EKSISTENSI PASAR ULAR SEBAGAI TEMPAT JUAL BELI BARANG BEKAS DI KOTA MEDAN.

(1)

EKSISTENSI PASAR ULAR SEBAGAI TEMPAT JUAL BELI

BARANG BEKAS DI KOTA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

SIDDIQ ILHAM NIM 3133122050

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017


(2)

(3)

(4)

(5)

i

ABSTRAK

Siddiq Ilham. Nim 3133122050. Eksistensi Pasar Ular Sebagai Tempat Jual Beli Barang Bekas Di Kota Medan. Jurusan Pendidikan Antropologi. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan Pasar Ular mulai dari awal berdirinya hingga sampai saat ini, sejarah Pasar Ular, alasan konsumen berkunjung dan berbelanja, serta hal-hal yang mempengaruhi Pasar Ular terus eksis sampai saat ini. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang bersifat deskripsi. Tehnik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah dengan melakukan observasi (pengamatan) non partisipasi, tujuannya untuk mengamati keadaan serta aktifitas yang terjadi di Pasar Ular. Selanjutnya dengan wawancara, tujuannya untuk mengetahui bagaimana keadaan Pasar Ular mulai dari awal berdiri hingga sampai saat ini. Tehnik pengumpulan data selanjutnya yaitu dokumentasi serta studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan Pasar Ular mula-mula berawal sekitar pada tahun 1990-an yang diawali oleh beberapa orang yang berdagang barang bekas berupa besi-besi bekas. kemudian nama Pasar Ular itu sendiri didasarkan atas perilaku para pedagang yang pada awal berdagang bersikap licik dan tidak jujur dan kemudian masyarakat melabeli kata ular atas perilaku mereka yang licik dan tidak jujur dalam berdagang tersebut. Walaupun demikian Pasar itu tetap ramai dikunjungi oleh pembeli ataupun konsumen. Lokasi Pasar Ular berada di Jalan Soetomo Medan. Pasar ini mulai berkembang dan ramai setelah terjadinya krisis moneter yang terjadi di Indonesia. Adapun barang-barang yang diperjual belikan di Pasar Ular ini merupakan barang-barang bekas yang harganya relatif murah walaupun tidak semua barang harganya murah, tetapi kebanyakan barang-barang yang diperjual belikan lebih murah dibandingkan dengan yang ada di Pasar-pasar lain. Adapun alasan para pembeli atau konsumen berkunjung dan berbelanja di Pasar Ular dikarenakan barang-barang yang mereka perjual-belikan relatif murah. Selain harganya yang relatif murah, barang yang diperjual-belikan begitu beragam serta letaknya strategis merupakan faktor pendukung Pasar ini masih eksis sampai saat ini.


(6)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pasar merupakan sebuah wadah ataupun tempat terjadinya interaksi antara individu (penjual) dengan individu (pembeli) guna bertujuan untuk memenuhi kehidupan hari. Adanya Pasar tidak terlepas dari tuntutan kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan yang dianggap perlu untuk dipenuhi. Selain itu, Pasar juga dijadikan sebagai tempat mata pencaharian, terutama bagi orang-orang yang memiliki modal dengan mendirikan usaha sesuai dengan tuntutan para konsumen. Hal ini menjadikan sebuah peluang bagi para penjual dengan melihat situasi, bahwa barang atau benda seperti apa yang menjadi keinginan para konsumen untuk dikonsumsi sehari-hari.

Adapun di Kota Medan, terdapat beberapa Pasar yang dijadikan sebagai tempat bagi para penduduk untuk membeli barang guna memenuhi kebutuhan hidupnya diantaranya seperti Pasar Petisah, Pasar Sambu, Pasar Melati, dan masih banyak yang lainnya. Bagi para penduduk yang ingin membeli barang berupa kebutuhan sandang atau pakaian, Pasar Petisah, Pasar Sambu dan Pasar Melati menjadi tempat yang bisa dijadikan pilihan untuk mendapatkan barang yang berupa pakaian. Pasar tersebut menjadi tempat penjualan pakaian-pakaian yang diperuntukkan bagi semua kalangan umur dan juga terdapat bermacam-macam jenis pakaian tergantung dari keinginan pembeli.

Selain Pasar yang telah disebutkan sebelumnya, ada sebuah Pasar yang bernama Pasar Ular. Pasar Ular disini bukanlah pasar yang memperjual-belikan


(7)

2

hewan berupa ular. Melainkan sebutan Pasar Ular itu sendiri pada dasarnya berawal dari kata ular yang dalam bahasa keseharian di Kota Medan adalah orang yang suka membohongi dan cenderung licik. Ular itu sendiri merupakan sebuah hewan yang terkenal dengan kelicikannya. Kelicikannya dapat dlihat ketika ular bertarung melawan mangsanya. Sehingga sebutan ular sering disematkan pada orang-orang licik. Jadi pengertian Pasar Ular itu adalah Pasar yang memperjual-belikan barang-barang bekas yang para penjualnya merupakan orang-orang yang licik, dalam artian pandai mengolah kata dengan menawarkan barang-barangnya untuk menarik minat para pembeli walaupun penawaran dengan perkataannya tersebut belum tentu benar.

Adapun lokasi yang digunakan para pedagang Pasar Ular adalah Pinggiran Jalan Soetomo Medan. Tempat ini sudah menjadi tempat para pedagang barang-barang bekas pada waktu itu tahun 1990-an. Lokasi Pasar Ular tersebut berdekatan dengan Pusat Pasar Kota Medan. Hal ini menjadi keuntungan tersendiri bagi para pedagang di Pasar Ular karena begitu strategis. Hanya dengan bermodalkan lapak dan barang-barang bekas serta harga barang-barang yang begitu murah, membuat Pasar Ular bisa terus bertahan bahkan bersaing hingga saat ini walau berdekatan dengan Pusat Pasar Kota Medan.

Pasar yang terletak di Jalan Soetomo Medan ini merupakan Pasar yang terkenal sebagai tempat penjualan barang bekas baik itu berupa barang-barang elektronik, perlengkapan rumah tangga dan barang-barang-barang-barang bekas lainnya. Namun jika dilihat dari barang yang diperjual-belikan merupakan barang-barang yang sebagian besar sudah rusak dan kondisi barang-barangnya sudah tidak bagus


(8)

3

lagi untuk dipergunakan. Pasar tersebut berada di pinggiran Jalan Soetomo Medan, yang jika dilihat sebenarnya sudah mengganggu kenyamanan buat para pejalan kaki.

Atas situasi dan kondisi yang dapat dikatakan sebagai pasar yang diberi label negatif seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tetap saja Pasar ini terus eksis dan bahkan para pembeli yang datang itu tidak sedikit. Para pembeli yang merupakan penduduk Kota Medan tentu sudah tahu arti dari Pasar Ular tersebut, tetapi itu tidak menurunkan minat para pembeli untuk datang dan membeli barang-barang bekas di Pasar ular itu.

Awal mula Pasar tersebut berawal pada tahun 1990-an yang beberapa orang memperjual-belikan barang-barang bekas mereka di pinggiran Jalan Soetomo Medan. Kemudian hari demi hari semakin bertambah banyak pedagang yang berdagang di Pasar tersebut, dan bertambah banyak pulalah barang bekas yang diperjual-belikan. Pasar ini terus eksis dikarenakan antusias warga terhadap barang dagangan mereka, walaupun secara kualitas tidak begitu baik, namun harga barang yg mereka perjual-belikan begitu murah. Hal ini lah yang membuat Pasar Ular tersebut masih eksis hingga sampai saat ini. Adapun kedepannya Pasar Ular tersebut diprediksikan tetap terus ada karena segmentasi Pasar mereka sangatlah mendukung bagi masarakat yang berada pada golongan menengah kebawah. Namun apabila kemudian hari kebijakan pemerintah menginginkan terjadinya tata kelola Kota yang baik, kemungkinan besar Pasar Ular akan digusur dikarenakan Pasar Ular ini telah membuat terjadinya tata Kota yang tidak baik dan mengganggu para pejalan kaki.


(9)

4

Harapan sebuah Pasar tentunya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan hidup masarakat. Kenyataan yang terlihat di Pasar Ular banyak masyarakat yang datang dan membeli barang yang mereka perlukan. Hal itu dikarenakan Pasar tersebut menjualkan barang-barang dagangan dengan harga yang murah, walaupun kualitasnya tidak terlalu baik.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dan melihat kondisi yang seperti ini, penulis melakukan penelitian dengan mengambil judul “Eksistensi Pasar Ular Sebagai Tempat Jual Beli Barang Bekas Di Kota Medan’’.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Faktor yang melatar belakangi berdirinya Pasar Ular tersebut.

2. Faktor yang mempengaruhi para pedagang menjual barang-barang bekas di Pasar Ular.

3. Berbagai macam barang bekas diperjual-belikan di Pasar Ular.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi eksistensi Pasar Ular Medan sebagai tempat jual beli barang-barang bekas di Kota Medan.

5. Faktor yang mempengaruhi pembeli ingin membeli barang di Pasar Ular Medan.


(10)

5

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulisan ini dibatasi untuk mengetahui “Eksistensi Pasar Ular Medan Sebagai Tempat Jual Beli Barang Bekas Di Kota Medan’’

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan yang telah dipaparkan di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sejarah Pasar Ular ?

2. Bagaimana keberadaan Pasar Ular dari mulai awal berdirinya hingga sampai saat ini ?

3. Apa alasan konsumen untuk berkunjung dan berbelanja di Pasar Ular ? 4. Mengapa Pasar Ular tersebut masih eksis sampai saat ini?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sejarah Pasar Ular.

2. Untuk mengetahui keberadaan Pasar Ular dari mulai awal berdirinya hingga sampai saat ini.

3. Untuk mengetahui alasan konsumen berkunjung dan berbelanja di Pasar Ular.


(11)

6

1.6 Manfaat Penelitian

Atas tercapainya tujuan penelitian di atas maka hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai :

1.6.1 Manfaat Teoritis

1. Bagi penulis, mendapat informasi serta gambaran terhadap Pasar Ular tersebut dan menjawab rasa penasaran terhadap eksistensi Pasar yang dilabeli dengan nama yang negatif, tetapi tetap berdiri hingga saat ini.

1.6.2 Manfaat Praktis

1. Bagi pembaca, memberikan informasi tentang Pasar yang seperti apa yang baik untuk dikunjungi

2. Bagi pengembangan ilmu sosiologi, terutama di kajian sosiologi ekonomi. Dapat melihat bagaimana eksistensi sebuah Pasar yang dilabeli oleh masyarakat dengan julukan yang negatif.


(12)

58 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pembahasan mengenai eksistensi Pasar Ular sebagai tempat jual beli barang bekas di Kota Medan dapat ditarik beberapa kesimpulan seperti.

1. Sejarah Pasar Ular berawal pada sekitar tahun 1990-an yang di awali oleh beberapa orang yang berjualan barang bekas berupa besi-besi bekas. Nama Pasar Ular itu sendiri berasal dari para pedagang yang berdagang di Pasar tersebut, memiliki sifat yang licik dan tidak jujur. Sehingga atas dasar perilaku mereka dalam berdagang tersebut, membuat masyarakat memberi label ataupun julukan kepada para pedagang dengan kata ular dan berujung menjadi nama Pasar tersebut yaitu Pasar ular

2. Keberadaan Pasar Ular sudah ada sekitar tahun 1990-an. Letak dari pasar ini berada di Jalan Soetomo Medan. Kemudian barang-barang yang diperjual belikan begitu beragam dan harganya yang relatif murah, walaupun tidak semua barang harganya murah, tetapi kebanyakan barang-barang yang diperjual belikan lebih murah dibandingkan dengan Pasar-pasar lain. Adapun perkembangan Pasar Ular diawali pada saat setelah terjadinya krisis moneter yaitu sekitar tahun 2000. Para pedagang yang berdagang di Pasar ular merupakan orang-orang yang datang dari berbagai tempat, datang dan berdagang guna mempertahankan hidupnya.


(13)

59

3. Alasan para pengunjung yang datang ke Pasar Ular dikarenakan barang-barang yang diperjual-belikan begitu murah. Sehingga dengan keadaan ekonomi masyarakat Kota Medan yang mayoritas masih berada pada keadaan ekonomi yang menengah ke bawah, membuat para pembeli berkunjung dan berbelanja ke Pasar Ular tersebut dikarenakan harganya yang begitu murah.

4. Kemudian adapun keadaan Pasar Ular masih eksis sampai saat ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain yaitu, harga yang begitu murah, barang yang diperjual-belikan beragam, dan letaknya yang strategis.

5.2 Saran

Eksistensi Pasar Ular terlihat akan terus terlihat keberadaannya setelah melihat pengaruh dari para pengunjung yang antusias terhadap barang-barang yang diperjual belikan. Menurut penulis yang menjadi saran terhadap pembahasan ini yaitu :

1. Keberadaan mereka yang pada dasarnya tidak memiliki izin, namun tetap bisa berjualan. Penulis melihat bahwa perlunya kebijakan pemerintah yang sesuai terhadap hal ini, Karena menjadikan sebuah dilematis yaitu disatu sisi lokasi tersebut merupakan tempat pejalan kaki dan menghambat para pejalan kaki akibat dari para pedagang yang berjualan. Namun disisi lain apabila digusur akan menghilangkan pekerjaan para pedagang yang telah bertahun-tahun di tempat tersebut. Sehingga penulis


(14)

60

lebih menekankan kebijakan pemerintah terhadap hal ini. Kebijakan yang dapat saling menguntungkan, dengan tidak menghilangkan pekerjaan para si pedagang tersebut.

2. Bagi para pembeli yang datang ke Pasar Ular. Penulis menyarankan kepada para pembeli yang datang ke Pasar Ular agar lebih berhati-hati ketika ingin membeli suatu barang. Cermat dalam memilih serta pandai dalam melihat barang yang ingin dibeli, agar tidak kecewa setelah membeli barang di Pasar Ular.


(15)

DAFTAR PUSTAKA SUMBER BUKU

Abidin, Zainal, 2009. Filsafat manusia : memahami manusia melalui filsafat. Bandung : Remaja rosdakarya

Alwi dkk. 2005. Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta : Balai pustaka.

Creswell, J.W. 2009, Research design : qualitative, quantitative and mixed methods approaches. Thousand oaks : Pearson.

Damanik, Erond. 2015. Karya tulis ilmiah. Medan : Simetri publisher. Etzioni, Amitai. 1982. Organisasi-organisasi modern. Jakarta : UI Press. Iskandar. 2009. Metode penelitian kualitatif. Jakarta : Gedung persada. Koentjaraningrat. 1989. Pengantar antropologi. Jakarta : Aksara baru.

Moleong, Lexy, J. 2006. Metode penelitian kualitatif. Bandung : Rosdakarya Oofsset.

Narwoko. 2004. Sosiologi : Teks pengantar dan terapan. Jakarta : Prenada media grup

Ritzer, George dan Goodman Douglas J. 2007. Teori sosiologi modern. Jakarta : Kencana media grup.

Setiadi, Nugroho J. 2013. Perilaku konsumen. Jakarta : Kencana Prenada media Grup.

Soekanto, Soerjono. 1982, Sosiologi suatu pengantar. Jakarta : CV. Rajawali. Sunarto, Kamanto. 2000. Pengantar sosiologi. Jakarta : Lembaga penerbit

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sugiono. 2009. Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, R&D). Bandung : Alfabeta.

Suharsini, Arikunto, 1996, prosedur penelitian suatu pendekatan praktek, Jakarta : Rineka citra.


(16)

SUMBER SKRIPSI

Verany, Irma Ries. 2014. Eksistensi Pedagang Rujak Simpang Jodoh Di Pasar 7 Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Medan : Universitas Negeri Medan

SUMBER TESIS

Silitonga, Betty Carolina. 2013. Perkembangan Pusat Pasar Medan Tahun 1970-2013. Medan : Universitas Negeri Medan

SUMBER INTERNET

http://widdy.weebly.com/blog/sekilas-tentang-teori-labelling ( Diakses pada 2 Maret 2017 Pukul 19 : 47 WIB )

http://news.okezone.com/read/2010/07/12/340/351850/berburu-uang-kuno-di-pasar-ular-medan ( Diakses pada 2 Maret 2017 Pukul 19 : 54 WIB )


(1)

1.6 Manfaat Penelitian

Atas tercapainya tujuan penelitian di atas maka hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai :

1.6.1 Manfaat Teoritis

1. Bagi penulis, mendapat informasi serta gambaran terhadap Pasar Ular tersebut dan menjawab rasa penasaran terhadap eksistensi Pasar yang dilabeli dengan nama yang negatif, tetapi tetap berdiri hingga saat ini.

1.6.2 Manfaat Praktis

1. Bagi pembaca, memberikan informasi tentang Pasar yang seperti apa yang baik untuk dikunjungi

2. Bagi pengembangan ilmu sosiologi, terutama di kajian sosiologi ekonomi. Dapat melihat bagaimana eksistensi sebuah Pasar yang dilabeli oleh masyarakat dengan julukan yang negatif.


(2)

58 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pembahasan mengenai eksistensi Pasar Ular sebagai tempat jual beli barang bekas di Kota Medan dapat ditarik beberapa kesimpulan seperti.

1. Sejarah Pasar Ular berawal pada sekitar tahun 1990-an yang di awali oleh beberapa orang yang berjualan barang bekas berupa besi-besi bekas. Nama Pasar Ular itu sendiri berasal dari para pedagang yang berdagang di Pasar tersebut, memiliki sifat yang licik dan tidak jujur. Sehingga atas dasar perilaku mereka dalam berdagang tersebut, membuat masyarakat memberi label ataupun julukan kepada para pedagang dengan kata ular dan berujung menjadi nama Pasar tersebut yaitu Pasar ular

2. Keberadaan Pasar Ular sudah ada sekitar tahun 1990-an. Letak dari pasar ini berada di Jalan Soetomo Medan. Kemudian barang-barang yang diperjual belikan begitu beragam dan harganya yang relatif murah, walaupun tidak semua barang harganya murah, tetapi kebanyakan barang-barang yang diperjual belikan lebih murah dibandingkan dengan Pasar-pasar lain. Adapun perkembangan Pasar Ular diawali pada saat setelah terjadinya krisis moneter yaitu sekitar tahun 2000. Para pedagang yang berdagang di Pasar ular merupakan orang-orang yang datang dari berbagai tempat, datang dan berdagang guna mempertahankan hidupnya.


(3)

3. Alasan para pengunjung yang datang ke Pasar Ular dikarenakan barang-barang yang diperjual-belikan begitu murah. Sehingga dengan keadaan ekonomi masyarakat Kota Medan yang mayoritas masih berada pada keadaan ekonomi yang menengah ke bawah, membuat para pembeli berkunjung dan berbelanja ke Pasar Ular tersebut dikarenakan harganya yang begitu murah.

4. Kemudian adapun keadaan Pasar Ular masih eksis sampai saat ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain yaitu, harga yang begitu murah, barang yang diperjual-belikan beragam, dan letaknya yang strategis.

5.2 Saran

Eksistensi Pasar Ular terlihat akan terus terlihat keberadaannya setelah melihat pengaruh dari para pengunjung yang antusias terhadap barang-barang yang diperjual belikan. Menurut penulis yang menjadi saran terhadap pembahasan ini yaitu :

1. Keberadaan mereka yang pada dasarnya tidak memiliki izin, namun tetap bisa berjualan. Penulis melihat bahwa perlunya kebijakan pemerintah yang sesuai terhadap hal ini, Karena menjadikan sebuah dilematis yaitu disatu sisi lokasi tersebut merupakan tempat pejalan kaki dan menghambat para pejalan kaki akibat dari para pedagang yang berjualan. Namun disisi lain apabila digusur akan menghilangkan pekerjaan para pedagang yang telah bertahun-tahun di tempat tersebut. Sehingga penulis


(4)

60

lebih menekankan kebijakan pemerintah terhadap hal ini. Kebijakan yang dapat saling menguntungkan, dengan tidak menghilangkan pekerjaan para si pedagang tersebut.

2. Bagi para pembeli yang datang ke Pasar Ular. Penulis menyarankan kepada para pembeli yang datang ke Pasar Ular agar lebih berhati-hati ketika ingin membeli suatu barang. Cermat dalam memilih serta pandai dalam melihat barang yang ingin dibeli, agar tidak kecewa setelah membeli barang di Pasar Ular.


(5)

SUMBER BUKU

Abidin, Zainal, 2009. Filsafat manusia : memahami manusia melalui filsafat. Bandung : Remaja rosdakarya

Alwi dkk. 2005. Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta : Balai pustaka.

Creswell, J.W. 2009, Research design : qualitative, quantitative and mixed methods approaches. Thousand oaks : Pearson.

Damanik, Erond. 2015. Karya tulis ilmiah. Medan : Simetri publisher. Etzioni, Amitai. 1982. Organisasi-organisasi modern. Jakarta : UI Press. Iskandar. 2009. Metode penelitian kualitatif. Jakarta : Gedung persada. Koentjaraningrat. 1989. Pengantar antropologi. Jakarta : Aksara baru.

Moleong, Lexy, J. 2006. Metode penelitian kualitatif. Bandung : Rosdakarya Oofsset.

Narwoko. 2004. Sosiologi : Teks pengantar dan terapan. Jakarta : Prenada media grup

Ritzer, George dan Goodman Douglas J. 2007. Teori sosiologi modern. Jakarta : Kencana media grup.

Setiadi, Nugroho J. 2013. Perilaku konsumen. Jakarta : Kencana Prenada media Grup.

Soekanto, Soerjono. 1982, Sosiologi suatu pengantar. Jakarta : CV. Rajawali. Sunarto, Kamanto. 2000. Pengantar sosiologi. Jakarta : Lembaga penerbit

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sugiono. 2009. Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, R&D). Bandung : Alfabeta.

Suharsini, Arikunto, 1996, prosedur penelitian suatu pendekatan praktek, Jakarta : Rineka citra.


(6)

SUMBER SKRIPSI

Verany, Irma Ries. 2014. Eksistensi Pedagang Rujak Simpang Jodoh Di Pasar 7 Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Medan : Universitas Negeri Medan

SUMBER TESIS

Silitonga, Betty Carolina. 2013. Perkembangan Pusat Pasar Medan Tahun 1970-2013. Medan : Universitas Negeri Medan

SUMBER INTERNET

http://widdy.weebly.com/blog/sekilas-tentang-teori-labelling ( Diakses pada 2 Maret 2017 Pukul 19 : 47 WIB )

http://news.okezone.com/read/2010/07/12/340/351850/berburu-uang-kuno-di-pasar-ular-medan ( Diakses pada 2 Maret 2017 Pukul 19 : 54 WIB )