Profil Keluarga Dampingan GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

membiayai kehidupan pribadi mereka sendiri sehingga mereka belum bisa membantu keperluan rumah tangga keluarganya. Bapak Wayan Santa tinggal dirumah yang bisa dikatakan sederhana dengan status kepemilikan sendiri yang merupakan warisan dari orang tua beliau. Rumah beliau cukup layak tinggal dengan bangunan yang terpisah-pisah yaitu satu bangunan yang berisikan 2 kamar dan bangunan lainnya yatu berupa dapur yang sangat sederhana beserta toilet yang sederhana pula. Luas bangunan keluarga beliau diperkirakan hanya seluas 50 m 2 . Untuk sumber tenaga listrik beliau memakai jasa PLN dengan daya 900 watt dan sumber air bersih yang berasal dari air sumur. Serta sumber air minum yang hanya mengandalkan air sumur pula yang direbus sebelum dikonsumsi. Tabel 1.1 Identitas keluarga Bapak Wayan Santa No. Nama Status Umur Tahun Pendidikan Pekerjaan Keterangan 1. I Wayan Santa Kawin 56 tahun SD Buruh Kepala Keluarga Suami 2. Ni Wayan Suryani Kawin 58 tahun SD Buruh IbuIstri 3. Wayan Mudita Belum Kawin 22 tahun SD Pegawai swasta Anak I 4. Made Karuni Belum Kawin 18 tahun SD Penyedia Jasa Anak II

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Bapak Wayan Santa bekerja pada malam hari yaitu dari jam 12.00 malam sampai dengan jam 06.00 pagi begitu juga dengan sang istri. Dalam semalam beliau dapat mengumpulkan uang sebesar Rp 75.000, dan istrinya sebesar Rp 50.000. Anak pertamanya memiliki penghasilan sebesar Rp 1.400.000 dan itupun sebagian dipakai untuk membayar cicilan sepeda motor dan lain-lainnya. Sedangkan anak perempuannya tidak memiliki penghasilan tetap karena penghasilannya ditentukan oleh banyaknya pelanggan yang berkunjung.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Penghasilan beliau bersama istri dikatakan pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari mereka. Apalagi akhir-akhir ini bapak Wayan Santa sudah jarang bekerja karena faktor kondisi fisik maupun faktor lainnya yang menggangu beliau untuk bekerja. Untuk keperluan makan sehari-hari keluarga bapak Wayan Santa menghabiskan uang sekitar Rp 40.000 untuk lauk karena bapak Wayan Santa sudah menerima bantuan RASKIN yang diberikan setiap bulannya dan beliau hanya membayar Rp 25.000 untuk 25 kg beras. Disamping itu keluarga bapak Wayan Santa juga memelihara 2 ekor babi yang setiap harinya menghabiskan biaya pakan sekitar Rp 5.000 yang berupa ampas tahu ditambah dengan pembelian pakan ternak sebesar Rp 200.000 per karungnya yang dibelinya satu bulan sekali.

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga 2.1.1 Perekonomian Permasalahan keuangan yang dialami oleh bapak Wayan Santa dikarenakan beliau akhir- akhir ini tidak dapat bekerja secara maksimal karena berbagai macam faktor terutama faktor kesehatan. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari beliau hanya bisa mengandalkan penghasilan dari sang istri dan dibantu penghasilan beliau jika itupun beliau dapat bekerja. Dan apabila anak pertama mereka mendapatkan rejeki berupa bonus yang diberikan oleh atasannya itu juga dapat sedikit membantu kehidupan keluarga bapak Wayan Santa.Oleh karena itu peningkatan tingkat ekonomi keluarga beliau masih dapat dikatakan sulit melihat kondisi yang dialami keluarga beliau.

2.1.2 Kesehatan

Permasalahan kesehatan yang dialami bapak Wayan Santa adalah beliau pernah mengalami stres dan dapat mengalami kumat setiap saat. Menurut pengakuan istrinya sejak 7 tahun yang lalu beliau terkena penyakit guna-guna karena ada pihak yang merasa iri hati terhadap keluarga beliau. Namun akhir-akhir ini sudah sangat jarang beliau mengalami kumat semacam itu. Selain itu istrinya juga sering mengalami penyakit rematik karena faktor umur dan pengaruh bekerja di malam hari. 2.1.3 Pendidikan Dalam bidang pendidikan keluarga bapak Wayan Santa dapat dikatakan masih rendah. Terbukti dengan semua anggota keluarganya hanya lulusan sekolah dasar dan tidak dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Hanya saja anak pertama beliau telah mengikuti program kejar paket B. Hal itu akan sangat berpengaruh nantinya terhadap masa depan kedua anaknya tersebut. Seperti di jaman sekarang ini yang hanya mengandalkan ijazah SD akan sangat sulit mendapatkan pekerjaan yang dapat dikatakan layak. Di lain sisi juga, putusnya sekolah mereka karena beberapa faktor. Anak pertamanya putus sekolah dikarenakan pada saat masa sekolah sering sakit-sakitan disamping faktor ekonomi. Sedangkan anak keduanya putus sekolah