Sistematika Pembahasan Pengertian Diabetes Mellitus

4. Penerapan konsep data mining, yaitu dengan menerapkan konsep naive bayesian clasifier . 5. Evaluasi data hasil mining Tahapan inilah yang akan menjadi tolok ukur keberhasilan penerapan mining dari data yang tersedia dan akan menjadi pengukuran akurasi untuk menentukan hipotesa data. 6. Presentasi pengetahuan. Presentasi pengetahuan yang didapatkan dari hasil evaluasi yang dijadikan pola untuk menentukan tahapan akhir mining yang membantu guna menentukan keputusan dari analisa hasil sebelumnya.

1.6. Sistematika Pembahasan

Bab I : Pendahuluan Dalam bab ini berisi tentang pemahaman dasar tentang bagaimana latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian yang dipakai dan sistematika penulisan. Bab II : Landasan Teori Dalam bab II berisi tentang teori yang digunakan guna menunjang penelitian dan menjadi dasar atau sumber tertulis dari apa yang akan dilakukan, yaitu berupa pengertian dan klasifikasi dari Diabetes Mellitus, teori penambangan data, proses penambangan data, klasifikasi dan pengertian algoritma Naive Bayesian . Bab III : Metodologi Penelitian Bab III berisi tentang penerapan dari konsep di bab II untuk menganalisis dan merancang sistem sesuai dengan tahapan penyelesaian masalah dengan penerapan algoritma yang telah ditentukan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Bab IV : Analisa Hasil Dan Implentasi Sistem Dalam bab ini, akan berisi tentang implementasi dari sistem komputerisasi sistem berdasarkan hasil perancangan yang telah dibuat, dan akan dijelaskan tentang analisis sistem yang telah dibuat serta kelebihan dan kekurangan dari sistem. Bab V : Penutup Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan juga saran-saran yang terkait dengan seluruh proses dan penulisan tugas akhir. 6 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini, akan dijelaskan tentang pengertian Diabetes Mellitus, klasifikasi dari diabetes, diagnosa dan pemeriksaan diabetes, teori penambangan data, proses penambangan data, pengelompokan penambangan data dan teorema Naive Bayesian Clasifier.

2.1. Pengertian Diabetes Mellitus

World Health Organization WHO menyatakan bahwa Diabetes Mellitus tidak dapat didefinisikan secara singkat dan jelas namun dapat dikatakan sebagai kumpulan permasalahan yang kompleks tentang anatomi dan kimiawi akibat beberapa faktor dimana terdapat defisiensi insulin absolut Purnamasari, 2009 Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia disebabkan karena adanya suatu gangguan sekresi insulin, dari kerja insulin ataupun keduanya. Hiperglekemia kronis pada Diabetes Mellitus akan menyebabkan banyak kerusakan pada oragan tubuh manusia, contohnya ginjal, mata, saraf, jantung dan pembuluh darah American Diabetes AssociationADA, 2012. Menurut Dorland Diabetes Mellitus DM adalah kelainan yang ditandai dengan ekskresi urine pengeluaran air kencing yang berlebihan. Selain itu, Diabetes mellitus atau penyakit kencing manis merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai dengan kadar glukosa darah gula darah melebihi nilai normal yaitu kadar gula darah sewaktu sama atau lebih dari 200 mgdl. Diagnosis khas DM pada umumnya yaitu polyuria banyak kencing, polydipsia banyak minum, polifagia banyak makan, dan penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya Misnadiarly,2006. Hypercalcemia adalah peningkatan yang berlebihan pada kalsium dalam darah Dorland. Menurut Dorland Hypertension adalah tingginya tekanan darah arteri secara persisten, penyebabnya mungkin tidak diketahui essential, idiopatic, primary atau mungkin disebabkan oleh penyebab lain secondary. Ulcus atau ulcer adalah defek lokal atau ekskavasi permukaan suatu organ atau jarinagn, akibat pengelupasan jaringan radang yang nekrotik Dorland edisi 28, 2002. Selain itu Ulcus atau ulcer merupakan penyakit lambung penyakit maag yang terjadi apabila dinding lambung rusak akibat mucus yang menyelimutinya rusak. Enzim yang dihasilkan didalam mucus memakan bagian-bagian kecil pada lapisan permukaan lambung. Neuropathy adalah gangguan fungsional atau perubahan patologis pada sistem saraf tepi, kadang-kadang penggunaannya dibatasi hanya untuk lesi noninflamasi sebagai lawan dari lesi neuritis Dorland. Diabetes dan hypercalcemia adalah kadar gula darah yang rendah. Kadar gula darah yang normal 60-100 mg . Diabetes dan hypertension adalah penyakit yang saling berkaitan, karena penderita harus mengendalikan tekanan darah yang berpengaruh pula pada kadar gula yang meningkat. Diabetes dan ulcus adalah penyakit yang menyebabkan kaki luka tak kunjung sembuh. Diabetes dan neuropathy adalah beberapa bentuk klinis neuropati perifer sensoris motorik, otonom, dan campuran yang ditemukan pada penderita diabetes mellitus, jenis yang sering terjadi adalah polineuropati sensoris simetris kronik yang pertama kali menyerang saraf-saraf ekstremitas bawah dan sering sekali mengenai saraf otonom. Selain itu Diabetic Neuopaty adalah kerusakan saraf sebagai komplikasi serius akibat diabetes. Kadar gula darah yang tinggi dapat mencederai serat-serat saraf, umumnya pada kaki. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.2. Tipe Diabetes Mellitus