MAHASISWA DAN LULUSAN ANALISIS SWOT PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT LEISURE

42 Dari sisi Penjamin Mutu dapat dianalisa sebagai berikut: Kekuatan: adanya standar kelulusan baku, adanya evaluasi pada setiap akhir semester, adanya sistem penjaminan mutu dan sistem audit akademik. Kelemahan: belum lengkapnya balikan dari lulusan karena masih merupakan program studi baru yang baru memiliki lulusan, belum adanya standar penilaian mutu yang dilakukan oleh pihak luar kampus, biaya review kurikulum dan penyesuaian kurikulum yang terbatas. Peluang: Kerjasama antara program studi dengan stakeholder kepariwisataan akan menjamin akuntabilitas, keberhasilan pencapaian peningkatan IPK oleh mahasiswa akan meningkatkan kepercayaan stakeholder kepariwisataan terhadap program studi Manajemen Resort Leisure, adanya kerjasama stakeholder dalam sertifikasi kompetensi. Tantangan: Belum dapat dimanfaatkannya hasil evaluasi satuan kendali mutu oleh pihak luar. Standar yang berbeda-beda menyebabkan daya saing lulusan yang sulit diprediksi. Belum adanya lulusan menyebabkan evaluasi terhadap proses pembelajaran belum dapat dilakukan secara pasti untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja.

C. MAHASISWA DAN LULUSAN

Analisis SWOT Kemahasiswaan Program Studi Manajemen Resort Leisure, Kekuatan: Tingginya minat lulusan SLTA yang ingin melanjutkan pendidikan jenjang S1 pada Program Studi Manajemen Resort Leisure. Tersedianya beberapa wadah kegiatan untuk menyalurkan minat, bakat dan kreativitas mahasiswa, sehingga dapat meningkatkan kemandirian mahasiswa baik dalam proses belajar mengajar maupun berbagai kegiatan di luar kampus. Kelemahan: Belum lengkapnya sarana dan prasarana penunjang kegiatan kemahasiswaan. Masih terbatasnya jaringan kemahasiswaan dengan lembaga- lembaga lain yang dapat bekerjasama. Peluang: Banyaknya lembaga- lembagaperusahaan-perusahaan yang mempercayai dan menyediakan beasiswa bagai mahasiswa yang berprestasi. Tingginya minat pemerintah baik pemerintah daerah maupun provinsi dan pelaku usaha pariwisata untuk melakukan kerjasama dengan program studi Manajemen Resort Leisure 43 sehingga akan menanamkan rasa percaya terhadap kualitas dari lulusan program studi Manajemen Resort Leisure Universitas Pendidikan Indonesia. Tantangan: Mahasiswa program studi Manajemen Resort Leisure belum banyak dikenal bila dibandingkan dengan sekolah tinggi atau perguruan tinggi lain yang memiliki program studi pariwisata, karena program studi ini masih merupakan program studi baru yang merupakan perluasan dari program studi di Universitas Pendidikan Indonesia. Dari sisi Lulusan, kekuatan: Lulusan Program Studi Manajemen Resort Leisure dibekali dengan kompetensi yang memadai untuk dapat bersaing di dunia kerja terutama dengan adanya kegiatan Praktek Kerja Lapangan, Praktek PCO, PEO dan EO serta berbagai kegiatan yang dapat menambah wawasan, pengetahuan serta keilmuan khususnya yang berhubungan dengan kepariwisataan. Lulusan Program Studi Manajemen Resort Leisure memiliki IPK atau Yudisium lebih dari 3,05 sehingga dapat menjadi bekal kepercayaan diri. Kelemahan: Daya serap lulusan untuk menjadi PNS masih rendah terutama pada Departemen Pariwisata yang dikarenakan belum terakreditasinya program studi. Peluang: Lulusan Program Studi Manajemen Resort Leisure memiliki peluang yang sangat besar untuk mendapatkan pekerjaan terutama di perusaahaan yang mengelola resortkawasan wisata, terutama adanya tawaran kerja dari tempat mahasiswa melaksanakan Praktek Kerja Lapanganon the Job Training. Tantangan: Masih adanya pandangan dari masyarakat umum bahwa lulusan dari UPI merupakan calon tenaga pendidik. Adanya persyaratan akreditasi bagi beberapa departemen dalam seleksi CPNS. Belum berjalannya Himpunan Alumni MRL. Saingan peluang kerja terutama dengan lulusan perguruan tinggi lain yang berlatar belakang disiplin ilmu kepariwisataan.

D. SUMBER DAYA MANUSIA Analisa Swot Sumber Daya Manusia, Kekuatan: Sebagian besar dosen