Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro PLTMH

Beberapa instala a. Turbin, me menerima energi mek menghasilka b. Generator Untuk mem listrik dise Kemampua dalam Volt c. Penghubun generator a sabuk atau pul nstalasi PLTMH dalam rumah pembangkit adalah : merupakan salah satu bagian penting dalam a energi potensial air dan mengubahnya m ekanis. Putaran turbin dihubungkan dengan silkan listrik. Sumber: Notosudjono 2002 Gambar 4. Turbin or yang digunakan adalah generator pembang emilih kemampuan generator dalam meng disesuaikan dengan perhitungan daya dari da puan generator dalam menghasilkan listrik biasa olt Ampere VA atau dalam kilo Volt Ampere hubung turbin dengan generator, penghubung r atau sistem transmisi energi mekanik ini da u puli, roda gerigi atau dihubungkan langsung pa ah : m PLTMH yang menjadi putaran n generator untuk bangkit listrik AC. nghasilkan energi data hasil survei. asanya dinyatakan re kVA. ubung turbin dengan ni dapat digunakan gsung pada porosnya. 1 Sabuk atau puli digunakan jika putaran per menit rpm turbin belum memenuhi putaran rotor pada generator, jadi puli berfungsi untuk menurunkan atau menaikan rpm motor generator. 2 Roda gerigi mempunyai sifat yang sama dengan puli. 3 Penghubung langsung pada poros turbin dan generator, jika putaran turbin sudah lama dengan putaran rotor pada generator.

2.9. Pemilihan Lokasi PLTMH

Faktor yang menentukan dalam pemilihan lokasi PLTMH adalah: • Debit air Debit di suatu lokasi di sungai dapat diperkirakan dengan cara berikut :  Pengukuran di lapangan di lokasi yang ditetapkan.  Berdasarkan data debit dari stasiun di dekatnya.  Berdasarkan data hujan.  Berdasarkan pembangkitan data debit. Pengukuran debit di lapangan dapat dilakukan dengan membuat stasiun pengamatan atau dengan mengukur debit di bangunan air seperti bendung dan peluap. Dalam hal yang pertama, parameter yang diukur adalah tampang lintang sungai, elevasi muka air, dan kecepatan aliran. Selanjutnya, debit aliran dihitung dengan mengalikan luas tampang dan kecepatan aliran. Sering di suatu lokasi yang akan dibangun bangunan air tidak terdapat pencatatan debit sungai dalam waktu panjang. Dalam keadaan tersebut terpaksa debit diperkirakan berdasarkan:  Debit di lokasi lain pada sungai yang sama.