33
BAB IV VARIASI BAHASA TENAGA MEDIS RANAH PUSKESMAS
DI KECAMATAN WINONG KABUPATEN PATI
Bab ini berisi paparan hasil penelitian dan pembahasan mengenai variasi pemakaian bahasa yang digunakan oleh tenaga medis di Kecamatan Winong
Kabupaten Pati yang terinci ke dalam beberapa subbab. Subbab-subbab tersebut antara lain: 1 bentuk variasi pemakaian bahasa tenaga medis ranah puskesmas di
Kecamatan Winong Kabupaten Pati dan 2 faktor-faktor yang melatarbelakangi variasi pemakaian bahasa tenaga medis ranah puskesmas di Kecamatan Winong
Kabupaten Pati.
4.1 Bentuk Variasi Pemakaian Bahasa Tenaga Medis Ranah Puskesmas di Kecamatan Winong Kabupaten Pati
Variasi bahasa atau ragam bahasa tenaga medis di puskesmas terdapat bermacam-macam bahasa. Bahasa yang berbeda tersebut dipengaruhi oleh tingkat
usia dan asal daerah penutur yang berbeda-beda. Bahasa Jawa yang lebih dominan digunakan di ranah puskesmas Kecamatan Winong Kabupaten Pati adalah bahasa
Jawa ragam krama. Selain ragam krama, ragam ngoko juga digunakan. Tentunya ragam ngoko yang digunakan adalah bahasa Jawa dialek Pati. Namun, dalam
komunikasi antara tenaga medis dengan pasien intensitas penggunaan bahasa ngoko tersebut sangat jarang.
Selain bahasa Jawa, bahasa Indonesia juga digunakan dalam komunikasi di ranah puskesmas, namun intensitasnya lebih jarang dibandingkan penggunaan
bahasa Jawa. Penggunaan bahasa-bahasa tersebut di ranah puskesmas mempunyai tujuan dan alasan-alasan tertentu. Digunakannya bahasa Jawa dan bahasa
Indonesia disebabkan karena kedua bahasa itu relatif dikuasai oleh tenaga medis dibandingkan dengan bahasa-bahasa yang lainnya. Bahasa Jawa dikuasai oleh
tenaga medis di Kabupaten Pati karena bahasa pertama mereka adalah bahasa Jawa dan menjadi bahasa yang digunakan dalam pergaulan sehari-hari. Dengan
demikian, tidak aneh jika bahasa Jawa dikuasai dengan baik oleh masyarakat pada
34
tingkat tutur ini. Bahasa Indonesia secara umum juga dikuasai oleh tenaga medis dalam interaksi di puskesmas Kecamatan Winong Kabupaten Pati karena bahasa
Indonesia adalah bahasa nasional. Bentuk variasi pemakaian bahasa yang digunakan oleh tenaga medis
dalam berinteraksi di puskesmas yaitu 1 tunggal bahasa, 2 alih kode, dan 3 campur kode. Tunggal bahasa yang dimaksud di sini yaitu dalam berinteraksi di
puskesmas, tenaga medis hanya menggunakan satu bahasa. Misalnya, bahasa Jawa atau bahasa Indonesia saja. Alih kode yang dimaksud di sini adalah dalam
situasi tertentu para tenaga medis beralih kode bahasa, misalnya dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia, maupun dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa, tergantung
pada situasi pembicaraan tersebut. Campur kode maksudnya adalah, dalam melakukan percakapan, tenaga medis menyelipkan unsur-unsur bahasa lain ketika
sedang memakai bahasa tertentu. Misalnya, ketika sedang menggunakan bahasa Jawa, tenaga medis menyelipkan unsur-unsur bahasa Indonesia ke dalam
tuturannya. Begitu pula sebaliknya, ketika sedang menggunakan bahasa Indonesia, tenaga medis menyelipkan unsur-unsur bahasa Jawa ke dalam
tuturannya.
4.1.1 Tunggal Bahasa
Variasi pemakaian bahasa yang terjadi pada peristiwa tutur dalam ranah puskesmas di Kecamatan Winong Kabupaten Pati dapat berwujud tunggal bahasa.
Wujud tunggal bahasa yang terjadi meliputi bahasa Jawa ragam ngoko lugu, ngoko alus, dan krama lugu dan bahasa Indonesia.
4.1.1.1 Bahasa Jawa
Variasi bahasa dalam bentuk tunggal bahasa yang berupa bahasa Jawa yang digunakan oleh tenaga medis dalam interaksi di puskesmas Kecamatan
Winong Kabupaten Pati ada tiga tingkatan. Tingkatan tersebut antara lain: ngoko lugu, ngoko alus, dan krama lugu. Penggunaan bahasa ngoko lugu disebabkan
karena antara penutur dan mitra tutur sudah saling kenal dan mempunyai hubungan yang akrab. Bahasa Jawa ngoko alus digunakan oleh peserta tutur yang
mempunyai hubungan akrab dan di antara mereka ada usaha untuk saling
35
menghormati. Bahasa Jawa ragam krama lugu merupakan salah satu bentuk ragam krama yang kadar kehalusannya rendah, namun lebih halus jika
dibandingkan dengan ragam ngoko alus. Penggunaan kosakata krama inggil dalam krama lugu bertujuan untuk menghormati lawan tutur.
a. Ngoko Lugu