Lembar Kerja Siswa LKS a Pengertian dan Fungsi LKS

5. Prosedur Kerja, berisi petunjuk kerja untuk siswa yang berfungsi mempermudah siswa melakukan kegiatan belajar. 6. Tabel Data, berisi tabel di mana siswa dapat mencatat hasil pengamatan atau pengukuran. Untuk kegiatan yang tidak memerlukan data, maka bisa diganti dengan kotak kosong di mana siswa dapat menulis, menggambar, atau berhitung. 7. Bahan diskusi, berisi pertanyaan-pertanyaan yang menuntun siswa melakukan analisis data dan melakukan konseptualisasi. Untuk beberapa mata pelajaran, seperti bahasa, bahan diskusi bisa berupa pertanyaan- pertanyaan yang bersifat refleksi Suyanto dkk., 2011: 3-4. c Jenis Lembar Kerja Siswa LKS Menurut Sriyono 1992:87, LKS adalah salah satu bentuk program yang berlandaskan atas tugas yang harus diselesaikan dan berfungsi sebagai alat bantu untuk mengalihkan pengetahuan dan keterampilan. Sehingga mampu membantu mempercepat tumbuhnya minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. LKS yang digunakan dapat berupa LKS eksperimen dan LKS noneksperimen. 1. LKS eksperimen LKS eksperimen merupakan suatu media pembelajaran yang tersusun secara kronologis yang berisi prosedur kerja, hasil pengamatan, soal- soal yang berkaitan dengan kegiatan praktikum yang dapat membantu siswa dalam menemukan konsep, serta kesimpulan akhir dari praktikum yang dilakukan pada materi pokok yang bersangkutan. 2. LKS noneksperimen LKS noneksperimen digunakan untuk membantu siswa mengkonstruksi konsep pada submateri pokok yang tidak dilakukan dalam praktikum. d Penyusunan Lembar Kerja Siswa LKS LKS dapat dibuat dengan langkah-langkah sebagai berikut: mengkaji materi, mengidentifikasi jenis keterampilan proses, menentukan bentuk LKS, merancang kegiatan yang yang akan ditampilkan pada LKS, membuat rancangan menjadi LKS dan menguji coba LKS. Sedangkan hal- hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan LKS adalah: 1. Segi penyajian materi a. Materi disajikan secara sistematis dan logis. b. Materi disajikan secara sederhana dan jelas. c. Menunjang keterlibatan siswa untuk ikut aktif. 2. Segi tampilan a. Penyajian sederhana, jelas, dan mudah dipahami. b. Gambar dan grafik sesuai dengan konsepnya. c. Judul, keterangan, instruksi, pertanyaan harus jelas. d. Mengajak siswa untuk berfikir Yulianti, 2008: 13. e Penggunaan LKS Penggunaan LKS disesuaikan dengan pendekatanmetode pembelajarannya, dapat di depan atau di belakang kegiatan pembelajaran. Pada pendekatan eksploratori yang menekankan pentingnya proses inkuiri, LKS digunakan di awal pembelajaran. Guru mengemukakan persoalan yang akan dikaji, membagi LKS, dan siswa melakukan kegiatan belajar sesuai petunjuk kerja dalam LKS. Hasil belajarhasil pengamatan dicatat di dalam tabel atau lembar amatan di dalam LKS. Siswa berdiskusi sesuai pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam Lembar Kerja Siswa LKS dan menuliskan hasilnya di dalam LKS. Hasil belajar ini dipresentasikan di kelas dan dibahas bersama seluruh siswa. Kelompok lain mungkin menemukan hal-hal yang berbeda. Guru memberi kesempatan siswa melakukan elaborasi dan kemudian memberI konfirmasi atas hasil belajar kelas tersebut, lalu menutup kegiatan pembelajaran. Alur pembelajaran seperti ini mengikuti Standar Proses Permendiknas nomor 41 tahun 2007 yang terdiri atas 1 Pembukaan, 2 Kegiatan Inti terdiri atas a eksplorasi, b elaborasi, dan c konfirmasi, dan 3 Penutup Suyanto dkk., 2011: 7- 8.

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2013- Januari 2014 di Kota Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Propinsi Lampung.

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Alat: a Satu buah cangkul Cangkul digunakan untuk menghaluskan, menggemburkan dan mengaduk tanah secara merata. b Satu buah gembor Gembor digunakan untuk menyirami tanaman kacang hijau Vigna radiata L. setiap hari. c Satu buah ember Ember digunakan untuk mengangkut air ke tempat pesemaian tanaman kacang hijau. d Satu buah meteran dan benang kasur Meteran digunakan untuk mengukur tinggi tanaman kacang hijau Vigna radiata L. dan benang kasur digunakan sebagai alat bantu mengukur tinggi tanaman mengikuti bentuk liukan tanaman sehingga pengukuran lebih akurat. e 50 batang bambu belahan Bambu digunakan untuk menopang tanaman kacang hijau agar tidak roboh. f Satu gulung tali plastik Tali plastik digunakan untuk mengikat tanaman kacang hijau pada ajir dari bambu agar tidak tumbang. g 50 buah Polybag Polybag berukuran 2 kg digunakan sebagai tempat untuk menampung media berupa tanah . 2. Bahan: a Biji kacang hijau varietas Arta Ijo yang diperoleh dari Giant Store Lampung. b Air diperoleh dari daerah sekitar tempat penelitian dilakukan. c Pupuk Kompos diperoleh dari toko pertanian di Kota Pringsewu. d Tanah diperoleh dari area peternakan di Kota Pringsewu.

C. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama yaitu perbedaan pemberian pupuk kompos dimana pemberian dosis pupuk kompos terdiri dari A : dosis 2,5 TonHa 11,25 gramtanaman, B : dosis 5 TonHa 22,5 gramtanaman dan C : dosis 7,5 TonHa 33,75 gramtanaman. Faktor kedua yaitu interval penyiraman yang terdiri dari 0,5 Lhari 1, 0,5 L2 hari 2, dan 0,5 L3 hari 3. Setiap unit perlakuan diulang 4 kali.

D. Pelaksanaan Penelitian

a Persiapan Media Tanam Persiapan Media Tanam dilakukan dengan cara pengolahan tanah terlebih dahulu yaitu dengan mengaduk tanah hingga bongkahan tanah menjadi lebih halus dan gembur. Kemudian tanah yang sudah diolah dimasukkan ke dalam polybag hitam ukuran 2 kg hingga ¾ bagian polybag sebagai persiapan media tanam bagi tanaman kacang hijau. b Penanaman Benih Penanaman benih tanaman kacang hijau Vigna radiata L. dilakukan pada media tanam yang sudah dipersiapkan dalam polybag hitam. Pada media tanam dibuat lubang dengan kedalaman 1,5 cm. Ke dalam setiap lubang dimasukkan 3-4 biji kacang hijau. Setelah biji tumbuh, yaitu pada hari ke- 5 setelah tanam , dilakukan penjarangan dengan menyisakan 1 tanaman yang pertumbuhannya paling baik. c Pemupukan Pemupukan dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu pada hari ke-7, 14, dan 21 setelah tanam dengan cara menaburkan pupuk kompos melingkar di sekeliling tanaman dengan jarak 5 cm dari tanaman kacang hijau Vigna radiata L.. d Penyiraman Penyiraman dilakukan dengan perlakuan yang telah ditetapkan yaitu 0,5 Lhari, 0,5 L2 hari dan 0,5 L3 hari pada tiap perlakuan dosis pupuk kompos untuk mengetahui takaran air yang tepat dan optimal bagi pertumbuhan kacang hijau. e Penyiangan Penyiangan dilakukan dengan mencabuti gulma yang tumbuh didalam polybag setiap 1 minggu sekali atau disesuaikan dengan kecepatan pertumbuhan gulma agar tidak menggangu pertumbuhan tanaman kacang hijau. E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data pertumbuhan kacang hijau akan dilakukan dengan mengukur tinggi tanaman, kecepatan pertumbuhan tanaman, serta menghitung jumlah daun tanaman kacang hijau pada hari ke-7, 14, 21 dan 28 setelah tanam. Kecepatan pertumbuhan tinggi tanaman ditentukan Syaiful 2012: 22 dengan menggunakan rumus: Keterangan: C : Laju pertumbuhan tanaman cmhari P n : panjang batang hari ke-n cm P n-1 : panjang batang hari ke n-1 cm T n : waktu pengukuran hari ke-n hari T n-1 : waktu pengukuran hari ke n-1 hari Nilai LKS diperoleh dengan cara mengaplikasikan LKS yang telah dibuat pada kelas XII SMA Negeri 1 Pagelaran.

Dokumen yang terkait

Respon Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Hijau (Vigna Radiata L.) Hasil Mutasi Radiasi Sinar Gamma Terhadap Salinitas

0 30 85

Respon Pertumbuhan dan Produksi Kacang Hijau (Vigna radiata L.) Hasil Mutasi Radiasi Sinar Gamma Terhadap Salinitas

1 32 85

Respon pertumbuhan dan produksi tanaman kacang hijau (Phaseoius raditus L.) terhadap dosis dan waktu aplikasi kapur dolomit pada tanah ultisol

2 31 72

Respon Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kacang Hijau (Vigna radiata L.) Terhadap Pemberian GA3 (Giberrelin)

2 32 62

PENGARUH PERBEDAAN PEMBERIAN DOSIS PUPUK KOMPOS DAN INTERVAL PENYIRAMAN TERHADAP KECEPATAN PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) (Aplikasi Lembar Kerja Siswa Materi Pertumbuhan dan Perkembangan pada kelas XII SMA Negeri 1 Pagelaran)

4 44 51

PENGARUH PERBEDAAN PEMBERIAN DOSIS PUPUK KOMPOS DAN INTERVAL PENYIRAMAN TERHADAP KECEPATAN PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max) (Aplikasi Penelitian sebagai Lembar Kerja Siswa materi Pertumbuhan dan Perkembangan pada kelas XII SMA Negeri 1 Pagelaran

0 12 53

PENGARUH PERBEDAAN PEMBERIAN DOSIS PUPUK KOMPOS DAN INTERVAL PENYIRAMAN TERHADAP KECEPATAN PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max) (Aplikasi Penelitian sebagai Lembar Kerja Siswa materi Pertumbuhan dan Perkembangan pada kelas XII SMA Negeri 1 Pagelaran

4 37 52

Aplikasi Biostimulan dan Pupuk Terhadap Pertumbuhan dan Hasil pada Kacang Hijau (Vigna radiata L.) Varietas Vima-1.

6 22 26

Pengaruh Konsentrasi Kolkhisin Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Hijau (Vigna radiata L.)

0 0 13

PENGARUH VARIASI DOSIS DAN FREKUENSI PUPUK HAYATI (BIOFERTILIZER) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

0 1 132