Indonesian Automobile Museum (Arsitektur Futuristik)

(1)

INDONESIAN AUTOMOBILE MUSEUM

(ARSITEKTUR FUTURISTIK) LAPORAN PERANCANGAN TGA 490 - TUGAS AKHIR

SEMESTER B TAHUN AJARAN 2009 / 2010

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Arsitektur

Oleh

FAISYAL SOMARTA

050406074

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2010


(2)

INDONESIAN AUTOMOBILE MUSEUM

(ARSITEKTUR FUTURISTIK) Oleh :

FAISYAL SOMARTA

050406074

Medan, 15 Juni 2010 Disetujui Oleh :

Ketua Departemen Arsitektur

Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho, MT NIP. 19630716 199802 1 001 Ir. N.Vinky Rahman, MT.

NIP: 19660622 199702 1 001

Wahyuni Zahrah, ST. M.Si

NIP:19730819 200004 2 001 818


(3)

SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK TUGAS AKHIR (SHP2A)

Nama : Faisyal Somarta

NIM : 05 0406 074

Judul Proyek Tugas Akhir : Indonesian Automobile Museum Tema : Arsitektur Futuristik

Rekapitulasi Nilai :

Dengan ini mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan : No. Status

Waktu Pengumpulan

Laporan

Paraf Pembimbing I

Paraf Pembimbing II

Koordinator TKA-490 1. Lulus Langsung

2. Lulus Melengkapi

3. Perbaikan Tanpa Sidang

4. Perbaikan Dengan Sidang

5. Tidak Lulus

Medan, 18 Juni 2010

A B+ B C+ C D E


(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur, saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan seluruh proses penyusunan Laporan Tugas Akhir ini sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur, Departemen Arsitektur Universitas Sumatera Utara.

Proses panjang dan penuh suka duka ini tidak bisa dilalui tanpa dukungan, doa, semangat, dan perhatian tiada henti dari orang tua saya yang tercinta Bapak H. Martalinus dan Ibu Alm. Hj. Sofia dan Saudara kandung saya yang saya sayangi.

Terimakasih sebesar-besarnya tidak lupa saya ucapkan kepada :

 Bapak Ir. N. Vinky Rahman, MT. sebagai Dosen Pembimbing I atas bimbingannya yang sangat berarti dan selalu memberikan motivasi dari awal hingga akhir.

 Ibu Wahyuni Zahrah, ST. M.Si. selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna.

 Ibu Ir. Nurlisa Ginting M.Sc., Ibu Ir. Dwira N. Aulia M.Sc. P.hd, dan Bapak Ir. Novrial M.Eng, selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan, saran, dan kritik.

 Bapak Ir. Dwi Lindarto H. MT. Sebagai Ketua Jurusan dan Koodinator Studio Tugas Akhir Semester B TA. 2009/2010.

 Para staf Pengajar dan Pegawai Tata Usaha di lingkungan Fakultas Teknik Departemen Arsitektur USU.

 Teman-teman saya Harry Wibowo ST, Faisal Aszhari ST, Fahri Ilman Nasution ST, Azhar, Topik , yang telah memberikan dorongan kepada saya dalam tugas akhir ini.

 Teman saya yang special Felix RA Hutabarat yang telah menemani saya baik suka maupun duka.

 Adik 2008 saya ,Ilham yang telah membantu saya.

Akhir Kata, saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan penulisan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya di lingkungan Departemen Arsitektur USU.

Medan, 18 Juni 2010 Faisyal Somarta


(5)

(6)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

Daftar Gambar vii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang 1

1.2.Tujuan dan Manfaat 2

1.3.Perumusan Masalah 2

1.4.Metode Pendekatan 2

1.5.Lingkup dan Batasan Proyek 3

1.6.Kerangka Berpikir 4

1.7.Sistematika Penulisan Laporan 5

BAB II. DESKRIPSI PROYEK

2.1. Data Umum 7

2.2 Pendekatan Pemilihan Tapak dan Lokasi

2.2.1 Kriteria Pemilihan Lokasi 7

2.2.2 Alternatif Lokasi Tapak 11

2.2.3 Pemilihan Lokasi Tapak 16

2.2.4 Deskripsi Lokasi Sebagai Tapak Rancangan 17 2.3 Terminologi Judul

2.3.1 Arti kata 19

2.3.2 Pengertian Indonesian Autompbile Museum 19

2.3.3 Sejarah Kendaraan roda Empat 19

2.4 Pameran Mobil

2.4.1 Pameran Kendaraan Akhir Abad 19 dan Awal Abad 20 25

2.4.2 Pameran Kendaraan Klasik Tahun 1930-1960 26


(7)

2.4.4 Pameran Mobil Tahun 1980-2000 31

2.4.5 Pameran Mobil Temporer 36

2.5 Tinjauan Indonesian Automobile Museum

2.5.1 Jenis Kegiatan 37

2.5.2 Pengunjung 38

2.5.3 Fasilitas 38

2.5.4 Kebutuhan Ruang 39

2.6 Studi Banding Indonesian Automobile Museum

2.6.1 Mercedes-Benz Museum 45

2.6.2 Porsche Museum 48

2.6.3 BMW Museum 50

BAB III. ELABORASI TEMA 3.1. Pengertian Tema

3.1.1. Tinjauan Tema 52

3.1.2. Sejarah Futuristik 53

3.2. Interpretasi Tema 54

3.3. Keterkaitan Tema dengan Judul 55

3.4. Studi Banding Arsitektur Yang Mempunyai Tema Sejenis

3.4.1. Pusat Pendidikan dan Pelajar Cardiff ( The Visitor and Education Center ) 56

3.4.2. Futuristic House 57

3.4.3. M-House 57

3.4.4. Wind Tunnel Footbridge 61

BAB IV. ANALISA 4.1.Analisa Tapak

4.1.1. Lokasi Site 62

4.1.2. Analisa Tata Guna Lahan 63

4.1.3. Intensitas Pembangunan 64

4.1.4. Fungsi Eksisting Tapak 65

4.1.5. Analisa Pejalan Kaki 66


(8)

4.2.Analisa Fungsional

4.2.1. Analisa Pengguna 68

4.2.2. Analisa Kegiatan 70

4.3.Analisa Non-Fisik

4.3.1. Analisa Struktur dan Konstruksi 71

4.3.2. Utilitas 73

4.4. Kesimpulan 84

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

5.1. Konsep Ruang Luar 85

5.1.1. Konsep Entrance 86

5.1.2. Konsep Pedestrian 87

5.2. Konsep Bangunan 88

5.2.1.Konsep Struktur 89

5.2.2.Konsep Sirkulasi 90

5.2.3.Konsep Ruang Dalam 90

BAB VI. HASIL PERANCANGAN

6.1. Denah Basement 3 95

6.2. Denah Basement 2 96

6.3. Denah Basement 1 97

6.4 Site Plan 98

6.5. Ground Plan 99

6.6. Denah Lantai 2 100

6.7. Denah Lantai 3 101

6.8. Denah Lantai 4 102

6.9. Denah Lantai 5 103


(9)

6.11. Denah Lantai 7 105

6.12. Denah Lantai 8 106

6.13. Tampak Depan dan Tampak Samping 107

6.14. Potongan A-A dan Potongan B-B 108

6.15. Rencana Pondasi 109

6.16. Rencana Pembalokan Basement 2 110

6.17. Rencana Pembalokan Basement 1 111

6.18. Rencana Pembalokan Lantai 1 112

6.19. Rencana Pembalokan Lantai 2 113

6.20. Rencana Pembalokan Lantai 3 114

6.21. Rencana Pembalokan Lantai 4 115

6.22. Rencana Pembalokan Lantai 5 116

6.23. Rencana Pembalokan Lantai 6 117

6.24. Rencana Pembalokan Lantai 7 118

6.25. Rencana Pembalokan Lantai 8 119

6.26. Rencana Atap 120

6.27. Rencana Titik Lampu Basement 3 121

6.28. Rencana Titik Lampu Basement 2 122

6.29. Rencana Titik Lampu Basement 1 123

6.30. Rencana Titik Lampu Lantai 1 124

6.31. Rencana Titik Lampu Lantai 2 125

6.32. Rencana Titik Lampu Lantai 3 126


(10)

6.34. Rencana Titik Lampu Lantai 5 128

6.35. Rencana Titik Lampu Lantai 6 129

6.36. Rencana Titik Lampu Lantai 7 130

6.37. Rencana Titik Lampu Lantai 8 131

6.38. Rencana Titik AC Basement 3 132

6.39. Rencana Titik AC Basement 2 133

6.40. Rencana Titik AC Basement 1 134

6.41. Rencana Titik AC Lantai 1 135

6.42. Rencana Titik AC Lantai 2 136

6.43. Rencana Titik AC Lantai 3 137

6.44. Rencana Titik AC Lantai 4 138

6.45. Rencana Titik AC Lantai 5 139

6.46. Rencana Titik AC Lantai 6 140

6.47. Rencana Titik AC Lantai 7 141

6.48. Rencana Fire Protection Basement 3 142

6.49. Rencana Fire Protection Basement 2 143

6.50. Rencana Fire Protection Basement 1 144

6.51. Rencana Fire Protection Lantai 1 145

6.52. Rencana Fire Protection Lantai 2 146

6.53. Rencana Fire Protection Lantai 3 147

6.54. Rencana Fire Protection Lantai 4 148


(11)

6.56. Rencana Fire Protection Lantai 6 150

6.57. Rencana Fire Protection Lantai 7 151

6.58. Rencana Fire Protection Lantai 8 152

6.59. Detail – Detail Struktur 153

6.60. Persepektif Eksterior 154


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Gambar Peta Wilayah Pengembangan Pembangunan Kota Medan 10

Gambar 2.2. Alternatif Lokasi Tapak A 12

Gambar 2.3 Alternatif Lokasi Tapak B 13

Gambar 2.4. Alternatif Lokasi Tapak C 15

Gambar 2.5. Karl Benz 1894 19

Gambar 2.6. Karl Benz Velo 1894 20

Gambar 2.7. Gottlieb Daimler 21

Gambar 2.8. Orient Buckboard 24

Gambar 2.9. Orient Buckboard 1905 24

Gambar 2.10. Tampak Kanan Museum Mercedes-Benz 45

Gambar 2.11. Interior Museum Mercedes-Benz 45

Gambar 2.12. AMG SLS Mercedes-Benz 46

Gambar 2.13. Tampak Depan dan Belakang Museum Porsche 48

Gambar 2.14. Interior Museum BMW 50

Gambar 3.1.Design for Station and Airport, Antonio Sant'Elia, 1914 54 Gambar 3.2.La Citta Nuova (The New City), Antonio Sant'Elia, 1914 54

Gambar 3.3. Pusat pendidikan dan Pelajar Cardiff 56

Gambar 3.4. Interior Pusat pendidikan dan Pelajar Cardiff 56

Gambar 3.5. Futuristic House 57

Gambar 3.6. Eksterior M- House 58


(13)

Gambar 3.8. Eksterior M- House 58

Gambar 3.9. Eksterior M- House 59

Gambar 3.10. Interior M- House 59

Gambar 3.11. Interior M- House 59

Gambar 3.12. Interior M- House 60

Gambar 3.13. Wind Tunnel Footbridge 61

Gambar 4.1. Lokasi Site 62

Gambar 4.2. Analisa Tata Guna Lahan 63

Gambar 4.3. Fungsi Eksisting Tapak 65

Gambar 4.4. Analisa Pejalan Kaki 66

Gambar 4.5. Analisa Sirkulasi Kendaraan 67

Gambar 5.1. Konsep Ruang Luar 85

Gambar 5.2. Konsep Entrance 86

Gambar 5.3. Konsep Pedestrian 87

Gambar 5.4. Konsep Bangunan 88

Gambar 5.5. Konsep Struktur 89

Gambar 5.6. Konsep Sirkulasi 90

Gambar 5.7. Konsep Ruang Lantai 1 90

Gambar 5.8. Konsep Ruang Lantai 2 90

Gambar 5.9. Konsep Ruang Lantai 3 91

Gambar 5.10. Konsep Ruang Lantai 4 91

Gambar 5.11. Konsep Ruang Lantai 5 92


(14)

Gambar 5.11. Konsep Ruang Lantai 7 93

Gambar 5.11. Konsep Ruang Lantai 8 93

Gambar 5.11. Konsep Ruang Basement 1 94

Gambar 5.11. Konsep Ruang Basement 2 94

Gambar 5.11. Konsep Ruang Basement 3 94

Gambar 6.1. Denah Basement 3 95

Gambar 6.2. Denah Basement 2 96

Gambar 6.3. Denah Basement 1 97

Gambar 6.4 Site Plan 98

Gambar 6.5. Ground Plan 99

Gambar 6.6. Denah Lantai 2 100

Gambar 6.7. Denah Lantai 3 101

Gambar 6.8. Denah Lantai 4 102

Gambar 6.9. Denah Lantai 5 103

Gambar 6.10. Denah Lantai 6 104

Gambar 6.11. Denah Lantai 7 105

Gambar 6.12. Denah Lantai 8 106

Gambar 6.13. Tampak Depan dan Tampak Samping 107

Gambar 6.14. Potongan A-A dan Potongan B-B 108

Gambar 6.15. Rencana Pondasi 109

Gambar 6.16. Rencana Pembalokan Basement 2 110


(15)

Gambar 6.18. Rencana Pembalokan Lantai 1 112

Gambar 6.19. Rencana Pembalokan Lantai 2 113

Gambar 6.20. Rencana Pembalokan Lantai 3 114

Gambar 6.21. Rencana Pembalokan Lantai 4 115

Gambar 6.22. Rencana Pembalokan Lantai 5 116

Gambar 6.23. Rencana Pembalokan Lantai 6 117

Gambar 6.24. Rencana Pembalokan Lantai 7 118

Gambar 6.25. Rencana Pembalokan Lantai 8 119

Gambar 6.26. Rencana Atap 120

Gambar 6.27. Rencana Titik Lampu Basement 3 121

Gambar 6.28. Rencana Titik Lampu Basement 2 122

Gambar 6.29. Rencana Titik Lampu Basement 1 123

Gambar 6.30. Rencana Titik Lampu Lantai 1 124

Gambar 6.31. Rencana Titik Lampu Lantai 2 125

Gambar 6.32. Rencana Titik Lampu Lantai 3 126

Gambar 6.33. Rencana Titik Lampu Lantai 4 127

Gambar 6.34. Rencana Titik Lampu Lantai 5 128

Gambar 6.35. Rencana Titik Lampu Lantai 6 129

Gambar 6.36. Rencana Titik Lampu Lantai 7 130

Gambar 6.37. Rencana Titik Lampu Lantai 8 131

Gambar 6.38. Rencana Titik AC Basement 3 132

Gambar 6.39. Rencana Titik AC Basement 2 133


(16)

Gambar 6.41. Rencana Titik AC Lantai 1 135

Gambar 6.42. Rencana Titik AC Lantai 2 136

Gambar 6.43. Rencana Titik AC Lantai 3 137

Gambar 6.44. Rencana Titik AC Lantai 4 138

Gambar 6.45. Rencana Titik AC Lantai 5 139

Gambar 6.46. Rencana Titik AC Lantai 6 140

Gambar 6.47. Rencana Titik AC Lantai 7 141

Gambar 6.48. Rencana Fire Protection Basement 3 142

Gambar 6.49. Rencana Fire Protection Basement 2 143

Gambar 6.50. Rencana Fire Protection Basement 1 144

Gambar 6.51. Rencana Fire Protection Lantai 1 145

Gambar 6.52. Rencana Fire Protection Lantai 2 146

Gambar 6.53. Rencana Fire Protection Lantai 3 147

Gambar 6.54. Rencana Fire Protection Lantai 4 148

Gambar 6.55. Rencana Fire Protection Lantai 5 149

Gambar 6.56. Rencana Fire Protection Lantai 6 150

Gambar 6.57. Rencana Fire Protection Lantai 7 151

Gambar 6.58. Rencana Fire Protection Lantai 8 152

Gambar 6.59. Detail – Detail Struktur 153

Gambar 6.60. Persepektif Eksterior 154


(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sejarah perkembangan otomotif di Indonesia pada akhir abad 19 hingga sekarang ini banyak dipengaruhi oleh produk – produk dari luar negeri seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang. Hal ini terlihat pada perkembangan jumlah penjualan mobil mereka seperti mobil Toyota dengan andalannya Toyota Kijang. Hal ini dikarenakan dari segi ilmu pengetahuan kita mengenai teknologi otomotif kurang baik, produk – produk mereka yang berkualitas baik dari segi bahan material, teknologi, desain, ketahanan produk mereka, serta kurangnya peran pemerintah dalam perkembangan dunia otomoitf di Indonesia. Hal ini menyebabkan karya – karya anak bangsa sendiri tenggelam. Tidak seperti Negara Malaysia yang industri otomotifnya semakin maju karena peran pemerintah dan masyarakat yang peduli akan kemajuan industri otomotif mereka.

Untuk mengatasi masalah ini diperlukan adanya wadah sebagai fungsi edukasi dimana berisikan informasi dunia otomotif di Indonesia khususnya dan dunia internasional pada umumnya sebagai perbandingan agar dapat memicu kreativitas yang ada pada diri anak bangsa dan produksi dalam negeri kita. Untuk itu kita memerlukan tempat yang memberikan informasi otomotif baik itu yang baru di produksi hingga yang telah menjadi sejarah otomotif Indonesia seperti Indonesian Automobile Museum di Indonesia.

Adapun wadah edukasi tersebut adalah sebuah museum yang berisikan informasi mengenai dunia otomotif di Indonesia dan dunia baik itu berupa informasi yang berbentuk buku serta berisikan informasi berbentuk mobil atau galeri mobil.

Selain wadah edukasi, museum ini akan menjadi wadah tempat untuk pameran – pameran otomotif baik roda dua dan empat. Pameran ini berfungsi untuk menarik perhatian masyarakat kota Medan untuk datang ke museum ini serta beberaoa hiburan alternative seperti video game simulator, toko merchandise, serta restaurant/cafe dan fungsi layanan masyarakat lainnya.


(18)

1.2 TUJUAN DAN MANFAAT

Adapun tujuan dari proyek Indonesian Automobile Museum ini adalah :

• Sebagai tempat edukasi bagi masyarakat Indonesia khususnya masyarakat kota Medan mengenai dunia otomotif yang telah berkembang di Indonesia sejak kendaraan roda empat pertama kali ada di Indonesia hingga mobil yang paling maju saat ini.

• Sebagai tempat pameran – pameran otomotif di Indonesia yang bertujuan untuk menampilkan hasil kreativitas masyarakat Medan dan sebagai pemicu untuk menarik masyarakat Medan agar datang ke Museum ini.

• Memberikan fasilitas dan acara hiburan yang berhubungan dengan otomotif seperti nonton bersama event – event otomotif di restaurant ataupun café.

• Membuat proyek Indonesian Automobile Museum ini sebagai bangunan yang khusus untuk event-event otomotif yang mana biasanya event otomotif diselenggarakan di Griya Dome ataupun di ruang – ruang luar.

1.3 PERUMUSAN MASALAH

Masalah yang terdapat dalam perancangan proyek Indonesian Automobile Museum ini adalah :

• Bagaimana menerapkan inovasi baik itu dalam bentuk dan teknologi ke bangunan, dalam hal ini sesuai dengan tema futuristik.

• Bagaimana membuat jalur sirkulasi yang baik pada ruang luar dan dalam baik itu untuk sirkulasi manusia dan sirkulasi untuk mobil yang akan dipamerkan.

• Bagaimana membuat agar bangunan ini dapat menarik perhatian masyarakat untuk dapat datang sesering mungkin agar bangunan ini dapat hidup aktivitasnya sebagai museum.

1.4 METODE PENDEKATAN

Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang akan dihadapi dalam proses perencanaan dan perancangan National Automobile Museum dilakukan berbagai pendekatan desain:


(19)

• Mencari data dari berbagai sumber untuk mengetahui sejarah perkembangan mobil di Indonesia.

• Mencari dan menerapkan standar ruang untuk fasilitas yang akan dibuat dari data yang diperoleh

• Mencari dan mempelajari berbagai studi banding proyek dan tema sejenis yang diambil dari internet

• Melakukan survey lapangan untuk mengetahui kodisi site dan potensi yang dapat diambil untuk proyek ini.

1.5 LINGKUP DAN BATASAN PROYEK

Batasan-batasan lingkup kajian yang akan dibahas dalam kasus proyek ini adalah bagaimana mengembangkan berbagai konsep dalam merencanakan dan merancang sebuah Indonesian

Automobile Museum. Lingkup pembahasan yang akan digunakan adalah:

• Menelusuri kegiatan yang dilakukan dalam sebuah Indonesian Automobile Museum ini

• Menelusuri kebutuhan-kebutuhan akan fasilitas utama dan fasilitas pendukung bagi Indonesian Automobile Museum

Batasan- batasan dalam merencanakan Indonesian Automobile Museum adalah:

• Hanya membahas tentang masalah-masalah yang dihadapi dalam merancang sebuah Indonesian Automobile Museum.

• Kajian arsitektur akan dibatasi oleh tema dalam penyelesaian kasus ini, yaitu Arsitektur Futuristik.


(20)

1.6 KERANGKA BERFIKIR

JUDUL PROYEK DAN TEMA INDONESIAN AUTOMOBILE MUSUEM

TEMA ARSITEKTUR FUTURISTIK

LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG KASUS

• Perlu adanya wadah edukasi otomotif untuk mengembangkan kreatifitas anak bangsa dalam hal teknologi otomotif

• Perlu adanya tempat khusu untuk acara – acara otomotif .

• Sebagai wadah pengenalan karya – karya otomotif Indonesia

LATAR BELAKANG TEMA

• Otomotif yang identik dengan kemajuan teknologi dan inovasi

TUJUAN DAN MANFAAT

• Sebagai tempat edukasi bagi masyarakat Indonesia khususnya masyarakat kota Medan mengenai dunia otomotif yang berkembang di Indonesia.

• Sebagai tempat pameran – pameran otomotif di Indonesia yang bertujuan untuk menampilkan hasil kreativitas masyarakat Medan.

• Memberikan fasilitas dan acara hiburan yang berhubungan dengan otomotif.

• Sebagai bangunan yang khusus untuk event-event otomotif.

PERUMUSAN MASALAH

• Bagaimana menerapkan inovasi baik itu dalam bentuk dan teknologi ke bangunan, dalam hal ini sesuai dengan tema futuristik.

• Bagaimana membuat jalur sirkulasi yang baik pada ruang luar dan dalam baik itu untuk sirkulasi manusia dan sirkulasi untuk mobil yang akan dipamerkan.

• Bagaimana membuat agar bangunan ini dapat menarik perhatian masyarakat untuk dapat datang sesering mungkin.

PENGUMPULAN DATA

STUDI LITERATUR dan STUDI BANDING

Standar ruang dan luasan ruang untuk showroom, area servis dan perawatan mobil

Standar ruang dan luasan ruang untuk fasilitas hiburan

Kajian Karakter dan Filosofi brand Toyota dengan bangunan

Kajian tema dengan bentuk bangunan

STUDI SITE

• Ukuran Site

• Peraturan Pemerintah

• Peruntukan Lahan sesuai dengan WPP

• GSB dan KDB

• Potensi site yang ada

ANALISA

ANALISA TAPAK

• Analisa Lokasi terhadap Kota Medan

• Analisa Lingkungan sekitar

• Analisa Ukuran dan Zoning

• Analisa fitur fisik lingkungan sekitar

• Analisa fitur buatan manusia di sekitar site

• Analisa sirkulasi

• Analisa utilitas

• Analisa kebisingan

ANALISA FUNGSIONAL

• Analisa Pengguna

• Analisa Aktifitas

• Kebutuhan ruang

• Besaran ruang

• Hubungan antara ruang

KRITERIA dan KONSEP PERANCANGAN

Berdasarkan data, analisa, peraturan pemerintah. Konsep ruang dalam, konsep ruang luar, massa, sirkulasi, struktur, utilitas

HASIL PERANCANGAN F E E D B A C K F E E D B A C K


(21)

1.7 Sistematika Penulisan Laporan

BAB I PENDAHULUAN

Berisikan latar belakang kasus proyek, maksud dan tujuan, masalah perancangan, pendekatan, lingkup batasan, kerangka berfikir, dan sistematika laporan.

BAB II DESKRIPSI PROYEK

Berisikan deskripsi proyek; terminologi judul; tinjauan teoritis; tinjauan konteks lingkungan yang terdiri atas konteks lingkungan fisik dan non fisik; tinjauan kelayakan proyek; pemilihan lokasi proyek; dan studi banding fungsi sejenis.

BAB III ELABORASI TEMA

Berisikan tentang pengertian dari Integrasi Ruang Luar dan Ruang Dalam, bagaimana menginterpretasikan tema tersebut ke dalam desain, analisis penentuan tema, dan studi banding tema sejenis.

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

Berisikan tentang analisa makro yang berkaitan dengan lingkungan dan analisa mikro yang berkaitan dengan tapak dan bangunan, analisa area pelayanan dan jumlah daya tampung, analisa pemakai, analisa besaran ruang, analisa fasilitas dan kebutuhan ruang, organisasi ruang dan alus sirkulasi kegiatan dari lokasi proyek Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Berisikan konsep-konsep dasar yang membahas tentang aspek-aspek arsitektur lansekap terhadap desain, konsep perancangan tapak, konsep perancangan arsitektur.


(22)

Berisikan gambar-gambar hasil akhir dari perancangan, yang meliputi site plan, ground plan, tampak, potongan, sketsa maupun lampiran lain yang turut memperjelas gambar hasil rancangan tersebut dan foto-foto maket.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(23)

BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 DATA UMUM

Kasus Proyek : Indonesian Automobile Museum

Tema : Arsitektur Futuristik

Status Proyek : Fiktif Pemilik Proyek : Pemerintah

Sumber Dana : Pemerintah dan Swasta

2.2 PENDEKATAN PEMILIHAN TAPAK DAN LOKASI

2.2.1 Kriteria Pemilihan Lokasi

Kota Medan yang merupakan Ibu kota dari Propinsi Sumatera Utara adalah kota terbesar ketiga di Indonesia. Beberapa kriteria dalam pemilihan lokasi untuk proyek ini adalah:

NO. Kriteria Lokasi

1. Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Kota Medan

Wilayah lokasi pembangunan yang memiliki fungsi sebagai permukiman, perkantoran, perdagangan,konservasi, rekreasi, lapangan golf dan hutan kota yang disesuaikan dengan RUTRK Kota Medan. Dapat dilihat melalui tabel Wilayah Pengembangan Pembangunan Kota Medan (WPP), wilayah WPP E yang sesuai.

2. Tinjauan Terhadap Struktur Kota

Berada di kawasan yang dekat dari pusat kota yang merupakan daerah permukiman, perkantoran, perdagangan,konservasi, rekreasi, lapangan golf dan hutan kota.

3. Pencapaian Dapat diakses mudah dari seluruh penjuru kota, baik dengan angkutan umum dan pribadi.


(24)

4. Area Pelayanan Lingkungan sekitar merupakan fungsi-fungsi yang dapat saling mendukung dengan bangunan yang direncanakan.

Sumber: Hasil olah data Primer

Tabel. 2.1 Kriteria Pemilihan Lokasi

Berdasarkan salah satu kriteria pemilihan lokasi diatas, maka perlu dilihat Wilayah Pengembangan Pembangunan Kota Medan berdasarkan RUTRK Medan. WPP Kotamadya Medan dibagi menjadi lima wilayah, yaitu :

WPP Cakupan

Kecamatan Pusat Pengembangan Peruntukan Lahan Program Pembangunan A M. Belawan

M. Marelan M. Labuhan

BELAWAN Pelabuhan, Industri, Permukiman, Rekreasi, Maritim

Jalan baru, jaringan air minum, septic tank, sarana pendidikan dan permukiman.

B M. Deli TJ. MULIA Perkantoran,

Perdagangan, Rekreasi Indoor, Permukiman

Jalan baru, jaringan air minum, pembuangan

sampah, sarana

pendidikan. C M. Timur

M. Perjuangan M. Tembung M. Area M. Denai M. Amplas

AKSARA Permukiman,

Perdagangan, Rekreasi

Sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah

permanen, sarana

pendidikan dan

kesehatan.

D M. Johor

M. Baru M. Kota M. Maimoon

INTI KOTA CBD, Pusat

Pemerintahan, Hutan Kota, Pusat Perumahan permanen, pembuangan sampah, sarana pendidikan.


(25)

M Polonia Pendidikan, Perkantoran, Rekreasi Indoor, Permukiman

E M. Barat

M. Helvetia M. Petisah M. Sunggal M. Selayang M.

Tuntungan

SEI SEKAMBING Permukiman,

Perkantoran, Perdagangan, Konservasi, Rekreasi,

Lapangan Golf, Hutan Kota

Sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah

permanen, sarana

pendidikan dan

kesehatan.

Sumber: RUTRK Medan


(26)

Keberadaan kawasan perencanaan dapat dilihat pada peta di bawah ini :

Berdasarkan sifat kegiatannya, Indonesian Automobile Museum di Medan diharapkan berada di lokasi yang diperuntukkan atau mempunyai sasaran pembangunan di bidang pendidikan & rekreasi (berdasarkan RUTRK) serta diikuti oelh beberapa faktor seperti pencapaian dan tujuan bangunan ini sebagai landmark kota . Dengan demikian, Wilayah Pengembangan Pembangunan D (WPP D) yang sesuai sebagai wilayah lokasi proyek.

2.2.2 Alternatif Lokasi Tapak

WPP D CBD, Pusat Pemerintahan, Hutan Kota, Pusat Pendidikan, Perkantoran, Rekreasi Indoor, Permukiman

WPP E Permukiman,

Perkantoran, Perdagangan,

Konservasi, Rekreasi, Lapangan Golf, Hutan Kota

WPP A

Pelabuhan, Industri, Permukiman, Rekreasi, Maritim

WPP B Perkantoran,

Perdagangan, Rekreasi Indoor,

Permukiman

WPP C Permukiman,

Perdagangan, Rekreasi

Gambar Peta Wilayah Pengembangan Pembangunan Kota


(27)

Adapun yang menjadi alternatif site proyek ini adalah: •

Jalan S. Parman ALTERNATIF A

Batas – batas site :

• Utara : rumah penduduk • Selatan : jln. Sudirman • Timur : Sungai Babura • Barat : Jln. S. Parman Kelebihan Site :

• Memiliki view yang baik ke site dari jln. Sudirman, jln. S.parman, jln. Pattimura.

• Memiliki eksisting berupa S. Babura yang mana dapat membuat desain yang lebih baik khususnya pada open space proyek ini.

• Pencapaian mudah ke Site ini. • Dekat Pusat Kota

Kekurangan Site :


(28)

Jalan Guru Patimpus Batas- batas Site : ALTERNATIF B

• Utara : berbatasan dengan jln. Guru Patimpus • Selatan : berbatasan dengan jln. Maulana Lubis • Timur : berbatasan dengan Rumah Penduduk


(29)

Jln.Guru Patimpus

Posisi terhadap struktur ruang Kota :

• Berada pada kecamatan Medan Barat

Persimpangan jalan Adam Malik dan Guru Patimpus

Kuburan umat muslim

Bundaran pada persimpangan jalan Adam Malik, Guru Patimpus, dan Gatot Subroto

Jam Besar Kota Medan


(30)

• Berdasarkan WPP E dengan fungsi permukiman, perkantoran, perdagangan, konservasi, rekreasi, lapangan golf dan hutan kota.

Kelebihan Site :

• Dekat dengan pusat Kota.

• Karena posisi site berada dekat pada persimpangan antara jln. Guru Patimpus dan jln. Adam Malik sehingga view ke bangunan ini sangat baik.

• Pencapaian site mudah karena banyak angkutan umum yang melewati site ini. •

Kekurangan site :

• Keadaan pada jalan Guru Patimpus dan Adam Malik macet pada waktu tertentu terutama pada pagi dan siang pada waktu hari kerja.

• Bangunan eksisting sebahagian besar berupa bangunan komersil dan Rumah penduduk.

Jalan Gatot Subroto Alternatif B

Batas- batas:

• Utara : Jalan Gatot Subroto • Timur : Pertokoan Tomang Elok • Barat : Jalan

• Selatan : Permukiman penduduk

Posisi terhadap struktur Ruang Kota:

• Berada pada kecamatan Medan Sunggal.

• Berdasarkan WPP E dengan fungsi permukiman, perkantoran, perdagangan, konservasi, rekreasi, lapangan golf dan hutan kota.

• Berada dekat dengan pusat Kota Medan

Kelebihan :

• Berada pada jalan arteri primer, yaitu Jalan Gatot Subroto.


(31)

• Kawasan telah dikenal baik oleh Penduduk kota Medan. Kekurangan :


(32)

2.2.3 Pemilihan Lokasi Tapak

Pemilihan Lokasi Tapak dinilai berdasarkan beberapa faktor yang akan mendukung, tidak menganggu atau sangat efektif bila dibangun pada lokasi tertentu, sebagai berikut:

Kriteria Lokasi

Alternatif A Alternatif B Alternatif C

Tingkatan Jalan Arteri Sekunder

(3) Arteri Primer (5) Arteri Primer (5) Pencapaian ke Lokasi Mudah diakses dengan kendaraan pribadi dan angkutan umum (5)

Mudah diakses dengan kendaraan pribadi dan

angkutan umum (5) Mudah diakses dengan kendaraan pribadi dan angkutan umum (5) Jangkauan terhadap struktur kota

Tidak jauh dari pusat kota

(4)

Dekat dari pusat kota (5)

Relatif jauh dari pusat kota

(2) Fungsi pendukung

sekitar lokasi

Kantor, universitas, pertokoan (4) Perumahan, pertokoan ,Kantor, Sekolah, Hotel,Restaurant (5) Perumahan, pertokoan dan pasar (3)

RUTRK Sesuai

(5)

Sesuai (5)

Sesuai (5)

Fungsi eksisting Lahan Kosong dan

Perumahan Penduduk (3) Bangunan Ruko (2) Lahan Kosong (5)

Kontur Curam pada daerah

Sungai Babura.


(33)

Pengenalan Entrance

Agak sulit dari jalan S.Parman dan keluar dari jalan

Sudirman (4)

Sulit

- Dari jalan Guru Patimpus dan Maulana Lubis

- Berada di simpang antara jalan Guru patimpus, Maulana

Lubis dan Gatot Subroto

(3)

Mudah

- Hanya ada satu jalan menuju

site

- Dekat dengan pasar Sikambing

(4)

View ke bangunan Bangunan dapat

dilihat dari jalan S.Parman dan

Sudirman (3)

Bangunan dapat dilihat 3 jalan yaitu jalan Guru Patimpus, Maulana Lubis, Adam Malik, dan

Gatot Subroto (5)

Hanya dapat dilihat dari jalan Gatot

Subroto aja (2)

Total Nilai 31 35 31

Peringkat 2 1 3

Keterangan:

5: Baik Sekali 3: Cukup 1: Kurang Sekali

4: Baik

2.2.4 Deskripsi Lokasi Sebagai Tapak Rancangan

• Kasus Proyek : Indonesian Automobile Museum • Status Proyek : Fiktif

• Pemilik Proyek : Pemerintah

• Lokasi Tapak :Pertemuan antara jalan Guru Patimpus, Maulana Lubis, dan Gatot Subroto Kecamatan Medan Barat, Kota Medan

• Batas- batas Tapak:

a) Batas Utara : Jalan Guru Patimpus

b) Batas Timur : Perumahan Penduduk dan bangunan komersil berupa Ruko c) Batas Selatan : Jalan Maulana Lubis


(34)

d) Batas Barat : Persimpangan jalan Adam Malik, Maulana Lubis dan Guru Patimpus

• Luas Lahan : 1.8 Ha

• Kontur : Datar

• KDB : 80%

• KLB : 3 – 8 lantai

• GSB

a. Jalan Maulana Lubis : 12 meter b. Jalan Guru Patimpus : 10 meter

• Eksisting sekitar Site : Perumahan, Pertokoan, Hotel, Sekolah institute, Restauran, kuburan.

• Potensi Lahan :

a. Terletak dekat dengan pusat kota Medan b. Berada pada kawasan CBD Kota medan c. Transportasi lancar dan baik

d. Memiliki view yang sangat baik ke bangunan e. Memiliki jalur utilitas yang baik.


(35)

2.3 TINJAUAN INDONESIAN AUTOMOBILE MUSEUM 2.3.1 Arti Kata

Pengertian Proyek Indonesian Automobile Museum dari arti kata adalah :

Indonesian (bahasa Inggris) yang berarti Negara Indonesia dalam hal ini yang dimaksudkan adalah wilayah Indonesia.

Automobile (bahasa Inggris) yang berarti mobil. Secara etimologiKata automobile datang melalui automobile Perancis, dari kata Yunani Kuno αὐτός (autos, "diri") dan

bahasa Latin mobilis ( "bergerak"); berarti kendaraan yang bergerak sendiri, bukan ditarik atau didorong oleh hewan terpisah atau kendaraan lain. Nama alternatif automobile yang diyakini berasal dari kata Latin carrus atau carrum ( "kendaraan roda"), atau kata bahasa Inggris Pertengahan Carre ( "cart") (dari Old Utara Perancis), atau karros (a Gallia gerobak).

Museum merupakan tempat/wadah yang berisikan mengenai data-data (dokumen)

lampau dan tempat pameran benda – benda tua

2.3.2 Pengertian Indonesian Automobile Museum

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Indonesian Automobile Museum adalah wadah yang berisikan mengenai data-data otomotif di Indonesia baik itu dalam bentuk benda maupun berupa literature.

2.4 Sejarah Kendaraan Roda Empat di Indonesia

A. KARL BENZ

Menurut sejarah orang Indonesia pertama yang tercatat sebagai pemilik mobil adalah Sunan Solo, pada tahun 1894. Mobilnya bermerk Benz, tipe Carl Benz, beroda empat. Mobil ini berkekuatan lima PK untuk kapasitas delapan orang, mesinnya dengan satu silinder dengan


(36)

Benz Velo 1894

berbahan bakar dua liter. Mobil ini bermerk Phaeton

Untuk pembuatannya diperlukan waktu satu tahun persiapan pembuatannya, karena tipe ini memiliki banyak variasi sesuai dengan pesanan Sunan. John.C.Potter seorang penjual mobil mendapat kepercayaan untuk mengurusi pengirimannya dari Eropa.

Sejarah Carl Benz

Nama Karl Benz diambil dari nama pendirinya yaitu Karl Friedrich Benz ia adalah seorang desainer mesin Jerman dan mobil insinyur, umumnya dianggap sebagai penemu dari mobil bertenaga bensin dan pelopor pendiri dari pembuat mobil, Mercedes-Benz. Orang jerman lainnya, Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach bekerja sebagai mitra.

Benz & Cie dan Motorwagon

Pada 1883, tiga pendiri sebuah perusahaan baru yang memproduksi mesin-mesin industri: Benz & Company Rheinische Gasmotoren-Fabrik, biasanya disebut sebagai, Benz & Cie cepat tumbuh sampai dua puluh lima karyawan, kemudian juga segera mulai memproduksi mesin gas statis. Keberhasilan perusahaan Benz memberi kesempatan untuk

memanjakan diri dalam gairah lama untuk merancang pengangkut tanpa kuda. Berdasarkan pengalamannya yang dibawanya, “sepeda”, ia menggunakan teknologi yang sama ketika ia menciptakan sebuah mobil. Kendaraan ini memiliki roda kabel (tidak seperti kereta 'yang terbuat dari kayu) dengan desain mesin empat-strokenya sendiri antara roda belakang, dengan koil pengapian yang sangat maju dan pendingin evaporative lebih baik daripada radiator. Kekuatan yang disalurkan lewat dua rol rantai ke poros belakang. Karl Benz menyelesaikan ciptaannya pada tahun 1885 dan menamakannya Benz Paten Motorwagon.


(37)

Motorwagon yang dipatenkan pada 29 Januari 1886 sebagai DRP-37.435: "mobil yang didorong oleh gas". versi 1885 sulit dikendalikan, yang menyebabkan tabrakan pada dinding selama demonstrasi publik. Tes pertama yang sukses di jalan umum dilakukan pada awal musim panas tahun 1886. Tahun berikutnya Benz menciptakan Motorwagon Model 2 yang memiliki beberapa modifikasi, dan pada tahun 1887, yang definitif Model 3 dengan roda kayu diperkenalkan, ditunjukkan di Paris Expo pada tahun yang sama.

Benz mulai menjual kendaraan di akhir musim panas 1888, membuatnya menjadi mobil pertama yang tersedia secara komersial dalam sejarah. Pelanggan kedua dari

Motorwagon adalah produsen sepeda Paris Emile Roger yang telah membangun mesin Benz di bawah lisensi dari Karl Benz selama beberapa tahun. Roger menambahkan Benz mobil (banyak dibangun di Perancis) .Replika dari Benz Paten Motorwagon dibangun pada tahun 1885.

B. GOTTLIEB DAIMLER

Kemudian orang Indonesia yang tercatat memiliki mobil yaitu pada tahun 1907 salah seorang keluarga raja lain di Solo, Kanjeng Raden

Sosrodiningrat membeli sebuah mobil merk

Daimler. Mobil merk ini memang tergolong mobil

mahal dan hanya dimiliki oleh orang-orang berkedudukan tinggi. Mobil ini bekerja dengan empat silinder sama dengan kendaraan yang dipakai oleh Gubernur Jenderal di Batavia. Mobi ini bermerk Daimler yang mana pemesanannya lewat Prottel & Co.

Sejarah Daimler

Mobil bermerk Daimler ini diambil dari nama pendirinya yaitu Gottlieb Daimler. Gottlieb Daimler (17 Maret 1834 - 6 Maret 1900) adalah seorang insinyur, desainer dan


(38)

pengusaha industri, lahir di Schorndorf (Kerajaan Württemberg, negara federal dari

Konfederasi Jerman), di tempat yang sekarang Republik Federal Jerman. Dia adalah perintis mesin pembakaran internal dan pengembangan mobil. Ia menemukan mesin bensin

berkecepatan tinggi pertama dan mobil roda empat yang pertama.

Daimler dan mitra bisnis seumur hidupnya Wilhelm Maybach dengan mimpi dua penemu adalah untuk menciptakan mesin kecepatan tinggi untuk dipasang dalam setiap jenis perangkat penggerak. Mesin tersebut dirancang pada tahun 1885 dengan prekursor dari mesin bensin modern yang kemudian mereka dipasang ke roda dua, yang dianggap sebagai motor pertama dan, pada tahun depan, dengan kereta kuda, dan perahu. Mereka terkenal sebagai perancang mesin Jam Kakek ini ( Granfather Clock Engine ).

Kemudian, pada tahun 1890, mereka mendirikan Daimler Motoren Gesellschaft (DMG). Mereka menjual mobil pertama mereka pada tahun 1892. Daimler jatuh sakit dan beristirahat sejenak dari perusahaan dan setelah ia kembali mengalami kesulitan dengan pemegang saham lainnya yang menyebabkan ia mengundurkan diri pada tahun 1893 kemudian berputar balik pada tahun 1894. Segera Maybach juga mengundurkan diri dan ia kembali pada waktu yang sama dengan Daimler. Daimler meninggal pada tahun 1900 dan berhenti dari DMG Wilhelm Maybach pada tahun 1907. Pada tahun 1924, manajemen DMG menandatangani jangka panjang perjanjian kerjasama dengan Karl Benz's Benz & Cie, dan pada tahun 1926 kedua perusahaan bergabung untuk menjadi Daimler-Benz AG, yang sekarang merupakan bagian dari Daimler AG.

Mesin Empat-Stroke Otto (1876)/ The Otto Four Stroke Engine

Tahun 1872 (pada usia tiga puluh delapan), Gottlieb Daimler dan Maybach Wilheim pindah untuk bekerja di dunia produsen terbesar mesin stasioner pada waktu itu, Deutz-AG-Gasmotorenfabrik di Cologne. Setengah kepemilikannya dimiliki oleh Nikolaus August Otto yang sedang mencari direktur teknis yang baru. Sebagai direktur, baik Daimler dan Otto berfokus pada pengembangan mesin gas ,sementara Maybach adalah kepala desainer.


(39)

Pada tahun 1876, Otto menciptakan siklus Four-stroke juga dikenal sebagai sistem Siklus Otto dicirikan oleh stroke empat piston (intake, kompresi, kekuatan, dan knalpot). Otto memiliki maksud bahwa penemuannya akan menggantikan mesin uap yang dominan dalam tahun ketahun, meskipun mesinnya masih primitif dan tidak efisien. Mesin Otto dipatenkan pada 1877, tapi paten segera ditantang dan tidak efisien. Diketahui Otto, Daimler, dan Maybach, di Mannheim selama 1878 sedang berkonsentrasi menciptakan mesin gas dua-stroke yang diandalkan berdasarkan prinsip yang sama. Mesin Benz selesai pada 31 Desember 1878, Malam Tahun Baru, dan mendapat paten untuk mesin-nya pada tahun 1879.

Mesin Jam Tua (1885)/The Grandfather Clock Engine

Pada akhir 1885, Daimler dan Maybach mengembangkan mesin bensin pertama, yang menampilkan:

• Satu silinder horisontal dari 264 cc (16 cu in) [2] (58 × 100 mm, 2,28 × 3,94 in) [3] Pendinginan udara.

• flywheel yangbesar dari besi tuang

• Panas tabung sistem pembakaran (paten 28.022)

• Cam dioperasikan katup, yang memungkinkan operasi kecepatan tinggi • 0,5 hp (370 W)

• 600 Rpm kecepatan lari, mengalahkan mesin sebelumnya yang biasanya berlari sekitar 120-180 rpm.

• Berat sekitar 50 kg (110 lb) [3] • Tinggi 76 cm (30 in) [3]

Pada 1885, mereka menciptakan karburator yang dicampur bensin dengan udara sehingga penggunaannya sebagai bahan bakar. Pada tahun yang sama berkumpul Daimler dan Maybach dengan mesin mereka yang versinya lebih besar, masih relatif kompak, tapi sekarang dengan silinder vertikal 100 cm ² perpindahan dan sebuah output dari 1 hp pada 600 rpm (paten DRP-28-022: "non-cooled , panas mesin terisolasi dengan pembakaran panas-tabung yang tidak diatur "). Mesin itu dinamakan Standuhr (Jam Tua), karena Daimler berpikir menyerupai bandul jam tua. Ini mungkin mesin pembakaran internal yang sama


(40)

Orient Buckboard

Mobil yang lebih konvensional dibuat pada tahun 1905 dengan mesin 4 silinder dan rantai mengendara. Kendaraan ini dibuat sampai tahun 1908

yang dimaksud oleh penulis dan sejarawan Amerika Henry Adams, yang menggambarkan "Daimler motor" dan kecepatan yang luar biasa pada kunjungannya ke Pameran Paris tahun 1900 dalam otobiografinya.

C. ORIENT ( AUTOMOBILE )

Ada juga orang Indonesia yang lain, sebagai pemilik mobil pertama untuk daerahnya, di Pekalongan yaituRaden Mas Ario Tjondro, Bupati Berebes. Di tahun 1904 mobilnya sudah kelihatan mondar-mandir di kotanya. Mobilnya merk Orient Backboard, mobil ini dilengkapi dengan persneling maju dan mundur. Tetapi hanya memiliki satu silinder dan berkekuatan delapan PK, serta menggunakan tenaga rantai untuk menggerakan roda-rodanya.`

Sejarah Orient Automobile

Menurut sejarah Orient Automobile ini dibuat oleh perusahaan Waltham Manufacturing Company merupakan perusahaan mobil di Waltham, Massachusetts antara

tahun 1902 dan 1908

Mobil pertama merupakan model mobil yang

ringan dijual sebagai Orient Buckboard. Dengan berpenumpang dua orangdan dijual hanya US , menjadikannya sebagai mobil termurah yang ada. Mesin vertikal satu silinder dengan pendingin udara, terletak di belakang mobil, menghasilkan 4 hp ( 3kW ). Sebuah transimisi 2 kecepatan sudah dipasang. Berat mobil ini 500 lb (227 kg) dan telah memiliki


(41)

jarak 100 mil, walaupun kekurangan yang lengkap dari segala bagian utamanya membuat kendaraan ini kurang baik untuk perjalanan panjang.

2.4. 1. Pameran Mobil

Dalam pameran mobil tetap pada museum ini dibagi berdasarkan timeline yaitu : 1. Pameran Kendaraan akhir abad 19

2. Pameran Mobil Klasik tahun 1930-1960 3. Pameran Mobil Klasik tahun 1960-1980 4. Pameran Mobil tahun 1980 – 2000

Sedangkan untuk tipe mobil yang akan ditampilkan yaitu mobil Compact/SubCompact, Sport Car, MPV, dan SUV dari Jepang, Eropa dan Amerika.

2.4.2. Pameran Kendaraan Akhir Abad 19

Pada pameran ini akan menampilkan kendaraaan dan system mesin yang pertama kali untuk kendaraan roda empat ini. Adapun kendaraan roda empat yang akan di pamerkan yaitu :

1. FIAT 3 ½ CV tahun 1899.

2. FIAT Lancia Beta Torpedo (1909).

3. Benz & Cie dan Motorwagon Phaeton 1894. 4. Ford Quadricycle 1896.

5. 1908 Ford T.

6. The Otto Four Stroke Engine 1876 (Deutz-AG-Gasmotorenfabrik). 7. The Grandfather Clock Engine 1885 Deutz-AG-Gasmotorenfabrik). 8. Buick Bug 1910


(42)

2.4.3. Pameran Kendaraan Klasik Tahun 1930-1960

Pada pameran ini sebahagian mobil yang akan di pamerkan adalah mobil dari Eropa dan Amerika. Adapun kendaraan yang akan dipamerkan adalah :

9. 1932 De Soto 4-Door Sedan

10.1939 De Soto Series S-6 Custom De Luxe 4-Door Sedan 11.1941 De Soto Series S-8 Custom Coupé

12.1937 Buick.

13.Ford Phantom 1932. 14.Ford Thunderbird 1957. 15.1949 Volkswagen 16.Volkswagen Transporter 17.1931 Austin 7 Swallow . 18.Austin 7 Box Saloon 1933. 19.Austin 7 Pearl Cabriolet 1935.

20. 1950s W128 Ponton, a 220SE Mercedes-Benz. 21.W111 230S FintailMercedes-Benz.

22.Nissan Motors ALSI 1. 23.Nissan Motors ALSI 2. 24.Mitsubishi Jeep 20 25.Toyota land Cruiser BJ.


(43)

26.Toyota land Cruiser FJ.

27.Toyota land Cruiser 20 Series. 28.Toyota Corona T10 Series.

2.4.4. Pameran Kendaraan Retro Klasik 1960-1980. 29.BMW E21 3 series.

30.BMW E12 5 Series. 31.BMW E24 6 Series. 32.BMW E23 7 Series. 33.FIAT Lancia Stratos. 34.FIAT Lancia Delta.

35.Mercedes-Benz W108.

36.Mercedes-Benz W109.

37.Mercedes-Benz W116.

38.Mercedes-Benz W126.

39.

40.

41.

42.Ford Shelby GT 500 43.Ford Mustang 44.Toyota Celica A20. 45.Toyota Celica A35.


(44)

46.Toyota Celica A40. 47.Toyota Corona T20. 48.Toyota Corona T30. 49.Toyota Corona T40. 50.Toyota Corona T50. 51.Toyota Corona T60. 52.Toyota Corona T70. 53.Toyota Corona T80. 54.Toyota Corona T90. 55.Toyota Corona T100. 56.Toyota Corona T120. 57.Toyota Corona T130. 58.Toyota Corolla E10. 59.Toyota Corolla E20. 60.Toyota Corolla E30. 61.Toyota Corolla E40. 62.Toyota Corolla E50. 63.Toyota Corolla E60. 64.Toyota Corolla E70. 65.Toyota Kijang Generasi 1. 66.Toyota Celica Camry.


(45)

67.Toyota Land Cruiser 50 series. 68.Toyota Land Cruiser 60 series. 69.Toyota Starlet 40 series. 70.Toyota Starlet 60 series. 71.Toyota Supra Mark 1. 72.Nissan Motors S50. 73.Nissan Motors S54. 74.Nissan Motors S57. 75.Nissan Motors C10. 76.Nissan Motors C110. 77.Nissan Motors C210.

78.Nissan Motors Silvia Gen.1. 79.Mitsubishi Lancer Gen. 1. 80.Mitsubishi Lancer Gen. 2. 81. Mitsubishi Galant Gen.1. 82. Mitsubishi Galant Gen.2. 83. Mitsubishi Galant Gen.3. 84.Mitsubishi Forte.

85.Mitsubishi Delica. 86.Mitsubishi T100. 87.Mitsubishi T120. 88.Honda Civic Gen.1.


(46)

89.Honda Accord Gen.1.

90.1961-1965 Suzuki Carry van (1st gen). 91.1965-1966 Suzuki Carry truck (2nd gen). 92.1966-1969 Suzuki Carry truck (3rd gen) 93.1969-1972 Suzuki Carry van (4th gen) 94.1972-1976 Suzuki Carry truck (5th gen) 95.Suzuki Fronte 360.

96.Suzuki Fronte 71. 97.Suzuki Fronte SS20. 98.Suzuki Fronte SS30. 99.Suzuki Jimny LJ 10. 100.Suzuki Jimny LJ 20. 101.Suzuki Jimny LJ 50. 102.Suzuki Jimny LJ 80.

2.4.5 Pameran Mobil Tahun 1980-2000

103.BMW 3 series E30. 104.BMW 3 series E36. 105.BMW 3 series E46. 106.BMW 5 series E28. 107.BMW 5 series E34. 108.BMW 5 series E39. 109. BMW 7 series E32.


(47)

110. BMW 7 series E38. 111. BMW 7 series E32 112. BMW E30 M3.

113.Mercedes Benz E Class W124. 114.Mercedes Benz E Class W210. 115.Mercedes Benz S Class W126. 116.Mercedes Benz S Class W140. 117.Mercedes Benz S Class W220. 118.Mercedes Benz CLK Class W208. 119.Mercedes Benz C Class W202. 120.Mercedes Benz C Class W203. 121.Mercedes Benz G Class W460. 122.Mercedes Benz G Class W461. 123.Mercedes Benz G Class W463. 124.Mercedes Benz SL Class R129. 125.Mercedes Benz M Class W163. 126.FIAT Uno MK I.

127.FIAT Uno MK II.

128.FIAT Lancia Delta HF4WD. 129.FIAT Lancia Delta Evoluzione. 130.FIAT Punto Gen.1.

131.FIAT Punto Gen.2. 132.Toyota Corona T140.


(48)

133.Toyota Corona T150. 134.Toyota Corona T160. 135.Toyota Corona T170. 136.Toyota Corona T190. 137.Toyota Corona ST210. 138.Toyota Corolla E80. 139.Toyota Corolla E90. 140.Toyota Corolla E100. 141.Toyota Corolla E110. 142.Toyota Corolla E120. 143.Toyota Corolla E130.

144.Toyota Land Cruiser 60 Series. 145.Toyota Land Cruiser 70 Series. 146.Toyota Land Cruiser 80 Series. 147.Toyota Land Cruiser 90 Series. 148.Toyota Land Cruiser 100 Series. 149.Toyota kijang Gen.2.

150.Toyota kijang Gen.3. 151.Toyota kijang Gen.4. 152.Toyota Starlet 70 Series. 153.Toyota Starlet 80 Series. 154.Toyota Starlet 90 Series. 155.Toyota Camry SV/CV 10.


(49)

156.Toyota Camry SV/VZV 20. 157.Toyota Camry SV 30. 158.Toyota Camry SV 40. 159.Toyota Camry SXV 20. 160.Toyota Supra Mark II. 161.Toyota Supra Mark III. 162.Toyota Supra Mark IV. 163.Toyota Celica A60. 164.Toyota Celica T160. 165.Toyota Celica T180. 166.Toyota Celica T200. 167.Toyota Celica T230. 168.Nissan Skyline R30. 169.Nissan Skyline R31. 170.Nissan Skyline R32. 171.Nissan Skyline R33. 172.Nissan Skyline R34. 173.Nissan Slvia S10. 174.Nissan Slvia S12. 175.Nissan Slvia S13. 176.Nissan Slvia S14. 177.Nissan Slvia S15. 178.Nissan Slvia S110.


(50)

179.Nissan Terrano WD21. 180.Nissan Terrano R50.

181.Mitsubishi Galant Sigma/Eterna. 182.Mitsubishi Galant V3000.

183.Mitsubishi Galant Eterna Gen. 6. 184.Mitsubishi Galant Gen.7.

185.Mitsubishi Galant Gen.8. 186.Mitsubishi lancer Gen.3. 187.Mitsubishi lancer Gen.4. 188.Mitsubishi lancer Gen.5. 189.Mitsubishi lancer Gen.6. 190.Mitsubishi lancer Gen.7. 191.Mitsubishi Pajero Gen.1. 192.Mitsubishi Pajero Gen.2. 193.Mitsubishi Pajero Gen.3. 194.Mitsubishi Mighty max. 195.Mitsubishi Strada Triton. 196.Mitsuibishi Kuda . 197. Honda Civic Gen.2. 198.Honda Civic Gen.3. 199.Honda Civic Gen.4. 200.Honda Civic Gen.5. 201.Honda Civic Gen.6.


(51)

202.Honda City Gen 1. 203.Honda City Gen 2. 204.Honda City Gen 3. 205.Honda Accord Gen 2. 206.Honda Accord Gen 3. 207.Honda Accord Gen 4. 208.Honda Accord Gen 5. 209.Honda Accord Gen 6 210.Honda CRV Gen 1. 211.Mazda RX-7 Gen.1. 212.Mazda RX-7 Gen.2. 213.Mazda RX-7 Gen.3. 214.Mazda Demio 215.Mazda MX-3

216.Mazda MX-5 Gen. 1. 217.Mazda MX-5 Gen.2. 218.Mazda MX-6 Gen.1. 219.Mazda MX-6 Gen.2. 220.Isuzu Panther. 221.Daihatsu Taft 4x4.


(52)

2.4.6. Pameran Mobil Temporer

Adapun untuk pameran mobil Temporer mobil yang dipamerkan sesuai dengan tema yang disponsori oleh sebuah perusahaan mobil baik itu pameran mobil baru, ataupun pameran ajang otomotif seperti perlombaan modifikasi atau yang lainnya.

2.5. TINJAUAN INDONESIAN AUTOMOBILE MUSEUM 2.5.1 Jenis Kegiatan

Jenis Kegiatan yang ada pada Indonesian Automobile Museum ini adalah: 1. Kegiatan Galeri Mobil Indonesia

Kegiatan ini menjadikan Indonesian Automobile Museum sebagai tempat untuk memberikan informasi otomotif di Indonesia dengan menampilkan mobil – mobil yang berkembang di Indonesia berdasarkan Time line ( garis waktu ) yang terbagi atas tiga bagian yaitu pada masa pra kemerdekaan, kemerdekaan, dan pasca kemerdekaan.

2. Kegiatan Pendidikan

Yang dimaksudkan dengan kegiatan ini yaitu menjadikan museum ini sebagai wadah informasi dengan memberikan informasi teknologi dalam hal mesin mobil, body, hingga casing, berupa benda itu langsung ataupun berupa data literature.

3. Kegiatan acara otomotif Indonesia

Kegiatan ini berupa kegiatan yang berisikan acara otomotif khususnya dalam hal modifikasi mobil yang berguna untuk meningkatkan daya kreativitas masyarakat medan khusunya dan Indonesia umumnya.


(53)

Untuk kegiatan ini ditujukan untuk para pengunjung yaitu berupa kegiatan : • Kegiatan Makan dan Minum yang akan dilayani dalam sebuah Restaurant/Café. • Kegiatan Membaca ( yang bersifat edukatif) kepada setiap pengunjung yang akan

dilayani dalam sebuah perpustakaan museum ini.

• Kegiatan hiburan yaitu berupa simulasi mobil untuk merasakan kecepatan, handling, percepatan dan perlambatan pada suatu mobil.

2.5.2 Pengunjung

Adapun Pengunjung yang mengunjungi Indonesian Automobile Museum ini adalah:

• Pengunjung Museum untuk melihat galeri mobil dan teknologi mobil dari dulu hingga sekarang.

• Pengunjung yang bertujuan untuk mengikuti acara otomotif .

2.5.3 Fasilitas

Fasilitas yang terdapat pada Indonesian Automobile Museum adalah: • Galeri Pameran mobil

Pada Ruang ini terdapat galeri mobil Indonesia dari zaman pra Kemerdekaan hingga sekarang. Dan mobil tambahan seperti mobil balap yang digunakan di acara kejuaraan Nasional dan Internasional.

• Galeri teknologi mobil

Pada ruang ini terdapat teknologi mobil itu sendiri dari teknologi mesin, chasing, struktur bodi mobil, elektrikal, system handling,hingga sistem kemanannya.

• Ruang Perpustakaan.

Ruang ini berisikan data- data mengenai dunia otomotif baik itu nasional dan internasional berupa data literatur. Untuk kegiatan pada ruang ini pengunjung dapat membaca data literature dan membeli bukunya.


(54)

Pada ruang ini pengunjung diberikan hiburan berupa video game simulasi mobil agar pengunjung dapat merasakan teknologi mobil dari kecepatannya, percepatan , perlambatan, dan handling mobil.

• Restaurant/Café

Restaurant/Café sebagai tempat pengunjung bersantai, makan dan minum serta dapat menonton acara- acara otomotif dan sport dengan fasilitas layar lebar.

2.5.4 Kebutuhan Ruang

1. Fasilitas, Nama dan Elemen Ruang

Pada Indonesian Automobile Museum ini akan terdapat fasilitas- fasilitas seperti:

a. Ruang Pameran

NO Ruang Kapasitas Standar (m2)

Sumber Jumlah Ruang

Luas Total Ruang (m2) 1. 2. 3. 4. 5. Area Display Mobil Area Display Visual Resepsionis K. Administrasi Toilet Pengunjung 221 1000 3 6 12

48m2/ kend

1,5m2/ org

8 m2/ org 8 m2/ org 3 m2/ bh

TSS DA DA DA DA 1 1 1 1 1 10608 1500 24 48 36

JUMLAH 12216

SIRKULASI 35% 4276


(55)

b. Areal Baca/Perpustakaan N

O

Ruang Kapasitas Standar (m2)

Sumber Jumla h Ruang

Luas Total Ruang (m2)

1 2 3 Ruang Baca Resepsionis Toilet 300 2 5

2.5 m2/ org 8 m2/ org 3 m2/ org

DA DA DA 1 1 1 700 16 15

JUMLAH 731

SIRKULASI 20% 146.2

TOTAL 877.2

c. Area Makan/Minum Food Court

N O

Ruang Kapasita

s

Standar (m2)

Sumber Jumlah Ruang

Luas Total Ruang (m2) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Ruang Makan dan Minum Ruang Saji Dapur Kasir Gudang R. Ganti Toilet Karyawan Toilet Pengunjung R. Pengelola 100 50 50 1 50 10 2 25 1

1,4 m2/ org

0,2m2/ org 0,3m2/ org

5m2 0,2m2/ org 0,8m2/ org 1,5m2/ org 1,5m2/ org 12m2/ org

DA DA DA DA DA DA SB SB DA 1 1 1 1 1 1 1 2 1 140 10 15 5 10 8 3 75 12


(56)

SIRKULASI 25% 69.5

TOTAL 347.5

d. Ruang Pengelola

NO Ruang Kapasitas Standar (m2)

Sumber Jumlah Ruang

Luas Total Ruang (m2) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Komisaris General Manager Sekretaris Staff Direksi Personalia Staff Administrasi Marketing Pemeliharaan R. Rapat R. Tunggu Toilet 1 1 1 10 1 2 1 1 10 2 5

18m2/ org 18m2/ org 12m2/ org 4 m2/org 12m2/org 4 m2/ org 12m2/ org 12m2/ org 2 m2/ org 2 m2/ org 3 m2/ org

DA DA DA DA DA DA DA DA DA DA DA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 18 18 12 40 12 8 12 12 20 4 30

JUMLAH 186

SIRKULASI 20% 37,2


(57)

e. Ruang Karyawan N

O

Ruang Kapasitas Standar

(m2)

Sumber Jumlah Ruang

Luas Total Ruang (m2) 1. 2. 3. 4. 5. 6. R. P3K R.Bersama Karyawan R. Security R.Cleaning Service Mushalla Toilet 1 30 3 2 6 2

12 m2/ orang 1 m2/ orang

1,5 m2/ orang 1,5 m2/

orang 1.5 m2/

orang 3 m2/ orang

TSS SB SB SB SB DA 1 1 1 1 1 1 12 30 4,5 3 18 6

JUMLAH 73,5

SIRKULASI 20% 14,7

TOTAL 88,2

f.Ruang Servis N

O

Ruang Kapasitas Standar (m2) Sumber Jumlah Ruang

Luas Total Ruang (m2) 1. 2. 3. 4. Ruang Genset Ruang Trafo R.Panel Penerangan Reservoir bawah/ atas 2 2 4 2

15 m2/ unit 15 m2/ unit 12 m2/ 3

lantai

10 m2

AS AS AS AS 1 1 1 2 30 30 12 20

JUMLAH 92


(58)

TOTAL 110,4

g. Fasilitas Pendukung N

O

Ruang Kapasitas Standar (m2) Sumber Jumlah Ruang

Luas Total Ruang (m2) 1 Mushalla

• R.Sholat • T.Wudhu • Toilet 30 4 2

1.5 m2/ orang 1 m2/ orang

1.5 m2/ orang SB AS DA 1 2 2 45 8 6 59 SIRKULASI 20% 12

TOTAL 71

TOTAL LUASAN RUANG DALAM

NO RUANG LUAS (M2)

1. Ruang Pameran 16492

2. Areal Baca/Perpustakaan 877.2

3. Area Makan/Minum

4. Ruang Pengelola 347.5

5. Ruang Karyawan 223.2

6. Ruang Servis 88.2

7. Fasilitas Pendukung 92.4


(59)

Luasan Ruang luar :

Kapasitas untuk parkir roda empat : • Kapasitas Pengunjung 1000 orang

• 1 kendaraan roda empat : 4 orang (empat)

• Asumsi 60% menggunakan kendaraan roda 4(empat) • Maka 60% x 1000 = 600 orang

• Kapasitas parker = 600/4 = 150 kendaraan roda 4(empat) Kapasitas untuk parkir roda 2

• 1 kenderaan roda 2 = 2 orang

• Asumsi 30 % menggunakan roda 2 ( dua ) • Maka 30% x 1000 = 300 orang


(60)

2.6 STUDI BANDING PROYEK INDONESIAN AUTOMOBILE MUSEUM

2.6.1 Mercedes-Benz Museum

Mercedes-Benz Museum adalah sebuah museum otomotif bertempat di Stuttgart, Jerman. Stuttgart adalah rumah bagi merek Mercedes-Benz dan markas besar internasional dari Daimler AG. Bangunan saat ini, yang berdiri langsung di luar gerbang utama pabrik Daimler di Stuttgart-Untertürkheim, dirancang oleh PBB Studio. Hal ini didasarkan pada konsep daun semanggi yang unik dengan menggunakan tiga tumpang tindih dengan pusat lingkaran yang dihilangkan untuk membentuk sebuah segitiga atrium. Bangunan ini selesai dan dibuka pada 2006. Sebelumnya, museum ini ditempatkan di sebuah bangunan khusus di dalam pabrik dan pengunjung diangkut dari gerbang utama pesawat ulang-alik dengan aman.

Gedung tinggi dan interior "heliks ganda" dirancang untuk memaksimalkan ruang, menyediakan 16.500 meter persegi ruang pameran pada sirkulasi hanya 4.800 meter persegi. Museum berisi lebih dari 160 kendaraan.Museum menyediakan pengunjung dengan tur audio gratis dalam berbagai bahasa. Pada tahun 2007 museum dikunjungi oleh 860.000 orang.

Fasilitas Mercedes Benz Museum

Untuk fasilitas pada museum ini, para pengunjung yang dipandu untuk tur ini disediakan dengan sebuah barang elektronik yang disebut Audio Guide yang besarnya kurang lebih sebesar handphone yang mana akan memberikan informasi mengenai museum ini termasuk mobil-mobil di dalamnya dengan menggunakan bahasa Jerman dan Inggris. Peralatan ini menggunakan teknologi infra merah dan Bluetooth untuk menunjukkan di


(61)

Jenis mobil AMG SLS yang digunakan untuk simulasi pada Platform PS3

mana posisi mobil yang diinginkan oleh pengunjung dan memberikan informasi mengenai mobil tersebut.

Fasilitas tambahan yang paling dicari oleh penggemar otomotif yaitu berupa simulasi kendaraan yang salah satunya merupakan simulasi mobil F1 GP PETRONAS. Dimana fasilitas

ini akan memberikan pengalaman berupa kecepatan dan perlambatan mobil. Simulasi yang lain yaitu simulasi mobil SLS AMG. Adapun simulasi ini didukung oleh Platform PS3 dengan video game Gran Turismo 5.

Fasilitas lain pada museum ini yaitu berupa fasilitas penunjang yaitu restaurant di mana anak-anak umur 7 tahun dapat memilih 3 menu makanan secara gratis jika ditemani dengan orang tuanya. Fasilitas restaurant ini juga menyediakan areal bermain anak.

Penawaran untuk kelompok belajar sekolah

Untuk murid sekolah dan guru diberikan bahan pengajaran berupa informasi mengenai museum ini yang man kemudian diberikan fasilitas tempat duduk dan ruang makan terpisah. Dalam pemanduan tur ini diberikan staf yang mana akan memandu mereka untuk melihat galeri mobil ini dan menunjukkan sebuah film mengenai Mercedes benz. Kunjungan ke Museum ini di 16 bagian Negara Jerman telah menjadi kurikulum pendidikan sekolah untuk murid dari umur 6 sampai 16 tahun.


(62)

Kategori Euro Pengunjung

Tiket harian 8.00 Dewasa

Tiket harian (dikurangi) 4.00 Anak muda (15thn-17thn), siswa (>15thn), pelatih, mahasiswa, pegawai militer, orang tua >60 thn, dan orang kurang mampu yang memiliki kartu Mercedes Benz Club Holder.

Tiket sore ( 4.30 pm -5.00 pm

4.00 dewasa

Tiket malam 2.00

Kelompok dengan anggota > 10 org

@7.00 dewasa

Kelompok dengan anggota > 10 org (dikurangi)

3.00

Tiket satu tahun 32.00 dewasa

Tiket satu tahun (dikurangi) 16.00

Simulator 4.00 Semua museum pengunjung lebih dari 140 cm. Tiket dapat diperoleh di meja tiket simulator. Tur publik 4.00 Harus dipesan secara online, dan melalui pusat

pemesanan.

Kelompok panduan wisata 80.00 Pemesanan untuk kelompok sampai 20 orang per panduan melalui Pusat Pelanggan Mercedes-Benz Klasik.


(63)

2.6.2 Porsche Museum, Stuttgart

Museum Porsche adalah sebuah museum otomotif di distrik Zuffenhausen Stuttgart, Jerman di situs carrmaker Porsche.

1 2

Museum yang baru Museum Porsche yang baru berdiri di persimpangan di luar Markas Zuffenhausen Porsche. Daerah mencakup 5.600 meter persegi yang menampilkan sekitar 80 pameran, banyak mobil langka dan berbagai model historis.

Museum ini dirancang oleh arsitek Delugan Meissl. Konsep desain didasarkan pada model oleh HG Merz yang juga terlibat dalam pembangunan memenangkan penghargaan Museum Mercedes-Benz.

Konstruksi

Museum Porsche asli dibuka pada 1976 di samping jalan dekat pabrik Porsche. Ini adalah museum yang relatif kecil dengan tempat parkir kecil dan hanya cukup besar untuk menampung sekitar 20 pameran (dalam rotasi).

Porsche membangun museum sebagai semacam "museum rolling" dengan memutar pameran dari 300 stok mobil yang disehatkan kembali, banyak dalam kondisi murni dan masih dalam urutan mengemudi penuh. Awalnya ada diskusi bahwa museum yang baru akan dibangun di samping sebuah museum Mercedes-Benz baru di lahan bekas pameran perdagangan di daerah Killesberg Stuttgart. Setelah Museum Mercedes-Benz baru dibuka di sebelah timur dari Stuttgart pada tahun 2006, Porsche terus maju dengan rencana untuk meningkatkan dan memperluas museum di distrik utara Zuffenhausen sebelah kantor perusahaan pusat. Biaya awalnya didirikan dengan 60 juta euros tetapi sehari sebelum


(64)

upacara pembukaan resmi pada 29 Januari 2009, hal itu menegaskan bahwa biaya yang sebenarnya mencapai 100 juta euro.

Bekerja pada konsep untuk Museum Porsche yang baru dimulai pada 2003, sebuah storyboard yang terdiri dari topik-topik yang relevan, pameran dan presentasi disusun mereka dan pameran permanen dirancang.

Hasilnya adalah sebuah pameran yang berfokus kuat pada kendaraan-kendaraan yang dipamerkan. Semua tambahan arsitektur, media dan elemen tipografi dirancang agar tidak mengganggu dan melengkapi mobil.

Museum, yang adalah sebagai fleksibel seperti yang eksklusif, berfungsi sebagai pangkalan untuk kendaraan.

Tarif Masuk

Kategori Euro Pengunjung

Tiket harian 8.00 Dewasa

Tiket harian (dikurangi) 4.00 Dewasa, anak-anak dibawah umur 14 tahun dapat masuk gratis dan harus di temani oleh Orang tua.

Tiket Tur panduan 60 Satu kelompok dengan jumlah 25 orang

Tiket malam 2.00

Tiket pertahun 32

Tiket pertahun (dikurangi) 16

Tiket panduan private 60 Untuk 10 orang dengan 1 jam panduan

Anak Sekolah Free Satu kelompok dengan 30 murid diberikan biaya gratis jika ditemani dengan guru mereka.

Panduan Arsitektural 60 Dengan 25 orang, anak-anak sampai 14 tahun, gratis.


(65)

Fasilitas

Untuk masuk ke Museum ini pengunjung di berikan Audio Guide yang man akan memandu pengunjung untuk melihat-lihat isi dalam pada Museum ini dengan memberikan data mobil-mobil ada pada Museum ini. Semua tingkatan lantai pada museum ini dapat diakses dengan mudah baik itu melalui ramp dan melalui lift.

2.5.2 BMW Museum

Konsep dan Arsitektur

Konsep baru pada museum BMW ini focus pada keutamaan dari Museum BMW sebagai lambang museum dan daya tarik yang mendesak oleh lambang BMW dan produknya. Perhatiannya adalah untuk sejarah membentang lebih dari 90 tahun ke tampilan area yang tematik dan menambah melebihi presentasi yang kronologis. Perkembangan dari masa lampau ditampilkan kepada saat sekarang dan tema masa depan berhubungan kepada BMW di tampilkan.

Museum membawa warisan BMW hidup kembali dalam sebuah pengalaman mencakup semua indera dan melibatkan jiwa inovatif, karakter yang dinamis dari perusahaan BMW. Arsitektur museum, dan pertunjukkan dan bentuk desain media sebuah pengaturan yang cocok untuk menampilkan hiasain dinding yang kaya dari tema dalam tiap cara yang sangat special. Museum BMW mengambil terobosan baru dengan menyatukan arsitektur


(66)

kontemporer dengan bangunan bersejarah dengan cara yang sama sebagai perusahaan adalah selalu terlihat baru dan inovatif untuk desain dan engineering.

Area pertunjukan pada museum ini di bagi atas beberapa area : Ruang baru di tingkat bawah dengan pertunjukkan permanen, area The Visions, dan satu pertunjukkan tiapnya dari Koleksi mobil seni BMW.

Mangkuk Legenda Museum BMW menyelengarakan hanya pada area pertunjukkan dari 1973 sampai 2004. Sekarang ini menyediakan terutaman pengaturan terkemuka untuk pertunjukkan yang sementara yang mana mengubah waktu jeda yang tidak biasa. Pertunjukkan yang unik menampilkan mobil konsep BMW akan menjadi pertunjukka sementara yang utama di sana.

Untuk konsep tata ruang pada bangunan ini sang arsitek membuat 7 blok ruang pada museum ini yang disebut The Seven Exhibition houses yang berisikan House of Design (desain), House of Company (perusahaan), House of Motorcycle (Roda dua), House of Technology (Teknologi), House of Motor Sport (Motor sport), House of the Brand (iklan), House of the Series (seri mobil).


(67)

BAB III ELABORASI TEMA

3.1. Pengertian Tema

3.1.1. Tinjauan Terhadap Pengertian Berdasarkan Atas Dasar Pustaka Adalah Sebagai Berikut ;

1. Futuristic is extremely modern and unusual in appearance, as if belonging to a future time; imagining what the future will be like.

Futuristik adalah penampilan yang sangat tidak biasa dan modern, seolah-olah merupakan kepunyaan suatu waktu masa depan; bayangan akan seperti apa masa depan.1

2. Futuristic : of the future or futurism.

Futuristik adalah bagian dari masa depan atau futurisme. Futurisme adalah suatu pergerakan di (dalam) seni rupa pada perang dunia I yang menolak format tradisional kedalam keadaan yang melukiskan pergerakan yang dinamis, kecepatan, kehebatan, dan kekuasaan suatu masa waktu.2

3. Future : about to be; that is to come; expressive of time to come; time to come.

Futurist : a believer or practitioner of futurology.

Futurity : time to come; the state of being yet to come; an even yet to come.

1

As Hornby; Oxford Advanced Learner’s Dictionary, Oxford University Press; 2000

2


(68)

Futuristik adalah tentang masa depan; ungkapan waktu yang akan datang; waktu untuk mendatang; status yang akan datang; bahkan suatu yang akan datang.3

Disainnya yang menonjol, seperti yang diuraikan dalam bukunya, pengelompokan yang tebal dan disposisi massa dan wahana yang besar-besaran yang menciptakan suatu expressionism industri yang berani. Visinya yang besar adalah memekanisasi dan

mengindustrialisasi suatu kota di masa depan, dimana kota itu bukan lagi sebagai suatu massa tunggal lebih luas, multi-level, saling berhubungan dan mengintegrasikan kebutuhan Futuristik adalah suatu bentuk kebebasan dalam berekspresi yang diungkapkan dalam bentuk tampilan yang tidak biasa seolah-olah merupakan bayangan akan seperti apa masa depan.

3.1.2. Sejarah Futuristik

Antonio Sant'Elia lahir pada tanggal 30 April 1888 di Como, Italia. Ia melatih dan berkwalitas sebagai tukang bangunan,pada tahun 1912 ia pindah ke Milan dimana ia membuka kantor disain miliknya dan menjadi terlibat dengan Pergerakan Pendukung futurism. Antara tahun 1912 dan 1914, karena dipengaruhi oleh kota industri Amerika Serikat dan Arsitek Viennese Wagner dan Loos, ia mulai satu rangkaian pekerjaan menggambar disain untuk suatu Citt futuristicà Nuova ( kota besar baru) yang dipahami sebagai simbolis zaman baru.

Banyak gambarnya yang telah dipertunjukkan di pameran kelompok Nuove

Tendenze ( dimana ia menjadi anggotanya ) pada bulan May/June 1914 di Galery " Famiglia Artistica". Saat ini, banyak dari gambranya yang dipajang permanen diVila Olmo, dekat Como.

Di bulan Agustus 1914 bukunya yang berjudul Arsitektur Futurism telah diterbitkan di Lacerba di mana ia menyatakan " nilai dekoratif dari Arsitektur Futurism tergantung semata -mata pada penggunaan dan pengaturan dari baris atau tebal atau kasar tidaknya warna suatu material."

3


(69)

Gambar III.2. La Citta Nuova (The New

Gambar III.1. Design for Station and Airport, Antonio Sant'Elia, 1914 kota sepanjang kehidupan kota. Disainnya yang paling berpengaruh menonjolkan bangunan pencakar langit monolitis dengan tingkat-tingkat, jembatan dan antena pemancar yang merupakan aplikasi dari teknologi dan arsitektur modern.

Pada tahun 1915, sebagai pembendung orang sosialis, Sant'Elia bergabung dengan angkatan perang bersama dengan Marinetti, Boccioni dan yang lainnya. Ia dibunuh pada tanggal 10 Oktober 1916, dalam suatu sergapan di Monfalcone.

Walaupun sedikit dari pekerjaannya yang benar-benar dibangun, dan ia jauh dari yang disebut satu-satunya Arsitek Pendukung futurism, Visi futuristic Sant'Elia's adalah suatu yang raksasa, beberapa kota besar baru, generasi arsitek dan desainer banyak dipengaruhi oleh pahamnya.


(70)

III.2. Interpretasi Tema

Futuristik merupakan suatu paham kebebasan dalam mengungkapkan atau

mengekspresikan ide atau gagasan ke dalam suatu bentuk tampilan yang tidak biasa, kreatif dan inovatif. Hasil dari futuristik ini adalah sesuatu yang dinamis, selalu berubah-ubah sesuai keinginan dan zamannya. Penerapan futuristik ini hanya terlihat pada penampilan atau tampaknya dengan tetap memperhatikan dan memperhitungkan fungsi dari objeknya.

Futuristik sejalan dengan perkembangan teknologi dimana dengan semakin majunya teknologi yang diciptakan manusia maka keberadaan futuristik itu juga akan semakin

berkembang. Sama seperti teknologi, futuristik ini merupakan upaya untuk menciptakan suatu masa depan yang lebih baik. Pemikiran akan futuristik itu sendiri jauh lebih kreatif dan inovatif ke depannya dan jauh lebih maju dari masanya.

Keberadaan futuristik itu sendiri lahir karena kemajuan pemikiran dari manusia yang selalu berusaha menciptakan suatu gagasan atau ide kreatif dan inovatif. Hal itu tentunya sudah menjadi kebutuhan dari manusia dengan segala daya imajinasinya.

3.3. Keterkaitan Tema dengan Judul

Indonesian Automobile Museum ini memiliki sifat yang sama dengan teknologi pada kendaraan roda empat yaitu selalu bersifat dinamis dan selalu mengikuti masa waktu yang ada. Dinamis karena selalu berubah-ubah sesuai kemajuan pemikiran manusia dan teknologi yang diciptakan manusia. Mengikuti masa karena selalu terjadi perubahan baik dalam

pemikiran, teknologi dari waktu ke waktu. Contoh perubahan tersebut terlihat pada bentuk mobil pada masa lampau yang tidak memikirkan aerodinamis karena mobil tersebut


(71)

mobil semakin besar dan memiliki kecepatan yang tinggi sehingga beban angin (aerodinamis) pun di hitung.

Sifat yang sama tersebut menghubungkan Indonesian Automobile Museum dengan futuristik sebagai penyelesaian akhir dari bentuk massanya. Pengaplikasian futuristic ini sendiri akan tampak pada bentuk luar / massa dari bangunan Indonesian Automobile Museum, dimana tampilan tampak yang akan diterapkan merupakan bayangan beberapa waktu yang akan datang ( ilusi tampak ). Hasil akhir bangunan merupakan hasil dari daya imajinasi si perancang dengan segala ide dan gagasannya yang kreatif dan inovatif sesuai perkembangan teknologi yang direncanakan untuk masa yang akan datang.

3.4. Studi Banding Arsitektur Yang Mempunyai Tema Sejenis

1. Pusat Pendidikan dan Pelajar Cardiff ( The Visitor and Education Center )

Daya tarik dari Pusat Pelajar Cardiff adalah bentuknya yang seperti tabung , merupakan bangunan unik yang terletak di tepi

laut. Bangunan yang terlihat futuristic ini terbuat dari bingkai baja, dilapisi panel kayu dan menggunakan kulit tahan cuaca sebagai penutupnya.

Bangunan ini telah

memenangkan beberapa penghargaan dalam bidang arsitektur termasuk Medali Emas RIBA dan suatu yang sangat dipuji dalam ajang tahunan penghargaan terhadap bangunan pada tahun 1991 di tabloid harian Sunday Times.


(72)

Gambar III.5. Futuristic House

Pengembangan ke depan dari pusat pelajar ini adalah membuat website dimana setiap orang nantinya dapat melihat Teluk Cardiff, bendungan dan segalanya yang ada di sekeliling.

Pusat Pendidikan adalah suatu ruang pamer untuk keseluruhan proyek. Kamu dapat duduk di dalam dan melihat keseluruhan proyek dan kemajuannya

2. Futuristic House Judul : Futuristic House

Nama Arsitek : Jomar Machado Lokasi : Brazil

Rumah ini diberi judul Rumah Futuristik dimana si perancangnya berusaha

menimbulkan suatu perasaan pada rumah tersebut yang terletak di tempat yang jauh dan terpencil. Oleh sebab itu si

perancangnya menggunakan sebagian besar warna biru dan putih untuk lingkungannya.


(73)

3. M House

M-vironments dibuat dari suatu manipulasi komponen yang dapat dihubungkan dengan banyak cara sebagai acuan dari modul pendukung frame. Frame dapat dirakit dan dibongkar dengan cara berbeda untuk me ngakomodasi secara luas kebutuhan untuk mengubah.


(74)

M-house dibuat dari sistem M-vironment. Terdiri dari satu rangkaian panel segi empat yang dipasang dengan engsel ke suatu grid frame ruang terbuka dari tujuh sambungan kubus.

Panel-panel dapat berputar pada kubus secara vertikal dan horizontal. Engsel

memungkinkan panel-panel melipat ke dalam dan keluar dari kubus untuk berbagai fungsi.

Sebagian dari panel dibatasi dan berisi jendela dan pintu. Panel-panel dapat dengan sepenuhnya menjadikan ruang panas maupun dingin. Panel lainnya dapat masuk, keluar, keatas, dan berputar. Posisi terbuka untuk menghalangi sinar matahari, hujan, dan angin. Beberapa panel membentang dari depan kubus menjadi tempat untuk duduk, tidur, bekerja, dan makan. Kebanyakan dari panel yang dapat dimasukkan diorientasikan di atas dan di sekitar platform terbuka.


(75)

Platforms dan rangka kubus didukung oleh kaki yang dapat diatur yang terikat dengan bantalan kaki penyalur beban. Beberapa kasus rangka tidak memerlukan pondasi, dan dapat disesuaikan untuk mengakomodasi variasi lahan.

Semua komponen M-house dapat bertukar tempat dan dapat ditambah atau dikurangi jumlah dan ukurannya. Panel-panel dapat dibuat berbentuk kurva dan dapat dibuat dari berbagai tipe material.


(76)

Panel-panel M-house dirakit dengan struktur baja yang didukung lembaran tipis beton komposit. Semua permukaan struktur yang terlihat dicat.

M-house telah dirancang berfungsi sebagai tempat liburan pribadi, sebagai bangunan tunggal atau komplek peristirahatan. Rumah tersebut dapat dirancang untuk mencukupi sendiri, tenaga berasal dari energi alternative seperti matahari dan angin.


(77)

(78)

4. Wind Tunnel Footbridge

The Wind Tunnel Foot Bridge adalah suatu jembatan baru untuk abad 21; proposal disain untuk suatu hal baru dari angin yang mengaktifkan titian dibuat dari baja dan aluminum. Ketika angin berhembus, lima roda turbin angin memutar pada kecepatan berbeda di sekitar orang-orang yang sedang berjalan melaluinya. tiga dari lima roda masuk satu arah sedang yang lain berputar terbalik. Ketika angin mengendalikan roda masuk arah berbeda dan pada kecepatan berbeda, mereka dapat menghasilkan elektronik berbeda bersesuaian bunyi. Titian Terowongan angin telah dirancang untuk dibangun dalam berbagai jenis tempat publik sebagai suatu atraksi arsitektural. Roda juga menghasilkan dan banyak menyimpan tenaga elektris seperti suatu kincir angin.


(79)

BAB IV ANALISA 4.1 ANALISA TAPAK

4.1.1 Lokasi Site

• Site terletak pada simpul antara jln. Maulana Lubis dan Guru Patimpus.


(80)

• Terletak pada WPP E dengan peruntukkan lahan untuk permukiman, perkantoran, perdagangan, konservasi, rekreasi, Lpangan Golf,Hutan kota. • Pada site ini cocok dibuat bangunan yang bersifat rekreasi pendidikan dan

lebih kearah otomotif karena sebahagian kawasan ini memiliki bangunan komersil yang berhubungan dengan otomotif

4.1 .2 Analisa Tata Guna Lahan

BANGUNAN KOMERSIL

RUMAH PENDUDUK

LAHAN TERBUKA HIJAU

BANGUNAN SEKOLAH

SITE PROYEK Bangunan komersil pada site ini

berupa Plaza dengan 5 lt, Hotel dengan 10 lantai, rumah makan 1 lantai dan Dealer Mobil.

Bangunan sekolah tingkat SD dengan ketinggian 1 lantai

Kawasan Rumah Penduduk Kec. Medan barat dengan ketinggian rumah rata-rata 1 lantai

Kuburan Umat Islam

Pada kawasan ini bangunan didominasi oleh bangunan

komersil dari Dealer, jajanan, took elektronik dan bengkel mobil,d an terdapat SPBU.

Kawasan Rumah penduduk dengan rata- rata ketinggian 2 Lt.

Kawasan bangunan komersil seperti took aksesoris mobil, toko ketok magic, dan bengkel mobil, serta warung makan soto Sinar pagi.

Site Proyek Indonesian Automobile museum dengan Luas site 1.7 Ha


(81)

4.1.3. Intensitas Pembangunan

GSB (Garis Sepadan Bangunan)

Jln. Guru Patimpus : ½ lebar jalan + 1 15/2 + 1= 8.5m

Jln. Maulana Lubis : ½ lebar jalan + 1 14/2 + 1= 8 m

GSB dapat dipergunakan sebagai : • Sirkulasi Kendaraan

• Akses untuk pejalan kaki dan kendaraan • Plaza dan taman

Luas site :1.7Ha = 17.000 m²

• KDB (Bulk) di kawasan sekitar = 80 % x L. Lahan KDB = 80 % x 17.000 m²

= 13.600 m² = 1.36 Ha

Tanggapan : dilihat dari kondisi site lebih baik GSB pada site lebih baik dimaksimalkan untuk para pejalan kaki yang mengunjungi site ini dengan vegetasi yang rindang, trotoar yang lebih lebar untuk pedagang kaki lima berdagang dan trotoar yang khusus untuk penderita cacat.


(82)

4.1.4 Fungsi Eksisting Tapak

Eksisting pada bagian ini berupa Rumah 1 lantai dan Ruko 3 lantai

Eksisting pada bagian ini berupa ruko 3 lantai dengan fungsi komersil seperti bengkel otomotif dan aksesoris mobil

Eksisting pada bagian ini berupa ruko 3 lantai Toko ATK, Dealer Totoya dan fungsi lainnya.


(83)

(84)

4.1.6. Analisa Sirkulasi Kendaraan

Jalan Adam Malik memiliki Lebar 15 m dan dua arah, kendaraan dapat berasal dari Medan Belawan

Jalan Guru Patimpus dengan lebar 15 m dan dua arah, kendaraan ke site ini dapt berasal dari Akasara Simpul antara jalan Guru Ptimpus dan Adam

Malik, keadaan sangat macet pada hari-hari kerja terutama pada jam masuk kerja dan pulang kerja

Jalan Maulana Lubis dengan lebar jalan 15 m dan satu arah

Kepadatan kendaraan sering terjadi pada daerah ini karena sebagian badan jalan

digunakan untuk parkir kendaraan roda empat untuk makan dan membeli aksesoris mobil Jalan Gatot Subroto , memiliki lebar 21 m dan

merupakan jalan utama kota medan menuju medan ke Medan Sunggal, Helvetia dan Binjai


(85)

4.2 ANALISA FUNGSIONAL 4.2.1 Analisa Pengguna

a) Pelaku Kegiatan

Pelaku Kegiatan dalam Indonesian Automobile Museum ini adalah : • Pengunjung

Dari kelompok pengunjung di bagi atas :

 Anak –anak di bawah umur 14 tahun yang mengunjungi galeri ini dengan didampingi oleh orang tua tidak dikenakan biaya.

 Remaja diatas 14 tahun yang mengunjungi galeri ini dikenakan biaya.  Dewasa diatas 18 tahun dikenakan biaya.

 Orang tua diatas 60 tahun dikenakan biaya.

 Pengunjung khusus seperti Pejabat, pegawai dengan adanya kewajiban militer, dan pahlawan militer dapat memasuki galeri dengan gratis. • Pegawai

Adapun kelompok pegawai berdasarkan tugasnya :  Pegawai keamanan

 Pegawai Kebersihan  Pegawai tiket  Pegawai M/E

 Pegawai Pengelola Museum  Pegawai teknisi Kendaraan  Pegawai Restaurant/Café  Pegawai pemandu galeri

• Kegiatan Pengelolaan

Kegiatan yang kompleks pada Medan Racquet Sports Center ini juga membutuhkan pengelolaan dan pemeliharaan yang kompleks. Oleh sebab kegiatan pengelolaannya tidak bisa dilakukan sekaligus. Sehingga untuk kegiatan pengelolaan dan


(86)

pemeliharaan dibagi ke dalam beberapa bagian berdasarkan banyaknya jenis aktivitas. Masing-masing bagian bertanggung jawab pada pengelola utama. 1. Pengelola.

Ruang-ruang yang dibutuhkan : - R.Kerja

- R.Direktur Umum - R.Direktur per divisi - R.Manager per divisi - R.Ass Manager per divisi - R.Karyawan

- R.Ganti - R.Tunggu

- Ruang Penyimpanan - Toilet

2. Kegiatan Pelayanan Teknis. Ruang-ruang yang diperlukan : - Ruang Operator

- R.O. PABX dan Sound System - CCTV

- Pompa dan Ground - Reservoir

- Tempat Pembuangan Sampah - Penyimpanan Mobil


(87)

4.2.2 Analisa Kegiatan


(1)

6.57. RencanaFire Protection Lantai 7


(2)

6.58. RencanaFire Protection Lantai 8


(3)

6.59. Detail – Detail Struktur


(4)

6.60. Persepektif Eksterior

Gambar 6.60.b. Persepektif Eksterior Gambar 6.60.a. Persepektif Eksterior


(5)

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Adler, David.Metric Handbook.Architectural Press. Oxford : 1999.

Baiche, Bousmaha & Nicholas Walliman. Neufert Architect’s Data Third Edition. Blackwell Science : 2000.

Ching, Francis D.K. Arsitektur Bentuk, Ruang, dan Tatanan Edisi Kedua. Penerbit Erlangga. Jakarta : 2000.

Juwana, Jimmy S.Panduan Sistem Bangunan Tinggi. Penerbit Erlangga. Jakarta : 2006.

Medan, Badan Pusat Statistik. Medan Dalam Angka 2008, Badan Pusat Statistik Medan : 2009.

Poerwadarminta,W.J.S,Kamus Besar Umum Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta : 1995. Neufert, Ernst. Data Arsitek I. Jakarta :1993

Neufert, Ernst. Data Arsitek II. Jakarta :1993 Id.Wikipedia.org