Sarana Pendidikan Jasmani Prasarana Pendidikan Jasmani

16 3 Mempersulit gerakan. Gerakan tanpa alat akan lebih mudah jika dibanding dengan alat 4 Memacu siswa untuk bergerak. Misalkan lempar lembing siswa akan lebih tertarik dengan alat lembing disbanding dengan gerakan bayangan 5 Kelangsungan aktiffitas, karena jika tidak ada maka tidak jalan 6 Menjadikan siswa tidak takut melakukan gerakan atau aktivitas. Misalkan busa untuk melakukan salto

d. Manfaat Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani

Dalam upaya menjalankan suatu pendidikan jasmani yang maksimal diperlukan sarana dan prasarana yang harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin oleh guru untuk mengajarkan dan siswa sebagai media pembelajaran. Menurut Agus S. Suryobroto 2004:5, manfaat sarana dan dalam pembelajaran pendidikan jasmani adalah untuk: 1 Dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan siswa, karena siswa bersikap, berpikir, dan bergerak. Dengan kata lain dapat memotifasi siswa. 2 Gerakan dapat lebih mudah atau lebih sulit. Misalkan peti lompat mempermudah guling lenting, dan gerakan awal tanpa alat lebih mudah disbanding dengan menggunakan alat. 3 Dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan. Misal seberapa tinggi siswa dapat melakukan lompat tinggi. 4 Mnarik perhatian siswa. Siswa akan lebih tertarik menggunakan alat yang dihias. Misalkan lembing yang diberi ekor akan menghasilkan lemparan yang lebih menarik.

3. Identifikasi Kebutuhan Sarana dan Prasarana dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah

Pendidikan jasmani dijalankan di setiap tingkatan lembaga pendidikan dengan jenis sarana dan prasarana yang beragam. Agus S. Suryobroto 2004:22 menyatakan terdapat beberapa kebutuhan dalam 17 pembelajaran pendidikan jasmani dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi, antara lain yaitu:

a. Permainan

1 sepakbola 2 bola voli 3 bola basket 4 bola tangan 5 sepak takraw 6 bola keranjang 7 kasti 8 rounders 9 kipers 10 slagball 11 softball 12 softball 13 bulutangkis 14 tenis meja 15 tenis lapangan

b. Atletik

1 jalan 2 lari 3 lompat 4 lempar

c. Senam

1 senam dasar 2 senam ketangkasan 3 senam irama 4 senam aerobik

d. Beladiri

1 pencak silat 2 tae kwon do 3 karate 4 judo

e. Renang

1 gaya bebas 2 gaya dada 3 gaya punggung 4 gaya kupu-kupu f . Olahraga di Alam Terbuka 1 Hiking Travelling berjalan jauh 2 Mountainering pendakian gunung 3 Berkemah 4 Cross country lintas alam 18 Dalam pembelajaran pendidikan jasmani, para guru pendidikan jasmani supaya dapat menyesuaikan sendiri, misalnya sarana dan prasarana untuk siswa SD dan SMP dapat dimodifikasi, sedang untuk siswa SMA ada yang dimodifikasi dan yang menggunakan ukuran standar. Untuk di SMA yang bisa menggunakan lapangan standar misalnya lapangan bolabasket, bulutangkis, bola tangan, bola voli, sepakbola. 4. Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani SMAMA Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 24 tahun 2007 Untuk menjamin terwujudnya hal tersebut diperlukan adanya sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana yang memadai tersebut harus memenuhi ketentuan minimum yang ditetapkan dalam standar sarana dan prasarana. Sesuai ketentuan tantang standar sarana dan prasarana sebagai tempat bermain dan olahraga di Sekolah Menengah Atas SMA berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 24 tahun 2007, tentang : Standar Sarana dan Prasarana Sekolah dasar dan Menengah SDMI,SMPMTS,SMAMA. Dalam Bab IV no 18 tentang standar Sarana dan Prasarana SMAMA disebutkan sebagai berikut : a. Tempat bermainberolahraga berfungsi sebagai area bermain, berolahraga. pendidikan jasmani, upacara, dan kegiatan ekstrakurikuler. b. Rasio minimum luas tempat bermainberolahraga adalah 3 m 2 siswa. Jika ba-nyak siswa kurang dari 334 orang, luas minimum tempat bermainberolahraga adalah 1000 m 2 . c. Di dalam luasan tersebut terdapat tempat berolahraga berukuran minimum 30 m x 20 m yang memiliki permukaan