11
C. Laporan Keuangan
1. Tujuan Pelaporan Organisasi Nirlaba
Dalam PSAK No. 45 2004 : Pr.06 dinyatakan bahwa tujuan utama dari pembuatan laporan keuangan adalah “… menyediakan informasi yang relevan untuk
memenuhi kepentingan para penyumbang, anggota organisasi, kreditur, dan pihak
lain yang menyediakan sumber daya bagi organisasi nirlaba.”
Secara lebih rinci dijelaskan pula bahwa tujuan laporan keuangan organisasi nirlaba, termasuk catatan atas laporan keuangan, adalah untuk menyajikan informasi
mengenai : 1.
jumlah dan sifat aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih suatu organisasi; 2.
pengaruh transaksi, peristiwa dan situasi lainnya yang mengubah nilai dan sifat aktiva bersih
3. jenis dan jumlah arus masuk arus keluar sumber daya dalam satu periode
dan berhubungan antara keduanya 4.
cara suatu organisasi mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh pinjaman dan melunasi pinjaman, dan factor lainnya yang berpengaruh pada
likuiditasnya; dan 5.
usaha jasa suatu organisasi
Setiap laporan keuangan menyediakan informasi yang berbeda, dan informasi dalam suatu laporan keuangan biasanya melengkapi informasi dalam laporan keuangan yang
lain. Dalam
exposure draft FASB tentang tujuan pelaporan keuangan oleh organisasi non-bisnis, yang diterbitkan pada tanggal 15 September 1980, menyatakan
bahwa untuk memenuhi kebutuhan khusus pemakai informasi organisasi non-bisnis, laporan keuangan organisasi nirlaba disusun dengan tujuan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
12 a.
Informasi berguna dalam membuat keputusan alokasi sumber daya b.
Informasi berguna untuk menilai jasa dan kemampuan untuk menyediakan jasa c.
Informasi berguna untuk menilai pekerjaan manajemen dan kinerja d.
Informasi tentang sumber daya ekonomi, kewajiban, sumber daya bersih, dan beban
e. Kinerja organisasi
f. Likuiditas
g. Penjelasan manajer dan interpretasi
2. Jenis Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba
Laporan keuangan organisasi nirlaba terdiri dari : a.
Laporan posisi keuangan Laporan posisi keuangan identik dengan neraca balance sheet pada perusahaan
komersial. Tujuan dari laporan posisi keuangan adalah menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih organisasi nirlaba pada satu titik
waktu tertentu dan menyajikan hubungan di antara unsure-unsur yang membentuknya.
b. Laporan aktivitas
Laporan aktivitas terdiri atas dua bagian besar yaitu pendapatan dan biaya organisasi nirlaba. Pendapatan yang berasal dari sumbangan disajikan sebagai
penambah aktiva bersih tidak terikat, terikat permanen atau terikat temporer, tergantung pada ada tidaknya pembatasan. Dalam hal sumbangan terikat yang
pembatasannya tidak berlaku lagi pada periode yang sama dapat disajikan sebagai sumbangan tidak terikat sepanjang disajikan secara konsisten dan
diungkapkan sebagai kebijakan akuntansi. Pendapatan yang didapat dan investasi
Universitas Sumatera Utara
13 atau pendapatan lain disajikan sebagai penambah atau pengurang aktiva bersih
tidak terikat kecuali jika penggunaannya dibatasi. c.
Laporan Arus Kas Laporan arus kas menunjukkan bagaimana arus kas keluar dan masuk lembaga
selama suatu periode tertentu. Biasanya periode ini menunjukkan periode yang sama dengan periode laporan aktivitas. Secara singkat laporan arus kas
menerangkan bagaimana saldo kas awal lembaga berubah dengan penambahan dan pengurangan hingga mencapai saldo akhir per tanggal neraca. Hal yang
penting dari laporan ini adalah keterkaitannya dengan laporan aktivitas. Laporan arus kas terkait erat dengan surplus atau defisit yang dibukukan dalam laporan
aktivitas. Dengan demikian diurai hubungan antara surplus atau defisit yang terjadi dengan uang kas organisasi nirlaba.
d. Catatan atas Laporan Keuangan
Merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan-laporan di atas yang bertujuan memberikan informasi tambahan tentang perkiraan-perkiraan yang
dinyatakan dalam laporan keuangan.
D. Penyajian Laporan Keuangan Menurut PSAK No. 45