Latar Belakang Landasan Teori

7 RANGKUMAN Arwan, Luki. 2011.Korelasi antara penguasaan tatabahasa dengan kemampuan menyimak wacana berbahasa Jepang mahasiswa semester III angkatan 2010 prodi pendidikan bahasa Jepang. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Asing. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Ai Sumirah Setiawati S.Pd.,M.pd. pembimbing II: Setiyani Wardaningtyas SS, M.Pd. Kata kunci: korelasi, tatabahasa, menyimak

1. Latar Belakang

Kemampuan kebahasaan terdiri dari empat kemampuan yaitu kiku nouryoku kemampuan menyimak, hanasu nouryoku kemampuan berbicara, yomu nouryoku kemampuan membaca dan kaku nouryoku kemampuan menulis. Dari keempat kemampuan berbahasa tersebut bisa dikelompokkan menjadi kemampuan reseptif dan kemampuan produktif. Kemampuan reseptif adalah kemampuan menangkap dan memahami ujaran yang diterima. Kemampuan ini terdiri dari kemampuan menyimak dan membaca. Sedangkan, kemampuan produktif adalah kemampuan memproduksi ide dan informasi dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Kemampuan ini terdiri dari kemampuan berbicara dan menulis. Keterampilan menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif. Menyimak merupakan salah satu aspek yang mempunyai peranan penting dalam keterampilan berbahasa. Untuk mempelajari keterampilan menyimak vii 8 banyak aspek yang harus dikuasai oleh mahasiswa salah satunya yaitu penguasaan tatabahasa. Penguasaan tatabahasa mempunyai peranan yang penting. Karena, dengan menguasai tatabahasa mahasiswa dapat menyimak dan memahami informasi dengan baik. Oleh karena itu, diperkirakan terdapat korelasi antara penguasaan tatabahasa dengan kemampuan menyimak.

2. Landasan Teori

a. Tatabahasa Tatabahasa merupakan aspek yang penting dalam penguasaan sebuah bahasa, terutama pada proses menyimak. Tatabahasa merupakan sebuah aturan mengenai bagaimana menggunakan dan menyusun kata-kata menjadi sebuah kalimat. Oleh karena itu, dengan menguasai tatabahasa mahasiswa dapat dengan mudah memahami sebuah wacana khususnya wacana lisan. b. Menyimak Menurut Sutari 1997:16 menyimak sangat dekat maknanya dengan mendengar dan mendengarkan. Namun kalau kita pelajari lebih jauh, ketiga kata itu memiliki perbedaan pengertian. Menyimak memiliki makna mendengarkan atau memperhatikan baik-baik apa yang dikatakan orang lain. Jelas, faktor kesengajaan dalam kegiatan menyimak cukup besar, lebih besar dari pada mendengarkan karena dalam kegiatan menyimak ada usaha memahami apa yang viii 9 disimaknya, sedangkan dalam kegiatan mendengarkan dan mendengar tingkatan pemahaman belum dilakukan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa menyimak merupakan suatu proses penerimaan pesan, gagasan, pikiran, atau perasaan seseorang.

3. Metode Penelitian