3. Design
Tahap dimana dilakukannya perancangan sistem yang akan dibangun kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user, seperti perancangan
sistem database dan antarmuka pengguna. 4.
Coding Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang
pada tahap design kedalam bahasa pemrograman tertentu. 5.
Testing Merupakan tahap uji kelayakan terhadap perangkat lunak yang telah
dibangun. 6.
Maintenance Merupakan proses yang paling akhir dimana suatu perangkat lunak yang
sudah selesai dapat mengalami perbaikan atau perubahan secara berkala.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini disusun ke dalam beberapa bab dengan gambaran masing-masing bab sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang penguraian latar belakang permasalahan, perumusan inti permasalahan yang dihadapi, tujuan dan kegunaan penelitian, pembatasan
masalah, metode yang digunakan dalam penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang bahasan berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam
proses analisis dan perancangan sistem.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi mengenai analisis sistem, analisis kebutuhan fungsional dan nonfungsional dalam pembangunan sistem, serta perancangan sistem yang
meliputi perancangan basis data, perancangan struktur menu, dan perancangan antarmuka.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab ini berisi tentang hasil implementasi dari rancangan sistem yang telah dibangun sesuai dengan peracangan sistem yang telah dibuat, juga disertakan
pengujian dari sistem tersebut.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil pembangunan sistem yang telah diimplementasikan disertai juga dengan saran yang diharapkan dapat berguna
untuk tahap penelitian lanjutan dari sistem ini.
9
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung
Tinjauan pustaka pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Disbudpar Kota Bandung berisi penjelasan mengenai latar belakang dari Disbudpar itu
sendiri yang meliputi sejarah, profil, visi dan misi, sampai struktur organisasinya.
2.1.1 Sejarah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yaitu jabatan segala sesuatu yang berhubungan dengan tourism atau perpelancongan. Pemerintah Pusat dalam
mengatur kepariwisataan di seluruh Indonesia mengeluarkan Keputusan Presiden No. 30 Tahun 1986 yang berisi tentang pembentukan Dewan Pertimbangan
Kepariwisataan Nasional. Lembaga ini mempunyai tugas utama yaitu membantu Presiden dalam menetapkan kebijaksanaan umum di bidang kepariwisataan
nasional. Di dalam keputusan ini dicantumkan pula tentang pembentukan Direktorat Jenderal Pariwisata dalam suatu Struktur Organisasi Departemen
Perhubungan. Pada tahun 1969, pemerintah mengeluarkan Instruksi Presiden No. 91969
yang berisi tentang pembentukan Badan Pariwisata Nasional BAPARNAS dalam rangka untuk menjamin pembinaan dan pembangunan yang efektif dan
berlanjut dalam pelaksanaan yang diusahakan oleh pihak pemerintah dan swasta. BAPARNAS bertugas untuk membantu Menteri dan Dirjen Pariwisata.
Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. SK. 71111969, dibentuklah Dinas Pariwisata di tingkat daerah Dinas Pariwisata
Daerah DISPARDA. Kemudian Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat membentuk Dinas Pariwisata Tingkat I Jawa Barat, setelah itu dibentuklah Dinas
Pariwisata Kotamadya Tingkat II Bandung berdasarkan Peraturan Daerah No. II1969. Pada tahun 1971 samapi dengan 1987 tercatat dengan nama Kantor
Pariwisata Daerah KAPARDA.