Pengujian Program Sistem Penjadwalan Karyawan Paruh Waktu

4.3. ANALISIS HASIL PROGRAM

4.3.1. Pengujian Program Sistem Penjadwalan Karyawan Paruh Waktu

Pengujian program dilakukan dengan melakukan percobaan pada sistem penjadwalan karyawan paruh waktu, percobaan dilakukan untuk mencari beberapa hal yaitu sebagai berikut :

1. Jumlah iterasi dan rata-rata fitness terbaik yang dihasilkan

Program dijalankan sebanyak 10 kali percobaan p dengan crossover 4 titik, probabilitas mutasi 5 dan aturan permintaan jadwal tidak aktif. Menghasilkan hubungan jumlah iterasi dengan nilai fitness yang dihasilkan yang dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Hubungan jumlah iterasi dengan rata-rata fitness terbaik dengan permintaan jadwal tidak aktif Gambar 4.11 Grafik hubungan jumlah iterasi dengan rata-rata fitness terbaik Berdasarkan tabel 4.1 dan grafik hubungan jumlah iterasi dengan rata-rata fitness terbaik pada gambar 4.25 dapat disimpulkan bahwa nilai fitness yang dihasilkan untuk setiap jumlah iterasi bersifat random, 6 6.5 7 7.5 8 20 40 60 80 100 Rata-rata Fitness Rata-rata Fitness semakin banyak jumlah iterasi yang dilakukan pada suatu percobaan tidak menjamin nilai fitness pada percobaan tersebut semakin baik, tetapi dilihat dari rata-rata nilai fitness yang dihasilkan untuk setiap jumlah iterasi, semakin banyak jumlah iterasi kemungkinan nilai fitness baik semakin besar.

2. Jenis crossover dan rata-rata fitness terbaik yang dihasilkan

Program dijalankan sebanyak 10 kali percobaan p dengan jumlah iterasi 100, probabilitas mutasi 1 dan aturan permintaan jadwal tidak aktif. Menghasilkan hubungan jenis crossover dengan nilai fitness yang dihasilkan yang dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2. Hubungan jenis crossover dengan rata-rata fitness terbaik Gambar 4.12 Grafik hubungan jenis crossover dengan rata-rata fitness terbaik Berdasarkan tabel 4.2 dan grafik hubungan jenis crossover dengan rata-rata fitness terbaik pada gambar 4.26 dapat disimpulkan bahwa nilai fitness yang dihasilkan untuk setiap jenis crossover bersifat random, jenis 2 4 6 8 10 i- 1 i- 2 i- 3 i- 4 i- 5 i- 6 i- 7 i- 8 i- 9 i- 10 Nilai Fitness Crossover 2 titik Crossover 4 titik crossover yang digunakan pada suatu percobaan tidak menjamin nilai fitness pada percobaan tersebut selalu lebih baik, tetapi dilihat dari rata- rata nilai fitness yang dihasilkan dari kedua jenis crossover, crossover 2 titik mempunyai kemungkinan nilai fitness baik lebih besar daripada crossover 4 titik.

3. Probabilitas mutasi dan rata-rata fitness terbaik yang dihasilkan

Program dijalankan sebanyak 10 kali percobaan p dengan jumlah iterasi 100, jenis crossover 4 titik dan aturan permintaan jadwal tidak aktif. Menghasilkan hubungan probabilitas mutasi dengan nilai fitness yang dihasilkan yang dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Hubungan probabilitas mutasi dengan rata-rata fitness terbaik Gambar 4.13 Grafik hubungan probabilitas mutasi dengan rata-rata fitness terbaik 6.5 7 7.5 8 1 2 3 4 5 Rata-rata Fitness Rata-rata Fitness Berdasarkan tabel 4.3 dan grafik hubungan probabilitas mutasi dengan rata-rata fitness terbaik pada gambar 4.27 dapat disimpulkan bahwa nilai fitness yang dihasilkan untuk probabilitas mutasi 0 - 5 bersifat random, besar probabilitas mutasi yang digunakan untuk setiap percobaan tidak ada yang menjamin nilai fitness pada percobaan tersebut baik.

4. Jenis crossover dan probabilitas mutasi dengan rata-rata fitness terbaik yang dihasilkan

Program dijalankan sebanyak 10 kali percobaan p dengan jumlah iterasi 100 dan aturan permintaan jadwal aktif. Menghasilkan hubungan jenis crossover dan probabilitas mutasi dengan nilai fitness yang dihasilkan yang dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4 Hubungan jenis crossover dan probabilitas mutasi dengan rata- rata fitness terbaik Gambar 4.14 Grafik hubungan jenis crossover dan probabilitas mutasi dengan rata-rata fitness terbaik Berdasarkan tabel 4.4 dan grafik hubungan jenis crossover dan probabilitas mutasi dengan rata-rata fitness terbaik pada gambar 4.28 dapat disimpulkan bahwa nilai fitness yang dihasilkan untuk setiap hubungan jenis crossover dan besar probabilitas mutasi bersifat random, tidak ada hubungan khusus untuk jenis crossover dan besar probabilitas mutasi yang menjamin nilai fitness hubungan tersebut selalu baik.

5. Aturan permintaan jadwal dan rata-rata fitness terbaik yang dihasilkan

Program dijalankan sebanyak 10 kali percobaan p dengan jumlah iterasi 100, jenis crossover 4 titik dan probabilitas mutasi 2. Menghasilkan hubungan aktif tidaknya aturan permintaan jadwal dengan nilai fitness yang dihasilkan yang dapat dilihat pada tabel 4.5. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 crossover 2 titik crossover 4 titik Tabel 4.5 Hubungan aturan permintaan jadwal dengan rata-rata fitness terbaik Gambar 4.15 Grafik hubungan aturan permintaan jadwal dengan rata-rata fitness terbaik Berdasarkan tabel 4.5 dan grafik hubungan aturan permintaan jadwal dengan rata-rata fitness terbaik pada gambar 4.29 dapat disimpulkan bahwa` nilai fitness yang dihasilkan untuk aktif tidaknya aturan permintaan jadwal, percobaan dengan aturan permintaan jadwal tidak aktif menghasilkan nilai fitness lebih baik daripada percobaan dengan aturan permintaan jadwal aktif.

4.3.2. Kelebihan dan Kekurangan Program