3 Pengertian Manajemen Proyek ... 19

Manajemen Resiko ... 19

2.2.2 2.2.2.1 Identifikasi Resiko ... 21

2.2.2.2 Penilaian Resiko ... 21

2.2.2.3 Pengendalian Resiko ... 22

Metode Critical Path Method (CPM) ... 23 2.2.3


(10)

vi

1. Aplikasi Web ... 30

2. Web Server ... 30

3. Web Browser ... 31

Perancangan Database ... 31

2.4 Tools ... 37

2.5 Notepad++ ... 37

2.5.1 Xampp ... 38

2.5.2 MySql ... 39

2.5.3 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 41

Analisis Sistem ... 41

3.1 Analisis Masalah ... 41

3.1.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan ... 41

3.1.2 3.1.2.1 Prosedur Perencanaan Proyek ... 42

3.1.2.2 Prosedur Pengerjaan Proyek ... 44

Analisis Aturan Bisnis ... 45

3.1.3 3.1.3.1 Analisis Aturan Bisnis Perencanaan Proyek Yang Sedang Berjalan 46 3.1.3.2 Aturan Bisnis Perencanaan Proyek Yang Diusulkan ... 46

3.1.3.3 Analisis Aturan Bisnis Pengerjaan Proyek Yang Sedang Berjalan 47 3.1.3.4 Aturan Bisnis Pengerjaan Proyek Yang Diusulkan ... 47

Analisis Pengkodean ... 48

3.1.4 Analisis Spesifikasi Kebutuhan Fungsional Perangkat Lunak... 48

3.1.5 Studi Kasus ... 49

3.1.6 Struktur Rincian Kerja ... 50

3.1.7 3.1.7.1 Rencana Anggaran Biaya Pengerjaan Proyek ... 52

Analisis Metode ... 56

3.1.8 3.1.8.1 Critical Path Method (CPM) ... 56


(11)

vii

3.1.8.2 Earned Value Management (EVM) ... 63

3.1.8.3 Manajemen Resiko ... 78

3.1.8.3.1 Identifikasi Resiko ... 79

3.1.8.3.2 Penilaian Resiko ... 80

3.1.8.3.3 Menentukan Level Resiko ... 84

3.1.8.3.4 Penanganan Resiko ... 85

Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 88

3.1.9 3.1.9.1 Analisis Perangkat Keras (hardware) ... 88

3.1.9.2 Analisis Perangkat Lunak ... 89

3.1.9.3 Analisis Pengguna ... 90

Analisis Kebutuhan Fungsional ... 91

3.1.10 3.1.10.1 Identifikasi Aktor ... 92

3.1.10.2 Use Case Diagram ... 92

3.1.10.3 Use Case Scenario ... 94

3.1.10.4 Activity Diagram ... 102

3.1.10.5 Sequence Diagram ... 108

3.1.10.6 Class Diagram ... 114

Perancangan Sistem ... 115

3.2 Perancangan Data ... 115

3.2.1 3.2.1.1 Skema Relasi ... 115

3.2.1.2 Perancangan Struktur Tabel ... 115

Perancangan Menu ... 119

3.2.2 3.2.2.1 Perancangan Struktur Menu Admin ... 119

3.2.2.2 Perancangan Struktur Menu Manajer Proyek ... 119

3.2.2.3 Perancangan Struktur Menu Tenaga Ahli ... 120

Perancangan Antar Muka ... 120

3.2.3 Perancangan Pesan ... 132

3.2.4 Jaringan Semantik ... 132

3.2.5 3.2.5.1 Perancangan Jaringan Semantik Admin ... 133

3.2.5.2 Perancangan Jaringan Semantik Manajer Proyek ... 134


(12)

viii

Implementasi Basis Data ... 138 4.1.2

Implementasi Antarmuka ... 143 4.1.3

Pengujian Sistem ... 145 4.2

Skenario Pengujian Black Box ... 145 4.2.1

Kasus dan Hasil Pengujian ... 146 4.2.2

Kesimpulan Hasil Pengujian Black Box ... 152 4.2.3

Pengujian Beta ... 152 4.3

Wawancara Pengujian Beta Manajer Proyek ... 152 4.3.1

Kesimpulan Hasil Pengujian Beta ... 153 4.3.2

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 155 Kesimpulan ... 155 5.1

Saran ... 155 5.2


(13)

157

DAFTAR PUSTAKA

[1] Wahyuni. Membangun Sistem Informasi Manajemen Proyek Di PT. Konindo Cipta Sejahtera, http://jamika.mi.unikom.ac.id/_s/data/jurnal/volume-02/jurnal-wahyuni.pdf, 19 Maret 2016

[2] Febriana Setiawan, Pricilia. (2014), Manajemen Resiko Proyek Vale DI PT. Multipanel Intermitra Mandiri. e-journal UAJY. http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/5658, 19 Maret 2016.

[3] Baskara, Bayu Dominggo. Noer, Arifin Bustanul. (2012), Perencanaan dan Pengendalian Proyek Periklanan menggunakan LeanCritical Chain Project Managementdan S-Curve Monitoring. Jurnal Teknik Pomits. Vol. 1, No. 1, http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-25512-2508100025-Paper.pdf, 19 Maret 2016.

[4] Ridho, Muhammad Rizki. Syahrizal. Evaluasi Penjadwalan Waktu dan Biaya Proyek Dengan Menggunakan Metode PERT dan CPM, https://arxiv.org/ftp/arxiv/papers/ 1302/1302.0337.pdf, 19 Maret 2016.

[5] Abdillah, Andretti Leon. (2006), Perancangan Basis Data Sistem Informasi Penggajian, Jurnal Ilmiah Matrik Vol.8 No.2, 22 Maret 2016

[6] Noerlina, “Perencanaan manajemen proyek sistem informasi dan teknologi

informasi online bisnis,” Jurnal Piranti Warna, vol. 11, no. 3, pp. 440-450, 2008.

[7] H. jogiyanto, Analisis dan desain sistem informasi pendekatan terstuktur teori praktek aplikasi bisnis, Yogyakarta: Andi yogyakarta, 1999.

[8] Y. a. Tjahyono, "MANAJEMEN RESIKO PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAKMYBIZ 2DI SOFTWARE HOUSE ABC," Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII, pp. 1-8, 2008.

[9] Y. Afrizal, "MENGAPA PROYEK PERANGKAT LUNAK GAGAL ( PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO DALAM PROYEK PERANGKAT LUNAK )," Jurnal Sistem Informasi komputer indonesia, vol. 19, pp. 1-6, 2013.

[10] D. Longreet, "Fundamentals of Function Point Analysis," Longstreet Consulting Inc, pp. 1-9, 2005.


(14)

158

[12] i. d. I. M.Ti, Framwork codeigniter sebuah panduan dan best practise, Pekanbaru, 2011.


(15)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

PT. Dua Ribu Satu Pangripta merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang konsultan profesional. Adapun produk jasa konsultasi yang di berikan berupa perencanaan teknis dan manajemen pada lingkup pembangunan daerah dan nasional yang bersifat konsultasi pemerintah maupun swasta. PT. Dua Ribu Satu Pangripta di dukung dengan tenaga ahli yang profesional dan peralatan penunjang yang mutakhir serta sistem manajemen yang efektif senantiasa memberikan layanan produk yang bermutu dan tepat sasaran seperti manajemen pengelolaan lingkungan, pengelolaan wilayah dan kota, pembangunan daerah maupun infrastruktur.

Proyek dapat diartikan sebagai kegiatan yang bersifat sementara yang telah ditetapkan awal pekerjaannya dan kapan waktu selesainya, (dan biasanya selalu dibatasi oleh waktu, dan seringkali juga dibatasi oleh sumber pendanaan), untuk mencapai tujuan dan hasil yang spesifik dan unik.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Ir. Andrian Tejakususma selaku Direktur di PT. Dua Ribu Satu Pangripta mengatakan bahwa manajer proyek mengalami kesulitan dalam menangani keterlambatan proyek seperti penjadwalan pekerjaan proyek yang tidak memperhatikan tanggal - tanggal penting seperti masuknya bulan ramadhan dan koordinasi lapangan yang tidak sesuai dengan kenyataan rencana awal. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya keterlambatan proyek dan mengalami kerugian dari segi waktu maupun biaya proyek yang sudah di rencanakan sebelumnya. Salah satu contoh dalam kasus proyek pembangunan kios/ruko komplek POJ sadang di purwakarta yang seharusnya selesai pada 2 Agustus 2014 menjadi 17 Oktober 2014 dengan biaya target awal sekitar 750 juta yang mengalami keterlambatan sekitar 76 hari yang mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian 0,1% atau 750.000 untuk perharinya berdasarkan perjanjian yang telah dibuat, jika di hitung perusahaan mengalami kerugian sekitar 57.000.000 dalam waktu 76 hari.


(16)

Berdasarkan permasalahan yang di dapat dari hasil wawancara tersebut maka untuk mengatasi masalah yang terjadi di PT. Dua Ribu Satu Pangripta dibutuhkan sebuah manajemen proyek dengan menerapkan sebuah metode yang dapat mengurangi resiko keterlambatan proyek yaitu dengan Earned Value Analysis (EVM) dan Critical Path Method(CPM). Earned Value Management adalah suatu metode pengendalian kinerja proyek yang lebih progresif. Metode ini bisa memberikan informasi mengenai posisi kemajuan proyek dalam jangka waktu tertentu serta dapat memperkirakan progres proyek pada periode selanjutnya baik dalam hal biaya maupun waktu penyelesaian proyek. Critical Path Method adalah teknik menganalisis jaringan kegiatan/aktivitas-aktivitas ketika menjalankan proyek dalam rangka memprediksi durasi total. Dari pemaparan di atas maka penelitian kali ini diajukan sebagai tugas akhir yang diberi judul “Manajemen Proyek di PT. Dua Ribu Satu Pangripta”.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah yang bisa di ambil adalah bagaimana membangun Manajemen Proyek di PT. Dua Ribu Satu Pangripta.

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah membangun manajemen proyek di PT. Dua Ribu Satu Pangripta.

Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dari pembangunan manajemen proyek ini adalah sebagai berikut :

1. Membantu manajer untuk menjadwalkan proyek, agar proyek yang dikerjakan sesuai dengan rencana awal proyek.

2. Membantu manajer dalam perhitungan waktu dan biaya proyek yang dapat mengurangi keterlambatan proyek agar proyek yang berjalan sesuai dengan perencanaan awal proyek yang ada di PT. Dua Ribu Satu Pangripta.


(17)

8

1.4Batasan Masalah

Adapun batasan masalah ini untuk memperkecil masalah yang ada dan membatasi lingkup pekerjaan yang dilakukan. Dengan batasan masalah sebagai berikut :

1. Menggunakan data yang di dapat dari proyek PT. Dua Ribu Satu Pangripta.

2. Menganalisis aktivitas – aktivitas ketika menjalankan proyek.

3. Sistem yang dibangun berbasis website dan menggunakan bahasa pemograman PHP.

4. Menggunakan database MySql.

5. Menganalisis untuk memperkirakan penjadwalan proyek dengan menggunakan metode Critical Path Method (CPM) dan metode Earned Value Management (EVM).

1.5Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang akan dilakukan dalam pembangunan manajemen proyek di PT. Dua Ribu Satu Pangripta tahapannya adalah se\bagai berikut :


(18)

Gambar 1. 1 Metodologi Penelitian

Adapun penjelasan tahapan penelitian pada Gambar 1.1 adalah sebagai beriukut :


(19)

8

1. Identifikasi Masalah

Suatu tahap permulaan dari penguasaan masalah yang di mana suatu objek tertentu dalam situasi tertentu dapat di kenali sebagai suatu masalah, Agar mendapatkan sejumlah masalah yang berhubungan dengan judul penelitian.

2. Pengumpulan data dan informasi

Merupakan kegiatan mencari data dan informasi di lapangan yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian untuk menjawab permasalahan penelitian.

3. Studi Literatur

Cara yang dipakai untuk menghimpun data-data atau sumber-sumber yang berhubungan dengan topik yang diangkat dalam suatu penelitian. Studi literatur bisa didapat dari berbagai sumber, jurnal, buku dokumentasi, internet dan pustaka.

4. Wawancara

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.

5. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan peninjauan langsung terhadap hal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

6. Analisis dan Perancangan

Di tahapan ini peniliti melakukan analisis dan perancangan sistem untuk mengetahui metode yang tepat, agar sistem yang akan dibuat bisa memperoleh hasil sesuai dengan yang diinginkan dalam proses pembangunan manajemen proyek di PT. Dua Ribu Satu Pangripta.


(20)

7. Membangun Manajemen Proyek

Di tahapan ini peniliti sudah mulai membangun manajemen proyek dengan hasil yang di peroleh dari analisis yang dilakukan dan perancangan yang sudah dikerjakan sebelumnya, sehingga hasil yang di dapat akan sesuai dengan hasil perancangan sebelumnya.

8. Perencanaan (Planning)

Proses dimana terdapat perencanaan atas semua pekerjaan yang akan dilaksanakan dari mulai awal sampai akhir termasuk tujuan-tujuan yang akan dicapai dari proses pembangunan proyek.

9. Pengaturan (Organizing)

Organisasi merupakan sarana yang memungkinkan orang bekerja secara efektif dan terkoordinir untuk mencapai suatu tujuan yang telah disepakati bersama.

10. Pelaksanaan (Actuating)

Pelaksanaan merupakan realisasi dari proses perencanaan yang dilakukan oleh semua anggota kelompok dengan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

11. Pengendalian (Controling)

Agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana dalam pelaksanaan perlu adanya pengawasan sebagai control dan koreksi terhadap segala penyimpangan yang mungkin terjadi.

12. Implementasi Sistem Yang di Bangun

Pada langkah ini dilakukan penerapan kedalam system dari hasil analisis, perancangan dan pembuatan manajemen proyek di PT. Dua Ribu Satu Pangripta yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya.


(21)

8

13. Pengujian Sistem

Tahap akhir ini melakukan pengujian terhadap sistem yang dibangun. Pengujian dilakukan untuk mengidentifikasi ketidak sesuaian hasil sebuah sistem dengan hasil yang diharapkan.

1.6Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum terhadap penulisan tugas akhir yang akan dilakukan. Adapun sistematika penulisan laporan akhir tersebut sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan masalah, batasan masalah, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini membahas tentang tinjauan umum pada PT. Dua Ribu Satu Pangripta dan berbagai konsep dasar mengenai sistem informasi, manajemen proyek, serta teori-teori yang berkaitan dengan pembangunan perangkat lunak. BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Pada bab ini menguraikan analisis kebutuhan dalam membangun sistem serta perancangan yang digunakan seperti peracancangan antarmuka.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Pada bab ini akan di implementasikan hasil dari analisis yang dilakukan pada bab sebelumnya dan akan dilakukan pengujian terhadap sistem yang dibangun. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini diperoleh kesimpulan dari hasil pengujian sistem, serta saran-saran untuk pengembangan sistem ini kedepannya.


(22)

(23)

9 BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil PT. Dua Ribu Satu Pangripta

PT. Dua Ribu Satu Pangripta merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang konsultan profesional. Adapun produk jasa konsultasi yang di berikan berupa perencanaan teknis dan manajemen pada lingkup pembangunan daerah dan nasional yang bersifat konsultasi pemerintah maupun swasta. PT. Dua Ribu Satu Pangripta di dukung dengan tenaga ahli yang profesional dan peralatan penunjang yang mutakhir serta sistem manajemen yang efektif senantiasa memberikan layanan produk yang bermutu dan tepat sasaran seperti manajemen pengelolaan lingkungan, pengelolaan wilayah dan kota, pembangunan daerah maupun infrastruktur. Berikut adalah profil PT. Dua Ribu Satu Pangripta :

Nama Perusahaan : PT. Dua Ribu Satu Pangripta

Alamat : Jl. Suryalaya III No. 40A Bandung (Kota) – Jawa Barat

Telepon : (022) 7310310

Email : pangripta_2001@yahoo.co.uk

2.1.1 Visi dan Misi PT. Dua Ribu Satu Pangripta

Visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan - tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut pada masa yang akan datang. Visi itu tidak dapat dituliskan secara lebih jelas menerangkan detail gambaran sistem yang ditujunya, dikarenakan perubahan ilmu serta situasi yang sulit diprediksi selama masa yang panjang tersebut.

Sedangkan Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan Visi. Misi perusahaan adalah tujuan dan alasan mengapa perusahaan itu ada. Misi juga akan memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan.


(24)

Adapun visi dan misi di perusahaan PT. Dua Ribu Satu Pangripta Adalah Sebagai berikut:

1. Visi

“Memberikan Layanan Produk Yang Bermutu, Tepat Guna dan Tepat

Sasaran”. 2. Misi

- Menjadi mitra Pemerintah dan swasta dalam melaksanakan pembangunan disegala bidang.

- Menyediakan layanan jasa konsultansi dalam bidang kontruksi dan nonkontruksi.

- Memberikan pertimbangan yang efektif dan efisien berdasarkan data dan fakta kepada rekanan dalam pengambilan keputusan dan solusi. - Menyediakan tenaga ahli dan pelayanan jasa sesuai lingkup kerja serta

kompetensinya.

Kebijakan Mutu PT. Dua Ribu Satu Pangripta adalah sebegai berikut : PT. DUARIBUSATU PANGRIPTA memiliki dedikasi tinggi dan komitmen untuk melakukan proses peningkatan yang berkelanjutan dalam :

1. Memberikan Total Kepuasan layanan jasa bagi Rekanan PT. DUARIBUSATU PANGRIPTA.

2. Mengembangkan kompetensi Karyawan dan Karyawati menuju pelayanan yang profesional.

3. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu yang efektif dan efisien. 4. Meningkatkan kesejahteraan karyawan.


(25)

11

2.1.2 Struktur Organisasi dan Deskripsi Kerja

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi

Adapun tugas dan wewenang masing-masing bagian yang terdapat dalam struktur organisasi PT. Dua Ribu Satu Pangripta adalah sebagai berikut :


(26)

1. Dewan komisaris

a. Memerintah organisasi dengan menetapkan kebijakan-kebijakan dan tujuan luas dari perusahaan.

b. Melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada direksi. c. Memastikan keberadaan dan kecukupan sumber keuangan. d. Mengesahkan anggaran tahunan.

2. Dewan Direktur

a. Mengambil keputusan dalam pengambilan proyek atau dalam mendapatkan proyek

b. Mengatur keuangan baik mulai dari modal awal, pemasukan dan pengeluaran.

c. Mengontrol kinerja setiap bagian.

3. Sekretaris

a. Memfilter informasi dan sebagai sumber informasi bagi pimpinan dan menjalankan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya.

b. Mengatur aktivitas perusahaan, mulai dari administrasi hingga human relations (HR).

c. Menjadi perantara pihak-pihak yang ingin berhubungan dengan pimpinan.

d. Menjadi mediator pimpinan dengan bawahan.

e. Memberikan ide-ide sebagai alternatif pemikiran pimpinan.

f. Pemegang rahasia penting pimpinan yang berkaitan dengan perusahaan. 4. Direktur Cabang

a. Memimpin dan mengelola kegiatan usaha/bisnis perusahaan di cabang. b. Mendapatkan marketshare sesuai target cabang yang ditetapkan (goal). c. Mengelola AR dengan baik agar resiko bisnis dapat ditekan sekecil

mungkin.


(27)

13

e. Mengupayakan pertumbuhan dan perkembangan cabang dari waktu ke waktu baik secara volume maupun kualitas.

5. Manajer Pemasaran

a. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan, kinerja dan prosedur-prosedur yang dipergunakan.

b. Bertanggung jawab atas seluruh kinerja, kebijakan dan prosedur-prosedur manajemen pemasaran, penjualan dan promosi hubungannya dengan sistem dan mekanisme perusahaan dan sumber daya manusia pada umumnya.

c. Bertanggung jawab atas pengembangan sistem dan mekanisme manajemen pemasaran, penjualan dan promosi secara umum.

d. Bertanggung jawab terhadap penelitian dan pengembangan yang berhubungan dengan kualitas keseluruhan kinerja perusahaan.

6. Manajer Umum

a. Memimpin perusahaan dan menjadi motivator bagi karyawannya. b. Mengelola operasional harian perusahaan.

c. Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan mengalisis semua aktivitas bisnis perusahaan.

d. Mengelola perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

e. Merencanakan, mengelola dan mengawasi proses penganggaran di perusahaan.

f. Merencanakan dan mengontrol kebijakan perusahaan agar dapat berjalan degan maksimal.

g. Memastikan setiap departemen melakukan strategi perusahaan dengan efektif dan optimal.

h. Mengelola anggaran keuangan perusahaan.

i. Memutuskan dan membuat kebijakan untuk kemajuan perusaahan. j. Membuat prosedur dan standar perusahaan.

k. Membuat keputusan penting dalam hal investasi, integrasi, aliansi dan divestasi.


(28)

l. Merencanakan dan mengeksekusi rencana startegis perusahaan jangka menengah dan jangka panjang untuk kemajuan perusahaan.

7. Manajer Teknik

Manager Teknik bertanggung jawab langsung kepada direktur dalam mengkoordinir segala kegiatan yang berhubungan dengan masalah teknik baik dilapangan maupun dikantor. Dalam menjalankan tugasnya.

8. Manajer Keuangan

a. Manajer Keuangan bekerja sama dengan manajer lain, bertugas merencanakan dan meramalkan beberapa aspek dalam perusahaan termasuk perpencanaan umum keuangan perusahaan

b. Manajer keuangan bertugas mengambil keputusan penting investasi dan berbagai pembiayaan serta semua hal yang terkait dengan keputusan tersebut

c. Manajer keuangan bertugas dalam menjalankan dan mengoperasikan roda kehidupan perusahaan seefisien mungkin dengan menjalin kerja sama dengan manajer lainnya

d. Manajer keuangan bertugas sebagai penghubung antara perusahaan dengan pasar keuangan sehingga bisa mendapatkan dana dan memperdagangkan surat berharga perusahaan

9. Kepegawaian

a. Menyusun rencana pelaksanaan tugas dibidang Kepegawaian dengan berpedoman kepada Rencana Kerja Kesekretariatan.

b. Membuat konsep surat yang berkaitan dengan urusan kepegawaian dan pengetikannya.

c. Membuat Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan bawahan / Staf.

d. Mengkoordinasi, meneliti segala surat-surat yang dikerjakan para staf bagian kepegawaian.


(29)

15

10. Administrasi

a. Menjawab telepon, Menjawab telepon merupakan tugas yang diperlukan bagi pekerjaan ini. Pegawai administrasi perkantoran harus memiliki kemampuan menjawab telepon yang baik serta suara yang ramah menyenangkan. Sebagai administrasi kantor, Anda akan berbicara kepada konsumen, penyalur, dan kalangan professional lainnya. Anda mungkin dibutuhkan buat menjawab pertanyaan, mengetahui alamat atau meneruskan penelepon ke wakil perusahaan lainnya.

b. Penjadwalan, Jika Anda ialah pegawai adminsitrasi kantor tunggal di perusahaan, Anda mungkin akan bertanggung jawab buat menjaga penjadwalan rendezvous dan acara perusahaan. Anda kemungkinan akan bertanggung jawab pada satu orang atau holistik staf. Contohnya meliputi berbagai urusan seperti pengaturan janji dengan klien atau merencanakan rendezvous staf mingguan. Dalam beberapa kasus, pegawai administrasi perkantoran juga berfungsi sebagai asisten pribadi sehingga Anda juga kemungkinan akan mengurusi tukang rumput atau pembersih kolam, konfirmasi pemesanan makan malam atau menyiapkan akomodasi perjalanan buat bos Anda.

c. Komunikasi, Sebagai administrator kantor, Anda mungkin akan menjadi suara perusahaan, sering berbicara atas nama atasan Anda. Karena tugas ini, memiliki kemampuan interpersonal teladan merupakan prasyarat yang sangat signifikan. Anda tak hanya akan berkomunikasi dengan orang dalam atau luar perusahaan, Anda juga akan bertanggung jawab buat menyampaikan informasi-informasi krusial perusahaan. Komunikasi akan berlangsung tatap muka, melalui telefon, melalui surat, faks, dan melalui email .

d. Entri data, Bergantung pada perusahaan dan profesi, Anda mungkin akan bertanggung jawab buat menciptakan dan memelihara data lembar kerja atau memasukkan informasi ke dalam database perusahaan. Sebagai contoh, pegawai administrasi perkantoran pada perusahaan konstruksi mungkin akan menyimpan data lembar kerja dari supplier local dan harga


(30)

material. Kebanyakan perusahaan juga menyimpan catatan-catatan rinci mengenai infromasi konsumen: alamat, nomor kontak, alamat email dan catatan layanan.

e. Pengorganisasi, Ini ialah kategori yang paling inklusif dan mungkin paling penting. Administrator memberikan sentuhan organisasi dan efisiensi ke seluruh kantor dan dalam aspek-aspek lainnya pada perusahaan. Mereka melakukannya melalui pemeliharaan sistem pengarsipan yang teratur dan rapi.

11. Kepala Divisi

a. Mengkoordinasikan perumusan perencanaan dan pemberdayaan pegawai (man power planning), sesuai kebutuhan Perusahaan.

b. Mengkoordinasikan perumusan sistem pengadaan, penempatan dan pengembangan pegawai.

c. Mengkoordinasikan perumusan sistem dan kebijakan imbal jasa pegawai dengan mempertimbangkan "internal / external equity".

d. Bersama Manajemen merumuskan pola pengembangan organisasi Perusahaan.

e. Menyelenggarakan Sistem Informasi SDM dalam suatu data base Kepegawaian.

f. Mengkoordinasikan perumusan Kebijakan perencanaan, pengorganisasian dan administrasi program Pendidikan dan Latihan (Diklat).

g. Menyiapkan program-program penelusuran bakat, pembinaan kepribadian dan pelatihan ketrampilan bagi Pegawai dengan tujuan termanfaatkannya potensi Pegawai secara maksimal demi kepentingan kedua belah pihak. h. Melakukan kajian dan evaluasi terhadap efektifitas program dan kontribusi

peraturan bagi perkembangan Perusahaan.

i. Mengevaluasi Hasil penilaian kinerja seluruh Pegawai yang telah dilaksanakan bersama para atasan langsung.

j. Menyelenggarakan kegiatan pemeliharaan dan penggantian peralatan inventaris kantor pusat.


(31)

17

k. Menyelenggarakan kegiatan pemeliharaan dan kebersihan gedung, halaman, taman, dan lapangan parkir kantor pusat serta kantor Divisi Keamanan.

l. Menyelenggarakan kebijakan pengadaan barang dan jasa sesuai kebutuhan perusahaan.

m. Menyelenggarakan penyediaan dan distribusi air, listrik, AC, telepon, PABX dan Faksimili untuk keperluan kantor pusat.

n. Menyelenggarakan administrasi, penempatan, penyimpanan dan penggunaan peralatan, inventaris, fasilitas kantor.

o. Menyelenggarakan administrasi dan pengaturan, penggunaan, kebersihan, pemeliharaan kendaraan dinas.

p. Menyelenggarakan pemantauan keberadaan barang-barang inventaris, peralatan kantor dengan catatan akuntansi untuk keperluan audit secara berkala.

q. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan kantor, serta pengaturan, penataan dan penggunaan ruang kantor/ruang rapat.

r. Mengelola persediaan ATK dan cetakan kantor pusat.

s. Menyediakan perlengkapan dan peralatan kerja yang diperlukan kantor pusat dan atau perusahaan (komputer, kendaraan dinas, kendaraan operasional).

t. Menyelenggarakan kegiatan rapat kerja, kunjungan kerja / perjalanan dinas dan penerimaan tamu perusahaan.

u. Menyelenggarakan data base inventaris perusahaan.

v. Merumuskan Sasaran Mutu Unit Kerja dan Prosedur Mutu Unit Kerja yang merupakan penjabaran dari Kebijakan Mutu, dan Sasaran Mutu Perusahaan yang telah ditetapkan.


(32)

2.1.3 Logo Perusahaan

Gambar 2. 2 Logo PT. Dua Ribu Satu Pangripta

2.1.4 Landasan Teori

Landasan Teori pada penulisan skripsi ini akan menerangkan mengenai teori – teori yang berhubungan dengan manajemen proyek di PT. Dua Ribu Satu Pangripta dengan permasalahan tentang resiko keterlambatan proyek.

2.1.5 Pengenalan Manajemen Proyek

Ada kalanya untuk mempelajari tentang manajemen proyek, karena pada dasarnya manajemen proyek dapat diterapkan pada berbagai ilmu lain. Di dalam manajemen proyek terdapat proses proses yang perlu diperhatikan yaitu perencanaan, mengorganisasi, pengaturan orang, mengarahkan, memonitor,


(33)

19

mengontrol, inovasi dan mewakili untuk berhubungan dengan user secara langsung.

2.1.5.1 Pengertian Manajemen

Suatu ilmu pengetahuan tentang memimpin organisasi yang terdiri atas kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian terhadap sumber-sumber daya yang terbatas dalam usaha mencapai tujuan dan sasaran yang efektif dan efisien.

2.1.5.2 Pengertian Proyek

Proyek adalah rangkaian usaha dalam jangka waktu tertentu yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk atau jasa unik tertentu , dilaksanakan oleh manusia dengan memanfaatkan berbagai sumber daya melalui rangkaian proses perencanaan, eksekusi dan kontrol.

2.1.5.3 Pengertian Manajemen Proyek

Proses pengolahan proyek yang meliputi perencanaan, pengorganisasian dan pengaturan tugas-tugas sumber daya untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai, dengan mempertimbangkan faktor-faktor waktu dan biaya [1].

Penerapan pengetahuan, kompetensi, keahlian, peralatan, metodologi, dan teknik didalam proses pengelolaan sebuah proyek sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan harapan berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholders) dari proyek tersebut.

2.1.6 Manajemen Resiko

Manajemen resiko adalah suatu sistem pengawasan risiko dan perlindungan harta benda, hak milik dan keuntungan badan usaha atau perorangan atas kemungkinan timbulnya kerugian karena adanya suatu risiko.

Proses pengelolaan risiko yang mencakup identifikasi, evaluasi dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha atau aktivitas perusahaan. Salah satu cara yang sering digunakan untuk melakukan penilaian resiko dengan memakai metode matriks resiko atau Risk Matrix [2]. Resiko proyek ditandai oleh faktor-faktor berikut:


(34)

a. Peristiwa Resiko menunjukkan dampak negatif b. Probabilitas terjadinya peristiwa.

c. Kedalaman (severity) dampak dari resiko yang terjadi.

Total bobot dampak negatif (R) besarnya sama dengan probabilitas terjadinya peristiwa (L) dikali kedalaman dampak yang terjadi (I). Hubungan antara probabilitas kemungkinan terjadinya resiko (L) dengan dampak yang ditimbulkan (I) dapat dinyatakan dalam rumus:

�=� � Keterangan: �=�� � � �

�=� � � � � � � �

�=� � � � �

Langkah – langkah dalam metode Risk Matrix adalah sebagai berikut :

1. Menentukan peristiwa resiko yang akan dianalisis, misalnya keterlambatan jadwal penyelesaian suatu pekerjaan.

2. mengkaji probabilitas terjadinya peristiwa keterlambatan pada langkah pertama. Berbagai metode dapat dipakai untuk maksud tersebut.

3. Menilai ke dalam dampak resiko yang dapat timbul, yaitu dengan memperkirakan kekritisan serta bobotnya.

4. Mengkategorikan tingkat keparahan resiko yang berbeda-beda ke dalam penilaian matriks resiko. Matriks 5 x 5 yang setiap elemen dengan elemen mewakili nilai yang berbeda terhadap dampak dan kemungkinan.

5. Dengan telah dilakukannya penilaian probabilitas terjadinya, kedalaman dampak, serta bobotnya, maka selanjutnya merencanakan atau menentukan tanggapan yang diperlukan. Misalnya menyediakan kontinjensi, atau menutup asuransi untuk insurable risk.

6. Tahap akhir adalah memantau dan mengambil tindakan koreksi bila pelaksanaan tanggapan menyimpang dari perencanaan [2].


(35)

21

2.1.6.1 Identifikasi Resiko

Identifikasi resiko adalah suatu proses pengkajian resiko dan ketidakpastian yang dilakukan secara sistematis dan terus-menerus. Dalam tahap ini, resiko diidentifikasi berdasarkan kemungkinan terjadinya (potensi) dan dampak yang ditimbulkan (pengaruh) dengan pendekatan Cause and Effect. Dalam Cause and Effect, resiko dikategorikan dalam tiga tingkatan, yaitu Low (L), Medium (M), dan High (H). Low (L) merupakan ketegori kemungkinan resiko yang terjadi dan dampak kerugian yang ditimbulkan kecil. Medium (M) merupakan ketegori kemungkinan resiko yang terjadi dan dampak kerugian yang ditimbulkan sedang. High (H) merupakan ketegori kemungkinan resiko yang terjadi dan dampak kerugian yang ditimbulkan sangat signifikan atau bahaya [2]. 2.1.6.2 Penilaian Resiko

Penilaian resiko dilakukan untuk menentukan tingkat kepentingan resiko atau Risk Value. Pendekatan yang digunakan untuk penilaian resiko menggunakan metode Risk Matrix. Risk Matrix merupakan matriks untuk menemukan resiko kecil, sedang, dan utama (besar) dengan mempertimbangkan Likehood dan Impact. Resiko dengan nilai terbesar akan dikelola untuk mengantisipasi keterlambatan pada proyek. Risk Matrix yang menilai dengan menggunakan tiga zona, yaitu zona hijau (green zone), kuning (yellow zone), dan merah (red zone). Zona hijau merupakan resiko kecil biasanya dianggap kurang penting dan dapat diabaikan. Zona kuning merupakan resiko sedang dianggap cukup memberikan pengaruh. Zona merah merupakan resiko utama yang memberikan dampak atau kemungkinan tertinggi. Resiko zona merah mendapatkan prioritas terpenting untuk diatasi [2]. Contoh matriks penilaian Resiko dengan Risk Matrix adalah sebagai berikut :


(36)

Gambar 2. 3 Risk Matrix 2.1.6.3 Pengendalian Resiko

Pengendalian dilakukan agar proyek tetap berjalan dalam batas waktu, biaya dan performansi yang ditetapkan dalam rencana. Ada beberapa perbedaan antara perencanaan dan pengendalian, yaitu :Perencanaan berkonsentrasi pada penetapan arah dan tujuan, pengalokasian sumberdaya, pengantisipasian masalah, pemberian motivasi kepada partisipan untuk mencapai tujuan .

Sedangkan pengendalian berkonsentrasi pada pengendalian pekerjaan ke arah tujuan, penggunaan sumberdaya secara efektif, perbaikan/ koreksi, pemberian imbalan pencapaian tujuan[3]:

Ada setidaknya tiga langkah dalam proses pengendalian proyek, antara lain: 1. Menentukan standard performansi misalnya sepeifikasi teknis, biaya yang

dianggarkan, jadwal atau kebutuhan sumber daya.


(37)

23

3. Melakukan tindakan koreksi terhadap penyebab terjadinya perbedaan performansi aktual terhadap performansi standard.

2.1.7 Metode Critical Path Method (CPM)

Critical Path Method (CPM) adalah teknik menganalisis jaringan kegiatan/aktivitas-aktivitas ketika menjalankan proyek dalam rangka memprediksi durasi total. Critical Path Method (CPM) adalah teknik menganalisis jaringan kegiatan/aktivitas-aktivitas ketika menjalankan proyek dalam rangka memprediksi durasi total. Critical path adalah jalur terpanjang dalam network diagram dan mempunyai kesalahan paling sedikit [4].

Istilah dalam CPM adalah sebagai berikut :

- E (earliest event occurence time ): Saat tercepat terjadinya suatu peristiwa. - L (latest event occurence time): Saat paling lambat yang masih

diperbolehkan bagi suatu peristiwa terjadi.

- ES (earliest activity start time): Waktu Mulai paling awal suatu kegiatan. Bila waktu mulai dinyatakan dalam jam, maka waktu ini adalah jam paling awal kegiatan dimulai.

- EF (earliest activity finish time): Waktu Selesai paling awal suatu kegiatan. EF suatu kegiatan terdahulu = ES kegiatan berikutnya.

- LS (latest activity start time): Waktu paling lambat kegiatan boleh dimulai tanpa memperlambat proyek.

Ada 3 langkah dasar dalam menghitung Critical Path Method :

1. Proyek hanya memiliki satu initial event (start) dan satu terminal event (finish).

2. Saat tercepat terjadinya initial event adalah hari ke-nol. 3. Saat paling lambat terjadinya terminal event adalah LS = ES

Teknik Menghitung Critical Path Method : 1. Hitungan Maju (Forward Pass)


(38)

Dimulai dari Start (initial event) menuju Finish (terminal event) untuk menghitung waktu penyelesaian tercepat suatu kegiatan (EF), waktu tercepat terjadinya kegiatan (ES) dan saat paling cepat dimulainya suatu peristiwa (E).

Aturan Hitungan Maju (Forward Pass) seperti berikut :

- Kecuali kegiatan awal, maka suatu kegiatan baru dapat dimulai bila kegiatan yang mendahuluinya (predecessor) telah selesai.

- Waktu selesai paling awal suatu kegiatan sama dengan waktu mulai paling awal, ditambah dengan kurun waktu kegiatan yang mendahuluinya. EF(i-j) = ES(i-j) + t (i-j)

- Bila suatu kegiatan memiliki dua atau lebih kegiatan-kegiatan terdahulu yang menggabung, maka waktu mulai paling awal (ES) kegiatan tersebut adalah sama dengan waktu selesai paling awal (EF) yang terbesar dari kegiatan terdahulu.

2. Hitungan Mundur (Backward Pass)

Dimulai dari Finish menuju Start untuk mengidentifikasi saat paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LF), waktu paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LS) dan saat paling lambat suatu peristiwa terjadi (L).

Aturan Hitungan Mundur (Backward Pass) seperti berikut :

- Waktu mulai paling akhir suatu kegiatan sama dengan waktu selesai paling akhir dikurangi kurun waktu berlangsungnya kegiatan yang bersangkutan. LS(i-j) = LF(i-j) – t

- Apabila suatu kegiatan terpecah menjadi 2 kegiatan atau lebih, maka waktu paling akhir (LF) kegiatan tersebut sama dengan waktu mulai paling akhir (LS) kegiatan berikutnya yang terkecil [4].

- Apabila kedua perhitungan tersebut telah selesai maka dapat diperoleh nilai Slack atau Float yang merupakan sejumlah kelonggaran waktu dan elastisitas dalam sebuah jaringan kerja.


(39)

25

2.1.8 Metode Earned Value Management (EVM)

Suatu metode pengendalian kinerja proyek yang lebih progresif. Metode ini bisa memberikan informasi mengenai posisi kemajuan proyek dalam jangka waktu tertentu serta dapat memperkirakan progres proyek pada periode selanjutnya baik dalam hal biaya maupun waktu penyelesaian proyek [4].

Berikut adalah cara menghitung pada Earned Value Management (EVM) : A. Cost Variance (CV)

Cost variance merupakan selisih antara nilai yang diperoleh setelah menyelesaikan paket-paket pekerjaan dengan biaya aktual yang terjadi selama pelaksanaan proyek. Cost variance positif menunjukkan bahwa nilai paket-paket pekerjaan yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk mengerjakan paket-paket pekerjaan tersebut. sebaliknya nilai negatif menunjukkan bahwa nilai paket-paket pekerjaan yang diselesaikan lebih rendah dibandingkan dengan biaya yang sudah dikeluarkan. Rumus untuk Cost Variance adalah :

CV = BCWP – ACWP

CV = 0 : biaya sesuai dengan anggaran rencana CV > 0 : biaya lebih kecil/hemat

CV < 0 : biaya lebih besar/boros B. Schedule Variance (SV)

Schedule variance digunakan untuk menghitung penyimpangan antara BCWS dengan BCWP. Nilai positif menunjukkan bahwa paket-paket pekerjaan proyek yang terlaksana lebih banyak dibanding rencana. Sebaliknya nilai negatif menunjukkan kinerja pekerjaan yang buruk karena paket-paket pekerjaan yang terlaksana lebih sedikit dari jadwal yang direncanakan. Rumus untuk Schedule Variance adalah:

SV = BCWP – BCWS SV = 0 : proyek tepat waktu SV > 0 : proyek lebih cepat SV < 0 : proyek terlambat


(40)

C. Cost Performance Index (CPI)

Faktor efisiensi biaya yang telah dikeluarkan dapat diperlihatkan dengan membandingkan nilai pekerjaan yang secara fisik telah diselesaikan (BCWP) dengan biaya yang telah dikeluarkan dalam periode yang sama (ACWP). Rumus untuk CPI adalah :

CPI = BCWP / ACWP

CPI = 1 : biaya sesuai dengan anggaran rencana CPI > 1 : biaya lebih kecil/hemat

CPI < 1 : biaya lebih besar/boros

Nilai CPI ini menunjukkan bobot nilai yang diperoleh (relatif terhadap nilai proyek keseluruhan) terhadap biaya yang dikeluarkan. CPI kurang dari 1 menunjukkan kinerja biaya yang buruk, karena biaya yang dikeluarkan (ACWP) lebih besar dibandingkan dengan nilai yang didapat (BCWP) atau dengan kata lain terjadi pemborosan.

D. Schedule Performance Index (SPI)

Faktor efisiensi kinerja dalam menyelesaikan pekerjaan dapat diperlihatkan oleh perbandingan antara nilai pekerjaan yang secara fisik telah diselesaikan (BCWP) dengan rencana pengeluaran biaya yang dikeluarkan berdasar rencana pekerjaan (BCWS). Rumus untuk Schedule Performance Index adalah :

SPI = BCWP / BCWS SPI = 1 : proyek tepat waktu SPI > 1 : proyek lebih cepat SPI < 1 : proyek terlambat

Nilai SPI menunjukkan seberapa besar pekerjaan yang mampu diselesaikan (relatif terhadap proyek keseluruhan) terhadap satuan pekerjaan yang direncanakan. Nilai SPI kurang dari 1 menunjukkan bahwa kinerja pekerjaan tidak sesuai dengan yang diharapkan karena tidak mampu mencapai target pekerjaan yang sudah direncanakan.


(41)

27

CPI dan SPI adalah untuk memprediksi secara statistik biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. Ada banyak metode dalam memprediksi biaya penyelesaian proyek (EAC). Namun perhitungan EAC dengan SPI dan CPI lebih mudah dan cepat penggunaannya. Ada beberapa rumus perhitungan EAC, salah satunya adalah sebagai berikut:

EAC = ACWP + ((BAC – BCWP) / (CPI x SPI))

Perhitungan EAC merupakan penjumlahan biaya aktual yang sudah dikeluarkan dan sisa biaya yang akan dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. Sisa biaya yang akan dibutuhkan diprediksi secara statistik dengan memperhitungkan efektifitas penggunaan biaya (CPI) dan kinerja pekerjaan terhadap rencana (SPI). Dari nilai EAC dapat diperoleh perkiraan selisih antara biaya rencana penyelesaian proyek (BAC) dengan biaya penyelesaian proyek berdasarkan kinerja pekerjaan yang telah dicapai (EAC) atau yang disebut variance at completion (VAC).

VAC = BAC – EAC

Indikator CPI dan SPI lebih sering digunakan untuk penilaian kinerja proyek dibanding SV dan CV. Nilai CPI dan SPI merupakan bobot nilai yang tidak memiliki dimensi sehingga dapat dilakukan perbandingan antara kinerja proyek satu dengan lainnya. Selain itu nilai SPI dan CPI memberikan perbandingan relatif terhadap BCWS atau Performance Measurement Baseline (PMB) yang menjadi dasar penilaian status proyek dari segi biaya dan waktu

2.1.8.1 Kurva S

Kurve – S adalah suatu kurve yang disusun untuk menunjukkan hubungan antara nilai komulatif biaya atau jam-orang (man hours) yang telah digunakan atau persentase (%) penyelesaian pekerjaan terhadap waktu. Dengan demikian pada kurve–S dapat digambarkan kemajuan volume pekerjaan yang diselesaikan sepanjang berlangsungnya proyek atau pekerjaan dalam bagian dari proyek. Dengan membandingkan kurve tersebut dengan kurve yang serupa yang


(42)

disusun berdasarkan perencanaan, maka akan segera terlihat dengan jelas apabila terjadi penyimpangan. Oleh karena kemampuannya yang dapat diandalkan dalam melihat penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan proyek, maka pengendalian

proyek dengan memanfaatkan Kurve–S sering kali digunakan dalam pengendalian suatu proyek [3].

Pada Kurve–S, sumbu mendatar menunjukkan waktu kalender, dan sumbu vertikal menunjukkan nilai komulatif biaya atau jam-orang atau persentase penyelesaian pekerjaan. Kurve yang berbentuk huruf ”S” tersebut lebih banyak terbentuk karena kelaziman dalam pelaksanaan proyek yaitu:

1. Kemajuan pada awal-awalnya bergerak lambat.

2. Kemudian diikuti oleh kegiatan yang bergerak cepat dalam kurun waktu yang lebih lama.

3. Pada akhirnya kegiatan menurun kembali dan berhenti pada suatu titik akhir.

Teknik Penyusunan Kurva-S dengan cara proyek harus diselesaikan sesuai waktu/jadwal dan spesifikasi yang telah ditentukan dan biaya yang telah direncanakan bersama. Untuk hal ini diperlukan adanya prosedur untuk menentukan dan memakai sistem pencatatan dan mengikuti kemajuan proyek, biaya dan anggaran, perbedaan dari perkiraan semula, jalannya kemajuan dan biaya, dan perkiraan pada waktu penyelesaian.

2.1.8.2 Internet

Internet adalah kumpulan atau jaringan dari jaringan komputer yang ada di seluruh dunia. Dalam hal ini komputer yang dahulunya stand alone dapat berhubungan langsung dengan host-host atau komputer-komputer yang lainnya.

Definisi lainnya adalah, Internet bagaikan sebuah kota elektronik yang sangat besar dimana setiap penduduk memiliki alamat (Internet Address) yang dapat digunakan untuk berkirim surat atau informasi. Jika penduduk itu ingin berkeliling kota, cukup dengan menggunakan komputer sebagai kendaraan. Jaringan jalannya bertumpu di atas sarana atau media telekomunikasi. Jalur lambatnya menggunakan line telepon, dan jalur cepatnya bisa menggunakan


(43)

29

leased line atau ISDN (Pasopati). Selain itu ada definisi juga bahwa internet adalah jaringan komputer (interconnected network) di seluruh dunia, yang berisikan informasi dan juga merupakan sarana komunikasi data (suara, gambar, vidio, dan teks). Informasi ini dibuat oleh penyelenggara atau pemilik jaringan komputer tersebut atau dibuat oleh pemilik informasi yang menitipkan informasinya kepada pemilik jaringan komputer yang tersambungkan ke network.

Sebelum internet tercipta, militer Amerika Serikat telah mengembangkan jaringan komunikasi komputer yang dinamai ARPANET atau Advanced Research Project Agency Network. Penggunaan jaringan awal ini dibatasi untuk personel-personel militer dan para peneliti yang mengembangkan teknologi ini. Banyak orang menganggap ARPANET sebagai pendahulu dari internet.

Pada rentang waktu antara 1970-an hingga akhir 1980-an, internet merupakan jaringan yang dibiayai oleh pemerintah Amerika Serikat dan digunakan secara ekslusif untuk penggunaan akademis dan militer. Secara umum, ia dikendalikan oleh National Science Foundation (NSF), sebuah badan ilmu pengetahuan yang berada di amerika serikat. Pada tingkat universitas hanya peneliti-peneliti tertentu yang memiliki akses ke internet. Akhirnya, demi kemajuan ilmu pengetahuan, pada tahun 1980-an, NSF melonggarkan batasan-batasannya dan mengizinkan fakultas-fakultas di universitas-universitas di seluruh bagian Amerika Serikat menggunakan internet untuk aktifitas-aktifitas penelitian dan perkuliahan. Dalam hal ini kebijakan NSF masih melarang penggunaan internet untuk keperluan komersial.

Pada tahun 1970-an, ARPA menghadapi 2 dilema: masing-masing jaringan memiliki keunggulan teknis untuk beberapa situasi, tetapi tidak saling kompatibel satu dengan yang lainnya. Kemudian pada masa-masa berikutnya, ARPA memfokuskan diri pada bagaimana caranya agar jaringan-jaringan yang tidak saling kompatibel tadi dapat saling dihubungkan, sehingga pada akhirnya lahirlah internet yang diciptakan dengan tujuan untuk menghubungkan jaringan-jaringan tersebut.


(44)

1. Aplikasi Web

Aplikasi web adalah sebuah sistem informasi yang mendukung interaksi pengguna melalui antarmuka berbasis web. Aplikasi web mempunyai karakteristik-karakteristik sebagai berikut :

1. Aplikasi web akan secara konstan meningkat.

2. Aplikasi web tidak terpisahkan dari perangkat lunak. Konten yang dapat mencankup teks, grafis, citra, audio, dan/atau video terintegrasi dengan pengolahan prosedural.

3. Aplikasi bertujuan untuk digunakan secara luas oleh komunitas penggunan yang variabel, dan sejumlah besar pengguna anonym dengan berbagai kebutuhan, harapan, dan sekumpulan keahlian. Oleh karena itu, antarmuka pengguna dan fitur-fitur usabilitas harus memenuhi kebutuhan yang berbeda.

4. Sistem berbasis web adalah content-driven. Pengembangan sistem berbasis web meliputi penciptaan dan manajemen dari konten, seperti ketentuan manajemen setelah penyebaran dan pengembangan awal pada basis kesinambungan.

5. Secara umum kebanyakan sistem berbasis web menyokong kreativitas visual dan inkorporasi multimedia dalam persentasi dan antarmuka.

6. Aplikasi web mempunyai jadwal pengembangan yang didapatkan dan tekanan waktu yang padat.

7. Pencabangan kegagalan atau ketidakpuasan pengguna IT konvensional.

2. Web Server

Web server adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari client yang dikenal dengan web browser dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML. Web server yang terkenal di antaranya adalah Apache dan Microsoft Internet Information Service (IIS).


(45)

31

Apache merupakan web server antar-platform, sedangkan IIS hanya dapat beroperasi di sistem operasi Windows.

Fungsi utama dari sebuah web server adalah memberikan halaman web untuk client. Client dalam hal ini web browser memulai komunikasi dengan membuat permintaan untuk suatu sumber daya tertentu menggunakan HTTP dan server merespon dengan isi dari sumber daya tersebut atau pesan kesalahan jika permintaan tidak dapat direspons oleh server.

3. Web Browser

Dalam dunia web, perangkat lunak client, yaitu browser web mempunyai tugas yang sama yaitu menterjemahkan informasi yang diterima oleh server web dan menampilkannya pada layer komputer pengguna, oleh karena HTTP memungkinkan server web mengirimkan beragam data, seperti teks atau gambar, browser harus bisa mengenali berbagai macam data yang akan diterimanya, dan selanjutnya harus tahu cara untuk menampilkannya dengan benar. Teks ditampilkan sebagai teks dan gambar ditampilkan sebagai gambar. Umumnya webbrowser menerima data dalam bentuk HTML. File HTML sebenarnya adalah file teks biasa yang selain berisi informasi yang hendak ditampilkan kepada pengguna, juga mempunyai perintah-perintah untuk mengatur tampilan data tersebut. Browser-lah yang memiliki kuasa penuh dalam menerjemahkan perintah-perintah tadi. Meskipun sudah dibuat konsensus untuk menstandarkan format dan elemen-elemen HTML, setiap jenis browser bisa menterjemahkan file HTML secara berbeda.

2.1.8.3 Perancangan Database

Merancang database merupakan suatu hal yang sangat penting. Kesulitan utama dalam merancang database adalah bagaimana merancang dan mengakomodir penyimpanan data yang baik sehingga data tersebut dapat memuaskan keperluan saat ini dan masa mendatang. Konsep database merupakan langkah untuk menentukan database yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna [5].


(46)

Tujuan Perancangan Database :

1. Untuk memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan user secara khusus dan aplikasi – aplikasinya.

2. Memudahkan pengertian struktur informasi.

3. Mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek penampilan (response time, processing time, dan storeage space).

Proses Perancangan Database :

Proses perancangan database terdiri dari 6 tahap: - Tahap 1, Pengumpulan data dan analisis.

- Tahap 2, Perancangan database secara konseptual. - Tahap 3, Pemilihan DBMS.

- Tahap 4, Perancangan database secara logika (data model mapping). - Tahap 5, Perancangan database secara fisik.

- Tahap 6, Implementasi Sistem database.

Penjelasan dari 6 tahapan tersebut adalah sebagai berikut :  Tahap 1 – Pengumpulan data dan analisa

Merupakan suatu tahap dimana kita melakukan proses indentifikasi dan analisa kebutuhan-kebutuhan data dan ini disebut pengumpulan data dan analisa. Untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan suatu sistem database, kita harus mengenal terlebih dahulu bagian-bagian lain dari sistem informasi yang akan berinteraksi dengan sistem database, termasuk parauser yang ada dan para useryang baru beserta aplikasi-aplikasinya. Kebutuhan-kebutuhan dari para user dan aplikasi-aplikasi inilah yang kemudian dikumpulkan dan dianalisa. Berikut ini adalah aktifitas-aktifitas pengumpulan data dan analisa:

 Menentukan kelompok pemakai dan bidang-bidang aplikasinya  Peninjauan dokumentasi yang ada

 Analisa lingkungan operasi dan pemrosesan data  Daftar pertanyaan dan wawancara


(47)

33

 Tahap 2, Perancangan database secara konseptual

Pada tahap ini akan dihasilkan conceptual schema untuk database yang tergantung pada sebuah DBMS yang spesifik. Sering menggunakan sebuah high-level data model seperti ER/EER model selama tahap ini. Dalam conceptual schema, kita harus merinci aplikasi-aplikasi database yang diketahui dan transaksi-transaksi yang mungkin.Tahap perancangan database secara konseptual mempunyai 2 aktifitas pararel:

 Perancangan skema konseptual

Menguji kebutuhan-kebutuhan data dari suatu database yang merupakan hasil dari tahap 1 dan menghasilkan sebuah conceptual database schema pada DBMS-independent model data tingkat tinggi seperti EER (Enhanced Entity Relationship) model.

Untuk menghasilkan skema tersebut dapat dihasilkan dengan penggabungan bermacam-macam kebutuhan user dan secara langsung membuat skema database atau dengan merancang skema-skema yang terpisah dari kebutuhan tiap-tiap user dan kemudian menggabungkan skema-skema tersebut. Model data yang digunakan pada perancangan skema konseptual adalah DBMS-independent dan langkah selanjutnya adalah memilih DBMS untuk melakukan rancangan tersebut.

 Perancangan transaksi

Menguji aplikasi-aplikasi database dimana kebutuhan-kebutuhannya telah dianalisa pada fase 1, dan menghasilkan perincian transaksi-transaksi ini.Kegunaan tahap ini yang diproses secara paralel bersama tahapp perancangan skema konseptual adalah untuk merancang karakteristik dari transaksi-transaksi database yang telah diketahui pada suatu DBMS-independent. Transaksi-transaksi ini akan digunakan untuk memproses dan memanipulasi database suatu saat dimana database tersebut dilaksanakan.


(48)

 Tahap 3, Pemilihan DBMS

Pemilihan database ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya faktor teknik, ekonomi, dan politik organisasi. Contoh factor teknik Keberadaan DBMS dalam menjalankan tugasnya seperti jenis-jenis DBMS (relational, network, hierarchical, dan lain-lain), struktur penyimpanan, dan jalur akses yang mendukung DBMS, pemakai, dan lain-lain.Faktor-faktor ekonomi dan organisasi yang mempengaruhi satu sama lain dalam pemilihan DBMS :

 Struktur data

Jika data yang disimpan dalam database mengikuti struktur hirarki, maka suatu jenis hirarki dari DBMS harus dipikirkan.

 Personal yang telah terbiasa dengan suatu system

Jika staf programmer dalam suatu organisasi sudah terbiasa dengan suatu DBMS, maka hal ini dapat mengurangi biaya latihan dan waktu belajar.

 Tersedianya layanan penjual

Keberadaan fasilitas pelayanan penjual sangat dibutuhkan untuk membantu memecahkan beberapa masalah sistem.

 Tahap 4, Perancangan database secara logika (data model mapping) Tahap selanjutnya adalah membuat sebuah skema konseptual dan skema eksternal pada model data dari DBMS yang terpilih. Tahap ini dilakukan oleh pemetaan skema konseptual dan skema eksternal yang dihasilkan pada tahap 2. Pada tahap ini, skema konseptual ditransformasikan dari model data tingkat tinggi yang digunakan pada tahap 2 ke dalam model data dari model data dari DBMS yang dipilih pada tahap 3.Pemetaan tersebut dapat diproses dalam 2 tingkat:

 Pemetaan system-independent

Pemetaan ke dalam model data DBMS dengan tidak mempertimbangkan karakteristik atau hal-hal yang khusus yang berlaku pada implementasi DBMS dari model data tersebut.


(49)

35

 Penyesuain skema ke DBMS yang spesifik

Mengatur skema yang dihasilkan pada langkah 1 untuk disesuaikan pada implementasi yang khusus di masa yang akan datang dari suatu model data yang digunakan pada DBMS yang dipilih.Hasil dari tahap ini memakai perintah-perintah DDL (Data Definition Language) dalam bahasa DBMS yang dipilih yang menentukan tingkat skema konseptual dan eksternal dari sistem database. Tetapi 10 dalam beberapa hal, perintah-perintah DDL memasukkan parameter-parameter rancangan fisik sehingga DDL yang lengkap harus menunggu sampai tahap perancangan database secara fisik telahlengkap.Tahap ini dapat dimulai setelah pemilihan sebuah implementasi model data sambil menunggu DBMS yang spesifik yang akan dipilih. Contoh: jika memutuskan untuk menggunakan beberaparelational DBMS tetapi belum memutuskan suatu relasi yang utama. Rancangan dari skema eksternal untuk aplikasi-aplikasi yang spesifik seringkali sudah selesai selama proses ini.

 Tahap 5, Perancangan database secara fisik

Perancangan database secara fisik merupakan proses pemilihan struktur-struktur penyimpanan dan jalur-jalur akses pada file-file database untuk mencapai penampilan yang terbaik pada bermacam-macam aplikasi.Selama fase ini, dirancang spesifikasi-spesifikasi untuk database yang disimpan yang berhubungan dengan struktur-struktur penyimpanan fisik, penempatan record dan jalur akses. Berhubungan dengan internal schema(pada istilah 3 level arsitektur DBMS).Beberapa petunjuk dalam pemilihan perancangan database secara fisik :

Response time

Waktu yang telah berlalu dari suatu transaksi database yang diajukan untuk menjalankan suatu tanggapan. Pengaruh utama pada response time adalah di bawah pengawasan DBMS yaitu : waktu akses database untuk data item yang ditunjuk oleh suatu


(50)

transaksi. Response time juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang tidak berada di bawah pengawasan DBMS, seperti penjadwalan sistem operasi atau penundaan komunikasi.

Space utility

Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file-file database dan struktur-struktur jalur akses.

Transaction throughput

Rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses per menit oleh system database, dan merupakan parameter kritis dari sistem transaksi (misal : digunakan pada pemesanan tempat di pesawat, bank, dll). Hasil dari fase ini adalah penentual awal dari struktur penyimpanan dan jalur akses untuk file-file database.

 Tahap 6, Implementasi Sistem database

Setelah perancangan secara logika dan secara fisik lengkap, kita dapat melaksanakan sistem database. Perintah-perintah dalam DDL dan SDL(Storage Definition Language) dari DBMS yang dipilih, dihimpun dan digunakan untuk membuat skema database dan file-file database (yang kosong). Sekarang database tersebut dimuat (disatukan) dengan datanya.Jika data harus dirubah dari sistem komputer sebelumnya, perubahan-perubahan yang rutin mungkin diperlukan untuk format ulang datanya yang kemudian dimasukkan ke database yang baru. Transaksi-transaksi database sekarang harus dilaksanakan oleh para programmmer aplikasi. Spesifikasi secara konseptual diuji dan dihubungkan dengan kode program dengan perintah-perintah dari embedded DML yang telah ditulis dan diuji. Suatu saat transaksi-transaksi tersebut telah siap dan data telah dimasukkan ke dalam database, maka tahap perancangan dan implementasi telah selesai, dan kemudian tahap operasional dari system database dimulai.


(51)

37

2.1.9 Tools

Pada sub bab ini akan menjelaskan peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam membangun perangkat lunak.

2.1.9.1 Notepad++

Notepad++ merupakan sebuah text editor yang sangat berguna bagi setiap orang dan khususnya bagi para developer dalam membuat program. Notepad++ menggunakan komponen Scintilla untuk dapat menampilkan dan menyuntingan teks dan berkas kode sumber berbagai bahasa pemrograman yang berjalan diatas sistem operasi Microsoft Windows.

Selain manfaat dan kemampuannya menangani banyak bahasa pemrograman, Notepad ++ juga dilisensikan sebagai perangkat free. Jadi, setiap orang yang menggunakannya tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli aplikasi ini karena sourceforge.net sebagai layanan yang memfasilitasi Notepad++ membebaskannya untuk digunakan.

Bebebapa daftar bahasa program yang didukung oleh Notepad++ adalah C, C++, Java, C#, XML, HTML, PHP, Javascript. Berikut dibawah ini adalah penjelasan dari bahasa pemrograman dan library yang digunakan dalam pembangunan aplikasi ini.

1. PHP

PHP adalah sebuah bahasa pemograman berbasis web yang mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan bahasa pemograman berbasis web yang lain. PHP merupakan bahasa pemograman yang bersumber Perl. Sedangkan Perl merupakan pengembangan dari bahasa C. Fungsi yang dimiliki oleh PHP sangat lengkap sehingga tidak perlu membuat fungsi sendiri karena daftar fungsi PHP yang lengkap menjadikan baris perintah semakin efisien.

2. HTML

HTML (Hyper Text Markup Language) adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah browser internet. HTML juga berupa kode – kode tag


(52)

yang menginstruksikan browser untuk menghasilkan sesuai yang diinginkan. Sebuah file yang merupakan file HTML dapat dibuka dengan menggunakan browser web seperti Mozilla Firefox atau Microsoft Internet Explorer.

3. CSS

Cassading Style Sheet atau yang sering disebut CSS. Berisi rangkain intruksi yang menentukan bagaimana suatu text akan tertampil di halaman web. Perancangan desain text dapat dilakukan dengan mendifinisikan fonts (huruf), color (warna), margins (ukuran), latar belakang (background), ukuran font (font size).

4. Jquery

JQuery adalah salah satu library javascript. Dengan JQuery, kita dapat melakukan banyak hal yang tidak bisa dilakukan oleh HTML maupun CSS. Misalya, menampilkan artikel tanpa me-reupload-halaman, memunculkan pop-up di tengah-tengah halaman, menyembunyikan artikel jika diklik, dan sebagainya. 2.1.10 Xampp

XAMPP adalah program aplikasi pengembang yang berguna untuk pengembangan website berbasis PHP dan MySQL. Software XAMPP dibuat dan dikembangkan oleh Apache Friends. Perangkat lunak komputer ini memiliki kelebihan untuk bisa berperan sebagai server web Apache untuk simulasi pengembangan website. Tool pengembangan web ini mendukung teknologi web populer seperti PHP, MySQL, dan Perl. Melalui program ini, programmer web dapat menguji aplikasi web yang dikembangkan dan mempresentasikannya ke pihak lain secara langsung dari komputer, tanpa perlu terkoneksi ke internet. XAMPP juga dilengkapi fitur manajemen database PHPMyAdmin seperti pada server hosting sungguhan, sehingga pengembang web dapat mengembangkan aplikasi web berbasis database secara mudah. Program XAMPP banyak diaplikasikan dan digunakan oleh kalangan pengguna komputer di bidang pemrograman web. XAMPP merupakan software gratis. XAMPP dapat dijalankan di sistem operasi Windows 2000/XP/Vista/7 dan sistem operasi lain.


(53)

39

2.1.11 MySql

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user,dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.

MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomastis.


(54)

(55)

137 BAB 4

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Implementasi Sitem 4.1

Implementasi sistem merupakan tahap yang dilakukan untuk mengetahui sistem yang telah dibangun dapat beroperasi dengan baik. Tahap ini merupakan dimana sistem siap untuk digunakan. Setelah implementasi maka dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibangun, pengujian tersebut dilakukan untuk mengetahui kekurangan yang ada pada sistem. Dari hasil pengujian tersebut bisa dijadikan sebagai bahan untuk pengembangan sistem selanjutnya.

Spesifikasi perangkat keras yang digunakan dalam pembangunan Manajemen Proyek di PT. Dua Ribu Satu Pangripta dapat lihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4. 1 Spesifikasi Perangkat Keras Yang Digunakan

No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Prosesor Core 2 duo, Processor 2,00 Ghz

2 Memory 2 GB

3 VGA Card 512 MB (standart)

4 Harddisk 320 GB

5 Monitor Monitor 4”, Resolusi 4 x

768

6 Mouse Standart

No Pernagakat Keras Spesifikasi

7 Printer Standart

8 Koneksi Kecepatan diatas 1 Mbp/s

Perangkat Lunak yang digunakan 4.1.1

Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan dalam pembangunan Manajemen Proyek di PT. Dua Ribu Satu Pangripta dapat lihat pada table dibawah ini :


(56)

Tabel 4. 2 Perangkat Lunak Yang Digunakan No Perangkat Lunak Spesifikasi

1 Sistem Operasi Microsoft Windows 7

2 Web Browser Google Chrome

3 Bahasa Pemrograman PHP

4 DBMS MySQL

5 Code Editor Sublime Text 3

6 UML Modeler Microsoft Visio 2010

7 Web Server XAMPP 3.2.1

Implementasi Basis Data 4.1.2

Pembuatan basis data dilakukan dengan menggunakan aplikasi DBMS MySQL. Implementasi basis data dalam bahasa SQL adalah sebagai berikut: 1. Tabel User

Tabel admin digunakan untuk menyimpan data admin. Struktur tabel users dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 4. 3 Implementasi Tabel Users

Nama Tabel Perintah

user CREATE TABLE IF NOT EXISTS `user` (

`id` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `username` varchar(30) NOT NULL,

`password` varchar(50) NOT NULL, `role` enum NOT NULL,

PRIMARY KEY (`id_user`) )

ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=1 ;

2. Tabel Proyek

Tabel proyek digunakan untuk menyimpan data proyek yang digunakan oleh manajer proyek. Struktur tabel proyek dapat dilihat sebagai berikut.


(57)

139

Tabel 4. 4 Implementasi Tabel Proyek

Nama Tabel Perintah

Proyek CREATE TABLE IF NOT EXISTS `proyek` (

`id_proyek` varchar(11) NOT NULL, `kode_proyek` varchar(50) NOT NULL, `id_klien` varchar(11) NOT NULL, `nama_proyek` varchar(100) NOT NULL, `biaya` float NOT NULL,

`status` varchar(50) NOT NULL, `tanggal` date NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_proyek`) )

ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1; 3. Tabel Klien

Berikut adalah Struktur tabel klien dapat dilihat seperti table dibawah ini. Tabel 4. 5 Implementasi Tabel Klien

Nama Tabel Perintah

Klien CREATE TABLE IF NOT EXISTS `klien` (

`id_klien` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,

`id_user` int(11) NOT NULL,

`nama_klien` varchar(100) NOT NULL, `telepon` varchar(20) NOT NULL, `instansi` varchar(50) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_klien`) )

ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=2 ;


(58)

4. Tabel Jadwal

Berikut adalah Struktur tabel jadwal dapat dilihat seperti table dibawah ini. Tabel 4. 6 Implementasi Tabel Jadwal

Nama Tabel Perintah

jadwal CREATE TABLE IF NOT EXISTS `jadwal` (

`id_jadwal` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,

`kode_proyek` varchar(50) NOT NULL, `bobot` int(11) NOT NULL,

`nama_kegiatan` varchar(50) NOT NULL, `durasi` int(11) NOT NULL,

`mulai` date NOT NULL, `selesai` date NOT NULL, `id_user` int(11) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_jadwal`) )

ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=3 ;

5. Tabel CPM

Berikut adalah Struktur tabel CPM dapat dilihat seperti table dibawah ini. Tabel 4. 7 Implementasi Tabel CPM

Nama Tabel Perintah

CPM CREATE TABLE IF NOT EXISTS `cpm` (

`id_cpm` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,

`kode_proyek` varchar(50) NOT NULL, `durasi_maju` varchar(10) NOT NULL, `durasi_mundur` varchar(10) NOT NULL, `es` int(11) NOT NULL,

`ef` int(11) NOT NULL, `ls` int(11) NOT NULL, `lf` int(11) NOT NULL, `t` int(11) NOT NULL, `tf` int(11) NOT NULL )


(59)

141

6. Tabel EVM

Berikut adalah Struktur tabel EVM dapat dilihat seperti table dibawah ini. Tabel 4. 8 Implementasi Tabel EVM

Nama Tabel Perintah

EVM CREATE TABLE IF NOT EXISTS `evm` (

`id_evm` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,

`id_proyek` int(11) NOT NULL `od` double NOT NULL, `ac` double NOT NULL,

`bobot_rencana` double NOT NULL, `bobot_aktual` double NOT NULL, `bac` double NOT NULL,

`mingguke` int(11) NOT NULL, `pv` double NOT NULL,

`ev` double NOT NULL, `cv` double NOT NULL, `sv` double NOT NULL, `cpi` double NOT NULL, `spi` double NOT NULL, `eac` double NOT NULL, `etc` double NOT NULL )

ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1; 7. Tabel Identifikasi

Berikut adalah Struktur tabel identifikasi dapat dilihat seperti table dibawah ini.

Tabel 4. 9 Implementasi Tabel Identifikasi

Nama Tabel Perintah

Identifikasi CREATE TABLE IF NOT EXISTS `identifikasi` (

`id_identifikasi` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,

`kode_proyek` varchar(50) NOT NULL `kode_resiko` varchar(50) NOT NULL, `jenis_resiko` varchar(50) NOT NULL, `deskripsi` text NOT NULL,


(60)

PRIMARY KEY (`id_identifikasi`) )

ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=4 ;

8. Tabel Penanganan

Berikut adalah Struktur tabel penanganan dapat dilihat seperti table dibawah ini.

Tabel 4. 10 Implementasi Tabel Penanganan

Nama Tabel Perintah

Penanganan CREATE TABLE IF NOT EXISTS `penanganan` (

`id_penanganan` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,

`kode_resiko` varchar(10) NOT NULL, `penanganan` text NOT NULL,

PRIMARY KEY (`id_penanganan`) )

ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=4 ;

9. Tingkat Kepentingan

Berikut adalah Struktur tabel kepentingan dapat dilihat seperti table dibawah ini.

Tabel 4. 11 Implementasi Tabel Tingkat Kepentingan

Nama Tabel Perintah

Tingkat_Kepentingan CREATE TABLE IF NOT EXISTS `tingkat_kepentingan`

(

`id_kepentingan` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,

`id_identifikasi` int(11) NOT NULL, `probabilitas` double NOT NULL, `dampak` double NOT NULL, `tingkep` double NOT NULL,


(61)

143

`tingkat_resiko` varchar(50) NOT NULL PRIMARY KEY (`id_kepentingan`) )

ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=4 ;

10.Laporan

Berikut adalah Struktur tabel laporan dapat dilihat seperti table dibawah ini. Tabel 4. 12 Implementasi Tabel Laporan

Nama Tabel Perintah

Laporan CREATE TABLE IF NOT EXISTS `laporan` (

`id_laporan` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,

`id_proyek` int(11) NOT NULL, `catatan` text NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_laporan`) )

ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=5 ;

Implementasi Antarmuka 4.1.3

Implementasi antarmuka dilakukan dengan setiap tampilan program yang dibangunan dan pengkodeannya dalam bentuk file program. Adapun untuk tampilan implementasi sistem manajemen proyek di PT. Dua Ribu Satu Pangripta akan dilampirkan pada halaman lampiran. Berikut ini adalah implementasi antarmuka sistem manajemen proyek di PT. Dua Ribu Satu Pangripta.

Tabel 4. 13 Implementasi Antarmuka Admin

No Menu Deskripsi Nama File

1 Halaman Login

Digunakan sebagai halaman login bagi pengguna system

Login.php 2 Halaman

User

Digunakan sebagai halaman pengolahan users

user.php


(62)

Tabel 4. 14 Implementasi Antarmuka Manajer

No Menu Deskripsi Nama File

1 Halaman Login

Digunakan sebagai halaman login bagi pengguna system

Login.php 2 Halaman

Proyek

Digunakan sebagai halaman pengolahan proyek

proyek.php 4 Halaman

Jadwal

Digunakan sebagai halaman melihat jadwal, kegiatan, dan hasil analisa menggunakan metode CPM

jadwal.php

5 Halaman EVM

Digunakan sebagai halaman melihat estimasi jadwal dan biaya suatu proyek berdasarkan analisa menggunakan metode EVM

evm.php

6 Halaman Tingkat Kepentingan

Digunakan sebagai halaman pengolahan resiko berdasarkan identifikasi dan level resiko yang mungkin akan terjadi pada suatu proyek

tingkat_

kepentingan.php

11 Halaman Penanganan

Digunakan sebagai halaman penanganan berdasarkan

identifikasi dan level resiko suatu proyek

penanganan.php

12 Halaman Progress Proyek

Digunakan sebagai halaman dalam progress pekerjaan

progress_ kerja.php 13 Halaman

Identifikasi Resiko

Digunakan untuk mengidentifikasi resiko

Identifikasi.php

14 Halaman Struktur Kerja

Digunakan untuk melihat pekerjaan yang dikerjakan

jadwal_kerja.php

Implementasi antarmuka untuk tenaga ahli dapat dilihat sebagai berikut. Tabel 4. 15 Implementasi Antarmuka Tenaga Ahli

No Menu Deskripsi Nama File

1 Halaman Login

Digunakan sebagai halaman login bagi pengguna system

Login.php 2 Halaman

Utama

Digunakan sebagai halaman utama pada Manajer

Home.php 4 Halaman

Struktur Kerja

Digunakan sebagai halaman untuk pengolahan struktur kerja proyek

jadwal_kerja.php 6 Halaman

Pencapaian Proyek

Digunakan sebagai halaman dalam

progress pekerjaan

progress_ kerja.php


(1)

Tabel 4. 26 Pengujian Pengelolaan Klien Data Salah Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Menghapus data

klien (cancel)

Menampilkan pesan konfirmasi “Yakin

menghapus data klien?”

Jika tekan cancel, maka data tidak akan terhapus dan tetap di halaman klien Menampilkan pesan konfirmasi “Yakin menghapus data klien?”

Jika tekan cancel, maka data tidak akan terhapus dan tetap di halaman klien

[ √ ] Diterima [ ] Ditolak

6. Pengujian Pengelolaan Proyek

Tabel 4. 27 Pengujian Pengelolaan Proyek Data Benar Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Contoh masukan

tambah data, Kode Proyek : 07082014 Klien : andrian Nama Proyek : ruko

Biaya : 7500000 Status Proyek : Proses

Sistem

menyimpan data dan menampilkan pesan “Sukses! Data proyek telah disimpan”

Sistem

menyimpan data dan menampilkan pesan “Sukses! Data proyek telah disimpan”

[ √ ] Diterima [ ] Ditolak

Contoh masukan tambah data, Kode Proyek : 07082014 Klien : andrian Nama Proyek : ruko

Biaya : 7500000 Status Proyek : selesai

Sistem mengubah data pada proyek yang dipilih dan menampilkan pesan “Sukses! Data proyek telah diubah”

Sistem mengubah data pada proyek yang dipilih dan menampilkan pesan “Sukses! Data proyek telah diubah”

[ √ ] Diterima [ ] Ditolak

Menghapus data proyek

Menampilkan pesan “Yakin menghapus proyek?”, dan menampilkan

Menampilkan pesan “Yakin menghapus data proyek?”, dan menampilkan

[ √ ] Diterima [ ] Ditolak


(2)

152

pesan “Sukses! Data telah dihapus” setelah pengguna memilih “ok”

pesan “Sukses! Data telah dihapus” setelah pengguna memilih “ok”

Tabel 4. 28 Pengujian Pengelolaan Proyek Data Salah Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Menghapus data

proyek (cancel)

Menampilkan pesan konfirmasi “Yakin

menghapus data proyek?”

Jika tekan cancel, maka data tidak akan terhapus dan tetap di halaman proyek Menampilkan pesan konfirmasi “Yakin menghapus data proyek?”

Jika tekan cancel, maka data tidak akan terhapus dan tetap di halaman proyek

[ √ ] Diterima [ ] Ditolak

Kesimpulan Hasil Pengujian Black Box 4.2.3

Berdasarkan hasil pengujian black box yang dilakukan dengan kasus uji tersebut, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Jika data benar maka sistem akan masuk sesuai dengan apa yang telah di inputkan.

2. Jika data salah maka system akan mengeluarkan pesan kesalahan dan meminta ulang untuk menginputkan data yang benar.

Pengujian Beta 4.3

Pengujian beta merupakan pengujian yang dilakukan secara objektif dimana diuji secara langsung ke lapangan yaitu instansi yang bersangkutan mengenai kepuasan pengguna dengan kandungan poin Pengujian beta dilakukan melalui sebuah teknik pengambilan data, yaitu melalui wawancara.

Wawancara Pengujian Beta Manajer Proyek 4.3.1

Wawancara dilakukan untuk pengujian beta terhadap sistem manajemen proyek kepada Bapak Andrian selaku bagian Project Manager di perusahaan.


(3)

1. Menurut bapak apakah aplikasi ini mudah digunakan ?

Jawaban Narasumber Aplikasi ini cukup mudah untuk digunakan karena tampilannya cukup sederhana.

2. Menurut bapak apakah fitur yang ada sudah mencukupi untuk sistem informasi manajemen proyek?

Jawaban Narasumber Menurut saya sudah cukup untuk saat ini, walaupun harus ada pengembangan nantinya.

3. Apakah sistem informasi manajemen proyek ini bisa membantu bapak dalam identifikasi dan pengendalian resiko proyek?

Jawaban Narasumber Saya harus mencoba terlebih dahulu ke proyek yang lain yang akan dikerjakan.

4. Apakah sistem informasi manajemen proyek ini bisa membantu bapak dalam pengendalian pelaksanaan setiap proyek agar sesuai dengan jadwal ? Jawaban Narasumber Dengan ada nya informasi yang menampilkan data

biaya dan waktu itu sangat membantu dalam hal pengawasaan proyek

Kesimpulan Hasil Pengujian Beta 4.3.2

Berdasarkan hasil jawaban dari bapak andrian terhadap pertanyaan yang diajukan pada pengujian beta, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem yang dibangun mudah digunakan oleh pengguna, fitur yang ada sudah mencukupi kebutuhan, adanya fitur diagram jaringan kerja (CPM), pengendalian biaya dan waktu (EVM) dan Manjemen Resiko PT. Dua Ribu Satu Pangripta cukup tertarik dengan aplikasi ini. Namun ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam penyajian informasinya.


(4)

(5)

155 BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan 5.1

Berdasarkan penelitian dan hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap Sistem Informasi Manajemen Proyek di PT. Dua Ribu Satu Pangripta , dapat di tarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem yang di bangun dapat melihat jalur kritis dari aktivitas proyek.

2. Pembangunan Manajemen Proyek di PT. Dua Ribu Satu Pangripta tersebut dapat dalam melakukan perhitungan waktu dan biaya tambahan proyek. 3. Sistem tersebut dapat melihat progress dari aktivitas proyek.

4. Sistem dapat menyimpan data resiko dan cara untuk menanganinya. Saran

5.2

Berdasarkan hasil pengujian sistem, didapatkan beberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan .

1. Sistem Informasi Manajemen Proyek di PT. Dua Ribu Satu Pangripta harus ditambahkan beberapa fitur tambahan, seperti notifikasi kepada manajer ketika ada pekerjaan yang tidak terselesaikan.


(6)