Sistem Informasi Penjualana Dan Pembelian Barang Menggunakan Barcode Berbasis Intranet Pada CV. Kurnia Jaya Mandiri

(1)

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik & Ilmu Komputer

Oleh :

TAUFIQ AKBAR WARDIANA 10507352

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

i

perusahaan yang satu dengan yang lain semakin tinggi. Hal ini menyebabkan dorongan akan kebutuhan perangkat teknologi sebagai penunjangnya akan semakin tinggi pula. Seperti kasus yang dialami oleh perusahaan CV Kurnia Jaya Mandiri yang bergerak di bidang penjualan kebutuhan sehari-hari, dalam hal menjalankan aktifitas bisnisnya masih banyak sekali ditemukan kekurangan disana-sini. Hal ini dikarenakan pencatatan transaksi penjualan masih dilakukan secara manual sehingga selalu terjadi penyediaan data yang tidak akurat bahkan out of date, informasi stok barang pun masih sulit dikendalikan sehingga memberikan pengaruh yang buruk terhadap kinerja pemasokan barang. Bahkan penghitungan data pembayaran pada saat itu masih rentan dengan kesalahan serta pemberian laporan yang masih diberikan secara mendadak. Maka melalui penelitian ini diharapkan dapat mampu membangun sistem informasi penjualan dan pembelian yang dapat memperbaiki sistem yang ada serta mampu memenuhi kebutuhan transaksi antara kasir, pelanggan, gudang dan supplier dengan lebih efisien dan ekonomis.

Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, maka dilakukan langkah-langkah yang terdiri dari tahap analisis sistem dengan Unified Modelling Language (UML), sedangkan untuk merancang dan mengimplementasikan sistem informasi penjualan dan pembelian di CV Kurnia Jaya Mandiri ini menggunakan bahasa pemrograman PHP, database MySQL dengan software aplikasi Apache Web Server, dan ditunjang pula dengan alat bantu mesin Barcode Scanner untuk mempercepat pendataan barang, sedangkan pengembangan sistem informasi menggunakan metode prototype.

Adapun hasil akhir dari penelitian ini yaitu berupa sistem informasi penjualan dan pembelian yang sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan transaksi penjualan dan pembelian terhadap konsumen maupun supplier agar lebih efisien


(3)

ii

to one another higher. This causes the drive will need the technology as a supporting device will be higher as well. Like the case experienced by Kurnia Jaya Mandiri CV company engaged in the sale of daily necessities, in terms of running its business activities are still many deficiencies are found here and there. This is because the recording of sales transactions are still done manually so that it always happens the provision of inaccurate data even out of date, inventory information is still difficult to control so as to provide a bad influence on the performance of the supply of goods. Even counting the payment data at the time was still susceptible to errors as well as providing a report which was given a sudden. Then through research is expected to be able to build sales and purchasing information systems that can improve the existing system and be able to meet the needs of the transactions between cashiers, customers, warehouses and suppliers more efficiently and economically

To be able to achieve that goal, then do the steps that consist of system analysis phase with the Unified Modeling Language (UML), while for designing and implementing information systems sales and purchases in CV Kurnia Jaya Mandiri this using the PHP programming language, MySQL database software Apache Web Server applications, and supported also by the machine tool of the Barcode Scanner to accelerate the collection of goods, while the information system development use prototype method.

The end result of this research is in the form of sales and purchase information systems that greatly assist in meeting the needs of sales and purchase transactions for consumers and suppliers to be more efficient


(4)

iii

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah serta taufiq-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul ” Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Barang Menggunakan Barcode Berbasis Intranet pada CV. Kurnia Jaya Mandiri”.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarganya, para sahabatnya, para pengemban risalahnya dan semoga sampai kepada kita selaku umatnya.

Pada penyusunan Skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Hal ini dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh sebab itu dengan hati terbuka penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun sehingga penulis dapat mengembangkan pengetahuan dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada dikemudian hari.

Adapun dalam penyusunan Skripsi ini tidak semata-mata hasil kerja penulis sendiri, melainkan juga barkat bimbingan dan dorongan dari pihak-pihak yang telah membantu, baik secara materi maupun secara spiritual. Maka dari itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat :


(5)

iv

2. Bapak, ibu dan adik tercinta, serta sepupu yang selalu memberikan dukungan dan doanya demi kelancaran penyusunan penelitian ini.

3. Bapak Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia Bandung.

4. Bapak Dr. Arry Akhmad Arman, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer UNIKOM.

5. Bapak Dadang Munandar, SE, M.Si, selaku ketua jurusan Manajemen Informatika

6. Ibu Sintya Sukarta S, S.ST. M.T selaku Dosen Wali yang banyak membantu dan memberikan saran yang solutif dalam masa perkuliahan selama ini. 7. Bapak Wahyu Nurjaya WK, ST., M.Kom. selaku Dosen Pembimbing yang

selalu memberikan bimbingan dan arahannya dalam penyusunan skripsi ini. 8. Bapak Yasmi Afrizal., S.Kom., M.Kom. dan Bapak Iyan Gustiana., S.Kom.,

M.Kom. selaku dosen penguji yang telah banyak memberi masukan demi kemajuan skripsi ini.

9. Para Dosen Manajemen Informatika UNIKOM Bandung yang telah menjadi jalan ilmu bagi penulis selama ini.

10. Ervin Purbasari, Erma dan orangtuanya selaku pembimbing di CV Kurnia Jaya Mandiri yang telah memberikan perhatian dan bantuannya untuk memudahkan penyusunan penelitian ini.


(6)

v mau berbagi ilmu selama ini.

13. Jaja, Iwan, Asep dan Yusron selaku teman pengajian yang selalu memberikan nasehat spiritual serta dukungan moralnya dikala letih dan hampir menyerah.

14. Semua teman-teman Jurusan Manajeman Informatika yang telah memberi bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Akhir kata semoga semua pihak yang telah memberikan bantuan

mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT.Amin…. Penulis berharap semoga hasil dari Skripsi ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi penulis, umumnya bagi pembaca.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

Bandung, Juni 2011

Penulis


(7)

1 1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan perekonomian dewasa ini dimana persaingan antara perusahaan yang satu dengan yang lain semakin tinggi, maka dalam mengelola suatu sistem informasi harus ditunjang dengan tersedianya perangkat teknologi. Sebuah sistem pada perusahaan atau organisasi yang kurang mendapat informasi akan mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan dan dapat menurunnya kinerja suatu perusahaan atau organisasi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka usaha yang harus dilakukan adalah dengan memanfaatkan teknologi komputer.

Seperti halnya perusahaan CV. Kurnia Jaya Mandiri yang bergerak di bidang penjualan kebutuhan sehari-hari, yaitu menjual kebutuhan masyarakat untuk melayani kebutuhan instan di tempat umum seperti di stasiun kiaracondong, pasar dan masyarakat sekelilingnya baik eceran, retail dan grosir. Salah satu kegiatan utama yang dilakukan di perusahaan tersebut adalah pembelian dan penjualan barang. Penjualan dan pembelian disini adalah dimana perusahaan CV. Kurnia Jaya Mandiri menjual barangnya kepada konsumen dengan menyediakan barangnya di tempat dan CV. Kurnia Jaya Mandiri membeli barang kepada supplier untuk kebutuhan penyediaan barang di gudang. Dalam kegiatan tersebut yang penulis teliti selama ini masih terdapat banyak kekurangan.


(8)

Pelaksanaan aktifitas bisnis yang dilakukan di CV. Kurnia Jaya Mandiri masih menggunakan buku sebagai media pencatatan transaksi, sehingga ketika data transaksi semakin banyak seringkali menimbulkan kesalahan dalam pencatatan data barang yang terjual.

Berikut adalah jumlah transaksi penjualan di CV Kurnia Jaya Mandiri pada bulan januari 2011.

Tabel 1.1 Jumlah Rata-rata Penjualan Barang Bulan Januari 2011 Minggu Ke Jumlah Transaksi

Penjualan

Persentase

1 23 13,94%

2 31 18,79%

3 44 26,67%

4 67 40,60%

Selain itu, karena terbatasnya jumlah pegawai menyebabkan informasi data barang dan data transaksi menjadi tidak akurat atau out of date, seperti halnya dalam perhitungan stok barang dimana sering kali ditemukan pada buku gudang masih tertulis jumlah barangnya sedangkan pada kenyataannya barang tersebut sudah tidak ada di gudang. Hal ini mengakibatkan terganggunya proses persediaan barang di gudang, karena pada saat proses pemesanan barang pada supplier akan dilakukan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan informasi mengenai barang mana yang akan dipesan, dan proses transaksi penjualan pun tidak dapat berjalan sebagai mana mestinya.

Bahan perhatian penulis selanjutnya berhenti di proses pembuatan laporan. Saat ini sistem yang berjalan di CV. Kurnia Jaya Mandiri kurang mendukung


(9)

adanya pemberian laporan yang akurat dan up to date. Pembuatan laporan yang dilakukan pegawai terhadap pimpinan masih bersifat manual dan tidak konsisten. Pemberian laporan tidak dilakukan dengan rutin dan tidak sesuai dengan jadwal yang direncanakan, namun lebih bersifat kondisional dan hanya pada saat terdesak oleh situasi dan kondisi yang kurang baik, yaitu pada saat stok barang sudah sangat tipis, persediaan materi kurang memadai, dan ditemukannya barang yang sudah rusak dan tidak layak dipakai. Keadaan seperti ini tentu saja akan mengundang terjadinya masalah yang sebelumnya telah di paparkan penulis.

Dengan adanya studi kasus di atas yang penulis temukan di CV. Kurnia Jaya Mandiri penulis sangat berharap tugas akhir yang akan di susunnya ini dapat memberikan solusi yang terbaik dalam mengatasi rangkaian permasalahan di atas, tugas akhir inipun diharapkan dapat memenuhi tuntutan para pegawai dalam melakukan pekerjaannya yang semakin bertambah seiring berjalannya waktu dan seiring meningkatnya kebutuhan operasional para pengusaha retail dalam mengembangkan strategi bisnisnya.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengambil judul yang sesuai dengan kebutuhan dalam pengolahan transaksi pada koperasi tersebut. Untuk itu, penulis mengambil judul “Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Barang Menggunakan Barcode Berbasis Intranet pada CV. Kurnia Jaya Mandiri”.


(10)

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti, maka penulis mengidentifikasi permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut:

1. Tidak tersedianya data yang akurat dan up to date karena pencatatan transaksi penjualan yang masih manual.

2. Sulitnya mengetahui stok barang yang tersedia

3. Sering terjadi kesalahan dalam penghitungan data pembayaran baik yang berjalan di bagian pemesanan maupun penjualan

4. Pemberian laporan dilakukan secara mendadak sehingga mengakibatkan proses pemesanan barang tertunda.

1.2.2 Rumusan Masalah

Atas dasar identifikasi masalah diatas, maka penulis mencoba merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem pembelian dan penjualan barang yang berjalan pada CV. Kurnia Jaya Mandiri saat ini.

2. Bagaimana pembangunan sistem informasi penjualan dan pembelian agar dapat menangani permasalahan dalam pembelian hingga penjualan barang pada CV. Kurnia Jaya Mandiri.


(11)

3. Bagaimana implementasi sistem yang dirancang agar dapat meningkatkan pelayanan terhadap konsumen dan menjadikan sistem informasi yang ada menjadi lebih optimal.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk menganalisa dan membangun suatu aplikasi sistem informasi penjualan dan pembelian barang pada CV. Kurnia Jaya Mandiri.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Sedangkan Tujuan dari penelitian ini diantaranya :

1. Untuk mengetahui sistem penjualan dan pembelian barang yang berjalan pada CV. Kurnia Jaya Mandiri saat ini.

2. Untuk membangun sistem informasi penjualan dan pembelian agar dapat menangani permasalahan yang ada pada CV. Kurnia Jaya Mandiri.

3. Untuk mengimplementasikan sistem yang sudah dirancang agar dapat meningkatkan pelayanan terhadap konsumen pada CV. Kurnia Jaya Mandiri


(12)

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Akademis

1. Sebagai acuan atau referensi bagi pembaca dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.

2. Sebagai kajian dalam membandingkan antara teori yang didapat di bangku kuliah dan di lapangan.

3. Dapat menambah wawasan dan sumber informasi serta memperluas khazanah bagi penulis sendiri.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Kegunaan Penelitian tentunya dirasakan pula oleh pihak perusahaan sebagai sasaran penulis dalam melakukan penelitian ini, yaitu:

1. Menciptakan sistem informasi penjualan dan pembelian barang lebih efektif dari segi waktu, akurat dalam hal perhitungan dan efisien dalam meminimalisir pengeluaran keuangan.

2. Hasil perancangan sistem ini diharapkan dapat menjadi sebuah masukan bagi perusahaan tersebut bahwa pentingnya perangkat teknologi untuk menunjang kebutuhan perusahaan.

1.5 Batasan Masalah

Untuk memudahkan dalam penyelesaian masalah dan agar terarahnya penyusunan tugas ini, maka penulis akan membatasi ruang lingkup masalah dan yang akan dibahas adalah:


(13)

2. Jenis Konsumen hanya pemakai biasa.

3. Penjualan kepada konsumen tidak diberikan diskon.

4. Jumlah Barang yang tidak tersedia di supplier tidak akan dipesan kembali.

1.6 Lokasi dan Waktu / Jadwal Penelitian

Lokasi Penelitian bertempat di CV. Kurnia Jaya Mandiri bertempat di Jalan Stasiun Lama Kiaracondong No. 17A Kel. Kebon Jayanti – Kec Kiaracondong Bandung - 40284.

Waktu / jadwal penelitian dilakukan sesuai dengan jadwal di bawah ini :

Tabel 1.2 Jadwal Penelitian

Waktu Kegiatan (Periode 2011)

Maret April Mei Juni

NO Daftar Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Identifikasi Kebutuhan Pemakai

2. Membuat Prototype

3. Menguji Prototype

4. Memperbaiki Prototype


(14)

8 2.1 Konsep Dasar Sistem

Bagian ini akan memaparkan tentang konsep dasar dari sistem yang akan dibahas dalam beberapa sub bab seperti berikut:

2.1.1 Sistem

Menurut Jogianto (2002 : 15) ” Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang

tertentu.”

2.1.2 Tujuan Sistem

Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Agar target tersebut bisa tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau kriterianya. Upaya mencapai suatu sasaran tanpa mengetahui ciri-ciri atau kriteria dapat juga digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai keberhasilan suatu sistem dan menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian.

2.1.3 Batas Sistem

Batas sistem merupakan garis abstraksi yang memisahkan antara sistem dengan lingkungannya. Batas sistem ini bagi umat manusia sangat relatif dan tergantung pada tingkat pengetahuan dan situasi kondisi yang dirasakan oleh orang yang melihat sistem tersebut. Batas sistem yang mampu dibayangkan oleh seseorang akan sangat berbeda dengan batas sistem yang sebenarnya dalam dunia nyata.


(15)

2.1.4 Karakteristik Sistem

Menurut Hanif Al Fatta (2007 : 24) untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem-sistem lainnya:

1. Batasan (Boundary)

Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk didalam sistem dan mana yang diluar sistem.

2. Lingkungan (environment)

Segala sesuatu diluar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala dan input terhadap suatu sistem.

3. Masukan (input)

Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh sistem.

4. Keluaran (output)

Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layer komputer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.

5. Komponen (component)

Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem.


(16)

6. Penghubung (interface)

Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi.

7. Penyimpanan (storage)

Area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap dari informasi, energi, bahan baku, dan sebagainya. Penyimpanan merupakan suatu media penyangga diantara komponen tersebut bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses kematian sebuah sistem (Robert N. Anthony dan John Dearden).

Menurut Jogianto (2002) “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.

Sumber dari informasi adalah data. Sedangkan data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Didalam dunia bisnis, kejadian nyata yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi. Misalnya penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Satuan nyata ( fact dan entity )


(17)

adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul – betul ada dan terjadi.

Dalam sebuah kutipan di situs b.domaindlx.com Data adalah deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi”.

Kedua pendapat tentang informasi merupakan hasil dari pengolahan data di mulai dari input data lalu data tersebut diproses sehingga menghasilkan informasi yang berguna bagi penggunanya.

2.2.1 Data

Menurut Azhar Susanto (2004 : 15) Data adalah fakta atau apapun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Data bisa berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan, atau pengukuran. 2.2.2 Informasi

Menurut Azhar Susanto (2004 : 21) Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat. Dari pengertian informasi ini, ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu:

1. Informasi merupakan hasil pengolahan data.

2. Memberikan makna atau arti.

3. Berguna dan bermanfaat.

Suatu informasi yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri:

1. Akurat artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya.


(18)

2. Tepat Waktu artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi.

3. Relevan artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan.

4. Lengkap artinya informasi harus diberikan secara lengkap.

Sedangkan menurut Abdul Kadir (2002 : 33) Ciri-ciri informasi adalah : 1. Efektifitas artinya informasi harus sesuai dengan kebutuhan pemakai

dalam mendukung suatu proses bisnis, termasuk informasi tersebut harus disajikan dalam waktu yang tepat, format yang tepat sehingga dapat dipahami, konsisten dengan format yang sebelumnya, isinya sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan.

2. Efisiensi artinya informasi dihasilkan melalui penggunaan sumber daya yang optimal.

3. Confidensial artinya memperhatikan perlindungan terhadap informasi sensitif dari pihak yang tidak berwenang.

4. Integritas artinya informasi yang dihasilkan harus merupakan hasil pengolahan data yang terpadu berdasarkan aturan-aturan yang berlaku.

5. Ketersediaan artinya informasi yang diperlukan harus selalu tersedia kapan pun saat diperlukan. Untuk itu diperlukan pengamanan terhadap sumberdaya informasi.


(19)

6. Kepatuhan artinya informasi yang dihasilkan harus patuh terhadap undang-undang atau peraturan pemerintah serta memiliki tanggungjawab baik terhadap pihak internal maupun pihak eksternal organisasi perusahaan.

7. Kebenaran artinya informasi telah disajikan oleh sistem informasi dengan benar dan dapat dipercaya sehingga dapat digunakan oleh manajemen untuk mengoperasikan perusahaan.

2.2.3 Sistem Informasi

Menurut Azhar Susanto (2004 : 13) Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan saling bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna.

Tabel 2.1

Definisi Sistem Informasi dari Beberapa Sumber

Sumber Definisi

Alter (1992) Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.

Bodnar dan Hopwood (1993)

Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data kedalam bentuk informasi yang berguna.

Gelinas, Oram, dan Wiggins (1990)

Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada pemakai.

Hall (2001) Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses


(20)

menjadi informasi untuk tujuan yang spesifik. Turban, McLean,

dan Wetherbe (1999)

Sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik. Wilkinson (1992) Sistem informasi adalah kerangka kerja yang

mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.

[Sumber : Abdul Kadir : “Pengenalan Sistem Informasi” Th 2003 hal : 34]

Sebagaimana tercantum pada tabel 2.1, ada beragam definisi informasi. Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.

2.3 Komponen Sistem Informasi Berbasis Komputer

Menurut Pressman [2002 : 276] ”Sistem Informasi berbasis komputer adalah serangkaian tatanan elemen-elemen yang diatur untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya melalui pemrosesan informasi”. Pengelompokan komponen-komponen sistem informasi adalah sebagai berikut:

1. Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras (hardware) mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer dan printer.


(21)

2. Perangkat Lunak (Software) atau Program

Perangkat lunak (software) merupakan sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk memproses data atau merupakan program-program yang digunakan untuk menjalankan komputer.

3. Prosedur (Procedure)

Prosedur (procedure) merupakan sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

4. Orang (Brainware)

Orang (brainware) merupakan semua pihak yang bertanggungjawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.

5. Basis Data (Database)

Basis data (database) merupakan sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

6. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data

Jaringan komunikasi merupakan sistem penghubungan yang memungkinan sesumber (resource) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.


(22)

2.4 Pengertian Penjualan dan Pembelian 2.4.1 Pengertian Penjualan

Penjualan didefinisikan oleh Dr. Bayu Swastha.,M.B.A (2001 : 37) dalam bukunya Manajemen Penjualan adalah sebagai berikut :

“interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk

menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan

pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain”.

Dalam hal ini perusahan memerulukan tenaga-tenaga penjualan untuk melakukan penjualan,tugas-tugas yang mereka lakukan cukup luas karena secara langsung dapat mengetahui keinginan motivasi dan perilaku konsumen.

Jenis-jenis penjualan

Dalam hal ini, jenis-jenis penjualan menjadi lima kelompok, yaitu :

1. Trade Selling adalah Dapat terjadi bilamana produsen dan pedagang besar

mempersilakan pengercer untuk berusaha memperbaiki distributor produk-produk mereka.

2. Missionary Selling adalah penjual berusaha ditingkatkan dengan

mendorong pembeli untuk membeli barang-barang dari penyalur.

3. Technical selling adalah berusaha meningkatkan penjualan dengan

pemberian saran dan nasehat kepada pembeli akhir dari barang dan jasanya.

4. New Busines selling adalah berusaha membuka transasi baru dengan merubah calon pembeli menjadi pembeli jenis penjualan ini sering dipakai oleh perusahan asuransi.


(23)

Jenis-jenis tenaga penjualan :

Berdasarkan tugas penjualan, jenis-jenis tenaga penjulan dikelompokan menjadi empat kelompok :

1. Merchandising selesman

Merchandising selesman tidak hanya menjual saja,tetapi juga membantu penyalur dalam mempromosikan penjulan produknya.

2. Detail Man

Ciri khusus dari Detail Man adalah tidak melakukan penjualan secara langsung tetapi Detail Man mempromosikan dahulu produk yang akan dijualnya.

3. Sales Engineer

Sales Engineer adalah penjual yang juga dapat memberikan latihan atau demontrasi secara teknis tentang barang yang dijual.

4. Pioner Product Salesman

Pioner Product Salesman mempunyai tugas pokok untuk membuka daerah

baru atau segmen pasar yang baru bagi produk barunya.

Penjualan merupakan salah satu fungsi dari pemasaran atau bagian dari kegiatan pemasaran. Penjualan sangat penting dan menentukan karena sautu perusahaan untuk dapat melakukan suatu penjualan yang baik harus mempunyai pemasaran yang baik pula.

Pengertian penjualan menurut Mulia Nasution.SE (2003 : 58) adalah :

“Pola hubungan antara bagian-bagian yang saling berkaitan untuk

melakukan kegiatan yaitu memproses data penjualan sehingga dihasilkan data yang cepat, tepat, dan akurat yang memuaskan kedua belah pihak


(24)

Penjualan adalah suatu kegiatan yang menawarkan barang yang dimiliki kepada calon pembeli jika harga dan jumlah barang sesuai dan telah disepakati oleh calon pembeli maka kegiatan penjualan terjadi.

2.4.2 Langkah-langkah Dalam Proses Penjualan

Menurut Philip Kotler dialih bahasakan oleh Drs. Alexander Sindoro langkah-langkah dalam proses penjualan meliputi :

1. Memilih Prospek dan Menilai Langkah pertama dalam proses penjualan 2. Prapendekatan

3. Pendekatan

4. Presentasi dan Demonstrasi 5. Mengatasi Keberatan 6. Menutup

7. Tindak lanjut

2.5 Konfigurasi Jaringan Komputer 2.5.1 Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Abdul Kadir. (2003 : 37) Jaringan komputer adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data.

Jaringan komputer juga dapat diartikan sebagai kumpulan sebuah terminal komunikasi yang berada diberbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan. Dalam sebuah jaringan komputer biasanya terhubung


(25)

sejumlah komputer ke sebuah/beberapa server. Server adalah komputer yang

difungsikan sebagai “pelayanan” pengiriman data dan penerimaan data diantara

komputer-komputer yang tersambung.

Tujuan dibangunnya suatu jaringan komputer adalah membawa informasi secara tepat tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transmisi) menuju ke sisi penerima (receiver) melalui media komunikasi.

2.5.2 Jenis – Jenis Jaringan Komputer Jenis-jenis jaringan ada dua, yaitu:

1. Model peer to peer

Menurut model ini, setiap host dapat menawarkan layanan ke peer lain dan juga mengambil layanan dari peer lain. Model ini cocok untuk jaringan kecil.

2. Model Client Server

Model ini memisahkan secara jelas mana yang dapat memberikan layanan jaringan (server) dan mana yang hanya menerima layanan (client).

Beberapa komputer di set up sebagai server yang memberikan sumberdaya

(resource) dari jaringan : printer, modem dan saluran lainnya kepada komputer lain yang dikoneksi kejaringan yang berfungsi sebagai client.

Dalam perancangan sistem infomasi Puskesmas Cipancuh Haurgeulis Indramayu ini, jenis jaringan yang digunakan adalah client server.


(26)

2.5.3 Topologi Jaringan Komputer

Menurut Abdul Kadir (2003 : 44) Yang dimaksud topologi jaringan adalah susunan fisik bagaimana node-node saling dihubungkan. Ada tiga topologi jaringan komputer yaitu :

1. Topologi Bus

Pada topologi ini semua simpul (umumnya komputer) dihubungkan melalui kabel yang disebut bus. Kabel yang digunakan adalah kabel koaksial. Jika seorang pemakai mengirimkan pesan ke seorang pemakai lain maka pesan tersebut akan melalui bus. Setiap komputer perlu membaca alamat dalam pesan. Sekiranya alamat pesan cocok dengan alamat komputer pembaca, komputer tersebut segera mengambil pesan tersebut.

2. Topologi Cincin (Ring)

Topologi cincin mirip dengan topologi bus. Informasi dikirim oleh sebuah komputer akan dilewatkan ke media transmisi, melewati satu komputer ke komputer berikutnya.

Gambar 2.1 Topologi Cincin

[ Sumber: Abdul Kadir : “Pengenalan Sistem Informasi” Th 2003 hal : 42]


(27)

3. Topologi Bintang (Star)

Pada topologi ini terdapat komponen yang bertindak sebagai pusat pengontrol. Semua simpul yang hendak berkomunikasi selalu melalui pusat pengontrol tersebut. Dalam hal ini, pusat pengontrol berupa hub atau

switch.

Gambar 2.2 Topologi Bintang

[Sumber: Abdul Kadir : "Pengenalan Sistem Informasi” Th 2003 hal : 44]

2.5.4 Manfaat Jaringan Komputer

Manfaat yang didapat dari membangun jaringan komputer adalah sebagai berikut:

1. Sharing Resources

Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan/periperal lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai. Dengan kata lain, seorang pemakai yang letaknya jauh sekalipun dapat


(28)

memanfaatkan data maupun informasi yang lainnya tanpa mengalami kesulitan.

2. Media komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antara pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan/informasi yang penting lainnya.

3. Integrasi Data

Pembangunan jaringan komunikasi dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ketempat lainnya, oleh sebab inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi sehingga dengan demikian memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.

4. Pengembangan dan Pemeliharan

Dengan adanya jaringan komunikasi ini, maka perkembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya. Jaringan komputer bisa memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya. Misalnya untuk memberikan perindungan serangan virus maka pemakai cukup memusatkan perhatian pada harddisk yang ada pada komputer pusat.


(29)

5. Keamanan Data

Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data jaminan keamanan, data tersebut diberikan melalui pengaturan hak akses para pemakai dan password, serta teknik perlindungan terhadap harddisk

sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif. 6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini

Dengan adanya pemakaian sumberdaya secara bersama-sama, maka pemakai bisa mendapatkan hasil dengan maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang di akses selalu terbaru. Karena ada perubahan yang terjadi dapat secara langsung diketahui oleh setiap pemakai.

2.6 Pengertian Client Server

Sistem client server mempunyai dua komponen utama yaitu komputer

client dan komputer server. Server merupakan komputer induk yang melakukan pemrosesan terbanyak untuk memenuhi permintaan-permintaan dari komputer

client dan bertindak sebagai server database yang menyimpan data. Client yaitu komputer atau workstation yang melakukan pengiriman permintaan-permintaan data pada server kemudian menampilkan data tersebut pada interface aplikasi yang dimiliki. Selain itu client juga mempunyai kemampuan untuk mengubah atau menghapus data.

Sistem client server merupakan suatu sistem client komputer yang melibatkan proses-proses client yang meminta suatu pelayanan data kepada


(30)

komputer server yang menyediakan layanan data tersebut. Sehingga client

maupun server sama-sama melakukan pekerjaan. Dengan adanya kombinasi client (front end) dan server (back end) ini, maka kumpulan dari modul-modul program tidak dieksekusi dalam memory yang sama namun terbagi dalam komputer client server.

Hal ini menjadikan konfigurasi bagi komputer client dan komputer server

bisa berbeda seperti kapasitas memory, kecepatan processor atau alat masukan dan keluaran yang disesuaikan dengan fungsi kerja dari elemen-elemen tersebut. Bagi server yang menjalankan tugas pengelolaan suatu database digunakan suatu konfigurasi yang khusus menangani tugasnya tersebut dengan sistem operasi yang dikhususkan bagi server seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server,

sedangkan komputer client menggunakan konfigurasi yang umum bagi sebuah komputer dekstop yang terhubung ke jaringan dengan sistem operasi seperti

Windows 98, Windows ME, Windows XP dan lain-lain.

2.6.2 Cara Kerja Client Server

Sistem client server berjalan seutuhnya pada dua sistem komputer yang berbeda. Biasanya sebuah server melayani beberapa komputer client, walaupun mungkin ada yang hanya melayani satu client saja. Apabila pemakai ingin mengakses informasi bagian aplikasi, client mengeluarkan permintaan yang dikirimkan melalui jaringan kepada server kemudian menjalankan permintaan dan mengirimkan informasi kembali kepada client.

Proses server berperan sebagai aplikasi yang mengelola sumber daya nilai bersama (shared resource) seperti database, printer atau jalur komunikasi selain


(31)

menjalankan tugasnya sebagai back end. Sistem client server yaitu pusat pemrosesan data, sedangkan proses client meliputi program-program untuk mengirimkan pesan permintaan pada server serta melakukan pengaksesan pada data seperti mengedit, menghapus atau menambah data. Karena itu program client

adalah aplikasi front end yang digunakan sebagai antar muka (interface) bagi pemakai untuk berinteraksi dengan server selain itu client menangani pemakaian sumberdaya lokal seperti monitor, keyboard dan perangkat lokal lainnya.

2.7 Perangkat Lunak Pendukung 2.7.1 Sekilas Tentang MySQL

MySQL sebenarnya produk yang berjalan pada platform Linux. Karena sifatnya yang open sorce, dia dapat dijalankan pada semua platform baik windows maupaun Linux. Selain itu, MySQL juga merupakan program pengakses database yang bersifat jaringan sehingga dapat digunakan untuk aplikasi Multi User (banyak pengguna). Saat ini database MySQL telah digunakan oleh semua programmer database, apalagi dalam pemrograman web.

Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa Query standar yang dimiliki SQL (Structure Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur yang telah distandarkan untuk semua program pengakses dabase seperti Oracle, PostgreSQL, SQL Server, dan lain-lain. Adapun program-program yang menggunakan bahasa SQL antara lain MySQL, PostgreSQL, Oraxcle, SQL Server 97, 2000 dan Interbase. Program-program


(32)

aplikasi pendukung MySQL antara lain PHP, Visual Delphi, Visual Basic dan Cold Fusion.

2.7.2 PHP

PHP adalah bahasa pemrograman web atau scripting language yang didesain untuk web. PHP dapat dijabarkan juga dengan bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai saat ini. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain.

PHP dibuat pertama kali oleh satu orang yaitu Rasmus Lerdorf, yang pada awalnya dibuat untuk menghitung jumlah pengunjung pada homepagenya.

Diawal Januari 2001, PHP telah dipakai lebih dari 5 juta domain diseluruh dunia, dan akan terus bertambah karena kemudahan aplikasi PHP ini dibandingkan dengan bahasa Server side yang lain.

2.7.2.1Kelebihan PHP Dari Bahasa Pemrograman Lain

1. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.

2. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana – mana dari mulai IIS sampai dengan apache, dengan configurasi yang relatif mudah. 3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis – milis

dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.

4. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena referensi yang banyak.


(33)

PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (linux, unix, windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah system.

2.8 Teknologi Barcode Reader

Barcode adalah suatu simbol berbentuk garis-garis yang menyatakan suatu kode atau string karakter. Simbol ini dapat dibaca oleh suatu barcode scanner/reader. Jenis-jenis standarisasi barcode antara lain EAN-13, EAN-8, UPC-A dan lain-lain. Salah satu contoh barcode yang biasa digunakan untuk kepentingan retail adalah UPC (Universal Price Codes), biasanya kode ini digunakan untuk keperluan produk yang dijual di minimarket hingga supermarket. (http://blog.rosihanari.net/mudahnya-membuat-barcode-dengan-php)


(34)

28 3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah Aplikasi Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Barang Menggunakan Barcode Berbasis Intranet pada CV. Kurnia Jaya Mandiri Bandung. Beralamat di Jalan Stasiun Lama Kiaracondong No. 17 A Kel. Kebon Jayanti Kec. Kiaracondong Kota. Bandung Barat, Telp 022-7316752.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

CV. Kurnia Jaya Mandiri merupakan perusahaan kecil yang bergerak di bidang bisnis penjualan yaitu menjual kebutuhan sehari-hari untuk melayani kebutuhan instan di tempat umum seperti di stasiun kiaracondong, pasar dan masyarakat sekelilingnya baik eceran, retail dan grosir. CV. Kurnia Jaya Mandiri berdiri berawal dari Pak H. Suraji beserta keluarga yang ingin mempunyai usaha mandiri di bidang bisnis penjualan yang memanfaatkan tempat yang strategis di area Stasiun Kiaracondong untuk memberikan pelayanan jasa kebutuhan sehari-hari. Perusahaan ini didirikan pada bulan Agustus tahun 2000 di Kiaracondong.

Perekrutan pegawai pertama kali dilakukan dengan cara memberikan pelatihan langsung kelapangan. Dengan mencari order dari toko ke toko, mengirim barang kemudian dibuatkan struktur organisasi untuk lebih memudahkan dalam hubungan wewenang dan tanggung jawab. Bagian yang ada di CV. Kurnia Jaya Mandiri adalah


(35)

Bagian Penjualan, Bagian Keuangan, dan Bagian Pengiriman yang diawasi oleh seorang Pimpinan Perusahaan.

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

CV. Kurnia Jaya Mandiri memiliki Visi dan Misi, yaitu:

3.1.2.1 Visi Perusahaan

Visi dari CV. Kurnia Jaya Mandiri adalah menjadikan kebutuhan sehari-hari masyarakat dapat dengan mudah terpenuhi, dan sekaligus sebagai prospek bisnis yang dapat menguntungkan dalam hal materi dan non materi dengan cara memanfaatkan potensi Sumber daya Alam (SDA) yang tersedia dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada.

3.1.2.2 Misi Perusahaan

Misi dari CV. Kurnia Jaya Mandiri adalah menjadi perusahaan profesional di bidang bisnis penjualan kebutuhan sehari-hari.

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Setiap perusahaan pasti memiliki struktur organisasi masing-masing yang berbeda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Struktur organisasi dibuat agar susunan kerja, wewenang, dan tanggung jawab suatu bagian


(36)

tertentu dapat terlihat dengan jelas. Begitu juga dengan CV. Kurnia Jaya Mandiri yang telah memiliki struktur organisasi sebagai berikut :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi CV. Kurnia Jaya Mandiri

3.1.4 Deskripsi Tugas

Agar setiap karyawan dapat menjalankan fungsi serta tugasnya masing -masing dengan baik maka perlu dijabarkan secara jelas tentang deskripsi kerjanya masing - masing yang sesuai dengan posisi jabatan yang diambil di dalam perusahaan tersebut. Adapun deskripsi kerja masing-masing bagian yang ada didalam CV. Kurnia Jaya Mandiri adalah sebagai berikut :

1) Pimpinan Perusahaan

a. Mengawasi semua kegiatan dalam perusahaan. Pimpinan Perusahaan

Bagian Penjualan

Bagian Keuangan

Bagian Pengiriman


(37)

b. Menerima dan memeriksa kebenaran laporan – laporan dari setiap bagian dalam perusahaan.

c. Melakukan kebijakan perusahaan di bidang penjualan dan pembelian. d. Mengawasi dan mengevaluasi rencana kerja serta anggaran yang

disetujui berdasarkan skala prioritas perusahaan dalam menunjang sasaran dan tujuan perusahaan.

2) Bagian Penjualan

a. Bertanggung jawab mengenai pemasaran dan penjualan produk. b. Mengatur strategi pemasaran dan mengadakan promosi.

c. Memberikan laporan secara periodik mengenai laporan penjualan barang kepada pimpinan perusahaan.

d. Melaksanakan target penjualan 3) Bagian Keuangan

a. Bertanggung jawab langsung pada perusahaan dalam mengatur administrasi dan segala urusan yang menyangkut keuangan perusahaan.

b. Memperlancar lalu lintas dan distribusi kesegala pihak, baik pihak dalam maupun luar perusahaan.

c. Memberikan laporan secara periodik mengenai laporan keuangan barang kepada pimpinan perusahaan.

d. Mengkordinir dan mengawasi pelaksanaan penyusunan kebutuhan perusahaan.


(38)

3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian

Desain atau rancangan penelitian yang penulis lakukan dalam penelitian ini yaitu deskriptif dengan pendekatan Studi kasus pada CV. Kurnia Jaya Mandiri.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder.

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Adapun kedua data tersebut adalah sebagai berikut : a. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan pihak-pihak terkait yang berkompeten dengan harapan dapat melengkapi data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, dalam hal ini karyawan yang ditunjuk oleh Pimpinan untuk memberikan informasi kepada peneliti yaitu karyawan pada bidang-bidang yang lainnya. Disini penulis mewawancarai dibagian penjualan dan pembelian mengenai bagaimana cara atau proses penjualan barang kepada konsumen atau kepada pelanggan dan bagaimana pula cara menjadi pelanggan baru.


(39)

b. Observasi

Peneliti langsung mengunjungi lokasi penelitian ke CV. Kurnia Jaya Mandiri yang dijadikan objek penelitian, dalam hal ini peneliti melakukan observasi pada bagian penjualan yang menangani data penjualan dan pembelian. Setelah itu peneliti mengamati bagaimana cara pembuatan laporan penjualan dan pembelian apakah sudah terkomputerisasi atau belum dan juga mengamati bagaimana mengetahui stok barang yang tersedia apakah masih menghitung manual atau sudah terkomputerisasi.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder merupakan sumber data yang informasinya kita dapatkan dari media atau sumber-sumber yang telah ada. Pada sumber data sekunder, penulis mengumpulkan data dengan cara melakukan studi pustaka dan data – data fisik dari perusahaan tersebut berupa laporan, faktur, dan struk pembayaran.

3.2.3 Metode Pendekatan & Pengembangan Sistem

Adapun metode pendekatan dan pengembangan sistem yang digunakan adalah sebagai berikut :


(40)

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Pendekatan sistem merupakan pendekatan bagaimana menggunakan alat-alat dan peraturan-peraturan yang melengkapi satu atau lebih tahapan-tahapan pengembangan sistem. Adapun metode pendekatan sistem yang digunakan adalah metode terstruktur yang memiliki karakteristik berorientasi pada proses dan data, adapun alat-alat yang digunakan dalam metode pendekatan sistem adalah Object Oriented yang di visualisasikan dengan UML, yaitu antara lain : Use Case, Sequence Diagram, Class Diagram, Collaboration Diagram, Component Diagram dan

Deployment Diagram.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Dalam memilih metode pengembangan sistem yang efektif penulis menggunakan metode prototype karena metode ini menawarkan bagi pembangun sistem apabila tidak memiliki kepastian terhadap efisiensi algoritma, kemampuan penyesuaian dari sebuah sistem operasi atau bentuk-bentuk yang harus dilakukan oleh interaksi manusia dengan mesin. Dilihat dari situasi tersebut metode prototype menawarkan pendekatan yang terbaik.

Pada awalnya segala hal yang dibutuhkan untuk penelitian dikumpulkan terlebih dahulu. Pembangun sistem dan calon pemakai bertemu langsung untuk mendefinisikan kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk perangkat lunak, kriteria perangkat lunak seperti apa yang diinginkan pemakai dan mencari proses-proses yang


(41)

masih memerlukan pendefinisian, kemudian dilakukan perancangan kilat terhadap kebutuhan yang telah teridentifikasi pada pertemuan yang biasa disebut dengan pembuatan prototype. Prototype inilah yang akan mengarahkan penulis kepada pembangunan perangkat lunak yang akan dimanfaatkan oleh pemakai. Setelah itu prototype tersebut akan dievaluasi oleh pemakai dan digunakan untuk memperbaiki spesifikasi kebutuhan. Proses ini akan berulang sampai prototype yang dikembangkan memenuhi seluruh kebutuhan pemakai.

Identifikasi Kebutuhan Pemakai Membuat Prototipe Menguji Prototipe Memperbaiki Prototipe Mengembangkan Versi Produk

- Pengembang dan pemakai bertemu - Pemakai menjelaskan kebutuhan user

- Pengembang mulai membuat prototype

- Pemakai menguji prototipe dan

memberikan kritika atau saran

- Pengembang melakukan modifikasi sesuai dengan masukan dari pemakai

- Pengembang merampungkan sistem sesuai dengan masukan terakhir

Gambar 3.2 Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototype

(Sumber : Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi 2003, Andi. Yogyakarta)


(42)

Metodologi yang digunakan dalam perancangan sistem ini yaitu menggunakan model Prototype.

Adapun tahapan-tahapan dari metode prototype adalah sebagai berikut : a. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai.

Pada tahap ini analisis sistem akan melakukan studi kelayakan dan studi terhadap kebutuhan pemakai, baik yang meliputi model interface, teknik prosedural, maupun dalam teknologi yang akan digunakan.

b. Mengembangkan prototype.

Pada tahap kedua ini, dilakukan kombinasi antara analisa sistem dengan pemrograman dalam mengembangkan prototype sistem untuk memperlihatkan kepada pemakai permodelan sistem yang akan dibangunnya.

c. Menguji Sistem

Menguji prototype yang telah dibangun apakah dapat diterima oleh pemakai.

d. Evaluasi Sistem

Dalam tahap ini pengembang akan memodifikasi bagian-bagian yang perlu diperbaiki sesuai dengan saran dan masukan pemakai di tahap sebelumnya. Bila pada tahap ini prototype masih belum diterima, maka tahapan 2 dan 3 akan diulang hingga akhirnya dapat memenuhi seluruh kebutuhan sang pemakai.


(43)

e. Implementasi sistem.

Perangkat lunak yang telah teruji dan diterima dengan baik oleh pemakai sudah siap digunakan untuk keperluan sang pemakai.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan 1) Actor

Menurut Bambang Heriyanto (2004:269) Dalam pemodelan sistem dengan UML, actor adalah seseorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem. Yang dimaksud dengan berinteraksi adalah actor mengirim atau menerima pesan kea tau dari sistem atau mempertukarkan informai dengan sistem.

Secara prinsip dapat kita kenali 3 jenis actor untuk hampir semua sistem/perangkat lunak yang kita kembangkan, yaitu sebagai berikut :

1. Aktor yang pertama yaitu orang-orang yang hadir secara fisik, atau para pengguna. Mereka adalah aktor yang paling umum dan hadir di setiap sistem/perangkat lunak.

2. Aktor yang kedua yaitu sistem lain.

3. Aktor yang ke tiga yaitu waktu menjadi aktor ketika ia memicu event-event tertentu bagi sistem/perangkat lunak yang kita kembangkan.


(44)

2) Use-case Diagrams

Use-case Diagrams digunakan untuk mendeskripsikan apa yang

seharusnya dilakukan oleh sistem.

Menurut Bambang Heriyanto (2004:267) Use Case adalah interaksi antara actor eksternal dan sistem, hasil yang dapat diamati oleh actor, berorientasi pada tujuan, dideskripsikan di diagram use-case dan teks.

Use-case Diagrams menyediakan cara medeskripsikan pandangan

eksternal terhadap sistem dan interaksi-interaksinya dengan dunia luar. Dengan cara ini diagram use-case menggantikan diagram konteks pada pendekatan konvensional. Untuk penciptaan model use-case melibatkan pendefinisian sistem, pencarian aktor-aktor dan use-case, mendeskripsikan

use-case dan mendefinisikan hubungan antar use-case dan terakhir adalah melakukan validasi model.

Use-case bertindak sebagai mekanisme terstuktur untuk diagram-diagram interaksi. Umumnya, satu diagram-diagram interaksi digambarkan untk masing-masing use-case diagram. Salah satu bahaya use-case merupakan bagian vital dari pengembangan berorientasi objek. Kita seharusnya menggunakannya setiap ingin memahami kebutuhan-kebutuhan sistem.


(45)

3) Class Diagrams

Class menggambarkan keadaan (atribut / properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda / fungsi).

Class Diagram mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan statis yang terdapat diantara mereka. Class Diagram juga menunjukkan property dan operasi sebuah class dan batasan-batasan yang terdapat dalam hubungan-hubungan objek tersebut. UML menggunkan istilah fitur sebagai istilah umum yang meliputi property dan operasi sebuah class.

Class diagrams menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, agregasi dan hubungan dinamis.

Class memiliki tiga area pokok, yaitu: a) Nama

b) Atribut c) Metoda

Class dapat merupakan implementasi dari sebuah interface, yaitu class

abstrak yang hanya memiliki metoda. Interface tidak dapat langsung diinstansiasikan, tetapi harus diimplementasikan dahulu menjadi sebuah class. Dengan demikian interface mendukung resolusi metoda pada saat run-time.


(46)

Hubungan antar Class:

a. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan class yang memiliki atribut berupa class lain. b. Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian.

c. Pewarisan, yaitu hubungan hierarkis antar class. Class dapat diturunkan dari class lain dan mewarisi semua stribut dan metoda class asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari class yang diwarisinya.

d. Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan yang di-passing dari satu class kelapada class lain.

4) Object Diagrams

Object diagrams memodelkan pandangan statik terhadap sistem untuk memodelkan struktur objek.

Menurut Bambang Heriyanto (2004:291) Object Diagram adalah diagram instan (instance diagram) yang mendeskripsikan instan-instan kelas.

Pemodelan struktur objek melibatkan snapshot dari objek-objek sistem pada suatu waktu. Object diagrams merepresentasikan satu frame statik papn cerita dinamis dari diagram interaksi.

Kegunaan object diagram adalah mendeskripsikan bagaimana kumpulan objek tertentu saling berhubungan. Object diagrams adalah diagram instan yang mendeskripsikan instan-instan kelas. Diagram instan berguna untuk


(47)

dokumentasi skenario, serta kasus pengujian dan mendiskusikan contoh-contoh instanisasi class diagrams.

5) Component Diagrams

Menurut Bambang Heriyanto (2004:293) Komponen adalah bagian fisik dan dapat diganti sistem yang memenuhi dan menyediakan realisasi sekumpulan antar muka.

Component Diagrams menunjukan organisasi dan kebergantungan di

antara sekumpulan komponen. Diagram ini memodelkan pandangan implementasi fisik dari sistem. Component diagrams berisi:

a. Komponen b. Antarmuka

c. Dependency, generalisasi, asosiasi dan realisasi

d. Paket, untuk mengelompokkan elemen-elemen model menjadi potongan-potongan besar.

6) Deployment Diagrams

Deployment Diagrams digunakan untuk memodelkan aspek fisik dari sistem berorientasi objek, yaitu memodelkan konfigurasi node-node pengolahan waktu jalan dan komponen-komponen yang tinggal di node-node itu.


(48)

Deployment Diagram menunjukkan susunan fisik sebuah sistem, menunjukkan bagian perangkat lunak mana yang berjalan pada perangkat keras mana. Deployment diagram sangatlah sederhana.

Deploy Diagrams bisa juga berisi komponen-komponen, masing-masing

komponen itu berada di suatu node. Juga dapat berisi paket atau subsistem yang digunakan mengelompokkan elemen-elemen di model menjadi potongan-potongan.

Penggunaan model deployment yaitu: a. Memodelkan embedded system b. Memodelkan sistem client/server

c. Memodelkan sistem tersebar penuh

7) Sequence Diagrams

Sequence diagram terdiri antar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

Sebuah Sequence diagram, secara khusus, menjabarkan behavior sebuah scenario tunggal. Diagram tersebut menunjukkan sebuah objek contoh dan pesan-pesan yang melewati objek-objek ini di dalam use case.

Sequence diagrams biasa digunakan untuk menggambarkan skenario

atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah


(49)

8) Collaboration Diagrams

Collaboration diagrams mendefinisikan peran-peran yang dimainkan letika satu tugas dilakukan. Peran-peran dimainkan oleh instan-instan yang berinteraksi.

Collaboration diagrams menyatakan komunikasi diantara objek-objek yang menunjukan pesan-pesan yang ada, urutan pesan dan hubungan antar objek-objek.

Collaboration diagrams digunakan untuk:

a. Pandangan dalam arti perilaku sistem, berfokus pada link-link di antara objek-objek

b. Ilustrasi dari suatu diagram use-case

c. Menyatakan objek-objek yang diperlukan untuk merealisasikan suatu layanan

d. Memeriksa jalur-jalur pengaksesan.

Collaboration diagrams menekankan pada organisasi objek yang

berpartisipasi di interaksi. Sequence diagrams dan collaboration diagrams

sama-sama menunjukkan interaksi (aspek dinamis). Sequence diagrams fokus pada waktu sedangkan collaboration diagrams fokus pada ruang. Sebagaimana sequence diagrams, collaboration diagrams juga dapat digunakan untuk mengilustrasikan eksekusi satu operasi, use-case atau skenario interaksi di sistem.


(50)

9) Activity Diagrams

Menurut Bambang Heriyanto (2004:325) Activity diagrams adalah diagram flowchart yang diperluas yang menunjukkan aliran kendali satu aktivitas ke aktivitas lain. Kita menggunakan diagram ini untuk memodelkan aspek dinamis sistem. Aktivitas adalah eksekusi nonatomik yang berlangsung di state machine. Diagram aktivitas mendeskripsikan aksi-aksi dan hasilnya. Diagram aktivitas berupa operasi-operasi dan aktivitas-aktivitas di use-case.

Activity diagram dapat digunakan untuk:

a. Pandangan dalam yang dilakukan di operasi. b. Pandangan dalam bagaimana objek-objek bekerja.

c. Pandangan dalam di aksi-aksi dan pengaruhnya pada objek-objek. d. Pandangan dalam dari suatu use-case.

e. Logik dari proses bisnis.

3.2.4 Pengujian Software

Untuk Pengujian Software, penulis akan menggunakan Metode Black Box karena merupakan metode yang sangat efektif untuk pengujian perangkat lunak yang dihasilkan.

Pengujian Black Box berkaitan dengan pengujian yang dilakukan pada interface perangkat lunak, meskipun didesain untuk mengungkap kesalahan, pengujian Black Box digunakan untuk memperlihatkan bahwa fungsi-fungsi perangkat lunak adalah


(51)

operasional, bahwa input diterima dengan baik dan output dihasilkan dengan tepat, dan integritas informasi eksternal (seperti file data) dipelihara.

Menurut Bambang Heriyanto (2004:569) Pengujian adalah proses pemeriksaan atau evaluasi sistem atau komponen sistem secara manual atau otomatis untuk memverifikasi apakah sistem memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang dispesifikasikan atau mengindentifikasi perbedaan-perbedaan antara hasil yang diharapkan dengan yang terjadi.

Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.

Pada pengujian black-box, kasus-kasus pengujian berdasarkan pada spesifikasi sistem. Rencana pengujian dapat dimulai sedini mungkin di proses pengembangan perangkat lunak.

Pada pengujian black box, mencoba beragam masukan dan memeriksa keluaran yang dihasilkan. Teknik pengujian black box juga dapat digunakan untuk pengujian berbasis skenario, dimana isi dalam sistem mungkin tidak tersedia untuk diinspeksi tapi masukan dan keluaran yang didefinisikan dengan use case dan informasi analisis yang lain.

Adapun faktor-faktor pengujian black-box adalah : 1. File integrity

Adalah data yang dimasukkan melalui aplikasi akan tidak bias diubah. Prosedur yang akan memastikan bahwa file yang digunakan benar dan data dalam file tersebut akan disimpan sekuensial dan benar.


(52)

2. Service levels

Menekankan bahwa hasil yang diinginkan didapat dalam waktu yang diinginkan oleh user. Untuk mencapai keinginan tersebut, harus dilakukan penyesuaian antara keinginan user dengan sumber daya yang ada.

3. Ease of use

Menekankan perluasan usaha yang diminta untuk belajar, mengoprasikan dan menyiapakan inputan, dan menginterpretasikan output dari sistem. Faktor ini tersangkut dengan usability system terhadap interaksi antara manusia dan system.

4. Authorization

Menjamin data diproses sesuai dengan ketentuan manajemen.

Authorization menyangkut proses transaksi secara umum dan khusus.

Fokus Pengujian Black boxtesting yaitu sebagai berikut : a) Menguji fungsi-fungsi khusus dari aplikasi.

b) Test input dan output untuk fungsi yang ada tanpa memperhatikan prosesnya.

Beberapa jenis kesalahan yang dapat di identifikasi : 1) Fungsi tidak benar atau hilang,


(53)

3) Kesalahan pada struktur data (pengaksesan basis data), 4) Kesalahan inisialisasi dan akhir program, dan


(54)

48

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan 4.1.1 Analisis Dokumen

Analisis dokumen adalah aktifitas menganalisis seluruh dokumen dasar yang digunakan dan mengalir pada sebuah sistem informasi yang sedang berjalan. Begitu juga dengan jenis-jenis dokumen yang digunakan oleh sistem informasi penjualan yang sedang berjalan di CV. Kurnia Jaya Mandiri meliputi formulir pemesanan barang, formulir kerusakan barang, faktur pembelian barang, faktur penjualan barang, kas bon pembelian dan penjualan. Adapun rincian dari masing-masing dokumen tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini.

Tabel 4.1 Tabel Analisis Dokumen

No Dokumen Uraian

1 Formulir Pembelian Barang

Deskripsi formulir yang diberikan bagian supplier kepada bagian gudang Fungsi : sebagai form isian untuk

keperluan pembelian barang yang baru

Sumber : Bagian supplier

Atribut : Tgl_pesan,no_pesanan, nama_barang,jumlah,


(55)

total_bayar, tgl_kirim

Output : Data barang yang telah dipesan

2 Formulir Kerusakan Barang

Deskripsi formulir yang diberikan bagian supplier kepada bagian gudang Fungsi : sebagai form isian untuk

keperluan pengembalian barang yang rusak bila ada yang rusak

Sumber : Bagian Supplier

Atribut : no_barang, nama_barang,

jumlah, tgl_kirim,

tgl_kerusakan

Output : Barang diganti dengan yang baru atau uang pembelian kembali

3 Faktur Pembelian Barang Deskripsi :

formulir yang diberikan bagian supplier kepada bagian gudang Fungsi : sebagai bahan bukti atas barang

yang telah dibeli bagian gudang dari supplier

Sumber : Bagian Supplier

Atribut : tgl_pembelian, no_barang, nama_barang, jumlah


(56)

Output : Lembar pengesahan barang telah dibeli

4 Faktur Penjualan Barang Deskripsi :

formulir yang diberikan bagian kasir kepada konsumen

Fungsi : sebagai bahan bukti atas barang yang telah dibeli konsumen dari toko

Sumber : Bagian Kasir

Atribut : tgl_penjualan, no_barang, nama_barang, jumlah

Output : Lembar pembuktian untuk konsumen bahwa barang telah dibeli oleh konsumen

4.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan 4.1.2.1 Use Case

Pemodelan ini digunakan dalam rangka menggambarkan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang sedang berjalan. Dengan kata lain, dibutuhkan suatu pemodelan yang akan mendeskripsikan fungsi-fungsi apa saja yang ada dalam sistem informasi yang sedang berjalan dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Maka pemodelan tersebut


(57)

akan diwakilkan oleh diagram use case yang akan menggambarkan sistem informasi yang sedang berjalan secara umum.

System

Bagian Gudang

Konsumen

Supplier

Kasir Manajemen Barang

Pembelian

Penjualan

Rekap Penjualan

Laporan

<<extend>>

<<extend>>

Gambar 4.1 Use Case Sistem Yang Sedang Berjalan

4.1.2.2 Activity Diagram

Pada bagian ini akan digambarkan logika prosedural, proses bisnis, dan jalur kerja pada sistem yang sedang berjalan sehingga diharapkan dengan digambarkannya activity diagram ini akan mewakilkan gambaran alur proses sistem yang sedang berjalan.


(58)

4.1.2.2.1 Uraian Pembelian Barang yang berjalan

Adapun prosedur pemesanan barang yang berjalan di CV. Kurnia Jaya Mandiri adalah sebagai berikut :

1. Bagian gudang memeriksa stok barang yang tersedia. Bila ditemukan stok barang yang minim bahkan habis maka dilakukan pemesanan barang kepada supplier.

2. Bagian gudang memanggil supplier via telepon.

3. Supplier datang ke toko dan menyerahkan formulir pemesanan barang kepada bagian gudang. Bagian gudang mengisikan data-data pesanan ke dalam formulir.

4. Supplier mengantarkan barang-barang yang dipesan lalu bagian gudang memeriksa kesesuaian barang yang dipesan dengan order pesanan.

5. Bagian gudang melakukan transaksi pembayaran dengan supplier lalu supplier menyerahkan purchase order pesanan.


(59)

Membawa form pemesanan barang

Mengantarkan Barang

Cek Stok Barang

Memesan Barang

Mengisi Form

Mengecek kesesuaian barang

Membayar Pesanan

ya

tidak

tidak

Bagian Gudang Supplier

Gambar 4.2 Activity Diagram pembelian barang yang berjalan

4.1.2.2.2 Uraian Retur Barang yang Berjalan 1. Bagian Gudang memeriksa kerusakan barang

2. Bila ditemukan barang yang rusak, bagian gudang mencatat data kerusakan barang tersebut dan menyerahkannya ke supplier pada saat transaksi pemesanan barang selanjutnya.


(60)

3. Supplier menyerahkan formulir kerusakan barang kepada bagian gudang untuk di isi.

4. Supplier mengecek kebenaran barang yang rusak lalu menggantinya dengan yang baru.

Menyerahkan form kerusakan barang

Mengecek kebenaran barang yang rusak

Mengganti barang rusak dengan yang baru

Memeriksa kerusakan barang

Tidak

Mencatat data kerusakan barang

Ya

Mengisi form kerusakan barang

Ya Tidak

Bagian Gudang Supplier


(61)

4.1.2.2.3 Uraian Transaksi Penjualan Barang yang Berjalan

1. Konsumen mendatangi toko dan memilih barang yang hendak dibeli

2. Konsumen menyetorkan barang yang hendak dibeli ke bagian penjaga lalu penjaga mencatat data barang yang hendak dibeli konsumen secara manual.

3. Konsumen membayar barang-barang yang telah dibeli lalu penjaga memberikan faktur pembelian kepada konsumen.

Memilih Barang

Menyetorkan Barang

Membayar barang

Membawa pulang barang

Mencatat Transaksi Kasir Konsumen


(62)

4.1.3 Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan

Tabel 4.2 Evaluasi Sistem yang Berjalan

No Permasalahan Pemecahan

1 Pengolahan data masih menggunakan cara yang manual yaitu masih menggunakan buku atau dokumen sehingga mengakibatkan proses penjualan dan pemesanan barang memakan waktu yang cukup lama. Khususnya dalam penjualan, sering terjadi kesalahan pencatatan nama barang yang dibeli.

Perlu dibuatkan sistem pengolahan data yang telah terkomputerisasi dan terintegrasi dengan barcode reader sehingga pengontrolan atas data yang dibutuhkan lebih otomatis, terhindar dari kesalahan pencatatan nama barang dan tidak memakan waktu yang lama.

2 Sulitnya mengetahui stok barang yang tersedia.

Perlu dibuatkan data barang disertai stok yang tersedia dengan di dukung oleh teknologi database MySQL agar memudahkan kebutuhan stok data yang diperlukan.

3 Sering terjadi kesalahan dalam penghitungan data pembayaran baik

Penghitungan pembayaran perlu didukung oleh sistem


(63)

yang berjalan di bagian pemesanan maupun penjualan

terkomputerasi sehingga proses penghitungan pun dapat mudah dilakukan tanpa adanya kesalahan.

4 Pemberian laporan dilakukan secara mendadak sehingga mengakibatkan proses pemesanan barang tertunda

Perlu dibuatkan aplikasi pembuatan laporan yang telah terintegrasi dengan database yang data-datanya otomatis selalu update pada setiap dilakukannya aktifitas pembelian dan penjualan

4.2 Perancangan Sistem

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem merupakan proses penyiapan spesifikasi yang terperinci untuk pengembangan suatu sistem baru, langkah permulaan perancangan sistem adalah rencana pengembangan disiapkan selama sistem dimodifikasi dan disetujui oleh manajemen, tahap perancangannya harus mengisi semua perincian rencana suatu pengembangan agar sistem yang baru dapat diimplementasikan dengan memuaskan.


(64)

Tujuan perancangan suatu sistem secara global adalah membentuk kerangka sistem pengolahan data dengan bantuan komputer agar sistem yang ada menjadi lebih terkomputerisasi.

Sedangkan tujuan utama dari perancangan sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada pemakai (user) mengenai sistem informasi yang baru, perancangan sistem secara umum juga sudah dapat mengenai komponen sistem informasi yang akan di desain.

Penentuan persyaratan sistem dilakukan agar arah perancangan sistem dapat benar-benar terarah pada sasaran, oleh sebab itu sistem yang dirancang harus memenuhi batasan sistem dimana perancangan sistem ini merupakan kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi menggambarkan bagaimana suatu sistem di bentuk. Pada tahap perancangan sistem informasi di rancang dengan tujuan komunikasi kepada pemakai bukan untuk pembuat program.

4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian ini menggunakan bahasa pemodelan UML (Unified Modeling Language). Mulai dari pembuatan rancangan Usecase nya hingga Deployment Diagramnya. Secara umum, proses tersebut dimulai dari penentuan arsitektur utama dari sistem yang ingin dirancang dan dibuat diagram alur proses pembelian barang sebagai bagian gudang sekaligus merangkap sebagai Admin lalu dilanjutkan dengan alur proses retur barang yang


(65)

berinteraksi dengan supplier hingga pada akhirnya berlanjut menuju alur proses penjualan barang oleh bagian kasir yang berinteraksi dengan konsumen. Pada tahap proses penjualan akan disertakan pula integrasi barcode reader agar dapat memudahkan pencatatan transaksi yang berjalan. Dalam kasus ini akan melibatkan Bagian Gudang, Supplier, Kasir dan Konsumen sebagai Actor yang berperan penting.

4.2.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan 4.2.3.1 Diagram Use Case

Usecase diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan

“bagaimana”. Sebuah Usecase mempresentasikan sebuah interaksi antara Actor


(66)

System

Bag. Gudang

Kasir

Manajemen Barang

Pembelian

Login

Penjualan Laporan

Rekap Penjualan

Pemilik

<<include>> <<include>>

<<include>>

<<include>>

<<include>> <<extend>>

Gambar 4.5 Use Case Diagram yang diusulkan

Gambar diatas merupakan Use Case Diagram Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian di CV. Kurnia Jaya Mandiri Bandung. Dalam gambar tersebut mendeskripsikan bahwa bagian gudang dan kasir harus sama-sama “Login” terlebih dahulu ke dalam sebuah aplikasi sebelum menjalankan aktifitas kerjanya masing-masing. Bagian gudang harus terlebih dahulu melakukan proses login untuk dapat melakukan proses pembelian barang kepada supplier, manajemen stok, retur barang dan juga pemberian laporan. Begitu pula untuk kasir harus terlebih dahulu login agar dapat melakukan transaksi penjualan dengan konsumen,


(67)

termasuk di dalamnya memasukkan modal awal, pengecekan barcode, transaksi pembayaran dan juga rekap penjualan.

4.2.3.2 Use Case Skenario

Untuk setiap use case harus dibuatkan sebuah skenario dimana dengan skenario tersebut akan disebutkan prakondisi (kondisi aktor dan sistem sebelum melakukan aksi), dan postkondisi (kondisi aktor dan sistem setelah melakukan aksi).

Tabel 4.3 Skenario Use Case Login Deskripsi

Aktor Kasir, Bagian Gudang

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Skenario Normal

1. Memasukkan id, password dan modal awal untuk kepentingan transaksi pembayaran

2. Mengecek valid atau tidaknya data id dan password yang telah

dimasukkan, dan mengecek apakah modal awal telah diinputkan atau belum


(68)

dan pembelian Skenario Alternatif

1. Memasukkan id dan password yang tidak valid

2. Mengecek valid atau tidaknya data id dan password yang telah dimasukkan, dan mengecek apakah modal awal telah diinputkan atau belum

3. Muncul pesan peringatan tanda id dan password yang dimasukkan tidak valid, atau modal awal belum dimasukkan

4. Memasukkan id dan password yang valid

5. Mengecek valid atau tidaknya data id dan password yang telah dimasukkan, dan mengecek apakah modal awal telah diinputkan atau belum

6. Masuk ke dalam aplikasi penjualan dan pembelian


(69)

Tabel 4.4 Skenario Use Case Pengelolaan Pembelian Barang Deskripsi

Aktor Bagian Gudang, Supplier

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Skenario Normal

1. Mencari barang dengan stok yang minim

2. Memproses pencarian barang lalu menampilkan hasilnya.

3. Memasukkan data barang yang telah dicari ke dalam formulir pembelian

4. Aplikasi menampilkan halaman formulir pembelian barang 5. Mengirimkan formulir pembelian ke

supplier via email

6. Memproses pengiriman form pembelian

7. Memeriksa kesesuaian barang yang telah di antar dengan data pembelian lalu mengupdate stok barang

8. Memproses pengubahan stok barang pada tabel barang lalu otomatis tersimpan dalam database


(70)

9. Melakukan transaksi pembayaran pembelian barang dan menginputkan ke dalam form pembayaran aplikasi

10. Menampilkan form pembayaran, memproses penghitungan pembayaran lalu menyimpannya ke dalam database

Tabel 4.5 Skenario Manajemen Barang Deskripsi

Aktor Bagian Gudang

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Skenario Normal

1. Mencari data barang yang dibutuhkan untuk keperluan tertentu

2. Memproses pencarian barang lalu menampilkan hasilnya.

3. Menentukan nilai stok minimal dan maksimal

4. Aplikasi menyimpan data nilai stok minimal dan maksimal


(71)

atau update stok barang

6. Menampilkan data barang yang telah di ubah dan memproses perubahannya

Tabel 4.6 Skenario Use Case Retur Barang Deskripsi

Aktor Bagian Gudang

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Skenario Normal

1. Memasukkan data barang yang diperkirakan rusak ke dalam form retur barang

2. Menampilkan form retur barang dan menyimpannya ke dalam database. 3. Mengirimkan form retur barang ke

supplier via email

4. Memproses pengiriman form retur barang

5. Memeriksa kebenaran barang yang rusak dengan mendatangi toko 6. Mengganti barang yang dipastikan


(72)

7. Mengupdate status barang yang

rusak menjadi “telah diganti”

8. Menampilkan form retur barang dan otomatisasi perubahan status retur barang setelah diupdate

Tabel 4.7 Skenario Use Case Penjualan Barang Deskripsi

Aktor Bagian Kasir

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Skenario Normal

1. Kasir mengecek barang yang dibeli konsumen dengan mesin barcode reader

2. Data barang yang dibeli konsumen otomatis tampil di form transaksi jika barang berhasil dibaca barcode 3. Kasir menginputkan quantity barang

yang dibeli dengan format quantity+tekan + dari keyboard

4. Memvalidasi fungsi keyboard apakah sesuai dengan fungsi input quantity atau tidak, jika tidak maka akan tampil pesan kesalahan, jika sesuai maka inputan quantity akan tampil di


(73)

layar komputer 5. Melakukan transaksi penjualan

dengan menekan pada keyboard nominal uang yang diberikan konsumen + F10

6. Memvalidasi fungsi keyboard yang ditekan apakah sesuai dengan fungsi transaksi pembayaran atau tidak, jika ya maka akan tampil preview nota dengan info jumlah pembayaran, data pembelian dan nominal uang kembali, jika tidak maka akan tampil pesan kesalahan dan otomatis kembali ke menu transaksi

7. Melakukan rekap penjualan harian dengan menekan F5 dari keyboard

8. Memvalidasi fungsi keyboard yang ditekan apakah sesuai dengan fungsi rekap penjualan atau tidak, jika ya maka akan tampil preview laporan rekap penjualan, jika tidak maka akan keluar pesan kesalahan dan otomatis kembali ke menu sebelumnya.


(1)

Data Masukan : Ada satu atau beberapa data dari supplier dan detail barang rusak yang tidak dimasukkan.

Yang diharapkan: Muncul pesan kesalahan dan retur barang yang terakhir tidak akan muncul

Kesimpulan : [X] Diterima [ ] Ditolak

8. Pengujian Laporan

Tabel 5.13 Kasus dan hasil pengujian Laporan-laporan

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan : Memilih nama bulan ataupun tanggal

Yang diharapkan: Aplikasi memunculkan laporan pembelian, penjualan, retur barang ataupun barang masuk baik bersifat harian ataupun bulanan yang siap dicetak.

Kesimpulan : [X] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukan : Memilih nama bulan ataupun tanggal yang tidak terjadi transaksi apapun

Yang diharapkan: Tidak akan memunculkan laporan, namun bahwa pesan kesalahan bahwa laporan yang diminta tidak tersedia


(2)

158

5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian

Setelah di lakukan pengujian dari uji sample yang ada di atas maka sistem requirment maka dapat di ambil beberapa kesimpulan bahwa perangkat lunak secara fungsional sistem dapat menghasilkan output sesuai dengan yang di harapkan.


(3)

159 6.1 Kesimpulan

Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian di CV. Kurnia Jaya Mandiri dibangun atas dasar tindak lanjut dari sistem yang sedang berjalan. Implementasi dari program aplikasi ini sudah cukup banyak menangani berbagai permasalahan yang muncul saat sistem yang lama masih berjalan. Sehingga diharapkan dengan implementasi sistem yang baru ini dapat mempermudah pekerjaan petugas kasir maupun petugas gudang serta cukup mampu membuat perkembangan yang signifikan di dunia ekonomi dan bisnis. Adapun kesimpulan yang dapat di ambil dari pembangunan Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian ini antara lain :

1. Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian di CV Kurnia Jaya Mandiri ini diharapkan dapat berguna dalam menjadikan proses transaksi penjualan dan pembelian lebih efektif dan efisien

2. Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian di CV Kurnia Jaya Mandiri ini diharapkan dapat bermanfaat dalam menyajikan informasi stok barang yang akurat dan up to date

3. Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian di CV Kurnia Jaya Mandiri ini diharapkan mampu meminimalisir kesalahan penghitungan data pembayaran baik yang berjalan di bagian pembelian maupun pembelian


(4)

160

4. Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian di CV Kurnia Jaya Mandiri ini diharapkan mampu menghasilkan laporan yang diminta tanpa waktu lama sehingga proses pembelian dan penjualan tetap berjalan sebagaimana mestinya.

6.2 Saran

Berdasarkan penyusunan laporan dan kesimpulan diatas, maka hal-hal berikut dibawah ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya :

1. Diharapkan pada penelitian selanjutnya agar mempertimbangkan proses pemesanan barang kepada supplier via online sehingga menghindari terjadinya lost contact atau pengantaran barang yang lambat.

2. Diharapkan pada penelitian selanjutnya agar mengintegrasikan program aplikasi di CV Kurnia Jaya Mandiri dengan para supplier yang selama ini berlangganan dalam hal pemasokan barang, sehingga interaksi antar toko dan supplier lebih terjaga.

3. Memperkaya diri dengan ilmu komputer pada saat ini sangat diperlukan, sehingga sangat diharapkan bagi para petugas CV Kurnia Jaya Mandiri untuk diberikan wawasan penggunaan komputer secara lebih luas agar program aplikasi yang dibuat untuk sekarang dan pada masa yang akan datang dapat dimanfaatkan seefektif dan seefisien mungkin.


(5)

161

Budhi Irawan. 2005. Jaringan Komputer. Graha Ilmu. Yogyakarta

Bunafit Nugroho.2004. PHP dan MySQL Dengan Editor Dreamweaver MX. Andi.Yogyakarta

Jogiyanto, HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi, ANDI. Yogyakarta,

Azhar Susanto. 2004. Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangannya, Lingga Jaya, Bandung.

Bambang Heriyanto. 2004. Rekayasa Sistem Berorientasi Objek. Informatika. Bandung.

Riyanto. 2010. Membuat Sendiri Sistem Informasi Penjualan dengan PHP dan MySQL (Studi Kasus Aplikasi Mini Market Integrasi Barcode Reader). Gava Media. Yogyakarta.

Martin Fowler. 2005. UML DISTILLED Edisi 3 Panduan Singkat Bahasa Pemodelan Objek Standar. Andi. Yogyakarta.

http://www.google.co.id/Pengenalan Nilai Budaya dan Etika Bagi Mahasiswa/11 Mei 2010


(6)

BIODATA PENULIS

BIODATA DIRI

Nama : Taufiq Akbar Wardiana Tempat / Tanggal Lahir : Bandung / 04 Desember 1986

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status : Mahasiswa

DATA AKADEMIK

NIM : 10507352

Fakultas : Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan : Sistem Informasi

Kelas : MI – 8

DATA PENDIDIKAN

Tahun 1994 – 1999 : SDN Cisaranten Kidul V Bandung

Tahun 2000 – 2005 : Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Tahun 2007 – 2011 : UNIKOM Bandung – Jawa Barat