kasus 1 pak sopyan R N D membuat sediaan

LEMBARAN KERJA MAHASISWA
MATA KULIAH FARMASI INDUSTRI
PROGRAM PENDIDIKAN APOTEKER
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
Dosen : Syofyan, S.S.i, M.Farm, Apt
Pokok Bahasan : R & D

IDENTITAS MAHASISWA DAN TUGAS
Nama
ERSA YULIZA
No Urut Absen
11
Kelompok
A
Pertemuan Ke
1
Hari/Tanggal
14 OKTOBER 2014
Topik
A


KASUS

PT Andalas Farma, Tbk merencanakan memproduksi obat
generik bermerek dengan zat aktif sildenafil. Menurut studi yang
dilakukan oleh bagian R&D, paten dari sildenafil ini dikeluarkan
oleh PT Pfizer dengan merek Viagra. Viagra ini baru saja habis
masa patennya, sehingga dapat diproduksi menjadi obat generik.
Saudara sebagai formulator di PT Andalas farma, Tbk ditugaskan
oleh manager R&D untuk melakukan perencanaan terhadap
produk baru ini.
Jelaskan langkah yang akan Saudara lakukan sebagai
formulator sehingga dapat diperoleh formula skala lab yang
memenuhi persyaratan.
B
KEY WORDS / TERMINOLOGI FARMASI
a. Viagra®
Obat perangsang untuk pria berbentuk tablet berfungsi
untuk membuat ereksi pada penis tahan lama, ereksinya
kuat, mengatasi ejakulasi dini dan mengatasi impotent.

b. Sildenafil (Viagra®)

Sildenafil sitrat bentuk garam dari sildenafil dan merupakan
bahan aktif dari Viagra®yang digunakan sebagai terapi
disfungsi ereksi (impotensi).
c. Research and development
R&D adalah bagian inti dari industry farmasi yang tugasnya
mengembangkan produk yang telah ada baik perbaikan
bentuk sediaan, perbaikan kemasan maupun perbaikan
formula. Selain itu juga memformulasi produk baru,
koordinasi dengan QC untuk pengembangan proses analisis
dan produksi, mencari produk baru bersama bagian
pemasaran, mengawasi proses pelaksanaan skala produksi,
registrasi, dan dokumentasi.

C





RUMUSAN KASUS
Pokok permasalahan dari kasus:
langkah yang dilakukan formulator sehingga dapat
diperoleh formula skala lab yang memenuhi
persyaratan.
Langkah yang dilakukan terhadap permasalahan:
1) R&D bidang formulasi bertugas untuk membuat dan
mengembangkan formula, bertanggung jawab terhadap
mutu
rancangan,
melakukan
penelitian
untuk
mendapatkan formula baru berdasarkan permintaan
dari bagian pemasaran.

2) untuk merancang formula baru baik generik bermerk
ataupun obat paten ada beberapa tahap yang harus
dilalui yaitu :
a. Mengisi formulir rancangan produk baru

b. Meneliti sifat fisik dan kimia bahan baku obat target dan
melakukan penelitian pada produk sejenis.


Alasan pemilihan sediaan:

Bentuk sediaan sildenafil/ Viagra® dari industry Pfizer
merupakan sediaan tablet salut karena sildenafil sitrat memiliki
rasa yang sangat pahit. Dimana kita ketahui pada dasarnya
system kerja tablet salut sama saja seperti tablet oral
konvensional. Ada beberapa kekurangan yang bisa ditemui jika
menggunakan tablet oral konvensional seperti memiliki efek
yang cukup lama karena melalui first pass metabolism dan sulit

digunakan pada pasien yang sulit menelan obat. Dari study-study
sebelumnya, sildenafil dinyatakan sangat stabil dalam bentuk
padatnya. Bahkan stabil pada suhu 90 0 pada keadaan inert.
Terjadinya degradasi hanya pada kondisi oksidasi dan cahaya
yang kuat. Maka perancangan formula sildenafil tetap dalam
bentuk tablet.

Dan setelah dilakukan analisa sediaan di pasaran dan
melihat kebutuhan konsumen maka sediaan yg dipilih untuk
dibuat adalah jenis Mouth dissolving tablet (MDT)/fast
dispersing tablet FDT/orodisperse. MDT merupan sebuah
teknologi inovati tabket yang mana bentuk sediaan yang
mengandung komposisi aktif farmasetik dapat hancur
dengan cepat, biasanya dalam hitungan detik tanpa
memerlukan adanya air, dan tidak menyusahkan pasien.


Mulai dilakukannya tahap preformulasi.
R&D bidang standarisasi yang merupakan bagian R&D
yang bertugas melakukan analisis dan evaluasi terhadap
produk mulai dari pembelian bahan baku sampai produk
jadi. Tujuannya adalah untuk menentukan kualitas produk
yang dihasilkan. Analisis & evaluasi yang dilakukan
meliputi:bahan baku, bahan pengemas, validasi metode
analisis, stabilitas. Bagian standarisasi bahan baku
bertugas mengelola sampel bahan baku, memeriksa
kesesuaian

sampel
dengan
spesifikasi,
meloloskan/menolak penggunaan sampel bahan baku, dan
membuat spesifikasi bahan baku yang dapat digunakan
dalam formulasi. Seperti melakukan tinjauan pustaka
terhadap sildenafil sitrat :
Monografi
Nama Dagang : Viagra® sildenafil sitrat mrupakan bahan
aktif pertama yang digunakan sebagai terapi gangguan
ereksi peroral.
Nama Umum
Nama Kimia

:

Rumus Molekul
BM
:


Sildenafil sitrat
:-[[3-(6,7-dihydro-1-methyl-7-oxo-3
propyl-1
H-pyrazolo[4,3d]pyrimidin-5-yl)-4ethoxyphenyl]sulfonyl]-4thylpiperazine citrate
:
C22H30N6O4S,C6H8O7
666,7

Rumus Bangun

:

Pemerian
:
sildenafil sitrat berupa serbuk
klristalin berwarna putih sampai keputihan.
Kelarutan
:
3,5 mg/ml dalam air.
Bentuk sediaan

:
sildafil sitrat diformulasi sebagai
tablet salut film.
Talkum
Pemerian
Kelarutan



: serbuk putih atau putih keabu-abuan, tidak berasa
dan tidak berbau, mengkilat, terasa seperti manis,
lengket dikulit, bebas dari pasir.
: tidak larut air, pelarut organic, asam lemah dan
basa lemah.

Formulasi skala laboratorium, dimana
formula dengan berbagai komposisi.
Dilihat dari komposisi Viagra, yaitu :

mulai


disusun

Tiap Tablet Mengandung:
Tiap tablet mengandung :
Sildenafil sitrat
50 mg
Strach 1500
14 mg
Avicel PH101
130 mg
Mg. Stearat
4 mg
Talk
2 mg
Dengan:
Formula Standar salut selaput :
Bahan baku

Jumlah


Opadry AMB

20 g

Purified water

50 mL

Maka dibuat komposisi yang berbeda untuk sediaan MDT :
Komposisi (mg) B1

B2

B3

B4

Sildenafil sitrat


140.48

Kalsium Karbonat
210.72

140.48

210.72

140.48

210.72

140.48

210.72

PVPK 30
16.85

16.85

Aquadest

QS

QS

QS

QS

Crospovidone

12

18

24

30

Ac‐di‐sol





30

Aspartame
30.00

30.00

30.00

30.00

Aerosil
18.00

18.00

18.00

18.00

Flavour

6.00

6.00

6.00

6.00

Talkum

6.00

6.00

6.00

6.00

Pewarna

6.00

6.00

6.00

Magnesium stearat
Pearlitol SD‐200

600

16.85



6.00

16.85

6.00
600

6.00
6.00

600

6.00
600

Setelah itu dilakukan Uji Stabilitas, yaitu :
a. Stabilitas fisik, yaitu perubahan warna, bau, waktu
hancur
selama penyimpanan
b. Stabilitas kimia, yaitu kadar obat selama
penyimpanan
Contoh uji yang dilakukan terhadap beberapa formula di atas :
Batch code
Weight variation
Hardness(kg/cm2)

Thickness (mm)

B1

pass

5.12

4.1

B2

pass

5.00

3.5

B3

pass

4.85

3.2

B4

pass

4.10

3.0

Batch code Friability(%) Invitro disin. Time(sec)
Wetting time(sec)
B1
±1.04

0.67

90±1

100.8

B2

0.64

80±1

89.0 ±0.95

B3

0.63

65±1

75.4 ±1.15

B4

0.60

32±2

41.7 ± 1.45

Setelah tahap-tahap tersebut dilalui, formula yang terbaik
akan dirancang pembuatan sediaan dengan skala produksi. Pada
contoh di atas, formula terbaik adalah B4 karena selain semua
hasil evaluasinya memenuhi syarat, jika dibandingkan dengan
produk yang telah beredar di pasaran, waktu disolusinya lebih
cepat, yaitu 20 menit sedangkan viagra waktu disolusinya 45
menit. Berarti efeknya juga lebih cepat. Maka dari itu, formula ini
layak untuk dimasukkan ke tahap produksi.

D

PETA KONSEP/MIND MAP

Ide/Usulan dari
Bagian pemasaran

 Senyawa dan khasiat sudah
diketahui
 Bentuk sediaan sudah
diketahui

Studi kelayakan

Bahan aktif

 Survey terhadap produk sejenis
 Study pustaka ttg sifat fis-kim Z.A, sediaan,
formula, serta metode produksi.
 Informasi supplier bahan baku.
 Info sifat fis-kim bahan baku dari supplier
(bandingkan)
 Output : Rancangan formula meliputi :Z.A,
Z.tambahan, metode PK (disolusi), spesifikasi
produk yang diinginkan

Preformulasi

Formulasi
Skala Labor

E

 Dibuat beberapa formula dari hasil rancangan
penelitian/ study pustaka.
 Formula dibuat skala lab. Kira-kira 5-10 kg bahan
tiap batch, sebanyak 3 batch.
 Analisis parameter uji stabilitas : kimia dan fisika.
 Hasil baik jika tiap batch yang dibuat memenuhi
parameter yang ditetapkan.
 Dipilih formula yang baik

RESUME /LO
Tujuan dari kasus ini adalah :

a. Mengetahui apa saja tugas dari bagian Research and
Development: R & D memiliki 3 bagian khusus yaitu R&D
bidang formulasi, R&D bidang standarisasi, dan R&D
bagian kemasan.
b. Mengetahui berbagai tahapan-tahapan yang harus dilalui
dalam merancang formula obat
c. Mengetahui evaluasi yang harus dilakukan untuk menguji
apakah formula obat memenuhi syarat atau tidak untuk
dibuat dalam skala produksi.

F

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. VIAGRA®. New York : Division of Pfizer inc
Ansel, H.C. (1989). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. (Edisi 4).
Penerjemah: F. Ibrahim. Jakarta: UI-Press.
Ben, E.S. (2008). Teknologi Tablet. Padang : Andalas University
Press.
M, Sivakranth, Abdul
Formulation And

S.

Althaf

and

Rajasekhar

S.

2011.

Evaluation Of Oral Fast Dissolving Tablets Of Sildenafil
Citrate.
International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical
Sciences.
3(2) : 112-121
Rowe, C.R.,. Sheskey, P.J., & M.E., Quinn (2009). Handbook of
Pharmaceutical Excipients.( 6th ed). USA: Pharmaceutical
Press.
Winarti, Lina. 2013. Diktat Kuliah Sebagian Materi Kuliah
Rancangan
Produksi Industri. Jember : Universitas Jember
Voigt, R. (1994). Pelajaran Teknologi Farmasi Edisi V. Penerjemah:
Noermos. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.