C. Penilaian Hasil Belajar Bahasa Mandarin
Bahasa Mandarin merupakan salah satu mata pelajaran yang ada pada struktur kurikulum 2013, pada kelompok pilihan peminatan baik peminatan
kelompok mata pelajaran, maupun peminatan mata pelajaran lintas minat. Penilaian hasil belajar bahasa Mandarin dikembangkan sesuai dengan konsep
penilaian kurikulum 2013, bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan bertujuan untuk memantau proses dan
kemajuan belajar pesertadidik serta untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran Standar Penilaian. Proses penilaian diawali dari pengkajian
teknik penilaian yang tepat pada silabus sebagai acuan dalam membuat rancangan dan kriteria penilaian, kemudian dilakukan pengukuran sebagai
kegiatan membandingkan hasil pengamatan dengan suatu kriteria atau ukuran yang ditetapkan, terakhir proses memberi penilaian pada sejumlah
informasi yang diperoleh terkait kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
1. Penilaian Kompetensi Sikap Pengumpulan informasi terkait sikap peserta didik pada pembelajaran
bahasa Mandarin dilakukan dengan teknik observasi, pada saat kegiatan belajar berlangsung, dimulai pada proses mengamati, menanya,
mengeksplor data, mengasosiasi, sampai mengomunikasikan hasil pembelajarannya. Disamping observasi, penilaian kompetensi sikap dapat
juga dilakukan dengan cara penilaiandiri, dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam
konteks pencapaian kompetensi. Instrumenyang digunakan berupa lembar penilaian diri. Bentuk lain dari penilaian sikap adalah penilaian antar teman
dan jurnal. Penilaian antar peserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan
pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antar peserta didik.
Jurnal merupakan catatan pendidik didalam dan diluar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta
didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.
14
Penilaian ini digunakan untuk mengukur pencapaian Kompetensi Inti 1 dan 2, dengan kompetensi dasar 1.1, 2.1, 2.2, 2.3, dan 2.4.
2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan Pengumpulan informasi terkait pencapaian pengetahuan peserta didik
dilakukan melalui tes dengan teknik tes tertulis dan pemberian tugas. Pengetahuan bahasa Mandarin terakumulasi pada Kompetensi Inti 3,
dengan Kompetensi Dasar 3.1, 3.2, 3.3, dan 3.4. Pengetahuan bahasa Mandarin terdiri dari Hanyu pinyin, Hanzi, struktur
kalimat, ungkapan-ungkapan yang merepresentasi budaya setempat. Hanzi dikembangkan jadi ciyuduanyu, selanjutnya digabung menjadi
kalimat yang sesuai gramatika bahasa Mandarin. Kosa kata, struktur bahasa, dan ungkapan-ungkapan dipelajari dalam satu kesatuan utuh
berbentuk wacana lisan dan tulisan, yang diikat oleh tema Identitas Diri dan Kehidupan sekolah.
Kriteria Sko
r Indikator
Baik 7
Pelafalan tepat, berbicara lancar, pola kalimat tepat.
cukup 6
Pelafalan kurang tepat, berbicara kurang lancar, pola kalimat kurang tepat.
Kurang 5
Pelafalan tidak tepat, berbicara tidak lancar, pola kalimat tidak tepat.
3. Penilaian Kompetensi Keterampilan Pengumpulan informasi terkait keterampilan berbahasa Mandarin dalam
bentuk penyusunan teks lisan dan tulisan sederhana diukur dengan teknik tes praktik, melalui unjuk kerja, unjuk karya produk. Penilaian ini
digunakan untuk mengukur ketercapaian Kompetensi Inti 4, yang terdiri dari KD 4.1, 4.2, 4.3, dan 4.4. Instrumen penilaiannya dilengkapi dengan
rubrik, seperti contoh berikut ini: Rubrik penyusunan teks lisan.
Penilaian penyusunan teks lisan terdiri dari dua kriteria, yaitu kriteria; yuedu dan shuohua Pemenuhan setiap tugaspoin, dengan rentang skor 1
– 4. Skor 4 jika semua tugas atau poin dikerjakan sempurna, skor 3 hampir
tidak ada kesalahan, skor 2 masih ada kesalahan, meskipun semua tugaspoin dikerjakan, dan skor 1 jika banyak membuat kesalahan dan
15
banyak tugaspoin yang tidak dikerjakan. Yuedu dan shuohua Pelafalan, dengan skor 4 jika pelafalan sangat baik dan dipahami, skor 3
jika pada pelafalan masih terdengar dialek bahasa ibu, tetapi masih bisa dipahami, dan terakhir karena pelafalan yang buruk, bahasanya menjadi
hampir tidak dipahami. Berikut ini tabel kriteria penilaian penyusunan teks lisan;
Kriteria Sko
r Indikator
Baik 7
Rapih, penulisan tepat, pola kalimat tepat. cukup
6 Kurang rapih, penulisan kurang tepat, pola
kalimat kurang tepat. Kurang
5 Tidak rapih, penulisan tidak tepat, pola kalimat
tidak tepat.
BAB III ANALISIS KOMPETENSI