11. Model Pembelajaran Saintifik MP Penjasorkes
Kata Pengantar
Rasa syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat kemurahan-Nya naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini dapat diselesaikan. Naskah ini kami beri judul “Pembelajaran Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran dengan Pendekatan Saintifik”. Hal ini disesuaikan dengan tuntutan Kurikulum 2013 yang menekankan pada pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (saintifik) dan penilaian autentik.
pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang belajar. Pelaksanaan pembelajaran akan berjalan efektif apabila didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. Sehubungan hal tersebut, maka naskah ini disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan guru yang terkait dengan pengembangan persiapan pembelajaran.
Semoga naskah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, untuk memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah ini, yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan dan jerih payah saudara-saudara sekalian.
Dalam penyusunan naskah ini, kami akui masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang membangun kearah penyempurnaan naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini kami terima dengan tangan terbuka.
Akhirnya, mudah-mudahan naskah ini dapat berguna dan membantu siapa saja yang membaca dan membutuhkan khususnya guru mata pelajaran dalam upaya peningkatan mutu pendidikan melalui kegiatan pembelajaran.
(2)
daftar isi
Kata Pengantar i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULIAN A. Latar Belakang B. Tujuan
C. Ruang Lingkup D. Landasan Hukum
1 2 2 3 BAB II PEMBELAJARAN KOMPETENSI
A. Pembelajaran Pendekatan Saintifik B. Penilaian Autentik
5 8 BAB III ANALISIS KOMPETENSI
A. Prosedur Analisis B. Hasil Analisis
10 16
BAB IV PENUTUP 35
DAFTAR PUSTAKA 36
Lampiran Contoh RPP 37
(3)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut disusun standar pendidikan nasional, terdiri atas: standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses disebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran dengan strategi yang benar untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, menyebutkan bahwa Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Kurikulum memuat apa yang seharusnya diajarkan kepada peserta didik, sedangkan pembelajaran merupakan cara bagaimana apa yang diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan RPP yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.
(4)
Sedangkan Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan pendekatan autentik. Penilaian memungkinkan para pendidik mampu menerapkan program remedial bagi peserta didik yang tergolong pebelajar lambat dan program pengayaan bagi peserta didik yang termasuk kategori pebelajar cepat.
Pemerintah telah menetapkan pelaksanaan kurikulum 2013 secara terbatas pada 1.270 SMA di 33 provinsi pada 295 kabupaten/kota mulai tahun pelajaran 2013/2014 untuk kelas X. Untuk mendukung implementasi pelaksanaan kurikulum tersebut pemerintah telah melatih guru inti dan guru sasaran serta menyediakan silabus, buku guru, dan buku siswa untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan Sejarah. Sedangkan untuk mata pelajaran lainnya diharapkan dapat memanfaatkan buku-buku yang ada (dari kurikulum 2006 dan buku sebelumnya) mulai menerapkan kurikulum 2013 mengacu pada silabus yang telah disediakan.
Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan silabus sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan materi pembelajaran, mengembangkan langkah pembelajaran serta merancang dan melaksanakan penilaian autentik. Oleh karena itu diperlukan rambu-rambu yang bisa memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.
B. Tujuan
Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata pelajaran dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan memafaatkan buku sumber yang ada. Secara khusus naskah ini bertujuan: Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar
(1) Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari silabus mata pelajaran
(2) Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik (3) Mengembangkan indikator pencapaian dan penilaian
(4) Merancang penilaian otentik
(5)
(6)
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup naskah ini terdiri atas:
1. Penjelasan dan langkah-langkah pembelajaran saintifik 2. Langkah-langkah analisis kompetensi;
3. Penilaian otentik; dan
4. Hasil analisis kompetensi untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA-MA
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang Implementasi Kurikulum
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor …. Tentang Silabus
(7)
BAB II
PEMBELAJARAN KOMPETENSI
Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik, yaitu pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi/menalar, dan mengomunikasikan. Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Penguatan pendekatan saintifik perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong kemampuan peserta didik menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).
Prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013 menekankan perubahan paradigma: (1) peserta didik diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu; (2) guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; (3) pendekatan tekstual menjadi pendekatan proses sebagai
(8)
penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; (4) pembelajaran berbasis konten menjadi pembelajaran berbasis kompetensi; (5) pembelajaran parsial menjadi pembelajaran terpadu; (6) pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menjadi pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; (7) pembelajaran verbalisme menjadi keterampilan aplikatif; (8) peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills); (9) pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pebelajar sepanjang hayat; (10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); (11) pembelajaranyang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; (12) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas; (13) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan (14) pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.
Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai kesiapan siswa, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input –proses–output) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.
A. Pembelajaran Pendekatan saintifik
Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir sains, terkembangkannya “sense of inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif siswa (Alfred De Vito, 1989). Model pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu menghasilkan kemampuan untuk belajar (Joice & Weil: 1996), bukan saja diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting
(9)
adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh peserta didik (Zamroni, 2000; & Semiawan, 1998).
Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir, namum proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena itu pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah model pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi secara terpadu (Beyer, 1991). Model ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan dari pada transfer pengetahuan, peserta didik dipandang sebagai subjek belajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru hanyalah seorang fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar. Dalam model ini peserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah (Nur: 1998), dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya. Fokus proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan keterampilan siswa dalam memproseskan pengetahuan, menemukan dan mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan (Semiawan: 1992).
Model ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan struktur dari ide atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa belajar bagaimana mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran berbasis keterampilan proses sains menekankan pada kemampuan peserta didik dalam menemukan sendiri (discover) pengetahuan yang didasarkan atas pengalaman belajar, hukum-hukum, prinsip-prinsip dan generalisasi, sehingga lebih memberikan kesempatan bagi berkembangnya keterampilan berpikir tingkat tinggi (Houston, 1988). Dengan demikian peserta didik lebih diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus berperan aktif dalam memburu informasi dari berbagai sumber belajar, dan guru lebih berperan sebagai organisator dan fasilitator pembelajaran.
Model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains berpotensi membangun kompetensi dasar hidup siswa melalui pengembangan keterampilan proses sains, sikap ilmiah, dan proses konstruksi pengetahuan secara bertahap. Keterampilan proses sains pada hakikatnya adalah
(10)
kemampuan dasar untuk belajar (basic learning tools) yaitu kemampuan yang berfungsi untuk membentuk landasan pada setiap individu dalam mengembangkan diri (Chain and Evans: 1990).
Sesuai dengan karakteristik fisika sebagai bagian dari natural science, pembelajaran fisika harus merefleksikan kompetensi sikap ilmiah, berfikir ilmiah, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui proses mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi/menalar, dan mengomuni-kasikan.
(1) Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses mengamati fakta atau fenomena mencakup mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak.
(2) Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun pengetahuan siswa dalam bentuk konsep, prinsip, prosedur, hukum dan teori, hingga berpikir metakognitif. Tujuannnya agar siswa memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi (critical thingking skill) secara kritis, logis, dan sistematis. Proses menanya dilakukan melalui kegiatan diksusi dan kerja kelompok serta diskusi kelas. Praktik diskusi kelompok memberi ruang kebebasan mengemukakan ide/gagasan dengan bahasa sendiri, termasuk dengan menggunakan bahasa daerah.
(3) Kegiatan mencoba/mengumpulkan data/informasi bermanfaat untuk meningkatkan keingintahuan siswa untuk memperkuat pemahaman konsep dan prinsip/prosedur dengan mengumpulkan data, mengembangkan kreatifitas, dan keterampilan prosedural. Kegiatan ini mencakup merencanakan, merancang, dan melaksanakan kegiatan, serta memperoleh, menyajikan, dan mengolah data/informasi. Pemanfaatan sumber belajar termasuk teknologi informasi dan komunikasi sangat disarankan dalam kegiatan ini.
(4) Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir dan bersikap ilmiah. Data yang diperoleh dibuat klasifikasi, diolah, dan ditemukan hubungan-hubungan yang spesifik. Kegiatan dapat dirancang oleh guru melalui situasi yang direkayasa dalam kegiatan tertentu sehingga siswa melakukan aktivitas antara lain menganalisis data, mengelompokan, membuat kategori, menyimpulkan, dan memprediksi/mengestimasi dengan memanfaatkan lembar kerja diskusi atau praktik. Hasil kegiatan mencoba dan mengasosiasi memungkinkan
(11)
siswa berpikir kritis tingkat tinggi (higher order thinking skills) hingga berpikir metakognitif.
(5) Kegiatan mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau grafik. Kegiatan ini dilakukan agar siswa mampu mengomunikasikan pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi siswa melalui presentasi, membuat laporan, dan/ atau unjuk karya.
Tantangan baru dinamika kehidupan yang makin kompleks menuntut aktivitas pembelajaran bukan sekedar mengulang fakta dan fenomena keseharian yang dapat diduga melainkan mampu menjangkau pada situasi baru yang tak terduga. Dengan dukungan kemajuan teknologi dan seni, pembelajaran diharapkan mendorong kemampuan berpikir siswa hingga situasi baru yang tak terduga.
Agar pembelajaran terus menerus membangkitkan kreativitas dan keingintahuan siswa, kegiatan pembelajaran kompetensi dilakukan dengan langkah sebagai berikut
1. Menyajikan atau mengajak siswa mengamati fakta atau fenomena baik secara langsung dan/atau rekonstruksi sehingga siswa mencari informasi, membaca, melihat, mendengar, atau menyimak fakta/fenomena tersebut 2. Memfasilitasi diskusi dan tanya jawab dalam menemukan konsep, prinsip,
hukum, dan teori serta langkah prosedural
3. Mendorong siswa aktif mencoba melaui kegiatan langsung praktik di lapangan
4. Memaksimalkan pemanfaatan tekonologi dalam mengolah data, mengembangkan penalaran dan memprediksi fenomena
5. Memberi kebebasan dan tantangan kreativitas dalam mengomunikasikan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki melalui presentasi dan/atau unjuk karya dengan aplikasi pada situasi baru yang terduga sampai tak terduga.
B. Penilaian Autentik
Penilaian autentik (authentic assessment) menurut beberapa sumber sebagaimana tertulis dalam Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: (1) American Library Association mendefinisikan sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran; (2)
(12)
Newton Public School, mengartikan penilaian autentik sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan pengalaman kehidupan nyata peserta didik; dan (3) Wiggins mendefinisikan penilaian autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas artikel, memberikan analisis oral terhadap peristiwa, berkolaborasi dengan antar sesama melalui debat, dan sebagainya.
Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Karena penilaian semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Karenanya, penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMA.
Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen asesmen yang memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk tugas: membaca dan meringkasnya, eksperimen, mengamati, survei, projek, makalah, membuat multi media, membuat karangan, dan diskusi kelas. Penilaian autentik adalah penilaian kinerja, termasuk di dalamnya penilaian portofolio dan penilaian projek. Penilaian autentik disebut juga penilaian responsif, suatu metode untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian autentik dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses dan hasil pembelajaran.
Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian Pendidikan.
(13)
Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan menggunakan jurnal, penilaian diri, dan/atau penilaian antar teman. Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan/atau penugasan. Penilaian keterampilan melalui tes praktik, penilaian proyek, dan penilaian portofolio.
Jenis-jenis penilaian autentik dalam mata pelajaran pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan terdiri atas: (1) penilaian kinerja; (2) evaluasi diri; (3) esai; (4) proyek; dan (5) portofolio.
1. Pengamatan Sikap
Penilaian sikap melalui pengamatan dapat menggunakan jurnal, penilaian diri, dan penilaian antar teman. Jurnal adalah catatan pendidik yang sistematis di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal dapat memuat penilaian siswa terhadap aspek tertentu secara kronologis. Kriteria penilaian jurnal adalah sbb:
Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting. Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.
Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan. Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara
kronologis.
Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis, jelas dan komunikatif.
Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan sikap peserta didik
menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta didik.
Penilaian-diri (self assessment) termasuk dalam rumpun penilaian kinerja. Penilaian diri merupakan suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian ranah sikap Misalnya, peserta didik diminta mengungkapkan curahan
(14)
perasaannya terhadap suatu objek tertentu berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan; Penilaian ranah keterampilan Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya oleh dirinya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan; Penilaian ranah pengetahuan Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil belajar dari suatu mata pelajaran tertentu berdasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
Teknik penilaian-diri bermanfaat memiliki beberapa manfaat positif. Pertama, menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik. Kedua, peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya. Ketiga, mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik berperilaku jujur. Keempat, menumbuhkan semangat untuk maju secara personal.
Penilaian antar teman adalah penilaian yang dilakukan terhadap sikap seorang peserta didik oleh seorang (atau lebih) peserta didik lainnya dalam suatu kelas atau rombongan belajar. Penilaian ini merupakan bentuk penilaian untuk melatih peserta didik penilai menjadi pembelajar yang baik. Instrumen sesuai dengan kompetensi dan indikator yang akan diukur. Kriteria penilaian antar teman adalah sbb:
• Indikator dapat dilakukan melalui pengamatan oleh peserta didik • Kriteria penilaian dirumuskan secara simpel atau sederhana • Menggunakan bahasa lugas dan dapat dipahami peserta didik
• Menggunakan format penilaian sederhana dan mudah digunakan oleh peserta didik
• Kriteria penilaian yang digunakan jelas, tidak berpotensi munculnya penafsiran makna ganda/berbeda
• Indikator menunjukkan sikap peserta didik dalam situasi yang nyata atau sebenarnya
• Instrumen dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid)
• memuat indikator kunci atau esensial yang menunjukkan penguasaan satu kompetensi peserta didik
• Indikator menunjukkan sikap yang dapat diukur
• Mampu memetakan sikap peserta didik dari kemampuan pada level terendah sampai kemampuan tertinggi.
2. Tes tertulis.
(15)
Penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap lazim dilakukan. Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian.
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atasmateri yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka memperoleh nilai yang sama. Tes tersulis berbentuk esai biasanya menuntut dua jenis pola jawaban, yaitu jawaban terbuka (extended-response) atau jawaban terbatas (restricted-response). Hal ini sangat tergantung pada bobot soal yang diberikan oleh guru. Tes semacam ini memberi kesempatan pada guru untuk dapat mengukur hasil belajar peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi atau kompleks. 3. Tes Lisan.
Tes lisan adalah tes yang menuntut siswa memberikan jawaban secara lisan. Pelaksanaan Tes lisan dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung antara pendidik dan peserta didik. Kriteria Tes lisan adalah sbb:
Tes lisan dapat digunakan jika sesuai dengan kompetensi pada taraf pengetahuan yang hendak dinilai.
Pertanyaan tidak boleh keluar dari bahan ajar yang ada.
Pertanyaan diharapkan dapat mendorong siswa dalam mengkontruksi jawabannya sendiri.
disusun dari pertanyaan yang sederhana ke pertanyaan yang komplek.
4. Penilaian Melalui Penugasan.
Instrumen penugasan dapat berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang harus dikerjakan oleh peserta didik, baik secara individu atau kelompok, sesuai dengan karakteristik tugas. Kriteria penugasan adalah sbb:
(16)
Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar. Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.
Tugas dapat dikerjakan selama proses pembelajaran atau merupakan bagian dari pembelajaran mandiri.
Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta didik.
Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum.
Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan kompetensi individualnya meskipun tugas diberikan secara kelompok.
Untuk tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap anggota. Tugas harus bersifat adil (tidak bias gender atau latar belakang sosial
ekonomi).
Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas.
Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas. 5. Tes Praktik.
Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktik di laboratorium, praktik salat, praktik olahraga, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi, dan sebagainya. (Juknis PHB PPMP Kemdikbud, 2013). Kriteria Tes Praktik adalah sbb:
Tugas mengarahkan peserta didik untuk menunjukkan capaian hasil belajar.
Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.
Mencantumkan waktu/kurun waktu pengerjaan tugas. Sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik, Sesuai dengan konten/cakupan kurikulum
Tugas bersifat adil (tidak bias gender dan latar belakang sosial ekonomi)
Task untuk Tes Praktik, diperlukan penyusunan rubrik penilaian, rubrik tersebut harus memenuhi syarat sbb:
(17)
Rubrik dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid). Rubrik sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diamati (observasi). Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diukur.
Rubrik dapat memetakan kemampuan peserta didik.
Rubrik menilai aspek-aspek penting pada proyek peserta didik. 6. Penilaian Proyek
Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Dengan demikian, penilaian proyek bersentuhan dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan, penyelidikan, dan lain-lain.
Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik memperoleh kesempatan untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Karena itu, pada setiap penilaian proyek, setidaknya ada tiga hal yang memerlukan perhatian khusus dari guru.
Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.
Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik.
Orijinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik.
Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, danproduk proyek. Dalam kaitan ini serial kegiatan yang harus dilakukan oleh guru meliputi penyusunan rancangan dan instrumen penilaian, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan. Penilaian proyek dapat menggunakan instrumen daftar cek, skala penilaian, atau narasi. Laporan penilaian dapat dituangkan dalam bentuk poster atau tertulis.
Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan penilaian khusus. Penilaian produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk menilai kualitas dan bentuk hasil akhir secara holistik dan analitik. Penilaian produk dimaksud meliputi penilaian atas kemampuan peserta didik
(18)
menghasilkan produk. Penilaian secara analitik merujuk pada semua kriteria yang harus dipenuhi untuk menghasilkan produk tertentu. Penilaian secara holistik merujuk pada apresiasi atau kesan secara keseluruhan atas produk yang dihasilkan.
7. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi.
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai), atau informasi lain yang releban dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dituntut oleh topik atau mata pelajaran tertentu.Fokus penilaian portofolio adalahkumpulan karya peserta didik secara individu atau kelompok pada satu periode pembelajaran tertentu. Penilaian terutama dilakukan oleh guru, meski dapat juga oleh peserta didik sendiri.
Memalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau kemajuan belajar peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun atau membuat karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/ literatur, laporan penelitian, sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau peserta didik dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran.
Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti berikut ini.
Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.
Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan dibuat.
Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.
Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.
Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.
(19)
Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen portofolio yang dihasilkan.
Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio.
(20)
BAB III ANALISIS KOMPETENSI
A. Prosedur AnalisisKurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan kompetensi dasar. Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan.
Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar.
Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah sebagai berikut.
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian. Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat kompetensi ke lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi keenam untuk kelas XII. Rumusan kompetensi yang relelevan bagi kelas X sesua Peraturan Menteri
(21)
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai berikut.
Kompetensi Deskripsi Kompetensi
Sikap Spiritual
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Keterampilan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan Hubungan empat kompetensi inti dalam lingkup standar kompetensi lulusan adalah sebagai berikut.
(22)
Prosedur analisis kompetensi inti (KI) dilakukan dengan langkah sebagai berikut
(1)Melakukan linearisasi kompetensi dasar dari KI 3 dan KI 4 sesuai materi pokok seperti tabel berikut ini.
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok(Dalam Silabus)
3.1 Menganalisis variasi
dan kombinasi
keterampilan gerak salah satu permainan bola besar untuk menghasilkan
koordinasi gerak yang baik.
4.1Mempraktikkan variasi
dan kombinasi
keterampilan dalam memainkan salah satu permainan bola besar
dengan koordinasi
gerak yang baik.
Permainan bola besar menggunak an sepak bola
Permainan bola besar menggunak an bola voli Permainan
bola besar menggunak
an bola
basket 3.2 Menganalisis variasi
dan kombinasi
keterampilan
permainan bola kecil untuk menghasilkan
4.2 Mempraktikkan variasi
dan kombinasi
keterampilan dalam memainkan salah satu permainan bola kecil
Permainan bola kecil menggunak an
permainan 21
(23)
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok(Dalam Silabus)
koordinasi gerak yang
baik. dengangerak yang baik.koordinasi Softball *)
Permainan bola kecil menggunak an permainan Bulutangkis *) Permainan bola kecil menggunak an
permainan Tenis Meja *) Dan seterusnya
(2) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 3 dan materi pokok (silabus) menjadi materi pembelajaarn yang terdiri atas: fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
(3) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 4 menjadi indikator keterampilan yang terkait dengan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Tahapan penyusunan indikator dari tingkat yang terendah sampai tertinggi, yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.
(4) Mengembangkan alternatif pembelajaran mulai dari mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan yang diperlukan untuk mengembangkan sikap sosial dan sikap religius.
(5) Mengidentifikasi nilai-nilai sikap dari KI 2 dan KI 1 yang relevan (6) Merancang penilaian sikap.
Prosedur analisis dapat diilustrasikan dengan diagram berikut ini.
22 Materi Pokok (Silabus) Materi Pokok (Silabus) Materi Pembelajar an Fakta, Konsep, Prinsip, dan Prosedur Alternatif Kegiatan Pembelajaran : Mengamati, Menanya, Mencoba, Mengasosiasi , dan Mengomunik asikan Pembelajara Pembelajara n (Silabus) Indikator Sikap, Pengethua n, dan Keterampil an untuk Penilaian Penillaian (Silabus) Penillaian (Silabus) Lulusan yang : Cerdas, Kreatif, Produktif, dan Bertanggun g jawab
(24)
1. Pengembangkan Materi pembelajaran
Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam silabus dan kompetensi dasar yang termuat dalam kompetensi inti ke tiga (pengetahuan).Dalam penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan untuk melihat linierisai dengan kompetensi inti ke empat (keterampilan). Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokan dalam empat kategori, yaitu:
(1) Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau diamati. Contoh fakta adalah pertandingan sepak bola, grafik perkembangan penderita HIV?AIDS dan sebagainya.
(2) Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan. Contoh konsep adalah tendangan sudut, kesehatan reproduksi, dan sebagainya.
(3) Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang berkaiatan. Contoh yang merupakan prinsip adalah pemainan fairplay, empat sehat lima sempurna, dan sebagainya. Termasuk ke dalam kategori prinsip adalah hukum, teori, dan azas. (4) Prosedur, merupakan sederatan langkah yang bertahap dan sistematis
dalam menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari kompetensi pada aspek keterampilan. Contoh prosedur antara lain: tata cara start jongkok, prosedur perlombaan lari estafet, dan sebagainya 2. Mengembangkan Alternatif Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik yaitu
mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data,
mengasosiasi/menalar, dan mengomunikasikan. 3. Merumuskan indikator pencapaian
Dalam penyusunan indikator pencapaian perlu diperhatikan hal-hal berikut ini
(1) Indikator dirumuskan dengan kata kerja operasional yang terukur, didalamnya terdapat dua unsur, yiatu tingkat kompetensi dan konten (pengetahuandan keterampilan)
(25)
(2) Penyusunan indikator mengacu pada kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran dan penilaian dalam silabus
(3) Tingkat kompetensi indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal yang tercantum pada kompetensi dasar maupun kompetensi inti dan dapat dikembangkan hingga ke tingkat yang paling tinggi untuk mencapai target pencapaian kompetensi sesuai dengan karakteristik dan daya dukung sekolah dan lingkungannya
(4) Tingkat kompetensi pada aspek sikap adalah menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan
(5) Tingkat kompetensi pada aspek pengetahuan adalah mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevalasi, dan mengkreasi (6) Tingkat kompetensi pada aspek keterampilan adalah mengamati,
menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta
(7) Keseluruhan indikator yang disusun memadai untuk mencapai kompetensi dasar, kompetensi inti, dan standar kompetensi lulusan 4. Mengembangkan alternatif penilaian (Penilaian Autentik)
a. Aspek sikap melalui pengamatan, yaltu penilaian diri, penilaian sebaya, dan/atau jurnal. Penilaian sikap melalui pengematan menggunakan lembar pengamatan atau daftar cheklist pengamatan yang memuat aspek sikap yang daiamati. Rincian aspek sikap yang diamati merujuk pada indikator sikap yang dijabarkan dari KI-1 dan KI-2 pada saat dilakukan analisis kompetensi. Penilaian sikap dilakukan sebagai upaya mengembangkan sikap sosial dan sikap religius dalam rangka pengembangan nilai karakter bangsa. Penjabaran penilaian sikap dalam tabel analisis perlu direlasikan/dihubungkan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan peserta didik.
b. Aspek pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan/atau penugasan. Pemilihan bentuk penugasan dijabarkan dalam tabel analaisis menjadi aspek-aspek yang digunakan dalam penilaian. Aspek penilaian tugas ini bermanfaat dalam mengembangkan rubrik dan pedoman penskoran. c. Aspek keterampilan melalui tes praktik, proyek dan penilaian portofolio.
Penilaian keterampilan mencakup dua ranah keterampilan yang dapat dikembangkan sesuai dengan kompetensi lulusan tingkat SMA yang diharapkan, yaitu ranah abstrak dan ranah konkrit. Jabaran penilaian keterampilan pada tabel analisis merinci aspek penilaian yang dilakukan dan direlasikan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan peserta didik.
(26)
(27)
B. Hasil Analisis Kompetensi
1. Hasil Linierisasi Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok(Dalam Silabus) 3.1 Menganalisis variasi
dan kombinasi keterampilan gerak salah satu permainan bola besar untuk menghasilkan
koordinasi gerak yang baik.
4.1Mempraktikkan variasi dan kombinasi
keterampilan dalam memainkan salah satu permainan bola besar dengan koordinasi gerak yang baik. Permainan bola besar menggunak an sepak bola Permainan bola besar menggunak an bola voli Permainan bola besar menggunak an bola basket 3.2Menganalisis variasi dan kombinasi keterampilan
permainan bola kecil untuk menghasilkan koordinasi gerak yang baik.
4.2Mempraktikkan variasi dan kombinasi
keterampilan dalam memainkan salah satu permainan bola kecil dengan koordinasi gerak yang baik. Permainan bola kecil menggunak an permainan Softball *) Permainan bola kecil menggunak an permainan Bulutangkis *) Permainan bola kecil menggunak an permainan Tenis Meja *) 3.3 Menganalisis variasi
dan kombinasi keterampilan salah satu nomor atletik (jalan cepat, lari, lompat dan lempar) untuk menghasilkan koordinasi gerak yang
4.3 Mempraktikkan variasi dan kombinasi
keterampilan salah satu nomor atletik (jalan cepat, lari, lompat dan lempar) dengan
koordinasi gerak yang baik. Atletik (Lompat jauh) *) Atletik (Lompat tinggi) *)
(28)
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok(Dalam Silabus) baik.
3.4 Menganalisis variasi dan kombinasi
keterampilan olahraga beladiri untuk
menghasilkan
koordinasi gerak yang baik.
4.4 Mempraktikkan variasi dan kombinasi
keterampilan olahraga beladiri dengan
koordinasi gerak yang baik.
Beladiri (pencak silat)
3.5 Menganalisis konsep latihan,pengukuran, dan hasil
pengembangan komponen kebugaran jasmani.
4.5 Mempraktikkan latihan, pengukuran, dan analisis hasil latihan pengembangan komponen kebugaran jasmani. Kebugaran jasmani
3.6 Menganalisis dua jenis rangkaian keterampilan senam. lantai untuk menghasilkan
koordinasi gerak yang baik.
4.6 Mempraktikan dua jenis rangkaian keterampilan senam. lantai dengan koordinasi gerak yang baik.
Senam lantai
3.7 Menganalisis variasi dan kombinasi
keterampilan rangkaian aktivitas gerak ritmik untuk menghasilkan
koordinasi gerak yang baik.
4.7 Mempraktikkan variasi dan kombinasi rangkaian aktivitas gerak ritmik dengan koordinasi gerak yang baik.
Aktivitas gerak ritmik
3.8Menganalisis
keterampilan tiga gaya renang yang berbeda, dan mengidentifikasi teknik dan peralatan yang digunakan untuk tindakan
penyelamatan di air. *
4.8 Mempraktikkan
keterampilan tiga gaya renang yang berbeda dengan koordinasi yang baik, dan teknik
penyelamatan
kecelakaan di air dengan menggunakan peralatan yang ada (tali,
pelampung, galah, skoci dan lain sebagainya).*
Renang
3.9 Menganalis berbagai jenis makanan dan minuman yang
bermanfaat terhadap kesehatan,
pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
4.9 Menyajikan hasil analisis berbagai jenis makanan dan minuman yang bermanfaat terhadap kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Makanan dan minuman sehat 27
(29)
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok(Dalam Silabus) 3.10Menganalisis peran
aktivitas fisik dalam pencegahan penyakit dan pengurangan biaya perawatan kesehatan.
4.10 Menyajikan hasil analisis peran aktivitas fisik dalam pencegahan penyakit dan
pengurangan biaya perawatan kesehatan.
Pencegahan penyakit melalui aktivitas fisik
3.11 Mengidentifikasi jenis-jenis dan
menganalisis bahaya penggunaan
NARKOBA dan
psikotropika terhadap diri sendiri, keluarga dan masyarakat luas
4.11 Menyajikan hasil identifikasi dan analisis bahaya penggunaan NARKOBA dan
psikotropika terhadap dirinya, keluarga dan masyarakat luas
Narkoba dan Psikotropika
(30)
2. Hasil Analisis Kompetensi Dasar
Kompetensi
Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator Sikap Penilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian 3.1Menganalisis
variasi dan kombinasi keterampilan gerak salah satu
permainan bola besar untuk
menghasilkan koordinasi gerak yang baik.
4.1 Mempraktikk an variasi dan
kombinasi keterampilan dalam memainkan salah satu permainan bola besar dengan koordinasi gerak yang baik.
Sepak
bola Fakta1. Sejarah Perkembangan Sepak bola dunia dan di Indonesia. 2.Pertandingan
sepak bola baik langsung atau melalui media elektronik 3..Latihan teknik
pada club sepak
bola atau
melalui media elektronik Konsep 1. Teknik
mengoper
2. Teknik
mengontrol
3. Teknik
menggiring
4. Teknik
menembak bola ke gawang 5. Posisi badan
Prinsip
Mengamati
Mencari dan membaca informasi variasi dan kombinasi keterampilan teknik permainan sepak bola ( mengoper, mengontrol, menggiring, posisi , dan menembak bola ke gawang) dari berbagai sumber media cetak atau elektronik, dan Mengamati
pertandingan sepak bola secara
langsung dan
atau di
TV/Video dan membuat catatan tentang variasi dan kombinasi 1.Berperilaku sportifitas dan fair play 2.Menunjukkan sikap kerjasama dan tanggung jawab
3.Menghargai orang lain dari berbagai perbedaan individu Observasi Kegiatan 1.Latihan dengan berbagai formasi 2.Bermain dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi Aspek : 1.Sportif 2.Fairplay 3.Kerjasama 4.Tanggung jawab 5.Menghargai orang lain 1.Menjelaskan tahapan teknik mengoper, mengontrol, menggiring dan menembak bola dengan menggunaka n kaki bagian dalam, bagian luar dan
punggung kaki serta posisi tubuh saat
melakukan teknik tersebut 1. Menemuka
n variasi dan kombinasi teknik mengoper, mengontrol, menggiring dan menembak Tugas : Mencari literature dari berbagai media baik media cetak atau media elektronik Aspek : 1.Kreatifitas 2.Kesungguha n 3.Laporan hasil Tes
UH : tes lisan UTS : pilihan ganda
1.Melakukan gerakan teknik mengoper,meng ontrol,
menggiring dan menembak bola dengan
menggunakan kaki bagian dalam, bagian
luar dan
punggung kaki serta posisi tubuh saat melakukan teknik tersebut 2. Melakukan
gerakan variasi dan kombinasi teknik
mengoper, mengontrol, menggiring dan menembak bola dengan
menggunakan kaki bagian dalam, bagian
luar dan
punggung kaki
Observasi Keg.1 Gerakan mengoper, mengontrol, menggiring dan menembak bola dengan menggunakan kaki bagian dalam, bagian luar dan punggung kaki serta posisi tubuh saat melakukan teknik tersebut Aspek : 1.Sikap awal 2.Perkenaan kaki dengan bola 3.Gerakan lanjutan Keg.2 Gerakan variasi dan
(31)
Kompetensi
Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator Sikap Penilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian
1. Mengooper bola jarak pendek dengan menggunakan kaki bagian dalam.
2.
Menghentikan / mengontrol bola dengan menggunakan kaki bagian dalam,
punggung kaki, kaki bagian luar dan telapak kaki.
3. Menggirirng bola dengan menggunakan ujung kaki. 4. menenmpatkan
posisi badan yang baik dan benar.
5. Menembak bola ke gawang dengan menggunakan kaki bagian dalam.
teknik dasar (mengumpan, mengontrol, menggiring,posi si , dan menembak bola ke gawang) dan membuat catatan hasil pengamatan, atau
Bermain sepak bola dan yang lainnya
mengamati pertandingan tersebut, dan membuat catatan tentang kekuatan dan kelemahan variasi dan kombinasi (mengumpan, mengontrol, menggiring, posisi, dan menembak bola ke gawang) yang dilakukan oleh temannya selama
bermain.
bola dengan menggunaka n kaki bagian dalam, bagian luar dan
punggung kaki serta posisi tubuh saat
melakukan teknik tersebut 2. Menganalisi
s kelebihan dan
kekurangan variasi dan kombinasi teknik mengumpan, mengontrol, menggiring dan menembak bola dengan menggunaka n kaki bagian dalam, bagian luar dan
punggung kaki serta
serta posisi tubauh saat melakukan teknik tersebut 3. Melakukan
permainan sepak bola dengan
peraturan yang dimodifikasi kombinasi teknik mengumpan, mengontrol, menggiring dan menembak bola dengan menggunakan kaki bagian dalam, bagian luar dan punggung kaki serta posisi tubuh saat melakukan teknik tersebut Aspek : 1.Formasi 2.Ketepatan 3.Kelincahan Keg. 3 Bermain sepak bola dengan peraturan yang dimodifikasi Aspek : Kelebihan
(32)
Kompetensi
Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator Sikap Penilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian
Prosedur : 1. Sikap awal 2. Perkenaan kaki
dengan bola 3. Sikap akhir
atau gerakan lanjutan 4. Sikap tubuh 5. Bermain sepak
bola dengan peraturan yang sederhana/dim odfifikasi.
Menanya Secara
bergantian saling bertanya tentang
keterampilan teknik dasar sepak bola, misalnya : bagaimana jalannya bola jika ( mengoper, mengontrol, menggiring, dan menembak bola ke gawang) dengan
menendang pada bagian bawah/dasar bola
“bagaimana pergerakan bola?”, apa yang akan terjadi bila menendang pada titik tengah bola, berapakah kekuatan yang diberikan
posisi tubuh saat
melakukan teknik tersebut
dan kekurangan teknik dalam bermain Portofolio 1. unjuk kerja
(33)
Kompetensi
Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator Sikap Penilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian kepada bola
untuk sampai pada titik sasaran yang akan di tuju. Secara
bergantian saling bertanya tentang manfaat permainan sepak bola terhadap kesehatan dan otot-otot yang dominan yang dipergunakan dalam permainan sepak bola. Eksplorasi
Mengoper bola dengan
berbagai variasi menggunakan kaki kanan dan kiri di tempat dan sambil bergerak secara individual, berpasangan, atau
(34)
Kompetensi
Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator Sikap Penilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian dengan
menunjukkan nilai kerjasama, tanggung jawab, menghargai perbedaan, disiplin, dan toleransi selama bermain Mengontrol bola
dengan
berbagai variasi menggunakan kaki kanan dan kiri secara individual, berpasangan, atau
berkelompok dengan menunjukkan bertanggung jawab dan disiplin
Mengontrol bola dengan
berbagai bagian tubuh
Menggiring bola dengan
berbagai variasi
(35)
Kompetensi
Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator Sikap Penilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian menggunakan
satu kaki secara individual dengan menunjukkan bertanggung jawab dan disiplin
Menggiring bola dengan
berbagai variasi menggunakan kaki kanan dan kiri secara individual dengan menunjukkan bertanggung jawab dan disiplin
Menembak bola dengan
berbagai variasi dari berbagai sudut gawang Mengkombinasi
kan gerakan mengontrol dengan gerakan menendang menggunakan kaki kanan dan
(36)
Kompetensi
Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator Sikap Penilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian kiri
Mendiskusikan setiap
keterampilan teknik dasar keterampilan gerak sepakbola ( mengoper, mengontrol, menggiring, posisi, dan menembak bola ke gawang) dengan benar dan membuat kesimpulannya. Mendiskusikan
kekuatan dan kelemahan yang sering dilakukan saat melakukan variasi keterampilan teknik dasar permainan sepakbola ( Mengoper, mengontrol, menggiring, posisi, dan menembak bola
(37)
Kompetensi
Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator Sikap Penilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian ke gawang)
dengan benar dan membuat kesimpulannya. Mendiskusikan
bagaimana cara memperbaiki kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan keterampilan teknik dasar permainan sepakbola (mengumpan, mengontrol, menggiring, posisi, dan menembak bola ke gawang) dengan benar dan membuat kesimpulannya. Mengasosiasi Membandingka
n hasil
pengamatan pertandingan sepak bola (langsung atau TV) dengan
(38)
Kompetensi
Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator Sikap Penilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian penampilan
gerak di kelas dalam
( Mengooper, mengontrol, menggiring, posisi, dan menembak bola ke gawang) hingga
menemukan
pola yang
paling sesuai untuk
diterapkan di dalam
permainan. Menemukan
variasi pola (mengumpan, mengontrol, menggiring, posisi, dan menembak bola ke gawang) yang paling sesuai untuk kebutuhan sendiri Menemukan
dan
menetapkan
pola yang
(39)
Kompetensi
Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator Sikap Penilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian sesuai untuk
kebutuhan individual peserta didik dengan
menunjukkan perilaku kerjasama, bertanggung jawab, menghargai perbedaan, disiplin, dan toleransi selama bermain., merubah posisi/bagian
kaki yang
berkenaan dengan bola. Mengkomunikasik an
Melakukan permainan sepakbola dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi dengan menerapkan
(40)
Kompetensi
Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator Sikap Penilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian variasi dan
kombinasi teknik menendang, menahan, menggiring, dan menembak bola ke gawang serta
menunjukkan perilaku kerjasama, bertanggung jawab, menghargai perbedaan, disiplin, dan toleransi selama bermain. Menunjukkan
perilaku menerima kekalahan dan mengekspresik an
kemenangan tidak berlebihan Memberikan
saran perbaikan keterampilan kepada teman
(41)
Kompetensi
Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator Sikap Penilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian selama
melakukan permainan
Bola
voli Fakta1.Sejarah perkembangan Bola voli dunia dan Indonesia. 2.Pertandingan
bola voli baik langsung atau melalui media elektronik 3. .Latihan teknik
pada club bola voli atau melalui media elektronik Konsep
1. Teknik passing bawah
2. Teknik passing atas
3. Teknik servis 4. Teknik smash
Prinsip 1.Keterampilan
teknik passing bawah, passing
Mengamati
Mencari dan membaca informasi berkaitan dengan tentang variasi dan kombinasi keterampilan teknik dasar permainan bola
voli dari
berbagai sumber media cetak atau elektronik Peserta didik
mengamati pertandingan bola voli secara langsung dan atau di TV dan membuat catatan tentang variasi dan kombinasi keterampilan 1.Berperilaku sportifitas dan fair play 2.Menunjukkan sikap kerjasama, disiplin dan tanggung jawab 3.Menghargai
orang lain dari berbagai perbedaan individu dan toleransi selama bertanding Observasi Kegiatan 1.Latihan variasi dan kombinasi keterampilan passing bawah, passing atas, servis dan smash 2.Bertanding bola voli dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi Aspek : 1.Sportif 2.Fairplay 3.Kerjasama 4.Tanggung jawab 5.Menghargai orang lain 6. Toleransi
selama 1.Menjelaskan tahapan teknik passing bawah, passing atas, servis dan smash 2. Menemukan
variasi dan kombinasi keterampila n passing bawah, passing atas, servis dan smash 2. Menganalisis
kelebihan dan kekurangan variasi dan kombinasi keterampilan passing bawah, Tugas : Mencari literature dari berbagai media baik media cetak atau media elektronik Aspek : 1.Kreatifitas 2.Kesungguha n 3.Laporan hasil Tes
UH : tes lisan UTS : pilihan ganda
1.Melakukan gerakan keterampilan passing bawah, passing atas, servis dan smash
2. Melakukan gerakan variasi dan kombinasi keterampilan passing bawah, passing atas, servis dan smash
3. Bertanding permainan bola voli antar teman satu kelasnya dengan
peraturan yang dimodifikasi Observasi Keg.1 Gerakan keterampilang passing bawah, passing atas, servis, dan smash Aspek : 1.Sikap awal 2. Posisi
badan 3. Perkenaan
tangan dengan bola 3.Gerakan lanjutan Keg.2 Gerakan variasi dan kombinasi keterampilan passing
(42)
Kompetensi
Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator Sikap Penilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian atas, servis dan
smash
2. Variasi dan kombinasi keterampilan teknik passing bawah, passing atas, servis dan smash
3. Bertanding bola voli dengan peraturan yang dimodifikasi Prosedur :
1. Passing
bawah : sikap
kaki dan
lengan, ayunan lengan dan perkenaan bola, gerakan lanjutan 2. Passing atas :
sikap kaki dan lengan, ayunan lengan dan perkenaan bola, gerakan lanjutan 3. servis : bawah,
mengapung, overhand
teknik dasar
bola voli
(passing bawah, passing atas, servis, dan smash). Peserta didik
bermain bola voli dan yang lainnya
mengamati pertandingan tersebut, dan membuat catatan tentang variasi dan kombinasi (passing bawah, passing atas, servis, dan smash) yang dilakukan oleh temannya selama
bermain. Menanya
Peserta didik secara
bergantian saling bertanya tentang teknik variasi dan
bermain passing atas, servis, dan smash
bawah, passing atas, servis, dan smash Aspek : 1.Formasi 2.Kelincahan 3.Ketepatan Keg. 3 Bertanding permainan bola voli antar teman satu kelasnya dengan peraturan yang dimodifikasi Aspek : Kelebihan dan kekurangan teknik dalam bermain Portofolio 1. unjuk kerja
(43)
Kompetensi
Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator Sikap Penilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian round-house
servis, jumping servis
4. Smash : langkah awal, tolakan untuk meloncat,mem ukul bola saat di langkah awal, tolakan untuk
meloncat,mem ukul bola saat di udara, dan menudara, dan mendarat
kombinasi teknik dasar bola voli, misalnya : bagaimana jalannya bola jika (passing bawah, passing atas, servis, dan smash) dengan cara 1, apa yang akan terjadi bila menggunakan cara 2 untuk (passing bawah, passing atas, servis, dan smash), manakah yang hasilnya lebih baik,
bagaimana pergerakan bola bila merubah titik perkenaan bola dengan tangan,
bagaimana pergerakan bola bila merubah posisi togok dalam
(44)
Kompetensi
Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator Sikap Penilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian melakukan
gerakan (passing bawah, passing atas, servis, dan smash)? Peserta didik
saling bertanya tentang manfaat permainan bola voli terhadap kesehatan Peserta didik
saling bertanya tentang
otot-otot yang
dominan yang dipergunakan dalam
permainan bola voli
Peserta didik saling bertanya tentang
bagaimana bentuk/jenis latihan untuk meningkatkan keterampilan variasi dan kombinasi permainan bola
(45)
Kompetensi
Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator Sikap Penilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian voli
Eksplorasi Melakukan
passing bawah dengan
berbagai variasi secara
individual, berpasangan, dan
berkelompok dengan menunjukkan perilaku kerjasama, bertanggung jawab, menghargai perbedaan, disiplin, dan toleransi selama bermain. Melakukan
passing atas dengan
berbagai variasi secara
individual, berpasangan, dan
(46)
Kompetensi
Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator Sikap Penilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian berkelompok
dengan menunjukkan perilaku kerjasama, bertanggung jawab, menghargai perbedaan, disiplin, dan toleransi selama bermain. Melakukan
servis dengan berbagai variasi secara
individual dan berpasangan dengan menunjukkan perilaku kerjasama, bertanggung jawab, menghargai perbedaan, disiplin, dan toleransi selama bermain. Melakukan
smash dengan
(47)
Kompetensi
Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator Sikap Penilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian berbagai variasi
secara individual, berpasangan, dan
berkelompok dengan menunjukkan perilaku kerjasama, bertanggung jawab, menghargai perbedaan, disiplin, dan toleransi selama bermain. Mengkombinasi
kan gerak
melompat dan memukul bola Mendiskusikan
setiap keterampilan teknik dasar variasi teknik permaian bola voli (passing bawah, passing atas, servis, dan smash) dengan benar
(48)
Kompetensi
Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator Sikap Penilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian dan membuat
kesimpulannya. Mendiskusikan
kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan teknik variasi permaian bola voli permainan bola voli (passing bawah, passing atas, servis, dan smash) dengan benar dan membuat kesimpulannya. Mendiskusikan
bagaimana cara memperbaiki kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan variasi
keterampilan teknik dasar permaian bola voli (passing bawah, passing atas, servis, dan smash)
(49)
Kompetensi
Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator Sikap Penilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian dengan benar
dan membuat kesimpulannya. Mengasosiasi
Menemukan hubungan perkenaan bola dengan tangan dengan
jalannya/perger akan bola saat melakukan passing Menemukan
hubungan posisi togok dengan
jalannya/perger akan bola Menemukan
dan
menetapkan
pola yang
sesuai untuk kebutuhan individual peserta didik dalam variasi dan kombinasi teknik
(50)
Kompetensi
Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator Sikap Penilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian permaian bola
voli (passing bawah, passing atas, servis, dan smash) dengan
menunjukkan perilaku kerjasama, bertanggung jawab, menghargai perbedaan, disiplin, dan toleransi selama bermain. Mengkomunikasik an
Melakukan permainan bola voli dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi dengan menerapkan variasi dan kombinasi teknik
permainan bola voli (passing
(51)
Kompetensi
Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator Sikap Penilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian bawah, passing
atas, servis, dan smash) serta
menunjukkan perilaku kerjasama, bertanggung jawab, menghargai perbedaan, disiplin, dan toleransi selama bermain. Menunjukkan
perilaku menerima kekalahan dan mengekspresik an
kemenangan tidak berlebihan Memberikan
saran perbaikan keterampilan kepada teman selama
melakukan permainan
(52)
Kompetensi
Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator Sikap Penilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian
Bola
Basket Fakta1.Sejarah Perkembangan Bola Basket
dunia dan
Indonesia. 2.Pertandingan
basket baik langsung atau melalui media elektronik 3. .Latihan teknik
pada club
basket atau melalui media elektronik Konsep 1. Teknik
melempar
2. Teknik
menangkap
3. Teknik
menggiring
4. Teknik
menembak bola ke ring basket
Mengamati
Mencari dan membaca informasi tentang variasi dan kombinasi keterampilan teknik
permainan bola basket
(melempar, menangkap, menggiring, dan menembak bola ke ring basket) dari berbagai sumber media cetak atau elektronik dan membuat laporannya. Peserta didik
mengamati pertandingan bola basket secara
langsung dan atau di TV dan membuat catatan tentang
1.Berperilaku sportifitas dan fair play 2.Menunjukkan sikap kerjasama dan tanggung jawab
3.Toleransi dan menghargai orang lain dari berbagai perbedaan individu Observasi Kegiatan 1.Latihan dengan berbagai formasi 2.Bermain dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi Aspek : 1.Sportif 2.Fairplay 3.Kerjasama 4.Tanggung jawab 5.Toleransi 6. Menghargai
orang lain 1.Menjelaskan tahapan teknik melempar, menangkap, menggiring, menembak bola ke ring basket 2. Menemukan
variasi dan kombinasi teknik melempar, menangkap , menggiring, dan menembak bola ke ring basket 3. Menganalisi
s kelebihan dan
kekurangan variasi dan kombinasi teknik melempar,
Tugas : Mencari literature dari berbagai media baik media cetak atau media elektronik Aspek : 1.Kreatifitas 2.Kesungguha n 3.Laporan hasil Tes
UH : tes lisan UTS : pilihan ganda
1.Melakukan gerakan teknik melempar, menangkap, menggiring, dan menembak bola ke ring basket 2. Melakukan
gerakan variasi dan kombinasi teknik
melempar, menangkap, menggiring, dan menembak bola ke ring basket 3.Melakukan
pertandingan basket dengan peraturan yang dimodifikasi Observasi Keg.1 Gerakan melempar, menangkap, menggiring, dan menembak bola ke ring basket Aspek : 1.Cara memegang bola 2.Sikap badan 3.Gerakan lanjutan Keg.2 Gerakan variasi dan kombinasi teknik melempar, menangkap, menggiring, dan menembak bola ke ring 22
(53)
Kompetensi
Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator Sikap Penilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian Prinsip 1.Keterampilan melempar, menangkap, menggiring, dan menembak bola ke ring basket secara individu maupun kelompok 2. Variasi dan
kombinasi melempar, menangkap, menggiring, dan menembak bola ke ring basket baik individu maupun kelompok 3. Bertanding
basket dengan peraturan yang dimodifikasi Prosedur : 1. Melempar :
lurus, dipantulkan,
dari atas
kepala, dan
variasi teknik dan kombinasi teknik
permainan bola basket
(melempar, menangkap, menggiring, dan menembak bola ke ring basket). Peserta didik
bermain bola basket dan yang lainnya mengamati pertandingan tersebut, dan membuat catatan tentang variasi teknik dan kombinasi teknik
permainan bola basket
(melempar, menangkap, menggiring, dan menembak bola ke ring basket) yang dilakukan oleh temannya selama bermain. menangkap , menggiring, dan menembak bola ke ring basket basket Aspek : 1.Formasi 2.Kelincahan 3.Ketepatan 4.Koordinasi Keg. 3 Bertanding basket dengan peraturan yang dimodifikasi Aspek : Kelebihan dan kekurangan teknik dalam bermain Portofolio 1. unjuk kerja
(54)
Kompetensi
Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator Sikap Penilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian dari samping
2. Menangkap tergantung pada situasi teman, timing dan taktik 3. Menggiring bola
: tinggi, rendah, dan campuran menurut kebutuhan 4. menembak bola
ke ring basket : satu tangan di atas kepala, melangkah tembakan lay-up, sambil meloncat, kaitan, dan menangkap bola dilanjutkan dengan lay-up
Menanya
Peserta didik secara
bergantian saling
mempertanyaka
n dalam
kegiatan praktik tentang
keterampilan teknik dasar bola basket, misalnya : bagaimana jalannya bola jika (melempar, menangkap, menggiring, dan menembak bola ke ring basket) dengan cara 1, apa yang akan terjadi bila menggunakan cara 2 untuk (menggiring , melempar, menangkap dan menembak bola ke ring basket) manakah yang hasilnya lebih
(55)
Kompetensi
Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator Sikap Penilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian baik?
Peserta didik saling bertanya tentang manfaat permainan bola basket terhadap kesehatan Peserta didik
saling bertanya tentang
otot-otot yang
dominan yang dipergunakan dalam
permainan bola basket
Peserta didik saling bertanya tentang
bagaimana bentuk/jenis latihan untuk meningkatkan keterampilan variasi dan kombinasi permainan bola basket
Eksplorasi
Variasi dan kombinasi
(56)
Kompetensi
Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator Sikap Penilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian keterampilan
teknik bola basket
(melempar, menangkap, menggiring, dan menembak bola ke ring basket) Memantulkan
bola dengan berbagai variasi menggunakan tangan kanan dan tangan kiri dalam posisi di tempat dan bergerak secara individu dengan menunjukkan nilai percaya diri dan disiplin. Melemparkan
bola dengan berbagai varisi menggunakan satu tangan dan dua tangan ke berbagai arah dalam posisi di tempat dan sambil bergerak secara individu dengan
(57)
Kompetensi
Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator Sikap Penilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian menunjukkan
nilai percaya diri dan disiplin. Menembakan
bola ke jaring dengan
berbagai variasi menggunakan satu atau dua tangan dalam posisi diam dan bergerak secara individu dengan menunjukkan nilai percaya diri dan disiplin. Melakukan
gerakan lay up dengan
berbagai variasi menggunakan tangan kanan dan tangan kiri secara individu dengan
menunjukkan nilai percaya diri dan disiplin. Melemparkan
dan menangkap bola
(58)
Kompetensi
Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator Sikap Penilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian satu atau dua
tangan dengan berbagai variasi dalam posisi
diam dan
bergerak secara berpasangan atau
berkelompok dengan menunjukkan nilai kerjasama, percaya diri, disiplin dan toleransi. Mendiskusikan
setiap keterampilan teknik dasar bola basket (melempar, menangkap, menggiring, dan menembak bola ke ring basket) dengan benar dan membuat kesimpulannya. Mendiskusikan
kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan
(59)
Kompetensi
Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator Sikap Penilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian teknik dasar
permainan bola basket
(melempar, menangkap, menggiring, dan menembak bola ke ring basket) dengan benar dan membuat kesimpulannya. Mendiskusikan
bagaimana cara memperbaiki kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan keterampilan teknik dasar permainan bola basket
(melempar, menangkap, menggiring, dan menembak bola ke ring basket) dengan benar dan membuat kesimpulannya. Mengasosiasi
(60)
Kompetensi
Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator Sikap Penilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian Membandingka
n hasil
pengamatan pertandingan bola basket (langsung atau TV) dengan penampilan gerak di kelas dalam
(melempar, menangkap, menggiring, dan menembak bola ke ring basket). Menemukan
dan
menetapkan
pola yang
sesuai untuk kebutuhan individual peserta didik dalam
(melempar, menangkap, menggiring, dan menembak bola ke ring basket) dengan
menunjukkan perilaku kerjasama,
(61)
Kompetensi
Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator Sikap Penilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian bertanggung
jawab, menghargai perbedaan, disiplin, dan toleransi selama bermain. Mengkomunikasik an
Melakukan permainan bola basket dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi dengan menerapkan variasi dan kombinasi teknik
permainan bola
basket (
melempar, menangkap, menggiring, dan menembak bola ke ring basket) yang telah dipelajari serta menunjukkan perilaku
(1)
Rincian Kegiatan Waktu Memberikan tugas pengamatan variasi latihan teknik
dasar sepak bola dan permainan sepak bola melalui media baca , video atau internet.
Mengingatkan materi pertemuan berikutnya tentang latihan variasi teknik dasar sepak bola dan bermain sepak bola.
Pertemuan Kedua
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
Merefleksi kembali pelajaran pertemuan sebelumnya Membahas tugas pengamatan yang telah dikerjakan di
rumah
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Mengaitkan materi yang telah dipelajari dengan materi yang akan dipelajari yaitu variasi latihan teknik dasar sepak bola. Membagi peserta didik ke dalam kelompok .
15 menit
Kegiatan Inti
Mengamati dan Menanya
Dua orang siswa dari kelompok berbeda diminta untuk memaparkan hasil tugas baca tentang latihan variasi teknik dasar sepak bola melalui media baca , video atau intternet. Mencoba
Kelompok diminta untuk mencoba mempraktekkan latihan varasi teknik dasar sepakbola..
Guru menilai kreatifitas dan kerjasama latihan variasi teknik dasar sepakbola masing-masing kelompok.
Mengasosiasi
Setiap kelompok mencoba variasi latihan kelompok lain. Kelompok dibagi dua sama banyak dan mempraktikkan variasi latihan tenik dasar melalui permainan sepakbola dengan aturan yang sederhana.
Guru menilai kerjasama antar kelompok, menilai keterampilan mengolah dan menalar
Mengomunikasikan
Perwakilan kelompok memaparkan hasil latihan variasi teknik dasar sepak bola
Guru menilai keterampilan menyaji dan berkomunikasi
(2)
Rincian Kegiatan Waktu Penutup
Bersama siswa menyimpulkan kegiatan bermain sepak bola dan cara variasi teknik dasar yang baik dan benar.
Memberikan evaluasi
(3)
Penilaian
1. Mekanisme dan prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui observasi kerja kelompok, kinerja latihan teknik, dan laporan tertulis.
Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui tes praktik, presentasi dan fortofolio.
2. Aspek dan Instrumen penilaian
Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada aktivitas dalam kelompok, tanggungjawab, dan kerjasama.
Instrumen kinerja fortofolio menggunakan lembar makalah dengan fokus utama pada kedalaman materi dan kelengkapan teknik latihan dasar serta variasi latihannya.
Instrumen tes menggunakan tes praktik dan tes lisan serta tes tertulis 3. Contoh Instrumen (Terlampir)
Sumber/Referensi
Buku Pegangan Kurikulum 2013 Penjasorkes Jilid 1
Buku Teknik bermain sepakbola/ Penunjang Aktivitas siswa http://pendidikanjasmani13.blogspot.com
http://psb-psma.go.org
http://www.youtube.com/watch?v=FJsMPnZoMl4 http://www.youtube.com/watch?v=f6XTk_C9PIQ
Jakarta, Agustus 2013
Mengetahui Kepala SMA .... Guru Mata Pelajaran Penjasorekes
... ...
NIP. NIP.
Catatan Kepala Sekolah
... ...
(4)
... ...
Lampiran :
a. Lembar Observasi dan kinerja presentasi
LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI DAN KINERJA FORTOFOLIO Mata Pelajaran : Penjasorkes
Kelas/Program : X/MIA/IIS/IBB Kompetensi : KD 3.1 dan 4.1
N
o Nama Siswa
Observasi Kinerja Presentasi Jml Skor NilaI A k ti fi ta s ta n g g u n g ja w a b K e rj sm a P e ra n s e rt a V is u a l Is i
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Abdus Shamad 4 4 3 4 3 3 21 4/T
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Keterangan pengisian skor : Total skor 30
Nilai
23 - 30 = Sangat tinggi 16 – 22 = 3 ( Tinggi ) 8 – 15 = 2 ( Cukup ) 0 – 8 = 1 ( Kurang)
(5)
A. Berilah tanda ceklist pada kolom Benar atau Salah N
o Pernyataan
Bena r
Sala h 1. Tujuan utama menendang bola adalah untuk
mengoper
(passing) dan menembak kearah gawang ( shootig at the goal ).
2. Menendang dengan kaki bagian dalam bertujuan untuk mengoper jarak pendek
3. Menendang dengan kaki bagian luar bertujuan untuk mengoper jarak jauh
4. Pada umumnya menendang dengan punggung kaki digunakan untuk menembak ke gawang atau shooting.
5. Tujuan menghentikan bola adalah untuk mengontrol bola.
6. Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang ke gawang lawan.
Contoh penugasan fortofolio.
Buatlah Fortofolio teknik dasar mengoper, mengontrol, menembak,
menggiring bola dengan menggunakan kaki bagian dalam, luar dan punggung kaki serta sikap tubuh yang benar dengan struktur seperti berikut. Gunakan laptop/komputer untuk mendapatkan materi teknik dasar sepakbola. Kirim laporan melalui email guru.
Struktur Fortofolio adalah sebagai berikut a. Judul
b. Tujuan
c. Landasan teori
d. Teknik dasar sepakbola (sertakan dengan gambar atau foto) e. Kesimpulan
(6)
FORMAT PENILAIAN (PORTOFOLIO)
Mata Pelajaran : Penjasorkes Kelas/Peminatan : X/MIA/IIS/IBB
Materi Pokok : Teknik dasar sepak bola
No Nama Siswa
Aspek Penilaian Skor rata-rata Nilai V is u a l K e le n g ka p a n K e ra p ih a n Pe n y a jia n M a te ri B a h a sa K e te p a ta n w a k tu
1. Akhyar Mustaqim 3 4 4 3 3 3 3,33 83
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Dst Keterangan : Sangat baik : 4
Baik : 3
Cukup : 2
Kurang : 1
Pembobotan nilai :
Ketuntasan minimal yang diperoleh skor 18 atau nilai 75 Jumlah skor yang diperoleh