ketidakpastian lingkungan dan perilaku pegawai. sehingga hipotesis ketiga diterima.
Dari hasil analisa di atas, job insecurity merupakan fully moderated karena hipotesis job insecurity sebagai pemoderasi diterima, sedangkan pengaruh
langsung ketidakpastian lingkungan terhadap perilaku pegawai serta ketidakpastian tugas sebagai hipotesis model moderasi tidak terdukung.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa job insecurity dapat memperkuat pengaruh ketidakpastian lingkungan terhadap perilaku pegawai
Pemda. Hal ini sesuai dengan realita yang ada akibat nuansa politik yang berkembang di birokrasi Pemerintah Daerah yang berdampak terhadap perilaku
pegawai.
5.2 Keterbatasan dan Saran
Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu penelitian sedikit. Hal ini terjadi karena keterbatasan penulis jika ingin melakukan penelitian dengan objek Pemda se-
Lampung. Sehingga sampel penelitian ini berfokus pada Pemerintah Kota di provinsi Lampung.
Penulis menyarankan agar penelitian selanjutnya memperluas objek yang diteliti sehingga sampel yang diperoleh bisa lebih banyak. Berdasarkan hasil penelitian
ini penulis mengharapkan Kepala Daerah agar memperbaiki, meningkatkan, dan memformulasikan kebijakannya di masa yang akan datang sehingga pejabat
ataupun birokrasi di Pemrintahan berjalan sebagaimana mestinya bukan karna pengaruh faktor ekstrinsik.
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, R. N. dan V. Govindarajan. 1998. Management Control System. Ninth Edition. Boston: Mc Grow-Hill Co.
Anwar, Kasyful. 2004. Pengaruh Ketidakpastian Tugas dan Ketidakpastian Lingkungan yang Dipersepsikan terhadap Hubungan Informasi
Akuntansi dengan Kinerja Manajer. Tesis Universitas Diponegoro dipublikasikan. Semarang.
Astuti, Sr i, 2003, “Pengaruh Diversitas Kemanfaatan dan Lingkup Pengembangan
Kemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kepuasan Pemakai: Ketidakpastian Tugas Sebagai Faktor Moderasi”, Kompak, No. 7,
Januari- April: 94-117. Brownell, Peter and Hirst, Mark. 1986. “Reliance on Accounting Information,
Budgetary Participation, and Task Uncertainty: Test of a Three-way Interaction.” Journal of Accounting Research. pp. 241-249.
Carino, Ledivina V. 1994. Beureaucracy for Democracy, the dynamicsof executive beureucracy interaction during governmental transitions.
College of Public Administration, University of the Philippines. Chenhall, R. H. 2004. The Role of Cognitive and Affective Conflict in Early
Implementation of Activity-Bast Cost Management. Behavioral Research in Accounting. Vol. 16, pp. 19-44.
Chenhall, R. H. and Morris D. 1986. “The Impact of Structure, Environtment and Interdependence on the Perceived Usefulness of Management
Accounting Systems”. The Accounting Review. pp. 16-35. Chiristina, Vita. 2010. Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Senjangan
Anggaran dengan Ketidakpastian Lingkungan sebagai Variabel Moderating pada Pt Perusahaan Gas Negara Persero Tbk.
Universitas Sumatera Utara dipublikasikan. Medan.
David Efendi. 2001. “Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Manajer dengan Ketidakpastian Tugas Sebagai Variabel Moderating. Thesis
Magister Sains Akuntansi UNDIP Semarang tidak dipublikasikan. Dharma, Agus. 2003. Perilaku Organisasi dan Manajemen. Jakarta : Erlangga.