larangan-larangan orang Suci Buku Siswa Agama Hindu SD Kelas 4 Kurikulum 2013

Agama Hindu Kelas 4 SD 19 Buku Panduan Guru Agama Hindu Buku Panduan Guru Agama Hindu Buku Panduan Guru Agama Hindu 19 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti

G. Upaya-upaya menghormati orang Suci

Sebagai pemeluk agama yang taat wajib kita menghargai dan menghormati orang suci, sehingga kita selalu mendapat tuntunan dan bimbingan beliau. Adapun cara kita menghormati orang suci, antara lain: 1. mengunjungi tempat-tempat tinggal orang suci, 2. berkata-kata sopan terhadap orang suci, 3. menaati nasihat-nasihat positif dari orang suci, 4. memberikan pelayanan yang baik kepada orang suci, dan 5. memberi dana punia atau sedekah kepada Pandita. Tugas Siswa Kerjakan tugas ini di rumah. Jelaskan secara singkat apa yang dimaksud dengan Tirta Yatra. Sebutkan tempat-tempat yang dapat dijadikan objek Tirta Yatra. Jawab: 20 Agama Hindu Kelas 4 SD Kelas IV SD Kelas IV SD Kelas IV SD 20 Kelas IV SD Sulinggih berasal dari kata Su dan Linggih. Su artinya utama, mulia atau baik dan Linggih artinya kedudukan atau tempat utama. Sulinggih adalah orang yang diberikan kedudukan utama dan mulia karena kesucian diri dan perilaku luhurnya, serta mampu membimbing umat mendekatkan diri ke hadapan Sang Hyang Widhi. Orang suci yang termasuk kelompok Eka Jati, seperti Pemangku Pinandita, Balian, Dalang, Dukun, dan Wasi di Jawa. Orang suci yang termasuk kelompok Dwi Jati, seperti Pandita, Pedanda, Bujangga, Maharsi, Bhagavan, Empu, Dukuh, dan Romo di Jawa. Seseorang dapat diangkat menjadi seorang sulinggih apabila telah memenuhi syarat seperti Sukla Brahmacari, pasangan suami istri yang sah, paham bahasa Kawi, Sansekerta, Indonesia, dan menguasai secara mendalam isi dari kitab suci Veda, sehat lahir batin serta yang lain. Orang suci memiliki tugas dan kewajiban, seperti melaksanakan Sūrya Sewana, memimpin upacara Yadnya, melakukan Tirta Yatra. Orang suci memiliki larangan yang harus ditaati, seperti tidak memperkosa, rakus atau tamak, tidak makan daging, tidak minum-minuman keras, dan tidak mengonsumsi narkoba. Orang suci selalu berupaya menjaga kesucian seperti selalu berpikir positif, rajin menuntut ilmu, jujur, setia, dan sabar. Upaya-upaya kita menghormati orang suci seperti berkunjung ke rumah orang suci, berkata sopan, menaati nasihatnya, dan memberi dana punia kepada Pandita. Rangkuman