Pembuatan Gelatin Tinjauan Pustaka 1. Kolagen

commit to user Tabel 2.3. Perbandingan Karakteristik Gelatin Hasil Penelitian Sebelumnya dengan Gelatin Komersial SNI dan Gelatin Standar Parameter Gelatin tulang ikan kakap merah 1 Gelatin tulang ikan kakap merah 2 Gelatin komersial Standar Analisis proksimat Kadar protein Kadar abu Kadar air Kadar lemak 81,60 2,13 9,15 0,27 86,61 0,88 6,73 0,16 79,40 1,51 10,95 0,15 - Max 3,25 3 Max 16 3 - Sifat fisik Viskositas cPs Kekuatan gel g Bloom pH 7,46 122,50 4,43 6,73 126,61 5,05 5,75 128,15 7,11 2-7,5 3 75-300 3 3,8-6,0 3 Kandungan logam berat ppm Timbal Pb Air raksa Hg Arsen As 0,03 0,001 0,0003 nd nd 0,0012 0,03 0,001 0,001 Max 50 - 2 3 Kandungan microbiologi Angka lempeng total ALT Escherichia coli Salmonella sp. 5,80 x 10 4 Negatif Negatif 2,50 x 10 3 Negatif Negatif 8,40 x 10 4 Negatif Negatif ≤ 10 4 ≤ 10 5 - Keterangan : 1 Konsentrasi HCl 2, 2 Hadi, 2005, 3 SNI 06-3735, 1995, - tidak ada standar, nd tidak terdeteksi. Sumber : Kusumawati, dkk, 2008

II.1.4. Pembuatan Gelatin

Pada prinsipnya proses pembuatan gelatin dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu proses asam dan proses basa.Perbedaan kedua proses ini terletak pada proses perendamannya.Berdasarkan kekuatan ikatan kovalen silang protein dan jenis bahan yang diekstrak, maka penerapan jenis asam maupun basa organik dan metode ekstraksi lainnya seperti lama hidrolisis, pH dan suhu akan berbeda-beda.Proses produksi utama gelatin dibagi dalam tiga tahap : 1. Tahap persiapan bahan baku antara lain penghilangan komponen non kolagen dari bahan baku. 11 commit to user 2. Tahap konversi kolagen menjadi gelatin. 3. Tahap pemurnian gelatin dengan penyaringan dan pengeringan Hinterwaldner, 1977. Pada tahap persiapan dilakukan pencucian pada kulit dan tulang.Kulit atautulang dibersihkan dari sisa-sisa daging, sisik dan lapisan luar yang mengandungdeposit-deposit lemak yang tinggi.Untuk memudahkan pembersihan maka sebelumnya dilakukan pemanasan pada air mendidih selama 1 –2 menit.Proses penghilangan lemak dari jaringan tulang yang biasa disebut degreasingdilakukan pada suhu antara titik cair lemak dan suhu koagulasi albumin tulang yaitu antara 32 –80 o C sehingga dihasilkan kelarutan lemak yang optimum Ward dan Courts, 1977. Pada tulang, sebelum dilakukan pengembungan terlebih dahulu dilakukanproses demineralisasi yang bertujuan untuk menghilangkan garam kalsium dan garam lainnya dalam tulang, sehingga diperoleh tulang yang sudah lumer disebut ossein Utama, 1997. Menurut Wiyono 1992, asam yang biasa digunakan dalam proses demineralisasi adalah asam klorida HCl dengan konsentrasi 4 –7 .Sedangkan menurut Hinterwaldner 1977, proses demineralisasi ini sebaiknya dilakukan dalam wadah tahan asam selama beberapa hari sampai dua minggu. Selanjutnya pada kulit dan ossein dilakukan tahap pengembungan swelling yang bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoran dan mengkonversi kolagen menjadi gelatin.Pada tahap ini perendaman dapat dilakukan dengan larutan asam organik seperti asam asetat, sitrat, fumarat, askorbat, malat, suksinat, tartarat dan asam lainnya yang aman dan tidak menusuk hidung.Sedangkan asam anorganik yang biasa digunakan adalah asam hidroklorat, fosfat, dan sulfat.Jenis pelarut alkali yang umum digunakan adalah sodium karbonat, sodium hidroksida, potassium karbonat dan potassium hidroksida Ward dan Courts, 1977. Menurut Ward dan Courts 1977 asam mampu mengubah serat kolagen triple heliks menjadi rantai tunggal, sedangkan larutan perendam basa hanya mampu menghasilkan rantai ganda. Hal ini menyebabkan pada 12 commit to user waktu yang sama jumlah kolagen yang dihidrolisis oleh larutan asam lebih banyak daripada larutan basa.Karena itu perendaman dalam larutan basa membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menghidrolisis kolagen. Menurut Utama 1997,tahapan ini harus dilakukan dengan tepat waktu dan konsentrasinya jika tidak tepat akan terjadi kelarutan kolagen dalam pelarut yang menyebabkan penurunan rendemen gelatin yang dihasilkan. Hasil penelitian Utama 1997 dalam pembuatan gelatin dari kulit ikan cucut menunjukkan bahwa pada tahap pengembungan kulit lama perendaman yang terbaik adalah 24 jam dengan konsentrasi asam asetat 4. Sedangkan Apriyanto 1989, dalam pembuatan gelatin dari tulang domba menggunakan larutan HCl 5 dengan waktu perndaman 1 –2 hari. Tahapan selanjutnya, kulit dan ossein diekstraksi dengan air yang dipanaskan.Ekstraksi bertujuan untuk mengkonversi kolagen menjadi gelatin. Suhu minimum dalam proses ekstraksi adalah 40 –50 o C hingga suhu 100 o C. Ekstraksi kolagen tulang dilakukan dalam suasana asam pada pH 4 – 5 karena umumnya pH tersebut merupakan titik isoelektrik dari komponen-komponen protein non kolagen, sehingga mudah terkoagulasi dan dihilangkan Hinterwaldner, 1997.Apabila pH lebih rendah perlu penanganan cepat untuk mencegah denaturasi lanjutan Utama, 1997. Larutan gelatin hasil ekstraksi kemudian dipekatkan terlebih dahulu sebelum dilakukan pengeringan. Pemekatan dilakukan untuk meningkatkan total solid larutan gelatin sehingga mempercepat proses pengeringan.Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan evaporator vakum, selanjutnya dikeringkan dalam oven pada suhu 40 – 50 o C atau 60 – 70 o C. Pengecilan ukuran dilakukan untuk lebih memperluas permukaan bahan sehingga proses dapat berlangsung lebih cepat dan sempurna.Dengan demikian gelatin yang dihasilkan lebih reaktif dan lebih mudah digunakan Utama, 1997.

II.1.5. Aplikasi Gelatin