Gambar 5. Pola pemotongan contoh uji menurut JIS A 5908-1994 Keterangan Gambar :
1. Contoh uji kerapatan dan kadar air, berukuran 10 cm x 10 cm.
2. Contoh uji pengembangan linear, tebal dan daya serap air, berukuran
5 cm x 5 cm. 3.
Contoh uji modulus patah dan modulus elastisitas, berukuran 5 cm x 20 cm.
4. Contoh uji keteguhan rekat internal, berukuran 5 cm x 5 cm.
5. Contoh uji kuat pegang sekrup, berukuran 4 cm x 7,5 cm.
4. Pengujian Papan Semen Partikel a. Sifat Fisis Papan Semen Partikel
a.1. Kerapatan
Contoh uji berukuran 10 cm x 10 cm dalam keadaan kering udara ditimbang beratnya, lalu diukur rata-rata panjang, lebar dan tebalnya untuk
menentukan volumenya. Jumlah contoh uji kerapatan tiap papan adalah 2 buah. Kerapatan papan semen dihitung menggunakan rumus:
tan
3
cm Volume
gr Berat
Kerapa =
2 2
4 4
3
1 1
5 5
3
a.2. Kadar Air
Contoh uji berukuran 10 cm x 10 cm. Contoh uji ditimbang kemudian dioven dengan suhu 103 ± 2
C selama 24 jam sampai beratnya konstan. Nilai kadar air papan dapat dihitung dengan rumus :
100 x
BKO BKO
BA air
Kadar −
=
Keterangan : BA
: Berat Awal g BKO
: Berat Kering Oven g
a.3. Pengembangan Linear Dan Tebal
Contoh uji berukuran 5 cm x 5 cm diukur dimensinya pada kondisi kering udara. Dimensi lebar diukur pada kedua sisinya kemudian dirata-ratakan,
sedangkan tebal diukur pada pusat contoh uji, selanjutnya contoh uji direndam dalam air dingin selama 2 jam dan 24 jam, kemudian diukur kembali dimensinya.
Nilai pengembangan tebal dan linear papan dapat dihitung dengan rumus:
100
1
x D
D D
an Pengembang
− =
keterangan : D
: Dimensi awal cm D
1
: Dimensi akhir cm
a.4. Daya Serap Air
Pengujian daya serap air dilakukan bersamaan dengan pengujian pengembangan linear dan tebal. Contoh uji ditimbang kemudian direndam dalam
air dingin selama 2 jam dan 24 jam, kemudian contoh uji ditimbang kembali. Nilai daya serap air dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
100
1 1
2
x B
B B
Air Serap
Daya −
=
keterangan : B1 : Berat Awal g
B2 : Berat Akhir g
b. Sifat Mekanis Papan Semen Partikel b.1. Keteguhan Patah Atau Modulus of Rupture MOR
Pengujian dilakukan dngan menggunakan alat universal testing machine UTM. Contoh uji berukuran 5 cm x 20 cm pada kondisi kering udara
dibentangkan dengan jarak sangga 15 kali tebal nominal, tetapi tidak kurang dari 15 cm seperti tertera pada Gambar 6 dan kemudian pembebanan dilakukan di
tengah-tengah jarak sangga. Nilai MOR dihitung dengan menggunakan rumus:
2
2 3
bh PL
MOR =
Keterangan : MOR
: Modulus patah kgcm
2
P : Beban sampai patah kg
L : Panjang Bentang cm
L1 = L2 : Setengah jarak sangga b
: Lebar contoh uji cm h
: Tebal contoh uji cm
Gambar 6. Pemberian beban dalam rangka uji MOE dan MOR
P h
b L2
L1 L
b.2. Keteguhan Lentur Atau Modulus Of Elastisity MOE