Tinjauan Atas Implementasi Anggaran Belanja Pada Balai Besar Bahan Dan Barang Tekhnik (B4T) Di Bandung

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Kerja Praktek

Dalam era globalisasi ini, dimana pembangunan dilaksanakan di segala bidang dan salah satu tujuan pembangunan tersebut adalah mencapai masyarakat adil dan makmur. Perkembangan pembangunan ini tidak terlepas dari perkembangan teknologi yang semakin pesat sehingga mendorong timbul dan berkembangnya industri-industri saat ini. Pada pelaksanaannya sektor industri adalah suatu program prioritas untuk mempercepat peningkatan laju pertumbuhan ekonomi yang mengakibatkan tingkat persaingan disektor industri semakin ketat, hal ini disebabkan banyak perusahaan yang bergerak dibidang yang sama.

Keberhasilan untuk memenuhi tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang tidak terlepas dari usaha manajemen dalam melaksanakan fungsi-fungsinya, yaitu fungsi perencanaan dan pengendalian, bila salah satu fungsi tersebut tidak ada maka perusahaan tidak berjalan dengan baik, apabila perencanaan-perencanaan yang dibuat tidak diikuti dengan pengendalian maka tujuan perusahaan tidak akan terwujud. Oleh karena itu, menjadi tugas manajemen untuk merencanakan perusahaannya. Sehingga dapat terlihat apakah kinerja perusahaannya sudah sesuai dengan yang telah direncanakan dan apabila tidak sesuai dengan yang di rencanakan


(2)

dapat segera diambil keputusan secara cepat dan tepat. Dengan demikian nampaklah bahwa anggaran adalah alat bagi manajemen untuk membantu menjalankan fungsi-fungsinya.

Anggaran lazim dipergunakan sebagai sistem perencanaan, koordinasi dan pengawasan dalam perusahaan. Anggaran nampaknya cukup memadai untuk dipergunakan sebagai alat perencanaan yang baik, sehingga koordinasi dan pengawasan yang dilaksanakan dapat memadai pula. Dengan demikian jelaslah bahwa anggaran dapat dipergunakan sebagai salah satu alat pengendalian kegiatan perusahaan.

Anggaran menjadi masalah yang cukup menarik untuk dibahas, karena dengan disusunnya anggaran, maka dapat dilihat taksiran-taksiran dari hasil-hasil atau pengeluaran-pengeluaran, jauh sebelum kegiataan dilaksanakan.

Anggaran merupakan rencana tentang perusahaan, rencana ini mencakup berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Tujuan anggaran di bidang ekonomi adalah untuk mensejahtrakan dan menaikan taraf hidup masyarakat. Untuk itu di perlukan adanya kegiatan pembangunan secara sektoral maupun territorial. Pembagunan sektoral yang mencakup sector-sektor pertanian, industry, pertambangan, ekonomi, kesehatan rakyat, pendidikan dan pengajaran dan sebagainya.

Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) merupakan salah satu instansi pemerintah yang melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan, standarisasi,


(3)

sertifikasi, dan inspeksi teknik dalam rangka pengembangan industry bahan dan barang teknik. Dalam menghadapi era globalisasi saat ini di perlukan sebuah layanan jasa yang mendukung teknologi dalam meningkatkan sebuah produk dan tenaga industry yang diakui secara nasional dan internasional.Sebuah produk memiliki beberapa tingkatan kualitas yang di lihat dari kegunaan dan fungsi produk itu sendiri.

Setiap tahun Balai Besar bahan Dan barang Tehnik (B4T) menyusun anggaran belanja, penyusunan itu bertujuan sebagai pedoman pengeluaran dan penerimaan anggaran agar terjadi keseimbangan yang dinamis, dalam rangka melaksanakan kegiatan perusahaan demi peningkatan produksi. Peningkatan kesempatan kerja serta pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi anggaran belanja merupakan hal yang utama dalam pengelolaan keuangan, anggaran belanja merupakan pedoman bagi pemerintah dalam melaksanakan kegiatannya dan berfungsi sebagai alat pengawas bagi masyarakat terhadap penyajian anggaran.

Pada saat ini sebuah perusahaan Balai besar Bahan Dan Barang Tehnik (B4T) selalu terhubung dengan rencana pembangunan yang disusun pemerintah, salah satunya sasaran bidang ekonomi yang dituju adalah untuk menaikan tarif kegiatan yang telah dipilihnya. Hal tersebut membuat kenaikan anggaran tiap tahunpun semakin meningkat disebabkan adanya kenaikan permintaan jasa Pengujian, adanya Regulasi tentang penerapan SNI, adanya penambahan bangunan dan semakin membaiknya penataan organisasi.


(4)

Anggaran sering digunakan untuk menilai para menejer. bonus, kenaikan gaji, dan promosi adalah semua hal yang di pengaruhi oleh kemampuan seorang manejer untuk mencapai atau melampaui tujuan yang direncanakan. Oleh karna itu,anggaran mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku menejer. Prilaku positif muncul ketika tujuan tiap menejer sejalan dengan tujuan organisasi. Sebaliknya, prilaku disfungsional muncul ketika prilaku individu tidak sesuai dengan tujuan organisasi.

Salah satu contoh perilaku disfungsional adalah bahwa karyawan dapat secara sadar berusaha untuk tidak menunjukan kinerja yang lebih baik dari yang dianggarkan agar mengurangi kemungkinan penentuan tingkatan kinerja yang dianggarkan lebih tinggi. Akibat buruk lainnya dapat muncul di saat manejer tersebut terus menerus merasa gagal dalam mencapai sasaran yang ditetapkan dalam anggaran. Dalam situasi, ini seseorang dapat kehilangan minat kerja, mengurangi standar prestasi individu, hilang rasa percaya diri dan sebagainya.

Dalam rangka menghindari prilaku disfungsional tersebut, dilaksanakan anggaran parsitipatif. Anggaran partisipatif memungkinkan para menejer tingkat bawah untuk turut serta dalam pembuatan anggaran. Selain itu juga mendorong rasa bertanggung jawab pada menejer tingkat bawah dan mendorong kreativitas. Karena adanya keturutsertaan dalam merencakan anggaran, tujuan anggaran akan menjadi lebih realistis sehingga tercipta kesesuaian tujuan yang lebih besar. Partisipasi penyusunan anggaran merupakaan pendekataan yang secara umum dapat meningkatkan kinerja yang pada akhirnya dapat menigkatkan efektivitas organisasi.


(5)

Selain partisipasi anggaran, Komite terhadap organisasi juga berpengaruh terhadap kinerja seseorang. Komitmen organisasi, didefinisikan sebagai suatu keadaan di mana seseorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dengan tujuan-tujuannya, Serta berminat memelihara keanggotaan dalam organisasi itu, Komitmen organisasi yang tinggi akan meningkatkan kinerja yang tinggi pula. Keterlibataan yang tinggi berarti orang tersebut akan melakukan pekerjaannya secara khusus dan komitmen pada organisasi yang tinggi berarti pemihakan pada organisasi yang memperkerjakaannya. Apabila seseorang telah memiliki komitmen tinggi terhadap suatu organisasi, maka orang tersebut akan berusaha sebaik mungkin melakukan setiap aktivitasnya demi kepentingan organisasi. Terutama bagi manejer, sebagai bagian penting dalam sebuah organisasi, komitmennya terhadap organisasi sangatlah dibutuhkan agar setiap tugas manajerial yang dilakukannya memberikan hasil yang baik sehingga dapat membantu tercapainya tujuan organisasi.

UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara mengamatkan bahwa laporan pertanggungjawaban APBN/APBD harus disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah, dan Standar tersebut disusun oleh suatu komite Standar yang Independen dan ditetapkan dengan peraturan pemerintah. Standar Akuntansi Pemerintahan tersebut bertujuan untuk mewujudkan akuntabilitas kinerja pemerintah dan menciptakan transparasi publik.


(6)

Berdasarkan uraian tersebut maka penulis mengambil judul:

“TINJAUAN ATAS IMPLEMENTASI ANGGARAN BELANJA PADA BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEHNIK (B4T).

1.2. Maksud Dan Tujuan Kerja Praktek

Maksud dari kerja praktek adalah untuk mengetahui tentang proses Anggaran belanja pada Balai Besar Barang dan Tehnik (B4T). Sedangkan tujuan dari kerja praktek ini adalah untuk:

1. Untuk mengetahui prosedur penyusunan anggaran belanja pada Balai Besar

Bahan Dan Barang Tehnik (B4T).

2. Untuk mengetahui pelaksanaan anggaran belanja pada Balai Besar Bahan Dan

Barang Tehnik (B4T).

3. Untuk Mengetahui realisasi anggaran belanja pada Balai Besar Bahan Dan

Barang Tehnik (B4T).

4. Untuk Mengetahui Hambatan Di Balai Besar Bahan Dan Barang Tehnik (B4T).

5. Untuk Mengetahui Upaya Untuk Mengetahui Hambatan di Balai Besar Bahan


(7)

1.3. Kegunaan Kerja Praktek

Hasil yang diharapkan dari kerja prktek ini dapat memberiakn manfaat bagi semua pihak yang terkait dan membutuhkannya. Adapun manfaat yang dapat diperoleh, yaitu:

1. Bagi Perusahaan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran atau informasi serta masukan positif bagi manajemen perusahaan yang berhubungan dengan penyajian anggaran khususnya anggaran belanja sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan agar mampu meningkatkan kinerjanya pada masa yang akan datang.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukkan dan perbandingan yang dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta menjadi informasi dasar yang memadai tentang penyajian anggaran Khususnya anggaran belanja pada balai besar bahan dan barang tehnik (B4T).

3. Bagi Pihak Lain

Dapat menjadi tambahan referensi dan tambahan informasi mengenai pelaksanaan keuangan penyajian anggaran khususnya anggaran belanja.


(8)

1.4. Metode Kerja Praktek

Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis melaksanakan kerja

praktek dengan menggunakan metode Block Release, yaitu suatu penelitian yang

dilaksanakan pada waktu tertentu (Wena, 1996: 228). Penyusunan laporan kerja praktek ini tentunya memerlukan pengumpulan data. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Field Research (Studi Lapangan)

Yaitu penelitian yang dilakukan penulis dengan cara terjun langsung pada objek penelitian. Penelitian lapangan yang dilakukan melelui metode pengambilan data yang tersedia di lapangan yaitu :

a. Pengamatan (Observation)

Mengadakan penelitian dengan mengunjungi, mengamati, serta mengikuti secara langsung jalannya kegiatan instansi sehingga memperoleh kebenaran data.

b. Wawancara (Interview)

Tehnik Pengumpulan data dengan mengadakan komunikasi langsung dengan pimpinan maupun karyawan perusahaan yang berhubungan dengan kajian yang diteliti.


(9)

2. Library Research (Studi Kepustakaan)

Yaitu Suatu kegiatan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti dan menelaah berbagai macam bahan bacaan yang ada di perpustakaan baik buku-buku, diktat dan bahan-bahan lain yang ditulis dan disusun oleh beberapa penulis yang erat hubungannya dengan masalah yang dibahas. Juga catatan-catatan pribadi penulis yang pernah didapat selama mengikuti perkuliahan.

1.5. Lokasi Dan Waktu Kerja Praktek

Kegiatan Kerja Praktek dilaksanakan di Balai Besar Bahan dan barang Tehnik

(B4T), Yang bertempatkan di Jalan Sangkuriang 14 Bandung 40135.Telp. 022 –

2504088, 2504828, 2510682. Fax 022 – 2502027. Website :www.b4t.go.id dan

e-mail : [email protected].

Dalam pelaksanaan kerjanya Penulis ditempatkan di Bagian Kasir atau Keuangan.Kerja Praktek dilaksanakan mulai tanggal 1 Juli sampai dengan 29 Juli 2010. Adapun waktu kerjanya adalah sebagai berikut : Senin s/d Kamis

(07.00-16.00), sedangkan Jum’at (07.30-16.00).

Berikut ini adalah tabel waktu pelaksanaan kegiatan kerja praktek :

Tabel -1


(10)

(11)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

B4T didirikan pada tahun 1909 di Batavia (Jakarta sekarang) oleh pemerintah Hindia Belanda dengan nama Laboraturium Voor Metal Onderzoek dan berada dibawah naungan Burgelizke Openbake Warken (Departemen Pekerjaan Umum sekarang).

Pada tahun 1912 diperluas menjadi Laboraturium Voor Material Onderzoek.Yang semula balai ini hanya mengurus benda-benda metal diperluas dengan benda material lainnya.

Pada tahun 1921 lokasi balai dipindahkan ke Bandung.Tepatnya ke lokasi Technische Hogeschool (Institut Teknologi Bandung sekarang). Tahun 1934 kedudukan balai berpindah ke naungan Van Ekonomische (Departemen Perekonomian dan Perdangangan)

Pada tahun 1942 dibawah kekuasaan pemerintah Jepang balai berubah nama menjadi Laboraturium Zeiro Sikendya dan kemudian berubah lagi menjadi Laboraturim Kogio Sikendya.

Tahun 1945 Indonesia merdeka dan balai ini kembali berubah nama menjadi Balai Penyelidikan Bahan-bahan yang berkedudukan dibawah kementerian


(12)

Kemakmuran. Pada periode tahun 1952 – 1960 balai ini dua kali beralih naungan, yaitu dari Kementerian Perekonomian ke Kementerian Perindustrian. Pada tahun 1961 balai ini menempati Jalan Sangkuriang Bandung dengan nama Balai Penelitian Bahan-bahan. Pada tahun 1963 kedudukan balai berada di bawah Perindustrian Rakyat.

Tahun 1971 kedudukan balai berada di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pendidikan Industri.Pada tahun 1974 kedudukan balai berada di bawah Puslitbang Industri Logam dan Mesin Departemen Perindustrian.

Tahun 1980 kedudukan balai dibawah Badan Litbang Industri Departemen Perindustrian dan berubah nama menjadi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Bahan dan Barang Teknik. Dan pada akhir tahun 2002 balai ini berubah nama menjadi Balai Besar Bahan dan Barang Teknik yang disingkat dengan B4T dan dipakai hingga sekarang.

2.1.1. Moto dan Etika Pelayanan

1. Moto

a. Tanggap/Responsive b. Terjamin/Guaranteed


(13)

2. Etika Pelayanan

a. Respon

b. Amanah

c. Memuaskan

d. Hati – hati

2.1.2. Badan Hukum Instansi

Balai Besar Bahan dan Barang Teknik merupakan balai resmi pemerintah yang berada di bawah naungan Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, Departemen Perindustrian.Badan hukum oleh Menteri Perindustrian Republik

Indonesia.Nomor : 13 / M – IMD / PER / 6 / 2006.

2.2. Visi Dan Misi Perusahaan 2.2.1. Visi

Menjadi lembaga Terkemuka dalam bidang penjaminan dan peningkatan mutu bahan dan barang tehnik yang didukung oleh penelitian.

2.2.2. Misi

Memberikan pelayanan teknis yang professional melalui jasa


(14)

Terapan untuk meningkatkan Mutu Produk dan tenaga industry yang diakui secara Nasional dan Internasional.

2.3. Struktur Organisasi

Gambar2.1 Struktur Organisasi Instansi KEPALA

BALAI BESAR BAHAN & BARANG TEKNIK Dra. Ratnawati K., MBA

TMT. 10-11-06

KEPALA BAGIAN TATA USAHA Drs. Doriesta Agus K.

TMT. 02-08-07

KEPALA BIDANG STANDARDISASI Dra. Nur Hayati Sungkar

TMT. 14-02-07 KEPALA BIDANG

PENGEMBANGAN JASA TEKNIK Sjam Soelbachry, SH

TMT. 02-08-07

KEPALA BIDANG INSPEKSI TEKNIK Kuntari Adi Suhardjo, S.Teks, M.Sc.

TMT. 14-02-07 KEPALA BIDANG SERTIFIKASI Ir. Priyono TMT. 14-02-07 Kepala Jabatan Fungsional Ir. Rochati Dachlan

Sub. Bagian Program & Pelaporan

Dra. Elly Garliana TMT. 02-05-08

Sub. Bagian Keuangan Dra. Rita Puspitasari

TMT. 14-02-07

Sub. Bagian Kepegawaian Nina Marliani, SH

TMT. 02-05-08

Sub. Bagian Umum Drs. Hazairin Kunda

TMT. 14-02-07

Kepala Seksi Pemasaran & Kerjasama

Dra. Dewi Trisno L TMT. 02-05-08

Kepala Seksi Pengembangan Kompetensi

Dan Sarana Riset Yasir, S.Pd TMT. 14-02-07

Kepala Seksi Informasi Ir. Untung Prayudie, MTA

TMT. 02-05-08

Kepala Seksi Penyusunan Standar Drs. Surya Benny S,MT

TMT. 14-02-07 Kepala Seksi

Kalibrasi Ir. Budi Susanto, MT

TMT. 14-02-07 Kepala Seksi

Pengujian Yenni Nuryani, Dipl. Chem

TMT. 14-02-07

Kepala Seksi Pemasaran & Kerjasama

Ir. Dudung TMT. 14-02-07 Kepala Seksi Pengembangan Kompetensi Ir. Sudjaaswin TMT. 14-02-07 Kepala Seksi Informasi Ir. Budi Tjahyohartoto, M.Sc

TMT. 14-02-07

Kepala Seksi Penyusunan Standar Ir. Enuh Rosdeni, M,Eng

TMT. 14-02-07 Kepala Seksi Kalibrasi Deddy Rachman, ST

TMT. 14-02-07 Kepala Seksi Pengujian Ir. Krisnabudi Zainal


(15)

2.4. Uraian Tugas Perusahaan

1. Kepala B4T

Mengerjakan hal-hal sebagai berikut :

a. Sebagai pimpinan di B4T.

b. Mengawasi jalannya aktivitas di B4T

c. Menetapkan tugas dari kepala bidang yang ada.

d. Mengawasi dan mengkoordinir kegiatan-kegiatan dari setiap

kepala bidang yang ada.

2. Kepala Bidang Pengembangan Jasa dan Teknik

Mengerjakan hal- hal berikut

a. Sebagai pimpinan di divisi pengembangan jasa dan teknik.

b. Menetapkan kegiatan lelang.

c. Membuat surat laporan kegiatan lelang.

d. Menyetujui senua dokumen yang masuk ke divisi pengembangan

jasa dan teknik.

e. Menentukan pemenang kegiatan lelang.

3. Kepala seksi Pengembangan Kompetensi dan Sarana Riset

Mengerjakan hal-hal berikut


(16)

b. Mengawasi kegiatan lelang

c. Mengecek data perusahaan peserta lelang.

d. Mengecek data perusahaan pemenang lelang

4. Kepala Seksi Informasi

Mengerjakan hal-hal berikut

a. Mengawasi jaringan server di B4T

b. Mengawasi semua sistem yang berjalan di B4T

c. Admin di sistem pelelangan

5. Bendahara

Mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bagian dalam bidang keuangan dan menyusun laporan keuangan organisasi.

Adapun Uraian tugas dari bendahara adalah sebagai berikut:

a. Bertanggung jawab atas keuangan Balai Besar Bahan Dan Barang

Tehnik.

b. Mengelola Dan Mengatur Pembukuan Keuangan.

c. Menyusun Dan Mengendalikan Anggaran.

2.5. Kegiatan Perusahaan

1. Pengujian bahan

Pengujian bahan dapat dilakukan pada berbagai produk Cat, Oil atau Pelumas, Cairan Rem, Radiator Collant, Bahan Bakar dan berbagai produk kimia lainnya,


(17)

Semen, pupuk, Mineral atau bantuan berbagai jenis air dan limbah industry dalam rangka kesesuaian dengan persyarataan standar yang berlaku seperti SNI,ASTM, British Standar, JlS atau Standar Lainnya.

2. Pengujian Barang Tehnik

Bahan dan barang tehnik yang dapat diuji mencakup berbagai produk industry logam, komponen Otomotif, Ban kendaraan Bermotor, Sepeda motor, Acumulator Barang-barang listrik, Lampu (Pijar, Swaballast, Fluorescent), Baterai Kering, Produk Elektronika (Audio/Vidio), Elektronika Konsumsi, Peralatan Teknologi informatika,Produk karet, Barang Plastik, Pipa Besi, Pipa baja, Pipa PVP atau Polietilina, Pompa, Pengujian tidak merusak, Pengujian barang logam dan pengujian Metalografi, dalam rangka kesesuaikan dengan persyaratan Standar yang berlaku seperti SNI, ASTM, British Standar, JlS atau Standar Lainnya.

3. Kalibrasi

Peranan kalibrasi pada kegiatan industry merupakan salah satu tolak ukur jaminan.mutu suatu produk, Sehingga semua alat ukur sangat perlu dilakukan KALIBRASI, Sesuai persyarataan standar atau spesifikasi teknis yang berlaku.

Laboratorium kalibrasi B4T memiliki SDM yang professional dibidangnya yang telah berpengalaman melakukan kalibrasi di lingkungan industry, BUMN, Instansi Pemerintah maupun Perguruaan tinggi di Indonesia. Pada tahun 1994 diakreditasi secara internsional oleh NATA Australia dan pada tahun 2000 diakreditasi oleh


(18)

komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan akreditasi No. LK-002-IDN, Sesuai aturan peryarataan standar ISO/IEC 17025.

4. Sertifikasi Produk

Sertifikasi produk ditunjukan untuk memberikan jaminan kepastian mutu produk kepada konsumen sesuai persyarataan dan spesifikasi teknik yang berlaku.

Lembaga sertifikasi produk atau B4T-LSPro telah mendapatkan akreditas dari komite akreditasi Nasional (KAN) pada tahun 2005 dengan register No. LSPr-013-IDN, sesuai aturan persyarataan standar pedoman BSN 4001-2001 Atau ISo. IEC Guide 27.


(19)

BAB III

PEMBAHASAN KERJA PRAKTEK

3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di Balai Besar Bahan Dan Barang Tehnik (B4T), Penulis ditempatkan di Bagian Keuangan. Dimana penulis diberikan pengarahan dan bimbingan mengenai kegiatan yang dilakukan dibagian keuangan,oleh staf dibagaian keuangan di Balai Besar Bahan Dan Barang Tehnik (B4T).

Bagian Keuangan merupakan salah satu bagian yang ada pada perusahaan Balai Besar Bahan dan Barang Tehnik (B4T). Guna memiliki kebutuhan suatu perusahaan atau instansi sebagai sarana yang biasa digunakan untuk melaksanakan kegiatan yang menyangkut keuangan, salah satunya mengenai masalah Anggran Kas. dalam pelaksanaan tersebut penulis diberikan pengarahan dan bimbingan mengenai kegiatan instansi.

Adapun secara umum tugas-tugas lain bagian keuangan yaitu sebagai berikut :

1. Penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi keuangan dan

program kerja Dinas;

2. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan


(20)

anggaran, koordinasi pengelola dan pengendali keuangan dan menyusun laporan keuangan Dinas.

3. Evaluasi dan pelaporan lingkup pengelolaan administrasi keuangan dan

program kerja Dinas.

3.1.1. Pengertian Anggaran, Belanja, Anggaran Belanja 3.1.1.1. Pengertian Anggaran

Anggaran sangat penting bagi sebuah perusahaan karena anggaran berfungsi sebagai tolak ukur penilaian kemajuan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Anggaran berguna dalam proses perencanaan karena anggaran dapat meningkatkan komunikasi dan koordinasi, begitu juga dalam proses pengendalian anggaran berguna karena menyediakan basis untuk pengevaluasian kerja. Anggaran memperlihatkan biaya dan pendapatan yang diharapkan untuk setiap departemen. Oleh karena itu, anggaran memberikan tolak ukur bagi evaluasi kinerja aktual departemen.

Pengertian anggaran (budget) dalam arti sempit adalah rencana kerja

keuangan sedangkan dalam arti luas yaitu anggaran merupakan suatu proses yang terus menerus yang dimulai dari tahap penyusunan anggaran sampai pada tahap pengesahan dan pertanggungjawaban oleh pihak yang terkait.


(21)

Menurut (Simamora, 2003 : 320) menyatakan bahwa :

Anggaran (budget) adalah sebuah rencana yang memperlihatkan

tujuan perusahaan dan bagaimana manajemen bermaksud

memperoleh dan menggunakan sumber daya tersebut untuk mencapai tujuan tadi.”

Sedangkan menurut (Nafarin, 2004 : 9) :

Anggaran adalah suatu rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kualitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu. “

Berdasarkan pendapat dari para ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang memperlihatkan tujuan perusahaan pada satu waktu (periode) tertentu.

Anggaran menjadi landasan yang penting untuk mengevaluasi kinerja perusahaan. Oleh karena itu, anggaran mendorong efisiensi dan berfungsi sebagai penangkal pemborosan dan inefisiensi proses penyusunan sebuah anggaran memaksa manajer untuk mempertimbangkan secara cermat tujuan dan sasaran perusahaan

menetapkan instrumen untuk mencapainya. Anggaran juga membantu

mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas manajer. Anggaran yang disusun secara masak-masak merupakan standar yang paling baik untuk membandingkan kinerja aktual. Hal ini dikarenakan anggaran menampung taksiran dampak semua varibel yang diprediksikan sewaktu anggaran tadi disusun.


(22)

3.1.1.2. Pengertian Belanja

Belanja daerah merupakan penurunan dalam manfaat ekonomis selama periode tertentu dalam bentuk arus keluar, arus defisit aset, atau terjadinya karena utang yang mengakibatkan berkurangnya ekuitas dana, selain yang berkaitan dengan distribusi kepada para peserta ekuitas pada pemerintah daerah tersebut.

Menurut Abdul hakim (2002:68) menyatakan bahwa :

“Belanja adalah semua pengeluaran pemerintah daerah pada suatu periode anggaran.”

Sedangkan definisi belanja menurut IASC (2002:62) adalah :

“Penurunan dalam manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau deplesi aset atau terjadinya utang yang mengakibatkan berkurangnya ekuitas dana, selain yang berkaitan dengan retribusi kepada para peserta ekuitas dana.”

3.1.1.3. Pengertian Anggaran Belanja

Anggaran belanja merupakan pedoman pelaksanaan kegiatan pengeluaran keuangan daerah yang disusun untuk kurun waktu tertentu. Dengan kata lain, anggaran belanja menggambarkan seluruh kebijaksanaan yang dilakukan oleh pemerintah daerah dan merupakan suatu sarana untuk mewujudkan pembangunan daerah yang luas, nyata dan bertanggungjawab.

Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Anggaran_belanja, adalah :

“Anggaran belanja umumnya merujuk pada daftar rencana seluruh biaya dan pendapatan. Anggaran belanja merupakan konsep penting dalam ekonomi mikro, yang menggunakan garis anggaran untuk


(23)

mengilustrasikan penjualan antara 2 barang atau lebih. Dengan kata lain, anggaran belanja merupakan rencana organisasi yang dinyatakan dalam istilah moneter.Terdapat berbagai jenis anggaran belanja, yakni anggaran belanja penjualan, anggaran belanja produksi, anggaran belanja tunai, anggaran belanja pemasaran, anggaran belanja proyek, anggaran belanja pendapatan, dan anggaran belanja ekspeditur.”

Menurut Aliminsyah dan Pandji (2003:53) menyatakan bahwa :

Anggaran Belanja adalah : “suatu anggaran yang memperlihatkan

pendapatan yang sedang berjalan persis sama dengan pengeluaran yang sedang berjalan”.

Kesimpulannya bahwa anggaran belanja merupakan penjabaran rencana ke dalam jangka kuantitatif, tiap rencana yang menyangkut keuangan, digunakan sebagai taksiran serta untuk mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan di kemudian hari, tiap rencana yang sistematis untuk penggunaan tenaga kerja, bahan-bahan dan faktor produksi lainnya, rencana pengeluaran dan penerimaan pemerintah di kemudian hari dalam jangka waktu satu tahun.

Berikut ini penulis mengutip dari pendapat para ahli akuntansi mengenai anggaran kas yaitu:

Pengertian anggaran kas menurut M. Munandar (2000;311), adalah:

“Budget yang merencanakan lebih terperinci tentang jumlah kas beserta perubahan-perubahannya dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang, baik berupa penerimaan kas maupun

perubahan berupa pengeluaran kas”.


(24)

“Anggaran kas menunjukan rencana sumber dan penggunaan kas selama tahun anggaran yang terdiri dari rencana penerimaan kas (aliran kas masuk) dan perencanaan pengeluaran kas (aliran kas keluar)”.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa anggaran kas mencakup dua sektor, yaitu:

1. Sektor penerimaan kas yang pada umumnya berasal dari penjualan tunai,

penagihan piutang, penjualan aktiva tetap dan penerimaan lainya (non

operating).

2. Sektor pengeluaran kas yang pada umumnya berupa pengeluaran biaya-biaya,

baik biaya utama (operating) maupun bukan biaya utama (non operating).

Sedangkan menurut Lukman Syamsudin (2000; 123) anggaran kas adalah :

“Anggaran kas adalah suatu alat yang dapat dipergunakan manajer keuangan untuk meramalkan atau memperkirakan kebutuhan-kebutuhan dana jangka pendek dan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan uang kas selama periode budget”.

Sejalan dengan pengertian anggaran kas di atas dapat dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan anggaran kas adalah :

1. Anggaran kas merupakan suatu proyeksi dari arus kas masuk, arus kas keluar

dan sebagai alat pengendalian kas.

2. Anggaran kas merupakan rencana aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan

di masa yang akan datang.

3. Anggaran kas menggambarkan perubahan jumlah kas yaitu perubahan berupa


(25)

3.1.2. Fungsi Anggaran Belanja

Fungsi dari Anggaran Belanja menurut Abdul hakim (2002:13) adalah :

a. Sebagai pedoman pemerintah daerah dalam mengelola keuangan daerah

adalah satu periode di masa yang akan datang.

b. Sebagai alat ukur untuk meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan

masyarakat daerah

c. Sebagai alat pengawasan bagi masyarakat daerah terhadap

kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah daerah.

d. Sebagai alat mengevaluasian kinerja pemerintah daerah dalam periode

tertentu.

3.1.3. M acam-macam Anggaran

Menurut R.A Supriyono (2001; 440), bahwa dari segi penyusunannya anggaran tahunan dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu:

1. Anggaran Tetap

Anggaran tetap atau anggaran statis adalah anggaran yang penyusunannya hanya didasarkan kepada estimasi suatu tingkatan kegiatan yang sifatnya konstan yang akan dicapai oleh perusahaan untuk periode tertentu yang akan datang.

2. Anggaran Fleksible

Anggaran fleksible atau anggaran skala turun naik adalah anggaran yang penyusunannya didasarkan deret atau seri tingkatan yang mungkin dicapai


(26)

perusahaan untuk periode yang akan datang. Penyusunan anggaran fleksible akan lebih sulit daripada penyusunan tetap, karena harus memisahkan biaya yang dianggarkan menjadi biaya tetap dan biaya variable.

Keunggulan terletak pada dua hal :

1. Anggaran fleksible dapat dicapai sebagai alat perencanaan laba dengan lebih

baik, yaitu melalui analisa hubungan biaya-volume laba.

2. Anggaran fleksible dapat digunakan untuk menganalisis penyimpangan biaya

dengan lebih baik.

3.1.4. Syarat Penyusunan dan Pelaksanaan Anggaran yang Baik

Agar anggaran dapat memberikan manfaat bagi perusahaan, menurut R.A Supriyono (2000; 95), harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1. Adanya organisasi yang sehat

Organisasi yang sehat adalah organisasi yang membagi tugas fungsional dengan jelas dan menentukan garis wewenang dan tanggung jawab yang tegas.

2. Adanya sistem akuntansi dana yang memadai

Sistem akuntansi yang memadai adalah :

a) Penggolongan rekening yang sama antara anggaran dan realisasinya,

sehingga dapat dibandingkan dan dihitung penyimpangannya.

b) Pencatatan akuntansi memberikan informasi mengenai realisasi


(27)

c) Laporan didasarkan pada akuntansi pertanggungjawaban

3. Adanya penelitian dan analisis

Penelitian dan analisis diperlukan sebagai alat pengukur prestasi, sehingga anggaran dapat dipakai untuk menganalisis prestasi.

4. Adanya dukungan dari pelaksana

Anggaran dapat dipakai sebagai alat yang baik bagi manajemen. Jika ada dukungan antara para pelaksana dari tingkat atas maupun bawah.

3.2. Teknik Pelaksanaan Kerja Praktek

Dalam melaksanaan kerja praktek pada bagian Keuangan dilaksanakan kurang lebih 1 bulan mulai dari tanggal 1 July 2010 sampai dengan 29 july 2010. selama melaksanakan kerja praktek pada Balai Besar Bahan Dan barang Tehnik (B4T), Penulis ditempatkan pada bagian Keuangan, dimana bagian ini mempunyai fungsi dan peranan yang sangat penting. Penulis diberikan kesempatan unutk membantu mengerjakan pekerjaan- pekerjaan yang ada, diantaranya:

1. Melakukan kegiatan rutin yang dilakukan di bagian keuangan, seperti

mengklasifikasikan nota dan kwitansi sesuai dengan koderingnya, member cap pada kwitansi yang sudah diverifikasi, dan kegiatan lainnya.

2. Melakukan pengamatan langsung bagaimana anggaran kas tersebut dilakukan.

3. Mendengarkan arahan dari pembimbing di Balai Besar Bahan Dan Barang


(28)

3.3. Pembahasan Hasil Kerja Praktek

3.3.1. Jenis-Jenis Anggaran Belanja di Balai Besar Bahan Dan Barang Tehnik (B4T)

Secara umum anggaran belanja menurut Abdul Hakim (2002:69) dikelompokan menjadi lima kelompok, yaitu :

1. Belanja Administrasi Umum

Belanja administrasi umum adalah semua pengeluaran pemerintah daerah yang tidak berhubungan secara langsung dengan aktivitas atau pelayanan publik. Belanja administrasi umum terdiri dari :

1) Belanja Pegawai

Merupakan pengeluaran pemerintah daerah utuk orang/personel atau yang tidak berhubungan secara langsung dengan aktivitas atau biaya tetap pegawai. Belanja ini meliputi :

a. biaya gaji dan tunjangan

b. biaya perawatan

c. biaya pengembangan SDM

2) Belanja barang

Merupakan pengeluaran pemerintah daerah untuk penyediaan barang dan jasa yang tidak berhubungan langsung dengan pelayanan publik. Belanja ini meliputi :


(29)

a. biaya bahan habis pakai

b. biaya jasa kantor

c. biaya cetak dan penggandaan

d. biaya langganan

e. biaya pakaian dinas

3) Belanja perjalanan dinas

Merupakan pengeluaran pemerintah untuk biaya perjalanan pegawai atau dewan yang tidak berhubungan secara langsung dengan pelayanan publik. Belanja ini meliputi :

a. biaya perjalanan dinas

b. biaya perjalanan pindah

c. biaya pemulangan pegawai yang gugur, dipensiunkan dan cuti

besar.

4) Belanja pemeliharaan

Merupakan pengeluaran pemerintah daerah untuk pemeliharaan barang daerah yang tidak berhubungan secara langsung dengan pelayanan publik. Belanja ini meliputi :

a. biaya pemeliharaan gedung kantor

b. biaya pemeliharaan rumah dinas dan asrama


(30)

d. biaya pemeliharaan perlengkapan kantor

e. biaya pemeliharaan peralatan kantor

f. biaya pemeliharaan emplasement kantor

2. Belanja Operasi dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Publik

Belanja ini merupakan semua pengeluaran pemerintah daerah yang berhubungan dengan aktivitas atau pelayanan publik. Belanja ini meliputi:

1) Belanja Pegawai

Merupakan pengeluaran pemerintah daerah untuk orang/personel yang berhubungan secara langsung dengan aktivitas atau biaya pegawai yang bersifat variabel. Belanja ini meliputi :

a. Honorarium

b. Upah lembur

c. Upah

d. Upah paket

e. Insentif

3. Belanja Barang

Merupakan pengeluaran pemerintah daerah untuk penyediaan barang dan jasa yang behubungan dengan pelayanan publik. Belanja ini meliputi :

a. Biaya sewa


(31)

4. Belanja Perjalanan Dinas

Merupakan pengeluaran pemerintah untuk biaya perjalanan pegawai yang berhubungan secara langsung dengan pelayanan publik. Belanja ini meliputi:

a. Biaya perjalanan dinas dalam daerah

b. Biaya perjalanan dinas luar daerah

5. Belanja Pemeliharaan

Merupakan pengeluaran pemerintah daerah untuk pemeliharaan barang daerah yang berhubungan secara langsung dengan pelayanan publik. Belanja ini meliputi:

a. Biaya pemeliharaan gedung pelayanan umum

b. Biaya pemeliharaan kendaraan

c. Biaya pemeliharaan perlengkapan operasional

d. Biaya pemeliharaan peralatan operasional

e. Biaya pemeliharaan emplasement

f. Biaya pemeliharaan mesin

g. Biaya pemeliharaan sungai dan saluran/kanal

h. Biaya pemeliharaan umum

6. Belanja Tak Tersangka

Belanja tak tersangka adalah pengeluaran pemerintah yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk membiayai kegiatan yang tak teduga dan kejadian luara biasa.


(32)

7. Belanja Modal

Belanja modal merupakan pengeluaran pemerintah daerah yang manfaatnya melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah aset atau kekayaan daerah dan selanjutnya akan menambah belanja yang bersifat rutin seperti biaya operasi dan pemeliharan. Belanja ini meliputi :

1) Belanja Publik

Belanja yang manfaatnya dapat dinikmati secara langsung oleh masyarakat umum.

2) Belanja Aparatur

Belanja yang manfaatnya tidak dapat dinikmati oleh masyarakat, tetapi dirasakan secara langsung oleh aparatur.

3.3.2. Prosedur Penyusunan Anggaran Belanja Pada Balai Besar Bahan Dan Barang Tehnik (B4T)

Anggaran kas yang disusun oleh Balai besar bahan dan barang tehnik (B4T) Mempunyai fungsi sebagai pedoman arah kegiatan, alat koordinasi, alat penentu prioritas dan juga alat pengendalian.

Proses penyusunan anggaran kas terbagi ke dalam dua pendeketan yaitu:


(33)

Dalam pendekatan ini anggaran ditetapkan oleh direksi (manajemen puncak) kemudian secara hieraki dijabarkan ke masing-masing direktorat dan selanjutnya sampai kepada unit anggaran paling kecil.

2. Pendekatan Bottom Up

Pendekatan ini biasannya disebut sebagai participative budget yaitu penyususan anggaran melalui konsultasi dan kesepakatan antara pimpinan puncak dengan pimpinan pada semua tingkatan manajemen yang bertanggung jawab pada pelaksanaan anggaran perusahaan.

Adapun tujuan digunakannya perpaduan antara kedua pendekatan tersebut sebagai berikut:

1. Agar semua tingkatan yang ada di manajemen mempunyai komitmen

terhadap anggaran tersebut.

2. Anggaran sebagai alat pengendalian, agar setiap unit dalam organisasi

dapat berjalan dengan baik.

3. Kebijakan manajemen dalam menentukan sasaran dan tujuan

perusahaan dapat dijabarkan pada anggaran yang akan di susun.

Tahapan-tahapan dalam penyusunan anggaran kas pada Balai besar bahan dan barang tehnik (B4T) adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan Anggaran Kas

Para pengurus balai besar bahan dan barang tehnik (B4T) mengadakan rapat untuk merencanakan anggaran kas untuk periode


(34)

yang akan datang. Dengan Melihat anggaran kas tahun sebelumnya sebagai acuan untuk penyusunan anggaran kas yang akan dating.

2. Usulan Anggaran Kas

Para pengurus mengadakan rapat dengan kepala bagian untuk memberitahukan tentang rancangan anggaran kas yang telah direncanakan untuk periode yang akan dating.

3. Pengesahan Oleh Anggota

Aatas usulan yang telah diusulkan oleh pengurus, maka pengurus mengadakan para rapat dengan para anggota. Setelah mendapat persetujuan dari para rapat selanjutny di adakan rapat pengesahan dengan semua anggota balai besar bahan dan barang tehnik (B4T).

3.3.3. Perbandingan Realisasi Anggaran Belanja Pada Tahun 2008 dan 2009 di Balai Besar Bahan Dan Barang Tehnik (B4T)

Laporan realisasi anggaran mengambarkan perbandingan antara anggaran tahun 2009 dengan realisasinya, mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja

selama periode 1 Januari – 31 Desember 2009.

B4T Bandung selain mengelola dana yang bersumber dari APBN, juga

mengelola dana yang merupakan pendapatan ( bukan pajak ) dari pihak-pihak yang memerlukan pelayanan jasa dari B4T Bandung. Realisasi Anggaran dalam tahun 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut :


(35)

Tabel 1

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2009 dan TA 2008 Tabel 3.1Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran

a. Dalam tahun 2009, B4T Bandung mempunyai anggaran belanja sebesar

Rp.22.210.389.000,00 dan estimasi atas pendapatan ( PNBP ) B4T Bandung sebesar Rp.13.379.474.000,00. Dibanding dengan jumlah anggaran belanja tahun 2008 sebesar Rp.42.639.431.000,00 berarti terdapat penurunan sebesar Rp.20.429.042.000,00 atau 47,91%, sedangkan pada estimasi pendapatan (PNBP) dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar Rp.9.750.000.000,00 ada kenaikan sebesar Rp.3.629.474.000,00 atau 37,22 %

b. Dari anggaran dalam tahun 2009 sebesar Rp 22.210.389.000,00 realisasi


(36)

dianggarkan pada tahun 2009). Realisasi penerimaan pendapatan (PNBP) mencapai jumlah Rp.12.441.121.995,00 atau 92,99 % dari jumlah yang ditargetkan pada tahun 2009 sebesar Rp.13.379.474.000,00.

Dibanding dengan realisasi belanja tahun 2008 sebesar Rp.32.837.050.563,00

jumlah pengeluaran tahun 2009 mengalami penurunan sebesar

Rp.12.337.869.219,00 atau 37,57 %. Penurunan ini disebabkan adanya penurunan pada belanja modal sebesar Rp.14.200.098.500,00 atau 90 % dari anggaran tahun 2008 dan belanja pegawai sebesar Rp.314.183.120,00 atau 4,30% dari anggaran tahun 2008, sedangkan pada belanja barang mengalami kenaikan sebesar Rp.2.176.412.401,00 atau 22,28% dari anggaran tahun 2008. Pada realisasi penerimaan PNBP dalam tahun 2009 terdapat kenaikan sebesar Rp.3.201.573.718,00 atau 34,65% dibandingkan realisasi penerimaan PNBP tahun 2008 sebesar Rp.9.239.548.277,00.


(37)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan kerja pelaksanaan kerja praktek tersebut dan setelah Penulis menganalisa, memahami dan mempelajari serta menguraikan masalah tentang perbandingan anggaran belanja barang dan jasa, maka penulis mencoba menyimpulkan beberapa hasil dari kerja praktek yang dilakukan di Balai Besar Bahan Dan Barang Tehnik (B4T) kota Bandung, yaitu :

1. Jenis-jenis anggaran belanja barang dan jasa pada Balai Besar Bahan Dan Barang

Tehnik (B4T) Kota Bandung untuk penyediaan barang dan jasa yang tidak berhubungan langsung dengan public sudah lengkap yaitu, belanja bahan habis pakai, belanja cetak dan penggandaan, belanja langganan, belanja pakaian dinas, belanja makan dan minum dan belanja perjalanan dinas.

2. Perbandingan realisasi anggaran belanja Di Balai Besar Bahan Dan Barang

Tehnik Kota Bandung

a. Dalam tahun 2009, B4T Bandung mempunyai anggaran belanja sebesar

Rp.22.210.389.000,00 dan estimasi atas pendapatan ( PNBP ) B4T Bandung sebesar Rp.13.379.474.000,00. Dibanding dengan jumlah anggaran belanja tahun 2008 sebesar Rp.42.639.431.000,00 berarti terdapat penurunan sebesar


(38)

Rp.20.429.042.000,00 atau 47,91%, sedangkan pada estimasi pendapatan (PNBP) dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar Rp.9.750.000.000,00 ada kenaikan sebesar Rp.3.629.474.000,00 atau 37,22 %

b. Dari anggaran dalam tahun 2009 sebesar Rp 22.210.389.000,00 realisasi

belanjanya mencapai Rp.20.499.181.344,00 atau 92,30 % (dari jumlah yang dianggarkan pada tahun 2009). Realisasi penerimaan pendapatan (PNBP) mencapai jumlah Rp.12.441.121.995,00 atau 92,99 % dari jumlah yang ditargetkan pada tahun 2009 sebesar Rp.13.379.474.000,00.

Dibanding dengan realisasi belanja tahun 2008 sebesar Rp.32.837.050.563,00

jumlah pengeluaran tahun 2009 mengalami penurunan sebesar

Rp.12.337.869.219,00 atau 37,57 %. Penurunan ini disebabkan adanya penurunan pada belanja modal sebesar Rp.14.200.098.500,00 atau 90 % dari anggaran tahun 2008 dan belanja pegawai sebesar Rp.314.183.120,00 atau 4,30% dari anggaran tahun 2008, sedangkan pada belanja barang mengalami kenaikan sebesar Rp.2.176.412.401,00 atau 22,28% dari anggaran tahun 2008. Pada realisasi penerimaan PNBP dalam tahun 2009 terdapat kenaikan sebesar Rp.3.201.573.718,00 atau 34,65% dibandingkan realisasi penerimaan PNBP tahun 2008 sebesar Rp.9.239.548.277,00.


(39)

1.2. Saran

Setelah penulis melakukan penganalisaan dari data yang diperoleh dari Balai Besar Bahan Dan Barang Tehnik (B4T) Kota Bandung periode anggaran tahun 2008 Dan 2009, maka penulis menyarankan sebagai berikut :

Jenis-jenis anggaran belanja barang dan jasa di Balai Besar Bahan Dan Barang Tehnik (B4T) Kota Bandung sudah lengkap, sebaiknya dipertahankan agar lebih baik dengan cara dirancang sedemikian rupa dan dijalankan sesuai dengan fungsinya. Adanya Realisasi terkadang melebihi anggaran yang direncanakan, agar hal tersebut tidak terjadi maka komite anggaran harus merancang anggaran secara sistematis agar tidak melebihi anggaran yang ditetapkan.


(40)

TINJAUAN ATAS INPLEMENTASI ANGGARAN BELANJA

PADA BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEHNIK (B4T)

DI BANDUNG

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek Program Strata Satu Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia

SUMAYAH

21106003

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2010


(41)

Adisaputro, Gunawan 2003. Anggaran Perusahaan, Edisi 2003/2004, Yogyakarta : BPFE.

Budisantoso, Totok dan sigit Triandaru, 2006, Bank dan Lembaga Keuangan

Lain, Edisi kedua, Jakara : Selemba Empat.

Christina, Ellen, M. Fuad, Sugiarto, dan Edy Sukarna, 2001. Anggaran

Perusahaan Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

R. A., Supriyono, 2001. Akuntansi Manajemen, Edisi pertama, Cetakan pertama. Yogyakarta :

Penerbit BPFE.

Firdaus, Rachmat dan Maya Ariyanti, 2004, Manajemen Perkreditan Bank Umum, Edisi

Kedua, Bandung : Alfabeta.

Tuggal, Amin Widjaja, 2000. Dasar-dasar Budgetting, Cetakan pertama.Jakarta:


(42)

DATA PRIBADI

Nama : Sumayah

Nim : 21106003

Tempat, Tanggal Lahir : Brebes, 08 September 1988

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Raya Ciseureuh No.1 RT 01/RW 01

Ketanggungan, Brebes, Jawa Tengah

PENDIDIKAN

Tahun 1994-2000 : SDN Ciseureuh 1

Tahun 2000-2003 : SLTP Negri 3 Ketanggungan

Tahun 2003-2006 : SMK Karya Bhakti Brebes

Tahun 2006 Sampai sekatang : Terdaftar Sebagai Mahasiswa

Universitas Komputer Indonesia

(UNIKOM)

Bandung, Fakultas Ekonomi, Program Studi Akuntansi, Program S-1.


(43)

Assalamu’alaikum Wr.Wb. Bismillahirrahmanirrohim.

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Illahi Robbi, Tuhan pencipta alam semesta yang telah memberikan rahmat-Nya kepada penulis dengan segala petunjuk dan kemudahan hingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis tujukan kepada pimpinan besar dan sauri teladan sepanjang zaman, Rasulullah SAW.

Laporan Kerja Praktek dengan judul “TINJAUAN ATAS IMPLEMENTASI

ANGGARAN BELANJA PADA BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEHNIK (B4T)

BANDUNG ” ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Program Strata I pada

Fakultas Ekonomi Progran Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Kesempurnaan adalah suatu hal yang selalu ingin dicapai oleh seluruh umat manusia, namun manusia tidak akan pernah terlepas dari sifat alpa dan lalai. Penulis sadari bahwa Laporan Kerja Praktek ini masih jaug dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak sagat diharapkan. Semoga dibalik kekurangan Laporan Kerja Praktek ini masih dapat memberikan manfaat.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan serta bimbingan, sehingga terselesaikannya penulisan laporan kerja praktek ini, khususnya kepada kedua orang tuaku yang


(44)

memberikan dukungan dan masukan. Dengan segala kerendahan hati penulis sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. Selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Umi Narimawati, Dra., SE M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Komputer Indonesia.

3. Sri Dewi Anggadini, S.E.,M.Si., Selaku Ketua Program Studi Akuntansi, Fakultas

Ekonomi.

4. Siti Kurnia Rahayu, S.E., M.AK., AK Selaku Pembimbing yang telah membantu dan

memberi informasi dalam pembuatan laporan kerja praktek ini.

5. Seluruh Dosen Universitas Komputer Indonesia, Terimakasih atas ilmu yang di berikan.

6. Dra. Ratnawati K.,MBA Selaku Kepala Balai Besar bahan Dan Barang Tehnik (B4T).

7. Dra. Rita Puspitasari Selaku Sub Bagian Keuangan.

8. Ibu Budi Astusti Dan Ibu Euis Selaku pembimbing Perusahaan Dan seluruh Staf Balai

Besar Bahan Dan Barang Tehnik (B4T) yang memberikan pengarahan, bimbingan selama penulis melakukan penelitian.

9. Seluruh Staf dan Karyawan Balai Besar dan Barang Tehnik (B4T).

10. Kepada Kakaku tercinta Yang Selalu Memberikan Semangat, Doa Kepada Penulis.

11. Purwangga bagja herdayandi makasih atas bantuan dan semangatnya Membantu Penulis


(45)

14. Makasih Buat Teman-Teman AK4 Semua Seperjuangan Semoga Selalu Kompak Dan Semangat.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga laporan kerja praktek ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi kita semua, dan semoga Doa, Dorongan, Perhatian dan pengertian yang diberikan kepada penulis mendapat balasan pahala yang berlipat dari Allah SWT. Amien Ya Robbal alamin.

Terimakasih

Wasasalamua’laikum Wr.Wb.

Bandung, Desember 2010 Penulis


(1)

1

TINJAUAN ATAS INPLEMENTASI ANGGARAN BELANJA

PADA BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEHNIK (B4T)

DI BANDUNG

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek Program Strata Satu Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia

SUMAYAH

21106003

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2010


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan 2003. Anggaran Perusahaan, Edisi 2003/2004, Yogyakarta : BPFE.

Budisantoso, Totok dan sigit Triandaru, 2006, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Edisi kedua, Jakara : Selemba Empat.

Christina, Ellen, M. Fuad, Sugiarto, dan Edy Sukarna, 2001. Anggaran

Perusahaan Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. R. A., Supriyono, 2001. Akuntansi Manajemen, Edisi pertama, Cetakan pertama. Yogyakarta :

Penerbit BPFE.

Firdaus, Rachmat dan Maya Ariyanti, 2004, Manajemen Perkreditan Bank Umum, Edisi Kedua, Bandung : Alfabeta.

Tuggal, Amin Widjaja, 2000. Dasar-dasar Budgetting, Cetakan pertama.Jakarta: Penerbit Rineke Cipta.


(3)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Sumayah

Nim : 21106003

Tempat, Tanggal Lahir : Brebes, 08 September 1988

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Raya Ciseureuh No.1 RT 01/RW 01

Ketanggungan, Brebes, Jawa Tengah

PENDIDIKAN

Tahun 1994-2000 : SDN Ciseureuh 1

Tahun 2000-2003 : SLTP Negri 3 Ketanggungan Tahun 2003-2006 : SMK Karya Bhakti Brebes Tahun 2006 Sampai sekatang : Terdaftar Sebagai Mahasiswa

Universitas Komputer Indonesia

(UNIKOM)

Bandung, Fakultas Ekonomi, Program Studi Akuntansi, Program S-1.


(4)

K

K

A

A

T

T

A

A

P

P

E

E

N

N

G

G

A

A

N

N

T

T

A

A

R

R

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Bismillahirrahmanirrohim.

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Illahi Robbi, Tuhan pencipta alam semesta yang telah memberikan rahmat-Nya kepada penulis dengan segala petunjuk dan kemudahan hingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis tujukan kepada pimpinan besar dan sauri teladan sepanjang zaman, Rasulullah SAW.

Laporan Kerja Praktek dengan judul “TINJAUAN ATAS IMPLEMENTASI

ANGGARAN BELANJA PADA BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEHNIK (B4T) BANDUNG ” ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Program Strata I pada Fakultas Ekonomi Progran Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Kesempurnaan adalah suatu hal yang selalu ingin dicapai oleh seluruh umat manusia, namun manusia tidak akan pernah terlepas dari sifat alpa dan lalai. Penulis sadari bahwa Laporan Kerja Praktek ini masih jaug dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak sagat diharapkan. Semoga dibalik kekurangan Laporan Kerja Praktek ini masih dapat memberikan manfaat.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan serta bimbingan, sehingga terselesaikannya penulisan laporan kerja praktek ini, khususnya kepada kedua orang tuaku yang


(5)

tak henti memberikan doa dan dukungan baik secara moril maupun materil serta perhatian dan curahan kasih sayang yang dapat memberikan semangat kepada penulis.

Penyusun Laporan Kerja Praktek ini tak lepas dari bantuan semua pihak yang telah memberikan dukungan dan masukan. Dengan segala kerendahan hati penulis sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. Selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia. 2. Prof. Dr. Umi Narimawati, Dra., SE M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Komputer Indonesia.

3. Sri Dewi Anggadini, S.E.,M.Si., Selaku Ketua Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi.

4. Siti Kurnia Rahayu, S.E., M.AK., AK Selaku Pembimbing yang telah membantu dan memberi informasi dalam pembuatan laporan kerja praktek ini.

5. Seluruh Dosen Universitas Komputer Indonesia, Terimakasih atas ilmu yang di berikan. 6. Dra. Ratnawati K.,MBA Selaku Kepala Balai Besar bahan Dan Barang Tehnik (B4T). 7. Dra. Rita Puspitasari Selaku Sub Bagian Keuangan.

8. Ibu Budi Astusti Dan Ibu Euis Selaku pembimbing Perusahaan Dan seluruh Staf Balai Besar Bahan Dan Barang Tehnik (B4T) yang memberikan pengarahan, bimbingan selama penulis melakukan penelitian.

9. Seluruh Staf dan Karyawan Balai Besar dan Barang Tehnik (B4T).

10. Kepada Kakaku tercinta Yang Selalu Memberikan Semangat, Doa Kepada Penulis. 11. Purwangga bagja herdayandi makasih atas bantuan dan semangatnya Membantu Penulis


(6)

12. Buat Rina, Rezha, Makasih Sudah Memberi masukan Dalam menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini.

13. Buat sahabatku Anne, Lady, Ade, yang selalu memberikan semangat kepada penulis. 14. Makasih Buat Teman-Teman AK4 Semua Seperjuangan Semoga Selalu Kompak Dan

Semangat.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga laporan kerja praktek ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi kita semua, dan semoga Doa, Dorongan, Perhatian dan pengertian yang diberikan kepada penulis mendapat balasan pahala yang berlipat dari Allah SWT. Amien Ya Robbal alamin.

Terimakasih

Wasasalamua’laikum Wr.Wb.

Bandung, Desember 2010 Penulis