D. Kerangka Berfikir
Pembelajaran dilakukan oleh guru dan siswa dengan tujuan siswa akan berubah tingkah lakunya ke arah yang lebih baik sehingga dinamakan
belajar. Dalam proses belajar guru bertugas membantu pelaksanaan belajar siswa sehingga tujuan belajar dapat tercapai. Proses komunikasi terjadi
berupa interaksi yang saling mendukung dalam penyampaian dan pengolahan pesan berupa materi pelajaran. Salah satu upaya yang praktis
dan realitis dalam meningkatkan motivasi belajar siswa adalah perbaikan dan penyempurnaan sistem pembelajaran. Pemanfaatan media merupakan
salah satu upaya meningkatkan kualitas pembelajaran sejarah. Keberadaan media pembelajaran dalam meningkatkan mutu
pendidikan khususnya dalam meningkatkan motivasi belajar mempunyai peranan penting. Pemanfaatan media dalam proses pembelajaran
mempengaruhi pencapaian tujuan instruksional, motivasi belajar siswa, sekaligus berperan dalam meningkatkan mutu pendidikan. Dalam
penggunaan media tentunya harus disesuaikan juga dengan kurikulum yang diterapkan di sekolah.
Rendahnya motivasi siswa dalam belajar sejarah disebabkan oleh berbagai faktor, terutama belum optimalnya interaksi antara komponen-
komponen yang terlibat dalam pembelajaran yang tercermin pada aktivitas belajar siswa di kelas. Salah satu solusinya dengan melakukan pemilihan
dan pemanfaatan media pembelajaran secara tepat, sebagai upaya membantu penyampaian materi belajar tanpa menggantikan peran utama guru. Sebagai
alternatif dipilih media film dokumenter dalam pelaksanaannnya. Media ini
dianggap memiliki kelebihan dibanding media yang lain, karena media ini mengandung unsur di lihat dan di dengar. Selain itu, media film dokumenter
juga bisa menarik motivasi belajar siswa dalam proses kegiatan pembelajaran.
Uraian di atas dapat digambarkan dalam kerangka berfikir sebagai berikut:
Bagan 1. Skema kerangka berfikir
Guru
Kurikulum Proses
Belajar Mengajar
Siswa
Motivasi Belajar tinggi
Media film dokumenter
E. Hipotesis Tindakan