NO NAMA
UMUR PENDIDIKAN
PEKERJAAN KETERANGAN
1 Wayan Sutama
39 SD
Buruh Kepala Keluarga
Alm. 2
Ni Komang Sriani
35 SD
Buruh Istri
3 Putu Surya
Widiantara 14
SMP Tidak Bekerja
Anak
4 Kadek Krisna
Wikandia 8
SD Tidak Bekerja
Anak
data dari daftar KK RTM - Kantor Desa Rendang
Dalam keluarga ini tinggalah sebuah keluarga kecil yang yang beranggotakan dua orang tua Mertua, Ni Komang Sriani dan kedua putranya. Ibu Ni Komang Sriani yang lahir pada
tahun 1981 adalah seorang ibu atau orang tua yang termasuk keluarga kurang sejahtera di Desa Rendang Banjar Bangbang. Setelah 3 tahun ditinggalkan suaminya karena sakit kangker tulang
sumsum, Ibu Ni Komang Sriami menjadi orang tua tunggal bagi kedua anaknya, dari perkawinannya Ni Komang Sriani memperoleh keturunan dua anak laki-laki. Adapun anak
beliau adalah Putu Surya Widiantara yang berusia 14 Tahun dan bersekolah di SMP 1 Rendang pada kelas 3 SMP serta Kadek Krisna Wikandia yang berusia 8 Tahun dan bersekolah di SD N 4
Rendang pada kelas 2 SD. Dalam perjalanan menuju kediaman Ni Komang Sriani dapat melalui jalan aspal, namun
semakin jauh untuk mencapai rumah beliau harus melawati jalanan yang berbatu dan berlumpur apabila hujan turun. Sepanjang jalan menuju rumah ibu Ni Komang Sriani terdapat perkebunan
salak dan tidak dilengkapi dengan lampu penerangan jalan. Rumah tempat tinggal ibu Ni Komang Sriani bukan milik pribadi tetapi disamping lokasi rumah yang saat ini dihuninya ibu Ni
Komang Sriani sudah memiliki tanah seluas 2 are. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Ibu Ni Komang Sriani bekerja sebagai buruh,
pekerjaan sampingan beliau adalah menjual jajanan di sekolah-sekolah yang ada di Desa Rendang seperti jajanan Lumpia dan Kripik singkong. Selain itu Ni Komang Sriani juga bekerja
sebagai buruh bangunan dan berkebun. Ladang yang ia kelola hanya sedikit dan tidak bisa
digunakan sebagai sumber mata pencaharian. Ladang tersebut digarapnya hanya sebatas untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Di ladang tersebut hanya terdapat tanaman singkong dan
salak.
1.2. Ekonomi Keluarga Dampingan
Penghasilan dari keluarga ibu Ni Komang Sriani yang bekerja sebagai buruh bangunan didapatkan dari penjualan lumpia, kripik singkong dan kumpulan dari parutan kayu bekas.
Keluarga ini belum memiliki bangunan yang ia miliki secara pribadi dilatarkan keadaan ekonomi keluarga yang menyebabkan belum bisa mendirikan bangunan sendiri. Keluarga ini juga tidak
memiliki sawah dan ladang pribadi sebagaimana yang banyak dimiliki oleh mayoritas masyarakat Desa Rendang. Penghasilan yang didapatkan oleh keluarga ini terbilang kurang
mencukupi kebutuhan sehari-hari.
1.2.1. Pendapatan Keluarga
Pendapatan keluarga Ibu Ni Komang Sriani dapat dikatakan tidak menentu, tergantung kondisi, apabila musim liburan sekolah, Ibu Ni Komang Sriani tidak dapat
menjual jajanan lumpianya ke sekolah-sekolah yang ada di Desa Rendang. Sebagai buruh dan menjual lumpia sebagai pekerjaan sampingannya, Ibu Ni Komang Sriani
yang berperan sebagai kepala keluarga yang ia ambil selepas ditinggal oleh suaminya memperoleh penghasilan Rp.1.000.000- per bulannya. Dengan penghasilannya yang dapat
dikatakan minim ia berusaha untuk menghidupi keluarganya. Begitu pula ketika ada keperluan yang bersifat insidental, seperti biaya berobat saat
sakit maupun saat ada keperluan untuk upacara keagamaan dan undangan, Ibu Ni Komang Sriani harus meminjam uang terlebih daluhu di tetangga sekitar. Hal ini menyebabkan Ibu
Ni Komang Sriani merasa kesulitan untuk menyisihkan sebagian pendapatannya untuk ditabung karena uang yang ia dapatkan hanya untuk memenuhi keperluan sehari-hari dan
membayar hutang di bank.
1.2.2. Pengeluaran Keluarga
Sebagai tolak ukur kesejahteraan sebuah keluarga, umumnya digunakan perbandingan antara pemasukan dan pengeluaran keluarga tersebut. Berikut hasil wawancara
dengan Ibu Ni Komang Sriani mengenai biaya – biaya yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan hidup.
1.2.2.1.Kebutuhan Sehari-hari
Dalam hal pemenuhan kebutuhan makan, Ibu Ni Komang Sriani dapat menghabiskan hingga Rp. 1.500.000,- sebulan, dengan asumsi pengeluaran dalam satu
hari berkisar antara Rp.40.000,- hingga Rp.50.000 ,-. Belum terhitung biaya listirk dan air, serta pengeluaran insidental lainnya.
1.2.2.2.Pendidikan
Dari sisi pendidikann Ibu Ni Komang Sriani menanggung dua anaknya yang masih bersekolah di Desa Rendang, semenjak almarhum suami beliau sakit dan telah
tiada maka saat itu untuk urusan biaya sekolah untuk kedua anaknya ditanggung sendiri oleh Ibu Ni Komang Sriani tetapi untuk biaya sekolah masih dapat dibantu oleh
pemerintah dengan bantuan dana BOS Bantuan Operasional Sekolah . Terlepas dari dana BOS yang diperoleh Ibu Ni Komang Sriani juga perlu mengeluarkan biaya untuk
sekolah anaknya sekitar Rp.150.000,-perenam bulan.
1.2.2.3.Kesehatan
Untuk urusan kesehatan, Ibu Ni Komang Sriani sudah terdaftar sebagai penerima JKBM tetapi Ibu Ni Komang Sriani belum memiliki kartu Jaminan Kesehatan lantaran
kartu kesehatan belum didapatinya. Hanya saja terkadang Ibu Ni Komang Sriani mengeluhkan sakit pada bagian tertentu, sehingga memerlukan sejumlah biaya untuk
memeriksakan kondisi kesehatan beliau ke Rumah Sakit sehingga membutuhkan sejumlah pengeluaran yang cukup besar.
1.2.2.4.Sosial dan Kerohanian
Sebagai seorang Hindu Bali, Ibu Ni Komang Sriani tentunya memiliki pengeluaran di bidang sosial dan kerohanian. Namun, beliau tidak menganggarkan jumlah
dana, hanya saja ketika Piodalan maupun undangan upacara Manusa Yadnya, memerlukan sejumlah dana untuk iuran maupun untuk membeli kelengkapan seperti kopi, gula dan
kain. Kisaran pengeluaran di bidang ini antara Rp. 100.000,- hingga Rp. 200.000,-.