Pengaruh Keberadaan Pusat Perbelanjaan Modern Buana Plaza Terhadap Pedagang Pasar Tradisional...

PENGARUH KEBERADAAN PUSAT PERBELANJAAN
MODERN BUANA PLAZA TERHADAP PEDAGANG PASAR
TRADISIONAL PASAR AKSARA DI KOTA MEDAN

TESIS

Oleh :

MERY SULIANTY HASIHOLAN SITANGGANG
992103019 / PWD
Perencanaan Wilayah Kota

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2002
Mery Sulianty Hasiholan Sitanggang : Pengaruh Keberadaan Pusat Perbelanjaan Modern Buana…, 2002
USU Repository © 2007

RINGKASAN
MERY SULIANTY HASIHOLAN SITANGGANG, “Pengaruh Keberadaan Pusat Perbelanjaan

Modern Buana Plaza Terhadap Pedagang Pasar Tradisional Pasar Aksara di Kota Medan”,
dengan Komisi Pembimbing Dr.Parapat Gultom, MSIE sebagai Ketua, Iic.rer.reg.Sirojuzilam, SE
dan Murbanto Sinaga, SE,MA sebagai Anggota.
Pasar sebagai tempat terjadinya transaksi jual beli barang bagi masyarakat
merupakan salah satu cerminan perekonomian dan sosial budaya setiap komunitas di dunia
ini. Pasar mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, dari yang bersifat tradisional menjadi
modern. Perkembangan ini terjadi di kota-kota dunia, baik di negara Barat maupun Asia.
Medan sebagai kota ke-3 terbesar di Indonesia, yang saat ini sedang berkembang maju menuju
kota metropolitan, sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan di segala bidang. Hal
ini menimbulkan efek yang sangat mempengaruhi sikap hidup manusia, dimana manusia
cenderung untuk hidup praktis. Plaza yang merupakan salah satu bentuk perbelanjaan modern
ikut mendukung agar manusia untuk hidup lebih praktis.
Pada awalnya pusat perbelanjaan ini berasal dari sistem pasar-pasar tradisional yang semakin
berkembang. Ada kalanya gedung yang digunakan sebagai pusat perbelanjaan ini dibangun
di atas pasar-pasar tradisional. Hal ini menimbulkan fenomena lain yaitu semakin tersisihnya
pedagang-pedagang yang berada di pasar tradisional. Oleh karena itu perlu dikaji tentang
pengaruh kebaradaan pusat perbelanjaan modern tersebut terhadap pedagang pasar tradisional.
Penelitian ini dilakukan di Kota Medan, dengan mengambil objek Pusat Perbelanjaan Buana Plaza
dan Pasar Aksara Medan. Dalam penelitian ini pengambilan sampel ditentukan sebanyak 60
responden yang meliputi 11 jenis dagangan, yaitu : pedagang makanan/minuman, sayuran,

kelontong, kain, pecah belah, sepatu/sandal, daging, ikan, gilingan kopi/cabe/bumbu, barang
sampah, dan kukur kelapa/kelapa. Alat analisis yang digunakan

Mery Sulianty Hasiholan Sitanggang : Pengaruh Keberadaan Pusat Perbelanjaan Modern Buana…, 2002
USU Repository © 2007

adalah analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensi dengan menggunakan analisis uji
beda rata-rata
Pedagang tradisional di Pasar Aksara lebih banyak menggunakan sarana/tempat dagang
berbentuk kios (51,67 %), sisanya stand (48,33%). Hal ini disebabkan harga sewa kios
lebih mudah dijangkau oleh pedagang.
Jenis dagangan yang dijual bervariasi. Yang paling dominan adalah barang sampah
(38,33%), disusul kain (23,33%). Sedangkan jenis dagangan yang jarang dijual adalah
pecah belah, kukur kelapa/kelapa, dan gilingan kopi/cabe/bumbu.
Secara keseluruhan pembanguan pusat perbelanjaan modern Buana Plaza memberikan
pengaruh yang positif bagi fasilitas usaha, lingkungan usaha, pendapatan dan kontribusi
pedagang pada pasar tradisionai Aksara Medan.
Variabel-variabel usaha yang mengalami peningkatan meliputi fasilitas kios atau stand,
fasilitas penerangan (listrik), kebersihan pasar, keadaan lingkungan pasar, tanggung jawab para
pedagang terhadap kebersihan pasar, rasa aman pedagang berjualan, tata letak pasar,

penzoningan menurut jenis dagangan, jumlah pedagang, jumlah varietas dagangan, harga
jual, pendapatan total pedagang.
Disamping peningkatan-peningkatan yang ada, di sisi lain pembangunan pusat perbelanjaan
modern Buana Plaza dalam beberapa hal yang masih perlu melakukan perbaikan/pembenahan
yang menyangkut fasilitas maupun lingkungan usaha karena masih sangat menyulitkan
pedagang, seperti: biaya perolehan (sewa) kios atau stand, prosedur perolehan kios atau stand,
biaya penerangan (listrik), prosedur perolehan penerangan (listrik), biaya air bersih,
prosedur perolehan air bersih, keadaan WC umum (toilet), fasilitas telepon, prosedur
perolehan telepon, biaya telepon, dan pungutan-pungutan liar.

Mery Sulianty Hasiholan Sitanggang : Pengaruh Keberadaan Pusat Perbelanjaan Modern Buana…, 2002
USU Repository © 2007