18
lambatnya mulai tahun 2014, sedangkan Lampiran II merupakan Standar Akuntansi Pemerintah berbasis Kas Menuju Akrual yang hanya berlaku hingga
tahun 2014. Lampiran I berlaku sejak tanggal ditetapkan dan dapat segera diterapkan oleh setiap entitas strategi pentahapan pemberlakuan akan ditetapkan
lebih lanjut oleh Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri, sedangkan Lampiran II berlaku selama masa transisi bagi entitas yang belum siap untuk
menerapkan SAP Berbasis Akrual. Dengan kata lain, Lampiran II merupakan lampiran yang memuat kembali seluruh aturan yang ada pada PP 24 tahun 2005
tanpa perubahan sedikit pun. Laporan keuangan yang dihasilkan dari penerapan SAP Berbasis Akrual
dimaksudkan untuk memberi manfaat lebih baik bagi para pemangku kepentingan, baik para pengguna maupun pemeriksa laporan keuangan
pemerintah, dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Hal ini sejalan dengan salah satu prinsip akuntansi yaitu bahwa biaya yang dikeluarkan sebanding
dengan manfaat yang diperoleh.
2.2. Standar Akuntansi Pemerintah
Standar Akuntansi Pemerintahan SAP adalah prinsip-prinsip akuntansi yang
diterapkan dalam menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah PP 71 Tahun 2010.
Indonesia mulai menjalankan prinsip-prinsip desentralisasi dan otonomi daerah sejak tahun 2001. Kebijakan ini mengubah penyeleanggaraan
pemerintahan dari yangs sebelumnya bersifat terpusat menjadi terdesentralisasi
19
yang berarti ada penyerahan kewenangan dan tanggung jawab dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah.
Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang- undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah disebutkan bahwa
laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus disajikan sesuai Standar Akuntansi Pemrintahan SAP. Pada bulan Juni
2005, pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan yang berbasis kas menuju akrual.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005, Standar Akuntansi Pemerintahan adalah prinsip-prinsip yang diterapkan dalam menyusun dan
menyajikan laporan keuangan pemerintah. Dengan demikian Standar Akuntansi Pemerintahan merupakan persyaratan yang mempunyai kekuatan hukum dalam
upaya meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah di Indonesia Bastian, 2005.
Laporan keuangan pokok yang harus disajikan oleh Pemerintah Daerah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 adalah Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Kemudian pada bulan Oktober tahun 2010 pemerintah mengeluarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dengan basis akrual sebagai pengganti Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 2005. Dalam PP 71 tahun 2010 mensyaratkan untuk menyajikan Neraca, Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas
dengan basis akrual. PP 71 tahun 2010 dalam kerangka konseptualnya juga telah