Analisis Local Area Network (LAN) Pada Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Kebutuhan akan komunikasi data antara dua komputer atau lebih dewasa ini semakin meningkat baik dalam kegiatan bisnis maupun pendidikan. Komunikasi data ini dapat diwujudkan dalam suatu jaringan komputer yang dapat menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya. Dengan menerapkan jaringan komputer di suatu instansi baik untuk keperluan bisnis maupun pendidikan, dipercaya dapat meningkatkan kinerja instansi tersebut maupun untuk mengefektifkan kerja dalam usaha untuk meningkatkan profit bisnis yang sedang dijalankan. Pengetahuan tentang jaringan komputer menjadi hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan diatas.

Suatu komunikasi dikatakan berhasil atau sukses apabila dapat memuat informasi yang banyak dalam sekali pengiriman perdetiknya dan jarak yang dapat ditempuh oleh sinyal tersebut sehingga sinyal dapat diterima sesuai dengan terkirim. Untuk dapat mewujudkan komunikasi tersebut haruslah didukung dengan peralatan yang tepat dan tentunya sistem jaringan yang tepat. Seperti hal nya komunikasi pada Jaringan LAN (Local Area Network).

Local Area Network atau biasa disingkat LAN adalah jaringan lokal yang areanya tidak luas, biasanya hanya mencakup satu buah gedung saja. LAN banyak digunakan di perkantoran untuk berkomunikasi menggunakan komputer. Kantor Pertamina UPMS III Balongan adalah salah satu kantor yang menerapkan LAN untuk berkomunikasi melalui komputer. Namun terkadang komunikasi tidak lancar dikarenakan adanya beberapa masalah dalam sistem jaringannya. Seperti pengiriman data antar komputer yang rata-rata memiliki kecepatan yang lambat atau koneksi yang tiba-tiba terputus. Hal ini dapat mengganggu kinerja para pekerja di kantor tersebut.


(2)

Maka dari itu, dijelaskan untuk memaparkan Analisis Local Area Network (LAN) pada Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan untuk mengetahui penyebab masalah tersebut dan untuk memenuhi salah satu prasyarat mata kuliah Kerja Praktek.

1.2.Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa hal dengan sebagai berikut :

1. Apa fungsi dari LAN yang diterapkan di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan ?

2. Perangkat keras apa saja yang digunakan untuk membangun jaringan tersebut ?

3. Topologi apa yang digunakan ?

4. Apa kelebihan dan kekurangan dari LAN yang diterapkan ?

5. Mengapa kecepatan komunikasi di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan cenderung lebih lambat atau bahkan terkadang jaringan terputus ?

1.3.Maksud dan Tujuan 1.3.1. Maksud

Maksud yang dibahas dalam analisis ini adalah untuk membantu memahami Local Area Network (LAN) dan untuk memenuhi salah satu prasyarat mata kuliah Kerja Praktek.

1.3.2. Tujuan

Adapun tujuan yang akan dicapai pada analisis ini adalah untuk menganalisa fungsi dari jaringan yang diterapkan di Kantor PT. Pertamina UPMS III Balongan dan mengetahui penyebab dari permasalahan-permasalahan jaringan yang muncul di Kantor PT. Pertamina UPMS III Balongan.


(3)

3

1.4.Batasan Masalah

Pembahasan permasalahan diharapkan tidak menyimpang dari pokok permasalahan, sehingga dalam penyelesaian masalah ini akan dibatasi pada beberapa hal berikut ini :

1. Jaringan yang dianalisis adalah Local Area Network (LAN) pada Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan.

2. Peralatan yang digunakan sebagai pendukung penerapan Local Area Network (LAN).

3. Implementasi perangkat CISCO dalam Local Area Network (LAN). 4. Analisis masalah yang dihadapi saat berkomunikasi melalui LAN.

1.5.Metode Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan selama Kerja Praktek adalah sebagai berikut :

1. Metode Observasi

Selama observasi dilakukan secara langsung ke Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan.

2. Metode Wawancara

Mengajukan beberapa pertanyaan pada pemakai (user) dan pada IT Support di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan.

3. Metode Studi Literatur

Mempelajari bahan-bahan pustaka dan referensi e-book yang berkaitan dengan topik yaitu mengenai LAN dan CISCO.


(4)

1.6.Sistematika Penulisan

Laporan Kerja Praktek ini akan dibagi dalam empat bab. Gambaran masing-masing bab akan dijelaskan di bawah ini.

Bab I Pendahuluan

Bab ini memuat uraian-uraian yang berhubungan dengan Latar Belakang, Perumusan Masalah, Maksud dan Tujuan, Batasan Masalah, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini dijelaskan tentang sejarah perusahaan, Logo Perusahaan, Badan Hukum Perusahaan, Struktur Organisasi dan Job Description beserta landasan teori yang mengenai jaringan.

Bab III Pembahasan

Bab ini dijelaskan tentang analisis Local Area Network (LAN) yang diterapkan di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan.

Bab IV Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan dari analisis jaringan yang diterapkan pada Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan, serta saran untuk menanggulangi masalah-masalah yang timbul pada Local Area Network (LAN) di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan.


(5)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Profil Tempat Kerja Praktek

2.1.1. Sejarah Instansi

PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957 dengan nama PT PERMINA. Pada tahun 1961 perusahaan ini berganti nama menjadi PN PERMINA dan setelah merger dengan PN PERTAMIN di tahun 1968 namanya berubah menjadi PN PERTAMINA. Dengan bergulirnya Undang Undang No. 8 Tahun 1971 sebutan perusahaan menjadi PERTAMINA. Sebutan ini tetap dipakai setelah PERTAMINA berubah status hukumnya menjadi PT PERTAMINA (PERSERO) pada tanggal 17 September 2003 berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2001 pada tanggal 23 November 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

Sesuai akta pendiriannya, maksud dari Perusahaan Perseroan adalah untuk menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi, baik di dalam maupun di luar negeri serta kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha di bidang minyak dan gas bumi tersebut.

Adapun tujuan dari Perusahaan Perseroan adalah untuk:

1. Mengusahakan keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan Perseroan secara efektif dan efisien.

2. Memberikan kontribusi dalam meningkatkan kegiatan ekonomi untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.


(6)

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi beserta hasil olahan dan turunannya.

2. Menyelenggarakan kegiatan usaha di bidang panas bumi yang ada pada saat pendiriannya, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang telah mencapai tahap akhir negosiasi dan berhasil menjadi milik Perseroan.

3. Melaksanakan pengusahaan dan pemasaran Liquified Natural Gas (LNG) dan produk lain yang dihasilkan dari kilang LNG.

4. Menyelenggarakan kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam nomor 1, 2, dan 3.

Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang MIGAS baru, Pertamina tidak lagi menjadi satu-satunya perusahaan yang memonopoli industri MIGAS dimana kegiatan usaha minyak dan gas bumi diserahkan kepada mekanisme pasar.


(7)

7

2.1.2. Logo Instansi

Seperti perusahaan lain, PT. Pertamina juga memiliki logo perusahaan yang tampak pada Gambar 2.1 berikut ini.

Gambar 2.1 Logo PT. Pertamina

2.1.3. Badan Hukum Instansi

PT PERTAMINA (PERSERO) didirikan berdasarkan akta Notaris Lenny Janis Ishak, SH No. 20 tanggal 17 September 2003, dan disahkan oleh Menteri Hukum & HAM melalui Surat Keputusan No. C-24025 HT.01.01 pada tanggal 09 Oktober 2003. Pendirian Perusahaan ini dilakukan menurut ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (Persero), dan Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 2001 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 dan peralihannya berdasarkan PP No.31 Tahun 2003 "TENTANG PENGALIHAN BENTUK PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI NEGARA (PERTAMINA) MENJADI PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)".


(8)

2.1.4. Struktur Organisasi dan Job Description

Berikut adalah gambar struktur organisasi dari PT. Pertamina Upms III Balongan terlihat pada Gambar 2.2.


(9)

9


(10)

2.2.Landasan Teori

Komunikasi dapatlah diartikan pentransferan informasi dari satu pihak ke pihak yang lain. Transfer informasi ini dilakukan dengan memodulasikan informasi pada gelombang elektromagnetik yang bertindak sebagai pembawa (carrier) sinyal informasi tersebut. Selanjutnya setelah tiba di tujuan, maka untuk memperoleh informasi yang asli dilakukan demodulasi.

2.2.1. Definisi Jaringan

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama sama menggunakan hardware atau software yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, printer atau peripheral yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.

2.2.2. Sejarah Jaringan Komputer

Konsep jaringan komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika dari sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Harvard University yang dipimpin Prof H. Aiken. Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan kaidah antrian.

Di tahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal. Untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), maka untuk pertama kali bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai


(11)

10

nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi komunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.

Gambar 2.3 Jaringan Komputer Model TSS

Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing). Seperti pada gambar 2.4 dibawah ini , dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri di setiap host komputer. Dalam proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host

komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.


(12)

Gambar 2.4 Jaringan Komputer Model Distributed Processing

Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN. Demikian pula ketika internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa WAN.

2.2.3. Jenis Jaringan Komputer

Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu :

2.2.3.1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan

workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumber daya (misalnya printer) dan saling bertukar informasi.


(13)

12

Gambar 2.5 Local Area Network (LAN)

2.2.3.2. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.


(14)

2.2.3.3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.

Gambar 2.7 Wide Area Network

2.2.3.4. Internet

Sebenarnya terdapat banyak jaringan di dunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak compatible dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang dibuat disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras


(15)

14

maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang interkoneksi inilah yang disebut internet.

Gambar 2.8 Internet

2.2.3.5. Jaringan Tanpa Kabel

Jaringan tanpa kebel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka seharusnya jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.


(16)

Gambar 2.9 Jaringan Tanpa Kabel

2.2.4. Topologi Jaringan Komputer

Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, token ring, star dan peer to peer network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.

2.2.4.1. Topologi Bus

Topologi bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel sepaksi menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain.


(17)

16

Gambar 2.10 Topologi Bus

Topologi Bus terlihat pada skema di atas. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu :

Keuntungan : 1. Hemat kabel

2. Layout kabel sederhana 3. Mudah dikembangkan

Kerugian :

1. Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil 2. Kepadatan lalu lintas

3. Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi 4. Diperlukan repeater untuk jarak jauh

2.2.4.2. Topologi Token Ring

Topologi Token RING terlihat pada gambar diatas. Metode Token RING

(sering disebut dengan ring) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan ke setiap simpul dan setiap


(18)

informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan.

Gambar 2.11 Topologi Token Ring

Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini, yaitu : Keuntungan :

1. Hemat kabel Kerugian :

1. Peka terhadap kesalahan

2. Pengembangan jaringan lebih kaku

2.2.4.3. Topologi Star

Merupakan kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut ke semua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasiun primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client/server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server.


(19)

18

Gambar 2.12 Topologi Star Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini, yaitu : Keuntungan :

1. Paling fleksibel

2. Pemasangan atau perubahan stasiun sangat mudah dan tidak menggangu bagian jaringan lain.

3. Kontrol terpusat

4. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan atau kerusakan 5. Kemudahan pengelolaan jaringan

Kerugian : 1. Boros kabel

2. Perlu penanganan khusus

3. Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis

2.2.4.4. Topologi Mesh (Mesh Topology)

Topologi Mesh adalah suatu topologi yang memang didisain untuk memiliki tingkat restorasi dengan berbagai alternatif rute atau penjaluran yang biasanya disiapkan dengan dukungan perangkat lunak atau software.


(20)

Gambar 2.13 Topologi Mesh

Komponen utama yang digunakan dalam topologi mesh ini adalah Digital Cross Connect (DXC) dengan satu atau lebih dari dua sinyal aggregate, dan tingkat cross connect (koneksi persilangan) yang beragam pada level sinyal SDH. Topologi jaringan mesh ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran ini harus disediakan untuk membentuk suatu jaringan topologi mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, dengan n adalah jumlah sentral). Tingkat kerumitan yang terdapat pada jaringan mesh ini sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.

2.2.4.5. Topologi Tree

Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat.Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarkiyang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah dan makin keatas mempunyai hirarki semakni tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer.


(21)

20

Gambar 2.14 Topologi Tree Ciri-ciri jaringan tree:

a. Merupakan pengembangan dari topologi star.

b. Jaringan topologi tree digunakan untuk mendukung algoritma searching dan sorting.

c. Setiap tangkai (node) dalam tree akan dihubungkan pada pusat hub yang berada pada awal traffic rangkaian.

2.2.5. Model Hubungan 2.2.5.1. Peer to peer

Peer artinya rekan sekerja. Peer to peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah penggunaan program, data dan printer secara bersama-sama.

Sistem jaringan ini juga dapat dipakai di rumah. Pemakai komputer yang

memiliki komputer ‘kuno’, misalnya AT, dan ingin membeli komputer baru,

katakanlah Pentium II, tidak perlu membuang komputer lamanya. Ia cukup memasang network card di kedua komputernya kemudian dihubungkan dengan


(22)

kabel yang khusus digunakan untuk sistem jaringan. Dibandingkan dengan ketiga cara diatas, sistem jaringan ini lebih sederhana sehingga lebih mudah dipelajari dan dipakai.

Gambar 2.15 Peer To Peer

2.2.5.2. Client server

Pada jaringan Client Server terdapat sebuah komputer yang berfungsi sebagai server, sedangkan komputer yang lain bekerja sebagai clien. Sesuai namanya maka komputer server berfungsi dan bertugas melayani seluruh kompuetr yang terdapat dalam jaringan tersebut. Adapun bentuk pelayanan yang diberikan server adalah :

a. Disk sharing yaitu berupa penggunaan kapasitas disk secara bersama – sama pada kompuetr client.

b. Print sharing yaitu berupa penggunaan perangkat printer secara bersama – sama,

c. Penggunaan perangkat lain secara bersama demikian pula dengan data dan system aplikasi yang ada,


(23)

22

e. Mengatur dan mengontrol hak dan waktu akses perangkat – perangkat yang ada dalam jaringan.

Sedangkan komputer client sesuai namanya menerima dari komputer server yaitu dimana pengguna jaringan dapat mengakses dan memanfaatkan pelayanan yang diberikan oleh kompuetr server. Dalam sebuah jaringan komputer client biasanya menggunakan kom[puetr yang memiliki keampuan lebih rendah dari komputer server, meskipun tidak selalu demikian.

Gambar 2.16 Client-Server

2.2.6. Manfaat Jaringan 2.2.6.1. Resource Sharing

Dalam menggunakan sumberdaya yang ada secara bersama – sama, missal seorang pengguna yang berada 100 km jauhnya dari suatu data, tidak mendapatkan kesulitan dalam menggunakan data tersebut, seolah – olah data tersebut berada didekatnya. Hal ini sering dikaitkan bahwa jaringan komputer mengatasi masalah jarak.


(24)

2.2.6.2. Reliabilitas Tinggi

Dalam jaringan komputer kita akan mendapatkan realibilitas yang tinggi dalam memiliki sumber alternative persediaan, misalnya semua file dapat disimpan atau dicopy ke dua, tiga atau lebih komputer yang terkoneksi kejaringan. Sehingga bila salah satu mesin rusak, salinan dimesin yang lain bias digunakan.

2.2.6.3. Menghemat Uang

Komputer berukuran kecil mempunyai rasio harga / kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan komputer yang besar. Komputer besar seperti mainframe memiliki kecepatan kira – kira sepuluh kali lipat kecepatan komputer kecil / pribadi. Ketidak seimbangan rasio harga / kinerja dan kecepatan inilah membuat para perancang sistemuntuk membangun system yang terdiri dari komputer – komputer pribadi.

2.2.7. Perangkat Keras Jaringan 2.2.7.1. Networ Interface Card (NIC)

Gambar 2.17 Network Interface Card

Kartu jaringan atau Lan card dipasang pada setiap komputer yang akan dihubungkan ke suatu jaringan computer. Banyak jenis dan merk kartu jaringan yang tersedia di pasar, namun beberapa hal pokok yang perlu diketahui dari kartu jaringan yaitu type kartu ISA atau PCI dengan kecepatan 10 atau 10/100 Mbps, harus disesuaikan dengan tipe Ethernet HUB atau switching yang akan digunakan,


(25)

24

jenis protocol dan jenis kabel yang didukungnya disamping itu juga mengesampingkan kwalitas produk. Komputer jenis terbaru tidak dilengkapi dengan slot ISA bahkan Network Interface umumnya merupakan Onboard system artinya sudah tersedia pada mainboard sehingga tidak perlu lagi dipasang Lan Card

Sesuai dengan besarnya tingkat kebutuhan akan jaringan komputer, sudah banyak mainboard komputer jenis terbaru dilengkapi kartu jaringan secara on board. Kwalitasnya bagus namun penulis berpendapat lebih baik menggunakan kartu jaringan yang terpisah. Salah satu keuntungannya adalah dapat memilih merk tertentu dan mudah diganti apabila terjadi kerusakan.

2.2.7.2. Hub atau Concentrator

Gambar 2.18 Hub

Hub adalah perangkat jaringan yang terdiri dari banyak port untuk menghubungkan Node atau titik sehingga membentuk jaringan yang saling terhubung dalam topologi star. Jika jumlah port yang tersedia tidak cukup untuk menghubungkan semua komputer yang akan dihubungkan ke dalam satu jaringan dapat digunakan beberapa hub yang dihubungkan secara up-link.

Port yang tersedia biasanya sampai 8, 16, 24 atau lebih banyak sesuai kebutuhan Anda. Untuk kecepatan, Anda dapat menggunakan HUB 10 atau Switch 10/100. Sebaiknya menggunakan 10/100 karena dapat digunakan untuk jaringan berkecepatan maksimal 10 atau 100. Hub ada yang mendukung


(26)

pemggunaan kabel coax yang menukung topologi BUS dan UTP yang mendukung topologi STAR. Namun type terbaru cenderung hanya menyediakan dukungan untuk penggunaan kabel UTP.

2.2.7.3. Switch

Gambar 2.19 Switch

Merupakan pengembangan dari konsep Bridge. Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu through dan store and forward. Switch cut-through mempunyai kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tijuannya, sedangkan switch store and forward merupakan kebalikannya. Switch ini menerima dan memeriksa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan dan untuk memeriksa satu paket merlukan waktu, tetapi proses ini memungkinkan switch mengetahui adanya kerusakan pada paket data dan mencegahnya agar tidak mengganggu jaringan.

Dengan Swith terdapat beberapa kelebihan karena semua segmen jaringan memiliki bandwidth 10 Mbps penuh. Tidak terbagi seperti share network pada penggunaan Hub.


(27)

26

2.2.7.4. Modem

Gambar 2.20 Type Modem ADSL

Satu-satunya saat modem tidak diperlukan adalah saat telephone tombol digunakan sebagai terminal. Semua saluran jaringan komputer lain memerlukan modem pada tiap ujungnya. Modem dirancang untuk beroperasi pada kecepatan tertentu biasanya 300, 1200, 2400, 4800 atau 96000 bit per detik dan seterusnya kecepatan modem menentukan kecepatan transmisi data.

ADSL adalah type modem untuk penggunaan accses internet kecepatan tinggi. Umumnya modem ADSL merupakan integrasi dari modem, firewall dan ethernet switch serta router dan mungkin juga dengan transiever. Modem ADSL bekerja pada frekwensi yang berbeda dengan frekwensi yang digunakan dalam percakapan telephon sehingga saluran telephon dapat digunakan untuk percapapan bersamaan dengan penggunaan transmisi data melelalui modem ADSL.


(28)

2.2.7.5. Router

Gambar 2.21 Router

Router tidak mempunyai kemampuan untuk mempelajari, namun dapat menentukan path (alur) data antara dua jaringan yang paling eficien. Router beroperasi pada lapisan Network (lapisan ketiga OSI.). Router tidak mempedulikan topologi dan tingkat acces yang digunakan oleh jaringan. Karena ia beroperasi pada lapisan jaringan. Ia tidak dihalangi oleh media atau protokol komunikasi. Bridge mengetahui tujuan ahir paket data, Router hanya mengetahui dimana router berikutnya ditempatkan. Ia dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan yang menggunakan protokol tingkat tinggi yang sama.

Jika paket data tiba pada router, ia menentukan rute yang terbaik bagi paket dengan mengadakan pengecekan pada tabel router. Ia hanya melihat hanya melihat paket yang dikirimkan kepadanya oleh router sebelumnya.


(29)

28

2.2.7.6. Kabel 2.2.7.6.1. Coaxial

Gambar 2.22 Kabel Coaxial

Terdiri atas dua kabel yang diselubungi oleh dua tingkat isolasi. Tingkat isolasi pertama adalah yang paling dekat dengan kawat konduktor tembaga. Tingkat pertama ini dilindungi oleh serabut konduktor yang menutup bagian atasnya yang melindungi dari pengaruh elektromagnetik. Sedangkan bagian inti yang digunakan untuk transfer data adalah bagian tengahnya yang selanjutnya ditutup atau dilindungi dengan plastik sebagai pelindung akhir untuk menghindari dari goresan kabel.

Beberapa jenis kabel Coaxial lebih besar dari pada yang lain. Makin besar kabel, makin besar kapasitas datanya, lebih jauh jarak jangkauannya dan tidak begitu sensitif terhadap interferensi listrik.


(30)

2.2.7.6.2. Unshielded Twisted Pair (UTP)

Gambar 2.23 Kabel UTP

Kabel twisted pair terjadi dari dua kabel yang diputar enam kali per-inchi untuk memberikan perlindungan terhadap interferensi listrik ditambah dengan impedensi, atau tahanan listrik yang konsisten. Nama yang umum digunakan untuk kawat ini adalah IBM jenis/kategori 3. Secara singkat kabel UTP adalah murah dan mudah dipasang, dan bisa bekerja untuk jaringan skala kecil.

2.2.7.6.3. Shielded Twisted Pair (STP)

Gambar 2.24 Kabel STP

Kabel STP sama dengan kabel UTP, tetapi kawatnya lebih besar dan diselubungi dengan lapisan pelindung isolasi untuk mencegah gangguan


(31)

30

interferensi. Jenis kabel STP yang paling umum digunakan pada LAN ialah IBM jenis/kategori.

2.2.7.6.4. Serat Optik (Fiber Optik)

Gambar 2.25 Kabel FO

Kabel serat optik mengirim data sebagai pulsa cahaya melalui kabel serat optik. Kabel serat optik mempunyai keuntungan yang menonjol dibandingkan dengan semua pilihan kabel tembaga. Kabel serat optik memberikan kecepatan transmisi data tercepat dan lebih reliable, karena jarang terjadi kehilangan data yang disebabkan oleh interferensi listrik. Kabel serat optik juga sangat tipis dan fleksibel sehingga lebih mudah dipindahkan dari pada kabel tembaga yang berat.

2.2.8. Pemasangan Kabel

Kabel yang digunakan adalah kabel UTP (Unshield Twisted pair) dengan konektornya yaitu RJ-45 (Registered Jack) . Pemasangan kabel UTP ke konektor RJ-45 yaitu dengan metode cross untuk menghubungkan antar sejenis hardware, baik komputer ke komputer ataupun swich-hub ke swich-hub. Dalam hal ini kabel cross digunakan untuk menghubungkan switch-hub ke switch-hub. Selain metode cross, metode Straight through juga digunakan dalam jaringan di PT. PERTAMINA UPms III Balongan untuk menghubungkan antara switch-switch dengan komputer.


(32)

Adapun susunan warna kabel dari metode cross dan straight throught, yaitu : 1. Straight trought

Untuk menyusun warna dari kabel UTPke dalam RJ-45, kedua sisi dari tiap kabel memiliki susunan kabel yang sama terhadap RJ-45. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar.

Gambar 2.26 Susunan Kabel Straight Trought 2. Cross Over

Untuk penyusunan kabel Cross secara satu sisi dengan yang lain sama saja hanya dibedakan dari sisi kedua dari kabel. Apabila straight keduanya sama maka dalam cross sisi keduanya dibedakan atas urutan penyusunan kabelnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar.


(33)

32

Gambar 2.27 Susunan Kabel Cross Over

2.2.9. IP Address

Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai).

Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:


(34)

Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada. Template:BrSemua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah internetwork. Alamat

network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.

Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host di dalam jaringan. Nilai

host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier di mana ia berada.

2.2.9.1. Kelas IP Address 2.2.9.1.1. Kelas A

Alamat-alamat unicast kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya untuk melengkapi oktet pertama akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.

2.2.9.1.2. Kelas B

Alamat-alamat unicast kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.

2.2.9.1.3. Kelas C

Alamat IP unicast kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21


(35)

34

bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah

network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan

host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.

2.2.9.1.4. Kelas D

Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.

2.2.9.1.5. Kelas E

Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.


(36)

Local Area Network (LAN) pada Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan dihubungkan dengan kabel-kabel melalui switch. Pusat dari LAN di Kantor ini berada di ruang kontrol yang biasa disebut Ruang Komlek (Komunikasi Elektronik). Namun belum lama ini ruangan tersebut berganti nama menjadi Ruang IT Region II. Didalam ruangan ini terdapat banyak kabel-kabel yang menghubungkan komputer-komputer dan printer-printer yang terinstalasi di dalam gedung.

Gedung ini terdiri dari dua lantai. Terdapat beberapa ruangan di tiap lantainya. Didalam ruangan tersebut terdapat beberapa komputer yang terhubung dalam jaringan.

3.1.Fungsi Local Area Network (LAN) di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan

Karena Komputer yang berinteraksi ada dalam gedung yang sama, maka dibangun lah Local Area Network. LAN ini sangat cocok untuk diinstalasikan di gedung-gedung yang relatif lebih kecil karena selain biaya instalasinya yang relatif lebih murah, LAN juga lebih mudah untuk diinstalasikan tetapi membawa manfaat yang cukup besar. Berikut adalah beberapa manfaat dari pemakaian LAN.

1. Untuk berkomunikasi melalui komputer.

2. Pemakaian secara bersama sumber daya komputer. 3. Akses bersama ke internet.

4. Pemakaian printer secara bersama.

5. Memungkinkan menggunakan database dan program aplikasi yang sama.


(37)

36

7. Mempermudah dalam pengiriman laporan berkala (laporan mingguan).

3.2.Perangkat Keras yang Digunakan di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan

Komunikasi yang baik dapat menyampaikan informasi dengan cepat dan tepat, artinya informasi yang dikirim harus sampai ke orang yang tepat dalam waktu secepat-cepatnya. Informasi dapat berupa suara atau tulisan yang dibentuk dalam file. File tersebut akan dikirimkan melalui LAN yang kemudian disampaikan ke penerima. Oleh karena itu jaringan yang terinstalasi harus dalam keadaan baik.

Untuk dapat mencapai jaringan yang baik tentunya harus didukung dengan beberapa perangkat keras yang menunjang. Berikut akan dijelaskan perangkat keras yang digunakan pada Local Area Network (LAN) di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan.

3.2.1.Komputer

Komputer memiliki point penting dalam Local Area Network (LAN) yang ada di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan. Komputer menjadi media untuk mengirim dan menerima informasi atau perintah. Dengan menggunakan beberapa softwere pendukung seperti Softwere Windows XP Professional SP 2, Windows 7, dan Windows Server 2000. Beberapa komputer yang ada di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan sebagian besar Operating System(OS)-nya masih menggunakan Windows XP Professional SP2 dan sisanya menggunakan Windows 7. Sedangkan komputer server menggunakan Windows Server 2000.

Local Area Network (LAN) di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan menggunakan metode Client – Server. Komputer client dan server diganti berkala setiap 3 tahun sekali oleh vendor masing-masing yang terkait dengan perusahaan. Berikut pembahasan tentang komputer Server dan komputer Client yang ada di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan.


(38)

3.2.1.1. Server

Komputer server adalah komputer dalam jaringan yang memungkinkan sumber seperti file dan printer untuk dapat digunakan oleh banyak orang atau user dari komputer client. Jadi server merupakan perangkat keras yang berfungsi untuk melayani jaringan client atau workstation yang terhubung ke server tersebut melalui hub atau switch.

Pada umumnya server atau komputer server mempunyai sumber daya seperti misalnya printer dan scanner yang bisa digunakan bersama-sama oleh user pada tiap client atau komputer client. Tetapi berbeda dengan server atau komputer

server yang ada di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan. Server atau komputer server yang ada di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan hanya terdiri dari 1 buah CPU yang terhubung dengan server pusat di Jakarta melalui koneksi internet yang dipasang oleh salah satu Internet Service Provider (ISP). CPU tersebut tidak terhubung dengan monitor, keyboard, atau printer. CPU komputer server hanya bisa dokontrol melalui remote desktop control. Itu pun hanya orang-orang tertentu yang memiliki hak akses yang dapat mengendalikan komputer server tersebut. Jadi, server tidak dapat digunakan oleh sembarang orang.

Pada dasarnya, komputer server berfungsi untuk menyediakan layanan bagi komputer client. Selain itu komputer server di Kantor PT Pertamina UPms III Balongan berfungsi untuk mengontrol penggunaan komputer atau sumber daya oleh komputer client serta berfungsi untuk mengontrol penggunaan data-data penting oleh pengawas data dari kantor pusat di Jakarta. Dan terakhir, komputer

server juga berfungsi sebagai back-up data-data penting dari kantor pusat agar apabila sewaktu-waktu terjadi masalah terhadap komputer server pusat akan di alihkan ke serverback-up.


(39)

38

3.2.1.2. Client atau Workstation

Komputer client atau workstation adalah sebagai tempat login untuk memproses source data di komputer server, artinya komputer client digunakan sebagai tempat kerja dari network. Komputer client digunakan user untuk mengerjakan segala pekerjaan dengan memanfaatkan data dari server.

Di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan terdapat 26 komputer client

atau workstation dan semua komputer tersebut terhubung dengan server melalui

switch. Komputer client atau workstation dapat mengakses layanan umum yang tersedia dalam jaringan, seperti menggunakan printer atau melakukan pengiriman data atau pengambilan data dari satu komputer ke komputer lainnya.

Tabel 3.1 Tabel data jumlah komputer server dan komputer client

No Nama Jumlah (unit) Keterangan 1 Komputer Server 1 CPU

2 Komputer Client 26 CPU, monitor, keyboard, mouse

Komputer client atau workstation yang ada di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan menggunakan IP Address kelas A. Berikut akan ditampilkan data-data komputer client yang ada di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan dalam bentuk tabel. Namun data yang didapat tidak lengkap karena tidak semua komputer dapat di akses. Ada beberapa komputer client yang hanya di akses oleh orang-orang tertuntu yang memiliki hak akses.


(40)

NO. USER MODEL NOMOR SERI Nama Komputer IP

CPU MONITOR MOUSE KEYBOARD

1 Rastam OP 330 C7HDY1S 6418086U H203RRQ 8A90093 Rastam comp 10.56.103.212

2 Sumitro Hadi Harto OP 330 JFVFY1S 88U0JRS H1203S4Q 8A90087 BPMDptBalongan 10.56.103.10

3 Bukhori OP 755 93MH82S 12BOOJL - 129010H Komp ADM 10.56.103.114

4 Dadang OP 330 H9RDY1S 925ODW1 H1506QYP 89P2320 USER7B57E645BF 10.56.103.85

5 Syehfai OP 330 49RDY1S 86U1UTL G1100ZLH 78J010A BHANIADMKEU 10.56.103.198

6 Bhani OP 780 2JLH82S 1311S4L - 12901M2 TERMINAL-47B56B

BHANI 10.56.103.231

7 Bhani OP 780 B8LH82S 1311SPL - 11SOQVW BHANI-KEU 10.56.103.254

8 Bambang OP 330 F7HDY1S 88U8P8U OXN967 88MOI7J BBGKEUBLG 10.56.103.157

9 Rolin OP 780 J8LH82S 131168L - 12902ZX TTUBLGA00GARY 10.56.103.167

10 Dulwani OP 780 FXLH82S 12BOADL - 1290491 LAYJUALBLGCOI 10.56.103.162

11 Toto OP 780 6JLH82S 1311SDL - 12900JM LAYANANJUAL-TTB 10.56.103.161

12 Husein OP 780 DRG842S 9CZOCVC XN966 9CJOAZV DRG842S 10.56.103.117

13

Afrianto

THINK

CENTRE R8P4NEF V165268 LZ9512212MH 542 UM3BLGKUSNOSEC 10.56.103.54

14 Sri wahyu ningsih THINK

CENTRE - - LZ951320YLD 2041 QQ 10.56.103.136


(41)

40

16 Tikno OP.330 D9HDY1s 8808NUU H12025XE 89P1864 sbr 10.56.103.50

17 Suprana OP 780 77LH82S 1311RVL - 1291205 ADMLJPTTUB 10.56.103.223

18 HENI/TINA OP 780 19LH82S 12S1R6L - 12901VS

SUPANGAT- PERSONALIA-TTUBLG

10.56.103.134

19 Sutikno Simcool - 910INCN7J971 - - User-A6CS97372E 10.56.103.173

20 Rahwono>>KHOIRUNNISA OP 780 88MH82S 12C39OL - 12900EF - -

21 Sartono OP 780 15MH82S 13100WL - 12901LZ - -

22 Didin OP 330 - - - - -

23 A. Nugraha OP 780 76LH82S - - 12900KB - -

24 Muhamad OP 780 F5MH82S - - 1290101 - -

25 Endang OP 780 68MH82S - - 78K0W5H - -

26 afrianto THINK


(42)

3.2.2.Kabel

Media transmisi untuk Local Area Network (LAN) yang digunakan di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan adalah kabel. Kabel yang digunakan ada 2 jenis. Yaitu kabel UTP dan kabel Fiber Optik (FO).

Berikut dijelaskan tentang media transmisi yang digunakan pada Local Area Network (LAN) di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan.

3.2.2.1. UTP

Penghubung antara komputer client atau workstation dengan server

digunakan kabel UTP kategori 5, dengan fitting connector RJ45 yang dipasang secara straight sistem.


(43)

42

Gambar 3.2 RJ45

Kabel UTP ini disambungkan dari komputer client atau workstation ke

switch. Begitu pun dengan komputer server, menyambungkan kabel UTP pada

switch sehingga komputer client atau workstation dapat berhubungan dengan komputer server.

3.2.2.2. Fiber Optic (FO)

Fiber optik adalah sebuah kaca murni yang panjang dan tipis serta berdiameter sebesar rambut manusia. Dan dalam penggunaannya beberapa fiber optik dijadikan satu dalam sebuah tempat yang dinamakan kabel optik dan digunakan untuk mengantarkan data digital yang berupa sinar dalam jarak yang sangat jauh.


(44)

Kabel ini digunakan juga pada Local Area Network (LAN) yang diinstalasikan di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan. Tepat nya kabel ini digunakan untuk menyambungkan komputer server pusat Jakarta dengan komputer server yang ada di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan melalui internet, artinya kabel ini terhubung dengan internet dari Internet Service Provider (ISP) sehingga komputer server dapat saling berhubungan.

3.2.3.Switch

Switch yang digunakan pada Local Area Network (LAN) di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan adalah Switch D-Link des 1024R. Switch yang digunakan memiliki 24 port. Switch memiliki keunggulan dibandingkan dengan Hub. Switch dapat langsung mengirim data tepat pada alamat yang dituju, sedangkan Hub tidak. Hub membagi-bagi data ke seluruh komputer yang terhubung dengan Hub itu sendiri, sehingga membuat pengiriman data membutuhkan waktu yang relatif lebih lama.

Gambar 3.4Switch D-Link des 1024R

Penggunaan switch di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan belumlah maksimal. Penggunaan switch terlalu banyak mengakibatkan banyaknya port-port switch yang tidak terpakai. Selain itu kecepatan pengiriman data tidak dapat maksimal karena harus melalui 3 buah switch.


(45)

44

3.2.4.Router

Router yang digunakan pada Local Area Network (LAN) di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan adalah Router Linksys WAP54G. Router Linksys WAP54G berfungsi untuk menghubungkan data dari server Pusat di Jakarta dengan server di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan melalui media internet.

Gambar 3.5 Router Linksys WAP54G


(46)

3.2.5.Modem

Modem yang digunakan pada Local Area Network (LAN) di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan adalah modem DASAN SDSL-CPE PRO.

Gambar 3.7Modem DASAN SDSL-CPE PRO

Fungsi Modem pada Local Area Network (LAN) di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan adalah untuk menghubungkan jaringan dengan internet sehingga komputer yang terhubung dengan jaringan dapat mengakses internet.

3.2.6.Printer

Printer yang digunakan pada Local Area Network (LAN) di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan adalah sebanyak 6 unit yang terdiri dari tiga tipe, yaitu printer Xerox Phaser 3428, Epson LQ 2180, dan HP Officejet 8500.


(47)

46

Gambar 3.8 PrinterXerox Phaser 3428

Gambar 3.9 PrinterEpson LQ 2180


(48)

Printer pada Local Area Network di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan berfungsi untuk mencetak laporan-laporan kerja dan juga untuk mencetak surat-surat yang berhubungan dengan kegiatan kantor.

3.3.Topologi yang Diterapkan pada jaringan di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan

Topologi menunjukan pada suatu cara dimana end sistem atau station yang dihubungkan ke jaringan saling diinterkoneksikan. Jenis topologi yang digunakan pada Local Area Network (LAN) di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan adalah topologi star.

Gambar 3.11 Topologi Star

Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena kemudahan untuk menambah, mengurangi, atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada. Selain itu permasalahan panjang kabel yang harus sesuai (matching) juga tidak menjadi suatu yang penting lagi. Cukup ada kabel maka terhubunglah komputer dengan jaringan beserta sumber daya yang ada di dalamnya.

Keuntungan:

a. Paling fleksibel.

b. Pemasangan atau perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan.


(49)

48

c. Kontrol terpusat.

d. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan atau kerusakan. e. Kemudahan pengelolaan jaringan.

Kerugian:

a. Boros kabel.

b. Perlu penanganan khusus.

c. Kontrol terpusat menjadi elemen yang kritis.

Namun pemberdayaan topologi star pada Local Area Network (LAN) di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan belum maksimal. Hal ini akan dibahas di point selanjutnya.

3.4.Analisis LAN di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan

Local Area Network (LAN) di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan berfungsi untuk menghubungkan komputer client dan komputer server serta untuk menggunakan sumber daya secara bersama-sama. Topologi yang digunakan adalah topologi star dengan switch sebagai consentrator-nya. Berikut akan dijelaskan skema Local Area Network (LAN) di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan beserta dengan kelebihan dan kekurangannya dan juga pembahasan masalah yang sering muncul yang berhubungan dengan jaringan.

3.4.1.Skema Jaringan

Skema ini dibuat berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan dengan IT support Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan.


(50)

(51)

50

3.4.2.Kelebihan dan Kekurangan LAN di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan

Local Area Network (LAN) yang diinstalasikan di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan belumlah sempurna. LAN tersebut masih memiliki celah-celah yang menyebabkan pemberdayaan jaringa kurang maksimal. Berikut akan di bahas kelebihan dan kekurang dari Local Area Network (LAN) yang diinstalasikan di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan.

3.4.2.1. Kelebihan

Jaringan yang diinstalasikan di suatu tempat pasti memiliki point plus atau kelebihan masing-masing karena bentuk jaringan harus disesuaikan dengan tempat dan keadaan dari kantor tersebut. Begitu pun dengan Local Area Network (LAN) yang diinstalasikan di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan.

Local Area Network (LAN) di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan memiliki beberapa point plus atau kelebihan sebagai berikut.

a. Pemilihan topologi yang tepat

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, topoligi star memiliki beebrapa keunggulan dibandingkan dengan topologi yang lainnya. Topologi ini sangat cocok di gunakan untuk diinstalasikan di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan karena gedung kantor hanya terdiri dari 2 lantai dan mudah untuk diimplementasikan. Jadi menggunakan topologi star sudah cukup untuk dapat menguhubungkan komputer dalam jaringan.

b. Pemilihan concentrator yang tepat

Consentrator yang dipilih adalah switch. Concentrator yang dipilih sudah tepat karena switch dapat mengirim data langsung menuju alamat yang dituju sedangkan hub tidak. Hub mengirimkan data ke semua alamat yang terhubung dengan jaringan. Hal ini menyebabkan kecepatan switch lebih cepat dibanding dengan hub.

c. Keamanan server yang terkondisikan

Keamanan server terpantau karena server hanya terdiri dari satu buah CPU saja, tanpa monitor, keyboard, dan mouse untuk input data ke komputer


(52)

server secara langung. Server hanya bisa di akses menggunakan remote desktop control atau memasang monitor, keyboard, dan mouse langsung pada CPU server. Hanya orang yang memiliki hak akses yang bisa mengakses komputer server. Selain itu juga penggunaan data-data penting lebih terpantau dikarenakan server pusat yang terkoneksi dengan Local Area Network (LAN) yang ada di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan.

3.4.2.2. Kekurangan

Ada kelebihan maka akan ada kekurangan. Berikut adalah kekurangan dari Local Area Network (LAN) yang diinstalasikan di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan.

a. Terlalu banyak menggunakan switch

Switch terlalu banyak digunakan dalam LAN ini. Hal ini mengakibatkan kecepatan akses ke jaringan menjadi lebih lambat. Tidak maksimal.

b. Kecepatan akses jaringan yang tidak merata

Kecepatan akses jaringan yang tidak merata disebabkan penggunaan switch yang dihubungkan dengan switch lagi dan lalu di hubungan dengan switch lagi yang mengakibatkan ada beberapa workstation atau komputer

client yang harus melalui tiga buah switch untuk dapat mengakses komputer server. Hal ini membuat kecepatan tiap workstation atau komputer client tidak sama.

c. Instalasi kabel yang tidak rapih

Pemasangan kabel tidak rapih. Tidak memiliki ruangan kabel atau cable room sehingga menyulitkan mendeteksi kerusakan pada jaringan.

d. Jaringan yang kurang terawat

Local Area Network (LAN) yang diinstalasikan di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan kurang terawat. Pemeliharaan hanya dilakukan tiap dua minggu sekali dikarenakan IT Support didatangkan langsung dari Kantor Pusat di Jakarta. Menyebabkan jaringan yang tidak maksimal perawatannya.


(53)

52

3.4.3.Masalah yang Timbul pada LAN di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan

Setelah melakukan analisis dan melakukan wawancara dengan user di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan, dapat disimpulkan bahwa masalah yang paling sering terjadi adalah kecepatan transfer data yang tidak merata, terutama bagi komputer client atau workstation yang harus terhubung dengan tiga buah switch untuk dapat mengakses data di server kecepatannya relatif lebih lambat dibanding dengan komputer client atau workstation yang hanya melaui satu buah switch untuk dapat mengakses komputer server.

Hal ini disebabkan oleh penggunaan switch yang kurang maksimal. Terlalu banyak switch yang digunakan. Padahal 1 switch terdapat 24 port, namun tidak digunakan semuanya. Para karyawan cenderung menggunakan switch lagi untuk menghubungkan komputer client atau workstation dalam 1 buah ruangan. Tentunya penambahan switch ini tanpa pengawasan IT Support. Karena IT Support langsung didatangkan dari Kantor Pusat di Jakarta dan pemeliharaan hanya setiap dua minggu sekali sehingga para karyawan berinisiatif untuk membagi jaringan di suatu ruangan dengan memasangkan tambahan switch dengan alasan agar menghemat penggunaan kabel. Seharusnya penggunaan port switch dapat digunakan dengan maksimal agar kecepatan akses jaringan yang digunakan juga dapat maksimal.

Selain masalah yang diuraikan di atas, terdapat masalah lain yaitu terkadang sistem down atau terputus dan atau terdapat workstation atau komputer

client yang tiba-tiba terputus dari jaringan. Hal ini dikarenakan adanya kerusakan pada kabel yang menghubungkan workstation atau komputer client dengan jaringan. Namun karena instalasi kabel yang buruk, kerusakan kabel tersebut susah untuk dideteksi. Seharusnya disediakan ruang kabel atau cable room untuk dapat memudahkan mendeteksi kerusakan terhadap penghubung dalam jaringan.

Kabel yang rusak juga dikarenakan perawatan jaringan yang kurang terhadap jaringan. Seharusnya perawatan dilakukan setiap seminggu sekali atau bahkan seminggu dua kali. Jaringan terus dipantau tiap dua kali seminggu dan di perbaiki langsung jika ada kerusakan. Tentunya harus ada orang yang ahli dalam


(54)

bidang perawatan ini. Seperti menyediakan IT Support khusus yang bekerja dan

stand by di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan. Sehingga jaringan akan mudah diketahui kerusakannya dan bisa dengan mudah diperbaiki.

3.4.4.Rekomendasi Perbaikan Jaringan di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan

Jaringan yang ada di Kantor PT. Pertamina memang kurang maksimal. Lebih baik dilakukan perbaikan terhadap jaringan tersebut agar dapat berfungsi lebih baik lagi.

3.4.4.1. Rekomendasi Topologi yang Digunakan

Dari sudut pandang topologi yang digunakan, sudah benar mengguakan topologi star. Topologi star cocok untuk digunakan di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan karena gedung kantor terdiri dari dua lantai. Lebih mudah mendistribusikan jaringan dengan menggunakan topologi star untuk gedung yang terdiri dari lebih dari satu lantai.

Server hanya terdiri dari CPU sehingga tidak memungkinkan untuk memberi izin kepada setiap komputer client atau workstation yang akan mengakses komputer lain atau melakukan transfer data dengan komputer lain yang terhubung dengan jaringan. Maka dengan menggunakan topologi star komputer dapat melakukan transfer data langsung dengan komputer lain tanpa harus meminta izin atau permission dari server tiap akan melakukan komunikasi. Cukup dengan meminta izin atau permission sekali, maka komputer dapat melakukan komunikasi saat itu dan untuk waktu-waktu berikutnya. Jaringan dengan topologi star mengizinkan tiap komputer dapat langsung berkomunikasi tanpa melalui server terlebih dahulu, tetapi dengan syarat mendapata izin atau

permission pada komunikasi pertama.

Jumlah komputer client atau workstation adalah 26 unit komputer dan jumlah komputer server adalah 1 unit CPU. Dengan jumlah komputer client yang cukup banyak mungkin akan sulit mencari kesalahan atau kerusakan pada jaringan. Tapi dengan digunakannya topologi star akan mempermudah staf IT Support untuk menemukan kesalahan atau kerusakan tersebut.


(55)

54

3.4.4.2. Rekomendasi Concentrator yang Digunakan

Topologi star membutuhkan sebuah concentrator sebagai pusat penghubung antara komputer client atau workstation dengan komputer server.

Concentrator yang sering digunakan adalah hub dan switch. Lebih baik menggunakan switch dari pada hub. Karena switch memiliki keunggulan yaitu dapat mengirimkan data informasi langsung ke alamat tujuan sehingga lebih cepat dan mengurangi traffic di jaringan. Dengan dikirimnya data informasi langsung ke alamat tujuan akan mengurangi kemacetan lalu lintas data dalam jaringan sehingga tidak terjadi penumpukan data yang mengakibatkan pesan pending atau gagal terkirim.

Sedangkan Hub tidak demikian. Hub mengirimkan data informasi ke semua alamat yang terhubung dengan jaringan. Menambah resiko penumpukan data di lalu lintas data pada jaringan yang mengakibatkan pesan terlambat sampai ke alamat tujuan atau gagal sampai ke alamat tujuan atau bahkan menghalangi data lain yang menuju ke sebuah alamat tertentu.

3.4.4.3. Rekomendasi Skema Jaringan

Berdasarkan analisis masalah yang timbul pada jaringan yang sudah diinstalasi di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan, sebaiknya penggunaan

switch dikurangi. Dengan Komputer server dan komputer client atau workstation

yang berjumlah 27 unit maka cukup menggunakan satu buah switch dengan jumlah port sebanyak 32 port.

Berikut adalah gambar skema jaringan yang direkomendasikan untuk perbaikan jaringan di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan.


(56)

(57)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1.Kesimpulan

Setelah mempelajari dan menganalisa sistem jaringan maka penulis dapat menyimpulkan bahwa jaringan komputer berada di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan sebagai berikut:

1. Sistem Local Area Network (LAN) terdiri dari 1 CPU server dan 26 komputer client atau workstation yang dihubungkan menggunakan switch. 2. Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan menggunakan penghubung

Switch D-Link des 1024R sebagai concentrator-nya dengan jumlah port sebanyak 24 port.

3. Jaringan di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan berfungsi untuk berkomunikasi melalui komputer dan pemakaian sumber daya yang ada di jaringan secara bersama-sama serta untuk memantau pemakaian data-data penting.

4. Perangkat Lunak yang digunakan pada jaringan ini adalah Windows Server 2000 untuk komputer server dan untuk OS (Operating System) menggunakan Windows XP Professional SP2 dan Windows 7.

5. Perangkat Keras yang digunakan adalah Lan Card yang terdapat pada tiap komputer yang terhubung pada jaringa, kabel UTP category 5 dan kabel FO (Fiber Optik), Switch D-Link des 1024R, Router Linksys WAP54G, Modem DASAN SDSL-CPE PRO, dan printer dengan merk Printer Xerox Phaser 3428, Printer Epson LQ 2180, dan Printer HP Officejet 8500.

6. Topologi yang diterapkan pada LAN di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan adalah topologi star.

7. Belum tersedianya ruang kabel (cable room / wiring closet) di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan sehingga susah untuk mendeteksi kerusakan jaringan.


(58)

8. Tidak adanya IT Support khusus yang merawat jaringan di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan yang dapat stand-by untuk memperbaiki kerusakan apabilia terjadi error atau putus koneksi.

9. Terjadinya ketidakstabilan jaringan dikarenakan penggunaan switch yang terlalu banyak yang juga mempengaruhi kecepatan akses kejaringan menjadi relatif lebih lambat dari yang seharusnya.

10. Komputer yang tiba-tiba terputus koneksinya dengan jaringan disebabkan perawatan yang kurang terhadap jaringan tersebut.

4.2.Saran

1. Lebih baik untuk memperkerjakan IT Support khusus yang sehari-hari bekerja merawat jaringan yang ada di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan agar dapat mengetahui seluruh seluk-beluk jaringan yang terinstalasi di kantor tersebut. Dengan demikian apabila ada kerusakan pada jaringan akan lebih mudah untuk memperbaikinya dan perawatan pun menjadi lebih sering dilakukan sehingga kemungkinan terjadinya kerusakan jaringan menjadi lebih kecil.

2. Untuk penggunaan Topologi Star pada jaringan LAN di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan dan juga penggunaan switch sebagai konsentratornya sudah tepat. Namun untuk penggunaan switch belum maksimal. Penggunaan switch terlalu banyak. Padahal komputer yang terhubung hanya 26 komputer client atau workstation dan 1 CPU server. Switch banyak digunakan di ruangan-ruangan tersendiri sehingga mengakibatkan berkurangnya kecepatan akses ke jaringan. Sebaiknya switch digunakan secara maksimal, sehingga switch yang digunakan lebih sedikit. Itu akan membuat kecepatan akses data menjadi lebih cepat.


(59)

ANALISIS LOCAL AREA NETWORK (LAN)

PADA KANTOR PT. PERTAMINA

UPMS III BALONGAN

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

MAHATHIR MUHAMMAD PUTRA

10108855

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(60)

[1]. Diakses pada tanggal 12 oktober 2011

http://www.pertamina.com

[2]. Sofana, Iwan. 2008. Membangun Jaringan Komputer Membuat Jaringan Komputer (Wire & Wireless) Untuk Pengguna Windows Dan Linux.

Bandung: Informatika.

[3]. Pradana, Ridhky Oktavian 10107364, Elkana Lawren 10107328. 2011.

ANALISA TEKNOLOGI FIBER OPTIK DALAM ISP DI PT. SUPRA PRIMATAMA NUSANTARA (BIZNET). Kerja Praktek. Bandung: Universitas Komputer Indonesia.

[4]. Diakses Tanggal 28 Desember 2011

http://materibsi.files.wordpress.com/2010/08/kkpjaringankomputer.pdf

[5]. Diakses Tanggal 28 Desember 2011

http://zulidamel.wordpress.com/2007/09/17/perangkat-keras-jaringan komputer/

[6]. Diakses Tanggal 18 Januari 2012

http://www.scribd.com/doc/50264979/24/Topologi-Tree

[7]. Diakses Tanggal 20 Januari 2012

http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/IP_address

[8]. Diakses Tanggal 20 Januari 2012


(61)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr., Wb.

Alhamdulillahirobbil‘alamin. Segala puji dan syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan kerja praktek yang telah penulis laksanakan mulai tanggal 05 Juli – 05 Agustus 2011 di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan dapat penulis selesaikan dengan baik.

Selain itu, penulis ingin sekali berterima kasih pada :

1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada Penulis dalam melaksanakan Kuliah Kerja Praktek ini.

2. Mamah, Papah, Uni Yeni, Uni Ade, Uda Yayat, Uda Dedi, Uni Pipit, Rasyid tercinta serta keluarga besar H. Muckhlis Ramawi yang senantiasa menyayangi dan membantu serta memberi dukungan dan doa selama proses Kerja Praktek. I Love You All.

3. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor UNIKOM. 4. Bapak Dr. Arry Akhmad Arman selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu

Komputer.

5. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T.,M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika.

6. Bapak Irfan Maliki, S.T., M.T. selaku dosen wali IF-16 dan pembimbing kerja praktek yang telah memberikan banyak ilmu-ilmu baru tentang perancangan laporan kerja praktek.

7. Bapak Afrianto selaku PNT ADM & Security dan pembimbing kerja praktek atas berbagai kesempatan dan waktunya serta telah memberi izin untuk melakukan Kerja Praktek di Kantor Pertamina UPms III Balongan. 8. Bapak Sumitro Hadi Harto selaku Staf IT Tech. Support di Kantor PT.


(62)

10. Bapak Office Boy yang senantiasa menyajikan teh hangat di pagi hari saat kerja praktek di Kantor.

11. Segenap Staf yang bekerja di Ruang IT Region II atas kerjasamanya dan sambutannya.

12. Segenap Staf yang bekerja di Kantor Pertamina UPms III Balongan atas kerjasamanya dan bantuannya.

13. Seluruh Staf PT. Pertamina atas kerjasamanya.

14. Gilar Dwia dan Dinar selaku teman kerja praktek atas bantuan dan semangatnya, baik saat kerja praktek mau pun saat penyusunan laporan. 15. Om, Tante, Kak Linggar, Krisma dan seluruh Keluarga Besar Bapak

Supardi yang telah baik hati mempersilahkan saya tinggal selama kerja praktek berlangsung dan memberi makanan yang lezat setiap hari.

16. Ridhky Oktavian Pradana selaku sahabat dan senior saya yang telah memberikan nasehat-nasehatnya.

17. Ari Irawan, Pahlawanto Pancawindu, Robi Siwara, Shinta Ningtyas, dan Ayu Afriana Sari selaku sahabat-sahabat saya yang senantiasa membantu saya dan mendukung saya selalu.

18. Teman-teman dan sahabat-sahabat IF-16 2008 yang selalu memberikan dukungan serta membuat saya ceria.

19. Teman-teman dan sahabat-sahabat Kos Melania 19 yang selalu membuat saya bergadang setiap hari.

20. Teman-teman mahasiswa Teknik Informatika UNIKOM angkatan 2008 maupun 2009 yang selalu memberi dukungan dan semangat dalam penyusunan laporan ini.

21. Teman, sahabat, saudara, kerabat yang tidak bisa disebutkan, yang telah memberikan dorongan doa dan semangat dalam melaksanakan Kerja Praktek dan membantu menyusun laporan ini.


(63)

Laporan kerja praktek ini disusun berdasarkan tugas yang diberikan oleh perusahaan yaitu analisi Local Area Network (LAN) pada Kantor Pertamina UPms III Balongan.

Kerja praktek ini merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) pada semester tujuh. Penulis menyadari laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna dengan segala kekurangannya. Untuk itu penulis harapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan dari laporan kerja praktek ini. Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua.

Bandung, Januari 2012


(64)

(1)

ANALISIS LOCAL AREA NETWORK (LAN)

PADA KANTOR PT. PERTAMINA

UPMS III BALONGAN

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

MAHATHIR MUHAMMAD PUTRA

10108855

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

58

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Diakses pada tanggal 12 oktober 2011

http://www.pertamina.com

[2]. Sofana, Iwan. 2008. Membangun Jaringan Komputer Membuat Jaringan Komputer (Wire & Wireless) Untuk Pengguna Windows Dan Linux.

Bandung: Informatika.

[3]. Pradana, Ridhky Oktavian 10107364, Elkana Lawren 10107328. 2011.

ANALISA TEKNOLOGI FIBER OPTIK DALAM ISP DI PT. SUPRA PRIMATAMA NUSANTARA (BIZNET). Kerja Praktek. Bandung: Universitas Komputer Indonesia.

[4]. Diakses Tanggal 28 Desember 2011

http://materibsi.files.wordpress.com/2010/08/kkpjaringankomputer.pdf

[5]. Diakses Tanggal 28 Desember 2011

http://zulidamel.wordpress.com/2007/09/17/perangkat-keras-jaringan komputer/

[6]. Diakses Tanggal 18 Januari 2012

http://www.scribd.com/doc/50264979/24/Topologi-Tree

[7]. Diakses Tanggal 20 Januari 2012

http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/IP_address

[8]. Diakses Tanggal 20 Januari 2012


(3)

i

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr., Wb.

Alhamdulillahirobbil‘alamin. Segala puji dan syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan kerja praktek yang telah penulis laksanakan mulai tanggal 05 Juli – 05 Agustus 2011 di Kantor PT. Pertamina UPms III Balongan dapat penulis selesaikan dengan baik.

Selain itu, penulis ingin sekali berterima kasih pada :

1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada Penulis dalam melaksanakan Kuliah Kerja Praktek ini.

2. Mamah, Papah, Uni Yeni, Uni Ade, Uda Yayat, Uda Dedi, Uni Pipit, Rasyid tercinta serta keluarga besar H. Muckhlis Ramawi yang senantiasa menyayangi dan membantu serta memberi dukungan dan doa selama proses Kerja Praktek. I Love You All.

3. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor UNIKOM. 4. Bapak Dr. Arry Akhmad Arman selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu

Komputer.

5. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T.,M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika.

6. Bapak Irfan Maliki, S.T., M.T. selaku dosen wali IF-16 dan pembimbing kerja praktek yang telah memberikan banyak ilmu-ilmu baru tentang perancangan laporan kerja praktek.

7. Bapak Afrianto selaku PNT ADM & Security dan pembimbing kerja praktek atas berbagai kesempatan dan waktunya serta telah memberi izin untuk melakukan Kerja Praktek di Kantor Pertamina UPms III Balongan. 8. Bapak Sumitro Hadi Harto selaku Staf IT Tech. Support di Kantor PT.


(4)

ii

dalam proses kerja praktek serta telah menjadi teman yang baik hingga saat ini dan insyaallah untuk selamanya.

9. Staf IT Support Kantor Pusat Pertamina Jakarta yang telah memberikan informasi tentang jaringan.

10. Bapak Office Boy yang senantiasa menyajikan teh hangat di pagi hari saat kerja praktek di Kantor.

11. Segenap Staf yang bekerja di Ruang IT Region II atas kerjasamanya dan sambutannya.

12. Segenap Staf yang bekerja di Kantor Pertamina UPms III Balongan atas kerjasamanya dan bantuannya.

13. Seluruh Staf PT. Pertamina atas kerjasamanya.

14. Gilar Dwia dan Dinar selaku teman kerja praktek atas bantuan dan semangatnya, baik saat kerja praktek mau pun saat penyusunan laporan. 15. Om, Tante, Kak Linggar, Krisma dan seluruh Keluarga Besar Bapak

Supardi yang telah baik hati mempersilahkan saya tinggal selama kerja praktek berlangsung dan memberi makanan yang lezat setiap hari.

16. Ridhky Oktavian Pradana selaku sahabat dan senior saya yang telah memberikan nasehat-nasehatnya.

17. Ari Irawan, Pahlawanto Pancawindu, Robi Siwara, Shinta Ningtyas, dan Ayu Afriana Sari selaku sahabat-sahabat saya yang senantiasa membantu saya dan mendukung saya selalu.

18. Teman-teman dan sahabat-sahabat IF-16 2008 yang selalu memberikan dukungan serta membuat saya ceria.

19. Teman-teman dan sahabat-sahabat Kos Melania 19 yang selalu membuat saya bergadang setiap hari.

20. Teman-teman mahasiswa Teknik Informatika UNIKOM angkatan 2008 maupun 2009 yang selalu memberi dukungan dan semangat dalam penyusunan laporan ini.

21. Teman, sahabat, saudara, kerabat yang tidak bisa disebutkan, yang telah memberikan dorongan doa dan semangat dalam melaksanakan Kerja Praktek dan membantu menyusun laporan ini.


(5)

iii

Laporan kerja praktek ini disusun berdasarkan tugas yang diberikan oleh perusahaan yaitu analisi Local Area Network (LAN) pada Kantor Pertamina UPms III Balongan.

Kerja praktek ini merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) pada semester tujuh. Penulis menyadari laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna dengan segala kekurangannya. Untuk itu penulis harapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan dari laporan kerja praktek ini. Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua.

Bandung, Januari 2012


(6)