PERAN KEPOLISIAN DALAM MENINGKATKAN KESADARAN PENGENDARA SEPEDA MOTORTERHADAPATURANLALU LINTAS(StudiKasus Polsek Tanjung Pura).

(1)

PERAN KEPOLISIAN DALAM MENINGKATKAN KESADARAN PENGENDARA SEPEDA MOTORTERHADAPATURANLALU

LINTAS(StudiKasus Polsek Tanjung Pura)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Muhammad Syukri Alhadi NIM.3122111014

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

ABSTRAK

Muhammad Syukri Alhadi. NIM.3122111014. “Peran Kepolisan dalam Meningkatkan Kesadaran Pengendara Sepeda Motor Terhadap Aturan Lalu Lintas (Studi Kasus Polsek Tanjung Pura)”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Polsek Tanjung Pura khusunya dalam meningkatkan kesadaran pengendara dalam mematuhi aturan-aturan dalam berlalu lintas bagi pengendara sepeda bermotor. Penelitian ini berlokasi di Polsek Tanjung Pura yang beralamat di Jalan Bambu Runcing, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah semua anggota Kepolisian di Polsek Tanjung Pura dengan sampel terdiri dari1 orang pimpinan Polsek Tanjung Pura yaitu Kapolsek dan 6 polisi Unitlalu lintas Polsek Tanjung Pura yang wewenangnya khusus di bidang lalu lintas di Kecamatan Tanjung Pura. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu dengan melakukan observasi dan wawancara. Analisis data yaitu dengan menganalisis dan menyesuaikan antara hasil penelitian baik itu dari observasi dan wawancara dengan bahan pustaka, kemudian dilakukan penarikan kesimpulan berdasarkan analisa tersebut yang dideskripsikan dalam bentuk berupa kata atau kalimat. Hasil peneltian menunjukkan bahwa Kepolisian Polsek Tanjung Pura telahberperan dalam upaya meningkatkan kesadaran pengendara sepeda motor terhadap aturan lalu lintas di Tanjung Pura. Namun berbagai kendala yang ditemukan yaitu kurangnya personil di Polsek Tanjung Pura, kuranganya dukungan dari masyarakat dan rendahnya kepedulian masyarakat terhadap ketertiban dan keselamatan jalan sera tata ruang kota dan prasarana jalan yang buruk menjadikan peran tersebut kurang maksimal. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa walau masyarakat Kecamatan Tanjung Pura memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang aturan lalu lintas namun masyarakat belum menunjukkan kesadaran yang baik terhadap aturan lalu lintas. Kata Kunci : Aturan, lalu lintas, wewenang.


(4)

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, berkat izin dan rezekinya skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam juga dihadiakan kepada baginda Nabi Muhammad SAW beserta kuluarga dan sahabantnya.

Selain itu kepada pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu proses penyelesaian skripsi ini baik penulis mengucapkan banyak terima kasih yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd. Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Universitas

Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si. Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Dra. Flores Tanjung, M.Si. Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Waston Malau, M.Sp. Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.

6. Ibu Dr. Reh Bungana P.A, S.H, M.Hum. Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.

7. Bapak Arief Wahyudi, SH, M.H. sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.


(5)

8. Ibu Dra. Yusna Melianti, MH. Dosen Pembimbing Skripsi yang telah membagi waktunya untuk membantu penulis dalam memberikan bimbingannya untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Ibu Dr. Reh Bungana P.A, S.H, M.Hum. Dosen Pembimbing Akademik yang telah membagi waktunya untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

10.Ibu Julia Ivanna, S.Sos. M.Si. M.Ap. Dosen Penguji yang telah memberikan masukan yang bermanfaat terhadap skripsi ini.

11. Bapak Ramsul Nababan, SH, MH. Dosen Penguji yang telah memberikan berbagai masukan yang bermanfaat dalam proses penyelesaian skripsi ini. 12.Bapak Arief Wahyudi, SH, MH. Dosen Penguji yang telah memberikan

saran perbaikannya yang membantu membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

13.Seluruh Bapak/ibu dosen beserta staff yang berada di lingkungan Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.

14. Bapak AKP Purno Adianto. Kapolsek Tanjung pura beserta jajarannya di lingkungan Polsek Tanjung Pura yang bersedia meluangkan waktunya dalam proses penelitian berlangsung.

15.Bapak IPTU A. Pardede. Kanit Lantas Polsek Tanjung Pura dan beserta anggota Unitlantas Polsek Tanjung Pura yang bersedia meluangkan waktunya selama proses penelitian berlangsung.


(6)

16.Terlebih dan Teristimewa bagi kedua orang tua penulis, yang hingga sekarang tidak mungkin diuraikan jasa-jasanya di sini.

17.Saudara kandung yang selama ini membantu melalui doa dan semangatnya.

18.Kepada seluruh teman-teman seperjuangan Reguler A 2012 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan yang menemani dan memberikan masukan kepada penulis dari awal perkuliahan hingga diakhir perkuliahan.

19.Kepada sahabat-sahabat penulis, ZAPUSHI, yang selama proses perkuliahan hinggia saat ini banyak memberikan waktunya untuk selalu mendampingi penulis baik di dalam perkuliahan maupun di luar itu.

20.Kepada teman satu kontrakan yang selalu mendampingi penulis di luar perkuliahan.

21.Kepada seluruh pihak selain yang disebutkan diatas yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Dengan bantuan pihak tersebut penulis mampu menyelesaikan skripsi ini yang berjudul ”Peran Kepolisian Dalam Meningkatkan Kesadaran Pengendara Sepeda Motor Terhadap Aturan Lalu Lintas (Studi Kasus Polsek Tanjung Pura).” Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Medan, Juni 2016

Muhammad Syukri Alhadi NIM. 3122111014


(7)

(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR BAGAN ... vii

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D, RUmusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Kajian Teori ... 8

1. Masalah Transportasi ... 8

2. Kesadaran Masyarakat Terhadap Aturan Berlalu lintas ... 11

3. Lima Pilar Keselamatan Jalan ... 16

4. Polisi Sebagai Penegak Hukum ... 19

5. Penegakan Aturan Berlalu Lintas ... 23

6. Fungsi Hukum Dalam Mencapai Ketertiban ... 26

B. Kerangka Berfikir ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

A. Jenis Penelitian ... 30

B. Lokasi Penelitian ... 32

C. Populasi dan Sampel ... 32


(9)

2. Sampel ... 33

D. Variabel dan Defenisi Operasional ... 33

1. Variabel Penelitian ... 33

2. Defenisi Operasional ... 33

E. Jenis dan Sumber Data ... 34

1. Jenis Data ... 34

2. Sumber Data... 36

F. Teknis Analisis Data ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38

A. Hasil Penelitian ... 38

1. Deskripsi Wilayah Hukum Polsek Tanjung Pura... 38

2. Deskripsi hasil Penelitian ... 44

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 63

BAB V PENUTUP ... 69

A. Kesimpulan ... 69

B. Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 72 LAMPIRAN


(10)

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1: Lima Pilar Keselamatan Jalan... 18 Bagan 2.2: Kerangka Berfikir ... 30


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1: Kisi-kisi Wawancara Kepada Unitlantas Polsek Tanjung Pura ... 35

Tabel 3.2: Kisi-kisi Wawancara Kepada Kapolsek Tanjung Pura ... 35

Tabel 4.3: Data Kuat Personil Polsek Tanjung Pura ... 42

Tabel 4.4: Data Pendidikan Personil Polsek Tanjung Pura... 42


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Wawancara Lampiran II : Nota Tugas

Lampiran III : Surat Penelitian dari Jurusan

Lampiran IV : Surat Izin Mengadakan Penelitian dari Fakultas Lampiran V : Surat Penelitian dari Tempat Penelitian

Lampiran VI : Surat Keterangan Perpustakaan Jurusan PPKn Lampiran VII : Surat Keterangan Perpustakaan UNIMED Lampiran VIII : Kartu Bimbingan Skripsi Jurusan PPKn

Lampiran IX : Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian Mahasiswa Jurusan PPKn

Lampiran X : Pernyataan Keaslian Tulisan


(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transportasi di kota akan terus berkembang jika pertumbuhan penduduk serta kebutuhannya untuk bergerak atau berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya semakin meningkat. Semakin besar jumlah penduduknya maka kegiatan untuk berpindah atau bergerak tersebut akan semakin intensif. Hal ini tidak dapat dihindari karena manusia selalu mempunyai hasrat untuk mencukupi hidupnya dimana dalam memenuhinya setiap manusia diharuskan berpindah atau bergerak.

Di Medan tercatat jumlah kendaraan pada tahun 2015 yaitu 5.824.720 unit kendaraan (www.medanbisnisdialy.com). Disisi lain pertumbuhan jalan baru tidak sebanding dengan pertumbuhan kendaraan yang semakin memadati setiap sudut jalan. Melihat fakta tersebut, maka hal ini tentu berpotensi menjadi masalah, khususnya kota-kota besar. Hal ini kemudian diperparah dengan kondisi tata ruang kota yang tidak tertata, jarak antar bangunan yang begitu rapat bahkan sampai menggunakan bahu jalan untuk parkir dan berjualan. Akibatnya ruang gerak pengendara yang padat semakin sempit.

Terlepas dari masalah jumlah kendaraan dan kondisi lingkungan perkotaan, masalah kedisiplinan dalam berlalu lintas pengendara sebagai pengguna jalan juga menjadi faktor yang utama. Pelanggaran terhadap aturan lalu


(14)

2

lintas dilakukan oleh berbagai kalangan masyarakat dengan berbagai jenis kendaraan. Pelanggaran terhadap peraturan lalu lintas ini sering dijumpai dilakukan oleh pengendara sepeda bermotor. Kondisi fisik kendaraan yang relatif kecil memungkinkan pengendaranya untuk bergerak lebih leluasa, terlebih jumlahnya yang lebih dominan dari jenis kendaraan lainnya, sehingga sering terlihat terutama saat jalanan padat atau macat pengendara sepeda bermotor ini melanggar rambu lalu lintas seperti, menerobos lampu merah, melawan arus jalan, berhenti di area zebra cross hingga naik ke trotoar yang merupakan hak para pejalan kaki, lain lagi masalah administrasi, kelengkapan surat-surat dan perlengkapan dalam berkendara.

Tidak jarang akibat dari pelanggaran lalu lintas juga berdampak pada tingginya tingkat kecelakaan lalu lintas. Setidaknya dalam sebulan terjadi 7000 kecelakaan lalu lintas, dimana sepeda motor sebagai penyumbang terbesar kecelakaan yang terjadi yaitu sekitar 64% (www.aisi.or.id). Transportasi yang seharusnya menjadi urat nadi bagi perkembangan perekonomian berubah menjadi ancaman yang dapat menyebabkan kerugian materi hingga menyebabkan korban jiwa. Masyarakat beramai-ramai dan terang-terangan melakukan pelanggaran. Sikap santun yang dikenal sebagai bagian dari kebudayaan yang kental dalam masyarakat Indonesia menjadi tersamarkan jika dilihat dari cara pengendara kendaraan bermotor berkendara di jalan.

Kecamatan Tanjung Pura merupakan salah satu kecamatan di wilayah Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara dengan tingkat pelanggaran yang cukup tinggi di wilayah kabupaten tersebut. Bermacam bentuk pelanggaran sering


(15)

3

dijumpai di wilayah tersebut baik itu pelanggaran rambu lalu lintas, kelengkapan berkendara hingga kelengkapan surat dalam berkendara. Kondisi jalan di wilayah kota yang sempit diperparah dengan keberadaan pedagang kaki lima di bahu jalan dan berbagai jenis kendaraan yang parkir di area terlarang. Tidak hanya sampai di situ, perilaku melawan arus di jalan yang harusnya satu arah (one way) juga hal biasa yang sering dijumpai di jalan terutama di daerah perkotaan di Kecamatan Tanjung Pura.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Satlantas Polres Langkat jumlah kendaraan yang ditilang pada tahun 2014 yaitu 215 perkara dan pada tahun 2015 meningkat menjadi 420 perkara (Satlantas Polres Langkat). Data tersebut menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan perkara tilang di Kecamatan Tanjung Pura yang menjadi wilayah hukum Polsek Tanjung Pura khususnya antara tahun 2014-2015 yaitu hampir mencapai dua kali lipat.

Secara hukum, undang-undang telah mengatur tentang tata cara berlalu lintas yaitu Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (selanjutnya disebut UU LLAJ). Jadi Polisi khususnya Polsek Tanjung Pura sebagai penegak hukum di Kec. Tanjung Pura telah memiliki payung hukum untuk menegakkan ketertiban berkendara di wilayah hukumnya, terutama di area jalan perkotaan yang sering terjadi kemacatan lalu lintas akibat kesadaran pengguna jalan yang buruk.

Hanya mengandalkan strategi yang bersifat refresif sejauh ini masih belum terbukti efektif. Oleh karena itu selain ketegasan, upaya-upaya yang lebih inovatif


(16)

4

serta humanis juga perlu dilakukan, karena tujuan akhirnya bukan hanya tegaknya hukum semata namun yang lebih penting yaitu terbentuknya kesadaran hukum dalam diri masyarakat. Dengan demikian tegaknya hukum bukan lagi karena adanya rasa takut atas sanksi hukum atau penegak hukum itu sendiri, tapi masyarakat akan menyadari bahwa hukum itu perlu untuk mewujudkan keamanan dan kenyamanan.

Menurut Ali (2006:68) Suatu norma hukum akan dihargai oleh warga masyarakat apabila ia telah mengetahui, memahami, dan menaati. Teori tersebut menjelaskan bahwa suatu aturan seharusnya tidak langsung diterapkan begitu saja di masyarakat, sebelum itu harus ada sosialisasi yang efektif memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai isi hukum tersebut.

Sesuai dengan pendapat di atas, maka sebelum menerapkan UU LLAJ perlu dilakukan sosialisasi terlebih dahulu. Masyarakat harus paham mengenai hal-hal apa saja yang diatur dalam Undang-Undang tersebut yang mesti ditaati, dan juga masyarakat mesti paham bahwa hal-hal yang diatur itu memberikan dampak yang positif, sehingga kemudian masyarakat tidak akan ragu untuk taat pada aturan tersebut.

Berdasarkan pemikiran di atas, maka judul yang diangkat dalam penelitian ini yaitu: Peran Kepolisian Dalam Meningkatkan Kesadaran Pengendara Sepeda Motor Terhadap Aturan Lalu Lintas (Studi Kasus Polsek Tanjung Pura)


(17)

5

B. Identifikasi Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini menjadi lebih jelas dan terarah maka berdasarkan permasalahan di atas perlu diidentifikasi. Adapun identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya pengetahuan pengendara sepeda motor mengenai peraturan dalam berlalu lintas yang diatur dalam UU LLAJ.

2. Rendahnya kesadaran pengendara bermotor dalam mematuhi peraturan berlalu lintas.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya tingkat pelanggaran-pelanggaran dalam berlalu lintas

4. Kendala Kepolisian dalam menegakkan peraturan lalu lintas terhadap pengendara sepeda bermotor

5. Peran Kepolisaian yang belum maksimal dalam menegakkan peraturan berlalu lintas terhadap pengendara sepeda motor.

C. Pembatasan Masalah

Setiawan (2014:20) menjelaskan bahwa “pembatasan masalah berisi

batasan masalah sehingga dari beberapa masalah yang diidentifikasi hanya

sebagai saja yang diteliti”. Berdasarkan pendapat tersebut maka pembatasan

masalah pada penelitian ini adalah :

1. Rendahnya kesadaran pengendara sepeda motor dalam mematuhi peraturan lalu lintas.


(18)

6

2. Peran Kepolisian yang belum maksimal dalam menegakkan peraturan berlalu lintas terhadap pengendara sepeda motor.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Adapun dalam merumuskannya terdapat ketentuan tertentu, seperti yang disampaikan Setiawan (2014:20) bahwa “isi masalah harus konsisten dengan latar belakang dan ruang lingkup masalah”.

Berdasarkan pendapat di atas, maka rumusan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah kesadaran pengendara sepeda motor terhadap aturan

berlalu lintas masih rendah ?

2. Bagaimanakah peran Kepolisian dalam meningkatkan kedisplinan Pengendara sepeda motor terhadap aturan berlalu lintas ?

E.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian perlu dirumuskan agar kegiatan penelitian ini lebih terarah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui penyebab rendahnya kesadaran pengendara sepeda motor terhadap aturan berlalu lintas.

2. Untuk mengetahui penyebab belum maksimalnya peran Kepolisian dalam meningkatkan kesadaran pengendara sepeda motor terhadap aturan berlalu lintas.


(19)

7

F. Manfaat Penelitian

Penelitian yang baik adalah yang dapat memberikan manfaat, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Oleh karena itu manfaat penelitian ini yaitu:

1. Bagi masyarakat dapat menambah wawasan dan pemahaman khususnya mengenai peraturan berkendara yang diatur dalam UU LLAJ dan umumnya mengenai pentingnya menaati aturan hukum demi terselenggaranya keamanan.

2. Bagi Polisi dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk terus berinovasi dalam menyusun strategi yang berdasarkan pada UU LLAJ untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berkendara. 3. Bagi penulis menambah wawasan dan pengalaman peran mengenai peran

polisi dalam meningkatkan kedisiplinan masyarakat khususnya pengendara sepeda bermotor dalam berkendara.

4. Bagi Akademisi khususnya di lingkungan Jurusan PPKn Fakultas Ilmu sosial, UNIMED dapat digunakan sebagai bahan bacaan dan sumber referensi.


(20)

69 BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Beberapa penyebab rendahnya kesadaran pengendara sepeda motor di Kecamatan Tanjung Pura yang ditemukan berdasarkan hasil observasi dan wawancara yaitu pertama, rendahnya kepedulian pengendara sepeda motor di Kecamatan tanjung Pura untuk terhadap keselamatan dirinya dan orang disekitarnya saat berkendara serta terhadap ketertiban jalan. Kedua, sarana dan prasarana jalan yang masih belum mendukung untuk kegiatan masyarakat di Kecamatan Tanjung Pura yang cenderung tinggi. Ketiga, tata ruang kota di Kecamatan Tanjung Pura serta penggunaan badan jalannya yang tidak bertanggung jawab oleh pihak-pihak tertentu. Keempat, tidak sesuainya antara jumlah anggota Unitlantas Polsek Tanjung Pura yang dalam hal ini khusus membidangi masalah penegakan aturan dalam berlalu lintas yang hanya berjumlah 6 orang dibandingkan dengan volume kegiatan masyarakat Kecamatan Tanjung Pura yang tinggi.

2. Berdasarkan hasil penelitian baik dari hasil obersvasi maupun wawancara, Polsek Tanjung Pura telah berperan berdasarkan tugas yang telah dilaksanakan sesuai amanat Perkapolri tentang Organisasi Kepolisian. Namun dalam pelaksanaannya terdapat beberapa kendala yang menjadikan belum


(21)

70

maksimalnya peran Kepolisian Polsek Tanjung Pura yaitu pertama, kurangnya jumlah personil Unitlantas Polsek Tanjung Pura dibandingkan dengan intensitas kegiatan masyarakat Kecamatan Tanjung Pura yang tinggi serta banyaknya ruas jalan. Kedua, kurangnya dukungan dan kerjasama dari pihak masyarakat Kecamatan tanjung Pura dalam mewujudkan Kamtibmas. Ketiga, kurangnya kepedulian pengendara khususnya pengendara sepeda motor terhadap keselamatan dirinya dan orang lain serta ketertiban jalan. Keempat, tata ruang kota yang buruk serta jalan yang tidak memadai untuk mendukung kegiatan masyarakat.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dapat dilihat bahwasanya peran Kepolisian Polsek Tanjung Pura dalam meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya pengendara sepeda motor selama ini sudah berjalan cukup baik. Namun kendala dalam menegakkan aturan lalu lintas di Kecamatan Tanjung Pura juga tidak terlepas dari beberapa kendala. Hal ini menyebabkan kurang maksimalnya hasil yang dicapai, salah satu indikasinya yaitu masih rendahnya kesadaran masyarakat di Kecamatan Tanjung Pura khususnya pengendara sepeda motor dalam mematuhi aturan berlalu lintas. Oleh karena itu, berikut beberapa saran kepada Kepolisian Polsek Tanjung Pura yang dianggap penting untuk membantu pihak Kepolisan Polsek Tanjung Pura dalam meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya pengendara sepeda motor dalam mematuhi aturan lalu lintas yaitu:


(22)

71

1. Meningkatkan kesadaran dalam berkendara melalui pertama, membangun kepedulian masyarakat dalam hal keselamatan berkendara melalui upaya yang lebih persuasif dibandingkan dengan hanya mengandalkan tindakan yang represif. Kedua, meningkatkan pengawasan terhadap penggunaan jalan yang tidak bertanggung jawab terutama di daerah perkotaan yang masih banyak ditemui pedagang liar dan parkir liar ditambah berbagai pelanggaran yang mengganggu ketertiban jalan. Ketiga, mempererat kerjasama antar Koordinator Pilar Keselamatan Jalan untuk menutupi kekurangan personil di Kepolisian Polsek Tanjung Pura.

2. Mengatasi beberapa kendala dalam menegakkan aturan lalu lintas untuk memaksimalkan peran Kepolisian Polsek Tanjung Pura dalam hal tersebut melalui Pertama ,meningkatkan kerjasama dengan Koordinator Pilar Keselamatan Jalan misalnya Dinas Perhubungan untuk menambah kekuatan personil. Kedua, menjalin hubungan yang lebih baik lagi dengan masyarakat dalam hal kerja sama untuk mewujudkan Kamtibmas. Ketiga, meningkatkan upaya sosialisasi mengenai aturan lalu lintas serta membangun kepedulian masyarakat dengan melakukan komunikasi yang lebih intensif dengan masyarakat.


(23)

70

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Adisasmita, Rahardjo. 2010. Dasar-Dasar Ekonomi Transportasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Ali, Zainuddin. 2006. Sosiologi Hukum. Jakarta : Sinar Grafika.

Amiruddin dan Asikin. 2004. Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta : Raja Grafindo

Anshori, Abdul Ghofur. 2006. Filsafat Hukum, Sejarah, Aliran danPemaknaan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Arief, Barda N. 2001. Masalah Penegakan Hukum dan Penanggulangan Kejahatan. Bandung : Citra Aditya Bakti.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen penelitian. Jakarta: Rineka cipta.

Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta : Kencana

Dirdjosisworo, Soedjono. 2001. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta : RajaGrafindo Persada.

Djamali, Abdoel. 2001. Pengantar Hukum Indonesia. Jakarta : RajaGrafindo Persada.

Gunardo. 2014. Geografi Transportasi. Yogyakarta : Penebit Ombak

Lima Undang-Undang Penegak Hukum dan Keadilan. 2003. Bandung : Fokusmedia.

Manan, Abdul. 2005. Aspek-Aspek Pengubah Hukum. Jakarta : Kencana Sadjijono, 2008. Etika Profesi Hukum. Surabaya : Mediatama

Sadyohutomo, Mulyono. 2009. Manajemen Kota dan Wilayah Realita dan Tantangan. Jakarta : Bumi Aksara.


(24)

71

Sani, Zulfiar, 2010. Transportasi: Suatu Pengantar. Jakarta : Universitas Indonesia.

Setiawan, Deny. 2014. Metode Penelitian. Medan: Laboratorium Ppkn Fis Unimed.

Sidharta, Bernard A. 2000. Refleksi Tentang Struktur Ilmu Hukum. Bandung : Mandar Maju.

Soekanto, Soerjono. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengeruhi Penegakan Hukum. Jakarta : RajaGrafindo Persada.

Soeroso. 2008. PengantarIlmuHukum. Jakarta : SinarGrafika.

Subagyo. 2000. Polisi sebagai Penyidik dalam Perkara Pidana. Jakarta: Balai Pustaka.

Sudarsono. 2001. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta : Rineka Cipta

Sugiharto. 2006. Pembangunan dan Pengembangan Wilayah. Medan : USUpress. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta.

Sunggono, Bambang. 2007. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Raja Grafindo. Undang-undang R.I Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian. 2010. Bandung :

Citra Umbara.

Undang-Undang / Peraturan :

Instruksi Presiden Republik Indonesia No.4 Tahun 2013 Tentang Program dekade Aksi Keselamatan Jalan Presiden Republik Indonesia.

Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia No. 23 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pada Tingkat Polisi Resort dan Kepolisian Sektor.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 80 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan dan Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Undang-undang R.I Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian. 2010.


(25)

72

Buku Elektronik :

Asshidiqie, Jimly. 2006. Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca Reformasi.(Online) Jakarta :Sekretariat Jendral dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI. Tersedia di : www.jimly.com . (Diakses Pada: 5/22/2015).

Asshiddiqie, Jimly. 2005. Hukum Tata Negara dan Pilar-Pilar

Demokrasi.(Online) Jakarka : Konstitusi Press. Tersedia di:

www.jimly.com . (Diakses Pada: 5/22/2015).

Assiddiqie, jimly. 2005. Implikasi Perubahan UUD 1945 Terhadap Pembangunan Hukum Nasional.(Online). Jakarta : Mahkamah Konstitusi Indonesia. Tersedia di: www.jimly.com . (Diakses Pada: 5/22/2015). Internet :

Abdullah, Nurdin. 2015. Sepeda Motor Penyumbang Terbesar Kasus Kecelakaan Kendaraan. Otomotif.bisnis.com site. Di akses tanggal 24 April 2016.

Anonim. 2015. Data Analisa dan evaluasi pelanggaran lalin selama operasi zebra 2015. lantas.polsri.go.id site. Di akses tanggal 21 Maret 2016.

Anonim. 2015. Mewujudkan Jalan Tol 1000 KM. concreteshowseasia.com site. Diakses tanggal 11 maret 2016.

Sulaiman, dkk. 2016. Masyarakat didorong Gunakan Angkutan Massal. www.medanbisnisdialy.com. Di akses tanggal 6 Agustus 2016.

Ulul, Himawan. 2015. Sepanjang 2015, 27.000 Orang Meninggal Dunia di Jalan. www.m.solopos.com. Di akses tanggal 6 Agustus 2016.

Aziz, Afrizal. 2015. Jasa Raharja dan Polsri MoU Sistem Online Data Lakalantas. rri.co.id site. Di akses tanggal 9 Maret 2016.

Firmansyah. 2014. Survei Kecelakaan Lalu Lintas di Seluruh Dunia : Orang-orang yang Mati dalam Diam. Republika.co.id. Di akses tanggal 9 Maret 2016.


(1)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Beberapa penyebab rendahnya kesadaran pengendara sepeda motor di

Kecamatan Tanjung Pura yang ditemukan berdasarkan hasil observasi dan wawancara yaitu pertama, rendahnya kepedulian pengendara sepeda motor di Kecamatan tanjung Pura untuk terhadap keselamatan dirinya dan orang disekitarnya saat berkendara serta terhadap ketertiban jalan. Kedua, sarana dan prasarana jalan yang masih belum mendukung untuk kegiatan masyarakat di Kecamatan Tanjung Pura yang cenderung tinggi. Ketiga, tata ruang kota di Kecamatan Tanjung Pura serta penggunaan badan jalannya yang tidak bertanggung jawab oleh pihak-pihak tertentu. Keempat, tidak sesuainya antara jumlah anggota Unitlantas Polsek Tanjung Pura yang dalam hal ini khusus membidangi masalah penegakan aturan dalam berlalu lintas yang hanya berjumlah 6 orang dibandingkan dengan volume kegiatan masyarakat Kecamatan Tanjung Pura yang tinggi.

2. Berdasarkan hasil penelitian baik dari hasil obersvasi maupun wawancara, Polsek Tanjung Pura telah berperan berdasarkan tugas yang telah dilaksanakan sesuai amanat Perkapolri tentang Organisasi Kepolisian. Namun dalam pelaksanaannya terdapat beberapa kendala yang menjadikan belum


(2)

maksimalnya peran Kepolisian Polsek Tanjung Pura yaitu pertama, kurangnya jumlah personil Unitlantas Polsek Tanjung Pura dibandingkan dengan intensitas kegiatan masyarakat Kecamatan Tanjung Pura yang tinggi serta banyaknya ruas jalan. Kedua, kurangnya dukungan dan kerjasama dari pihak masyarakat Kecamatan tanjung Pura dalam mewujudkan Kamtibmas.

Ketiga, kurangnya kepedulian pengendara khususnya pengendara sepeda

motor terhadap keselamatan dirinya dan orang lain serta ketertiban jalan.

Keempat, tata ruang kota yang buruk serta jalan yang tidak memadai untuk

mendukung kegiatan masyarakat. B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dapat dilihat bahwasanya peran Kepolisian Polsek Tanjung Pura dalam meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya pengendara sepeda motor selama ini sudah berjalan cukup baik. Namun kendala dalam menegakkan aturan lalu lintas di Kecamatan Tanjung Pura juga tidak terlepas dari beberapa kendala. Hal ini menyebabkan kurang maksimalnya hasil yang dicapai, salah satu indikasinya yaitu masih rendahnya kesadaran masyarakat di Kecamatan Tanjung Pura khususnya pengendara sepeda motor dalam mematuhi aturan berlalu lintas. Oleh karena itu, berikut beberapa saran kepada Kepolisian Polsek Tanjung Pura yang dianggap penting untuk membantu pihak Kepolisan Polsek Tanjung Pura dalam meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya pengendara sepeda motor dalam mematuhi aturan lalu lintas yaitu:


(3)

1. Meningkatkan kesadaran dalam berkendara melalui pertama, membangun kepedulian masyarakat dalam hal keselamatan berkendara melalui upaya yang lebih persuasif dibandingkan dengan hanya mengandalkan tindakan yang represif. Kedua, meningkatkan pengawasan terhadap penggunaan jalan yang tidak bertanggung jawab terutama di daerah perkotaan yang masih banyak ditemui pedagang liar dan parkir liar ditambah berbagai pelanggaran yang mengganggu ketertiban jalan. Ketiga, mempererat kerjasama antar Koordinator Pilar Keselamatan Jalan untuk menutupi kekurangan personil di Kepolisian Polsek Tanjung Pura.

2. Mengatasi beberapa kendala dalam menegakkan aturan lalu lintas untuk memaksimalkan peran Kepolisian Polsek Tanjung Pura dalam hal tersebut melalui Pertama ,meningkatkan kerjasama dengan Koordinator Pilar Keselamatan Jalan misalnya Dinas Perhubungan untuk menambah kekuatan personil. Kedua, menjalin hubungan yang lebih baik lagi dengan masyarakat dalam hal kerja sama untuk mewujudkan Kamtibmas. Ketiga, meningkatkan upaya sosialisasi mengenai aturan lalu lintas serta membangun kepedulian masyarakat dengan melakukan komunikasi yang lebih intensif dengan masyarakat.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Adisasmita, Rahardjo. 2010. Dasar-Dasar Ekonomi Transportasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Ali, Zainuddin. 2006. Sosiologi Hukum. Jakarta : Sinar Grafika.

Amiruddin dan Asikin. 2004. Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta : Raja Grafindo

Anshori, Abdul Ghofur. 2006. Filsafat Hukum, Sejarah, Aliran danPemaknaan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Arief, Barda N. 2001. Masalah Penegakan Hukum dan Penanggulangan

Kejahatan. Bandung : Citra Aditya Bakti.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen penelitian. Jakarta: Rineka cipta.

Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta : Kencana

Dirdjosisworo, Soedjono. 2001. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta : RajaGrafindo Persada.

Djamali, Abdoel. 2001. Pengantar Hukum Indonesia. Jakarta : RajaGrafindo Persada.

Gunardo. 2014. Geografi Transportasi. Yogyakarta : Penebit Ombak

Lima Undang-Undang Penegak Hukum dan Keadilan. 2003. Bandung : Fokusmedia.

Manan, Abdul. 2005. Aspek-Aspek Pengubah Hukum. Jakarta : Kencana Sadjijono, 2008. Etika Profesi Hukum. Surabaya : Mediatama

Sadyohutomo, Mulyono. 2009. Manajemen Kota dan Wilayah Realita dan

Tantangan. Jakarta : Bumi Aksara.


(5)

Sani, Zulfiar, 2010. Transportasi: Suatu Pengantar. Jakarta : Universitas Indonesia.

Setiawan, Deny. 2014. Metode Penelitian. Medan: Laboratorium Ppkn Fis Unimed.

Sidharta, Bernard A. 2000. Refleksi Tentang Struktur Ilmu Hukum. Bandung : Mandar Maju.

Soekanto, Soerjono. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengeruhi Penegakan

Hukum. Jakarta : RajaGrafindo Persada.

Soeroso. 2008. PengantarIlmuHukum. Jakarta : SinarGrafika.

Subagyo. 2000. Polisi sebagai Penyidik dalam Perkara Pidana. Jakarta: Balai Pustaka.

Sudarsono. 2001. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta : Rineka Cipta

Sugiharto. 2006. Pembangunan dan Pengembangan Wilayah. Medan : USUpress. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta.

Sunggono, Bambang. 2007. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Raja Grafindo. Undang-undang R.I Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian. 2010. Bandung :

Citra Umbara.

Undang-Undang / Peraturan :

Instruksi Presiden Republik Indonesia No.4 Tahun 2013 Tentang Program dekade Aksi Keselamatan Jalan Presiden Republik Indonesia.

Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia No. 23 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pada Tingkat Polisi Resort dan Kepolisian Sektor.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 80 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan dan Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan


(6)

Buku Elektronik :

Asshidiqie, Jimly. 2006. Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca

Reformasi.(Online) Jakarta :Sekretariat Jendral dan Kepaniteraan

Mahkamah Konstitusi RI. Tersedia di : www.jimly.com . (Diakses Pada: 5/22/2015).

Asshiddiqie, Jimly. 2005. Hukum Tata Negara dan Pilar-Pilar

Demokrasi.(Online) Jakarka : Konstitusi Press. Tersedia di: www.jimly.com . (Diakses Pada: 5/22/2015).

Assiddiqie, jimly. 2005. Implikasi Perubahan UUD 1945 Terhadap

Pembangunan Hukum Nasional.(Online). Jakarta : Mahkamah Konstitusi

Indonesia. Tersedia di: www.jimly.com . (Diakses Pada: 5/22/2015). Internet :

Abdullah, Nurdin. 2015. Sepeda Motor Penyumbang Terbesar Kasus Kecelakaan Kendaraan. Otomotif.bisnis.com site. Di akses tanggal 24 April 2016.

Anonim. 2015. Data Analisa dan evaluasi pelanggaran lalin selama operasi zebra 2015. lantas.polsri.go.id site. Di akses tanggal 21 Maret 2016.

Anonim. 2015. Mewujudkan Jalan Tol 1000 KM. concreteshowseasia.com site. Diakses tanggal 11 maret 2016.

Sulaiman, dkk. 2016. Masyarakat didorong Gunakan Angkutan Massal. www.medanbisnisdialy.com. Di akses tanggal 6 Agustus 2016.

Ulul, Himawan. 2015. Sepanjang 2015, 27.000 Orang Meninggal Dunia di Jalan. www.m.solopos.com. Di akses tanggal 6 Agustus 2016.

Aziz, Afrizal. 2015. Jasa Raharja dan Polsri MoU Sistem Online Data Lakalantas. rri.co.id site. Di akses tanggal 9 Maret 2016.

Firmansyah. 2014. Survei Kecelakaan Lalu Lintas di Seluruh Dunia : Orang-orang yang Mati dalam Diam. Republika.co.id. Di akses tanggal 9 Maret 2016.