2
Sasaran PPK adalah Rumah Tangga Miskin RTM atau keluarga yang tergolong ke dalam keluarga pra-sejahtera Pra-KS atau keluarga yang mengalami
ketertingalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya. Dalam program ini setiap mahasiswa wajib mendampingi satu keluarga yang
tergolong rumah tangga miskin atau keluarga pra-sejahtera Buku Pedoman KKN PPM UNUD, 2013:62
Secara administratif, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung memiliki 7 banjar, yaitu Banjar Patus, Banjar Tengah, Banjar Bandung, Banjar
Nyamping, Banjar Kebon, Banjar Babung, Banjar Buayang. Pelaksanaan Program Keluarga Dampingan dilaksanakan di ke 7 banjar, tercatat
di Desa Gunaksa sendiri terdapat +- 300 KK Kepala Kelurga yang dikategorikan miskinkurang mampupra-sejahtera. Oleh karena itu kegiatan ini dilaksanakan di 7
banjar. Salah satu KK kurang mampuRumah Tangga Miskin RTM di Banjar Tengah adalah I Nyoman Sudarta.
I Nyoman Sudarta adalah seorang laki-laki yang lahir di Gunaksa 32 tahun silam. Nyoman Sudarta menikah dengan seorang perempuan yang berasal dari desa yang
sama Gunaksa yaitu Ni Nengah Sukerni. Untuk lebih lanjut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Identitas Keluarga Dampingan:
Nama Status
Umur Tahun
Pendidikan Pekerjaan
Keterangan
I Nyoman Sudarta
Kepala Keluarga
32 Tamat
SDSederajat Buruh
TaniPerkebunan Masih Hidup
Ni Nengah Sukerni Istri
27 SLTASederajat
Ibu Rumah Tangga Masih Hidup
Ni Wayan
Soma Setyawati
Anak 4
- -
Masih Hidup
Ni Nyoman Setyarani Anak 3 Bulan
- -
Masih Hidup
I Nengah Kedep
Orang Tua 63
Tamat SDSederajat
Buruh TaniPerkebunan
Masih Hidup
Ni Wayan Keneng Orang Tua
63 Tamat
SDSederajat Pedagang
Masih Hidup
3
KARTU KELUARGA KK DAMPINGAN
I Nyoman Sudarta memiliki seorang istri yang bernama Ni Nengah Sukerni dan dua orang anak perempuan bernama Ni Wayan Soma Setyawati dan Ni Nyoman
Setyarani. Kedua anak Bapak Nyoman Sudarta masih tergolong balita sehingga biaya yang dikeluarkan kedepannya masih cukup banyak terutama dalam hal biaya
pendidikan. Bapak Nyoman Sudarta masih tinggal bersama kedua orang tuanya yakni I Nengah Kedep dan Ni Wayan Keneng, kedua orang tua Bapak Sudarta masih
bekerja walapun hasil yang didapatkan tidak seberapa. Bapak Sudarta masih tinggal dirumah yang cukup memprihatinkan terlihat dari
dapurnya yang masih dalam kondisi berantakan dan keadaan rumah yang masih sangat kurang dari kebersihan, luas area rumah +- 2,4 are dan tanah tersebut
bukanlah tanah pribadi melainkan tanah nyakap dari desa. Pekerjaan Pak Sudarta hanyalah seorang buruh serabutan yang membuat kesehariannya tidak menentu,
hanya ketika ada warga yang memiliki bantuan seorang buruh bangunan atau perkebunan saja barulah Pak Sudarta mendapat penghasilan. Karena pekerjaan yang
tergolong serabutan membuat penghasilan yang didapatkan tidak menentu setiap harinya.
4
KONDISI DAPUR KK DAMPINGAN
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga
Bapak Sudarta bekerja sebagai buruh serabutan yang memiliki penghasilan tidak tetap. Jadi Pak Sudarta akan bekerja ketika ada warga yang memerlukan
tenaganya, upah yang biasa didapat Pak Sudarta perharinya sebagai buruh sebesar Rp 50.000,00. Namun penghasilan ini tidak diperolehnya setiap hari. Selain Pak
Sudarta di dalam keluarga tersebut masih ada istri dan kedua orang tuanya. Istri Pak Sudarta yaitu Ibu Sukerni terkadang membantu untuk menambah penghasilan
didalam keluarga dengan membuat ceper canang yang akan dijual ke pasar, pekerjaan ini biasa dilakukan bersama mertuanya yaitu Ibu Keneng. Namun semenjak
Ibu Sukerni melahirkan anak keduanya hanya Ibu Keneng yang bekerja membuat ceper dengan penghasilan per hari yang diperoleh +- Rp 25.000,00. Pak Nengah
Kedep sebagai orang tua Pak Sudarta juga masih membantu penghasilan keluarga ini dengan bekerja sebagai buruh tani, namun penghasilannya juga tidak menentu hanya
di beberapa bulan yang termasuk musim panen saja Pak Kedep mendapatkan penghasilan sebesar Rp 1.000.000,00 per bulan namun dalam setahun penghasilan ini
hanya di dapat selama 3 bulan. Dan apabila terjadi gagal panen maka Pak Kedep tidak mendapatkan apapun dari pekerjaannya, sebaliknya yang di dapat adalah
kerugian dari biaya yang harus dikeluarkan saat bertani seperti biaya bibit dan pupuk.
Keluarga bapak Sudarta tergolong sulit karena harus membiayai kebutuhan anak yang masih balita serta persiapan biaya pendidikan kedua anaknya dimasa
depan. Terutama kebutuhan anak bungsu Pak Sudarta yang baru berusia 3 bulan
5
seperti susu, dan biaya pengeluaran tidak terduga. Maka dari itu keluarga Pak Sudarta harus berusaha mengumpulkan uang saat ini untuk dapat memenuhi kebutuhan
mereka di masa depan.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga 1.2.2.1 Kebutuhan Sehari-hari
Untuk keperluan makan sehari-hari, keluarga Bapak Nyoman Sudarta menghabiskan uang sebesar ± Rp 25.000,00 per hari yang digunakan untuk membeli
makan keluarga. Selain itu untuk kebutuhan rumah tangga misalnya keperluan memasak dan lainnya, keluarga Bapak Nyoman Sudarta menghabiskan biaya sekitar
Rp 800.000,00 tiap bulan. Ditambah lagi untuk keperluan membayar listrik, Bapak Nyoman Sudarta harus mengeluarkan uang sebesar Rp 50.000,00 tiap bulannya dan
keperluan air yang masih harus beli sebesar Rp 30.000, 00 per-hari. Total kebutuhan sehari-hari yang harus dikeluarkan oleh Bapak Nyoman Sudarta yaitu kira-kira
sebesar Rp 880.000 perbulannya. Jumlah ini juga belum pasti karena dengan kebutuhan keluarga Bapak Nyoman Sudarta, mengingat adanya pengeluaran tidak
tentu untuk upacara agama misalnya seperti banten atau canang saat odalan dan keperluan mendadak seperti iuran sosial.
1.2.2.2 Pendidikan
Keluarga Bapak Nyoman Sudarta saat ini belum memiliki pengeluaran biaya pendidikan untuk menyekolahkan anaknya. Namun tahun depan anak pertamanya
akan mulai sekolah di TK.
1.2.2.3 Kesehatan
Keluarga Bapak Nyoman Sudarta sudah memiliki JKBM Jaminan Kesehatan Bali Mandara untuk keperluan berobat ke puskesmas. Sehingga ketika sakit, anggota
keluarga yang dibawa ke puskesmas untuk berobat tidak dikenai biaya atau berobat
gratis.
6
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu keluarga Bapak Nyoman Sudarta, dilakukan beberapa kali kunjungan ke kediaman
keluarga dampingan. Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan dengan keluarga
Bapak Nyoman Sudarta mengenai program KKN terutama program KK dampingan, masalah kesehatan yang dialami, masalah perekonomian, serta mengamati suasana
tempat tinggal Bapak Nyoman Sudarta.
2.1 Permasalahan Keluarga
Dalam waktu satu bulan pendampingan, telah dilakukan 18 kali pertemuan dengan Bapak Nyoman Sudarta. Dalam jangka waktu tersebut telah diidentifikasikan
beberapa permasalahan yang dikeluhkan oleh keluarga Bapak Nyoman Sudarta. Beberapa masalah yang dihadapi oleh keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara
dan pengamatan penulis adalah sebagai berikut.
2.1.1 Masalah Ekonomi
Perekonomian keluarga bapak Nyoman Sudarta saat ini masih tergolong cukup atau dengan kata lain dapat memenuhi kebutuhannya saat ini. Dengan 2 anak yang
dimiliki bapak Nyoman Sudarta dan jarak kelahirannya yang cukup dekat yakni 4 tahun akan menyebabkan kebutuhan perekonomian yang tinggi disaat anak-anaknya
memasuki dunia sekolah atau mencari pendidikan. Dengan pekerjaan bapak Nyoman Sudarta yang hanya sebagai buruh serabutan akan sedikit sulit untuk memperoleh
kebutuhan dana pendidikan nantinya. Dan ditambah pekerjaan Ibu Sukerni yang hanya sebagai Ibu rumah tangga dan terkadang hanya dapat membantu mertuanya
membuat ceper untuk dijual di pasar yang dapat sedikit memberikan tambahan penghasilan bagi keluarga.
2.1.2 Masalah Kurangnya Keterampilan yang Dimiliki
Istri bapak Nyoman Sudarta yang hanya sebagai ibu rumah tangga dan juga memiliki pengalaman bekerja sebagai pembantu rumah tangga, namun saat ini hanya
dapat membantu mertuanya berdagang di pasar yang sedikit memberikan tambahan penghasilan bagi keluarga. Namun semenjak melahirkan anak ke 2 nya ibu Sukerni
tidak begitu aktif lagi membantu mertuanya karena kesibukan mengasuh anak. Orang tua Bapak Nyoman Sudarta yaitu I Nengah Kedep hanyalah seorang petani yang
hanya mendapat penghasilan jika musim panen tiba dan memiliki resiko gagal panen, dan Ni Wayan Keneng berprofesi sebagai pedagang canang dan sudah berusia lanjut
hanya bisa membantu sedikit dari permasalahan ekonomi keluarga.
7
2.1.3 Masalah Administrasi Keluarga
Dari hasil perbincangan yang saya lakukan dengan bapak Nyoman Sudarta ternyata surat kelengkapan administrasi keluarga belum di proses, sehingga untuk
data penambahan anggota keluarga yaitu anak yang baru saja lahir serta akte lahir belum ada. Hal ini disebabkan oleh kesibukan kedua orang tua sehingga belum
sempat untuk mengurus administrasi ini
2.1.4 Masalah Kesehatan dan Kebersihan
Masalah kesehatan dan kebersihan dalam keluarga Bapak Nyoman Sudarta adalah memiliki dapur yang agak kurang terawat. Hal tersebut dikarenakan keadaan
dapur yang masih tradisional dan masih menggunakan kayu bakar dan arang untuk memasak. Selain itu juga , keluarga bapak Nyoman Sudarta juga masih belum
memahami betul mengenai PHBS Pola Hidup Bersih dan Sehat. Hal tersebut mengakibatkan kebersihan keluarga dan rumah kurang terjaga. Keadaan rumah
Bapak Nyoman Sudarta sepenglihatan saya juga agak kotor dan berdebu. Bapak Nyoman Sudarta juga memelihara beberapa ayam namun pemeliharaannya masih
dibiarkan berkeliaran bebas di pekarangan rumah sehingga tidak jarang kotoran ayam tersebut berserakan di sembarang tempat termasuk di dalam rumah. Keadaan
kesehatan keluarga Bapak Nyoman Sudarta tidak ada yang memiliki penyakit yang khusus maupun kronis namun lingkungan rumah bapak Sudarta yang dikelilingi
pepohonan dan lembab membuat banyak populasi nyamuk disekitar rumah cukup banyak dan berbahaya bagi kesehatan, terutama ancaman penyakit DBD. Hal ini
disebabkan pula karena kebersihan yang kurang dan pemahaman keluarga tentang penyakit DBD masih kurang.
2.2 Masalah Prioritas
Berdasarkan pendampingan keluarga yang telah dijalankan, masalah prioritas keluarga Bapak Nyoman Sudarta adalah masalah ekonomi. Ini terjadi akibat
kurangnya keterampilan yang dimiliki Ibu Sukerni. Tentu saja latar belakang pendidikan menjadi salah satu faktor penyebab dari minimnya keterampilan yang
dimiliki oleh keluarga ini. Karena dengan jarak kelahiran anak yang begitu dekat akan membuat kebutuhan ekonomi yang tinggi disaat anak-anak mereka menginjak
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
8
BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program Setelah menjelaskan berbagai masalah-masalah yang sudah diidentifikasi,