Teknik Reportase Analisa Jurnalistik

2. Wawancara pribadi

Wawancara pribadi personal interview merupakan wawancara untuk memperoleh data tentang diri pribadi dan pemikiran narasumber berkaitan suatu masalah yang berkaitan dengan profesinya. 3. Wawancara ekslusif Wawancara ekslusif exclusive interview, yaitu wawancara yang dilakukan secara khusus dalam membahas suatu masalah. Bentuk wawancara ini, biasanya hanya dilakukan oleh satu media saja.

4. Wawancara sambil lalu

Wawancara sambil lalu casual interview adalah wawancara yang dilakukan tanpa perencanaan atau perjanjian terlebih dahulu.

5. Wawancara keliling

Wawancara keliling man in the street interview adalah wawancara yang dilakukan dengan mendatangi beberapa narasumber yang satu sama lainnya saling berkaitan. Untuk menghasilkan sebuah berita yang baik sangat tergantung dari hasil wawancara di lapangan. Sedikitnya data yang diperoleh di lapangan, akan menyulitkan wartawan dalam menulis berita. Untuk itu, dalam melakukan wawancara, upayakan mendapatkan data yang selengkap-lengkapnya di lapangan, khususnya melalui proses wawancara. Teknik wawancara, yang penulis gunakan dalam melengkapi bahan berita yang di dapatkan penulis dilapangan. Mekanismenya dengan mendatangi langsung narasumber. Selama penulis melaksanakan PKL, jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara sambil lalu dan wawancara berita.

2.4 Analisa Aktivitas Selama PKL

Kesempatan penulis dapatkan selama melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan PKL di HU Pikiran Rakyat merupakan pengalaman yang sangat berharga. Kesempatan itu telah memberikan banyak pengalaman bagi penulis, khususnya mengenai praktek menulis berita dan umumnya mengenai teori-teori jurnalistik yang sedang penulis pelajari dalam perkuliahan. Selain bisa belajar dalam praktek menulis berita penulis juga dituntut untuk bisa menjadi wartawan baik secara fisik atau pun mental untuk mencari berita. Selama PKL penulis terjun langsung kepalangan untuk mencari sumber berita yang akan dijadikan rubric berita di HU Pikiran rakyat. Dalam upaya mendapatkan bahan berita, HU Pikiran Rakyat menggunakan, yakni teknik observasi dan wawancara. Hal ini dilakukan untuk mempermudah wartawan dalam mendapatkan bahan berita. Melalui teknik observasi, dalam mendapatkan berita, wartawan HU Pikiran Rakyat terjun langsung ke lapangan. Hal itu akan membuat berita yang ditulis akan lebih hidup. Dengan adanya PKL penulis dapat mengetahui teknik repostase baik secara teori maupun praktek. Penulis juga dapat langsung bersentuhan dengan objek berita. Karena penulis merasakan langsung bagaimana situasi dan kondisi saat peristiwa itu terjadi. Selain melakukan observasi, teknik lain dalam mencari bahan berita adalah melalui wawancara. Wawacara merupakan salah satu metode pengumpulan data yang bisa dilakukan secara tatap muka langsung, atau melalui media telefon. Bahan wawancara hanya digunakan sebagai pelengkap saja. Karena yang terjadi pegangan utamannya adalah observasi langsung. Setelah semua bahan berita didapat, penulis membuat berita diruangan wartawan dan redaktur bekerja, karena sudah disediakan komputer untuk keperluan pembuatan berita. Naskah berita yang telah selesai penulis kerjakan, di berikan kepada redaktur untuk di edit bila ada kesalahan dan kekurangan. Setelah melalui proses editing oleh redaktur diserahkan kebagian lay out untuk di desain sebelum naik cetak. Menurut Drs. AS Haris Sumadiria M.Si. dalam bukunya yang berjudul „„Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita Dan Feature”, mengatakan bahwa : Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media online internet. 2005:65 Praktek kerja lapangan yang penulis telah jalani selama dua puluh satu hari itu telah memberikan jawaban terhadap teori-teori yang penulis dapatkan semala kuliah. Secara keseluruhan, berita-berita yang ditulis dalam HU Pikiran Rakyat sejalan dengan teori-teori itu. Seperti Contoh untuk membuat berita menggunakan teknik perimada tebalik, hal itu untuk memudahkan redaktur pada saat pengeditan berita. Harus diakui bahwa karakter berita di setiap media massa pasti berbeda, misalnya dalam pembuatan judul berita atau teras berita. Selain sebagai ciri khas, hal itu dimungkinkan sebagai strategi untuk mendapatkan pasar yang luas. Pembaca lebih menyenangi membaca sebuah berita yang ditulis langsung dan dikemas secara sederhana. Berita yang ditulis berbelit-belit, besar kemungkinan akan ditinggalkan oleh pembaca. Hal itu dikarenakan oleh terbatasnya waktu yang dimiliki oleh pembaca. Mereka hanya membutuhkan waktu membaca yang tidak penting. Oleh karena itu, tidak jarang media massa cetas, hanya menulis hal-hal yang dianggap penting untuk diketahui oleh pembaca.

2.5 Analisis Pelayanan HU Pikiran Rakyat Kepada Mahasiswa PKL

Peneliti selama PKL diberikan fasilitas dari HU Pikiran Rakyat seperti ruang diskusi dan diberikan komputer untuk mengolah berita menjadi naskah berita. Selain fasilitas, pelayanan HU Pikiran Rakyat terhadap Mahasiswa yang sedang PKL sangat lah ramah, ketika saat masuk ruang kantor Redaksi HU Pikiran Rakyat, ketika pengarahan saat bimbingan, dan saat diskusi di ruang Redaksi.