Masa balita merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang membutuhkan zat-zat gizi yang lebih besar dari kelompok umur yang lain
sehingga rentan akan kelainan gizi Novitasari, 2012. Arisman 2009, 241 juga menjelaskan bahwa balita termasuk golongan rentan karena belum mampu
mengonsumsi atau mencerna makanan yang tersedia dan mereka cenderung cepat mengalami malnutrisi karena kebutuhan akan zat gizi yang juga tinggi. Status
gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat Anggraeni dan Indrarti, 2010.
2. 4. Kerangka Fikir
Pengembangan aplikasi
NUSA dilatarbelakangi
dengan adanya
permasalahan mengenai penilaian status gizi balita. Guna memperkuat permasalahan, dilakukan studi pendahuluan dengan mengumpulkan data dan
memahami sistem penilaian status gizi balita yang sudah digunakan khusunya di. Puskesmas Sekaran, Gunungpati, Semarang. Hasil yang diperoleh dari studi
pendahuluan tersebut yaitu adanya permasalahan dan kebutuhan ahli gizi akan alat bantu penilaian status gizi balita beserta fungsi rekapitulasi datanya. Aplikasi
NUSA merupakan aplikasi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Hal itu dilandasi dengan adanya teori program komputer dan gizi.
Pengembangan aplikasi NUSA membutuhkan hardware dan software sebagai perangkat pengembangannya. Selanjutnya kemampuan aplikasi yang
diajukan juga perlu direncanakan. Hal ini merupan acuan dari spesifikasi aplikasi NUSA yang akan dirancang, sehingga pengembangan dapat terfokus. Setelah itu
dilakukan analisis model aplikasi yang meliputi Scenario Based Elements, Flow- Oriented Elements, Class-Based Elements dan Behavioral Elements. Selanjutnya
dilakukan disain aplikasi yang mencakup DataClass Design, Architecture Design, dan Interface Design. Tahap berikutnya yaitu dilakukan pengkodean
aplikasi dengan menggunakan NetBeans dan SQLite. Hasil dari pengkodean merupakan aplikasi jadi yang selanjutnya diuji dengan pengujian white box dan
pengujian kelayakan dari ahli gizi sebagai pengguna user. Selanjutnya diperoleh hasil dan kesimpulan yang pada tahap akhir penelitian.
Secara singkat kerangka fikir yang digunakan dalam penelitian, seperti pada gambar 2.3.
Gambar 2.3 Kerangka Fikir
42
BAB III METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu waterfall, terkadang disebut classic life cycle siklus kehidupan klasik. Waterfall mengusulkan alur
sistematik secara linear, dengan pendekatan sekuensial untuk mengembangkan perangkat lunak. Alur dari waterfall digambarkan pada gambar 3.1 berikut ini:
Gambar 3.1 Model Waterfall Pressman, 2010
3.1. Komunikasi Communication
Komunikasi merupakan tahap awal yang dilakukan dalam pengembangan aplikasi. Pada penelitian ini, komunikasi dilakukan dengan mengumpulkan data
dan memahami sistem yang telah ada, sehingga dapat diketahui spesifikasi permasalahan dan kebutuhan pengguna ahli gizi Puskesmas Sekaran dalam
melakukan penilaian status gizi balita.
3.1.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara : a.
Wawancara Wawancara atau kuesioner lisan merupakan sebuah dialog yang dilakukan
oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara Arikunto,