PENGARUH KONSENTRASI SUKROSA DAN BAP (Benzil Amino Purin) TERHADAP KULTUR EMBRIO MANGGA (Mangifera indica L.) PADA MODIFIKASI MEDIA B5

PENGARUH KONSENTRASI SUKROSA DAN BAP (Benzil Amino Purin)
TERHADAP KULTUR EMBRIO MANGGA (Mangifera indica L.) PADA
MODIFIKASI MEDIA B5
Oleh: Arifiani Setyaningrum ( 01710022 )
Agronomy
Dibuat: 2007-10-25 , dengan 2 file(s).

Keywords: kultur jaringan, embrio mangga, eksplan, sukrosa, BAP
Teknik kultur jaringan merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk perbanyakan
vegetatif mangga. Kultur jaringan semakin memegang peranan penting dalam bidang bercocok
tanam modern, karena teknik ini mampu melipatgandakan sel dan jaringan tanaman yang berasal
dari satu induk untuk ditumbuhkan menjadi sejumlah besar sel tanaman. Teknik kultur jaringan
selain menghasilkan bibit dengan teknik yang lebih cepat, cara ini juga dapat menghasilkan bibit
dalam jumlah banyak. Teknik kultur jaringan akan dapat berhasil dengan baik apabila syaratsyarat yang diperlukan terpenuhi. Syarat-syarat tersebut antara lain adalah pemilihan eksplan
sebagai bahan dasar.
Bahan Tanam yang digunakan adalah embrio mangga varietas manalagi. Eksplan dari lapang
dicuci dengan deterjen, disikat sampai bersih dan dibilas dengan air mengalir. Selanjutnya
eksplan direndam dalam larutan dithane + agrimicin 2 gram/liter selama 30 menit, kemudian
dibilas dengan aqudest sebanyak tiga kali, tahap kedua eksplan direndam klorox 5% selama 30
menit, kemudian dibilas dengan aquadest 3 kali, lalu eksplan disemprot dengan alkohol 70%,
kemudian dimasukkan ke dalam LAFC, di dalam LAFC eksplan dibilas dengan aquadest steril

sebanyak tiga kali.
Eksplan yang sudah steril dikupas lagi di dalam LAFC dan diambil embrionya untuk ditanam
dalam media. Kemudian eksplan yang telah diinokulasi diletakkan dalam ruang kultur yang
sudah dibersihkan.