Hubungan Kualitas Lingkungan Perumahan Dengan Derajat Ibu Dan Balita Di Sumatera Utara
Hubungan Kualitas Lingkungan Perumahan
Dengan Derajat Ibu Dan Balita Di Sumatera Utara
Gloria Ebenhaezer
Program Pasca Sarjana
Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan
Universitas Sumatera Utara
Abstrak
Bumi dengan segala kekayaannya merupakan pinjaman dari anak-cucu kita. Oleh
karena itu dalam pengelolaan kekayaan sumberdaya alam diperlukan kebijakan yang
mempertimbangkan konsep pembangunan berkelanjutan. Dengan konsep ini generasi
berikutnya diharapkan masih dapat menikmati sumberdaya alam yang ketersediaannya
dirasakan semakin lama semakin langka, karena konsep ini merupakan suatu konsep
pembangunan kualitatif yang mempertimbangkan sumber daya langka untuk generasi
masa depan. Pada prinsipnya pembangunan seperti itu bukan hanya sekedar mengejar
jumlah tetapi juga mutu. Mutu dari suatu lingkungan juga akan mempengaruhi manusia
yang hidup di lingkungan tersebut. Banyak sekali kasus-kasus berkembangnya penyakit
di tengah-tengah masyarakat kita terutama disebabkan oleh buruknya kualitas
lingkungan. Terutama balita sangat rentan terhadap gangguan kesehatan.
Untuk lebih meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan balita dapat dilakukan
dengan peningkatan kualitas lingkungan perumahan. Perlunya lingkungan perumahan ini
menjadi perhatian yang lebih serius terhadap penunjang kesehatan bagi para ibu dan
balita karena kelompok ini menghabiskan sebagian besar waktu mereka di lingkungan
perumahan. Secara khusus dalam penelitian peningkatan kualitas fisik bangunan dan
kualitas fasilitas perumahan akan lebih mendukung derajat kesehatan ibu dan balita.
Secara spesifik tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 1) untuk melihat sejauh
mana Kualitas lingkungan perumahan mempengaruhi derajat kesehatan ibu dan balita, 2)
sebagai bahan dasar pengembangan konsep atau standard model lingkungan perumahan
yang baik untuk menunjang kesehatan ibu dan balita di Sumatera Utara.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan bentuk studi hubungan.
Data primer diperoleh dari kusioner, observasi dan wawancara. Data diolah dengan
analisa data Multiple Classification Analysis (MCA). Penelitian dilaksanakan di seluruh
Kabupaten/Kota se Sumatera Utara dengan responden ibu yang memiliki balita serta
balita. Jumlah sampel ibu sebesar 1056 orang dan balita sebesar 1290 orang.
Kualitas lingkungan perumahan ditentukan oleh kualitas fisik bangunan dan
fasilitas perumahan. Kualitas lingkungan perumahan dikatakan baik bila fisik rumah yang
terdiri dari atap terbuat dari bahan beton/genteng/sirip/seng, dinding terbuat dari tembok,
lantai terbuat dari marmer /keramik/teraso/ubin( tegel)/plester semen/pasangan bata serta
fasilitas perumahan berupa sumber air minum berasal dari ledeng/air kemasan, jamban
rumah tinggal memakai tanki septik, sumber penerangan dari listrik, tempat
penampungan air mandi tertutup, saluran pembuangan air mandi III memakai saluran
tertutup, keadaan air got mengalir lancar dan sampah diangkut petugas, ditimbun atau
dibuat kompos.
1
e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara
Dalam penelitian ini lingkungan perumahan secara umum tidak berpengaruh
terhadap derajat kesehatan ibu. Penelitian lebih lanjut dengan analisis data ditemukan
bahwa cara pembuangan sampah dan tempat penampungan air mandi/dapur/cuci
berpengaruh nyata terhadap derajat kesehatan ibu. Secara umum lingkungan perumahan
dan derajat kesehatan ibu berpengaruh sangat nyata terhadap derajat kesehatan balita.
Pengaruh derajat kesehatan ibu ternyata lebih besar dibandingkan dengan pengaruh
lingkungan perumahan terhadap derajat kesehatan balita.
2
e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara
Dengan Derajat Ibu Dan Balita Di Sumatera Utara
Gloria Ebenhaezer
Program Pasca Sarjana
Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan
Universitas Sumatera Utara
Abstrak
Bumi dengan segala kekayaannya merupakan pinjaman dari anak-cucu kita. Oleh
karena itu dalam pengelolaan kekayaan sumberdaya alam diperlukan kebijakan yang
mempertimbangkan konsep pembangunan berkelanjutan. Dengan konsep ini generasi
berikutnya diharapkan masih dapat menikmati sumberdaya alam yang ketersediaannya
dirasakan semakin lama semakin langka, karena konsep ini merupakan suatu konsep
pembangunan kualitatif yang mempertimbangkan sumber daya langka untuk generasi
masa depan. Pada prinsipnya pembangunan seperti itu bukan hanya sekedar mengejar
jumlah tetapi juga mutu. Mutu dari suatu lingkungan juga akan mempengaruhi manusia
yang hidup di lingkungan tersebut. Banyak sekali kasus-kasus berkembangnya penyakit
di tengah-tengah masyarakat kita terutama disebabkan oleh buruknya kualitas
lingkungan. Terutama balita sangat rentan terhadap gangguan kesehatan.
Untuk lebih meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan balita dapat dilakukan
dengan peningkatan kualitas lingkungan perumahan. Perlunya lingkungan perumahan ini
menjadi perhatian yang lebih serius terhadap penunjang kesehatan bagi para ibu dan
balita karena kelompok ini menghabiskan sebagian besar waktu mereka di lingkungan
perumahan. Secara khusus dalam penelitian peningkatan kualitas fisik bangunan dan
kualitas fasilitas perumahan akan lebih mendukung derajat kesehatan ibu dan balita.
Secara spesifik tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 1) untuk melihat sejauh
mana Kualitas lingkungan perumahan mempengaruhi derajat kesehatan ibu dan balita, 2)
sebagai bahan dasar pengembangan konsep atau standard model lingkungan perumahan
yang baik untuk menunjang kesehatan ibu dan balita di Sumatera Utara.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan bentuk studi hubungan.
Data primer diperoleh dari kusioner, observasi dan wawancara. Data diolah dengan
analisa data Multiple Classification Analysis (MCA). Penelitian dilaksanakan di seluruh
Kabupaten/Kota se Sumatera Utara dengan responden ibu yang memiliki balita serta
balita. Jumlah sampel ibu sebesar 1056 orang dan balita sebesar 1290 orang.
Kualitas lingkungan perumahan ditentukan oleh kualitas fisik bangunan dan
fasilitas perumahan. Kualitas lingkungan perumahan dikatakan baik bila fisik rumah yang
terdiri dari atap terbuat dari bahan beton/genteng/sirip/seng, dinding terbuat dari tembok,
lantai terbuat dari marmer /keramik/teraso/ubin( tegel)/plester semen/pasangan bata serta
fasilitas perumahan berupa sumber air minum berasal dari ledeng/air kemasan, jamban
rumah tinggal memakai tanki septik, sumber penerangan dari listrik, tempat
penampungan air mandi tertutup, saluran pembuangan air mandi III memakai saluran
tertutup, keadaan air got mengalir lancar dan sampah diangkut petugas, ditimbun atau
dibuat kompos.
1
e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara
Dalam penelitian ini lingkungan perumahan secara umum tidak berpengaruh
terhadap derajat kesehatan ibu. Penelitian lebih lanjut dengan analisis data ditemukan
bahwa cara pembuangan sampah dan tempat penampungan air mandi/dapur/cuci
berpengaruh nyata terhadap derajat kesehatan ibu. Secara umum lingkungan perumahan
dan derajat kesehatan ibu berpengaruh sangat nyata terhadap derajat kesehatan balita.
Pengaruh derajat kesehatan ibu ternyata lebih besar dibandingkan dengan pengaruh
lingkungan perumahan terhadap derajat kesehatan balita.
2
e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara