Sistem Informasi Pengolahan Data Pasien Di Klinik Cahaya Qalbu Ciparay

(1)

i  

ABSTRAK

Klinik Cahaya Qalbu adalah adalah suatu klinik yang menyediakan berbagai fasilitas dan pelayanan jasa kesehatan seperti Lab,Rontgen,dan EKG.Karena kesehatan merupakan salah satu aspek penting maka pelayanannya juga perlu ditingkatkan,yaitu dengan Sistem Informasi yang lebih baik,penulis meneliti pada bagian pendaftaran dan pengolahan data pasien dan keuangan walaupun sudah terkomputerisasi tetapi hanya menggunakan cara yang manual juga sistem pencatatan data pasien masih manual.

Tujuan dalam laporan tugas akhir ini adalah untuk merancang Sistem Informasi Pengolahan Data Pasien agar sistem yang berjalan pada bagian dapat berjalan lebih terkomputerisasi.

Metode pengembangannya menggunakan metode waterfall,serta untuk pemodelan sistemnya menggunakan unifield Modelling Language (UML) dengan menggunakan bahasa pemograman java,sedangkan software tools yang digunakan adalah Netbeans IDE 6.7 dan MySQL sebagai basis datanya.

Dengan Sistem Informasi Pengolahan Data Pasien yang penyusun buat,yakni dengan lebih memaksimalkan komputerisasi yang lebih otomatis dan lebih efisien digunakan.Sehingga petugas akan dimudahkan dalam proses penginputan data pasien maupun dalam pembuatan laporan keuangan karena sistem yang dibuat menggunakan otomatisasi dan sistem penyimpanan data yang baik.Dan akan lebih baik lagi jika Sistem yang dibuat ini dikembangkan menjadi lebih baik lagi dari segi tampilan maupun penambahan fitur lain sehingga akan dapat mencakup seluruh kegiatan yang ada di Klinik Cahaya Qalbu ini.

Kata kunci : Sistem infomasi pengolahan data pasien, data pasien, java, UML, MySQL


(2)

Cahaya Qalbu Clinic is a clinic that is providing various facilities and services such as health services Lab,X-rays, and EKG.Because health is one important aspect of the ministry also needs to be improved, with better information systems,the authors examine the parts of the registration and patient and financial data processing, despite being computerized but only use a manual system also records the patient data is still manual.

The aim in this final report is to design the Information system tabulation of data patient for the system that runs on a part can run more computerized. Method development using the waterfall method, as well as for modeling the system using a unified Modeling Language (UML) by using the Java programming language, while the software tools used are the Netbeans IDE 6.7 and MySQL as its data base.

Information System tabulation of Data Patient with the drafters made, namely by maximizing a more computerized and more efficient automated be used.So that officers input will be facilitated in the process of patient data and in making financial reports because the system is created using automation and good data storage systems.And would be better if the system created was developed to be even better in terms of look and the addition other features so it can cover all of the activities at Cahaya Qalbu Clinic.

Key words: Information System tabulation of Data Patient,patient data,java, UML MySQL


(3)

1

PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian

Pada zaman yang modern ini mungkin teknologi adalah hal sangat sering di dengar,salah satunya tentang Sistem Informasi.Alasannya jelas karena memang sekarang ini hampir setiap bagian di semua bidang usaha,pendidikan,transportasi dan yang lainnya membutuhkan Sistem Informasi.Sistem Informasi sendiri merupakan kegiatan atau aktifitas yang melibatkan serangkaian proses,berisi informasi - informasi yang digunakan untuk mencapai tujuan.Sistem Informasi ini berguna untuk lebih mendayagunakan segala komponen yang ada dalam suatu organisasi atau perusahaan agar dapat berjalan secara optimal,dan dengan Sistem Informasi itulah yang akan saya coba terapkan di klinik.Seperti diketahui klinik adalah penyedia jasa layanan kesehatan yang sangat penting di lingkungan masyarakat.

Klinik yang akan diteliti adalah Klinik Cahaya Qalbu yang terdiri dari 4 bagian,yaitu EKG,Lab.Klinik,Klinik Rontgen dan Klinik umum,tetapi disini penulis hanya mengkhususkan hanya untuk Pasien pada EKG,Lab.Klinik dan Klinik Rontgen,setelah melakukan penelitian dan wawancara dalam beberapa hari ternyata terdapat beberapa permasalahan pada klinik ini diantaranya adalah belum dibuatnya sistem kartu pasien untuk lebih memudahkan penginputan data pembayaran,kemudian sistem laporan keuangan yang sudah terkomputerisasi tetapi masih manual dan juga belum tersedia basis data untuk pasien maupun data keuangan yang terstruktur.


(4)

Dengan Sistem informasi Klinik ini diharapkan akan memberikan kemudahan pada petugas klinik khususnya pada bagian pendaftaran untuk menyimpan data pasien dan keuangan ,mengatasi berbagai permasalahan dalam pembuatan laporan,juga dapat lebih memaksimalkan komputerisasi yang telah digunakan.

Untuk ini peran Sistem Informasi sangat di butuhkan,karena akan lebih mudah jika semuanya disimpan dalam satu basis data yang bisa praktis dalam merekap dan cepat untuk proses pencarian dan memproses data pasien yang di butuhkan juga membantu dalam proses penginputan pembayaran yang dilakukan pasien sehingga memudahkan dalam pembuatan laporan.

Berdasarkan permasalahan diatas penulis mencoba membuat “Sistem Pengolahan Data Pasien Pada Klinik Cahaya Qalbu Ciparay”.Dengan harapan dapat membantu proses pengolahan data pada klinik ini.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah a. Identifikasi Masalah

1. Petugas klinik belum mempunyai sistem basis data untuk data pasien dan data pembayaran Lab.Klinik,EKG dan Klinik Rontgen.

2. Sistem pada Lab.Klinik,EKG dan Klinik Rontgen belum dapat memenuhi ketepatan waktu dalam pembuatan laporan sehingga terkadang mengalami keterlambatan karena semua masih menggunakan pencatatan manual.


(5)

3   

 

3. Sistem komputerisasi yang digunakan masih belum maksimal karena sebagian pencatatan data masih menggunakan arsip buku dan komputerisasi Microsoft Excel.

b. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sistem pengolahan data pada Lab.Klinik,EKG dan Klinik Rontgen yang berjalan di Klinik Cahaya Qalbu.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi pengolahan data pasien pada bagian pendaftaran pasien Lab.Klinik,EKG dan Klinik Rontgen agar dapat membantu dalam pengolahan data pasien.

3. Bagaimana pengujian sistem informasi pengolahan data pasien pada Klinik Cahaya Qalbu.

4. Bagaimana implementasi sistem informasi pengolahan data pasien pada Klinik Cahaya Qalbu agar dapat mempermudah dalam pembuatan data pasien dan pembuatan laporan keuangan.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis Sistem pengolahan data pada Lab.Klinik,EKG dan Klinik Rontgen yang berjalan di Klinik Cahaya Qalbu.

2. Untuk merancang sistem informasi pengolahan data pasien pada bagian pendaftaran pasien Lab.Klinik,EKG dan Klinik Rontgen agar dapat membantu dalam pengolahan data pasien.


(6)

3. Untuk melakukan pengujian sistem informasi pengolahan data pasien pada Klinik Cahaya Qalbu.

4. Untuk mengimplementasikan sistem informasi pengolahan data pasien pada Klinik Cahaya Qalbu agar dapat mempermudah dalam pembuatan data pasien dan pembuatan laporan keuangan.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis

Dengan tersedianya basis data yang diolah dalam sistem informasi yang terstruktur pada Bagian pendaftaran pasien di bagian Lab.Klinik,EKG dan Klinik Rontgen , maka petugas dapat menyelesaikan tugas secara cepat, tepat dan akurat juga data yang di simpan akan lebih aman dan juga mudah diolah. Manajemen dapat menggunakan sistem informasi klinik sebagai metode informasi penyusunan laporan sehingga mendukung pengambilan keputusan untuk evaluasi pelayanan kesehatan.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Peningkatan pengetahuan peneliti tentang aplikasi sistem informasi pada pendaftaran pasien Lab.Klinik,EKG dan Klinik Rontgen dan dapat digunakan sebagai dasar pengembangan sistem informasi mini hospital.

1.5 Batasan Masalah

Penelitian yang dilakukan ini belum akan mengevaluasi secara keseluruhan bidang kesehatan melainkan hanya fokus pada Sistem klinik dan beberapa batasan penelitian ini adalah :


(7)

5   

 

1. Sistem yang dirancang dan dibuat hanya pada proses pengolahan data pasien dan pembayaran di bagian Lab.Klinik,EKG dan Klinik Rontgen.

2. Sistem yang dibuat mencakup pembuatan basis data pasien juga menghasilkan output kartu pasien untuk bagian Lab.Klinik,EKG dan Klinik Rontgen.

3. Perancangan Sistem hanya menghasilkan laporan keuangan untuk bagian Lab.Klinik,EKG dan Klinik Rontgen.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian a.Lokasi

Lokasi yang penulis pilih sebagai tempat untuk melakukan penelitian Tugas Akhir adalah Klinik Cahaya Qalbu yang beralamat di Jln.Laswi No.480 Cikopo – Ciparay,Kab.Bandung.

Waktu yang penulis butuhkan untuk melakukan penelitian Tugas Akhir ini sekitar 12 minggu,adapun tahap perinciannya adalah sebagai berikut :


(8)

b. Waktu Penelitian

Waktu yang penulis butuhkan untuk melakukan penelitian Tugas Akhir ini sekitar 12 minggu,adapun tahap perinciannya adalah sebagai berikut :


(9)

7  

LANDASAN TEORI 2.1  Pengertian Sistem

Menurut L. James Havery sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.

Sedangkan menurut John Mc Manaman sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien.(M. Sobry Sutikno (2004 ; 45-46).

Kesimpulan : Sistem adalah Rangkaian atau hubungan dari suatu objek tertentu yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain dan mempunyai maksud dan tujuan yang sama.Secara umum, sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem mengandung dua pengertian utama yaitu :

1. Merupakan suatu kesatuan dari beberapa subsistem atau elemen definisi yang menekankan pada komponen atau elemennya. Definisi yang menekankan pada komponennya menerangkan bahwa sistem adalah komponen-komponen atau subsistem-subsistem yang saling berinteraksi, dimana masing-masing bagian tersebut dapat bekerja secara sendiri-sendiri (independen) atau bersama-sama serta saling berhubungan membentuk satu


(10)

kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai secara keseluruhan.

2. Merupakan suatu prosedur untuk mencapai tujuan definisi yang menekankan prosedurnya. Definisi yang menekankan pada prosedurnya : sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelasaikan suatu sasaran tertentu.

2.1.1 Karakteristik Sistem

Dari buku Analisis dan Desain Sitem Informasi karangan Jogiyanto H.M(1990; 4-6), suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu :

a. Bagian (Component), Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya bekerja sama membentuk satu kesatuan komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau bagian dari sistem.

b. Batas Sistem (Boundry), Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luar.

c. Lingkungan Luar Sistem (Environment), Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

d. Penghubung Sistem (Interface), Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan subsistem yang


(11)

9   

 

lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir darisuatu subsistem akan menjadi masukkan untuk subsistem yang lainnya melalui penghubung ini, dengan begitu suatu sistem dapat beintegrasi dengan subsistem yang lainnya dengan membentuk suatu kesatuan.

e. Masukkan Sistem (Input), Energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukkan dapat berupa maintenance input dan signal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk diperoleh keluarannya.

f. Keluaran Sistem (Output), Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan keluaran dapat merupakan masukkan untuk sistem yang lain atau supra sistem.

g. Pengolah Sistem (Process), Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Suatu sistem pengolahan akan mengolah berupa bahan baku dalam hal ini adalah data serta bahan-bahan lainnya untuk menghasilkan keluaran berupa laporan dan informasi yang berguna.

h. Sasaran Sistem (Objective), Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran maka operasi tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat


(12)

INPUT PROSES OUTPUT

UMPAN BALIK

menentukan sekali masukkan yang dibutuhkan dan keluaran sistem yang akan dihasilkan oleh sistem itu sendiri.

2.2 Pengertian Informasi

Menurut Andri Kristanto (2008 : 10). Data yang masih merupakan bahan mentah apabila tidak diolah maka data tersebut tidak berguna. Data tersebut akan berguna dan menghasilkan suatu informasi apabila diolah melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut dengan model pengolahan data atau lebih dikenal dengan nama siklus pengolahan data.

Berikut adalah gambar ilustrasi Proses Informasi yang berjalan dan di hasilkan :

       

Gambar 2.1 Siklus Informasi Berjalan

(Sumber : Kristanto Perancangan Sistem Informasi,2008:10 )

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa data yang merupakan suatu kejadian yang menggambarkan kenyataan yang terjadi dimasukan melalui elemen input kemudian data tersebut akan diolah dan diproses menjadi suatu output, dan output tersebut adalah informasi yang dibutuhkan. Informasi tersebut akan diterima oleh pemakai atau penerima, kemudian penerima akan memberikan umpan balik yang berupa evaluasi terhadap informasi tersebut dan hasil umpan balik tersebut akan menjadi data yang akan dimasukan menjadi


(13)

11   

 

input kembali. Begitu seterusnya alur pengolahan data.Kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal , yaitu :

a. Akurat

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksud dari informasi tersebut.

b. Tepat Waktu

Tepat pada waktunya berarti sebuah informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

c. Relevan

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Menurut (McFadden, dkk 1999) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sehingga mempunyai arti dan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

Kesimpulan : Suatu sistem tanpa informasi akan tidak berguna, karena suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan mengalami kemacetan dan akhirnya berhenti. Dengan demikian informasi sangat penting bagi suatu sistem. Informasi sendiri berasal dari data yang diolah


(14)

menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 11). Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Pertanyaannya adalah darimana informasi tersebut bisa didapatkan?.Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information system) atau disebut juga dengan processing systems atau information processing systems atau information-generating systems atau secara singkatnya Sistem Informasi merupakan suatu informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.

Menurut Charter dan Agtrisari (2003 : 4). Robert A. Leith dan K. Roscoe Davis mendefinisikan sistem informasi sebagai berikut : Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Kesimpulan : Sistem Informasi merupakan kegiatan atau aktifitas yang melibatkan serangkaian proses, berisi informasi-informasi yang digunakan untuk mencapai tujuan.


(15)

13   

 

2.4 Definisi Klinik dan Pasien

Klinik merupakan suatu tempat penyedia jasa kesehatan yang sangat berguna pada saat ini,karena klinik ini dapat membantu masyarakat yang mempunyai berbagai masalah penyakit ataupun untuk keperluan pemeriksaan kesehatan lainnya.

Pasien adalah seseorang yang menerima perawatan medis.Sering kali, pasien menderita penyakit atau cedera dan memerlukan bantuan dokter untuk memulihkannya.Kata pasien dari bahasa Indonesia analog dengan kata patient dari bahasa Inggris. Patient diturunkan dari bahasa Latin yaitu patiens yang memiliki kesamaan arti dengan kata kerja pati yang artinya "menderita".

Secara umum karakter pasien dibedakan mejadi dua tipe. Yang cenderung ingin mencari informasi lebih jelas –information seeking- dan ada yang tidak begitu mementingkan penjelasan dokter –non information seeking-. Para pasien yang jenis kedua hampir jarang ditemukan di era saat ini. Mungkin yang masih ada di pedesaan yang pendudukny masih polos, kalangan yang latar pendidikannya kurang, para pasien yang sudah terlampau percaya pada dokternya atau terlanjur menganggap therapi yang diberikan dokter selalu cocok dengan segala macam gejala penyakit yang dikeluhkan. Mereka tidak terlalu peduli apa nama penyakitnya, bagaimana bisa terjadi, bagaimana kemungkinan sembuh dan lain-lain. Sudah cukup dengan diberikan obat , menerima nasehat mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan. Begitu saja, tidak lebih.


(16)

Berbeda dengan yang kedua di atas, para pasien golongan pencari informasi akan lebih aktif bertanya kepada dokternya. Mereka belum merasa puas kalau dokter belum bisa atau pun belum sempat menjawab pertanyaan mereka. Didasari juga oleh pengaruh psikis, golongan pasien ini dibedakan lagi antara yang bisa menerima penjelasan dokter secara proporsional dan ada juga yang bertype aktif. Mereka yang sedikit cerewet ini terkadang belum cukup menerima sekali penjelasan dokter, banyak mengajukan pertanyaan yang sama, lebih banyak mengungkapkan keluhan dibanding mendengar informasi dokternya.

Lalu, apakah pasien kritis akan menyulitkan dokter? Tidak.Seorang dokter yang tidak memiliki kompetensi yang cukup barangkali akan merasa tertekan untuk menjelaskan apa apa yang ditanyakan oleh si pasien. Berbeda dengan dokter yang cakap di bidang profesinya dan memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik tentu akan lebih senang berhadapan dengan pasien jenis ini. Karena penyampaian pesan yang diberikan oleh dokter lebih bisa diterima dan bermakna.Yang juga menjadi masalah bagi dokter dalam berkomunikasi dengan pasien adalah apa yang bisa disebut dengan komunikasi berjenjang. Ini terutama terjadi pada pasien yang sedang dirawat di rumah sakit dan mempunyai banyak keluarga. Berjenjang, maksudnya dari satu anggota keluarga ke anggota keluarga lainnya. Setiap anggota keluarga akan menanyakan hal yang hampir sama tentang si pasien pada kesempatan yang berbeda. Penyebabnya, karena keluarga yang menerima informasi pertama tidak sempat atau tidak mampu menyampaikan penjelasan dokter ke anggota keluarga


(17)

15   

 

lainnya. Sehingga hal ini sedikit membebani dokter untuk menjelaskan hal yang sama berulang kali.

Menghadapi hal ini, solusinya adalah dengan memberikan penjelasan kepada keluarga yang berpengaruh dan bisa berkomunikasi dengan keluarga pasien yang lain. Atau bisa juga dengan mengumpulkan semua keluarga terlebih dulu sebelum dokter memberikan penjelasan tentang kondisi si pasien.

2.5 Pengertian Laboratorium Klinik

Laboratorium klinik atau laboratorium medis ialah laboratorium di mana berbagai macam tes dilakukan pada spesimen biologis untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan pasien.

Berikut ini adalah tingkat-tingkatan staf laboratorium klinik dari yang tertinggi ke yang terendah: patolog, asisten patolog, manajer laboratorium, penasihat bagian, teknolog utama (teknolog pemimpin), sitoteknolog, teknolog medis, histoteknolog, teknisi laboratorium medis, asisten laboratorium medis (pembantu lab), ahli flebotomi, transkripsionis, dan prosesor spesimen (sekretaris).

Di sejumlah negara, ada 2 jenis laboratorium yang memproses sebagian besar spesimen medis. Laboratorium rumah sakit ada di rumah sakit, dan melakukan tes pada pasien. Laboratorium swasta (atau masyarakat) menerima sampel untuk dianalisis dari dokter umum, perusahaan asuransi, dan klinikus kesehatan lainnya, yang juga dapat disebut sebagai laboratorium rujukan di mana tes yang tidak umum dan tak jelas dilakukan.Untuk uji yang amat khusus, sampelnya bisa masuk ke laboratorium MIPA maupun riset.Banyak sampel yang


(18)

dikirim antara laboratorium yang berbeda untuk tes-tes yang tidak umum, yang lebih efektif ongkosnya jika sebuah laboratorium khusus mengkhususkan diri pada tes yang jarang, menerima spesimen (dan uang) dari laboratorium lain, bila mengirimkan uji tak dapat dilakukan.

Pemrosesan sampel biasanya bermula dengan seperangkat sampel dan nota permintaan.Khasnya satu set tabung vakutainer yang mengandung darah, atau spesimen lain manapun akan tiba di laboratorium di tas plastik kecil bersama dengan nota itu.

Pada nota dan spesimen itu dicantumkan nomor laboratorium. Biasanya semua spesimen menerima nomor yang sama, sering dengan stiker yang dapat ditempel di tabung dan nota. Label ini memiliki barkod yang dapat dipindai oleh analisator otomatis dan permintaan tes yang dinaikmuatkan dari SIL. Entri permintaan di sistem manajemen laboratorium melibatkan pengetikan atau pemindaian (di mana barkod digunakan) di nomor laboratorium, dan memasuki identifikasi pasien, begitupun tiap tes yang diperlukan. Memerlukan mesin, komputer, dan staf laboratorium untuk mengetahui tes mana yang dinantikan, dan juga memberikan tempat (seperti bagian RS, dokter atau pelanggan lain) agar hasilnya dapat diberikan.Untuk sampel biokimiawi, darah biasanya disentrifugasi dan serum dipisahkan. Jika perlu diproses oleh lebih dari 1 mesin, serum dapat dibagi-bagi ke botol-botol yang berbeda.

Banyak spesimen yang berakhir pada satu analisator otomatis yang njelimet atau lebih, yang memproses fraksi dari sampel dan mengembalikan 1 "hasil" atau lebih.Biasanya alur kerja di laboratorium itu padat dari tengah malam


(19)

17   

 

hingga pukul 7:00 pagi. Para perawat dan dokter biasanya meminta pasien dites setidaknya sekali sehari dengan penghitungan darah dan profil kimiawi yang lengkap. Permintaan itu kemudian didapat dari selama pengambilan pagi oleh seorang ahli flebotomi. Dengan cara ini teknisi medis dapat menguji spesimen dan mendapatkan hasil di kartu pasien untuk dokter untuk dikonsultasikan selama laporan paginya. Waktu lain buat laboratorium sibuk adalah setelah pukul 3:00 siang saat kantor dokter praktik swasta tutup. Seorang kurir akan membawa spesimen yang telah didapat sepanjang hari itu dan mengantarkannya ke laboratorium. Kurir itu juga akan berhenti di pusat pengambilan dan membawa spesimen.

2.6 Pengertian EKG

Elektrokardiografi (EKG) adalah pemantulan aktivitas listrik dari serat-serat otot jantung secara goresan. Dalam perjalanan abad ini, perekaman EKG sebagai cara pemeriksaan tidak invasif, sudah tidak dapat lagi dihilangkan dari klinik. Sejak di introduksinya galvanometer berkawat yang diciptakan oleh EINTHOVEN dalam tahun 1903, galvanometer berkawat ini merupakan suatu pemecahan rekor perangkat sangat peka dapat merekam setiap perbedaan tegangan yang kecil sebesar milivolt.Perbedaan tegangan ini terjadi pada luapan dan imbunnan dari serat-serat otot jantung. Perbedaan tegangan ini dirambatkan ke permukaan tubuh dan diteruskan ke sandapan-sandapan dan kawat ke perangkat penguat EKG. Aktivitas listrik mendahului penguncupan sel otot.


(20)

Tidak ada perangkat pemeriksaan sederhana yang begitu banyak mengajar pada kita mengenai fungsi otot jantung selain daripada EKG.

Dengan demikian masalah-masalah diagnostik penyakit jantung dapat dipecahkan dan pada gilirannya pengobatan akan lebih sempurna. Namun kita perlu diberi peringatan bahwa EKG itu walaupun memberikan banyak masukkan, tetapi hal ini tak berarti tanpa salah. Keluhan dan pemeriksaan klinik penderita tetap merupakan hal yang penting.

EKG seorang penderita dengan Angina Pectoris dan pengerasaan pembuluh darah koroner dapat memberikan rekaman yang sama sekali normal oleh karena itu EKG harus selalu dinilai dalam hubungannya dengan keluhan-keluhan dan keadaan klinis penderita.

Pada waktu sekarang, EKG sebagai perangkat elektronis sederhana sudah digunakan secara luas pada praktek-praktek dokter keluarga, rumah-rumah perawatan, dalam perusahaan, pabrik-pabrik atau tempat-tempat pekerjaan lainnya. Dengan demikian pemeriksaan EKG dapat secara mudah dan langsung dilakukan pada penderita-penderita yang dicurigai menderita penyakit jantung dan pembuluh darah yang banyak ditemukan dan banyak menyebabkan kematian. Didalam bab ini akan dibicarakan beberapa aspek penggunaan EKG umum dalam bidang kardiovaskuler.

2.7 Pengertian Rontgen

Teknologi rontgen sudah digunakan lebih dari satu abad yang lalu. Pada 8 November 1890 ketika fisikawan terkemuka berkebangsaan Jerman,Conrad


(21)

19   

 

Roentgen,menemukan sinar yang tidak dikenalinya,yang kemudian diberi label sinar X. Sinar ini mampu menembus bagian tubuh manusia,sehingga dapat dimanfaatkan untuk memotret bagian-bagian dalam tubuh. Berkat jasanya bagi dunia kedokteran,banyak nyawa bisa diselamatkan,hingga ia mendapat penghargaan Nobel di tahun 1901.

Pada prinsipnya sinar yang menembus tubuh ini perlu dipindahkan ke format film agar bisa dilihat hasilnya. Seiring dengan kemajuan teknologi, kini foto rontgen juga sudah bisa diproses secara digital tanpa film. Sementara hasilnya bisa disimpan dalam bentuk CD atau bahkan dikirim ke berbagai belahan dunia menggunakan teknologi e-mail. Perlu diingat, sinar X yang digunakan untuk foto rontgen merupakan sinar yang dapat menyebarkan radiasi. Meski demikian, manfaat yang didapat dari teknologi ini lebih banyak ketimbang risikonya jika dilakukan dengan benar.


(22)

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Klinik Cahaya Qalbu pada awalnya berdiri pada bulan Juni 2006 bernama Klinik Dawaul Hikmah dengan detail sebagai berikut,kepemilikan sarana dan bangunan atas nama Bpk.Iwan Ridwan yang beralamat di Komplek Aria Graha Bandung dan diawal berdirinya hanya dengan unit bisnis apotek yang beroperasi dari jam 08.00 s/d 20.00,dan mulai bulan Agustus 2006 mulai ditambah adanya proyek praktek dokter umum yang buka pagi jam 08.00 s/d 10.00 dan sore jam 17.00 s/d 20.00.Seiring perkembangan,pada bulan Oktober kemudian menjalin suatu kerja sama dengan Bpk.Sariatono dan dr.H.Yani SM dengan kerjasama ini lalu mulai bertambah besar dengan unit bisnis pelayanan Laboratorium Klinik dan ditambah pada bulan Januari 2007 dengan Klinik Rontgen dan EKG.Dengan adanya merger Management antara pemilik (Bpk.Iwan Ridwan) dan pihak ketiga sebagai Pengelola (Bpk.Sariantono dan dr.H.Yani SM) maka terhitung bulan Oktober 2007 terbentuklah CV Dawaul Hikmah sebagai merger tadi sebagai Managerial dan mulai dikembangkannya pelayanan dokter jaga 24 jam termasuk layanan Apotiknya.

Dalam perjalanan dipertengahan tahun 2008 dengan alasan satu dan lain hal maka Unit pelayanan Dokter Jaga 24 jam ditutup dengan waktu yang belum ditentukan kapan akan dibuka lagi dan seiring itu pada waktu yang hamper sama dibubarkan juga merger managerial dengan menutup CV Dawaul Hikmah yang


(23)

21   

 

dilakukan dihadapan Notaris Bpk. Yuniardi, SH. Semua unit bisnis pelayanan baik Apotik , Laboratorium dan Klinik Rontgen masih tetap berjalan seperti biasanya melayani pasien dengan sistem managerial kembali ke semula seperti diawal berdirinya Klinik.

Kemudian karena satu dan lain hal lagi di bulan Januari 2010 terjadi transaksi jual beli kepemilikan sarana bangunan dan semua Unit Bisnis Pelayanan yang ada dalam naungan Klinik Dawaul Hikmah dari Bpk.Iwan Ridwan dan CS kepada dr.H.Kosim Syarief,MKM dan CS .Dalam Kepemilikan dr.H.Kosim Syarief,MKM dan CS Klinik pun berganti nama menjadi Klinik Cahaya Qalbu dalam naungan managerial PT Tri Cahaya Qalbu dengan unit bisnis layanan awal mempertahankan unit Apotek,laboratorium Klinik,EKG dan Klinik Rontgen.

Sesuai perkembangan Klinik Cahaya Qalbu pada pertengahan tahun 2010 kembali mengembangkan dengan mengadakan unit Dokter Jaga 14 jam, dan sampai sekarang awal tahun 2011 sudah dalam tahap pengembangan lahan, bangunan dan perijinan untuk pengembangan ke jenjang Rumah Sakit Ibu dan Anak yang lengkap.

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi Klinik Cahaya Qalbu : menjadi suatu klinik yang cepat tanggap dan unggul dalam hal pelayanan kepada para pasiennya.


(24)

Misi Klinik Cahaya Qalbu :

- Untuk meningkatkan pelayanan di bidang jasa kesehatan khususnya pelayanan Lab,Rontgen,EKG dan Umum.

- Memberikan kenyamanan pada pasien yang datang ke Klinik Cahaya Qalbu.

- Untuk menjadi sarana solusi yang baik bagi masalah setiap pasien yang datang.


(25)

 

3.1.3 Struktur Organ

STRUKT

Jl. Raya

Gamb

Apotek Apoteker  Fauziah. S. Fa

Apt Asisten Apote

Yuliani Keuanga

Nu

nisasi Perusa

TUR

 

ORGA

a laswi No. 48

ar 3.1 Struk Sumber : A

arm.  eker : 

Bd.  an & Sekretaris urlusiana

ahaan

ANISASI

 

C

80 Cikopo Cip

ktur Organisa Arsip Cahay

Direk dr. Moc

Direk dr. Moc

Kebidanan Ema Rahmaw

Amd. Keb s

 

CAHAYA

 

Q

aray Kab. Ban

asi Cahaya Q ya Qalbu

ktur Pelaksana h. Rizal Kustan

ktur YanMedik h. Rizal Kustan

ati. 

Ront Labora Kepala R

Saria

Pera

Nen

Adm Ro

Agus S

Kurir  R

Taufiq Hi

 

QALBU

 

ndung 

Qalbu

Direk dr.H. K

nto

nto

tgen &  atorium Ro & Lab :

awandi

awat :

ng Erni

o & Lab : 

Setiawan

Ro & Lab :

idayatullah D

En

Cle

ktur Umum osim Syarief.  MKM

Divisi Umum Security : 

gkus Kusmala

eaning Service 

Endang  Hermawan


(26)

3.1.4 Deskripsi Tugas

Tugas pokok setiap Kepala Bagian dalam struktur organisasi BAPELKES adalah :

1. Direktur Utama

Memimpin Klinik dan mengkoordinasi juga merencanakan masa depan klinik selanjutnya.

2. Direktur Pelaksana

Mengendalikan dan Mengawasi pelaksanaan kegiatan praktek kesehatan masyarakat di Klinik Cahaya Qalbu.

3. Keuangan & Sekretaris

Membuat laporan keuangan dan membuat surat – surat atau proposal yang di perlukan perusahaan.

4. Direktur YanMedik

Menjadi penghubung Dari Direktur pelaksana kepada staf yang lain dan menerima laporan dari staf.

5. Apoteker

Melayani pasien yang memerlukan obat dari resep dokter, dia dibantu oleh asisten yang sangat diperlukan apabila sedang ada banyak pasien. 6. Petugas lab dan Rontgen

Memeriksa pasien yang memerlukan pemeriksaan lanjutan yang dianjurkan dokter,petugas juga wajib memberikan laporan kepada Direktur YanMedik.


(27)

25   

 

7. Bidan

Melayani pasien khususnya ibu – ibu hamil,juga harus memberikan laporan kepada Direktur YanMedik.

8. Divisi Umum

Bertugas menjaga keamanan dan kenyamanan pasien yang datang.

Tugas utama Klinik Cahaya Qalbu adalah pada bidang kesehatan yaitu membuka suatu usaha yang menyediakan berbagai pelayanan yang optimal kepada pasien yang datang berobat atau sebagainya, dari waktu ke waktu Klinik melakukan beberapa perubahan yang tentunya dilakukan demi terciptanya kenyamanan bagi semua pihak yaitu dengan tambahan beberapa fasilitas yang sekarang melengkapi Klinik ini.

Berikut beberapa fasilitas yang tersedia di Klinik Cahaya Qalbu : a. Apotek

Menyediakan berbagai macam obat – obat dan kebutuhan lain yang di butuhkan pasien.Dikelola oleh Apoteker dan asistennya sebagai petugas yang melayani pasien.

b. Laboratorium Klinik,EKG dan Rontgen Klinik

Digunakan untuk pemeriksaan lebih lanjut bagi pasien yang menderita penyakit dalam biasa digunakan untuk pengambilan sampel darah yang dikelola oleh Kepala Lab, Perawat Adm dan Kurir.


(28)

3.2 Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian kita diharuskan memiliki suatu metode penelitian yang akan menjadi dasar untuk dijadikan patokan bagi objek yang kita teliti tersebut agar penelitian menjadi lebih terstruktur dan terencana dengan baik metode yang digunakan dalam penelitian dan penyusunan tugas akhir ini adalah metode penelitian kualitatif.Karena salah satu kelebihan metode ini adalah untuk memahami bagaimana persepsi pengguna mengenai sistem, mengevaluasi sistem serta makna dari sistem bagi pengguna.Memahami perspektif pengguna biasanya sulit dilakukan semata-semata menggunakan pendekatan kuantitatif.Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti dapat menggali penjelasan mengenai perilaku pengguna terhadap sistem, keberhasilan sistem serta kegagalannya dan sesudah itu dengan penelitian ini terlebih dahulu dilakukan pengambilan beberapa data dan skema yang ada di klinik ini.

3.2.1 Desain Penelitian

Rancangan atau desain penelitian dalam arti sempit dimaknai sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data penelitian.Dalam arti luas rancangan penelitian meliputi proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian.Dalam rancangan perencanaan dimulai dengan mengadakan observasi dan evaluasi terhadap penelitian yang biasa dilakukan, sampai pada penetapan kerangka konsep dan hipotesis penelitian yang perlu pembuktian lebih lanjut.

Rancangan pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan ataupun pengamatan serta memilih pengukuran variabel, prosedur dan teknik


(29)

27   

 

sampling, instrumen, pengumpulan data, analisis data yang terkumpul, dan pelaporan hasil penelitian.

Berdasarkankan penjelasan tersebut, maka tujuan rancangan penelitian adalah untuk memberikan suatu rencana untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah mencari dan menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder dalam pengambilan data – data yang dibutuhkan untuk penelitian ini.

3.2.2.1 Sumber Data Primer 1. Wawancara

Merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Tehnik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in–depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai,pada kesempatan ini berwawancara dengan Admin yang bertugas mengolah data – data pasien di Klinik Cahaya Qalbu ini.

2. Observasi

Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk


(30)

menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.Penulis telah melakukan observasi ini pada Klinik Cahaya Qalbu dengan waktu kurang dari 2 minggu.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder (dokumentasi)

Kita tak hanya menggunakan sumber data primer saja sebagai bahan untuk penelitian ini tapi sumber data sekunder juga sangat perlu diambil.

Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, cenderamata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam yaitu berupa data – data pasien ataupun arsip – arsip yang bisa dijadikan bahan untuk penelitian.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem berisikan beberapa teknik yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini,diantaranya diperlukan suatu metode pengembangan sistem,metode pendekatan sistem, dan alat bantu analisis dan perancangan.


(31)

29   

 

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode Pendekatan Sistem merupakan perangkat alat atau teknik yang berbentuk kemampuan dalam merumuskan tujuan secara operasional, mengembangkan deskripsi dari sistem yang diterapkan.

Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perancangan berbasis objek. Melalui pendekatan objek ini, permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya,mempunyai dokumentasi yang baik,tepat waktu,sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem A. Model Waterfall

Nama model ini sebenarnya adalah “Linear Sequential Model”. Model ini sering disebut dengan “classic life cycle” atau model waterfall. Model ini adalah model yang muncul pertama kali yaitu sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai didalam Software Engineering (SE). Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding, testing / verification, dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap


(32)

sebelumnya dan berjalan berurutan. Sebagai contoh tahap desain harus menunggu selesainya tahap sebelumnya yaitu tahap requirement.

Roger S. Pressman (2005 : ) memecah model Waterfall menjadi enam tahapan. Berikut ini adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam model ini menurut Roger S. Pressman :

a. System / Information Engineering and Modeling

Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software.Hal ini sangat penting, mengingat software harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti hardware, database, dsb.Tahap ini sering disebut dengan tahap Project Definition.

b. Software Requirements Analysis

Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface, dsb. Dari aktivitas pencarian kebutuhan sistem dan software tersebut harus didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan.

c. Design

Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi representasi ke dalam bentuk rancangan software sebelum coding dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan


(33)

31   

 

yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti dua aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.

d. Coding

Untuk dapat dimengerti oleh mesin ,maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design yang secara teknis nantinya akan dikerjakan oleh programmer.

e. Testing / Verification

Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari kesalahan, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan pemakai sistem yang sudah didefinisikan sebelumnya.

f. Maintenance

Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada kesalahan kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software tersebut.Pengembangan


(34)

diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Merupakan representasi grafik yang dapat mempermudah dalam menggambarkan komponen-komponen yang ada di Klinik Cahaya Qalbu ini, proses yang terjadi dan membuat usulan pemecahan masalah secara logika dalam metode berorientasi objek ini penggunaan UML sangat dibutuhkan

Unified Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut. UML mulai diperkenalkan oleh Object Management Group, sebuah organisasi yang telah mengembangkan model, teknologi, dan standar OOP sejak tahun 1980-an. Sekarang UML sudah mulai banyak digunakan oleh para praktisi OOP. UML merupakan dasar bagi perangkat (tool) desain berorientasi objek dari IBM

UML adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan suatu sistem informasi. UML dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan desain berorientasi objek oleh Grady Booch, Jim Rumbaugh, dan Ivar Jacobson. Namun demikian UML dapat digunakan untuk memahami dan


(35)

33   

 

mendokumentasikan setiap sistem informasi. Penggunaan UML dalam industri terus meningkat. Ini merupakan standar terbuka yang menjadikannya sebagai bahasa pemodelan yang umum dalam industri peranti lunak dan pengembangan sistem.Berikut beberapa alat bantu yang digunakan :

1) Use Case Diagram

Diagram Use Case adalah diagram yang menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar dan menjelaskan sistem secara fungsional yang terlihat user. Biasanya dibuat pada awal pengembangan. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, membuat sebuah daftar belanja, dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem. Sebuah use case dapat memasukan fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa use case yang


(36)

disertakan akan dipanggil setiap kali use case yang menyertakan dieksekusi secara normal. Sebuah use case dapat disertakan oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang common. Sebuah use case juga dapat mengambil use case lain dengan perilakunya sendiri. Sementara hubungan generalisasi antar use case menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain.

Use case diagram adalah gambaran graphical dari beberapa atau semua actor, use case, dan interaksi diantara komponen-komponen tersebut yang memperkenalkan suatu sistem yang akan dibangun.Use case diagram menjelaskan manfaat suatu sistem jika dilihat menurut pandangan orang yang berada di luar sistem. Diagram ini menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar.

Use case diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk menangkap requirements sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja. Selama tahap desain, use case diagram berperan untuk menetapkan perilaku (behavior) sistem saat diimplementasikan. Dalam sebuah model mungkin terdapat satu atau beberapa use case diagram. Kebutuhan atau requirements sistem adalah fungsionalitas apa yang harus disediakan oleh sistem kemudian didokumentasikan pada model use case yang menggambarkan fungsi sistem yang diharapkan (use case), dan yang mengelilinginya (actor),


(37)

35   

 

serta hubungan antara actor dengan use case (use case diagram) itu sendiri.

2) Skenario Use Case

Skenario use case digunakan untuk mempermudah kita dalam menganalisa skenario yang akan digunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan penilaian terhadap skenario tersebut, skenario ini mengacu pada uses case diagram yang kita buat sebelumnya.

3) Activity Diagram

Pada bagian ini akan digambarkan dokumentasi alur kerja pada sistem yang sedang berjalan yang bertujuan untuk melihat alur proses sistem yang sedang berjalan.

4) Sequence Diagram

Diagram interaksi yaitu diagram yang menggambarkan suatu interaksi objek-objek dalam usecase.diagram interaksi ini sendiri terdiri dari 2 diagram antara lain diagram sekuen (sequence diagram) dan juga diagram kolaborasi (collaboration diagram). Diagram sekuen itu menggambarkan perilaku objek yang ada di usecase dengan mendeskripsikan metode-metode yang dimiliki kelas.

Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan interaksi antar objek dalam waktu yang berurutan. Tetapi pada dasarnya sequence Diagram selain digunakan dalam lapisan abstraksi model objek. Kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antara object juga interaksi antara object, sesuatu yang terjadi pada titik


(38)

tertentu dalam eksekusi sistem. Komponen utama sequence diagram terdiri atas objek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama pesan diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan proses vertikal.

5) Collaboration Diagram

Collaboration Diagram yaitu diagram yang mengelompokkan pesan pada kumpulan diagram sekuen menjadi sebuah diagram. Dalam diagram tersebut terdapat method yang dijalankan antara objek yang satu dan objek lainnya.Di diagram kolaborasi ini, objek harus melakukan sinkronisasi pesan dengan serangkaian pesan-pesan lainnya.Diagram ini memberi sebuah cara mengelompokkan potongan-potongan behavior interaksi saat peran-peran dimainkan oleh class yang berbeda. Interaksi penjual dengan sistem pada proses penjualan tanpa penggambaran orientasi waktu.

6) Component Diagram

Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen peranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) diantaranya.Komponen peranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time maupun run time.Pada umumnya komponen terbentuk dari bebrapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih


(39)

37   

 

kecil.Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.

7) Deployment Diagram

Deployment diagram yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia berarti diagram pendistribusian. Berarti bagaimana caranya kita mempermudah user bila ingin menggunakan sistem yang kita buat, bagian apa dan dimana kita pasang, apakah ada server khusus baik server database maupun web server? Diagram yang satu ini masih masuk dalam kategori statis.

Apa hubungan deployment diagram dini dengan diagram-diagram yang lain?Obyek sejenis dikumpulkan dalam satu class, class-class dalam satu bidang kerja, katakanlah satu transaksi (penjualan, pembelian dan lain-lain) dikelompokkan dalam satu package (paket) kemudian package-package itu dikelompokkan dalam satu component agar lebih memiliki dependency sehingga component yang rusak atau harus direvisi tinggal dilepas tanpa mengganggu kerja component lainnya.

3.2.4 Pengujian Software

Perangkat lunak merupakan program komputer yang berfungsi sebagai sarana interaksi antara pengguna dan perangkat keras. Selain itu dapat juga dikatakan sebagai ‘penterjemah’ perintah-perintah yang dijalankan pengguna komputer untuk diteruskan ke atau diproses oleh perangkat keras.


(40)

Perangkat Lunak seharusnya memberikan pengguna kebutuhan fungsionalitas dan unjuk kerja yang dapat:

a. Maintanability

Perangkat Lunak yang dihasilkan harus dapat memenuhi perubahan kebutuhan yang sewaktu – waktu diperlukan.

b. Dependability

Perangkat Lunak harus dapat dipercaya dalam artian informasi yang dihasilkan dari software yang digunakan ini terbukti kebenarannya c. Efisiensi

Perangkat Lunak harus efisien dalam penggunaan sumber daya d. Usability

Perangkat Lunak harus dapat digunakan sesuai dengan yang direncanakan artinya penggunaannya tidak sia – sia dalam artian produk yang dihasilkan berhasil baik dalam menjalankan sistem.

Sebagai tambahan, perangkat lunak yang dihasilkan juga harus mudah digunakan dan menarik dalam hal interface sehingga user akan lebih optimal dalam pengerjaan sistem informasinya.


(41)

39  

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang sedang berjalan

Analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem sedang berjalan dan diperlukan untuk berbagai perubahan yang dirasa diperlukan untuk sistem yang lebih baik.Analisis ini dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh sistem yang dirancang, dimaksudkan untuk menitik beratkan kepada fungsi sistem yang berjalan dengan tidak terlalu menitik beratkan kepada alur proses dari sistem. Selanjutnya dari hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasikan dengan metodologi berorientasi objek melalui diagram seperti use case diagram, skenario use case dan aktifitas diagram, pertimbangan diagram tersebut ini karena dianggap mewakili secara keseluruhan sistem dan diharapkan dapat memperjelas sistem yang dibuat untuk user.

4.1.1 Analisis Kebutuhan

Sebelum membuat suatu sistem, hendaknya melakukan analisis terlebih dahulu terhadap kebutuhan-kebutuhan apa saja yang diperlukan dengan menggunakan metode-metode yang telah ada.


(42)

4.1.1.1 Uses Case Diagram

Berikut ini adalah gambaran dari use case diagram untuk pendaftaran pasien pada Klinik Cahaya Qalbu :


(43)

41   

 

4.1.1.2 Skenario Use Case

Skenario use case digunakan untuk mempermudah kita dalam menganalisa skenario yang akan digunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan penilaian terhadap skenario tersebut, skenario ini mengacu pada uses case diagram yang kita buat sebelumnya. Berikut tahapan-tahapan sekenario use case Pendaftaran pasien pada Klinik Cahaya Qalbu yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

1. Nama Use Case : Registrasi dan pembayaran Actor : Pasien, Petugas Pendaftaran Tujuan : Pendataan pasien

Tabel 4.1 Tabel skenario use case Registrasi & Pembayaran

No Pasien Petugas

1 Pasien melakukan registrasi pada petugas pendaftaran.

2. Petugas Mencatat data pasien dan biaya yang harus dibayarkan

3. Pasien melakukan pembayaran pada petugas pendaftaran sesuai biaya pemeriksaan yang telah ditetapkan


(44)

2. Nama Use Case : Laporan Keuangan

Actor :Petugas Pendaftaran,Bag.Keuangan & Sekretaris Tujuan :Membuat Laporan Keuangan Bulanan

Tabel 4.2 Tabel skenario use case Laporan Keuangan

No Petugas Bag.Keuangan & Sekretaris

1. Petugas mengkalkulasikan data pasien dan pembayaran

(perhitungan secara manual) 2. Petugas membuat laporan

keuangan bulanan

3. Mencetak data laporan Keuangan bulanan

4. Bag.Keuangan menerima

laporan Keuangan Beserta data pasien

3. Nama Use Case : Pemeriksaan

Actor : Pasien, Petugas Pemeriksaan

Tujuan : Memeriksa Penyebab Penyakit pasien

Tabel 4.3 Tabel skenario use case Pemeriksaan

No Pasien Petugas Pemeriksaan

1 Pasien memasuki ruang pemeriksaan (Rontgen, Lab, atau EKG )

2. Petugas memeriksa pasien 3. Petugas membuat Hasil

Pemeriksaan untuk pasien 4. Pasien menerima hasil

pemeriksaan dan keluar ruangan pemeriksaan


(45)

43   

 

4.1.1.3 Activity Diagram


(46)

(47)

45   

 

Gambar 4.4 Activity Diagram Pemeriksaan

4.1.2 Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan

Penulis telah melakukan penelitian dalam beberapa hari pada Klink Cahaya Qalbu ini dengan mengamati berbagai macam aspek mulai dari jumlah pasien,data arsip,juga dengan melakukan wawancara terhadap petugas yang bersangkutan dan penulis menemukan beberapa permasalahan ataupun kekurangan dalam berbagai proses yang terjadi pada klinik.

Kekurangan dan permasalahan yang ditemukan adalah sebagai berikut :


(48)

1. Proses penyimpanan data pasien ada yang sudah terkomputerisasi dan terdapat pula yang belum terkomputerisasi.

2. Terdapat kesulitan pada saat pengecekan data pasien pada saat transaksi pembayaran karena data pasien masih berupa arsip.

Dengan pertimbangan dari segala aspek kemungkinan yang terjadi karena permasalahan tersebut penulis mencoba untuk mengusulkan sistem baru yaitu :

1. Merancang dan membangun Sistem Informasi yang sudah terstruktur dan terkomputerisasi secara otomatis karena sistem sebelumnya belum dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

2. Membuat suatu database arsip yang tentunya selain dapat memudahkan pengaksesan data pasien yang dibutuhkan saat transaksi dilakukan.

4.2. Perancangan Sistem

Pada tahap perancangan sistem ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem pada objek yang digunakan, perancangan arsitektur program yang akan dibuat, perancangan tampilan dan perancangan menu pada form yang dibutuhkan.

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan suatu proses perencanaan dalam pembuatan sistem baru dan mengacu pada kebutuhan yang sudah dianalisis sebelumnya pada Klinik Cahaya Qalbu ini dengan tujuan


(49)

47   

 

untuk menghasilkan produk yang sesuai dan diharapkan dapat membantu proses yang terjadi dalam perusahaan.

4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Beberapa gambaran umum tentang sistem yang diusulkan dalam proses perancangan sistem ini penulis akan membangun suatu sistem informasi pengolahan data pasien yang terkonsentrasi pada otomatisasi yang sebelumnya tidak ada sehingga pada data pasien dan juga pada transaksi pembayaran yang dilakukan petugas pendaftaran akan lebih mudah dalam proses penginputan dan pengolahan data yang dilakukan. 4.2.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Perancangan Prosedur merupakan awal dari pembuatan sistem yang akan dibuat, melihat pada kebutuhan fungsional yang sudah dirancang untuk pembuatan suatu sistem ini. Sedangkan perancangan prosedur yang diusulkan merupakan tahap untuk memperbaiki atau meningkatkan efisiensi kerja.Tahapan perancangan prosedur ini akan dijelaskan dengan menggunakan pemodelan sistem informasi berorientasi objek dengan UML (Unified Modelling Language).


(50)

4.2.3.1 Use Case Diagram


(51)

49   

 

4.2.3.2 Skenario Uses Case

1. Nama Use Case : Login

Actor : Petugas Pendaftaran Tujuan : Mengakses menu program

Tabel 4.4 Tabel Skenario Use Case Login

No Actor Sistem

1. Petugas memasukan Username dan Password

2. Memverifikasi username dan password pada database 3.Jika Password salah Sistem

memunculkan pesan kesalahan tetapi Jika password dan username benar maka akan otomatis masuk ke halaman utama untuk mengakses menu program

2. Nama Use Case : Pendaftaran

Actor : Pasien, Petugas Pendaftaran Tujuan : Pendaftaran Pasien baru

Tabel 4.5 Tabel Skenario Use Case Pendaftaran

No Actor Sistem

1 Pasien baru melakukan registrasi pada petugas pendaftaran.


(52)

2. Petugas menginput data pasien

3. Petugas mencetak Kartu pasien

4. Pasien menerima Kartu Pasien

3. Nama Use Case : Pembayaran

Actor : Pasien, Petugas Pendaftaran

Tujuan : Menginput data antri dan pembayaran

Tabel 4.6 Tabel Skenario Use Case Pembayaran

No Actor Sistem

1. Registrasi pemeriksaan dan menyerahkan kartu pasien

2. Petugas menginput data

pembayaran pemeriksaan 3. Pasien membayar biaya

pemeriksaan

4. Petugas mencetak Bukti Bayar


(53)

51   

 

4. Nama Use Case : Laporan

Actor : Petugas Pendaftaran Tujuan :Membuat Laporan

Tabel 4.7 Tabel Skenario Use Case Laporan

No Actor Sistem

1. Membuat data laporan dari data – data pembayaran dan

registrasi pasien

2. Mencetak laporan Keuangan dan Data Pasien


(54)

Input Username  dan Password

Petugas  Pendaftaran

SI Pengolahan  Data Pasien

Start

End

Halaman Utama  Program [ Login salah ]

[ Login sukses ] Menampilkan 

data login salah

4.2.3.3 Diagram Activity                              

Gambar 4.6 Activity Diagram Login             


(55)

53   

 

Melakukan  Registrasi

Pasien Petugas 

Pendaftaran

Start

End Menerima Kartu 

Pasien

Mencetak Kartu  Pasien Menginput Data 

Pasien                                

Gambar 4.7 Activity Diagram Pendaftaran             


(56)

Menyerahkan  Kartu Pasien

Pasien Petugas 

Pendaftaran

Start

End Membayar Biaya 

Pemeriksaan

Mencetak Bukti  Bayar Menginput Data 

Pembayaran  Pemeriksaan

Menerima Bukti  Bayar                                    

Gambar 4.8 Activity Diagram Pembayaran   

   


(57)

55   

 

Membuat Laporan Dari  Data Pembayaran & 

pasien

Pasien SI Pengolahan 

Data Pasien

Start

End

Mencetak Laporan  Keuangan & Data 

Pasien                                

Gambar 4.9 Activity Diagram Laporan             


(58)

4.2.3.4 Sequence Diagram   

                 

Gambar 4.10 Sequence Diagram Login  

               


(59)

57   

 

Gambar 4.12 Sequence Diagram Pembayaran


(60)

4.2.3.5 Collaboration Diagram

Gambar 4.14 Collaboration Diagram Login


(61)

59   

 

Gambar 4.16 Collaboration Diagram Pembayaran


(62)

4.2.3.6 Class Diagram


(63)

61   

 

4.2.3.7 Component Diagram


(64)

4.2.3.8 Deployment Diagram

Gambar 4.20 Deployment Diagram yang diusulkan

4.2.3.9 Kodefikasi

Kodefikasi digunakan untuk menjabarkan item-item data yang bersifat unik dan berbeda satu sama lain. Adapun pengkodean pada struktur filedi atas adalah sebagai berikut : 1. ID Pasien

X-XXXX

Contoh : C0001

C : Menunjukan inisial awal klinik yaitu Cahaya 0001 : menunjukan no registrasi pasien

Inisial Klinik No Registrasi


(65)

63   

 

2. No Antri Ekg XXX-XXXX

Contoh : EKG0001

EKG : Menunjukan pasien melakukan pemeriksaan EKG 0001 : menunjukan no antri Pasien

3. No Antri Lab XXX-XXXX

Contoh : LAB0001

LAB : Menunjukan pasien melakukan pemeriksaan Lab 0001 : menunjukan no antri Pasien

4. No Antri Rontgen XXX-XXXX

Contoh : RGN0001

Inisial Pemeriksaan

No urut Pasien

Inisial Pemeriksaan

No urut Pasien

Inisial Pemeriksaan


(66)

RGN : Menunjukan pasien melakukan pemeriksaan Rontgen 0001 : menunjukan no antri Pasien

4.2.4 Perancangan Antar Muka

Perancangan antar muka merupakan suatu tahap penting agar aplikasi atau software yang dibuat lebih menarik dan tentunya mudah untuk digunakan, perancangan antar muka pada sistem informasi pengolahan data pasien pada Klinik Cahaya Qalbu yang akan dirancang adalah sebagai berikut :

4.2.4.1 Perancangan Struktur Menu

Perancangan menu ini berguna sebagai alat antar muka dengan pengguna dan sangat berguna untuk memudahkan pengoperasian perangkat lunak.Berikut rancangan menu perangkat lunak ini :

 


(67)

65   

 

4.2.4.2 Perancangan Input

Perancangan input pada perangkat lunak ini terdiri dari 5 rancangan antar muka. Berikut rancangan tampilan input dari perangkat lunak ini :

1. Rancangan Tampilan Login

Tampilan login berfungsi sebagai pembatas hak akses dari perangkat lunak ini,masukan username “admin” pada field username dan password “admin” pada field password kemuadian klik tombol login untuk dapat mengakses program dan tombol cancel untuk batal. Berikut rancangan tampilan login :

Gambar 4.22 Tampilan Login


(68)

2. Pendaftaran Pasien

Rancangan tampilan Pasien berfungsi untuk memasukan data pasien yang mendaftar. Berikut rancangan tampilan input data pasien :

Gambar 4.23 Tampilan Input Data Pasien 3. Rancangan Data Antri Lab

Rancangan tampilan Antri Lab berfungsi untuk memasukan data pembayaran dari pasien dan menentukan antrian pada di tempat pemeriksaan lab ini. Berikut rancangan tampilan input antri lab :


(69)

67   

 

 

Gambar 4.24 Tampilan Input Data Antri Lab

4. Rancangan Data Antri EKG

Rancangan tampilan Antri EKG berfungsi untuk memasukan data pembayaran dari pasien dan menentukan antrian pada di tempat pemeriksaan EKG ini. Berikut rancangan tampilan input antri ekg :


(70)

Gambar 4.25 Tampilan Data Antri EKG

5. Rancangan Data Antri Rontgen

Rancangan tampilan Antri Rontgen berfungsi untuk memasukan data pembayaran dari pasien dan menentukan antrian pada di tempat pemeriksaan Rontgen ini. Berikut rancangan tampilan input antri rontgen :


(71)

69   

 

4.2.4.3Perancangan Output

Perancangan output dalam perangkat lunak ini berupa laporan data pasien, laporan keuangan EKG,laporan keuangan lab,laporan keuangan rontgen,kartu pasien, dan bukti bayar pasien. Berikut perancangan tampilan output dalam perangkat lunak ini :

1. Laporan Data Pasien

Laporan data pasien berisi tentang data pasien yang sudah terdaftar. Berikut rancangan laporan data pasien :

Gambar 4.27 Tampilan Laporan Data Pasien

2. Kartu pasien

Kartu Pasien berisi tentang data diri pasien dan ID pasien di klinik . Berikut rancangan kartu pasien:


(72)

Gambar 4.28 Tampilan Kartu Pasien

3. Laporan Keuangan EKG

Laporan Keuangan EKG berisi tentang data hasil transaksi pembayaran pasien dan data antri pasien di tempat pemeriksaan EKG. Berikut rancangan Laporan Keuangan EKG :

 


(73)

71   

 

4. Laporan Keuangan Lab

Laporan Keuangan Lab berisi tentang data hasil transaksi pembayaran pasien dan data antri pasien di tempat pemeriksaan Lab. Berikut rancangan Laporan Keuangan Lab :

Gambar 4.30 Tampilan Laporan Keuangan Lab 5. Laporan Keuangan Rontgen

Laporan Keuangan Rontgen berisi tentang data hasil transaksi pembayaran pasien dan data antri pasien di tempat pemeriksaan Rontgen. Berikut rancangan Laporan Keuangan Rontgen :


(74)

Gambar 4.31 Tampilan Laporan Keuangan Rontgen 6. Bukti Bayar

Bukti bagai berfiungsi sebagai tanda lunas/tanda bayar dan juga nomor antri pasien untuk diperiksa.Berikut rancangan Bukti bayar :


(75)

73  

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Pengujian

Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan spesifikasi, desain dan pengkodean. Meningkatnya visibilitas (kemampuan) perangkat lunak sebagai suatu elemen sistem dan “biaya” yang muncul akibat kegagalan perangkat lunak, memotivasi dilakukannya perencanaan yang baik melalui pengujian yang teliti. Pada dasarnya, pengujian merupakan satu langkah dalam proses rekayasa perangkat lunak yang dapat dianggap sebagai hal yang merusak daripada membangun.

Dalam pengujian perangkat lunak ini penulis menggunakan suatu metode pengujian yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak yang dibangun. Metode yang diambil adalah metode pengujian Black Box. Pengujian Black Box adalah pengujian yang sistemnya tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.

Pada metode ini data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan. Ada dua komponen yang harus diperhatikan dalam strategi pengujian, yaitu :

1. Faktor Pengujian yang merupakan hal-hal yang harus diperhatikan selama melakukan pengujian karena jika kita salah menerapkannya pengujian tidak akan efektif.


(76)

2. Tahapan pengujian yang merupakan langkah-langkah dalam melakukan pengujian.

5.1.1. Rencana Pengujian

Berikut ini adalah rencana pengujian sistem informasi pengolahan data pasien :

Tabel 5.1 Rencana Pengujian SI Pengolahan data Pasien

Kelas Uji Butir Uji Tingkat

Pengujian

Jenis Pengujian Login Pengecekan Login Sistem Black Box Pengisian

Data

Pengisian data pasien Modul Black Box Pencarian data pasien Modul Black Box

5.1.2. Kasus dan Hasil Pengujian

Setelah melaksanakan rencana pengujian maka dilanjutkan dengan kasus dan hasil pengujian. Berikut kasus dan hasil pengujian :

1. Pengecekan login admin

Berikut ini kasus dan hasil pengujian login admin: Tabel 5.2 Pengecekan Login Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Username :

admin Bagian : admin Password :

Data Input valid pada textbox username, label bagian, dan textbox pasword mengisi login sesuai yang diharapkan [X] Diterima [ ] Ditolak


(77)

75      admin Klik tombol Login Login berhasil dengan hak aksesnya dan menampilkan pesan “Login Berhasil ” Tombol dapat berfungsi sesuai yang diharapkan [X] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah) Username : admundo Bagian : - Password : admindi Tercantum pada textbox username, label bagian, dan textbox password

User tidak berhasil login

[X] Diterima [ ] Ditolak

Klik tombol Login

Tidak dapat masuk ke menu utama dan menampilkan pesan “Ada kesalahan pada username dan password !” Tombol dapat berfungsi sesuai yang diharapkan [X] Diterima [ ] Ditolak

2. Pengisian data pasien

Berikut ini kasus dan hasil uji pengujian input data pasien : Tabel 5.3 Pengisian Data Pasien

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Klik tombol

Tambah

Tombol Simpan, Edit aktif dan ID Pasien otomatis muncul sesuai urutan yang diharapkan Dapat melakukan pengisian data sesuai yang diharapkan [X] Diterima [ ] Ditolak


(78)

Data-data pasien diisi secara lengkap Penyimpanan data kedalam file pasien Dapat melakukan penyimpanan data dengan benar [X] Diterima [ ] Ditolak

Klik tombol Simpan

Field – field input kembali kosong dan data tersimpan di file data pasien

Dapat melakukan penyimpanan data dengan benar, muncul pesan “Input Berhasil” [X] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah) Data-data

barang diisi secara tidak lengkap dan ada yang kosong Penyimpanan tidak dapat dilakukan Tidak dapat melakukan penyimpanan data [X] Diterima [ ] Ditolak

Klik tombol Simpan Penyimpanan tidak dapat dilakukan Penyimpanan gagal dan tampil pesan “Silahkan ulangi input data, masih terdapat data yang kosong”

3. Pencarian data pasien

Berikut ini kasus dan hasil uji pencarian data pasien : Tabel 5.4 Pencarian Data Pasien Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Pilih pencarian Pencarian data Dapat [X] Diterima


(79)

77   

 

yang

diinginkan,isi sesuai data yang dicari

pasien pencarian data

dan hasilnya ditampilkan pada tabel

[ ] Ditolak

Klik Tombol Cari

Data pasien bisa dicari sesuai tanggal masuk,id pasien, nama pasien,jenis kelamin,umur, alamat,nmr tlp, maupun keterangan Dapat mencari data sesuai yang diharapkan, muncul pesan”Data ditemukan” [X] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah) Data tidak diisi Pencarian data

kedalam file Data pasien

melakukan pencarian

[X] Diterima [ ] Ditolak Klik tombol

Cari

Data pasien tidak dapat dicari Tidak dapat mencari data, Muncul pesan “Data tidak ditemukan” [X] Diterima [ ] Ditolak

4. Pengisian data antri pasien

Berikut ini kasus dan hasil uji pengujian data antri pasien : Tabel 5.5 Pengisian Data Antri Pasien

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Klik Tombol

Tambah dan isi id pasien,tekan enter pada field id pasien

No antri keluar otomatis dan juga data pasien ketika menekan enter di field id pasien

Otomatisasi berjalan dengan baik

[X] Diterima [ ] Ditolak


(80)

Klik tombol Simpan

Data tersimpan di file data antri

Dapat melakukan penyimpanan data dengan benar [X] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah) Id pasien tidak

diisi dan melakukan input manual Penyimpanan tidak valid Melakukan penyimpanan yang dapat mengacaukan data pasien [X] Diterima [ ] Ditolak

Klik tombol Simpan

Penyimpanan dapat dilakukan tetapi data tidak valid

Penyimpanan Berhasil tetapi data tidak valid

[X] Diterima [ ] Ditolak

5.1.3. Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian dengan beberapa kondisi yang memungkinkan pada saat program digunakan maka dapat disimpulkan perangkat lunak yang dibuat sudah berjalan cukup baik berdasarkan fungsi yang diharapkan.

5.2. Implementasi

Tahap selanjutnya dalam membangun sebuah perangkat lunak adalah implementasi. Implementasi merupakan merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang telah didesain kedalam bentuk pemograman untuk menghasilkan suatu tujuan yang dibuat berdasarkan kebutuhan yang telah dianalisis sebelumnya.Implementasi waterfall Sistem Informasi Pengolahan Data Pasien pada Klinik Cahaya Qalbu dibentuk menggunakan bahasa dan lingkungan pemrograman Java, dengan basis data yang digunakan adalah MySQL. Bahasa


(81)

79   

 

pemograman Java dapat dijalankan di berbagai Sistem Operasi tetapi penulis disini menggunakan Windows XP Professional dikarenakan cukup banyak dan sering digunakan.

5.2.1. Batasan Implementasi

Batasan implementasi dari pembuatan aplikasi sistem informasi ini adalah implementasi perangkat lunak dan implementasi perangkat keras.

5.2.2. Implementasi Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang diperlukan dan dipakai dalam pembuatan aplikasi sistem informasi ini adalah :

1. Windows XP Professional SP3 sebagai sistem operasi yang penulis pakai

2. Netbeans IDE 6.7 sebagai aplikasi perangkat lunak dalam membangun aplikasi sistem informasi penjualan

3. iReport sebagai perancang report yang merupakan ‘Visual Report Designer’ untuk JasperReports yang merupakan salah satu aplikasi yang sangat berguna untuk pembuatan laporan,kartu pasien dan juga bukti bayar

4. Sementara itu penulis menggunakan MySQL sebagai pengembang dalam pembuatan basis data/database dan perangkat lunaknya menggunakan xampp WIN32 1.6.8.


(82)

5.2.3. Implementasi Perangkat Keras

Kebutuhan Minimal

1. Proccesor : Intel Pentium III 800 MHz

2. Memory : 512 Mb RAM

3. VGA : 64Mb

4. Printer : Standar

5. Hard Disk : 20 Gb

6. Mouse dan Keyboard

Kebutuhan yang dianjurkan

1. Proccesor : Pentium IV 2.8 GHz (atau lebih tinggi)

2. Memory : 2 Gb RAM (atau lebih besar)

3. VGA : 128 Mb

4. Printer : DeskJet

5. Harddisk : 80 Gb

6. Mouse dan Keyboard

5.2.4. Implementasi Basis Data (Sintaks SQL)

Implementasi basis data dilakukan dengan menggunakan dahasa SQL, dimana aplikasi pemrograman yang digunakan adalah MySQL, implementasi basis datanya dalam bahas SQL adalah sebagai berikut :

--CREATE DATABASE klinikcq; --use CQ

--

-- Table structure for table `user` --

CREATE TABLE `user` (

`username` varchar(10) collate latin1_swedish_ci NOT NULL, `password` varchar(10) collate latin1_swedish_ci NOT NULL,


(83)

81   

 

PRIMARY KEY (`username`)

) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1 COLLATE=latin1_swedish_ci;

--

-- Table structure for table `pasien` --

CREATE TABLE `pasien` (

`tglmasuk` varchar(10) collate latin1_swedish_ci NOT NULL, `id_pasien` varchar(10) collate latin1_swedish_ci NOT NULL, `nama_pasien` varchar(30) collate latin1_swedish_ci NOT NULL,

`jenis_kelamin` varchar(15) collate latin1_swedish_ci NOT NULL,

`tgllahir` varchar(3) collate latin1_swedish_ci NOT NULL, `alamat` varchar(50) collate latin1_swedish_ci NOT NULL,

`nmr_tlp` varchar(15) collate latin1_swedish_ci NOT NULL, `keterangan` varchar(100) collate latin1_swedish_ci NOT NULL,

PRIMARY KEY (`id_pasien`)

) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1 COLLATE=latin1_swedish_ci;

--

-- Table structure for table `ekg` --

CREATE TABLE `ekg` (

`tglekg` varchar(10) collate latin1_swedish_ci NOT NULL, `no_antriekg ` varchar(10) collate latin1_general_ci NOT NULL,

`id_pasien` varchar(5) collate latin1_swedish_ci NOT NULL, `nama_pasien` varchar(30) collate latin1_swedish_ci NOT NULL,

`alamat` varchar(50) collate latin1_swedish_ci NOT NULL, `bayar2` varchar(20) collate latin1_swedish_ci NOT NULL, PRIMARY KEY (`no_antriekg`)

) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1 COLLATE=latin1_swedish_ci;

--

-- Table structure for table `ekg` --

CREATE TABLE `lab` (

`tgllab` varchar(10) collate latin1_swedish_ci NOT NULL, `no_antrilab ` varchar(10) collate latin1_general_ci NOT NULL,

`id_pasien` varchar(5) collate latin1_swedish_ci NOT NULL, `nama_pasien` varchar(30) collate latin1_swedish_ci NOT NULL,

`alamat` varchar(50) collate latin1_swedish_ci NOT NULL, `bayar` varchar(20) collate latin1_swedish_ci NOT NULL, PRIMARY KEY (`no_antrilab`)


(84)

) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1 COLLATE=latin1_swedish_ci;

--

-- Table structure for table `rontgen` --

CREATE TABLE `rontgen` (

`tglrgn` varchar(10) collate latin1_swedish_ci NOT NULL, `no_antrirgn ` varchar(10) collate latin1_general_ci NOT NULL,

`id_pasien` varchar(5) collate latin1_swedish_ci NOT NULL, `nama_pasien` varchar(30) collate latin1_swedish_ci NOT NULL,

`alamat` varchar(50) collate latin1_swedish_ci NOT NULL, `bayar1` varchar(20) collate latin1_swedish_ci NOT NULL, PRIMARY KEY (`no_antrirgn`)

) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1 COLLATE=latin1_swedish_ci;

5.2.5. Implementasi Antar Muka

Implementasi dilakukan dengan sebuah file project yang berektensi .java yang ada dalam program netbeans yang didalamnya terdapat form-form untuk pembuatan suatu aplikasi.

5.2.5.1 Implementasi Login

Merupakan kunci utama untuk masuk ke dalam program aplikasi, inputan yang dimasukan harus benar, apabila salah maka user akan gagal menggunakan aplikasi ini.

Tabel 5.6 Implementasi Login

Sub Menu Deskripsi Nama File

Menu Utama File program yang menampilkan menu utama


(85)

83   

 

Login Untuk Login pengguna - Keluar Untuk keluar dari

program

-

5.2.5.1 Implementasi Halaman Utama

Implementasi halaman utama perangkat lunak ini adalah sebagai berikut:

Tabel 5.7 Implementasi halaman utama

Sub Menu Deskripsi Nama File

Menu Utama File program yang menampilkan menu utama

FUtama.java

File Untuk menampilkan

sub-menu File

-

Data Untuk menampilkan

sub-menu Data

-

Transaksi Untuk menampilkan

sub-menu Transaksi -

Laporan Untuk menampilkan sub-menu Laporan

-

About Untuk menampilkan

sub-menu About

-

5.2.5.2 Implementasi Halaman Berdasarkan sub Menu File

Implementasi halaman berdasarkan sub menu file yang dibuat dalam bentuk file program dapat dilihat pada tabel berikut :


(1)

108

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil perancangan tentang sistem informasi pengolahan data pasien yang diusulkan,maka penulis mencoba menarik kesimpulan bahwa :

1. Dengan adanya Sistem informasi Pengolahan Data Pasien, Petugas klinik sudah mempunyai sistem basis data untuk data pasien dan data pembayaran Lab.Klinik,EKG dan Klinik Rontgen sehingga pengolahan data pasien akan semakin mudah dan juga meningkatkan sistem keamanan data.

2. Dengan dibuatnya Sistem informasi Pengolahan Data Pasien Sistem pada Lab.Klinik,EKG dan Klinik Rontgen petugas pendaftaran akan lebih cepat dan tepat waktu dalam pembuatan laporan.

3. Dengan Sistem Pengolahan Data Pasien yang sudah terkomputerisasi otomatis dapat memecahkan masalah input data yang sebelumnya masih manual dan semakin menimimalkan atau menghilangkan penggunaan arsip.

Dengan demikian Sistem Informasi Pengolahan Data Pasien yang dibangun ini telah memenuhi kriteria sistem informasi yang berguna dalam suatu klinik khususnya Klinik Cahaya Qalbu ini.


(2)

109   

 

6.2. Saran

Adapun dari kesimpulan diatas, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Klinik Cahaya Qalbu hendaknya terus mengembangkan software dan memperbaiki dari segi penampilan maupun fitur pengolahan data pasien yang telah dibangun ini agar terus up to date sesuai dengan kebutuhan klinik yang pasti akan bertambah sehingga aplikasi tersebut menjadi lebih kompleks bagi perkembangan klinik.

2. Menambahkan sistem komputerisasi di bagian lainnya seperti di apotek dan Pendaftaran Pasien Umum.karena dengan diterapkannya komputerisasi terbukti untuk pengolahan data maupun ketepatan waktu menjadi lebih efisien.


(3)

BIODATA MAHASISWA A. Biodata Mahasiswa

NIM : 10908165

Nama Lengkap : ADDITYA FITROH F Tempat & Tanggal Lahir : Bandung, 16 April 1991

Agama : Islam

Jenis kelamin : Laki - laki

Alamat Lengkap :Jl. H.Sambas No.26 Kp.Bojong Kidul Rt.01 Rw.02, Ds.Bojong Kec.Majalaya Kab.Bandung 40382 No. Telepon / HP : 085793708666

Motto :”Ingin merasakan suka saat mereka bahagia toga terbalut pada ragaku ,dan hanya ingin mereka bangga saat aku bekerja kelak,itu tujuanku!”

Email : adytcasilas@ymail.com

B. Riwayat Pendidikan Formal & Non-Formal

1. SDN Bojong 1 1996 s/d 2002

2. SLTPN 1 Paseh,Bandung 2002 s/d 2005 3. SMAN 1 Majalaya,Bandung 2005 s/d 2008

4. Universitas Komputer Indonesia 2008 s/d Sekarang Demikian Riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Bandung, Juli 2011 Hormat Saya,


(4)

SIST

Diajukan U Inform

PRO

F

TEM INFO

DI KLIN

Untuk Mem matika Jenjan

OGRAM S

AKULTA

UNIVER

ORMASI P

NIK CAH

TUG

menuhi Syara ng Diploma Additya F 1

STUDI MA

AS TEKNI

RSITAS K

BA

PENGOLA

HAYA QA

GAS AKH

at Kelulusan Tiga Fakult Oleh : Fitroh Firm 1.09.08.165

ANAJEM

IK DAN IL

KOMPUT

ANDUNG

2011

AHAN DA

ALBU CIPA

HIR

Pada Progra tas Teknik &

mansyah

MEN INFO

LMU KOM

ER INDO

G

ATA PASI

ARAY

am Studi Ma & Ilmu Komp

ORMATIK

MPUTER

ONESIA

IEN

anajemen puter

KA

R


(5)

iii

 

KATA PENGANTAR

Pada kesempatan ini penulis memanjatkan puji syukur kepada Tuhan yang

Maha Esa atas anugrah dan kuasa-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

tugas akhir dengan judul

“SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA

PASIEN PADA KLINIK CAHAYA QALBU”

.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis mendapatkan bimbingan,

bantuan dan dukungan serta petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis

tidak lupa mengucapkan terima kasih atas segala dukungan dan masukkan dalam

penulisan tugas akhir ini, yaitu kepada:

1.

Allah SWT atas semua rahmat dan karuniaNya senantiasa memberi

kesehatan,kelancaran dan kekuatan kepada penulis.

2.

Kedua orang tua Ibu dan Ayah terimakasih atas doa dan dorongan yang

diberikan serta keikhlasan yang selalu menjadikan penulis termotivasi.

3.

Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia Bandung.

4.

Dr.Arry Akhmad Arman Selaku Dekan Fakultas Teknik dan

Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

5.

Ketua Prodi Manajemen Informatika Dadang Munandar,SE.,M.Si.

6.

Dr.H.Kosim Syarief.MKM , Direktur Utama Klinik Cahaya Qalbu yang

telah mengizinkan penulis melakukan kerja praktek di Klinik Cahaya

Qalbu.

7.

Lusi Melian,MT selaku dosen wali dan dosen pembimbing yang telah


(6)

iv

 

8.

Ibu Ucy dan Bpk.Agus selaku pembimbing saat melakukan penelitian di

Klinik Cahaya Qalbu.

9.

Segenap staff dan karyawan Klinik Cahaya Qalbu Bandung.

10.

Teman-teman MI-20 atas semua kebersamaannya memberikan semangat.

11.

Sahabat-sahabat penulis yang memberikan bantuan maupun dorongan

motivasi.

12.

Semua pihak yang telah membantu dalam melaksanakan kegiatan

penelitian dan penyusunan tugas akhir.

Tidak ada satupun manusia yang diciptakan dengan kesempurnaannya

penulis menyadari masih banyak kesalahan karena penulis masih dalam tahap

belajar dan membutuhkan evaluasi yang lebih banyak lagi.

Akhir kata semoga semua pihak yang telah memberikan bantuan dan

dukungan mendapatkan balasan dari Allah SWT.penulis berharap tugas akhir ini

dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya untuk pembaca serta

pihak-pihak yang membutuhkan.

Bandung, Juli 2011