Ilmu Pengetahuan Sosial 77
d. Tanam Paksa
Pada tahun 1830 Van den Bosch menerapkan Sistem Tanam Paksa Cultuur Stelsel. Kebijakan ini diberlakukan karena Belanda menghadapi kesulitan keuangan
akibat perang Jawa atau Perang Diponegoro 1825-1830, dan Perang Belgia 1830- 1831.
Tanam Paksa yang diberlakukan oleh pemerintah Belanda memiliki ketentuan yang sangat memberatkan bagi masyarakat Indonesia. Apalagi pelaksanaan yang
lebih berat karena penuh dengan penyelewengan sehingga semakin menambah penderitaan rakyat Indonesia. Banyak ketentuan yang dilanggar atau diselewengkan
baik oleh pegawai barat maupun pribumi. Praktik-praktik penekanan dan pemaksaan terhadap rakyat tersebut antara lain adalah :
1. Ketentuan bahwa tanah yang digunakan untuk tanaman wajib hanya
1 5
dari tanah yang dimiliki rakyat, kenyataanya selalu lebih bahkan sampai ½ bagian
dari tanah yang dimiliki rakyat. 2. Kelebihan hasil panen tanaman wajib tidak pernah dibayarkan.
3. Waktu untuk kerja wajib melebihi dari 66 hari, dan tanpa imbalan yang memadai. 4. Tanah yang digunakan untuk tanaman wajib tetap dikenakan pajak.
Penderitaan rakyat Indonesia akibat kebijakan tanam paksa ini dapat dilihat dari jumlah angka kematian rakyat Indonesia yang tinggi akibat kelaparan dan penyakit
kekurangan gizi. Pada tahun 1848-1850 karena terjadi paceklik
9 10
penduduk Grobogan Jawa Tengah mati kelaparan, dari jumlah penduduk yang semula 89.000
orang, yang dapat bertahan hanya 9000 orang. Penduduk Demak yang semula berjumlah 336.000 orang, hanya tersisa sebanyak 120.000 orang. Data ini belum
termasuk data penduduk di daerah lain yang menunjukkan betapa mengerikannya masa penjajahan saat itu.
Tahukah kamu, dalam kebijakan tanam paksa terdapat beberapa ketentuan seperti berikut ini.
1. Penduduk wajib menyerahkan seperlima tanahnya untuk ditanami tanaman wajib. 2. Tanah yang ditanami tanaman wajib bebas dari pajak.
3. Waktu yang digunakan untuk pengerjaan tanaman wajib tidak melebihi untuk menanam padi.
4. Apabila harga tanaman wajib setelah dijual melebihi besarnya pajak tanah, kelebihannya dikembalikan kepada penduduk.
5. Kegagalan panen tanaman wajib bukan kesalahan penduduk menjadi tanggung jawab Pemerintah Belanda.
Wawasan
Di unduh dari : Bukupaket.com
78 Kelas VIII SMPMTs
Semester 1
Penjajah memandang Indonesia layaknya sebagai barang yang dapat diperjual belikan. Mereka hanya menginginkan keuntungan dari Indonesia. Tahukah kamu,
bahwa Inggris dan Belanda pernah melakukan tukar menukar wilayah jajahan di Indonesia?
Kamu perhatikan peta Sumatra dan Semenanjung Malaya berikut ini 6. Penduduk dalam pekerjaannya dipimpin penguasa pribumi, sedangkan pegawai
Eropa sebagai pengawas, pemungut, dan pengangkut. 7. Penduduk yang tidak memiliki tanah, harus melakukan kerja wajib selama
seperlima tahun 66 hari, dan mendapatkan upah.
Penjajahan telah menyebabkan penderitaan luar biasa rakyat Indonesia. Kemerdekaan saat ini merupakan sebagian hasil penderitaan bangsa
Indonesia masa lalu. Kerja paksa masa penjajahan telah menghasilkan bangunan jalan yang digunakan masyarakat hingga saat ini. Sepantasnya
kalian selalu mendoakan rakyat yang menjadi korban pada masa penjajahan. Bangsa Indonesia juga harus selalu kerja keras untuk mencapai
keberhasilan pembangunan.
Renungkan
Sumber: lonelyplanet.com
Gambar 1.40. Sumatra dan Semenanjung Malaya
Di unduh dari : Bukupaket.com
Ilmu Pengetahuan Sosial 79
Perhatikan letak daerah Bengkulu di Pulau Sumatra, Singapura dan Malaka di Semenanjung Malaya. Tahukah kamu awalnya Singapura dan Malaka merupakan
jajahan Belanda, sedangkan Bengkulu merupakan jajahan Inggris. Pada tahun 1824 Inggris dan Belanda sepakat melakukan barter kedua wilayah tersebut. Malaka
dan Singapura ditukar dengan Bengkulu. Belanda menyerahkan Malaka dan Semenanjung Melayu termasuk Penang dan Singapura kepada Inggris. Sedangkan,
Inggris menyerahkan Bengkulu dan seluruh kepemilikannya pada pulau Sumatra kepada Belanda. Pertukaran kekuasaan ini juga termasuk dalam Kepulauan Karimun,
Batam, dan pulau-pulau lain yang terletak sebelah selatan dari Selat Singapura. Barter tersebut merupakan bukti bagaimana penjajah memberlakukan daerah jajahan
sebagai sumber pendapatan semata. Salah satu alasan barter Malaya dan Bengkulu, agar Belanda mudah mengontrol kekuasaannya di Pulau Sumatra.
4. Melawan Keserakahan Penjajah
Kamu amati gambar 1.41. Bandingkan luas negara Indonesia dan Belanda. Kira-kira berapa kali lipat luas Indonesia dibandingkan Belanda? Negeri Indonesia
yang jauh lebih luas dibandingkan wilayah Belanda. Pada masa lalu Indonesia hanya dianggap sebuah provinsi bagi bangsa Belanda, Indonesia sebagai provinsi juga tidak
diperlakukan sama dengan masyarakat Belanda di Eropa. Belanda hanya menguras kekayaan Indonesia untuk kemakmuran negerinya. Bagaimanakah reaksi masyarakat
Indonesia? Tentu saja mereka melawan. Kamu akan mempelajari perlawanan- perlawanan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia dengan mencermati uraian
berikut
Sumber: sipil-uph.tripod.com
Gambar 1.41. Peta Eropa dan Asia, perbandingan luas Indonesia dan Belanda
Di unduh dari : Bukupaket.com
80 Kelas VIII SMPMTs
Semester 1
a. Perlawanan terhadap Persekutuan Dagang