Pengelolaan Pengetahuan Proyek di PT Dua Ribu Satu Pangripta Menggunakan Pendekatan Knowledge Management System

(1)

(2)

(3)

(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae DATA PRIBADI

Nama : Sendy Gilang Farhamsyah

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat/Tanggal Kelahiran : Bandung, 05 Desember 1992 Pendidikan : S1 Teknik Informatika

Alamat : Jl. Babakan irigasi BLK No 60 / 197D Status Perkawinan : Belum Menikah

Warga Negara : Indonesia

Agama : Islam

Nomor Telepon : 087825573492

Email : sendygilangf@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN

No Periode Keterangan

1. 1997-1998 Taman Kanak-kanak Nurul Hasan 2. 1998-2004 SD Negeri Pabaki V

3. 2004-2007 SMP Pasundan 1 Bandung 4. 2007-2010 SMA Pasundan 1 Bandung

5. 2011- Sekarang Program Sarjana (S1) Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.


(5)

KEMAMPUAN

No. Keterangan

1. Kemampuan dalam menginstalasi Operating Sistem Windows, mengoperasikan microsof office.

2. Kemampuan dalam merakit komputer, dan service komputer.

3. Mampu bekerja sama dengan tim maupun individual, dan berkomunikasi dengan baik.

PENGALAMAN ORGANISASI

No. Periode Keterangan


(6)

PENGELOLAAN PENGETAHUAN PROYEK DI PT. DUA

RIBU SATU PANGRIPTA MENGGUNAKAN PENDEKATAN

KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

SENDY GILANG FARHAMSYAH

10111514

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2016


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini.

Laporan tugas akhir ini merupakan syarat untuk menyelesaikan studi jenjang strata satu (S1) di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia dengan judul “PENGELOLAAN PENGETAHUAN PROYEK DI PT. DUA RIBU SATU PANGRIPTA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM”.

Laporan tugas akhir ini tidak akan berarti apa-apa tanpa bantuan dan dukungan semua pihak yang dengan segenap hati dan rasa tulus yang telah memberikan semua hal yang penulis butuhkan, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah Subhanahu Wata’ala yang telah melimpahkan rahmat, berkah dan karunia-Nya.

2. Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wasalllam yang telah memberikan petunjuk terbaik dalam segala aktivitas kehidupan.

3. Keluarga yang telah memberikan dukungan berupa moril dan materil yang tiada habisnya, dan cinta kasih yang membuat penulis dapat menyelesaikan studi S1 dengan baik.

4. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika, terima kasih banyak atas bimbingan selama saya kuliah di Universitas Komputer Indonesia.

5. Ibu Riani Lubis, S.T., M.T selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan masukan bagi penulis dalam tugas akhir ini. 6. Bapak Richi Dwi Agustia, M.Kom selaku dosen penguji yang telah

memberikan masukan dan saran kepada penulis.

7. Ibu Nelly Indriani W, S.Si., M.T.selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran kepada penulis.


(8)

iv

8. Ibu Ednawati Rainarli, S.Si., M.Si. selaku Dosen Wali yang telah banyak membantu selama proses perkuliahan berlangsung.

9. Seluruh dosen pengajar dan staff di UNIKOM khususnya pada Program Studi Teknik Informatika yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya serta membantu proses perkuliahan.

10. Bapak Ir. Andrian Tejakusuma selaku Direktur Utama PT. Dua Ribu Satu Pangripta dan seluruh karyawan PT. Dua Ribu Satu Pangripta yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan dan membantu penelitian tugas akhir di PT. Dua Ribu Satu Pangripta

11. Teman-teman IF-12/2011 dan teman-teman program studi teknik informatika.

Di dalam penulisan skripsi ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, walaupun demikian penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya masukan, saran, dan kritik yang membangun untuk perbaikan dari masa mendatang.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat berguna khusunya bagi penulis, dan untuk seluruh pihak yang membutuhkan pada umumnya.

Bandung, 01 Agustus 2016


(9)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR SIMBOL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Tinjauan Perusahaan ... 9

2.1.1 Profil PT. Dua Ribu Satu Pangripta ... 9

2.1.2 Struktur Oganisasi Perusahaan ... 10

2.1.3 Deskripsi Tugas ... 11

2.1.4 Struktur Organisasi Proyek ... 15

2.1.5 Deksripsi Tugas ... 16

2.2 Landasan Teori ... 24

2.2.1 Knowledge ... 24

2.2.2 Knowledge Management ... 25

2.2.3 Knowledge Management System ... 25


(10)

vi

2.2.5 TF-IDF (Term Frequency – Inversed Document Frequency) ... 27

2.2.6 VSM (Vector Space Model)... 28

2.2.7 Stemming ... 29

2.2.7.1 Algoritma Nazief dan Adriani ... 30

2.2.8 Analisis SWOT ... 32

2.2.9 PHP ... 37

2.2.10 MYSQL ... 37

2.2.11 Entity Relantionship Diagram(ERD) ... 37

2.2.12 Kamus Data ... 38

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 39

3.1 Analisis Sistem ... 39

3.1.1 Analisis Masalah ... 39

3.1.2 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan ... 39

3.1.2.1 Prosedur Pengerjaan Proyek ... 39

3.1.2.2 Prosedur Pengawasan Proyek ... 42

3.1.3 Analisis Aturan Bisnis ... 44

3.1.3.1 Aturan Bisnis Yang Sedang Berjalan ... 44

3.1.3.2 Aturan Bisnis Yang Diusulkan ... 44

3.1.4 Analisis Knowledge Management System... 45

3.1.4.1 Analisis Infrastruktur ... 45

3.1.4.1.1 Analisis Jaringan ... 45

3.1.4.1.2 Analisis Perangkat Keras ... 46

3.1.4.1.3 Analisis Perangkat Lunak ... 46

3.1.4.1.4 Analisis Pengguna... 47

3.1.4.1.5 Penyesuaian KM dan Strategi Bisnis ... 48

3.1.4.1.6 Analisis SWOT ... 48

3.1.4.2 Desain Infrastruktur Knowledge Management ... 51

3.1.4.3 Analisis Knowledge dan Metode ... 52

3.1.4.3.1 Preprocessing ... 53


(11)

vii

3.1.4.3.2.1 TF-IDF (Term Frequency–Inversed Document Frequency) 60

3.1.4.3.2.2 VSM (Vector Space Model)... 62

3.1.4.4 Desain Tim KM ... 63

3.1.4.5 Merancang dan Mendesain Knowledge Management System . 64 3.1.4.5.1 Basis Data ... 64

3.1.4.5.2 Diagram Konteks ... 66

3.1.4.6 Data Flow Diagram (DFD) ... 66

3.1.4.6.1 DFD Level 1 ... 67

3.1.4.6.2 DFD Level 2 Proses 1 Login ... 68

3.1.4.6.3 DFD Level 2 Penggolahan User ... 69

3.1.4.6.4 DFD Level 2 Pengolahan Dokumen ... 70

3.1.4.6.5 DFD Level 2 Pengolahan Forum ... 71

3.1.4.6.6 DFD Level 3 Pengolahan Komentar ... 72

3.1.4.7 Spesifikasi Proses ... 72

3.1.4.8 Kamus Data... 76

3.2 Perancangan Sistem ... 78

3.2.1 Skema Relasi ... 79

3.2.2 Struktur Tabel... 79

3.2.3 Perancangan Struktur Menu ... 81

3.2.3.1 Perancangan Struktur Menu Administrator ... 82

3.2.3.2 Perancangan Struktur Menu Pegawai (tetap/kontrak) ... 82

3.2.3.3 Perancangan struktur Menu Wakil Manager ... 84

3.2.4 Perancangan Antar Muka ... 84

3.2.4.1 Perancangan Antarmuka Login ... 85

3.2.4.2 Perancangan Antarmuka Administrator... 86

3.2.4.3 Perancangan Antarmuka Profile ... 87

3.2.4.4 Perancangan Antarmuka Tambah User ... 88

3.2.4.5 Perancangan Antarmuka Profile Pegawai (Tetap/Kontrak)... 89

3.2.4.6 Perancangan Antarmuka Pengelolaan Dokumen Pegawai (Tetap/Kontrak) ... 90


(12)

viii

3.2.4.7 Perancangan Antarmuka Tambah Dokumen Pegawai

(Tetap/Kontrak) ... 91

3.2.4.8 Perancangan Antarmuka Pengelolaan Forum Pegawai (Tetap/Kontrak) ... 92

3.2.4.9 Perancangan Antarmuka Tambah Forum Pegawai (Tetap/Kontrak) ... 93

3.2.4.10 Perancangan Antarmuka Wakil Manager ... 94

3.2.4.11 Perancangan Antarmuka Pengelolaan Dokumen (Wakil Manager) 95 3.2.4.12 Perancangan Antarmuka Tambah Dokumen Wakil Manager . 96 3.2.4.13 Perancangan Antarmuka Pengelolaan Forum Wakil Manager 97 3.2.4.14 Perancangan Antamuka Tambah Forum Wakil Manager ... 98

3.2.5 Perancangan Pesan ... 99

3.2.5.1 Perancangan Jaringan Semantik Administrator ... 100

3.2.5.2 Peracangan Jaringan Semantik Pegawai (Tetap/Kontrak) ... 101

3.2.5.3 Perancangan Jaringan Semantik Wakil Manager ... 102

3.2.6 Perancangan Prosedural ... 102

3.2.6.1 Prosedural Login ... 103

3.2.6.2 Prosedural Tambah Data ... 104

3.2.6.3 Prosedural Ubah Data ... 105

3.2.6.4 Prosedural Hapus Data... 106

3.2.6.5 Prosedural Upload File ... 107

3.2.6.6 Prosedural Download File ... 108

3.2.6.7 Prosedural Teks Mining ... 109

3.2.6.8 Prosedural Pencarian... 110

3.2.6.9 Prosedural Perhitungan TF-IDF... 111

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 113

4.1 Implementasi Sistem ... 113

4.1.1 Perangkat Lunak yang Digunakan ... 113

4.1.2 Perangkat Keras yang Digunakan ... 113

4.1.3 Implementasi Basis Data ... 113


(13)

ix

4.2 Pengujian Sistem ... 118

4.2.1 Pengujian Black Box ... 118

4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 119

4.2.3 Pengujian Beta ... 121

4.2.4 Kesimpulan Pengujian Beta ... 124

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 125

5.1 Kesimpulan ... 125

5.2 Saran ... 125


(14)

127

DAFTAR PUSTAKA

[1]. PT. Dua Ribu Satu Pangripta, 2014. “Company Profile.” Bandung.

[2]. P.L. Tobing, 2007, “Knowledge Management Konsep, Arsitektur dan

Implementasi,” Graha Ilmu: Yogyakarta.

[3]. Wulantika. Lita, 2012, “ Knowledge Management Dalam Meningkatkan

Kreasi dan Inovasi Perusahaan,” Majalah Ilmiah UNIKOM, vol 10 No.2 .

[4]. B. Dwijawisnu dan Hetami. Anandini, 2015, “Perancangan Information Retrieval (IR) Untuk Pencarian Ide Pokok Teks Artikel Berbahasa Inggris

dengan Pembobotan Vector Space Model,” Jurnal Ilmiah Teknologi dan

Informasi ASIA, vol 9 No. 1.

[5]. Bunyamin. Hendra dan Negara. Chathalea Puspa, 2008, “Aplikasi Information Retrieval (IR) CATA dengan Metode Generalized Vector Space

Model,” Jurnal Informatika, vol. 4 No.1.

[6]. Amin. Fatkhul, 2011, “Implementasi Search Engine (Mesin Pencari)

Menggunakan Metode Vector Space Model” Dinamika Teknik, vol 5 No. 1

pp. 45-58.

[7]. Agusta. Ledi, 2009, “Perbandingan Algoritma Stemming Porter dengan Algoritma Nazief & Adriani untuk Stemming Dokumen Teks Bahasa

Indonesia.” Konferensi Nasional Sistem dan Informatika, pp. 196-201

[8]. Rangkuti, 2006, Analisis SWOT : “Teknik Membedah Kasus Bisnis,” PT

Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

[9]. A. Khadir, 2007, “Dasar Pemograman Web Dinamis Menggunakan PHP,” Andi: Yogyakarta.

[10]. Pardede. Jasman, Barmawi. Mira. Musrini, and Pramono. Wildan. Denny, 2013, "Implementasi Metode Generalized Vector Space Model Pada Aplikasi

Information Retrieval," Jurnal informatika, vol. 4 No. 1, pp. 57-68.

[11]. Tiwana. A, 1999, “The Knowledge Management Toolkit,” Prentice Hall PTR: USA.

[12]. NL, Rank., Indonesian (Malay) Stopword. http://www.ranks.nl/ stopword/Indonesian. Diakses 25 Agustus 2016.


(15)

1 BAB 1

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PT. Dua Ribu Satu Pangripta merupakan salah satu perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang konsultan profesional. Produk jasa yang diberikan oleh P.T Dua Ribu Satu Pangripta berupa perencanaan teknik dan manajemen pada lingkup pembangunan daerah dan nasional yang bersifat konsultasi pemerintahan maupun swasta. Proyek dapat diartikan sebagai kegiatan yang bersifat sementara yang telah ditetapkan waktu pengerjaannya untuk mencapai tujuan tertentu.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Ir. Andrian Tejakusuma selaku Direktur Utama PT. Dua Ribu Satu Pangripta mengatakan bahwa data proyek PT. Dua Ribu Satu Pangripta tahun 2012-2014 menggambarkan adanya peningkatan pengerjaan proyek antara 45%-50%[1]. Hanya saja peningkatan kebutuhan perusahaan terhadap pengerjaan proyek tidak bisa tertutupi dengan sumber daya manusia yang ada. Oleh karena itu, untuk menutupi kekurangan dalam hal sumber daya manusia, PT. Dua Ribu Satu Pangripta menggunakan jasa tenaga kontrak. Namun, dengan adanya penggunaan jasa tenaga kontrak tidak jarang menyebabkan hilangnya knowledge pengalaman pengerjaan proyek pada saat kontrak selesai. Hal tersebut terjadi dikarenakan tenaga kontrak tidak menyimpan knowledge yang berkaitan dengan proyek yang dikerjakan seperti mengetahui keadaan iklim, kualitas udara, kebisingan, kualitas air dan lain-lain. Sebagai contoh untuk mengetahui kualitas air permukaan, tenaga kontrak harus menganalisis data. Analisis data disajikan dalam bentuk tabulasi selain itu parameter juga menentukan kualitas air. Parameter tersebut meliputi parameter fisika, kimia dan mikrobiologi/bakteri. Parameter tersebut akan diukur langsung dilapangan menggunakan metode-metode fisika, kimia dan mikrobiologi. Akibatnya tenaga kontrak yang bersangkutan harus mencari solusi untuk mengatasi permasalahannya. Hal tersebut mnegakibatkan bertambahnya waktu


(16)

2

pengerjaan proyek dan akan berdampak juga bertambahnya anggaran biaya proyek.

Selain permasalahan hilangnya knowledge dari tenaga kontrak, masalah lain yang terjadi di PT. Dua Ribu Satu Pangripta ialah pada saat perekrutan pegawai baru yang akan ditempatkan dibagian controlling (pengawasan). Pegawai baru yang akan ditempatkan dibagian controlling tidak mengetahui bagaimana cara mengawasi pemakaian bahan, mengawasi keberadaan peralatan, dan mengawasi ketepatan waktu dan biaya pekerjaan dalam sebuah proyek.. Hal tersebut dikarenakan terbatasnya informasi dari pegawai baru yang akan ditemapakan dibagian pengawasan serta sulitnya mendapatkan informasi yang berupa tugas-tugas untuk pengawasan dalam sebuah proyek yang berdampak pada pengerjaan

Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan diatas maka Knowledge Managament System sangat cocok untuk mengatasi masalah yang terjadi di PT. Dua Ribu Satu Pangripta, karena bisa membantu perusahaan dalam mengumpulkan, mengolah, dan mendistribusikan knowledge-knowledge dari setiap pegawai maupun membantu untuk mempermudah proses sharing antar pegawai dan juga memudahkan memudahkan pegawai dalam pencarian dokumen pengalaman berdasarkan isi dari dokumen pengalaman yang dicari. Metode yang digunakan dalam proses pencarian dokumen menggunakan metode text mining,

sedangkan untuk pengukuran tingkat similaritas kata kunci menggunakan algoritma TF-IDF (Term Frequency-Inversed Document Frequency) dan VSM (Vector Space Model). Oleh karena itu, penelitian ini akan dituangkan kedalam bentuk skripsi yang berjudul “Pengelolaan Pengetahuan Proyek Di PT. Dua Ribu Satu Pangripta Menggunakan Pendekatan Knowledge Management System”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka permasalahan yang terjadi di PT. Dua Ribu Satu Pangripta adalah bagaimana membangun Knowledge Management System di PT. Dua Ribu Stau Pangripta.


(17)

3

1.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang ada di PT. Dua Ribu Satu Pangripta, maka maksud dari penelitian ini adalah bagaimana membangun Knowledge Management System di PT. Dua Ribu Satu Pangripta.

Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Membantu pegawai tetap maupun kontrak dalam memelihara, mengumpulkan, mengolah dan mendistribusikan pengetahuan pengalaman pengerjaan proyek dari pegawai lain.

2. Membantu pegawai dibagian controlling untuk sharing pengetahuan pengalaman pengawasan dalam mengawasi pemakaian bahan, mengawasi keberadaan peralatan,mengawasi ketepatan waktu dan biaya pekerjaan dalam proyek.

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penerapan Knowledge management System

ini sehingga ruang lingkup permasalahan menjadi jelas. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pembuatan knowledge Management System diperuntukan sharing knowledge antar pegawai di PT. Dua Ribu Satu Pangripta.

2. Knowledge yang diambil dari tenaga kontrak yaitu pengalaman pengerjaan proyek dari tenaga kontrak (tacit) sedangkan knowledge

yang diambil dari pegawai bagian controlling berupa knowledge tugas dari bagian controlling.

3. Metode pencarian dokumen menggunakan algoritma TF-IDF (Term Frequency – Inversed Document Frequency) dan VSM (Vector Space Model) untuk menghitung bobot antara dokumen dengan keyword.

4. Proses stemming menggunakan algoritma Nazief &Andriani.

5. Knowledge yang digunakan diatur ke dalam kamus Bahasa Indonesia. 6. Ekstensi file knowledge yang dapat diupload adalah .doc dan .pdf. 7. Analisis pembangunan perangkat lunak menggunakan analisis


(18)

4

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Metodologi Penelitian dapat dilihat pada gambar 1.1

Gambar 1. 1 Metodologi Penelitian

Adapun keterangan dari langkah-langkah yang terdapat pada gambar 1.1 adalah sebagai berikut:


(19)

5

1. Identifikasi Masalah

Langkah pertama dari metodologi penelitian adalah melakukan identifikasi masalah yang ada di PT. Dua Ribu Satu Pangripta yang bertujuan untuk menggambarkan masalah-masalah yang ada di PT. Dua Ribu Satu Pangripta.

2. Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpulan data, menggunakan tiga buah pengumpulan data, yaitu: observasi, wawancara, dan kajian literature.

a. Observasi

Observasi dilakukan dengan cara pengamatan dana pencatatan gejala-gejala yang diselidiki di PT. Dua Ribu Satu Pangripta sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil yang didapatkan berupa data atau dokumen yang berkaitan dengan profil perusahaan, Visi dan Misi, dan Struktur Organisasi.

b. Wawancara

Mengumpulkan data dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan Dewan Manager Perusahaan maupun pegawai perusahaan terkait masalah yang terjadi di perusahaan.

c. Studi Literatur

Studi ini dilakukan unutk menyelesaikan persoalan dengan menelusuri sumber-sumber tulisan ilmiah berupa buku, jurnal, internet maupun paper yang perah dibuat sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian.

3. Analisis Sistem

Dalam tahap ini dilakukan analisis sistem dengan melakukan analisis terhadap masalah yang ditemukan, analis sistem yang berjalan, analisis aturan bisnis baik yang sedang berjalan maupun yang diusulkan, dengan tujuan dapat menidentifikasi dan menevaluasi berbagai macam permasalahan maupun hambatan yang terjadi pada sistem sehingga nantinya dapat dilakukan perbaikan atau pengembangan.


(20)

6

4. Analisis Sistem yang Berjalan

Analisis sistem yang berjalan menggambarkan tentang sistem yang saat ini sedang berjalan di PT. Dua Ribu Satu Pangripta dengan tujuan diambil kesimpulan sistem yang cocok di terapkan nantinya.

5. Analisis Aturan Bisnis

Analisis aturan bisnis menggambarkan aturan bisnis yang sedang berjalan di PT. Dua Ribu Satu Pangripta sehingga dapat diusulkan aturan bisnis yang sesuai dan dapat mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan. 6. Analisis Infrastruktur

Analisis infrastruktur merupakan langkah roadmap untuk menganalisis infrastruktur yang ada di PT. Dua Ribu Satu Pangripta. Hasil dari tahap analisis ini dapat mengindentifikasi infrastruktur dan mengetahui infrastruktur yang akan menjadi bagian dari Knowledge Management System

yang akan digunakan pada tahap berikutnya. 7. Penyesuaian KM dan Strategi Bisnis

Langkah ini dilakukan dengan cara menyesuaikan Knowledge Management dengan strategi bisnis yang ada di PT. Dua Ribu Satu Pangripta. Penyesuaian Knowledge dengan strategi bisnis di PT. Dua Ribu Satu Pangripta sudah tercantum pada misi PT. Dua Ribu Satu Pangripta yaitu Menjadi Pemerintah dan swasta dalam melaksanakan pembangunan disegala bidang, Menyediakan layanan jasa konsultasi dalam bidang kontruksi dan nonkontruksi, Memberikan pertimbangan yang efektif dan efisien berdasarkan data dan fakta kepada rekanan dalam pengambilan keputusan dan solusi, serta menyediakan tenaga ahli dan pelayanan jasa sesuai lingkup kerja serta kompetensinya. Hasil dari langkah ini berupa merekomendasikan penyesuaian KM dengan strategi bisnis yang akan digunakan untuk membuat KM dan digunakan pada tahap berikutnya, tool analisis yang digunakan untuk penyesesuaian KM dengan strategi bisnis menggunakan identifikasi visi dan misi PT. Dua Ribu Satu Pangripta dan analisis SWOT.


(21)

7

8. Desain Infrastruktur Knowledge Management

Langkah ini merancang infrastruktur yang akan menjadi bagian dari arsitektur Knowledge Management System yang akan dibangun. Infrastruktur KM yang akan dibuat disesuaikan dengan hasil dari analisis infrastruktur dan penyesuaian KMS dengan strategi bisnis yang ada di PT. Dua Ribu Satu Pangripta.

9. Analisis Knowledge dan Metode

Tahap ini menganalisa pengetahuan dan metode sebagai panduan pembuatan KM dengan membuat fitur-fitur knowledge management system. Hasil dari proses analisis pengetahuan ini adalah dengan menganalisis pengetahuan yang sudah ada di PT. Dua Ribu Satu Pangripta dan menentukan mana saja yang harus disimpan kedalam sistem nantinya. 10.Desain Tim KM

Pada langkah ini akan dibentuk tim KM yang akan bertugas mendesain, membangun, mengimplementasikan, dan menjalankan Knowledge Management.

11.Merancang dan Mendesain Knowledge Management System

Langkah ini dilakukan dengan menganalisis sistem yang dibutuhkan, sehingga hasil KMS yang dibuat akan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh PT. Dua Ribu Satu Pangripta.

12.Implementasi Knowledge Management

Pada langkah ini dilakukan penerapan ke dalam sistem dari hasil analisis, perancangan, dan pembuatan KMS yang telah di lakukan sebelumnya.

13.Pengujian Knowledge Management System

Pada langkah terakhir ini yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang sudah dibangun. Pengujian ini dilakukan untuk mengidentifikasi ketidak sesuaian dari sebuah sistem dengan hasil yang diharapkan. Pengujian ini akan menggunakan pengujian Black Box dan Pengujian Beta.


(22)

8

14.Kesimpulan dan Saran

Langkah ini adalah untuk memberikan kesimpulan dan saran kepada tim untuk membuat sistem ini menjadi lebih baik lagi untuk kedepannya.

1.6 Sistematika Penulisan

Pada dasarnya, sistematika penulisan bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakasanakan. Sistematika penulisan penelitian ini disusun sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, tujuan, manfaat, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan yang digunkan didalam penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang teori-teori yang digunakan sebagai landasan didalam penelitian. Teori yang digunakan adalah mengenai knowledge management

beserta teori-teori pendukungnya.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi tentang analisis dalam pembangunan sistem yaitu gambaran

umum sistem, analisis basis data, analisis kebutuhan fungsional dan analisis kebut uhan non fungsional. Pada perancangan berisi mengenai perancangan data,

perancangan menu, perancangan antarmuka dan jaringan semantic Knowledge Managemenet System PT. Dua Ribu Satu Pangripta.

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini berisi tentang implementasi dari tahapan analisis dan perancangan sistem serta strategi pengujian sistem.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilaksanakan. Bagian kesimpulan menjelaskan hasil dari pengujian sistem yang telah dibuat dan saran sebagai masukan dalam pengembangan sistem kedepannya


(23)

9 BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Perusahaan

Tahap tinjauan perusahaan ini merupakan penijauan langsung terhadap tempat penelitian studi kasus yang dilakukan di PT. Dua Ribu Satu Pangripta. Tinjauan perusahaan ini meliputi profil perusahaan, visi dan misi perusahaan, logo perusahaan, struktur organisasi, serta deskripsi setiap jabatan tempat peneliti melakukan penelitian

2.1.1Profil PT. Dua Ribu Satu Pangripta

PT. Dua Ribu Satu Pangripta merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang konsultan profesional. Adapun produk jasa konsultasi yang di berikan berupa perencanaan teknis dan manajemen pada lingkup pembangunan daerah dan nasional yang bersifat konsultasi pemerintah maupun swasta. PT. Dua Ribu Satu Pangripta di dukung dengan tenaga ahli yang profesional dan peralatan penunjang yang mutakhir serta sistem manajemen yang efektif senantiasa memberikan layanan produk yang bermutu dan tepat sasaran seperti manajemen pengelolaan lingkungan, pengelolaan wilayah dan kota, pembangunan daerah maupun infrastruktur. PT.Dua Ribu Satu Pangripta beralamat di jalan Suryalaya III No.40A Buah Batu Bandung.

Visi dan Misi PT. Dua Ribu Satu Pangripta adalah sebagai berikut: 1. Visi

Memberikan Layanan Produk Yang Bermutu, Tepat Guna dan Tepat Sasaran

2. Misi

a. Memberikan Layanan Produk Yang Bermutu, Tepat Guna dan Tepat Sasaran

b. Menyediakan layanan jasa konsultansi dalam bidang kontruksi dan nonkontruksi.

c. Memberikan pertimbangan yang efektif dan efisien berdasarkan data dan fakta kepada rekanan dalam pengambilan keputusan dan solusi.


(24)

10

d. Menyediakan tenaga ahli dan pelayanan jasa sesuai lingkup kerja serta kompetensinya.

3. Kebijakan Mutu

a. Memberikan Total Kepuasan layanan jasa bagi Rekanan PT. Dua Ribu Satu Pangripta.

b. Mengembangkan kompetensi Karyawan dan Karyawati menuju pelayanan yang profesional.

c. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu yang efektif dan efisien. d. Meningkatkan kesejahteraan karyawan.

Berikut Logo PT. Dua Ribu Satu Pangripta dapat dilihat pada gambar 2.1

Gambar 2. 1 Logo PT. Dua Ribu Satu Pangripta 2.1.2Struktur Oganisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan merupakan sebuah garis hierarki yang mendeskripsikan kompenen-komponen yang menyusun perusahaan dimana setiap individu (sumber daya manusia) yang berada pada lingkup perusahaan tersebut memiliki posisi dan fungsi masing-masing. Berikut adalah struktur organisasi PT. Dua Ribu Satu Pangripta dapat dilihat pada gambar 2.2


(25)

11

Gambar 2. 2 Struktur Organisasi PT. Dua Ribu Satu Pangripta 2.1.3 Deskripsi Tugas

Berdasarkan struktur organisasi PT. Dua Ribu Satu Pangripta yang terdapat pada gambar 2.2, berikut deskripsi tugas masing-masing dari setiap bagian:


(26)

12

1. Dewan Komisaris

a. Memerintah organisasi dengan menetapkan kebijakan-kebijakan dan tujuan luas dari perusahaan.

b. Melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada direksi. c. Memastikan keberadaan dan kecukupan sumber keuangan. d. Mengesahkan anggaran tahunan.

2. Dewan Direktur

a. Mengambil keputusan dalam pengambilan proyek atau dalam mendapatkan proyek.

b. Mengatur keuangan baik mulai dari modal awal, pemasukkan dan pengeluaran.

c. Mengontrol kinerja setiap bagian. 3. Sekretaris

a. Memfilter informasi dan sebagai sumber informasi bagi pemimpin dan menjalankan tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya.

b. Mengatur aktivitas perusahaan, mulai dari administrasi hingga human relation (HR).

c. Menjadi perantara pihak-pihak yang ingin berhubungan dengan pimpinan.

d. Menjadi mediator pimpinan dengan bahawan.

e. Memberikan ide-ide sebagai alternatif pemikiran pimpinan.

f. Pemegang rahasia penting pimpinan yang berkaitan denga perusahaan. 4. Direktur Cabang

a. Memimpin dan mengelola kegiatan usaha/bisnis perusahaan cabang. b. Mendapatkan marketshare sesuai target cabang yang ditetapkan (goal). c. Mengelola AR dengan baik agar resiko bisnis dapat ditekan sekecil

mungkin.

d. Membangun nama baik kantor cabang dengan image yang positif. e. Mengupayakan pertumbuhan dengan perkembangan cabang dari waktu


(27)

13

5. Manager Pemasaran

a. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan, kinerja dan prosedur-posedur yang dipergunakan.

b. Bertanggung jawab atas seluruh kinerja, kebijakan dan prosedur-prosedur menajemen pemasaran, penjualan, dan promosi hubungannya dengan sistem dan mekanisme perusahaan dan sumber daya manusia pada umumnya.

c. Bertanggung jawab atas pengembangan sistem dan mekanisme menajemen pemasaran, penjualan dan promosi secara umum.

d. Bertanggung jawab terhadap penelitian dan pengembangan yang berhubungan dengan kualitas keseluruhan kinerja perusahaan.

6. Manager Umum

a. Memimpin perusahaan dan menjadi motivator bagi karyawannya. b. Mengelola operasional harian perusahaan.

c. Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan menganalisis semua aktivitas bisnis perusahaan.

d. Mengelola perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

e. Merencanakan, meneglola dan mengawasi penganggaran di perusahaan.

f. Merencanakan dan mengontrol kebijakan perusahaan agar dapat berjalan dengan maksimal.

g. Memastikan setiap department melakukan strategi perusahaan dengan efektif dan optimal.

h. Mengelola anggaran keuangan perusahaan.

i. Memustukan dan membuat kebijakan untuk kemajuan perusahaan. j. Membuat prosedur dan standar perusahaan.

k. Membuat keputusan penting dalam hal investasi, integrasi, aliansi dan divestasi.

l. Merencanakan dan mengeksekusi rencana strategi perusahaan jangka menengaj dan jangka panjang untuk kemajuan perusahaan.


(28)

14

7. Manajer Teknik

a. Bertanggung jawab kepada direktur dalam mengkoordinir segala kegiatan yang berhubungan dengan masalah teknik baik dilapangan maupun dikantor.

8. Manajer Keungan

a. Manajer keuangan bekerja sama dengan manjer lain, bertugas merencanakan dan meramalkan beberapa aspek dalam perusahaan termasuk perencanakan umum keuangan perusahaan.

b. Manajer keuangan bertugas mengambil keputusan penting investasi dan berbagai pembiayaan serta sama hal yang terkait dengan keputusan tersebut.

c. Bertugas dalam menjalankan dan mengoperasikan roda kehidupan perusahaan seefesien mungkin dengan menjalin kerja sama dengan manajer lain.

d. Bertugas sebagai penghubung antara perusahaan dengan pasar keuangan sehingga bisa mendapatkan dana dan memperdagangkan surat berharga perusahaan.

9. Kepegawaian

a. Menyusun rerncana pelaksanaan tugas dibidang kepegawaian dengan berpedoman kepada rencana kerja kesekretariatan.

b. Membuat konsep surat yang berkaitan dengan urusan kepegawaian. c. Membuat penilaian pelaksanaan pekerjaan bahawan/staf.

d. Mengkoordinasi meniliti segala surat-surat yang dikerjakan para staf bagain kepegawaian.

10.Administrasi

a. Bertugas melakukan penjadwalan. b. Komunikasi.

c. Entri data.


(29)

15

11.Kepala Divisi

a. Mengkoordinasi perumusan perencanaan dan pemberdayaan pegawai sesuai kebutuhan perusahaan.

b. Mengkoordinasikan perumusan sistem pengadaan, penempatan dan pengembangan pegawai.

c. Mengkoordinasikan perumusan sistem dan kebijakan imbal jasa pegawai dengan mempertimbangkan “internal/external equity”.

d. Merumuskan pola pengembangan organisasi perusahaan.

e. Menyelenggarakan sistem informasi SDM dalam suatu database kepegawaian.

f. Mengkoordinasikan perumusan kebijakan perencanaan, pengekoordinasian dan administrasi program pendidikan dan latihan (diklat).

g. Menyiapkan program-program penelusuran bakat, pembinaan kepribadian dan pelatihan keterampilan bagi pegawai dengan tujuan termanfaatkannya potensi pegawai secara maksimal demi kepentingan kedua belah pihak.

h. Melakukan kajian dan evaluasi terhadap efektifitas program dan kontribusi peraturan bagi perkembangan perusahaan.

i. Mengevaluasi hasil penilaian kinerja seluruh pegawai yang telah dilaksanakan bersama para atasan langsung.

j. Menyelenggarakan kegiatan pemeliharaan dan pergantian perlatan inventaris perusahaan.

2.1.4 Struktur Organisasi Proyek

Struktur organisasi perusahaan yang ada sudah dijelaskan pada gambar 2.2. Adapun dibawah ini merupakan struktur organisasi proyek beserta deskripsi tugas pada setiap bagian-bagiannya.


(30)

16

Gambar 2. 3 Struktur Organisasi Proyek 2.1.5 Deksripsi Tugas

Berdasarkan struktur organisasi proyek pada gambar 2.3, berikut adalah deskripsi tugas dari setiap bagian-bagiannya:

1. Tim Teknis

a. Menilai secara teknis dan melakukan kendali mutu atas KA, Andal, dan RKL-RPL beserta perbaikannya.

b. Menyampaikan hasil penelitian KA, Andal dan RKL-RPL kepada ketuan KPA.

c. Menyampaikan hasil telaahan terhadap kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan rencana usaha atau kegiatan dan hal-hal teknis yang harus diperhatikan oleh anggota KPA dalam memberikan rekomendasi kelayakan atau ketidaklayakan.


(31)

17

2. Ketua Tim

a. Melaksanakan koordinasi antar tenaga ahli, sehingga studi dapat diselesaikan tepat waktu dan dapat dipertanggungjawabkan secara teknis terhadap isi dokumen KA-ANDAL, ANDAL, RKL dan RPL. b. Mengadakan konsultasi dan memberikan laporan kepada manajer

proyek tentang kemajuan studi.

c. Melakukan koordinasi pekerjaan studi AMDAL dengan pihak Pemrakarsa atau User.

d. Melakukan penyusunan rencana pekerjaan studi AMDAL, antara lain recognaisance, survey, pertemuan dan koordinasi serta mengatur jadwal pelaksanaan pekerjaan.

e. Melakukan koordinasi pelaksanaan studi AMDAL kepada Sekretariat Komisi Penilai AMDAL.

f. Melakukan koordinasi pelaksanaan Sosialisasi AMDAL.

g. Mengimplemantasikan rencana kerja dengan para tenaga ahli dan pendukung, melakukan pengawasan/pemantauan terhadap pelaksanaan pekerjaan.

h. Melakukan penyusunan sistematika penulisan studi AMDAL. i. Bersama tenaga ahli merumuskan identifikasi dampak potensial dan

hipotetik dalam studi AMDAL ini.

j. Bersama tenaga ahli melakukan perbaikan-perbaikan yang diminta oleh anggota Komisi Penilai AMDAL Kota terhadap isi dokumen KA-ANDAL, ANDAL, RKL dan RPL.

k. Bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaan studi AMDAL hingga

dokumen AMDAL disetujui oleh Komisi Penilai AMDAL.

3. Ahli Teknik Lingkungan

a. Melakukan penyusunan rencana pekerjaan studi AMDAL, antara lain recognaisance, survey, pertemuan dan koordinasi serta pengaturan jadwal pelaksanaan pekerjaan bersama koordinator tim dan tenaga ahli lainnya.


(32)

18

b. Melakukan koordinasi dengan tenaga ahli lainnya dan tenaga pendukung, termasuk koordinator tim, dalam pelaksanaan studi AMDAL.

c. Melakukan analisis secara kuantitatif maupun kualitatif terhadap hasil studi kualitas air dan udara.

d. Melakukan paparan/deksripsi tentang kondisi kualitas air dan udara di wilayah studi.

e. Melakukan identifikasi dampak, isu pokok, prakiraan dampak dan evaluasi dampak pada aspek kualitas air dan udara.

f. Memberi usulan pengelolaan lingkungan dan usulan kegiatan pemantauan lingkungan terhadap kegiatan yang menimbulkan dampak pada aspek kualitas air dan udara.

g. Merekomendasikan penanganan dampak (pengelolaan dan pemantauan).

h. Ikut merumuskan KA-ANDAL, ANDAL, RKL dan RPL. i. Mengikuti presentasi di Komisi Penilai AMDAL.

j. Bersama koordinator tim dan tenaga ahli lainnya melakukan perbaikan-perbaikan yang diminta oleh anggota Komisi Penilai AMDAL terhadap isi dokumen KA-ANDAL, ANDAL, RKL dan RPL.

k. Bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaan studi AMDAL hingga dokumen AMDAL disetujui oleh Komisi Penilai AMDAL.

4. Ahli Pemetaan

a. Melakukan penyusunan rencana pekerjaan studi AMDAL, antara lain recognaisance, survey, pertemuan dan koordinasi serta pengaturan jadwal pelaksanaan pekerjaan bersama koordinator tim dan tenaga ahli lainnya.

b. Melakukan koordinasi dengan tenaga ahli lainnya dan tenaga pendukung, termasuk koordinator tim, dalam pelaksanaan studi AMDAL.


(33)

19

c. Melakukan analisis secara kuantitatif maupun kualitatif terhadap hasil pemetaan.

d. Melakukan paparan/deksripsi tentang kondisi wilayah studi.

e. Memetakan pengelolaan lingkungan dan usulan kegiatan pemantauan lingkungan terhadap kegiatan yang menimbulkan dampak pada peta.

f. Merekomendasikan penanganan dampak (pengelolaan dan pemantauan).

g. Ikut merumuskan KA-ANDAL, ANDAL, RKL dan RPL. h. Mengikuti presentasi di Komisi Penilai AMDAL.

i. Bersama koordinator tim dan tenaga ahli lainnya melakukan perbaikan-perbaikan yang diminta oleh anggota Komisi Penilai AMDAL terhadap isi dokumen KA-ANDAL, ANDAL, RKL dan RPL.

j. Bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaan studi AMDAL hingga dokumen AMDAL disetujui oleh Komisi Penilai AMDAL.

5. Ahli Biologi

a. Melakukan penyusunan rencana pekerjaan studi AMDAL, antara lain recognaisance, survey, pertemuan dan koordinasi serta pengaturan jadwal pelaksanaan pekerjaan bersama koordinator tim dan tenaga ahli lainnya.

b. Melakukan koordinasi dengan tenaga ahli lainnya dan tenaga pendukung, termasuk koordinator tim, dalam pelaksanaan studi AMDAL.

c. Melakukan analisis secara kuantitatif maupun kualitatif terhadap hasil studi.

d. Melakukan paparan/deksripsi tentang kondisi sumber daya alam di wilayah studi.

e. Melakukan identifikasi dampak, prakiraan dampak dan evaluasi dampak pada aspek sumber daya alam.


(34)

20

f. Memberi usulan pengelolaan lingkungan dan usulan kegiatan pemantauan lingkungan terhadap kegiatan yang menimbulkan dampak pada aspek sumber daya alam.

g. Merekomendasikan penanganan dampak (pengelolaan dan pemantauan).

h. Ikut merumuskan KA-ANDAL, ANDAL, RKL dan RPL. i. Mengikuti presentasi di Komisi Penilai AMDAL.

j. Bersama koordinator tim dan tenaga ahli lainnya melakukan perbaikan-perbaikan yang diminta oleh anggota Komisi Penilai AMDAL terhadap isi dokumen KA-ANDAL, ANDAL, RKL dan RPL.

k. Bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaan studi.

l. AMDAL hingga dokumen AMDAL disetujui oleh Komisi Penilai AMDAL.

6. Ahli Fisika Kimia

a. Melakukan penyusunan rencana pekerjaan studi AMDAL, antara lain recognaisance, survey, pertemuan dan koordinasi serta pengaturan jadwal pelaksanaan pekerjaan bersama koordinator tim dan tenaga ahli lainnya.

b. Melakukan koordinasi dengan tenaga ahli lainnya dan tenaga pendukung, termasuk koordinator tim, dalam pelaksanaan studi AMDAL.

c. Melakukan analisis secara kuantitatif maupun kualitatif terhadap hasil studi geofisika.

d. Melakukan paparan/deksripsi tentang kondisi sumber daya alam di wilayah studi.

e. Melakukan identifikasi dampak, isu pokok, prakiraan dampak dan evaluasi dampak pada aspek fisika dan kimia.

f. Memberi usulan pengelolaan lingkungan dan usulan kegiatan pemantauan lingkungan terhadap kegiatan yang menimbulkan dampak pada aspek fisik dan kimia.


(35)

21

g. Merekomendasikan penanganan dampak (pengelolaan dan pemantauan).

h. Ikut merumuskan KA-ANDAL, ANDAL, RKL dan RPL. i. Mengikuti presentasi di Komisi Penilai AMDAL.

j. Bersama koordinator tim dan tenaga ahli lainnya melakukan perbaikan-perbaikan yang diminta oleh anggota Komisi Penilai AMDAL terhadap isi dokumen KA-ANDAL, ANDAL, RKL dan RPL.

k. Bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaan studi AMDAL hingga dokumen AMDAL disetujui oleh Komisi Penilai AMDAL.

7. Ahli Tata Ruang

a. Melakukan penyusunan rencana pekerjaan studi AMDAL, antara lain recognaisance, survey, pertemuan dan koordinasi serta pengaturan jadwal pelaksanaan pekerjaan bersama koordinator tim dan tenaga ahli lainnya.

b. Melakukan koordinasi dengan tenaga ahli lainnya dan tenaga pendukung, termasuk koordinator tim, dalam pelaksanaan studi AMDAL.

c. Melakukan analisis secara kuantitatif maupun kualitatif terhadap hasil studi aspek tata ruang.

d. Melakukan paparan/deksripsi tentang kondisi aspek tatruang di wilayah studi.

e. Melakukan identifikasi dampak, isu pokok, prakiraan dampak dan evaluasi dampak pada aspek tataruang.

f. Memberi usulan pengelolaan lingkungan dan usulan kegiatan pemantauan lingkungan terhadap kegiatan yang menimbulkan dampak pada aspek tataruang.

g. Merekomendasikan penanganan dampak (pengelolaan dan pemantauan).

h. Ikut merumuskan KA-ANDAL, ANDAL, RKL dan RPL. i. Mengikuti presentasi di Komisi Penilai AMDAL.


(36)

22

j. Bersama koordinator tim dan tenaga ahli lainnya melakukan perbaikan-perbaikan yang diminta oleh anggota Komisi Penilai AMDAL terhadap isi dokumen KA-ANDAL, ANDAL, RKL dan RPL.

k. Bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaan studi AMDAL hingga dokumen AMDAL disetujui oleh Komisi Penilai AMDAL.

8. Ahli Soskebud dan Kesehatan Masyarakat

a. Melakukan penyusunan rencana pekerjaan studi AMDAL, antara lain recognaisance, survey, pertemuan dan koordinasi serta pengaturan jadwal pelaksanaan pekerjaan bersama koordinator tim dan tenaga ahli lainnya.

b. Melakukan koordinasi dengan tenaga ahli lainnya dan tenaga pendukung, termasuk koordinator tim, dalam pelaksanaan studi AMDAL.

c. Melakukan analisis secara kuantitatif maupun kualitatif terhadap hasil studi kesehatan masyarakat.

d. Melakukan paparan/deksripsi tentang kondisi kesehatan masyarakat. e. Melakukan identifikasi dampak, isu pokok, prakiraan dampak dan

evaluasi dampak pada kesehatan masyarakat.

f. Memberi usulan pengelolaan lingkungan dan usulan kegiatan pemantauan lingkungan terhadap kegiatan yang menimbulkan dampak pada aspek kesehatan masyarakat.

g. Merekomendasikan penanganan dampak (pengelolaan dan pemantauan).

h. Ikut merumuskan KA-ANDAL, ANDAL, RKL dan RPL. i. Mengikuti presentasi di Komisi Penilai AMDAL.

j. Bersama koordinator tim dan tenaga ahli lainnya melakukan perbaikan-perbaikan yang diminta oleh anggota Komisi Penilai AMDAL terhadap isi dokumen KA-ANDAL, ANDAL, RKL dan RPL.


(37)

23

k. Bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaan studi AMDAL hingga dokumen AMDAL disetujui oleh Komisi Penilai AMDAL.

9. Tenaga Pendukung (Bagian Pengawasan)

a. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar pengawasan pekerjaan dilapangan.

b. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metoda pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi. c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas,

kuantitas, dan laju pencapaian volume / realisasi fisik.

d. Mengumpulkan data dan informasi dilapangan untuk memecahkan persoalan yang terjadi selama proses pelaksanaan konstruksi. e. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat

laporan mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan dengan masukan hasil-hasil rapat lapangan, laporan harian, mingguan, dan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh pemborong.

f. Menyusun berita acara kemajuan pekerjaan, pemeliharaan pekerjaan, serah terima pertama dan serah terima kedua pekerjaan konstruksi.

g. Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (As-Built Drawing) sebelum serah terima pertama.

h. Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima pertama, mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan dan laporan akhir pekerjaan pengawasan.

i. Menyampaikan surat teguran kepada pelaksana kegiatan ketika terjadi keterlambatan pekerjaan dan/atau ditemukan ketidak sesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan di lapangan.


(38)

24

2.2 Landasan Teori

Landasan teori pada penulisan skripsi ini akan menerangkan mengenai teori-teor yang berhubungan dengan Knowledge Management System di PT. Dua Ribu Satu Pangripta.

2.2.1 Knowledge

Knowledge adalah informasi yang mengubah sesuatu atau seseorang, hal itu terjadi ketika informasi tersebut menjadi dasar untuk bertindak, atau ketika informasi tersebut memampukan sesorang atau instuisi untuk mengambil tindakan yang berbeda atau tindakan yang lebih efektif. [2]

Knowledge terbagi menjadi dua kategori yaitu tacit dan explicit:

1. Tacit Knowledge

Tacit Knowledge adalah knowledge yang terletak di otak atau melekat didalam diri seseorang yang diperolehnya melalui pengalaman dan pekerjaan. [2]

2. Explicit Knowledge

Explicit Knowledge adalah segala bentuk knowledge yang sudah direkam dan didokumentasikan, sehingga lebih mudah didistribusikan dan dikelola. [2]

Kedua jenis (Explicit dan Tacit ) knowledge dapat dikonversi melalui empat konversi, yaitu; Sosialisasi, Eksternalisasi, Kombinasi dan Internalisasi.[3]

Socialization yaitu proses sharing yang diciptakan berdasarkan interaksi dan pengalaman langsung, hal ini menyebabkan terjadinya transfer tacit knowledge menjadi tacit knowledge.

Externalization yaitu proses transfer knowledge berdasarkan dialog dan refleksi, menyebabkan pengartikulasian tacit knowledge menjadi

explicit knowledge.

Combination yaitu proses transfer knowledge berdasarkan konversi

explicit knowledge menjadi explicit knowledge yang baru melalui sistemisasi dan pengaplikasian explicit knowledge dan informasi.


(39)

25

Internalization yaitu proses transfer knowledge berdasarkan pembelajaran dan akuisisi knowledge yang dilakukan oleh anggota organisasi terhadap explicit knowledge yang disebarkan ke sekuruh organisasi melalui pengalaman sendiri sehingga menajdi tacit knowledge anggota organisasi.

Gambar 2. 4 Siklus Alur Pengetahuan 2.2.2 Knowledge Management

Knowledge Management merupakan pendekatan-pendekatan sistematik yang membantu muncul dan mengalirnya informasi dan knowledge kepada orang yang tepat pada saat yang tepat untuk menciptakan nilai. [2]

2.2.3 Knowledge Management System

Knowledge Management System (KMS) adalah mekanisme dan proses yang terpadu dalam pentimpanan, pemeliharaan, pengorganisasian informasi bisnis dan pekerjaan yang berhubungan dengan penciptaan berbagai informasi menjadi aset intelektual organisasi yang permanen. [2]

Berikut ini adalah tahapan dari analisis knowledge management [11]: 1. Analisis Infrastruktur

Analisis infrastruktur merupakan kegiatan untuk mengetahui infrastruktur perusahaan dalam pembuatan sistem. Infrastruktur yang di analisis meliputi perangkat kerja seperti peralatan PC (software dan


(40)

26

2. Penyesuaian KM dan Strategi Bisnis

Penyesuaian KM dengan strategi bisnis merupakan kegitaan penyesuaian strategi bisnis perusahaan dengan KM agar nantinya sistem yang akan dibuat sesuai dengan strategi bisnis yang ada di perusuhaan. 3. Desain Infrastruktur KM

Desain infrastruktur merupakan kegiatan pengidentifikasian infrastruktur yang ada di perusahaan. Identifikasi KM ini meliputi identifikasi jaringan yang ada di perusahaan ataupun jaringan yang akan diusulkan untuk memenuhi pembuatan KM.

4. Analisis Knowledge dan Metode

Analisis knowledge dan metode merupakan kegiatan mengidentifikasi knowledge yang ada di perusahaan dan analisis metode yang akan digunakan dalam pembuatan sistem. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui knowledge yang dimiliki oleh diperusahaan sedangkan analisis metode bertujuan untuk mengetahui apakah metode yang digunakan sesuai dengan kasus yang ada dan dapat memecahkan kasus yang ada.

5. Desain Tim KM

Kegiatan yang dilakukan untuk membentuk kelompok kerja yang nantinya betugas untuk mengelola sistem yang akan dibuat. Dalam mendesain Tim KM ini harus mempertimbangkan kemampuan dari sumber daya yang ada. Identifikasi yang dilakukan meliputi sumber daya manusia.

6. Merancang dan Mendesain Kowledge Management System

Merancang dan mendesain KMS merupakan kegiatan yang dilakukan untuk merancang dan mendesain KMS yang akan dibuat dengan tujuan agar KMS yang dibuat sesuai dan sejalan dengan rencana yang dibuat.

7. Implementasi KM

Implementasi KM merupakan proses penerapan tahapan-tahapan sebelumnya agar proses pembuatan sistem sesuai dengan tahap-tahap yang sudah direncanakan.


(41)

27

8. Pengujian KMS

Pengujian KMS merupakan proses pengujian KMS yang sudah dibuat diperusahaan dengan tujuan mengetahui kekurangan-kekurangan sistem sebelum sistem diterapkan pada seluruh organisasi yang ada diperusahaan. Maka tahap ini sangat diperlukan untuk mengetahui apa saja kekurangan sistem yang dibangun.

2.2.4 Text Mining

Text Mining merupakan salah satu bidang khusus dari data mining. Text mining dapat didefinisikan sebagai suatu proses menggali informasi dimana seorang user berinteraksi dengan sekumpulan dokumen menggunakan tool

analisis yang merupakan komponen-komponen dalam data mining (Han dan Kamber : 2006)[3].

2.2.5 TF-IDF (Term Frequency – Inversed Document Frequency)

Metode TF-IDF merupakan metode untuk menghitung bobot setiap kata yang paling umum digunakan pada information retrieval. Metode ini juga terkenal efisien, simpel dan memiliki hasil yang akurat [3]. Metode ini akan menghitung nilai Term Frequency (TF) dan Inverse Document Frequency (IDF) pada setiap

token (kata) di setiap dokumen dalam korpus dengan persamaan 2.1 yaitu :

(2.1)

Dimana :

d = dokumen ke-d

t = kata ke-t dari kata kunci

W = bobot dokumen ke-d terhadap kata ke-t

Tf = banyaknya kata yang dicari pada sebuah dokumen IDF = log (D/df)

D = total dokumen


(42)

28

Setelah bobot (W) masing-masing dokumen diketahui, maka dilakukan proses pengurutan dimana semakin besar nilai W, semakin besar tingkat similaritas dokumen tersebut terhadap kata kunci, demikian juga sebaliknya. 2.2.6 VSM (Vector Space Model)

Vector Space Model (VSM) adalah metode untuk melihat tingkat kedekatan atau kesamaan (similarity) term dengan cara pembobotan term.

Dokumen dipandang sebagai sebuah vektor yang memiliki magnitude (jarak) dan

direcition (arah). Pada Vetor Space Model, sebuah istilah direpresentasikan dengan sebuah dimensi dari ruang vektor. Relevansi sebuah dokumen ke sebuah

query didasarkan pada similaritas diantara vektor dokumen dan vektor query [6]. VSM memberikan sebuah kerangka pencocokan parsial adalah mungkin. Hal ini dicapai dengan menetapkan bobot non-biner untuk istilah indeks dalam

query dan dokumen. Bobot istilah yang kahirnya digunakan untuk menghitung tingkat kesamaan antara setiap dokumen yang tersimpan dalam sistem dan permintaan user. Dokumen yang terambil disortir dalam urutan yang memiliki kemiripan, model vektor memperhitungkan pertimbangan dokumen yang relevan dengan permintaan user. Hasilnya adalah himpunan dokumen yang terambil jauh lebih akurat.

Dalam VSM koleksi dokumen direpresentasikan sebagai sebuah matrik

term dokumen (atau matrik term frequency). Setiap sel dalam matrik bersesuaian dengan bobot yang diberikan sari suatu term dalam dokumen yang ditentukan. Nilai nol berarti bahwa term tersebut tidak ada dalam dokumen. Gambar dibawah ini menunjukan matrik term document dengan n dokumen dan t term.


(43)

29

Proses perhitungan VSM melalui tahapan perhitungan term frequency (tf) menggunakan persamaan 2.2 yaitu:

Wdt = tfdt * IDF (2.2)

Dimana:

d = dokumen ke-d

t = kata ke-t dari kata kunci

W = bobot dokumen ke-d terhadap kata ke-t

Tf = banyaknya kata yang dicari pada sebuah dokumen IDF = log (D/df)

D = total dokumen

Df = banyaknya dokumen yang mengandung kata yang dicari

Selanjutnya setelah mendapatkan nilai term, untuk menghitung nilai

cosine sudut antara vektor kata kunci dengan tiap dokumen dengan menggunakan persamaan 2.3:

Cosine(Di) = sum (Q.Di)/ (sqrt(Q) * sqrt(Di)) (2.3)

Dimana:

Q = bobot dokumen ke-I terhadap kata kunci Di = dokumen ke-i

2.2.7 Stemming

Stemming adalah proses untuk mencari kata dasar pada suatu kata. Pada analisa temu kembali informasi imbuhan merupakan bagian dari informasi yang tidak bermakna, seperti halnya stopword. Sehingga imbuhan harus dihilangkan untuk mempercepat proses pengindekan dan proses query [7].

Ada beberapa algoritma yang dapat dipakai dalam proses stemming, diantaranya Algoritma Nazief-Adriani dan Algoritma Porter. Menurut Ledy Agusta, proses stemming dokumen teks berbahasa Indonesia menggunakan Algoritma Porter membutuhkan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan

stemming menggunakan Algoritma Nazief-Adriani. Namun, proses stemming


(44)

30

persentase keakuratan lebih kecil dibandingkan dengan stemming menggunakan Algritma Nazief-Adriani[7].

Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa, Stemming

merupakan suatu proses untuk mencari kata dasar. Ada beberapa algoritma yang dapat dipakai dalam proses stemming antara lain Algoritma Nazief-Adiani dan Algoritma Porter. Perbedaan perbandingan antara Algoritma Nazief-Adriani dan Algoritma Porter terletak pada keakuratannya, stemming menggunakan Algoritma Nazief-Adriani memiliki presentase keakuratan lebih tinggi dibandingkan

stemming menggunakan Algoritma Porter. Stemming menggunakan Algoritma Nazief-Adriani kamus yang digunakan memiliki pengaruh hasil stemming,

semakin lengkap kamus yang digunakan maka semakin akurat hasil stemming. 2.2.7.1 Algoritma Nazief dan Adriani

Algoritma stemming Nazief dan Adriani ini dikembangkan berdasarkan pada aturan morfologi Bahasa Indonesia yang mengelompokkan dan mengenkapsulasi imbuhan-imbuhan, termasuk di dalamnya adalah awalan (prefix), sisipan (infix), akhiran (suffix) dan gabungan awalan-akhiran (confixes). Algoritma ini menggunakan kamus kata dasar dan mendukung recoding, yakni penyusunan kembali kata-kata yang mengalami proses stemming berlebih.

Algoritma yang dibuat oleh Bobby Nazief dan Mirna Adriani ini memiliki tahap-tahap sebagai berikut[7]:

1. Kata yang hendak di-stemming dicari terlebih dahulu pada kamus. Jika kata ditemukan dalam kamus, berarti kata tersebut sudah berbentuk kata dasar (rootword). Algoritma berhenti, jika tidak maka tahap selanjutnya dilakukan. 2. Inflection Suffixes (“-lah”, “-kah”, “-ku”, “-mu”, atau “-nya”) dibuang. Hilangkan inflection suffiexesP (“-lah”, “-kah”, “-tah”, “-pun”) maka langkah ini diulangi lagi untuk menghapus atau possessive pronoun PP (“-ku”, “-mu”,

“-nya”). Jika ada.

3. Hilangkan derivation suffixes DS (“-i”, “-kan”, atau “-an”). Jika kata ditemukan di kamus, maka algoritma berhenti. Jika tidak maka ke langkah 3a

a. Jika “-an” telah dihapus dan huruf terakhir dari kata tersebut adalah “


(45)

31

kamus maka algoritma berhenti. Jika tidak ditemukan maka lakukan langkah 3b.

b. b. Akhiran yang dihapus (“-i”, “-an” atau “-kan”) dikembalikan, lanjut

ke langkah 4.

4. Hilangkan derivation prefixes DP {“di-”,“ke-”,“se-”,“me-”,“be-”,“pe”,

“te-”}. Jika pada langkah 3 ada sufiks yang dihapus maka pergi ke langkah 4a,

jika tidak pergi ke langkah 4b. a. Langkah 4 berhenti jika:

 Terjadi kombinasi awalan dan akhiran yang terlarang seperti pada Tabel

 Awalan yang dideteksi saat ini sama dengan awalan yang dihilangkan sebelumnya.

 Tiga awalan telah dihilangkan.

b. Identifikasikan tipe awalan dan hilangkan. Awalan ada dua tipe:

 Standar: “di-”, “ke-”, “se-” yang dapat langsung dihilangkan

dari kata.

 Kompleks: “me-”, “be-”, “pe”, “te-” adalah tipe-tipe awalan

yang dapat bermorfologi sesuai kata dasar yang mengikutinya. Oleh karena itu, gunakan aturan pada Tabel untuk mendapatkan pemenggalan yang tepat.

c. Cari kata yang telah dihilangkan awalannya ini di dalam kamus. Apabila tidak ditemukan, maka langkah 4 diulangi kembali. Apabila ditemukan, maka keseluruhan proses dihentikan.

5. Apabila setelah langkah 4 kata dasar masih belum ditemukan, maka proses

recoding dilakukan dengan mengacu pada aturan pada Tabel Recoding

dilakukan dengan menambahkan karakter recoding di awal kata yang dipenggal. Pada Tabel, karakter recoding adalah huruf kecil setelah tanda

hubung („-„) dan terkadang berada sebelum tanda kurung.

6. Jika semua langkah gagal, maka input kata yang diuji pada algoritma ini dianggap sebagai kata dasar.


(46)

32

2.2.8 Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan peluang (Oppurtunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesess) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut analisis situasi yaitu model yang paling popular untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT[8].

Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal Strengths dan

Weaknesses serta lingkungan External Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) dengan faktor internal kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weakness). Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai pemecah masalah. Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu[8]:

1. Strengths (kekuatan)

Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

2. Weakness (kelemahan)

Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

3. Opportunities (peluang)

Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau


(47)

33

konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.

4. Threats (ancaman)

Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis.

Berikut adalah langkah-langkah membuat analisis SWOT: 1. Persiapan : Menyamakan Pemahaman (Persepsi)

1. Perlunya identifikasi terhadap peluang dan ancaman yang dihadapi serta kekuatan dan kelemahan yang dimiliki organisasi melalui penelaah terhadap lingkungan usaha dan potensi sumber daya organisasi dalam menetapkan sasaran dan merumuskan strategi organisasi yang realistis dalam mewujudkan visi dan misinya.

2. Mengumpulkan jenis dan kualitas data dan informasi yang internal dan eksternal yang diperlukan.

3. Menyamakan langkah-langkah (prosedur) dalam melakukan analisis

eksternal dan internal.

2. Mengidentifikasi faktor internal dan faktor eksternal - Internal faktor (identifikasi kekuatan dan kelemahan) - Eksternal faktor (identifikasi peluang dan ancaman) - Melakukan pembobotan.

Faktor-faktor yang dimonitoring berikut hasil monitoring dimasukkan ke dalam lembar kerja, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

- Identifikasi faktor-faktor kunci internal yang merupakan kekuatan beri

tanda ”K” dan kelemahan beri tanda ”L” pada kolom sifat. Faktor-faktor

kunci eksternal yang merupakan peluang beri tanda ”P” dan ancaman beri tanda ”A” pada kolom sifat.

- Beri bobot untuk setiap faktor dari 0,00 sampai 1,00 pada kolom bobot. Untuk mempermudah pembobotan, beri nilai 1 sampai 4 pada kolom nilai; 1 = tidak penting, 2 = agak penting, 3 = penting, dan 4 = sangat penting. Setelah diberi nilai, nilai tersebut di jumlah, dan bobot untuk setiap adalah nilai yang dibagi dengan nilai semua faktor.


(48)

34

- Berikan peringkat 1 dan 2 untuk faktor kunci internal yang merupakan kekuatan yang utama/mayor (peringkat 2) dan yang sekunder/minor (peringkat 1), sedangkan untuk kelemahan yang utama/mayor (peringkat 1) dan yang sekunder/minor (peringkat 2). Begitu juga untuk faktor kunci eksternal, yang merupakan peluang; 1 = rendah (kurang efektif) dan 2 = tinggi (cukup efektif), sedangkan untuk ancaman; 1 = tinggi (cukup efektif) dan 2 = rendah (kurang efektif).

3. Membuat matriks evaluasi faktor internal (EFI) dan evaluasi faktor eksternal (EFE)

Hasil identifikasi faktor-faktor kunci internal yang merupakan kekuatan dan kelemahan, pembobotan dan rating dipindahkan ke tabel matriks Evaluasi Faktor Internal (EFI) untuk diberi skor bobot x rating. Skor faktor-faktor kunci internal yang merupakan kekuatan dan kelemahan masing-masing dijumlah dan kemudian diperbandingkan. Sedangkan hasil identifikasi faktor-faktor kunci eksternal yang merupakan peluang dan ancaman, pembobotan dan rating

dipindahkan ke tabel matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) untuk diberi skor bobot x rating. Skor faktor-faktor kunci eksternal yang merupakan peluang dan ancaman masing-masing dijumlah dan kemudian diperbandingkan.

4. Membuat matriks posisi

Hasil analisis pada tabel matriks evaluasi faktor internal dan eksternal dipetakan pada matriks posisi dengan cara sebagai berikut:

- Sumbu horizontal (x) menunjukkan kekuatan dan kelemahan, sedangkan sumbu vertikal (y) menunjukkan peluang dan ancaman.

- Posisi perusahaan ditentukan dengan hasil analisis sebagai berikut:

- Kalau peluang lebih besar daripada ancaman maka nilai y>0 dan sebaliknya ancaman lebih besar daripada peluang maka nilai y<0.

- Kalau kekuatan lebih besar daripada kelemahan maka nilai x>0 dan sebaliknya kelemahan lebih besar daripada kekuatan maka nilai x<0.


(49)

35

Gambar 2. 6 Matriks Posisi Analisis SWOT

Kuadran I: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan perusahaan tersebut, memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategi).

Kuadran II: Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).

Kuadran III: Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar tetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang baik.

Kuadran IV: Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Strategi yang diambil adalah defensif, penciutan atau likuidasi.


(50)

36

5. Membuat Matrik SWOT

Setelah langkah-langkah sebelumnya selesai, langkah selanjutnya membuat Matrik SWOT. Langkah ini bertujuan untuk menganalisis seluruh faktor internal dan eksternal yang ada diperusahaan. Pada matrik ini dihasilkan empat macam strategi organisasi yakni sebagai berikut:

Gambar 2. 7 Matrik SWOT 1. Strategi S-O

Strategi S-O memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal. Semua pimpinan menginginkan organisasi yang meraka pimpin berada dalam posisi dimana kekuatan internal dapat digunakan untuk mengambil keuntungan dari berbagai trend

dan kejadian eksternal. 2. Strategi W-O

Strategi W-O bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Namun terkadang peluang-peluang besarmuncul tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghalanginya memanfaatkan peluang tersebut.

3. Strategi S-T

Strategi S-T menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Hal ini bukan


(51)

37

berarti bahwa suatu organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman secara langsung didalam lingkungan eksternal.

4. Strategi W-T

Strategi W-T merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi yang menghadapi berbagai macam ancaman eksternal dan kelemahan internal benar-benar dalam posisi yang membahayakan.

2.2.9 PHP

Personal Home Page (PHP) adalah sebuah bahasa pemograman berbasis web yang mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan bahasa pemograman web yang lain[9]. PHP merupakan sebuah bahasa pemograman yang bersumber Perl. Sedangkan Perl merupakan pengembangan bahasa C. Fungsi yang dimiliki oleh PHP sangat lengkap sehingga tidak perlu membuat fungsi sendiri karena daftar fungsi PHP yang lengkap menjadikan baris perintah semakin efisien.

2.2.10 MYSQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manahemen basis data SQL atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi diseluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License(GPL), tetapi mereka menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaanya tidak cocok dengan penggunaan GPL[9].

2.2.11 Entity Relantionship Diagram (ERD)

ERD merupakan suatu model jaringan menggunakan susunan data yang disimpan dalm sistem secara abstrak. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. ERD menggunakan sejumlah notasi dan symbol untuk menggambarkan strukturr dan hubungan antar data. Terdapat tiga simbol yang digunakan yaitu[9]:


(52)

38

1. Entitas, adalah suatu objek yang dapat diidentifikasi dalam lingkungan pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat.

2. Atribut, entitas mempunyai elemen yang disebut atribut dan berfungsi mendeskripsikan karakter entitas.

3. Hubungan, entitas dapat berhubungan satu sama lain, hubungan ini dinamakan relationship.

2.2.12 Kamus Data

Kamus Data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasikan semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yan sama tentang masukan dan keluaran, penyimpanan dan proses[9]


(53)

125 BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan menjelaskan kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil-hasil pembahasan bab-bab sebelumnya serta saran untuk perbaikan yang dilakukan untuk pengembangan sistem.

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan analisis, perancangan dan pengujian. Maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut

1. Knowledge Management System ini dapat membantu pegawai tetap maupun pegawai kontrak dalam memelihara, mengumpulkan, mengolah dan mendistribusikan pengetahuan pengalaman pengerjaan proyek dari pegawai lain.

2. Knowledge Management System ini dapat membantu pegawai dibagian

controlling untuk sharing pengertahuan pengalaman pengawasan proyek dalam mengawasi pemakaian bahan. Mengawasi keberadaan peralatan, mengawasi ketepatan waktu dan biaya pekerjaan proyek.

5.2 Saran

Untuk pengembangan kedepannya dari Knowledge Management System ini, ada beberapa saran yang dapat dilakukan yaitu:

1. Tampilan antarmuka pada Knowledge Management System ini harus diperbaiki dengan yang lebih menarik lagi.

2. Diharapkan Knowlegde Management System yang telah dibangun ini dapat dijadikan sebagai sistem mobile.

3. Penggunaan metode yang lebih tepat pada proses pencarian dan pemeriksaan kesamaan antara dokumen yang baru dengan dokumen yang sudah ada, guna mempercepat proses berjalannya sistem.


(1)

kekuatan yang utama/mayor (peringkat 2) dan yang sekunder/minor (peringkat 1), sedangkan untuk kelemahan yang utama/mayor (peringkat 1) dan yang sekunder/minor (peringkat 2). Begitu juga untuk faktor kunci eksternal, yang merupakan peluang; 1 = rendah (kurang efektif) dan 2 = tinggi (cukup efektif), sedangkan untuk ancaman; 1 = tinggi (cukup efektif) dan 2 = rendah (kurang efektif).

3. Membuat matriks evaluasi faktor internal (EFI) dan evaluasi faktor eksternal (EFE)

Hasil identifikasi faktor-faktor kunci internal yang merupakan kekuatan dan kelemahan, pembobotan dan rating dipindahkan ke tabel matriks Evaluasi Faktor Internal (EFI) untuk diberi skor bobot x rating. Skor faktor-faktor kunci internal yang merupakan kekuatan dan kelemahan masing-masing dijumlah dan kemudian diperbandingkan. Sedangkan hasil identifikasi faktor-faktor kunci eksternal yang merupakan peluang dan ancaman, pembobotan dan rating dipindahkan ke tabel matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) untuk diberi skor bobot x rating. Skor faktor-faktor kunci eksternal yang merupakan peluang dan ancaman masing-masing dijumlah dan kemudian diperbandingkan.

4. Membuat matriks posisi

Hasil analisis pada tabel matriks evaluasi faktor internal dan eksternal dipetakan pada matriks posisi dengan cara sebagai berikut:

- Sumbu horizontal (x) menunjukkan kekuatan dan kelemahan, sedangkan sumbu vertikal (y) menunjukkan peluang dan ancaman.

- Posisi perusahaan ditentukan dengan hasil analisis sebagai berikut:

- Kalau peluang lebih besar daripada ancaman maka nilai y>0 dan sebaliknya ancaman lebih besar daripada peluang maka nilai y<0.

- Kalau kekuatan lebih besar daripada kelemahan maka nilai x>0 dan sebaliknya kelemahan lebih besar daripada kekuatan maka nilai x<0.


(2)

Gambar 2. 6 Matriks Posisi Analisis SWOT

Kuadran I: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan perusahaan

tersebut, memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategi).

Kuadran II: Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).

Kuadran III: Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar tetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang baik.

Kuadran IV: Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,

perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Strategi yang diambil adalah defensif, penciutan atau likuidasi.


(3)

Setelah langkah-langkah sebelumnya selesai, langkah selanjutnya membuat Matrik SWOT. Langkah ini bertujuan untuk menganalisis seluruh faktor internal dan eksternal yang ada diperusahaan. Pada matrik ini dihasilkan empat macam strategi organisasi yakni sebagai berikut:

Gambar 2. 7 Matrik SWOT

1. Strategi S-O

Strategi S-O memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal. Semua pimpinan menginginkan organisasi yang meraka pimpin berada dalam posisi dimana kekuatan internal dapat digunakan untuk mengambil keuntungan dari berbagai trend dan kejadian eksternal.

2. Strategi W-O

Strategi W-O bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Namun terkadang peluang-peluang besarmuncul tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghalanginya memanfaatkan peluang tersebut.

3. Strategi S-T

Strategi S-T menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Hal ini bukan


(4)

berarti bahwa suatu organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman secara langsung didalam lingkungan eksternal.

4. Strategi W-T

Strategi W-T merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi yang menghadapi berbagai macam ancaman eksternal dan kelemahan internal benar-benar dalam posisi yang membahayakan.

2.2.9 PHP

Personal Home Page (PHP) adalah sebuah bahasa pemograman berbasis web yang mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan bahasa pemograman web yang lain[9]. PHP merupakan sebuah bahasa pemograman yang bersumber Perl. Sedangkan Perl merupakan pengembangan bahasa C. Fungsi yang dimiliki oleh PHP sangat lengkap sehingga tidak perlu membuat fungsi sendiri karena daftar fungsi PHP yang lengkap menjadikan baris perintah semakin efisien.

2.2.10 MYSQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manahemen basis data SQL atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi diseluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License(GPL), tetapi mereka menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaanya tidak cocok dengan penggunaan GPL[9].

2.2.11 Entity Relantionship Diagram(ERD)

ERD merupakan suatu model jaringan menggunakan susunan data yang disimpan dalm sistem secara abstrak. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. ERD menggunakan sejumlah notasi dan symbol untuk menggambarkan strukturr dan hubungan antar data. Terdapat tiga simbol yang digunakan yaitu[9]:


(5)

pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat.

2. Atribut, entitas mempunyai elemen yang disebut atribut dan berfungsi mendeskripsikan karakter entitas.

3. Hubungan, entitas dapat berhubungan satu sama lain, hubungan ini dinamakan relationship.

2.2.12 Kamus Data

Kamus Data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasikan semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yan sama tentang masukan dan keluaran, penyimpanan dan proses[9]


(6)

125

hasil pembahasan bab-bab sebelumnya serta saran untuk perbaikan yang dilakukan untuk pengembangan sistem.

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan analisis, perancangan dan pengujian. Maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut

1. Knowledge Management System ini dapat membantu pegawai tetap

maupun pegawai kontrak dalam memelihara, mengumpulkan, mengolah dan mendistribusikan pengetahuan pengalaman pengerjaan proyek dari pegawai lain.

2. Knowledge Management System ini dapat membantu pegawai dibagian

controlling untuk sharing pengertahuan pengalaman pengawasan proyek dalam mengawasi pemakaian bahan. Mengawasi keberadaan peralatan, mengawasi ketepatan waktu dan biaya pekerjaan proyek.

5.2 Saran

Untuk pengembangan kedepannya dari Knowledge Management System ini, ada beberapa saran yang dapat dilakukan yaitu:

1. Tampilan antarmuka pada Knowledge Management System ini harus diperbaiki dengan yang lebih menarik lagi.

2. Diharapkan Knowlegde Management System yang telah dibangun ini dapat dijadikan sebagai sistem mobile.

3. Penggunaan metode yang lebih tepat pada proses pencarian dan pemeriksaan kesamaan antara dokumen yang baru dengan dokumen yang sudah ada, guna mempercepat proses berjalannya sistem.