Daya yang diterima air dari pompa adalah: N
w
= γ . Q . Hp γ = Berat jenis air pada suhu 20
= 9,789 x 10
3
Nm
3
Q = Kapasitas pompa = 8130,83 literjam 0,00225856 m
3
s Hp = Head pompa = 19 m
N
w
= 9,789 x 10
3
Nm
3
x 0,00225856 m
3
s x 19 m = 420,07 Watt
5.7 Pemilihan Jenis Pompa
Pemilihan jenis pompa dilakukan berdasarkan kapasitas dan head pompa yang akan direncanakan sebelumnya. Dengan harga kapasitas, Q = 0,00225856
m
3
jam =35,85 gallonmenit dan head pompa = 19 m =63,33 feet maka dari gambar 5.5 menurut Matley Fluid Movers, hal 143 dapat dilihat jenis pompa
yang cocok digunakan adalah pompa bertingkat satu dengan 2 kutub pole
Gambar 5.5. Pemilihan berdasarkan kapasitas dan Head pompa
5.8 Putaran Motor Penggerak Pompa
Penggerak pompa yang akan direncanakan di atas adalah motor listrik, dimana pemilihan ini didasarkan atas beberapa kriteria, antara lain :
Universitas Sumatera Utara
- Tersedianya sumber listrik pada tempat pengoperasian pompa.
- Motor listrik mudah untuk dikopel langsung dengan pompa sehingga tidak
memerlukan transmisi yang rumit. -
Dimensi dari motor listrik relatif kecil, konstruksinya sederhana serta ringan. -
Putaran yang dihasilkan konstan dan tidak menimbulkan getaran yang berlebihan.
- Tidak menimbulkan polusi udara dan polusi suara.
- Pemeliharaan dan pengaturannya mudah.
Di Indonesia, frekuensi listrik yang dihasilkan sistem pembangkit adalah 50 Hz. Maka putaran motor dipilih pada frekuensi 50 Hz. Putaran motor listrik
dengan frekuensi 50 Hz dapat dilihat pada tabel 5.2.
Tabel 5.2. Harga putaran dan kutubnya
Jumlah kutub Putaran rpm
2 4
6 8
10 12
3000 1500
1000
750 600
500
Sumber: Sularso, Pompa dan Kompressor hal. 50.
Pada pemilihan kali ini dipilih motor listrik dengan 2 buah kutub dan putaran 3000 rpm.
Akibat adanya faktor slip, maka putaran motor harus diambil 1 ÷2
o o
lebih kecil dari harga-harga dalam tabel 5.2 di atas. Dalam perencanaan ini diambil faktor slip sebesar 2
o o
, sehingga putaran motor sebenarnya adalah : n = 3000 – 2
o o
x 3000 = 2.940 rpm
Motor listrik dikopel langsung dengan pompa sehingga putaran pompa sama dengan putaran motor.
Universitas Sumatera Utara
5.9 Putaran Spesifik Dan Jenis Impeler
Jenis impeler pompa sentrifugal dapat ditentukan berdasarkan putaran spesifik pompa tersebut. Menurut Syamsir Y, M. Mesin mesin fluida 2001,
Putaran spesifik pompa sentrifugal dengan satu tingkat impeler dapat dihitung dengan persamaan berikut :
n
s
= 51,64
4 3
2 1
. Hp
Q n
5.4
Dimana : n = Putaran Pompa rpm
= 2.940 rpm Q = Kapasitas Pompa m
3
s = 0,00225856 m
3
s Hp = Head Pompa m
= 19 m Maka :
n
s
= 51,64 x
4 3
19 00225856
, 2940 x
n
s
= 792,83
Dari tabel 5.3, diketahui bahwa untuk putaran spesifik, n
s
= 792,83 maka jenis impeler yang sesuai adalah jenis radial flow.
Tabel 5.3 Klasifikasi impeler berdasarkan putaran spesifik
No. Jenis Impeler
n
s
1. 2.
3. 4.
Radial flow Francis
Aliran campur Aliran axial
n
s
1500 rpm 1500 – 5000 rpm
5000 – 10000 rpm n
s
10000 rpm Sumber: Syamsir Y,M. Mesin mesin fluida. Medan. 2001.
Universitas Sumatera Utara
5.10 Daya Motor Penggerak