PENGARUH PEMBERIAN MANIPULASI SPORT MASSAGE TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT DARAH SETELAH MELAKUKANAKTIVITAS FISIK MAKSIMAL.

(1)

PENGARUH PEMBERIAN MANIPULASI SPORT MASSAGE TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT DARAH SETELAH

MELAKUKANAKTIVITAS FISIK MAKSIMAL

SKRIPSI

DiajukanUntukMemenuhiPersyaratan MemperolehSarjanaSains

Oleh:

NILA SARI ROSENTA SAGALA NIM. 6123210026

JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN


(2)

(3)

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih karuniNya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi ini di buat untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Sains dari Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaiakan skripsi ini yaitu kepada:

1.Bapak Prof. Dr Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd selaku Dekan FIK UNIMED

3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd selaku Wakil Dekan I FIK UNIMED

4. Bapak Samsul Gultom, M.Pd selaku Wakil Dekan II FIK UNIMED

5. Bapak Drs. Mesnan ,M.Kes, AIFO selaku Pembantu Dekan III FIK UNIMED

6. Bapak Fajar Apollo Sinaga, M.Si,Apt selaku Ketua Jurusan IKOR di FIK UNIMED

7. Ibu Zulaini, S.KM, M.Kes selaku Sekretaris Jurusan di FIK UNIMED

8. Ibu dr.Novita Sari Harahap, M.kes,AIFO selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktu membimbing saya dalam menyelesaiakan skripsi ini.

9. Para Dosen dan Asisten Dosen, Staf dan perlengkapan di lingkungan FIK UNIMED.

10.Kepada Adek stambuk 2013 dan 2014 yang telah bersedia menjadi sample dalam penelitian skripsi penulis dan sudah banyak membantu dalam penelitian.


(5)

11. Teristimewa penulis sampaikan terimkasih kepada keluarga tercinta, Bapa (L.M.Sagala) dan Mama (D.K.Tamsar), serta Abang Edi Saputra Sagala dan istrinya Nurhayati Munthe, abang saya Lorensius Fransisikus Sagala beserta isterinya Dearma Purba, kakak saya Romauba Fransisika Sagala beserta suaminya JhonVandel Jawak, dan adek tersayang saya Desi Ratna waty Sagala, kak Eva, Kak Magda, Kak Rany, Kak Ervina, Kak Ester, Bang Julius, Bang Boy, yang dengan sepenuh hati telah memberikan doa, dukungan, kasih saying, semangat dan dorongan baik secara moral dan material, mengasuh dan mendidik hingga dapat menganta rpenulis sampai kejenjang sarjana.

12. Tidak lupa juga penulis mengucapkan terimkasih kepada sahabat saya, Risna Uli Siahaan, Andri G Tamba, Tommy P Hutabarat, Dwi uteri, Bruce L.P Manurung, Kristanto, Aris, Mentari, Jonatan, Hermanto dan teman teman yang lain yang sudah membantu saya dalam penelitian dan menyelesaikan skripsi ini.

13. Teristimewa juga buat UKM MENWA, kepada Komandan Mangasi sitanggang, Wadan Nelson, Kaurlogeb Rishana Gultom, Kaurminpres Rina Siregar, Wakaurpam Evi Simbolon, Kaurdiklat Bornok P Manurung, Wakaurhumas Zasa Limbong, Kaurhumas Alex Malau, Kaurtri Nelly Simamora, Wakaurminpres Putri Munthe , kepada junioran dan senioran Menwa, S’eni, S’febrina, S’Monang, S’Lukber, S’Kirana, S’Frikson, yang sudah banyak memberikan dorongan dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.

14. Terimakasih juga untuk teman-teman saya Elvianna, Vina Naomi, Melva, Pandapotan, Henry, Melvin dan team tugas akhir lainnya yang senantiasa memberikan dukungan dan bantuannya guna menyelesaikan skripsi ini.

15. Terimakasih untuk teman KKN SIMALUNGUN saya, Willeanus, Intan, Wemmy, Wira, Hermanto, Himen, Nina Dumaris, yang memberikan dukungan kepada saya.


(6)

Tentunya dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, baik dari segi isi, tujuan maupun kualitasnya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki skripsi ini. Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semoga skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya Ilmu Keolahragaan

Medan juni 2016

Penulis

(Nila Sari Rosenta Sagala) NIM.6123210026


(7)

ABSTRAK

Nila Sari RosentaSagala, NIM 6123210026, “Pengaruh Pemberian Manipulasi Sport Massage Terhadap Kadar Laktat Darah Setelah Melakukan Aktifitas Fisik Maksimal.” Skripsi. Jurusan Ilmu Keolahragaan. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan 2016.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberian manipulasi sport massage terhadap kadar laktat darah setelah melakukan aktifitas fisik maksimal.

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (Unimed) dengan populasi jumlah seluruh mahasiswa ikor stambuk 2013 sebanyak 60 orang. Sampel dalam penelitian ini menggunakan random sampling. Yang masing-masing sampel sudah dipilih sesuai dengan criteria sampel. Penelitian ini menggunakan eksperimen dengan rancangan“ Randomized Pretest-Postest Group Design”, kelompok pertama menggunkan manipulasi sport massage dan kelompok dua menggunkan perlakuan berbaring. Untuk mengetahui pengaruh pemberian manipulasi sport massage terhadap kadar laktat darah setelah melakukan aktifitas fisik maksimal digunakan spss 23 uji- wilxcon satu pihak dan untuk mengetahui perbedaan pengaruhnya digunaka nuji Pendent ttest uji wilxcon.

Hasil analisa dengan uji wilxcon menunjukkan bahwa pemberian perlakuan manipulasi sport massage memberikan pengaruh (p=0,043) terhadap kadar lakat darah yakin nilai laktat semakin menurun setelah melakukan aktifitas fisik maksima, kemudian pemberian perlakuan berbaring memberikan pengaruh (p=0,043) terhadap kadar laktat darah yakni nilai laktat semakin meningkat dari sebelumnya, dan untuk nilai akhir post-test kedua kelompok tidak ada perbedaan secara signifikan (p=1,000).

Penelitian ini menyimpulkan bahwa : (1) ada pengaruh perbedaan pretest dan posttest kelompok massag, jumlah kadar laktat darah menurun setelah melakukan aktifitas fisik maksimal (2) ada pengaruh pemberian perlakuan berbaring pada kelompok pretest dan post yang menunjukkan bahwa dengan diberikan perlakuan berbaring kadar laktat darah semakin meningkat (3) tidak ada perbedaan yang signifikan antara posttest kelompok massage dan posttest kelompok berbaring setelah melakukan aktifitas fisik maksimal.


(8)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. ... i

ABSTRAK. ... ii

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL. ... iii

DAFTAR GAMBAR. ... iv

DAFTAR LAMPIRAN. ... v

BAB I PENDAHULUAN. ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah. ... 1

1.2 Identifikasi Masalah. ... 5

1.3 Batasan Masalah. ... 5

1.4 Rumusan Masalah. ... 6

1.5 Tujuan Penelitian. ... 6

1.6 Manfaat Penelitian. ... 6

BAB II LANDASAN TEORITIS. ... 7

A. Kajian Teoritis. ... 7

2.1 Massage... 7

2.1.1 Sfflurage(menggosok). ... 9

2.1.2 Petrissage(memijat-mijat)... 9

2.1.3 Vibrasi………10

2.1.4 Tapotement(memukul-mukul). ... 10

2.1.5 Friksi(menggerus)... 10

2.2 Aktifitas Fisik Maksimal... 12

2.3 Harvard Step. ... 14

2.4 Metabolisme Asam Laktat. ... 18

2.4.1 Metabolisme Energi Pasa Saat Berolahraga. ... 18

2.4.2 Metabolisme Energi Secara Aerobik. ... 21

2.4.3 Pembakaran Karbohidrat. ... 23


(9)

2.5 Proses Metabolisme Secara Anaerobik. ... 25

2.5.1 Sistem Phosphocreatine (Pcr). ... 25

2.5.2 Glikolisis (Sistem Glikolisis). ... 27

2.5.3 Glukosa dan Asam Laktat. ... 28

2.6 Recovery(pemulihan). ... 32

2.6.1 Pemulihan Aktif... 33

2.6.2 Pemulihan Pasif. ... 33

B. Penelitian Yang Relevan. ... 34

C. Kerangka Berpikir. ... 34

D. Hipotesis………...35

BAB III METODELOGI PENELITIAN... 36

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian. ... 36

3.2 Populasi dan Sampel. ... 36

3.2.1 Populasi………..36

3.2.2 Sampel………...36

3.3 Variabel Penelitian. ... 37

3.3.1 Variabel Bebas... 37

3.3.2 Variabel Terikat. ... 37

3.4 Metodologi Penelitian. ... 37

3.4.1 Prosedur Kerja. ... 38

3.5 Desain Penelitian. ... 39

3.6 Aluir Penelitian. ... 40

3.7 Instrumen Penelitian. ... 40

3.7.1 Prosedur Pemeriksaan Kadar Asam Laktat. ... 41

3.7.2 Prosedue Harvard Srep(naik turun bangku). ... 42

3.8 Defenisi Operasioanl. ... 43

3.9 Teknik Analisis Data...`43


(10)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ... 48

4.1 Deskripsi Data Penetian. ... 48

4.2 Pengujian Hipotesis. ... 49

4.3 Hasil Pembahasan Penelitian. ... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan. ... 57

5.2 Saran. ... 57

DAFTAR PUSTAKA. ... 59 LAMPIRAN ………


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

1. Hasil Anali Data. ... 61 2. Dokumentasi. ... 65 3. Formulir Pernyataan Kesediaan Sebagai Subjek Penelitian


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

1. Keuntungn dan Kekurangan Produksi Energi Pada Exercise Aerobik

Dan Anaerobik . ... 21

2. Desain Penelitian . ... 43

3. Data Hasil Penelitian Kadar Asam laktat Pada Pemberian Perlakuan Manipulasi Sport Massage. ... 48

4. Data Hasil Penelitian Kadar Asam Laktat Pada Pemberian Perlakuan Berbaring Setelah Melakukan Aktifitas Fisik Maksimal. ... 48

5. Analisa Data. ... 49

6. Hasil Analisa Pre Test dan Post Test Pada Kelompok Manipulasi Sport Massage. ... 49

7. Hasil Analisa Pre Test dan Post Test Pada Kelompok Berbaring. ... 50

8. Hasil Uji Beda Rata-Rata Jumlah Kadar Laktat Darah Post Test Antara Pemberian Perlakuan Massage dan Berbaring. ... 51


(13)

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar Proses Metabolisme Secara Aerobik... 22 2. Gambar Diagram Alir Proses Glikolisi. ... 28 3. Gambar Siklus Asam Laktat atau Siklus Cori. ... 30


(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Olahraga yang sangat membudaya dari zaman kuno sampai ke zaman modern sekarang ini, baik di Indonesia maupun dunia internasional mulai dari wanita atau laki-laki sampai anak-anak, dewasa, dan orangtua bahwa dengan berolahraga dapat mengharumkan bangsa dan meningkatkan prestasi, kesehatan dan kebugaran tubuh. Dengan demikian olahraga merupakan kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan ini. Prestasi olahraga adalah puncak penampilan dari seorang olahragawan yang dicapai dalam suatu perlombaan, setelah melalui berbagai macam latihan maupun uji coba.

Pada olahraga prestasi, para atlet akan diberikan latihan yang dapat meningkatkan prestasinya, antara lain: latihan kondisi fisik yang dapat selalu bermanfaat menjaga kebugaran pada otot. Menurut Bompa (2009) dan Sharkey (2002) bahwa olahragawan/atlet setiap harinya harus selalu dituntut untuk mempunyai kondisi fisik yang prima di antaranya : menjaga kebugaran pada otot yang digunakan untuk kekuatan, kecepatan, kelincahan, koordinasi, daya ledak, kelentukan, keseimbangan, daya tahan dan kecepatan reaksi. Akan tetapi aktivitas fisik jika dilakukan dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan kelelahan. Kelelahan (fatigue) adalah suatu fenomena fisiologis, suatu proses terjadinya keadaan penurunan toleransi terhadap kerja fisik. Penyebabnya sangat spesifik bergantung pada karakteristik kerja tersebut (Septiani, 2010).


(15)

2

Aktivitas berlebihan, kurang istirahat, kondisi fisik lemah, olahraga dan tekanan sehari-hari dapat menyebabkan kelelahan (Akoso, 2009). Kelelahan dibagi dalam dua tipe, yaitu kelelahan mental dan kelelahan fisik. Kelelahan mental adalah kelelahan yang merupakan akibat dari kerja mental seperti kejemuan sebab kurangnya minat. Sedangkan kelelahan fisik disebabkan karena kerja fisik atau kerja otot (Giriwijoyo, 2012).

Pada olahraga dengan intensitas tinggi dan durasi singkat, pemenuhan kebutuhan energi meningkat hampir 100 kali lipat. Tubuh tidak mampu menghasilkan energi yang besar dalam waktu singkat, sehingga pemenuhan kebutuhan energi pada olahraga ini bergantung pada sistem fosfagen dan glikolisis anaerob. Sistem fosfagen hanya dapat menyediakan energi untuk aktivitas dengan rentan waktu dibawah sepuluh detik, sehingga glikolisis anaerobik merupakan jalur metabolisme utama pada olahraga dengan intensitas tinggi. Namun jalur metabolisme glikolisis anaerobik ini menghasilkan produk samping yaitu asam laktat darah. Penimbunan asam laktat darah dapat menyebabkan terjadinya kelelahan (Septiani, 2010).

Asam laktat darah dalam otot dapat menghambat kerja enzim-enzim dan mengganggu reaksi kimia di dalam otot. Keadaan ini akan menghambat kontraksi otot sehingga menjadi lemah dan akhirnya otot menjadi kelelahan (Widiyanto, 2012). Peningkatan kadar asam laktat darah dalam otot maupun dalam darah pada tubuh akan meningkat pada saat berlatih atau bertanding di sebabkan karena saat berlatih dan bertanding mengeluarkan energi dari tubuh. Kebutuhan energi tersebut dapat diperoleh melalui glikolisis (Ganong, 2010).


(16)

3

Berdasarkan ketersediaan oksigen dalam sel, glikolisis dapat terjadi secara aerob dan anaerob. Pada glikolisis anaerob terjadi dalam dua jalan yaitu: secara anaerob alaktasit dan anaerob laktasit. Anaerob alaktasit terjadi secara terus menerus sehingga ketegangan otot atau kontraksi semakin tinggi. Pada metabolisme anaerobik laktasit akan terbentuk asam laktat darah. Jika pembentukan asam laktat darah dalam darah terjadi pada atlet secara berlebihan akan menimbulkan cedera pada otot. Keadaan seperti ini harus segera diperhatikan, sebagai salah satu unsur penunjang peningkatan prestasi (Astrand dan Rodahl 2003).

Penimbunan laktat dalam darah menjadi masalah mendasar dalam kinerja fisik karena menimbulkan kelelahan dan menurunkan kinerja fisik (Ahmaidi, 1996; Wilson, 1998). Pembuangan laktat yang lambat menyebabkan kecacatan baik sementara maupun menetap (Peterson, 1990). Bentuk aktivitas yang dapat mempercepat pemulihan laktat adalah meningkatkan proses oksidasi dan glukoneogenesis, banyak melibatkan serabut otot merah dan mempercepat distribusi laktat ke hati (Falks,1995;Bangsbo,1997; Brook, 1999). Berdasarkan penelitian Falks (1995) pemulihan laktat yang penting adalah meningkatkan aliran darah, meningkatkan cardiac output, meningkatkan transport laktat, sehingga cepat mementuk energi kembali.

Banyak cara yang bisa di lakukan untuk mempercepat pemulihan setelah mengalami kelelahan salah satunya yaitu dengan metode manipulasi sport massage (Giriwijoyo, 2010) dan secara teoritis, manipulasi sport manipulasi sport massage dapat membantu peningkatan aliran darah pada otot skelet sebagai jalan


(17)

4

percepatan tingkat aliran laktat untuk dieleminasi keberbagai tempat, dengan demikian manipulasi sport massage dapat digunakan sebagai tehnik untuk mempercepat pembersihan laktat (Nancy,Martin dan Robert J. 1998;).

Manipulasi sport manipulasi sport massage (pijatan) adalah suatu pijatan yang di lakukan untuk membantu mempercepat proses pemulihan dengan menggunakan sentuhan tangan dan tanpa memasukkan obat kedalam tubuh yang bertujuan untuk meringankan atau mengurangi keluhan atau gejala pada beberapa macam penyakit yang merupakan indikasi untuk di pijat. Tujuan dari teknik manipulasi tangan (manipulasi sport manipulasi sport massage) antara lain adalah rileksasi otot, perbaikan fleksibilitas, pengurangan nyeri, dan perbaikan sirkulasi darah (Wiyoto, 2011) dan Manipulasi sport manipulasi sport massage adalah manipulasi jaringan lunak tubuh. Manipulasi ini dapat mempengaruhi sistem saraf, otot, pernafasan, sirkulasi darah, dan limfa secara local maupun umum (Ç.K Giam dan The, 1993;).

Manipulasi sport manipulasi sport massage mempunyai pengaruh teraupeutik umum dan fisiologis, yaitu dapat menguatkan otot melalui gerakan-gerakan yang tetap dan berirama, merangsang sirkulasi cairan-cairan tubuh seperti darah dan limfe, merangsang keadaan supel melalui manipulasi dan jaringan tulang, menagatasi problem-problem muskolo-skeletan sendi yang dapat dikurangi dengan meningkatkan keadaan supel dari otot, system saraf dapat bekerja lebih harmonis melalui stimulant dan relaksasi, organ-organ dalam testimulasi dan fungsinya lebih baik sehingga dapat merangsang secara langsung kelenjar-kelenjar hormon (Giam dan The1993).


(18)

5

Pemberian manipulasi sport manipulasi sport massage sangat berpengaruh dalam mengatasi kelelahan otot dan kebugaran, terutama dalam menurunkan kadar asam laktat darah. Berdasarkan penjelasan diatas saya ingin mengetahui bagaimana pengaruh pemberian manipulasi sport manipulasi sport massage terhadap penurunan kadar asam laktat darah setelah melakukan aktivitas fisik maksimal.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya asam laktat darah? 2. Bagaimana pemulihan itu dapat terjadi ?

3. Bagaimana asam laktat darah dapat terjadi setelah melakukan aktivitas fisik maksimal?

4. Latihan apa yang dapat menurunkan kadar asam laktat darah?

5. Bagaimana manipulasi sport manipulasi sport massage dapat memulihkan asam laktat darah ?

6. Berapa waktu yang dibutuhkan agar asam laktat bisa pulih asal kembali ?

1.3 Batasan Mbaasalah

Berdasarkan dari identifikasi masalah yang telah dikemukakan dan karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki peneliti, maka penelitian ini dibatasi pada


(19)

6

masalah pengaruh pemberian manipulasi sport massage terhadap kadar asam laktat darah setelah melakukan aktifitas fisik maksimal.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah maka yang menjadi rumusan masalah sebagai berikut : apakah ada pengaruh pemberian manipulasi sport massage terhadap kadar asam laktat darah.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemerian manipulasi sport massage terhadap kadar asam laktat darah setelah melakukan aktivitas fisik maksimal.

1.6 Manfaat Penlitian 1. Sebagai tambahan informasi dan khazanah bagi atlet, Pembina olahraga,

pelatih, untuk melakukan manipulasi sport massage sebagai penurunan kadar asam laktat darah.

2. Informasi tentang pentingnya pemulihan asam laktat darah segera setelah latihan fisik maksimal.


(20)

57 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Pemberian manipulasi sport massage selama 10 menit memberikan pengaruh signifikan terhadap penurunan jumlah kadar laktat darah setelah melakukan aktifitas fisik maksimal.

2. Pemberian perlakuan berbaring selama 10 menit memberikan pengaruh yang signifikan terhadap jumlah kadar laktat darah setelah melakukan aktifitas fisik maksimal.

3. Tidak ada Perbedaan pengaruh pemberian manipulasi sport massage dan pemberian perlakuan berbaring terhadap kadar laktat darah setelah melakukan aktifitas fisik maksimal.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan maka disarankan kepada: 1. Sebagai tambahan informasi dan khazanah bagi atlet, Pembina olahraga,

pelatih, untuk melakukan massage sebagai penurunan kadar asam laktat darah.

2. Sebagai bahan refrensi untuk peneliti yang akan melakukan penelitian sejenis.


(21)

59

Daftar Pustaka

Afriwandi, Rezeki, (2008). Pengaruh Pemulihan Aktif dan Pemulihan Pasif Terhadap Lamanya Perubahan Kadar Laktat Darah. Universitas ANDALAS

Ahmaidi S. (1996). Effect of Active Recovery on plasma Lactate and Anaerobik Power Following Repeated Intensive Exercise. Med Sci Sport Exercise Ananto, Purnomo & Abdul Kadir. (1994). Memelihara Kesehatan dan Kebugaran

Jasmani. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi.

Ardle WM.(1994). Essensial of Exercise Physiology. Lea and Febiger, USA. Pp. 13-14

Bakar, Yesim dkk., (2015). Effect of Manual Drainage on Removalof Blood Lactate After Submaximal Exercise. Gazi Univesity : Turkey.

Bambang Wijanarko. (2010). Sport massage Teori dan Praktik. Surakarta: Yuma Pustaka

Benardot, D. (2006). Advance Sport Nutrition. Human Kinetics, Champaign, IL. Bompa, Tudor O . (2009). Theory and Methodology of Training. Fakultas Pasca

Sarjana Universitas Airlangga : Surabaya.

Brooks GA, 1986. The lactate shuttle during exercise and recovery. Med Sci Sports Exerc. 18(3):360-8

Coyle EF, (1997). Fatty acid oxidation is directly regulated by carbohydrate metabolism during exercise.American journalof physiology.273:E26-E275s

Dennis SC and Noakes TD. 2003. Exercise muscle and metabolic requirement. In Enclyclopedia of Food Science & Nutrition 2nd Edition, Cabellero B, Trugo LC, and Finglas PM. Eds. Academic Press.

Falk B. (1995). Blood Lactate Concentration Following Exercise:Effect of Heart Exposure and of Active Recovery in Heat-Acclimatized Subject.International Journal Sport Medicine

Fox E.L., Bower R.W. and Fross M.L. (1993). The physiological Basis of Exercise and Sport. USA: Wim.Brown Publisher.

Giriwijoyo, Santoso. (2007). Ilmu Faal Olahraga ( Fisiologi Olahraga). FPOK UPI : Bandung.

Hernawati. 2009. Produksi Asam Laktat pada Exercise Aerobik dan Anaerobik. Available from:

http://file.upi.edu/ai.php?dir=Direktori/D%20%20FPMIPA/JUR.%20 PEND.%20BIOLOGI/197003311997022%20%20HERNAWATI/&file= FILE%202.pdf.Accessed: September, 24th 2010

Martin, Nancy A dkk., (1998). The Comperative Effects of Sport Massage, Active Recovery, and Rest in Promoting Blood Lactate Clearance After Supramaximal Leg Exercise. University of Pittsburgh : Pittsburgh.

Morehouse , Laurence E . (1963). Pkysiologi of Exercise fourth edition . The CV Mosby Company : USA.


(22)

60

Mougios, Vassilis. (2006). Exercise Biochemistry .University of Thessaloniki : Greece.

Purnomo tri nowo,(2015). Perubahan Laktat Darah Akibat Manipulasi Sport Massage Pada Latihan Anaerob. Semarang

Smith , Joanna M dkk.,(2011). A Descriptive Study of the Practice Patterns of Massage New Zealand Massage Therapists. University of Otago : New Zealand.

Sugiartho, Sumartiningsih,(2012). Penurunan Asam Laktat pada Fase Pemulihan dengan Argocycle selama 5 Menit Aktif . Universitas Negeri Semarang Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

William F.Ganong (2003). Fisiologi Kedokteran. Kedokteran EGC. 2003

Zeitlin, Diane, (2000). Immunology Effects of Massage therapy during academi stress. American Psychomatic society.


(1)

4

percepatan tingkat aliran laktat untuk dieleminasi keberbagai tempat, dengan demikian manipulasi sport massage dapat digunakan sebagai tehnik untuk mempercepat pembersihan laktat (Nancy,Martin dan Robert J. 1998;).

Manipulasi sport manipulasi sport massage (pijatan) adalah suatu pijatan yang di lakukan untuk membantu mempercepat proses pemulihan dengan menggunakan sentuhan tangan dan tanpa memasukkan obat kedalam tubuh yang bertujuan untuk meringankan atau mengurangi keluhan atau gejala pada beberapa macam penyakit yang merupakan indikasi untuk di pijat. Tujuan dari teknik manipulasi tangan (manipulasi sport manipulasi sport massage) antara lain adalah rileksasi otot, perbaikan fleksibilitas, pengurangan nyeri, dan perbaikan sirkulasi darah (Wiyoto, 2011) dan Manipulasi sport manipulasi sport massage adalah manipulasi jaringan lunak tubuh. Manipulasi ini dapat mempengaruhi sistem saraf, otot, pernafasan, sirkulasi darah, dan limfa secara local maupun umum (Ç.K Giam dan The, 1993;).

Manipulasi sport manipulasi sport massage mempunyai pengaruh teraupeutik umum dan fisiologis, yaitu dapat menguatkan otot melalui gerakan-gerakan yang tetap dan berirama, merangsang sirkulasi cairan-cairan tubuh seperti darah dan limfe, merangsang keadaan supel melalui manipulasi dan jaringan tulang, menagatasi problem-problem muskolo-skeletan sendi yang dapat dikurangi dengan meningkatkan keadaan supel dari otot, system saraf dapat bekerja lebih harmonis melalui stimulant dan relaksasi, organ-organ dalam testimulasi dan fungsinya lebih baik sehingga dapat merangsang secara langsung kelenjar-kelenjar hormon (Giam dan The1993).


(2)

5

Pemberian manipulasi sport manipulasi sport massage sangat berpengaruh dalam mengatasi kelelahan otot dan kebugaran, terutama dalam menurunkan kadar asam laktat darah. Berdasarkan penjelasan diatas saya ingin mengetahui bagaimana pengaruh pemberian manipulasi sport manipulasi sport massage terhadap penurunan kadar asam laktat darah setelah melakukan aktivitas fisik maksimal.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya asam laktat darah? 2. Bagaimana pemulihan itu dapat terjadi ?

3. Bagaimana asam laktat darah dapat terjadi setelah melakukan aktivitas fisik maksimal?

4. Latihan apa yang dapat menurunkan kadar asam laktat darah?

5. Bagaimana manipulasi sport manipulasi sport massage dapat memulihkan asam laktat darah ?

6. Berapa waktu yang dibutuhkan agar asam laktat bisa pulih asal kembali ?

1.3 Batasan Mbaasalah

Berdasarkan dari identifikasi masalah yang telah dikemukakan dan karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki peneliti, maka penelitian ini dibatasi pada


(3)

6

masalah pengaruh pemberian manipulasi sport massage terhadap kadar asam laktat darah setelah melakukan aktifitas fisik maksimal.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah maka yang menjadi rumusan masalah sebagai berikut : apakah ada pengaruh pemberian manipulasi sport massage terhadap kadar asam laktat darah.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemerian manipulasi sport massage terhadap kadar asam laktat darah setelah melakukan aktivitas fisik maksimal.

1.6 Manfaat Penlitian 1. Sebagai tambahan informasi dan khazanah bagi atlet, Pembina olahraga,

pelatih, untuk melakukan manipulasi sport massage sebagai penurunan kadar asam laktat darah.

2. Informasi tentang pentingnya pemulihan asam laktat darah segera setelah latihan fisik maksimal.


(4)

57 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Pemberian manipulasi sport massage selama 10 menit memberikan pengaruh signifikan terhadap penurunan jumlah kadar laktat darah setelah melakukan aktifitas fisik maksimal.

2. Pemberian perlakuan berbaring selama 10 menit memberikan pengaruh yang signifikan terhadap jumlah kadar laktat darah setelah melakukan aktifitas fisik maksimal.

3. Tidak ada Perbedaan pengaruh pemberian manipulasi sport massage dan pemberian perlakuan berbaring terhadap kadar laktat darah setelah melakukan aktifitas fisik maksimal.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan maka disarankan kepada: 1. Sebagai tambahan informasi dan khazanah bagi atlet, Pembina olahraga,

pelatih, untuk melakukan massage sebagai penurunan kadar asam laktat darah.

2. Sebagai bahan refrensi untuk peneliti yang akan melakukan penelitian sejenis.


(5)

59

Daftar Pustaka

Afriwandi, Rezeki, (2008). Pengaruh Pemulihan Aktif dan Pemulihan Pasif Terhadap Lamanya Perubahan Kadar Laktat Darah. Universitas ANDALAS

Ahmaidi S. (1996). Effect of Active Recovery on plasma Lactate and Anaerobik Power Following Repeated Intensive Exercise. Med Sci Sport Exercise Ananto, Purnomo & Abdul Kadir. (1994). Memelihara Kesehatan dan Kebugaran

Jasmani. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi.

Ardle WM.(1994). Essensial of Exercise Physiology. Lea and Febiger, USA. Pp. 13-14

Bakar, Yesim dkk., (2015). Effect of Manual Drainage on Removalof Blood Lactate After Submaximal Exercise. Gazi Univesity : Turkey.

Bambang Wijanarko. (2010). Sport massage Teori dan Praktik. Surakarta: Yuma Pustaka

Benardot, D. (2006). Advance Sport Nutrition. Human Kinetics, Champaign, IL. Bompa, Tudor O . (2009). Theory and Methodology of Training. Fakultas Pasca

Sarjana Universitas Airlangga : Surabaya.

Brooks GA, 1986. The lactate shuttle during exercise and recovery. Med Sci Sports Exerc. 18(3):360-8

Coyle EF, (1997). Fatty acid oxidation is directly regulated by carbohydrate metabolism during exercise.American journalof physiology.273:E26-E275s

Dennis SC and Noakes TD. 2003. Exercise muscle and metabolic requirement. In Enclyclopedia of Food Science & Nutrition 2nd Edition, Cabellero B, Trugo LC, and Finglas PM. Eds. Academic Press.

Falk B. (1995). Blood Lactate Concentration Following Exercise:Effect of Heart Exposure and of Active Recovery in Heat-Acclimatized Subject.International Journal Sport Medicine

Fox E.L., Bower R.W. and Fross M.L. (1993). The physiological Basis of Exercise and Sport. USA: Wim.Brown Publisher.

Giriwijoyo, Santoso. (2007). Ilmu Faal Olahraga ( Fisiologi Olahraga). FPOK UPI : Bandung.

Hernawati. 2009. Produksi Asam Laktat pada Exercise Aerobik dan Anaerobik. Available from:

http://file.upi.edu/ai.php?dir=Direktori/D%20%20FPMIPA/JUR.%20 PEND.%20BIOLOGI/197003311997022%20%20HERNAWATI/&file= FILE%202.pdf.Accessed: September, 24th 2010

Martin, Nancy A dkk., (1998). The Comperative Effects of Sport Massage, Active Recovery, and Rest in Promoting Blood Lactate Clearance After Supramaximal Leg Exercise. University of Pittsburgh : Pittsburgh.

Morehouse , Laurence E . (1963). Pkysiologi of Exercise fourth edition . The CV Mosby Company : USA.


(6)

60

Mougios, Vassilis. (2006). Exercise Biochemistry .University of Thessaloniki : Greece.

Purnomo tri nowo,(2015). Perubahan Laktat Darah Akibat Manipulasi Sport Massage Pada Latihan Anaerob. Semarang

Smith , Joanna M dkk.,(2011). A Descriptive Study of the Practice Patterns of Massage New Zealand Massage Therapists. University of Otago : New Zealand.

Sugiartho, Sumartiningsih,(2012). Penurunan Asam Laktat pada Fase Pemulihan dengan Argocycle selama 5 Menit Aktif . Universitas Negeri Semarang Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

William F.Ganong (2003). Fisiologi Kedokteran. Kedokteran EGC. 2003

Zeitlin, Diane, (2000). Immunology Effects of Massage therapy during academi stress. American Psychomatic society.