237958880 Evaluasi Diri Prodi Teknik Kimia Iti

LAPORAN EVALUASI DIRI INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA PROGRAM STUDI : TEKNIK KIMIA

Jenjang S1

Departemen Pendidikan Nasional Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi

KATA PENGANTAR

Laporan Evaluasi diri Program Studi (PS) ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam rangka akreditasi program studi. Selanjutnya evaluasi diri ini merupakan upaya program studi untuk mengetahui gambaran mengenai kinerja dan keadaan PS melalui pengkajian dan analisis berkaitan dengan kekuatan ( strength ), kelemahan ( weakness ), peluang ( opportunity ) dan tantangan ( threat ) (SWOT Analysis). Laporan evaluasi diri ini disusun untuk ketiga kalinya setelah melakukan evaluasi diri pada tahun 2001 dalam rangka kompetisi TPSDP batch II dan akreditasi PS tahun 2003. Oleh karena itu dilakukan beberapa penyesuaian dan modifikasi susuai dengan keadaan saat ini.

Laporan evaluasi diri ini dibuat berdasarkan Pedoman Evaluasi Diri Program Studi (PS) yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) Tahun 2005 , dengan menjunjung nilai-nilai kejujuran dan keterbukaan.

Kegiatan evaluasi diri ini diawali dengan pembentukan TIM yang terdiri dari ketua dan beberapa anggota dibantu dengan tim pengumpul data. Masing – masing anggota membuat evaluasi untuk setiap komponen yang menjadi tugasnya (dari A sampai dengan N) dengan dibantu oleh tim data untuk setiap data yang diperlukan. Selanjutnya diadakan rapat koordinasi untuk menganalisis kekuatan , kelemahan, peluang dan ancaman dari setiap komponen. Kemudian dibuat analisis SWOT keseluruhan untuk merumuskan strategi pemecahan masalah, perbaikan dan pengembangan program studi. Pada penyusunan laporan evaluasi diri ini PS telah memanfaatkan beberapa masukan dari pakar sejawat, konsultan, Kegiatan evaluasi diri ini diawali dengan pembentukan TIM yang terdiri dari ketua dan beberapa anggota dibantu dengan tim pengumpul data. Masing – masing anggota membuat evaluasi untuk setiap komponen yang menjadi tugasnya (dari A sampai dengan N) dengan dibantu oleh tim data untuk setiap data yang diperlukan. Selanjutnya diadakan rapat koordinasi untuk menganalisis kekuatan , kelemahan, peluang dan ancaman dari setiap komponen. Kemudian dibuat analisis SWOT keseluruhan untuk merumuskan strategi pemecahan masalah, perbaikan dan pengembangan program studi. Pada penyusunan laporan evaluasi diri ini PS telah memanfaatkan beberapa masukan dari pakar sejawat, konsultan,

Demikian laporan evaluasi diri ini sebagai bahan rujukan untuk perencanaan dan pengembangan PS.

Serpong, Januari 2009

TIM PENYUSUN

RINGKASAN EKSEKUTIF

Kegiatan evaluasi diri ini dimaksudkan untuk memperoleh suatu gambaran yang jelas mengenai kondisi program studi pada saat ini serta arah pengembangan yang akan ditempuh di masa yang akan datang.

Dari analisis SWOT yang telah dilakukan terlihat bahwa PS ini masih belum sempuna, unsur- unsur SWOT yang telah diperoleh dapat dilihat pada bab VI. Beberapa kelemahan PS yang menonjol antara lain rentang kualitas mahasiswa terlalu lebar, waktu studi lama, IPK lulusan kurang ideal, peralatan laboratorium untuk penelitian dan pengabdian masyarakat kurang memadai, pendanaan yang sebagian besar dari mahasiswa.

Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan PS telah dirumuskan strategi- strategi yaitu: memperbaiki citra PS dan meningkatkan kegiatan promosi, meningkatkan peran dan fungsi laboratorium, memperjuangkan perolehan kompetisi hibah penelitian dari DIKTI dan RISTEK, meningkatkan kerjasama dengan alumni, lembaga riset, pemerintah daerah dan pengguna lulusan serta memperbaiki sistem pembelajaran.

Adapun beberapa ancaman yang perlu diperhatikan antara lain : adanya PS sejenis yang dinegrikan di Banten, bahaya narkoba, dosen tidak bekerja penuh karena punya pekerjaan tambahan di luar.

Untuk mengendalikan ancaman tersebut di atas dirumuskan strategi – strategi yaitu : meningkatkan prestasi mahasiswa, dosen dan PS, mengadakan bimbingan dan konseling serta meningkatkan kerja sama dengan pihak luar.

Dengan semua strategi yang telah dirumuskan, diharapkan akan meningkatkan kinerja PS sehingga visi, misi, tujuan dan sasaran PS yang telah ditetapkan dapat terwujud.

SUSUNAN TIM EVALUASI DIRI BESERTA DESKRIPSI TUGASNYA

Kegiatan evaluasi diri dimulai dengan pembentukan tim evaluasi diri dan pembagian tugas ke anggota. Tim evaluasi diri terdiri dari Ketua, dan anggota dibantu oleh tim pengumpulan data. Pembagian tugas tersebut didasarkan pada komponen evaluasi yang berbeda-beda (A-N).

Adapun susunan tim beserta tugasnya adalah sebagai berikut : Ketua

: Dr. Ir. Joelianinsih, M.T.

Deskripsi Tugas : menyusun deskripsi evaluasi diri komponen A, E dan L menyusun analisis SWOT PS secara keseluruhan merumuskan strategi pengembangan berdasarkan SWOT menyusun rangkuman eksekutif

Anggota 1

: Dr. Ir. H. Sidik Marsudi, M.Si.

menyusun deskripsi evaluasi diri komponen F, G dan H Anggota 2

: Dr. Ir. Sri Handayani, M.T.

menyusun deskripsi evaluasi diri kimponen B, C dan M Anggota 3

: Junius Hardy, S.T., M.T., MACM

menyusun deskripsi evaluasi diri komponen D, I dan J merapikan format laporan evaluasi diri secara keseluruhan

Anggota 4

: H. Wahyudin, S.T., M.Sc.

menyusun deskripsi evaluasi diri komponen K dan N Tim Pengumpulan Data : Faesal Usman B., S.T., Landia Sitomorang, A. Md. , dan Slamet Riyadi.

Mekanisme kerja Tim diawali dengan pengumpulan dan pengolahan data sesuai keperluan, kemudian seluruh tim menyusun evaluasi diri sesuai dengan komponen yang menjadi tanggungjawabnya sekaligus merumuskan SWOT Mekanisme kerja Tim diawali dengan pengumpulan dan pengolahan data sesuai keperluan, kemudian seluruh tim menyusun evaluasi diri sesuai dengan komponen yang menjadi tanggungjawabnya sekaligus merumuskan SWOT

DESKRIPSI SWOT KOMPONEN EVALUASI DIRI

A. Integritas, Jatidiri, Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan

Program Studi

Integritas

Program Studi (PS) Teknik Kimia ITI (TK-ITI) telah beberapa kali melakukan dan membuat laporan evaluasi diri dengan tujuan untuk mengetahui gambaran mengenai kinerja dan keadaan PS baik dalam rangka persiapan evaluasi eksternal (akreditasi) maupun pada saat pengajuan Hibah Technological and Professional Skills Development Sector Project (TPSDP) Dikti. Evalusi diri ini disusun bersama borang yang diisi dengan jujur berdasarkan data-data dari proses manajemen, hasil kuesioner, sertifikat-sertifikat yang dimiliki, evaluasi dan rekomendasi dari pakar/konsultan serta menggunakan panduan yang telah ditetapkan. Dengan pengisian dan evaluasi yang jujur, maka PS dapat merencanakan dan memperbaiki diri secara sinambung, menjamin mutu internal dan memberi informasi kepada masyarakat tentang keberadaan PS. Sistem yang transparan dan akuntabel di TK- ITI menunjukkan keterbukaannya terhadap penilaian dari masyarakat. Umpan balik penilaian dari masyarakat dan masukan dari pakar maupun konsultan telah membantu PS untuk memperbaiki kekurangan yang ada serta meningkatkan kemampuaan yang dimiliki sehinggan misi yang ditetapkan dapat terwujud.

Jatidiri

Program Studi Teknik Kimia didirikan berdasarkan surat Yayasan Pengembangan Teknologi Indonesia (YPTI) NO: 01/Kep. YPTI/1984 tanggal 2 Juni 1984 (Lampiran 1) dan proses pembelajaran dimulai pada tanggal 1 Oktober 1984. Program studi Teknik Kimia berlokasi di kampus Institut Teknologi Indonesia (ITI), Jl. Raya Puspiptek Serpong – Tangerang. Program Studi Teknik Kimia mendapatkan status terdaftar berdasarkan surat Keputusan Mendikbud RI No. 0146/O/1987 (Lampiran A.2), status diakui berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud RI No. 0135/ 0/1992 (Lampiran A.3), status disamakan berdasarkan SK Dirjen Dikti No.320 /DIKTI /kept/1994 (Lampiran A.4) dan terakreditasi oleh BAN Perguruan Tinggi Depdikbud RI dengan nilai B berdasarkan SK No. 001/BAN- PT/Ak-I/VIII/1998 (Lampiran A.5) dan SK No.05827/Ak-VII-S1-026/ITITNI/VIII/ 2003 (Lampiran A.6). Pada tahun 2004 PS Teknik Kimia telah mendapatkan dana hibah TPSDP batch 3 ADB Laoan No. 1792-INO dari Dikti. Program TPSDP sangat besar pengaruhnya dalam penguatan PS terutama pada peningkatan kualitas sumber daya manusia baik untuk dosen, karyawan dan mahasiswa.

Visi Program Studi

Visi PS saat ini adalah “Menjadi suatu pusat pendidikan Teknik Kimia yang unggul dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berwawasan lingkungan”. Visi ini sesuai atau konsisten dengan visi institut yaitu “Menjadi perguruan tinggi yang unggul dalam menghasilkan lulusan yang tangguh dan handal dalam penguasaan keahlian di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi industri yang berwawasan lingkungan, untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dalam pembangunan nasional”. Pada tahun 2007 dengan dilakukannya restrukturisasi ITI, visi institut terbaru adalah “Menjadi universitas kewirausahaan berbasis teknologi yang bermartabat dan termaju di Indonesia, kreatif, unggul, dan pelopor dalam bidangnya, menjadi solusi dari berbagai persoalan bangsa, mendapat pengakuan secara nasional & internasional”

Misi Program Studi

Misi PS adalah “Mendidik dan melatih mahasiswa menjadi sarjana Teknik Kimia yang menguasai analisis dan sintesis proses, berjiwa wirausaha, dinamis, bermoral dan memiliki etika profesi’. Misi ini diturunkan dari misi institut yang saat ini telah diperbaiki. Adapun misi institut yang ditetapkan sejak tahun 2007 adalah “Melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi yakni Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat yang akan mampu menghasilkan lulusan yang memiliki:

1. Akhlak yang tinggi, karakter yang luhur, serta memiliki jiwa entrepreneur yang tangguh;

2. Kemampuan intelektualitas, penguasaan keilmuan dan keahlian yang tinggi, serta memiliki potensi untuk berkembang,

3. Daya kreativitas yang tinggi dan inovatif;

4. Kematangan emosional yang dicirikan oleh kepercayaan diri yang baik, kemandirian, kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama, menghargai perbedaan pendapat, serta mempunyai kepekaan sosial dan dapat dipercaya;

5. Wawasan global, peka terhadap kondisi lokal, serta mempunyai kemauan membangun negara dan menjaga keutuhan bangsa;

6. Fisik dan mental yang sehat.

Sasaran PS

1. Lulusan menguasai konsep-konsap fundamental Teknik Kimia untuk diterapkan dalam analisis dan sintesis proses.

2. Lulusan mampu bekerja sama dalam suatu tim multi-disiplin.

3. Lulusan berjiwa wirausaha,bermoral dan beretika profesi.

4. Lulusan mampu mengikuti pendidikan dan pelatihan lebih lanjut.

Tujuan PS

1. Meningkatkan sistem manajemen pendidikan yang profesional sehingga terjalin kerja sama yang baik dengan lembaga penelitian, industri, pemerintahan dan pihak terkait lainnya.

2. Menciptakan kehidupan akademik yang dinamis dalam menunjang proses pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

3. Meningkatkan fungsi laboratorium untuk menunjang pengembangan bidang lingkungan, energi, dan material.

Rangkuman SWOT Kekuatan:

- PS Teknik Kimia ITI mempunyai jatidiri dan legalitas yang jelas - PS Teknik Kimia ITI mempunyai visi misi yang konsisten dengan visi misi Institut

dengan sasaran dan tujuan yang jelas sesuai visi dan misi. - Hibah TPSDP yang diperoleh mampu meningkatkan kinerja PS - Visi dan misi ITI ynag baru dapat membangun semangat kerja baru

Peluang:

- Hibah TPSDP dapat mendorong dan meningkatkan kepercayaan diri PS untuk mendapatkan hibah kompetisi lainnya dari luar PS dan ITI

B. Kemahasiswaan

Sistem Seleksi

Dalam upaya mendapatkan mahasiswa yang berkualitas dan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi generasi muda untuk mendapatkan pendidikan Teknik Kimia di Institut Teknologi Indonesia, maka dilakukan seleksi dengan sistem :

1. Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK).

2. Jalur prestasi olah raga dan karya ilmiah.

3. Jalur STTB/NEM/UAN/UN

4. Ujian Saringan Masuk. (USM).

5. Pindahan dari Perguruan Tinggi lain. Untuk sistem Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK), berdasarkan ranking calon mahasiswa pada SMU asal, yaitu dipilih dari ranking 1 – 5 pada saat kelas 1 sampai kelas

3, Tetapi biasanya siswa dengan ranking tersebut diatas diterima dan lebih berminat kuliah di Perguruan Tinggi Negeri. Penerimaan mahasiswa baru menggunakan NEM/UAN/UN dan /atau STTB, ditetapkan NEM/UAN/UN ≥ 6,0 dan untuk STTB ≥

7. Untuk sistem Ujian Saringan Masuk (USM), berlaku umum untuk ITI dengan materi ujian terdiri dari : Kimia, Fisika, Matematika dan Test Kemampuan akademik. Pada umumnya mahasiswa yang diterima di PS Teknik Kimia mempunyai nilai USM yang cukup baik, namun rentang kemampuan akademis masih cukup lebar. Seleksi penerimaan mahasiswabaru masih kurang kompetitif.

Sedangkan untuk mahasiswa pindahan dari Perguruan Tinggi lain, diberikan kesempatan bagi mahasiswa yang berminat untuk menyelesaikan pendidikan S-1 Teknik Kimia di ITI. Penerimaan mahasiswa pindahan termasuk alih jalur dan alih program didasarkan atas pengakuan kredit SKS yang dimiliki dengan ketentuan berasal dari peringkat

SK Dirjen DIKTI No.374/DIKTI/Kep/1998 bab II pasal V (Lampiran B.1).

akreditasi yang

sama atau

lebih

sesuai

Profil Mahasiswa

Untuk menentukan profil mahasiswa antara lain berdasarkan asal daerah dan asal sekolah. Mahasiswa baru yang diterima di PS Teknik Kimia berasal dari berbagai daerah di Indonesia, dengan distribusi sebagai berikut : Propinsi Banten (23 %), Jawa Barat (19 %), DKI Jakarta (18%), daerah lainnya (22%) (Lampiran B.2). Sedangkan berdasarkan asal sekolah, yang berasal dari SMU (88 %) dan SMK (12 %) . Setelah mengalami proses pembelajaran, asal daerah dan asal sekolah tidak terlalu berpengaruh pada hasil proses pembelajaran dengan IPK rata-rata lulusan adalah 3,0 (Butir 5a, Borang) dengan waktu studi rata-rata (4 tahun, 8 bulan). Sedangkan tingkat yang keluar dari program studi cukup rendah yang disebabkan antara lain memilih program studi lain di luar ITI dan kekurangan biaya (krisis ekonomi).

Keterlibatan Mahasiswa dalam Berbagai Komisi

Himpunan Mahasiswa PS Teknik Kimia ikut dilibatkan dalam berbagai komisi antara lain : - Dalam pembuatan Pedoman Pelaksanaan Pendidikan PS Teknik Kimia. - Dalam kegiatan promosi melalui kegiatan kunjungan ke SMU, pameran

pendidikan, kompetisi Kimia tingkat SLTA, kunjungan ke industri,dll. - Dalam penyelenggaraan praktikum mahasiswa dapat menjadi asisten praktikum sesuai aturan yang berlaku di ITI.

- Dalam pelaksanaan wisuda, program orientasi dan penerimaan mahasiswa baru : mahasiswa dapat terlibat dalam kepanitiaan Wisuda sarjana.

Kegiatan Ekstra Kurikuler

Kegiatan ekstra kurikuler yang berkaitan dengan pengembangan intelektual, penalaran, minat, bakat, dan kegemaran, serta kemampuan bekerjasama dalam wadah organisasi kemasiswaan, antara lain :

1. Ditingkat PS : HMJ Teknik Kimia.

2. Ditingkat Institut: Senat Mahasiswa (Sema), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Unit Kegiatan Kerohanian Mahasiswa (UKKM).

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) antara lain terdiri dari: Bola Basket, Bola Volly, Sepak Bola, Bulu Tangkis, Bola Sodok, Betako Merpati Putih, Tae Kwon Do, Karate, Aikido, Radio, Lembaga Pers Mahasiswa, Pecinta Alam Manunggal Bawana, Paduan Suara, Fotografi, Go Kart, Aero Modelling, Drag Race, Automotive (Mobil Hibrida), dll. Unit Kegiatan Kerohanian Mahasiswa (UKKM) antara lain terdiri dari : Kerohanian Islam, Katolik, Protestan, Hindu, dan Budha. Banyak kegiatan yang dilakukan oleh organisasi mahasiswa ditingkat Institut antara lain : pelatihan ISO 9000 dan 14000 oleh BEM (satu tahun dua kali), kegiatan ilmiah, kegiatan sosial, pertandingan/perlombaan yang diikuti ataupun diselenggarakan, kegiatan pelatihan, dll.

3. Sedangkan kegiatan mahasiswa di tingkat PS dilaksanakan oleh HMJ Teknik Kimia dengan dibina oleh seorang dosen pembina. Kegiatan HMJ TK yang cukup menonjol antara lain menyelenggarakan Munas HMJ TK se-Indonesia, Kompetisi Kimia (KOM- KIM), Studi Eksekursi, Pelatihan ChemCad, Pelatihan HYSYS, dll. (Lampiran B.3)

Keberlanjutan Penerimaan Mahasiswa

Jumlah penerimaan mahasiswa baru untuk PS Teknik Kimia menurun sejak 3 tahun terakhir (2006-2008) rata-rata 27 orang/tahun. Padahal tahun 2000-2005 jumlah mahasiswa Jumlah penerimaan mahasiswa baru untuk PS Teknik Kimia menurun sejak 3 tahun terakhir (2006-2008) rata-rata 27 orang/tahun. Padahal tahun 2000-2005 jumlah mahasiswa

Dengan adanya PS sejenis yang dinegerikan di Propinsi Banten dan Perguruan tinggi swasta di Tangerang dan Jakarta dapat menjadi ancaman untuk keberlanjutan penerimaan mahasiswa. Oleh sebab itu perlu ditingkatkan kegiatan promosi agar memenuhi sasaran (target) akan menjadi peluang yang sangat baik untuk keberlanjutan penerimaan mahasiswa.

Pelayanan untuk Mahasiswa

Pelayanan untuk mahasiswa baik yang bersifat akademik maupun non akademik diupayakan sedemikian rupa, agar sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dalam mencapai cita-citanya. Sebagai generasi muda yang sedang berkembang, mahasiswa dibimbing dan diarahkan agar supaya mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, artinya mampu mengatasi segala permasalahan yang akan menghambat dan mampu merancang kegiatan yang mendorong tercapainya keberhasilan. Untuk itu setiap mahasiswa mempunyai seorang dosen Penasehat Akademik (PA), yang akan membantu mahasiswa dalam membuat keputusan yang berkaitan dengan kegiatan akademik, sehingga mahasiswa akan mencapai prestasi yang optimal sesuai dengan kemampuannya.

Untuk semester I dan II mahasiswa biasanya tidak mengalami kesulitan dalam pengisian KRS, karena beban studinya telah ditetapkan oleh PS Teknik Kimia. Tetapi untuk semester III dan seterusnya diperlukan diskusi yang serius antara mahasiswa dengan dosen PA, untuk merancang mata kuliah dan beban studi yang akan diambil pada semester yang akan datang. Sebab pada saat itu mulai terdapat mata kuliah yang mempunyai pra syarat, maupun jumlah beban studi yang akan diambil oleh mahasiswa disesuaikan dengan Indek Prestasi (IP) semester sebelumnya. Interaksi antara setiap mahasiswa dengan dosen PA berbeda intensitasnya, tergantung pada kebutuhan pribadi mahasiswa. Rata-rata pertemuan bimbingan per mahasiswa per dosen per semester adalah 4 (empat) kali yakni Untuk semester I dan II mahasiswa biasanya tidak mengalami kesulitan dalam pengisian KRS, karena beban studinya telah ditetapkan oleh PS Teknik Kimia. Tetapi untuk semester III dan seterusnya diperlukan diskusi yang serius antara mahasiswa dengan dosen PA, untuk merancang mata kuliah dan beban studi yang akan diambil pada semester yang akan datang. Sebab pada saat itu mulai terdapat mata kuliah yang mempunyai pra syarat, maupun jumlah beban studi yang akan diambil oleh mahasiswa disesuaikan dengan Indek Prestasi (IP) semester sebelumnya. Interaksi antara setiap mahasiswa dengan dosen PA berbeda intensitasnya, tergantung pada kebutuhan pribadi mahasiswa. Rata-rata pertemuan bimbingan per mahasiswa per dosen per semester adalah 4 (empat) kali yakni

Pada saat ini jumlah mahasiswa yang aktif sekitar 140 orang, dengan dosen tetap sebanyak 16 orang. Disamping dosen tetap juga terdapat dosen tidak tetap dengan perbandingan 16:18. Rasio antara mahasiswa dengan dosen tetap adalah sebesar 9:1. Rasio ini sudah ideal. Untuk meningkatkan kemampuan dan peran dosen PA, PS Teknik Kimia telah mengirim beberapa dosen untuk mengikuti penataran dosen PA bagi dosen PTS di Kopertis Wilayah III, ataupun mengikuti lokakarya yang diselenggarakan sendiri oleh Institut Teknologi Indonesia dengan mengundang pembicara dari luar.

Disamping pelayanan yang bersifat akademik, juga terdapat pelayanan yang bersifat non akademik, misalnya bea siswa dan informasi pekerjaan. Beasiswa untuk mahasiswa antara lain berasal dari : PPA (Peningkatan Prestasi Akademik), Yayasan beasiswa Jakarta, Toyota Astra, Ijari, TPSDP (Lampiran B.4). Informasi lowongan pekerjaan bagi Sarjana Teknik Kimia dari berbagai bidang pekerjaan disebarluaskan melalui PS Teknik Kimia maupun Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Teknik Kimia (Lampiran 17, Borang).

Rangkuman SWOT.

Kekuatan : - Mutu mahasiswa baru cukup bagus - Adanya dosen PA, Koordinator Tugas-tugas Akhir, dan Pembina Himpunan. - Banyaknya mahasiswa penerima beasiswa. - Banyaknya pilihan Organisasi & Kegiatan Kemahasiswaan.

- Ratio antara dosen tetap dengan mahasiswa sudah ideal

Kelemahan : - Rentang kemampuan mahasiswa baru terlalu lebar - Persaingan seleksi mahasiswa baru masih kurang.

- Kualitas pendidikan SMU asal mahasiswa sangat bervariasi - Waktu studi rata-rata lama - Penerimaan mahasiswa menurun

Peluang : - Kegiatan promosi yang sesuai sasaran (target) - Banyaknya tawaran beasiswa

Ancaman : - Adanya PS TK dari PT negeri di Jakarta dan Banten - Krisis ekonomi.

C. Dosen dan Tenaga Pendukung

Sistem Rekrutmen, Seleksi Dosen dan Tenaga Pendukung

Pegawai Institut terdiri dari tenaga administrasi, tenaga kependidikan yang terdiri dari tenaga edukatif (dosen) tetap dan tidak tetap, tenaga penunjang akademik (pustakawan, laboran/teknisi). Rekrutmen pegawai didasarkan atas kebutuhan sesuai Program Studi dan kemampuan Institut. Pelaksanaan penerimaan calon pegawai dilakukan oleh Biro Administrasi Umum (sebelum 2007) dan kemudian diganti menjadi Direktorat Keuangan, Fasilitas dan Sumber Daya Manusia (DKF-SDM) atas usul PS. Pelamar yang memenuhi syarat dan lulus seleksi diterima sebagai calon pegawai dengan masa percobaan sesuai aturan yang berlaku. Seleksi dilakukan beberapa tahap terdiri atas :

Seleksi administrasi meliputi pemeriksaan kelengkapan lamaran Seleksi akademik (khusus untuk calon tenaga edukatif) meliputi penilaian atas keahlian berdasarkan pendidikannya sesuai kualitas yang dibutuhkan (Untuk dosen minimum berpendidikan S2) Seleksi psikotest (tertulis dan wawancara) dan kepribadian (wawancara)

Setelah menyelesaikan masa percobaan dan dinilai baik, diangkat sebagai pegawai tetap oleh Yayasan atas usul Rektor (Lampiran C.1).

Pengelolaan Dosen dan Tenaga Pendukung.

Dosen diberikan tugas yang sesuai dengan bidang keahliannya. Sebelum tahun 2007 ada 6 dosen menjabat sebagai kepala laboratorium, setelah restrukturisasi 2007 hanya satu dosen tetap memegang jabatan Kepala Laboratorium dan yang lain mendapat tugas spesifik dan diprioritaskan untuk dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan di PS. Beban kerja Dosen tetap sesuai dengan aturan adalah 12 SKS per semester, dan penugasan ditentukan oleh Ketua PS setelah berkonsultasi dengan dosen yang bersangkutan. Aturan pembebanan dapat dilihat di Lampiran C.2. Dari kondisi dosen yang ada untuk pembimbing tugas akhir tersedia tenaga berpendidikan lanjut yang berpengalaman dalam penelitian maupun perancangan (Butir 2a, Borang) . Keuntungan lain yang bisa diambil yaitu adanya kemungkinan mahasiswa dilibatkan dalam kegiatan riset mereka. Saat ini jumlah dosen tetap hampir sama dengan jumlah dosen tidak tetap (16 : 18). Jadwal bimbingan dosen tidak tetap dilakukan setelah memberi kuliah, sehingga tidak mengganggu waktu kuliah dan tidak mengurangi frekuensi bimbingan.

Pegawai menurut hubungan kerja digolongkan atas Pegawai Tetap dan Pegawai Tidak Tetap (berjangka waktu). Pegawai Administrasi diangkat untuk tugas-tugas administrasi. Karyawan berjumlah 4 orang, dimana 1 orang mengurus administrasi di jurusan, dan 3 lainnya bekerja di laboratorium (Butir 3, Borang). Status karyawan adalah Pegawai Tetap. Setiap karyawan mempunyai uraian tugas yang jelas. Efisiensi karyawan

administrasi dan laboratorium sudah cukup baik.

Profil Dosen dan Tenaga Pendukung

Dosen Tetap adalah pegawai yang diangkat oleh Yayasan untuk tugas-tugas kependidikan. Dari Butir 2a (Borang) menunjukkan bahwa pendidikan Dosen Tetap cukup memadai dengan S2 (44%), S3 (31%) dan kandidat S3 (25%). Selain Dosen Tetap, PS Teknik Kimia memakai tenaga Dosen tidak Tetap yang berasal dari lembaga riset (LIPI, BPPT, BATAN, LAPAN) yang lokasinya dekat dengan ITI. Staf pengajar tidak Tetap ini umumnya berpendidikan lanjut: 5 orang berpendidikan S3, 10 orang berpendidikan S2 dan

3 orang berpendidikan S1 dengan pengalaman kerja rata-rata diatas 10 tahun (Butir 2b, Borang). Perbandingan antara Dosen Tetap dan Dosen Tidak Tetap adalah 16:18, sedangkan perbandingan dosen dan mahasiswa adalah 1 : 9.

Karyawan yang berpendidikan Sekolah Menengah Analis Kimia (SMAK) 1 orang, Sekolah Teknik Menengah (STM) 1 orang, 1 orang Diploma Tiga dan 1 orang Sarjana. Karyawan yang mengurus administrasi berpendidikan Sarjana dan yang bertugas sebagai laboran berpendidikan Analis Kimia, STM dan diploma tiga.

Karya Akademik Dosen

Dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan untuk pengembangan diri, dosen mendapat kesempatan untuk: membuat karya tulis berupa penulisan buku ajar, diktat, handout, modul praktikum sebagai bagian dari pelaksanaan pendidikan dan pengajaran. melakukan penelitian dan membuat karya ilmiah berupa makalah dalam jurnal dan seminar (nasional dan internasional) malakukan pengabdian pada masyarakat seperti penyuluhan ke sekolah sekolah (SMA) se-jabodetabek dan Banten, juga ke organisasi masyarakat.

melalui hibah research grant, hibah teaching grant dan penulisan jurnal maupun diktat dari dana TPSDP - ADB Loan 1792-INO batch 3, hibah bersaing (Dikti) dan hibah insentif (Ristek) (Keterangan Butir 18a dan b, Borang).

Peraturan Kerja dan Kode Etik

Untuk menjamin ketertiban dan ketenangan bekerja Peraturan Kepegawaian yang ada mencukupi antara lain tentang (Lampiran C.3 ): Ketentuan Tata Tertib Pegawai, SK 222-P/KEPT-ITI/II/2001 Pengangkatan Dalam Jabatan Struktural, Non Struktural dan Jabatan Akademik, SK. 223-P/KEPT-ITI/II/2001 Pengadaan Pegawai dan Hubungan Kerja SK.224-P/KEPT-ITI/II/2001

Ketentuan Kenaikan Gaji dan Pangkat/Golongan SK225-P/KEPT-ITI/II/2001 Ketentuan Cuti bagi Pegawai SK.226-P/KEPT-ITI/II/2001

Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP 3 ) SK.227-P/KEPT-ITI/II/2001 Ketentuan Hari Kerja, Waktu Kerja dan Kerja Lembur bagi Pegawai Administrasi SK.228-P/KEPT-ITI/II/2001. Menyangkut kesejahteraan karyawan, diterbitkan peraturan tentang : Keringanan Pembayaran Uang SPP bagi anak pegawai yang studi di ITI SK.129/KEPT-ITI/2000.

Untuk menjaga keharmonisan kehidupan di lingkungan PS Teknik Kimia ada Kode Etik yaitu tata pergaulan yang mengatur hubungan antar segenap warga sesuai dengan kedudukan, hak dan kewajiban masing-masing dalam peran sertanya menciptakan suasana kampus yang harmonis, tertib, segar dan dinamis yang diliputi oleh suasana kekeluargaan dan gotong royong.

Harmonis : Kehidupan yang serasi dan seimbang antara segenap warga sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing melalui sikap saling menghormati, saling asih, asah dan asuh. Tertib : Segenap warga senantiasa mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan melaksanakannya dengan disiplin dan penuh tanggung jawab. Dinamis : Keaktifan segenap warga dalam mengembangkan kreasi untuk meningkatkan prestasi, serta tanggap terhadap kehidupan diluar kampus.

Kode Etik dapat dilihat pada Lampiran C.4. Sejauh ini suasana antara staf pengajar, staf administrasi maupun mahasiswa cukup baik.

Pengembangan Staf

Guna meningkatkan kemampuannya, Dosen Tetap diberi kesempatan untuk studi lanjut, mengikuti kursus singkat, workshop, pelatihan dan seminar (Butir 12.a.3). Pada saat ini empat orang Dosen Tetap sedang studi lanjut S3 (Butir 12.a.2). Dosen Tetap yang mengambil studi lanjut dibiayai oleh Dikti dan setelah menyelesaikan studinya wajib Guna meningkatkan kemampuannya, Dosen Tetap diberi kesempatan untuk studi lanjut, mengikuti kursus singkat, workshop, pelatihan dan seminar (Butir 12.a.3). Pada saat ini empat orang Dosen Tetap sedang studi lanjut S3 (Butir 12.a.2). Dosen Tetap yang mengambil studi lanjut dibiayai oleh Dikti dan setelah menyelesaikan studinya wajib

Untuk meningkatkan kemampuan karyawan dibidang pelayanan, karyawan diberi kesempatan mengikuti kursus, lokakarya atau pelatihan seperti kursus komputer, lokakarya “Customer Statisfaction” walaupun belum seluruh karyawan mendapatkan kursus tersebut. Selain itu masih kurangnya pelatihan dalam mempelajari/menguasai instrumen yang ada di PS seperti Fourier Transport Infra Red (FTIR), Gas Cromatrography (GC).

Keberlanjutan Pengadaan dan Pemanfaatannya

Rasio dosen terhadap mahasiswa sudah cukup baik sehingga belum perlu adanya penambahan dosen tetap. Dan beban rata-rata dosen tetap sekitar 12 sks. Untuk dosen yang masih berpendidikan S2 diharapkan dapat melanjutkan ke jenjang S3 agar sumber daya manusia lebih dapat ditingkatkan baik dari segi jenjangnya maupun kemampuannya.

Honor/gaji dosen maupun karyawan untuk saat ini masih dirasakan rendah (kurang memadai) sehingga ada beberapa dosen yang bekerja paruh waktu dan mempunyai pekerjaan tambahan di luar untuk mendapatkan tambahan gaji/honor dari luar. Keadaan ini dapat mengurangi efisiensi dan produktifitas PS.

Rangkuman SWOT : Kekuatan :

- Sistem rekrutmen dan seleksi cukup baik. - Komposisi pendidikan dosen dan karyawan bagus dan sesuai. - Dukungan ITI untuk studi lanjut cukup baik. - Peraturan kepegawaian lengkap. - Jumlah staf administrasi cukup. - Perbandingan dosen tidak tetap dan tetap sudah cukup.

Kelemahan : - Pelatihan /kursus untuk karyawan masih kurang

Peluang : - Tersedia tenaga pengajar dan peneliti berkualitas tinggi di Puspiptek sebagai lembaga riset yang lokasinya dekat dengan ITI.

Ancaman/ Tantangan : - Kemungkinan dosen tetap tidak bekerja penuh, karena kurangnya pendapatan sehingga melakukan pekerjaan tambahan diluar.

D. Kurikulum

Kesesuaian dengan Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan

Secara historis dan lingkup perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Teknik Kimia berkaitan erat dengan industri kimia, yaitu dalam pengembangan dan perancangan proses, dalam pengoperasian dan perawatan pabrik kimia, dan pengembangan produk. Namun sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi proses, Teknik Kimia sudah merambah ke wilayah yang bersinergi dengan ilmu biologi, elektronika, ekonomi, teknologi informasi. Seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini

Gambar V.D. 1 Perkembangan IPTEK Teknik Kimia ( Jefferson, Edward G. The Emergence of

Chemical Engineering as a Multidiscipline, Chemical Engineering Progress. January 1988. p. 21-23)

Sejalan dengan adanya perubahan iklim global, menipisnya sumber daya energi fosil, krisis ekonomi global, serta adanya kebijakan pemerintah nasional dan internasional yang memberi perhatian kepada isu lingkungan dan eknomi telah membuat paradigma pendidkan Teknik Kimia berkembang ke arah teknologi yang berwawasan lingkungan serta entrepreneurial .

Melihat perkembangan sedemikan tersebut di atas, maka kurikulum dan silabus Program Studi Teknik Kimia –ITI (PSTKITI) disusun sedemikian rupa agar mahasiswa dilatih bagaimana memiliki wawasan berfikir (konsep) mengenai industri, teknologi dan kerekayasaan, cara berfikir analisis dan kreatif untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan, dengan demikian PSTKITI dapat menghasilkan lulusan yang menguasai konsep-konsep fundamental Teknik Kimia dan secara mandiri mampu berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memiliki moral dan etika profesi sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran PSTKITI, juga diharapkan mampu terjun ke dalam masyarakat, menempuh studi lanjut maupun berorganisasi. Hal ini dapat dilihat dari struktur dan isi kurikulum dan dituangkan lebih rinci dalam silabus setiap mata kuliah.

Relevansi dengan Tuntutan dan Kebutuhan Stakeholders

Evaluasi kurikulum dilakukan setiap 2 tahun sekali dalam bentuk workshop dan/atau dengan pembentukan tim evaluasi yang mengadakan rapat rutin hingga tersusun kurikulum baru yang lebih relevan dengan tuntutan dan kebutuhan stakeholders.

Pada akhir tahun 2004, PSTKITI mengundang tiga orang pakar dalam bidang pengembangan kurikulum, profesi Teknik Kimia, dan Peneliti. Ketida orang Technical Assistants tersebut diundang untuk dapat membantu PSTKITI dalam merumuskan arah dan proses pendidikan Teknik Kimia yang unggul. Oleh karena itu, para pakar tersebut terikat kontrak kerja selama 1 bulan penuh atau 22 hari kerja untuk akhirnya dihasilkan suatu susunan kurikulum, penguatan bidang peminatan, dan penelitian. Ketiga para pakar tersebut Pada akhir tahun 2004, PSTKITI mengundang tiga orang pakar dalam bidang pengembangan kurikulum, profesi Teknik Kimia, dan Peneliti. Ketida orang Technical Assistants tersebut diundang untuk dapat membantu PSTKITI dalam merumuskan arah dan proses pendidikan Teknik Kimia yang unggul. Oleh karena itu, para pakar tersebut terikat kontrak kerja selama 1 bulan penuh atau 22 hari kerja untuk akhirnya dihasilkan suatu susunan kurikulum, penguatan bidang peminatan, dan penelitian. Ketiga para pakar tersebut

Awal pertengahan tahun 2005, PSTKITI mengadakan suatu workshop yang mengundang beberapa praktisi industri dan alumni, seperti dari PT Tripolyta (Dr. Asmu Wahyu), PT Sinar Antjol (H. P. Wiwanta, S.T., M.M.), dan PT GS Battery, Inc (Rulan Dinary, S.T.) untuk memberikan masukkannya bagi pengembangan kurikulum PSTKITI yang telah disusun sebelumnya.

Kemudian setelah disusunnya kurikulum berikut silabusnya, dilakukan penyusunan Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) dan SAP (Satuan Acara Perkuliahan) yang dilakukan selama dua semester berjalan. Setiap semesternya dilakukan acara pelatihan dan workshop, seperti: Problem-Based Learning (PBL) Workshop, tanggal 15 – 16 Desember 2005 dengan mengundang dua orang tenaga ahli, yaitu: Kamarza Mulia, Ph.D. dan Elsa Krisanti, Ph.D. dari Teknik Kimia – UI. Lalu Teaching Improvement Workshop, tanggal 11 – 12 Maret 2006 dengan mengundang beberapa orang tenaga ahli seperti: Dr. Illah Sailah, staf ahli Dirjen DIKTI; Dr. Ir. Raldi Koestoer, dari Universitas Indonesia; Dr. Wahyu Sri Ambar Arum, M.A., Universitas Negeri Jakarta; Drs. Khaerudin, M.Pd., Universitas Negeri Jakarta, Ir. Djatnika Purwadinata, M.M., IPM, Persatuan Insinyur Indonesia. Hasil dari dua kegiatan tersebut adalah dokumen-dokumen silabus, GBPP, dan SAP yang berbasis PBL.

Evaluasi kurikulum terakhir dilakukan pada tanggal 6 Agustus 2008, dengan dihasilkan susunan kurikulum baru dengan sedikit perubahan susunan yang disesuaikan dengan program perkuliahan bersama di ITI, seperti matakuliah Dasar-Dasar Kewirausahaan, Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Agama, dan Pengenalan Lingkungan. Matakuliah yang lain juga mengalami perubahan atau penyesuaian, baik perubahan jumlah SKS, nama matakuliah, posisi semester, GBPP, SAP dan juga matakuliah bidang peminatan dan pilihan.

Struktur dan Isi Kurikulum

Kurikulum yang berlaku saat ini adalah kurikulum tahun 2005 yang disusun berdasarkan petunjuk kurikulum nasional (SK Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia No. 045/U/2002 tanggal 2 April 2002, tentang Kurikulum Inti Perguruan Tinggi) dan Kurikulum inti Pendidikan Tinggi Teknik Kimia yang ditetapkan oleh Badan Kerja Sama Lembaga Pendidikan Tinggi Teknik Kimia (BKS-LPTTKI) tahun 1994. Kurikulum ini terdiri atas Kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) 12 SKS = 8,33%; Kelompok Matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK) 38 SKS = 26,39%; Kelompok Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB) 18 SKS = 12.5%; Kelompok Matakuliah Perilaku Berkarya (MPB) 49 SKS = 34,03%; dan Kelompok Matakuliah Berkehidupan Bersama (MBB) 27 SKS = 18,75%. Jumlah SKS keseluruhan adalah 144 yang terbagi dalam 8 semester. Secara mendatail dapat dilihat pada Lampiran D.1.

Sebagai rincian lain: matakuliah dalam kurikulum dikelompokkan menjadi 9 (sembilan) kelompok berdasarkan beberapa kategori seperti sebagai berikut:

A. MATAKULIAH UMUM total 10 sks meliputi:

1. Bahasa Inggris, 2 sks

2. Bahasa Indonesia, 2 sks

3. Pendidikan Pancasila, 2 sks

4. Pendidikan Kewarganegaraan,2 sks

5. Pendidikan Agama dan Etika, 2 sks

B. MATAKULIAH ILMU DASAR SAINS DAN MATEMATIKA

total 28 sks meliputi:

1. Kalkulus I, 3 sks

2. Kalkulus II, 3 sks

3. Fisika Dasar I, 3 sks

4. Fisika Dasar II, 2 sks

5. Praktikum Fisika Dasar, 1sks

6. Kimia Dasar, 3 sks

7. Praktikum Kimia Dasar, 1 sks

8. Kimia Analitik, 3 sks

9. Praktikum Kimia Analitik, 1 sks

10. Kimia Fisik, 3 sks

11. Praktikum Kimia Fisik, 1 sks

12. Kimia Organik, 3 sks

13. Praktikum Kimia Organik, 1 sks

C. MATAKULIAH ILMU DASAR REKAYASA KIMIA total 20 sks meliputi:

1. Azas Teknik Kimia I, 3 sks

2. AzasTeknik Kimia II, 2 sks

3. Termodinamika Tek Kimia I, 2 sks

4. Termodinamika Tek Kimia II, 3 sks

5. Matematik Teknik Kimia I, 3 sks

6. Matematik Teknik Kimia II, 3 sks

7. Metode Komputasi, 2 sks

8. Komputasi Proses, 2 sks

D. MATAKULIAH ILMU REKAYASA KIMIA

total 28 sks meliputi:

1. Operasi Teknik Kimia I, 3 sks

2. Operasi Teknik Kimia II, 3 sks

3. Operasi Teknik Kimia III, 3 sks

4. Perpindahan Kalor, 3 sks

5. Perancangan Alat Proses, 2 sks

6. Alat Industri Kimia, 2 sks

7. Teknik Reaksi Kimia I, 3 sks

8. Teknik Reaksi Kimia II, 2 sks

9. Praktikum Teknik Kimia I, 2 sks

10. Praktikum Teknik Kimia II, 2 sks

11. Pengendalian Proses, 3 sks

E. MATAKULIAH PELENGKAP REKAYASA KIMIA

total 24 sks meliputi:

1. Pengantar Industri & Teknik Kimia, 2 sks

2. Proses Industri Kimia I, 2 sks

3. Proses Industri Kimia II, 2 sks

4. Mikrobiologi Industri, 2 sks

5. Praktikum Mikrobiologi Industri, 1 sks

6. Menggambar Teknik, 2 sks

7. Utilitas Pabrik Kimia, 3 sks

8. Pengendalian Pencemaran, 3 sks

9. Perancangan Proses & Produk, 2 sks

10. Kesehatan & Keselamatan Kerja, 2 sks

11. Kerja Praktek, 3 sks

F. MATAKULIAH MANAJEMEN, EKONOMI dan

KEWIRAUSAHAAN total 6 sks meliputi:

1. Manajemen Perusahaan, 2 sks

2. Ekonomi Teknik, 2 sks

3. Kewirausahaan, 2 sks

G. MATAKULIAH PENELITIAN DAN PEMINATAN

total 15 sks meliputi:

1. Metodologi Penelitian, 2 sks

2. Penelitian, 3 sks

3. Seminar Penelitian, 1 sks

4. Peminatan 1, 3 sks

5. Peminatan 2, 3 sks

6. Peminatan 3, 3 sks

H. MATAKULIAH PILIHAN total 4 sks meliputi: dua matakuliah pilihan masing-masing 2 sks

I. MATAKULIAH TUGAS AKHIR total 9 sks meliputi:

1. Perancangan Pabrik Kimia, 2 sks

2. Tugas Akhir, 5 sks

3. Seminar Tugas Akhir, 2 sks

Rangkuman dari pengelompokan matakuliah tersebut di atas disajikan dalam Tabel

1. berikut:

Tabel 1. Pengelompokan Matakuliah PSTK ITI No

Kelompok Matakuliah

sks %

1 Matakuliah Umum

2 Matakuliah Dasar Sains dan Matematik

3 Matakuliah Ilmu Dasar Rekayasa Kimia

4 Matakuliah Ilmu Rekayasa Kimia

5 Matakuliah Pelengkap Rekayasa Kimia

7 Matakuliah Penelitian dan Peminatan

8 Matakuliah Pilihan

9 Matakuliah Tugas Akhir

TOTAL

Kompetensi dan Etika Lulusan yang Diharapkan

Pada dasarnya kompetensi dan etika lulusan yang diharapkan tertuang dalam tujuan dan sasaran di silabus setiap mata kuliah. Namun secara generalis-spesialis profesi Teknik Kimia memerlukan pengetahuan dan kompetensi tentang:

• perencanaan dan perancangan sistem produksi proses kimia, • perumusan, analisis, dan penyelesaian masalah-masalah yang berkaitan dengan operasi

pabrik kimia, serta • pemahaman dan penghayatan organisasi operasi komersial suatu pabrik kimia

Untuk dapat memenuhi pengetahuan dan kompetensi tersebut di atas, diperlukan bekal yang mencakup: • analisis operasi dan rancangan unit pemroses yaitu: unit sintesa kimiawi, unit pemisahan, unit pencampuran dan unit pemidahan bahan.

• pengetahuan tentang pengkondisian dan pengaturan tekanan dan temperatur, karena unit-unit pemroses memerlukan pengkondisian tekanan dan temperatur,

• analisis operasi dan rancangan unit-unit pemroses yang terintegrasi yang mencakup perancangan proses, dan pengendalian proses,

• pengetahuan tentang evaluasi ekonomi, manajemen proyek dan lainnya, karena hal ini diperlukan dalam perancangan pabrik pada skala komersial,

• pengetahuan tentang keamanan dan kehandalan pabrik serta operasi yang ramah terhadap lingkungan.

Dari hal-hal tersesbut di atas maka PSTKITI bertujuan menghasilkan sarjana teknik kimia yang memiliki kompetensi dasar berikut:

a. mampu melakukan perhitungan-perhitungan baku untuk menyelesaikan masalah teknik kimia yang sederhana dalam bidang perencanaan dan operasi pabrik,

b. mampu melakukan perhitungan-perhitungan baku yang lebih rumit dibawah pengawasan senior engineer,

c. mampu aktif berperan-serta dalam kelompok kerja,

d. mampu berkomunikasi dengan para pakar dalam bidang keahlian lain dan memanfaatkan bantuan mereka,

e. mampu mengembangkan diri untuk menjadi senior engineer,

f. mampu beradaptasi dengan cepat jika bekerja di industri proses kimia dan/atau sektor yang berkaitan,

g. mampu merintis pembentukan unit wirausaha di bidang industri dan perniagaan kimia, g. mampu merintis pembentukan unit wirausaha di bidang industri dan perniagaan kimia,

Pencapaian kompetensi di atas harus dilakukan secara bertahap dan disebar di masing-masing matakuliah, namun tiap matakuliah tidak harus memberi kontribusi seluruh elemen kompetensi di atas. Salah satu strategi untuk penguasaan elemen kompetensi dasar di atas adalah sebagai berikut:

a) agar dapat dicapai kemampuan melakukan perhitungan-perhitungan baku untuk menyelesaikan masalah teknik kimia yang sederhana dalam bidang perencanaan dan operasi pabrik, maka dalam semua matakuliah kelompok ilmu rekayasa kimia diberi porsi latihan yang cukup. Latihan tersebut berupa latihan dalam menyelesaikan problem-problem nyata sederhana baik problem rancangan maupun evaluasi proses yang sedang berjalan. Kemudian latihan dievaluasi seketika/segera, sehingga mahasiswa mengetahui kesalahan yang dilakukan serta mengetahui cara penyelesaian persoalan dengan benar. Format penyelesaian persoalan sedapat mungkin mendekati format baku yang lazim digunakan oleh praktisi di industri. Rekomendasi dalam pelaksanaan latihan ialah memanfaatkan secara penuh alokasi waktu kegiatan terstruktur dalam SKS. Latihan tidak mengambil alokasi waktu tatap muka dan bila mungkin latihan dilaksanakan dalam kelompok-kelompok kecil.

b) agar dapat dicapai kemampuan melakukan perhitungan-perhitungan baku yang lebih rumit, kegiatan latihan di bawah pengawasan senior engineer, latihan-latihan yang maksud dalam butir a di atas perlu dilengkapi dengan satu atau dua problem yang lebih rumit. Dalam pelaksanaan penyelesaian persoalan yang lebih rumit, mahasiswa memperoleh bimbingan dari dosen yang kompeten dibidangnya. Tugas akhir pra- rancangan pabrik merupakan salah satu kegiatan yang berkontribusi pada elemen kompetensi ini, namun direkomendasikan pada tiap matakuliah kelompok ilmu rekayasa kimia latihan jenis ini telah diberikan antara lain ialah merancang unit-unit operasi secara lengkap.

c) agar dapat dicapai kemampuan aktif berperan-serta dalam kelompok kerja, pelaksanaan latihan di atas dilakukan secara berkelompok yang pengelompokannya diatur secara c) agar dapat dicapai kemampuan aktif berperan-serta dalam kelompok kerja, pelaksanaan latihan di atas dilakukan secara berkelompok yang pengelompokannya diatur secara

d) agar dicapai kemampuan berkomunikasi dengan para pakar dalam bidang keahlian lain dan memanfaatkan bantuan mereka, dilakukan dengan pemberian kuliah-kuliah umum dari kalangan praktisi sesering mungkin dan bervariasi dengan latar belakang baik teknik kimia maupun non-teknik kimia. Selain itu, mahasiswa selalu dikenalkan dengan bahasa teknik yang baku sepeti: gambar teknik, blok digram, grafik dan specification sheet peralatan.

e) agar dapat dicapai kemampuan mengembangkan diri untuk menjadi senior engineer, maka pada saat mahasiswa berperan menjadi ketua kelompok direkomendasikan untuk membuat catatan kegiatan seperti penjadwalan kerja kelompok, monitoring kemajuan kerja kelompok secara tertulis, evaluasi anggota kelompok dan lainnya, disamping mempertajam penguasaan ilmu.

f) agar dapat dicapai kemampuan beradaptasi dengan cepat jika bekerja di industri proses kimia dan/atau sektor yang berkaitan, maka kegiatan kerja praktik dijalankan secara efektif dengan cara pelaksanaan kegiatan kerja praktek dipantau oleh koordinator kerja praktik melalui pembimbing kerja praktik di Program Studi, tidak hanya diserahkan kepada pembimbing di lapangan (pembimbing dari pabrik tempat kerja praktek). Pemantauan diperlukan agar tujuan kerja praktik dapat terpenuhi sehingga memberi kontribusi kepada elemen kompetensi ini.

g) agar dapat dicapai kemampuan merintis pembentukan unit wirausaha di bidang industri dan perniagaan kimia, dilakukan kegiatan penelitian mahasiswa dengan tema yang bertujuan meningkatkan nilai tambah sumber daya alam yang ada di Indonesia terutama yang ada disekitar kampus (Provinsi Banten, Jawa Barat dan DKI Jakarta).

h) agar dapat dicapai kemampuan mengikuti perkembangan bidang teknik kimia, melaksanakan penelitian sederhana, atau mengikuti studi lanjutan, PSTKITI berusaha untuk mampu:

i. menyediakan “modern engineering tools” terkini (misalnya: perangkat lunak perhitungan teknik kimia), i. menyediakan “modern engineering tools” terkini (misalnya: perangkat lunak perhitungan teknik kimia),

iii. menyediakan informasi-informasi mutakhir di bidang teknik kimia melalui penyediaan pustaka, majalah ilmiah, jaringan kerjasama ilmiah dan lainnya

iv. menyediakan dan melaksanakan topik-topik penelitian yang merupakan penyelesaian atau pengembangan sumber-sumber daya alam disekitarnya

Untuk memperkuat bidang kompetensi lulusan maka diberikan tiga kelompok bidang peminatan pengembangan kompetensi, yaitu: Peminatan Teknologi dan Rekayasa Material, Peminatan Teknologi dan Rekayasa Lingkungan, dan Peminatan Teknologi dan Rekayasa Energi; di mana masing-masing terdiri dari 3 matakuliah keahlian dengan bobot masing-masing 3 SKS. Secara detail dapat dilihat pada Lampiran D.1. mengenai penjabaran masing-masing kompetensi bidang peminatan. Bidang-bidang tersebut dinamakan dengan bidang peminatan, karena mahasiswa Teknik Kimia ITI diberi kebebasan untuk memilih salah satu kompetensi dasar tambahan sesuai dengan minatnya.

Derajat Integrasi Materi Pembelajaran

Mata kuliah yang tercantum pada kurikulum saling berhubungan satu sama lain. Mata kuliah tetentu di semester lanjut tidak dapat diambil apabila mata kuliah tertentu pada semester sebelumnya yang dipersayaratkan belum diambil atau belum lulus, ini terlihat pada prasyarat yang tercantum dalam silabus dan diagram alir/roadmap mata kuliah (Lampiran D.2).

Penambahan ilmu yang terkait dengan bidang peminatan bersifat penambahan pengetahuan dasar tanpa mengurangi pengetahuan dan ketrampilan dasar yang mutlak diperlukan oleh seorang Sarjana Teknik Kimia. Sehingga lulusan dari PSTKITI tetap menyandang gelar Sarjana Teknik Kimia, namun memiliki keunggulan berupa penguasaan dasar salah satu bidang minat yang dipilih. Agar alokasi matakuliah dasar dan inti Teknik Kimia tidak berkurang akibat masuknya matakuliah bidang peminatan, maka dirancang Penambahan ilmu yang terkait dengan bidang peminatan bersifat penambahan pengetahuan dasar tanpa mengurangi pengetahuan dan ketrampilan dasar yang mutlak diperlukan oleh seorang Sarjana Teknik Kimia. Sehingga lulusan dari PSTKITI tetap menyandang gelar Sarjana Teknik Kimia, namun memiliki keunggulan berupa penguasaan dasar salah satu bidang minat yang dipilih. Agar alokasi matakuliah dasar dan inti Teknik Kimia tidak berkurang akibat masuknya matakuliah bidang peminatan, maka dirancang

Kurikulum Lokal dan Mata Kuliah Pilihan