Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene Ibu dengan Kejadian Diare pada Balita di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga Tahun 2016
Lampiran 1
KUESIONER
HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DAN PERSONAL HYGIENE IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI LINGKUNGAN
PINTU ANGIN KELURAHAN SIBOLGA HILIR KECAMATAN SIBOLGA UTARA KOTA SIBOLGA TAHUN 2016
A. DATA SUBJEK
No. UrutResponden :
I. Data Ibu
1. NamaIbu :
2. Pendidikan : 1. Tidak Sekolah/Tidak Tamat SD 2. SD
3. SLTP 4. SLTA 5. D1/D2/D3 6. S1/S2/S3 6. Lain-lain
3. Pekerjaan : 1. PNS
2. Pegawai Swasta/Karyawan Swasta 3. Buruh
4. Nelayan 5. Pedagang
6. Ibu Rumah Tangga 7. Lain-lain
II. Data Balita
1. Nama Balita :
2. Jenis Kelamin : Laki – laki Perempuan 3. Tanggal Lahir :
(2)
B. KONDISI SANITASI LINGKUNGAN (OBSERVASI) Kondisi Sanitasi
Lingkungan Persyaratan Ya Tidak
1.Sarana Air Bersih (Depkes RI, 2013) (Permenkes RI No.416, 1990)
1. Tidak ada bercak-bercak kotoran atau lumut pada lantai/dinding.
2. Ember/gayung pengambil airtidak diletakkan di lantai.
3. Air tidak berasa 4. Air tidak berbau 5. Air tidak berwarna 6. Air tidak keruh 2. Jamban
Keluarga (Depkes RI,
2004)
1. Tidak berbau.
2. Tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus.
3. Landai/miring ke arah lubang jongkok sehingga tidak mencemari tanah di sekitarnya.
4. Mudah dibersihkan. 5. Aman penggunaannya.
6. Dilengkapi dinding dan atap pelindung. 7. Lantai Kedap Air.
8. Dinding kedap air.
9. Cukup penerangan (Tidak silau dan cahaya tersebar secara merata).
10. Ventilasi cukup baik (minimal 10% dari luas lantai).
11. Tersedia air dan alat pembersih. 3.Sarana
Pembuangan Air Limbah (SPAL)
(Depkes RI,1993)
1. Tidak menimbulkan genangan air yang menjadi sarang serangga/nyamuk. 2. Tidak menimbulkan bau.
3. Tidak menimbulkan becek, kelembaban dan pandangan yang tidakmenyenangkan 4. Sarana
Pembuangan Sampah (Entjang,2000)
1. Mudah dibersihkan. 2. Kedap air.
3. Kuat.
4. Mempunyai tutup.
5. Mudah diangkut oleh satu orang. - Angka Kepadatan Lalat
No
Lokasi Pengukuran 30 Detik ke
Rata-rata dari 5 pengukuran
tertinggi) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Dapur Rumah Responden
(3)
C. PERSONAL HYGIENE IBU Kondisi Hygiene
Personal Ibu Persyaratan Ya Tidak
1. Kebersihan Tangan
a. Mencuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun.
b. Mencuci tangan dengan air yang mengalir.
c. Mencuci tangan setiap kali tangan kotor (setelah memegang binatang, berkebun, dll.)
d. Mencuci tangan menggunakan sabun setelah BAB.
e. Mencuci tangan setelah menceboki anak.
f. Mencuci tangan sebelum menyuapi anak.
g. Mencuci tangan sebelum memegang makanan.
h. Menggosok kedua permukaan tangan dan sela-sela jari ketika mencuci tangan.
2. Kebersihan Kuku
1. Rutin memotong kuku setiap 1 kali 2 minggu.
2. Membersihkan kuku yang kotor dengan sabun saat mandi.
3. Kebersihan Botol Susu
1. Mencuci botol susu dengan menggunakan air bersih dan sabun. 2. Mencuci botol susu dengan air yang
mengalir.
3. Mensterilkan botol susu dengan menggunakan air panas.
4.Kebersihan Peralatan Makanan
1. Mencuci peralatan makanan dengan menggunakan air bersih dan sabun. 2. Mencuci peralatan makanan dengan
air yang mengalir.
3. Peralatan makanan yang sudah bersih disimpan di tempat yang tertutup. 5. Kebersihan
Bahan Makanan
1. Mencuci bahanmakanan dengan menggunakan air bersih sebelum diolah dan dikonsumsi.
2. Mencuci bahan makanan dengan air yang mengalir.
3. Bahan makanan yang sudah bersih disimpan di tempat yang tertutup.
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
Lampiran 3
OUTPUT ANALISIS UNIVARIAT DAN BIVARIAT A. Univariat (Frequency Table)
Umur Balita
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 10-19 bulan 8 22,9 22,9 22,9
20-29 bulan 11 31,4 31,4 54,3
30-39 bulan 7 20,0 20,0 74,3
40-49 bulan 4 11,4 11,4 85,7
50-59 bulan 5 14,3 14,3 100,0
Total 35 100,0 100,0
Descriptive Statistics
n Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Umur 35 13 58 30,69 13,636
Valid N (listwise) 35
Tingkat Pendidikan Ibu Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak
sekolah 4 11,4 11,4 11,4
SD 4 11,4 11,4 22,9
SLTP 5 14,3 14,3 37,1
SLTA 20 57,1 57,1 94,3
D1/D2/D3 1 2,9 2,9 97,1
S1/S2/S3 1 2,9 2,9 100,0
(16)
Pekerjaan Ibu
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
PNS 1 2,9 2,9 2,9
Pegawai
swasta 2 5,7 5,7 8,6
Buruh 1 2,9 2,9 11,4
Pedagang 2 5,7 5,7 17,1
ibu rumah
tangga 29 82,9 82,9 100,0
Total 35 100,0 100,0
Jenis Kelamin Balita
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
laki-laki 18 51,4 51,4 51,4
perempuan 17 48,6 48,6 100,0
Total 35 100,0 100,0 100,0
Tidak Ada Genangan Air di Sekitar Sumber Air Bersih Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak memenuhi
syarat 10 28,6 28,6 28,6
Memenuhi syarat 25 71,4 71,4 100,0
Total 35 100,0 100,0
Tidak Ada Bercak-Bercak Kotoran atau Lumut Pada Lantai/Dinding Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak memenuhi
syarat 26 74,3 74,3 74,3
Memenuhi syarat 9 25,7 25,7 100,0
(17)
Ember/Gayung Pengambil Air Tidak Diletakkan di Lantai Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak memenuhi
syarat 8 22,9 22,9 22,9
Memenuhi syarat 27 77,1 77,1 100,0
Total 35 100,0 100,0
Air Tidak Berasa
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak memenuhi
syarat 3 8,6 8,6 8,6
Memenuhi syarat 32 91,4 91,4 100,0
Total 35 100,0 100,0
Air Tidak Berbau
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak memenuhi
syarat 4 11,4 11,4 11,4
Memenuhi syarat 31 88,6 88,6 100,0
Total 35 100,0 100,0
Air Tidak Berwarna
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak memenuhi
syarat 9 25,7 25,7 25,7
Memenuhi syarat 26 74,3 74,3 100,0
(18)
Air Tidak Keruh
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak memenuhi
syarat 16 45,7 45,7 45,7
Memenuhi syarat 19 54,3 54,3 100,0
Total 35 100,0 100,0
Sarana Air Bersih
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak memenuhi
syarat 28 80,0 80,0 80,0
Memenuhi syarat 7 20,0 20,0 100,0
Total 35 100,0 100,0
Jamban Tidak Berbau Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak memenuhi
syarat 26 74,3 74,3 74,3
Memenuhi syarat 9 25,7 25,7 100,0
Total 35 100,0 100,0
Tinja Tidak Dapat Dijamah Oleh Serangga Maupun Tikus Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak memenuhi
syarat 32 91,4 91,4 91,4
Memenuhi syarat 3 8,6 8,6 100,0
(19)
Jamban Landai/Miring ke Arah Lubang Jongkok Sehingga Tidak Mencemari Tanah di Sekitarnya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak memenuhi
syarat 12 34,3 34,3 34,3
Memenuhi syarat 23 65,7 65,7 100,0
Total 35 100,0 100,0
Jamban Mudah Dibersihkan Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak memenuhi
syarat 11 31,4 31,4 31,4
Memenuhi syarat 24 68,6 68,6 100,0
Total 35 100,0 100,0
Jamban Aman Penggunaannya Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak memenuhi
syarat 14 40,0 40,0 40,0
Memenuhi syarat 21 60,0 60,0 100,0
Total 35 100,0 100,0
Jamban Dilengkapi Dinding dan Atap Pelindung Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak memenuhi
syarat 6 17,1 17,1 17,1
Memenuhi syarat 29 82,9 82,9 100,0
(20)
Lantai Jamban Kedap Air Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak memenuhi
syarat 14 40,0 40,0 40,0
Memenuhi syarat 21 60,0 60,0 100,0
Total 35 100,0 100,0
Dinding Jamban Kedap Air Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak memenuhi
syarat 18 51,4 51,4 51,4
Memenuhi syarat 17 48,6 48,6 100,0
Total 35 100,0 100,0
Jamban Cukup Penerangan Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak memenuhi
syarat 15 42,9 42,9 42,9
Memenuhi syarat 20 57,1 57,1 100,0
Total 35 100,0 100,0
Kamar Mandi Dilengkapi Ventilasi Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak memenuhi
syarat 18 51,4 51,4 51,4
Memenuhi syarat 17 48,6 48,6 100,0
(21)
Kamar Mandi Tersedia Air dan Alat Pembersih Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak memenuhi
syarat 11 31,4 31,4 31,4
Memenuhi syarat 24 68,6 68,6 100,0
Total 35 100,0 100,0
Jamban Keluarga
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak memenuhi
syarat 33 94,3 94,3 94,3
Memenuhi syarat 2 5,7 5,7 100,0
Total 35 100,0 100,0
Saluran Pembuangan Air Limbah Tiak Menimbulkan Genangan Air Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak memenuhi
syarat 17 48,6 48,6 48,6
Memenuhi syarat 18 51,4 51,4 100,0
Total 35 100,0 100,0
Saluran Pembuangan Air Limbah Tidak Menimbulkan Bau Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak memenuhi
syarat 28 80,0 80,0 80,0
Memenuhi syarat 7 20,0 20,0 100,0
(22)
Saluran Pembuangan Air Limbah Tidak Menimbulkan Becek, Kelembaban dan Pandangan Yang Tidak Menyenangkan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak memenuhi
syarat 31 88,6 88,6 88,6
Memenuhi syarat 4 11,4 11,4 100,0
Total 35 100,0 100,0
Saluran Pembuangan Air Limbah Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak memenuhi
syarat 32 91,4 91,4 100,0
Memenuhi syarat 3 8,6 8,6 8,6
Total 35 100,0 100,0
Tempat Sampah Mudah Dibersihkan Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak memenuhi
syarat 18 51,4 51,4 51,4
Memenuhi syarat 17 48,6 48,6 100,0
Total 35 100,0 100,0
Tempat Sampah Kedap Air Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak memenuhi
syarat 20 57,1 57,1 57,1
Memenuhi syarat 15 42,9 42,9 100,0
(23)
Tempat Sampah Kuat Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak memenuhi
syarat 32 91,4 91,4 91,4
Memenuhi syarat 3 8,6 8,6 100,0
Total 35 100,0 100,0
Tempat Sampah Mempunyai Tutup Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak memenuhi
syarat 34 97,1 97,1 97,1
Memenuhi syarat 1 2,9 2,9 100,0
Total 35 100,0 100,0
Tempat Sampah Mudah Diangkut Oleh Satu Orang Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak memenuhi
syarat 10 28,6 28,6 28,6
Memenuhi syarat 25 71,4 71,4 100,0
Total 35 100,0 100,0
Sarana Pembuangan Sampah Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak memenuhi
syarat 34 97,1 97,1 97,1
Memenuhi syarat 1 2,9 2,9 100,0
(24)
Tingkat Kepadatan Lalat Rendah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ya 3 8,6 8,6 8,6
Tidak 32 91,4 91,4 100,0
Total 35 100,0 100,0
Tingkat Kepadatan Lalat Sedang
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ya 33 94,3 94,3 94,3
Tidak 2 5,7 5,7 100,0
Total 35 100,0 100,0
Tingkat Kepadatan Lalat Tinggi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak 33 94,3 94,3 94,3
Ya 2 5,7 5,7 100,0
Total 35 100,0 100,0
Tingkat Kepadatan Lalat Sangat Tinggi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak 35 100,0 100,0 100,0
Tingkat Kepadatan Lalat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Rendah 32 91,4 91,4 91,4
Sedang 2 5,7 5,7 97,1
Tinggi 1 2,9 2,9 100,0
(25)
Mencuci Tangan Dengan Menggunakan Air Bersih dan Sabun Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak baik 22 62,9 62,9 62,9
Baik 13 37,1 37,1 100,0
Total 35 100,0 100,0
Mencuci Tangan Dengan Air Yang Mengalir
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak baik 16 45,7 45,7 45,7
Baik 19 54,3 54,3 100,0
Total 35 100,0 100,0
Mencuci Tangan Setiap Kali Tangan Kotor
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak baik 13 37,1 37,1 37,1
Baik 22 62,9 62,9 100,0
Total 35 100,0 100,0
Mencuci Tangan Menggunakan Sabun Setelah BAB
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak baik 14 40,0 40,0 40,0
Baik 21 60,0 60,0 100,0
Total 35 100,0 100,0
Mencuci Tangan Setelah Meceboki Anak
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak baik 3 8,6 8,6 8,6
Baik 32 91,4 91,4 100,0
(26)
Mencuci Tangan Setelah Menyuapi Anak
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak baik 6 17,1 17,1 17,1
Baik 29 82,9 82,9 100,0
Total 35 100,0 100,0
Mencuci Tangan Sebelum Memegang Makanan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak baik 5 14,3 14,3 14,3
Baik 30 85,7 85,7 100,0
Total 35 100,0 100,0
Mencuci Tangan Sebelum Menyusui
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak baik 19 54,3 54,3 54,3
Baik 16 45,7 45,7 100,0
Total 35 100,0 100,0
Menggosok Kedua Permukaan Tangan dan Sela-Sela Jari Ketika Mencuci Tangan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak baik 9 25,7 25,7 25,7
Baik 26 74,3 74,3 100,0
Total 35 100,0 100,0
Rutin Memotong Kuku Setiap 1 Kali 2 Minggu
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak baik 4 11,4 11,4 11,4
Baik 31 88,6 88,6 100,0
(27)
Membersihkan Kuku Yang Kotor Dengan Sabun Saat Mandi Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak baik 10 28,6 28,6 28,6
Baik 25 71,4 71,4 100,0
Total 35 100,0 100,0
Kebersihan Kuku
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak baik 3 8,6 8,6 8,6
Baik 32 91,4 91,4 100,0
Total 35 100,0 100,0
Mencuci Botol Susu Dengan Menggunakan Air Bersih dan Sabun Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak baik 3 8,6 8,6 8,6
Baik 32 91,4 91,4 100,0
Total 35 100,0 100,0
Mencuci Botol Susu Dengan Air yang Mengalir
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak baik 16 45,7 45,7 45,7
Baik 19 54,3 54,3 100,0
Total 35 100,0 100,0
Mensterilkan Botol Susu Dengan Menggunakan Air Panas
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak baik 9 25,7 25,7 25,7
Baik 26 74,3 74,3 100,0
(28)
Kebersihan Botol Susu
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak baik 3 8,6 8,6 8,6
Baik 32 91,4 91,4 100,0
Total 35 100,0 100,0
Mencuci Peralatan Makanan Dengan Menggunakan Air Bersih dan Sabun Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Baik 35 100,0 100,0 100,0
Mencuci Peralatan Makanan Dengan Air Yang Mengalir
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak baik 13 37,1 37,1 37,1
Baik 22 62,9 62,9 100,0
Total 35 100,0 100,0
Peralatan Makanan Yang Sudah Bersih Disimpan di Tempat Yang Tertutup Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak baik 20 57,1 57,1 57,1
Baik 15 42,9 42,9 100,0
Total 35 100,0 100,0
Kebersihan Peralatan Makanan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak baik 12 34,3 34,3 34,3
Baik 23 65,7 65,7 100,0
(29)
Mencuci Bahan Makanan Dengan Menggunakan Air Bersih Sebelum Diolah dan Dikonsumsi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Baik 35 100,0 100,0 100,0
Mencuci Bahan Makanan Dengan Air Yang Mengalir
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak baik 16 45,7 45,7 45,7
Baik 19 54,3 54,3 100,0
Total 35 100,0 100,0
Bahan Makanan Yang Sudah Bersih Disimpan di Tempat Yang Tertutup Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak baik 13 37,1 37,1 37,1
Baik 22 62,9 62,9 100,0
Total 35 100,0 100,0
Kebersihan Bahan Makanan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak baik 11 31,4 31,4 31,4
Baik 24 68,6 68,6 100,0
Total 35 100,0 100,0
Statistics
SAB JK SPAL SPS TKL KK KBS KPM KBM KT N Valid 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
(30)
Sarana Air Bersih
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Memenuhi syarat 8 22,9 22,9 22,9
Tidak memenuhi
syarat 27 77,1 77,1 100,0
Total 35 100,0 100,0
Jamban Keluarga
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Memenuhi syarat 4 11,4 11,4 11,4
Tidak memenuhi
syarat 31 88,6 88,6 100,0
Total 35 100,0 100,0
Saluran Pembuangan Air Limbah Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Memenuhi syarat 17 48,6 48,6 48,6
Tidak memenuhi
syarat 18 51,4 51,4 100,0
Total 35 100,0 100,0
Sarana Pembuangan Sampah Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid
Memenuhi syarat 3 8,6 8,6 8,6
Tidak memenuhi
syarat 32 91,4 91,4 100,0
(31)
Tingkat Kepadatan Lalat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
rendah 32 91,4 91,4 91,4
sedang 2 5,7 5,7 97,1
tinggi 1 2,9 2,9 100,0
Total 35 100,0 100,0
Kebersihan Tangan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Baik 5 14,3 14,3 14,3
Tidak baik 30 85,7 85,7 100,0
Total 35 100,0 100,0
Kebersihan Kuku
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Baik 24 68,6 68,6 68,6
Tidak baik 11 31,4 31,4 100,0
Total 35 100,0 100,0
Kebersihan Botol Susu
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Baik 16 45,7 45,7 45,7
Tidak baik 19 54,3 54,3 100,0
(32)
Kebersihan Peralatan Makanan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Baik 18 51,4 51,4 51,4
Tidak baik 17 48,6 48,6 100,0
Total 35 100,0 100,0
Kebersihan Bahan Makanan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Baik 19 54,3 54,3 54,3
Tidak baik 16 45,7 45,7 100,0
(33)
2. BIVARIAT
A. Sarana Air Bersih (SAB) * diare Crosstab
diare Total ya tidak ya
SAB
Memenuhi Syarat
Count 3 5 8
Expected Count 5,7 2,3 8,0 % within SAB 37,5% 62,5% 100,0% % within diare 12,0% 50,0% 22,9% % of Total 8,6% 14,3% 22,9%
Tidak Memenuhi Syarat
Count 22 5 27
Expected Count 19,3 7,7 27,0 % within SAB 81,5% 18,5% 100,0% % within diare 88,0% 50,0% 77,1% % of Total 62,9% 14,3% 77,1%
Total
Count 25 10 35
Expected Count 25,0 10,0 35,0 % within SAB 71,4% 28,6% 100,0% % within diare 100,0% 100,0% 100,0% % of Total 71,4% 28,6% 100,0%
Chi-Square Tests Value df
Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Point Probability Pearson Chi-Square 5,850(b) 1 ,016 ,027 ,027
Continuity
Correction(a) 3,893 1 ,048
Likelihood Ratio 5,419 1 ,020 ,073 ,027
Fisher's Exact Test ,027 ,027
Linear-by-Linear
Association 5,682(c) 1 ,017 ,027 ,027 ,025
N of Valid Cases 35 a Computed only for a 2x2 table
b 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,29. c The standardized statistic is -2,384.
(34)
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95,0% C.I.for EXP(B) Lower Upper Lower Upper Lower Upper Lower Upper Step
1(a)
SAB -3,624 1,098 10,886 1 ,001 ,027 ,003 ,230 Constant 4,723 1,791 6,956 1 ,008 112,500
a Variable(s) entered on step 1: SAB.
B. Jamban Keluarga (JK) * diare Crosstab
diare Total ya tidak ya
JK
Memenuhi Syarat
Count 0 4 4
Expected Count 2,9 1,1 4,0 % within JK ,0% 100,0% 100,0% % within diare ,0% 40,0% 11,4% % of Total ,0% 11,4% 11,4%
Tidak Memenuhi Syarat
Count 25 6 31
Expected Count 22,1 8,9 31,0 % within JK 80,6% 19,4% 100,0% % within diare 100,0% 60,0% 88,6% % of Total 71,4% 17,1% 88,6%
Total
Count 25 10 35
Expected Count 25,0 10,0 35,0 % within JK 71,4% 28,6% 100,0% % within diare 100,0% 100,0% 100,0% % of Total 71,4% 28,6% 100,0%
Chi-Square Tests Value df
Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Point Probability Pearson Chi-Square 11,290(b) 1 ,001 ,004 ,004
Continuity
Correction(a) 7,684 1 ,006
Likelihood Ratio 11,417 1 ,001 ,004 ,004
Fisher's Exact Test ,004 ,004
Linear-by-Linear
(35)
N of Valid Cases 35 a Computed only for a 2x2 table
b 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,14.
c The standardized statistic is -3,312.
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95,0% C.I.for EXP(B) Lower Upper Lower Upper Lower Upper Lower Upper Step
1(a)
JK -2,747 1,254 4,802 1 ,028 ,064 ,005 ,748 Constan
t 3,846 2,360 2,655 1 ,103 46,800 a Variable(s) entered on step 1: JK.
C. Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) * diare
diare Total ya tidak ya
SPAL
Memenuhi Syarat
Count 0 3 3
Expected Count 2,3 ,7 3,0 % within SPAL ,0% 100,0% 100,0% % within diare ,0% 37,5% 8,6% % of Total ,0% 8,6% 8,6%
Tidak Memenuhi Syarat
Count 27 5 32
Expected Count 24,7 7,3 32,0 % within SPAL 84,4% 15,6% 100,0% % within diare 100,0% 62,5% 91,4% % of Total 77,1% 14,3% 91,4%
Total
Count 27 8 35
Expected Count 27,0 8,0 35,0 % within SPAL 77,1% 22,9% 100,0% % within diare 100,0% 100,0% 100,0% % of Total 77,1% 22,9% 100,0%
(36)
Chi-Square Tests Value df
Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Point Probability Pearson Chi-Square 11,074(b) 1 ,001 ,009 ,009
Continuity
Correction(a) 6,806 1 ,009
Likelihood Ratio 9,891 1 ,002 ,009 ,009
Fisher's Exact Test ,009 ,009
Linear-by-Linear
Association 10,758(c) 1 ,001 ,009 ,009 ,009
N of Valid Cases 35 a Computed only for a 2x2 table
b 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,69. c The standardized statistic is -3,280.
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95,0% C.I.for EXP(B) Lower Upper Lower Upper Lower Upper Lower Upper Step
1(a)
SPAL -22,889 23205,38
9 ,000 1 ,999 ,000 ,000 .
Constant
44,092 46410,77
8 ,000 1 ,999
1409268 0261403 590000,0 00 a Variable(s) entered on step 1: SPAL.
D. Sarana Pembuangan Sampah (SPS) * diare Crosstab
diare Total ya tidak ya
SPS
Memenuhi Syarat
Count 0 3 3
Expected Count 2,1 ,9 3,0 % within SPS ,0% 100,0% 100,0% % within diare ,0% 30,0% 8,6% % of Total ,0% 8,6% 8,6%
Tidak Memenuhi Syarat
Count 25 7 32
Expected Count 22,9 9,1 32,0 % within SPS 78,1% 21,9% 100,0% % within diare 100,0% 70,0% 91,4%
(37)
% of Total 71,4% 20,0% 91,4%
Total
Count 25 10 35
Expected Count 25,0 10,0 35,0 % within SPS 71,4% 28,6% 100,0% % within diare 100,0% 100,0% 100,0% % of Total 71,4% 28,6% 100,0% Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Point Probability Pearson
Chi-Square 8,203(b) 1 ,004 ,018 ,018
Continuity
Correction(a) 4,822 1 ,028
Likelihood Ratio 8,258 1 ,004 ,018 ,018 Fisher's Exact
Test ,018 ,018
Linear-by-Linear
Association 7,969(c) 1 ,005 ,018 ,018 ,018 N of Valid Cases 35
a Computed only for a 2x2 table
b 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,86.
c The standardized statistic is -2,823.
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95,0% C.I.for EXP(B) Lower Upper Lower Upper Lower Upper Lower Upper Step
1(a)
SPS -22,889 23205,45
7 ,000 1 ,999 ,000 ,000 .
Constan t
44,092 46410,91
3 ,000 1 ,999
1409270 3533136 400000,0 00 a Variable(s) entered on step 1: SPS.
(38)
E. Kebersihan Tangan (KT) * diare Crosstab
diare Total Ya tidak Ya
KT
Baik
Count 1 4 5
Expected Count 3,6 1,4 5,0
% within KT 20,0% 80,0% 100,0%
% within diare 4,0% 40,0% 14,3%
% of Total 2,9% 11,4% 14,3%
Tidak baik
Count 24 6 30
Expected Count 21,4 8,6 30,0
% within KT 80,0% 20,0% 100,0%
% within diare 96,0% 60,0% 85,7%
% of Total 68,6% 17,1% 85,7%
Total
Count 25 10 35
Expected Count 25,0 10,0 35,0
% within KT 71,4% 28,6% 100,0%
% within diare 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 71,4% 28,6% 100,0%
Chi-Square Tests Value Df Asymp. Sig.
(2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Point Probability Pearson Chi-Square 7,560(b) 1 ,006 ,017 ,017
Continuity
Correction(a) 4,906 1 ,027
Likelihood Ratio 6,851 1 ,009 ,017 ,017
Fisher's Exact Test ,017 ,017
Linear-by-Linear
Association 7,344(c) 1 ,007 ,017 ,017 ,016
N of Valid Cases 35 a Computed only for a 2x2 table
b 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,43. c The standardized statistic is -2,710.
(39)
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95,0% C.I.for EXP(B) Lower Upper Lower Upper Lower Upper Lower Upper Step
1(a)
KT -,981 1,021 ,924 1 ,337 ,375 ,051 2,772
Constan
t ,575 1,882 ,093 1 ,760 1,778
a Variable(s) entered on step 1: KT.
F. Kerbersihan Kuku (KK) * diare Crosstab
diare Total
Ya tidak Ya
KK
Baik
Count 16 8 24
Expected Count 17,1 6,9 24,0
% within KK 66,7% 33,3% 100,0% % within diare 64,0% 80,0% 68,6%
% of Total 45,7% 22,9% 68,6%
Tidak baik
Count 9 2 11
Expected Count 7,9 3,1 11,0
% within KK 81,8% 18,2% 100,0% % within diare 36,0% 20,0% 31,4%
% of Total 25,7% 5,7% 31,4%
Total
Count 25 10 35
Expected Count 25,0 10,0 35,0
% within KK 71,4% 28,6% 100,0% % within diare 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 71,4% 28,6% 100,0%
Chi-Square Tests Value df
Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Point Probability Pearson Chi-Square ,848(b) 1 ,357 ,447 ,309
Continuity Correction(a) ,268 1 ,604
Likelihood Ratio ,895 1 ,344 ,447 ,309
Fisher's Exact Test ,447 ,309
(40)
Association
N of Valid Cases 35 a Computed only for a 2x2 table
b 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,14. c The standardized statistic is -,908.
G. Kebersihan Botol Susu (KBS) * diare Crosstab
diare Total
Ya tidak Ya
KBS
Baik
Count 9 7 16
Expected Count 11,4 4,6 16,0
% within KBS 56,3% 43,8% 100,0% % within diare 36,0% 70,0% 45,7%
% of Total 25,7% 20,0% 45,7%
Tidak baik
Count 16 3 19
Expected Count 13,6 5,4 19,0
% within KBS 84,2% 15,8% 100,0% % within diare 64,0% 30,0% 54,3%
% of Total 45,7% 8,6% 54,3%
Total
Count 25 10 35
Expected Count 25,0 10,0 35,0 % within KBS 71,4% 28,6% 100,0% % within diare 100,0% 100,0% 100,0% % of Total 71,4% 28,6% 100,0%
Chi-Square Tests Value df
Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Point Probability Pearson Chi-Square 3,327(b) 1 ,068 ,132 ,074
Continuity Correction(a) 2,098 1 ,147
Likelihood Ratio 3,375 1 ,066 ,132 ,074
(41)
Linear-by-Linear
Association 3,232(c) 1 ,072 ,132 ,074 ,060
N of Valid Cases 35
a Computed only for a 2x2 table
b 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,57. c The standardized statistic is -1,798.
H. Kebersihan Peralatan Makanan (KPM) * diare Crosstab
Diare Total
Ya tidak ya
KPM
Baik
Count 13 5 18
Expected Count 12,9 5,1 18,0
% within KPM 72,2% 27,8% 100,0% % within diare 52,0% 50,0% 51,4%
% of Total 37,1% 14,3% 51,4%
Tidak baik
Count 12 5 17
Expected Count 12,1 4,9 17,0
% within KPM 70,6% 29,4% 100,0% % within diare 48,0% 50,0% 48,6%
% of Total 34,3% 14,3% 48,6%
Total
Count 25 10 35
Expected Count 25,0 10,0 35,0 % within KPM 71,4% 28,6% 100,0% % within diare 100,0% 100,0% 100,0% % of Total 71,4% 28,6% 100,0%
Chi-Square Tests Value df
Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Point Probability Pearson Chi-Square ,011(b) 1 ,915 1,000 ,604
Continuity Correction(a) ,000 1 1,000
(42)
Fisher's Exact Test 1,000 ,604 Linear-by-Linear
Association ,011(c) 1 ,916 1,000 ,604 ,289
N of Valid Cases 35
a Computed only for a 2x2 table
b 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,86. c The standardized statistic is ,105.
I. Kebersihan Bahan Makanan (KBM) * diare Crosstab
Diare Total
ya tidak ya
KBM
Baik
Count 13 6 19
Expected Count 13,6 5,4 19,0
% within KBM 68,4% 31,6% 100,0% % within diare 52,0% 60,0% 54,3%
% of Total 37,1% 17,1% 54,3%
Tidak baik
Count 12 4 16
Expected Count 11,4 4,6 16,0
% within KBM 75,0% 25,0% 100,0% % within diare 48,0% 40,0% 45,7%
% of Total 34,3% 11,4% 45,7%
Total
Count 25 10 35
Expected Count 25,0 10,0 35,0 % within KBM 71,4% 28,6% 100,0% % within diare 100,0% 100,0% 100,0% % of Total 71,4% 28,6% 100,0%
(43)
Chi-Square Tests Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Point Probability Pearson
Chi-Square ,184(b) 1 ,668 ,723 ,481
Continuity
Correction(a) ,003 1 ,957
Likelihood Ratio ,185 1 ,667 ,723 ,481 Fisher's Exact
Test ,723 ,481
Linear-by-Linear
Association ,179(c) 1 ,672 ,723 ,481 ,269 N of Valid Cases 35
a Computed only for a 2x2 table
b 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,57.
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
Lampiran 9
DOKUMENTASI PENELITIAN
Gambar Lampiran 1. Peneliti mewawancarai responden
(50)
Gambar Lampiran 3. Terdapat Bercak-Bercak Kotoran atau Lumut Pada Lantai/Dinding
Gambar Lampiran 4. Air Bersih Tidak Berasa, Tidak Berbau, Tidak Berwarna, dan Tidak Keruh
(51)
Gambar Lampiran 5. Kamar Mandi Tidak Terdapat Ventilasi
(52)
Gambar Lampiran 7. Lantai dan Dinding Jamban
(53)
Gambar Lampiran 9. SPAL dengan Saluran Terbuka yang Menimbulkan Genangan Air, Bau, dan Becek.
Gambar Lampiran 10. Menghitung Angka Kepadatan Lalat dengan Menggunakan Flygrill
(54)
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, U.F. 2011. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. Jakarta: Universitas Indonesia.
Aulia, N. 2006. Tips Keluarga Sehat. Jakarta: Restu Agung.
Anwar, A. 2004. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Sumber Wijaya.
Azwar, Azrul. 2009. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Bhutta A.Z, Sazawal S, Hidayat A, dkk. 2000. Therapeutic Effects of Oral Zinc in Acute and Persistent Diarrhea in Childeren in Developing Countries. Tanpa Kota Penerbit: Pooled Analysis of Randomizol Controlled Trials. Bintoro, Bhakti Rochman Tri. 2010. Hubungan Antara Sanitasi Lingkungan
Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar. Surakarta: Skripsi FKM Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Cahyono, Dwi Anton Budi dan Dyah Andari. 2010. Mudah dan Hemat Hidup Sehat. Solo : Pustaka Arafah.
Chandra, Budiman. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Dainur. 1995. Materi-Materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Widya Medika.
Departement Kesehatan RI. 1990. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 416/Menkes/Per/IX/1990 Tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Jakarta: Depkes RI.
_____________.1992. Petunjuk Teknis Sanitasi Pemberantasan Lalat. Jakarta: Direktorat Jendral PPM dan PL.
_____________. 1993. Persyaratan Kesehatan Tempat-Tempat Umum. Jakarta: Direktorat Jendral PPM dan PL.
_____________. 2001. Petunjuk Teknis Pemberantasan Lalat. Jakarta: Direktorat Jendral PPM dan PL.
(55)
_____________. 2002. Pemantauan Pertumbuhan Anak. Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat.
_____________. 2003. Kepmenkes RI Nomor 942/Menkes/SK/VII/2003 Tentang Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan. Jakarta: Depkes RI.
_____________.2004. Fasilitas Sanitasi Dasar. Jakarta: Depkes RI.
_____________.2005. Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare. Jakarta: Ditjen PPM dan PL.
_____________. 2006. Kumpulan modul kursus hygiene sanitasi makanan & minuman. Sub Direktorat Sanitasi Makanan dan Bahan Pangan Direktorat Penyehatan Lingkungan. Jakarta: Ditjen PPM & PL.
_____________. 2007. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Depkes RI.
_____________. 2007. Rumah Tangga Sehat Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan Tahun 2007.
_____________. 2008. Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Jakarta: Depkes RI.
_____________. 2008. Buku Pedoman Pelaksanaan Program P2 Diare. Jakarta: Ditjen PPM dan PL.
_____________. 2008. Kepmenkes RI Nomor 519 Tahun 2008 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat. Jakarta: Depkes RI.
_____________. 2010. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Depkes RI.
_____________.2011. Peratuan Menteri Kesehatan RI No. 1096/Menkes/PER /VI/2011 Tentang Persyaratan Higiene Sanitasi Jasaboga. Jakarta: Depkes RI.
_____________. 2011. Buku Saku Petugas Kesehatan Lintas Diare. Jakarta: Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. _____________. 2011. Situasi Diare di Indonesia. Jakarta: Depkes RI.
_____________. 2013. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Sekretariat Jenderal Depkes RI.
(56)
_____________. 2013. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Dewi, Vivian Nanny Lia. 2013. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta : Salemba Medika.
Dinas Kesehatan Kota Sibolga. 2014. Profil Kesehatan Puskesmas Pintu Angin Kota Sibolga Tahun 2014. Sibolga: Dinkes Sibolga.
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. 2013. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013. Medan: Dinkes Sumut.
Direja, A.H.S. 2011. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Yogyakarta; Nuha Medika. Echols dan Shadily. 2003. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Entjang. 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: PT Citra Adtya Bakti. Geo, Monika Karunia Tuda. 2012. Hubungan Personal Hygiene Ibu Dan Sarana
Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita di Desa Raja Kecamatan Boawae Kabupaten Nagekeo. Nusa Tenggara Timur: Skripsi FKM Universitas Nusa Cendana.
James, Chin. 2006. Manual Pemberantasan Penyakit Menular. Jakarta: C.V Info Medika.
Irianto, Koes dan Putranto Jokohadikusumo. 2010. Sains Kesehatan Masyarakat. Bandung: Sarana Ilmu Pustaka.
Kasjono, Heru Subari dan Yasril. 2009. Teknik Sampling Untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kementerian Kesehatan RI. 2011. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan Situasi Diare di Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.
_____________. 2011. “Panduan Sosialisasi Tatalaksana Diare Pada Balita”. Tersedia di http://www.dinkes-tts.web.id/bankdata /category/7pedoman penanganandiare.html?download=18:bukupanduan. Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015.
Kusnoputranto, Haryoto. 2000. Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Indonesia.
(57)
Kusumaningrum, Arie, dkk. 2011. Pengaruh PHBS Tatanan Rumah Tangga Terhadap Diare Balita di Kelurahan Gandus Palembang. Universitas Sriwijaya, Palembang. http://eprints.unsri.ac.id/ diunggah pada 27 Maret 2016
Lemeshow, Stanley. 1997. Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Manalu, M. 2012. Hubungan Tingkat Kepadatan Lalat (Musca Domestica) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Pemukiman Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. Medan: Skripsi,FKM Sumatera Utara.
Maryunani, Anik. 2010. Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta: CV.Trans Info Media.
Mubarak, dkk. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.
Nguyen, T., Et.Al. 2006. Etiology And Epidemiology Of Diarrhea In Children In Hanoi Vietnam. Vietnam: International Journal Of Infection Diseases. Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka
Cipta.
Nurfadhila. 2014. Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Personal Higiene Ibu Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas 23 Ilir Kota Palembang Tahun 2014. Skripsi : FKM Universitas Sriwijaya.
Nursalam,dkk. 2008. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (Untuk Perawan dan Bidan). Jakarta: Salemba Medika.
Perry dan Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik. Jakarta: EGC.
Ramig, R.F.2004. Minireview Pathogenesis of Intestinal and Systemic Rotavirus Infection. J Virol.
Safira, Sarah. 2015. Hubungan Kepadatan Lalat, Personal Hygiene dan Sanitasi Dasar Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Lingkungan I Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan Tahun 2015. Skripsi: FKM Universitas Sumatera Utara.
Santi, Devi Nuraini. 2001. Manajemen Pengendalian Lalat. USU digital library. Medan.
(58)
Sembel, Dantje T. 2009. Entomologi Kedokteran. Yogyakarta: C.V Andi. Schwartz, M.William. 2005. Pedoman Klinis Pediatri. Jakarta: EGC.
Siti, Rahma. 2014. Hubungan Hygiene Sanitasi, Kepadatan Lalat dan Pengelolaan Limbah Padat Dengan Kejadian Diare Pada Rumah Susun Sukaramai Tahun 2014. Skripsi : FKM Universitas Sumatera Utara.
Slamet, Juli Soemirat. 2009. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Soenarto, S.Y. 2009. Extention For Hospital-Based Surveillance and Strain Characterization of Rotavirus Diarrhea in Indonesia.
Soeparman dan Suparmin. 2002. Pembuangan Tinja dan Limbah Cair. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Subagyo, B. Santoso. N.B. 2012. Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi. Jakarta: IDAI.
Suharyono. 2008. Diare Akut. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sungkapalee. 2006. Incidence and Clinical Manifestations of Rotavirus Infection Among Children With Acite Diarrhea Admitted at Buri Ram Hospital. Thailand: The Southest Asian Journal of Tropical Medicine and Public Health.
Suraatmaja, Sudaryat. 2007. Kapita Selekta Gastroenterologi. Jakarta: Sagung Seto.
Suryabudhi, M. 2000. Cara Merawat Bayi dan Anak - anak. Bandung : Pionir Jaya.
Sutomo, Budi. 2010. Makanan Sehat Pendamping ASI. Jakarta: Demedia Pustaka. Suyono dan Budiman. 2010. Ilmu Kesehatan Masyarakat Dalam Konteks
Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Syahputri. 2011. Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Dengan Kejadian Diare Pada Balita Usia 1-3 Tahun. Tersedia di http://www.perilakuhidupbersih(PHBS).com. Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015
(59)
Wartonah, Tarwoto. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
WHO. 2013. “Diarrhoeal Disease”. Tersedia di http://www.who.int/mediacentre /factsheets/fs330/en/. Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015.
Widjaja, M.C. 2002. Mengatasi Diare dan Keracunan Pada Balita. Jakarta: Kawan Pustaka.
Widoyono. 2011. Penyakit Tropis: Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan Pemberantasannya (Edisi Kedua). Jakarta: Erlangga
Widyati, dkk. 2002. Higiene dan Sanitasi Umum dan Perhotelan. Jakarta: Grasindo.
World Health Organization. 2009. Diarrhoeal Disease. Geneva: WHO.
World Health Organization dan United Nations Children’s Fund. 2013. Global
Water Supply and Sanitation Assessment 2000 Report. Geneva: WHO and UNICEF Joint Monitoring Programme for Water Supply and Sanitation. Yusiana, Maria Anita. 2013. Personal Hygiene Ibu yang Kurang Berhubungan
Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Ruang Anak. Skripsi: Stikes RS Babtis Kediri.
(60)
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat Analitik dengan menggunakan desain penelitian Cross Sectional dengan tujuan untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dan personal hygiene ibu dengan kejadian diare pada balita di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga Tahun 2016.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga.
Pemilihan lokasi dengan pertimbangan:
1. Masih tingginya kasus diare pada balita di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara.
2. Keadaan Lingkungan dan perilaku nelayan di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara yang masih belum memenuhi syarat kesehatan.
3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian di rencanakan akan di lakukan pada bulan Maret 2016. 3.3 Populasi dan Sampel
(61)
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang berumur 12-59 bulan dan berada di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara pada bulan Februari 2016 di Puskesmas Pintu Angin, yakni sebanyak 110 balita.
3.3.2 Sampel
Adapun sampel dalam penelitian ini adalah sebagian balita yang berusia 12-59 bulan dan berada di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara Tahun 2016 dengan menggunakan teknik simple random sampling. Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Lemeshow, 1997) :
Rumus :
Keterangan :
n : Besar sampel N : Jumlah populasi
Z : Standar deviasi normal untuk CI 95% = 1,96 d : Derajat ketetapan yang diinginkan sebesar 0,1 P : Asumsi proporsi 0,5
(62)
n
=
n = 34,6013 = 35
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan rumus diatas, maka diketahui jumlah sampel dari 110 balita, didapat sampel sebanyak 35 responden.
3.3.3 Kriteria Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel memenuhi kriteria Inklusi sebagai berikut :
1. Keluarga (dalam hal ini yang diwawancarai adalah Ibu Rumah Tangga) yang memiliki balita yang menderita penyakit diare selama bulan Februari 2016. Jika terdapat dua penderita dalam satu rumah, maka dipilih salah satunya saja.
2. Tinggal di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga.
3. Ibu yang memiliki balita dengan rentang usia 12-59 bulan.
4. Ibu yang menggunakan botol susu untuk memberikan susu pada balitanya. 5. Bersedia menjadi responden dalam penelitian.
3.4Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer
Data primer dalam penelitian ini adalah data yang didapatkan dengan melakukan wawancara langsung kepada responden dari sampel kasus dan sampel kontrol dan observasi dengan menggunakan lembar observasi berdasarkan kondisi sanitasi perumahan nelayan dan personal hygiene ibu yang memiliki balita di
(63)
Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi kesehatan dan administratif terkait, seperti Dinas Kesehatan Kota Sibolga, Puskesmas Pintu Angin, Kantor Kelurahan Sibolga Hilir, dan Kepala Lingkungan Lokasi Penelitian.
3.4.3 Teknik Pengumpulan Data
1. Melakukan wawancara langsung kepada responden (ibu balita) yang bertempat tinggal di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga mengenai kejadian diare pada balita dan personal hygiene ibu dengan menggunakan kuesioner.
2. Melakukan observasi langsung di rumah responden untuk mengetahui kondisi sanitasi lingkungan yang meliputi sarana air bersih, sarana jamban keluarga, sarana pembuangan air limbah dan sarana pembuangan sampah. 3. Melakukan pengukuran mengenai angka kepadatan lalat di dapur rumah
responden dengan menggunakan fly grill. 3.5 Variabel dan Definisi Operasional
3.5.1 Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah sanitasi lingkungan dan personal hygiene ibu.
3.5.2 Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kejadian diare pada balita pada bulan Februari 2016.
(64)
3.5.3 Definisi Operasional
Sesuai dengan kerangka penelitian, maka definisi operasional dari variabel adalah sebagai berikut :
1. Diare adalah : Buang air besar/BAB ditandai dengan BAB lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja cair, dapat disertai dengan darah dan atau lendir. Hasil ukur : - Ya, jika keluarga memiliki balita yang menderita diare pada bulan
Februari 2016.
- Tidak, jika keluarga memiliki balita dan tidak menderita diare pada bulan Februari 2016 yang diperoleh dari hasil wawancara oleh peneliti.
Cara Pengukuran : - Wawancara
- Rekam medis Puskesmas
2. Sarana Air Bersih adalah :Ketersediaan air yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum setelah dimasak. Syarat sarana air bersih yang sehat adalah:
1. Harus dijaga kebersihannya seperti tidak ada bercak-bercak kotoran dan tidak berlumut pada lantai/dinding.
2. Ember/gayung pengambil air harus tetap bersih dan tidak diletakkan di lantai.
3. Kondisi fisik, air tidak berasa, tidak berbau, berwarna, tidak keruh (Permenkes RI No.416 Tahun 1990).
Hasil ukur : - Memenuhi syarat, jika memenuhi semua syarat sarana air bersih yang sehat.
(65)
- Tidak memenuhi syarat, jika ada variabel yang tidak memenuhi syarat sarana air bersih yang sehat.
Cara Pengukuran : Observasi
3. Sarana Jamban Keluarga adalah : Ketersediaan sarana pembuangan kotoran yaitu berupa tinja, air seni dan CO2 yang digunakan oleh keluarga yang memiliki
balita dalam waktu pemeriksaan/pengamatan langsung terhadap fisik. Berdasarkan Depkes RI Tahun 2004, syarat jamban yang sehat adalah:
1. Tidak Berbau
2. Tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus
3. Cukup luas dan landai/miring ke arah lubang jongkok sehingga tidak mencemari tanah di sekitarnya.
4. Mudah dibersihkan dan aman penggunannya.
5. Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan berwarna. 6. Cukup penerangan. Minimal 100 lux (Kepmenkes RI No.519 Tahun
2008).
7. Lantai kedap air.
8. Ventilasi cukup baik (Minimal 10% dari luas lantai). 9. Tersedia air dan alat pembersih.
Hasil ukur : - Memenuhi syarat, jika memenuhi semua syarat jamban yang sehat
- Tidak memenuhi syarat, jika ada variabel yang tidak memenuhi syarat jamban yang sehat.
(66)
4. Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) adalah : Ketersediaan tempat pembuangan sisa air yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang membahayakan bagi kesehatan manusia. Berdasarkan Depkes RI Tahun 1993, syarat SPAL yang sehat adalah:
1. Tidak mencemari sumber air bersih.
2. Tidak menimbulkan genangan air yang menjadi sarang serangga/nyamuk. 3. Tidak menimbulkan bau.
4. Tidak menimbulkan becek, kelembaban dan pandangan yang tidak menyenangkan.
5. Bentuk saluran tertutup dan lancar.
Hasil ukur : - Memenuhi syarat, jika memenuhi semua syarat SPAL yang sehat. - Tidak memenuhi syarat, jika ada variabel yang tidak memenuhi
syarat SPAL yang sehat. Cara Pengukuran : Observasi
5. Sarana Pembuangan Sampah adalah : Keadaan tempat bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh manusia, atau benda padat yang sudah digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dan dibuang sampah sementara dari aktifitas rumah tangga pada tempat tinggal untuk diproses lebih lanjut. Menurut Entjang (2000), syarat tempat sampah yang baik adalah:
1. Terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan, kedap air dan tidak mudah rusak.
(67)
2. Mempunyai tutup, mudah dibuka, dikosongkan isinya serta dibersihkan, sangat dianjurkan agar tutup sampah ini dapat dibuka atau ditutup tanpa mengotori tangan.
3. Ukuran tempat sampah sedemikian rupa, sehingga mudah diangkut oleh satu orang.
Hasil ukur : - Memenuhi syarat, jika memenuhi semua syarat tempat sampah yang sehat.
- Tidak memenuhi syarat, jika ada variabel yang tidak memenuhi syarat tempat sampah yang sehat.
Cara Pengukuran : Observasi
6. Angka Kepadatan Lalat adalah : Jumlah lalat yang hinggap di fly grill yang diukur di dapur rumah responden.
Cara pengoperasian fly grill adalah sebagai berikut :
1. Letakkan fly grill di tempat yang akan dihitung kepadatan lalatnya.
2. Dipersiapkan stopwatch untuk menentukan waktu perhitungan selama 30 detik.
3. Dihitung banyaknya lalat yang hinggap selama 30 detik dengan menggunakan counter. Lalat yang terbang dan hinggap lagi dalam waktu 30 detik tetap dihitung.
4. Jumlah lalat yang hinggap dicatat.
5. Lakukan perhitungan secara berulang sampai 10 kali dengan cara yang sama.
(68)
6. Dari lima kali perhitungan yang mendapatkan nilai tertinggi dihitung rata ratanya, maka diperoleh angka kepadatan lalat pada tempat tersebut. Menurut Depkes RI (2001), penghitungan kepadatan lalat menggunakan fly grill sudah mempunyai angka recommendation control yaitu :
1. 0-2 : Tidak menjadi masalah (rendah).
2. 3-5 : Perlu dilakukan pengamatan terhadap tempat-tempat berkembangbiak lalat seperti tumpukan sampah, kotoran hewan, dan lain-lain (sedang).
3. 6-20 : Populasi padat dan perlu pengamatan lalat dan bila mungkin direncanakan tindakan pengendaliannya (tinggi).
4. >21 : Populasi sangat padat dan perlu diadakan pengamanan terhadap tempat berkembangbiaknya lalat dan tindakan pengendalian (sangat tinggi/sangat padat).
Hasil ukur : - Rendah, jika angka kepadatan lalat 0-2. - Sedang, jika angka kepadatan lalat 3-5. - Tinggi, jika angka kepadatan lalat 6-20. - Sangat tinggi, jika angka kepadatan lalat >21. Cara Pengukuran : Fly grill
7. Kebiasaan Cuci Tangan adalah : Suatu tindakan dengan membersihkan tangan dan jari jemari dengan menggunakan air bersih dan sabun dengan tujuan untuk mencegah penyebaran berbagai penyakit menular, khususnya diare. Adapun cara untuk menjaga kebersihan tangan dan kuku adalah:
(69)
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas. 3. Mencuci tangan dengan air yang mengalir.
4. Menggosok kedua permukaan tangan dan sela-sela jari ketika mencuci tangan.
Hasil ukur : - Baik, jika memenuhi semua syarat cara menjaga kebersihan tangan dan yang baik.
- Tidak baik, jika ada variabel yang tidak memenuhi syarat cara mejaga kebersihan tangan yang baik.
Cara Pengukuran : Wawancara
8. Kebiasaan Menjaga Kebersihan Kuku adalah: Suatu aspek penting untuk mencegah penularan penyakit melalui kuku yang dapat dilakukan dengan rutin memotong kuku dan membersihkan kuku yang kotor dengan sabun saat mandi. Hasil ukur : - Baik, jika memenuhi semua syarat cara menjaga kebersihan
kuku yang baik.
- Tidak baik, jika ada variabel yang tidak memenuhi syarat cara mejaga kebersihan kuku yang baik.
Cara Pengukuran : Wawancara
9. Kebiasaan Penggunaan Botol Susu adalah : Suatu tindakan dimana digunakan botol susu untuk memberikan susu kepada balita. Namun hal ini harus diwaspadai karena apabila salah dalam penanganan, botol susu dapat menyebabkan bakteri berkembang. Dari berkembangnya bakteri dalam botol bisa mengganggu sistem pencernaan balita, bahkan dapat menimbulkan diare pada bayi atau balita. Cara untuk menjaga kebersihan botol susu adalah:
(70)
1. Mencuci botol susu dengan menggunakan air bersih dan sabun. 2. Mencuci botol susu dengan air yang mengalir.
3. Mensterilkan botol susu dengan menggunakan air panas.
Hasil ukur : - Baik, jika memenuhi semua syarat kebersihan botol susu. - Tidak baik, jika ada variabel yang tidak memenuhi syarat
kebersihan botol susu. Cara Pengukuran : Wawancara
10. Kebiasaan Menjaga Kebersihan Peralatan Makanan adalah: Keadaan peralatan makanan yang digunakan untuk mengolah dan menyajikan makanan harus sesuai dengan peruntukannya dan memenuhi persyaratan hygiene sanitasi.
Persyaratan peralatan yang digunakan untuk penanganan makanan berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 942/Menkes/SK/VII/2003, yaitu;
1. Peralatan yang sudah dipakai dicuci dengan air bersih dan dengan sabun. 2. Peralatan yang sudah dicuci dikeringkan dengan alat pengering/lap yang
bersih.
3. Peralatan yang sudah bersih tersebut disimpan di tempat yang bebas pencemaran.
Peralatan yang digunakan untuk mengolah dan menyajikan makanan tidak boleh digunakan kembali, apabila peralatan tersebut dirancang hanya untuk sekali pakai.
Hasil ukur : - Baik, jika memenuhi semua syarat kebersihan peralatan makanan.
(71)
- Tidak baik, jika ada variabel yang tidak memenuhi syarat kebersihan peralatan makanan.
Cara Pengukuran : Wawancara
11. Kebiasaan Menjaga Kebersihan Bahan Makanan adalah : Keadaan bahan makanan yang terjaga dari adanya kerusakan, disamping juga menjaga terhindarnya dari pencemaran, baik yang terbawa oleh bahan makanan ataupun faktor lingkungan yang akan masuk ke bahan makanan. Cara untuk menjaga kebersihan bahan makanan adalah:
1. Mencuci bahan makanan dengan menggunakan air bersih sebelum diolah dan dikonsumsi.
2. Mencuci bahan makanan dengan air yang mengalir.
3. Bahan makanan yang sudah bersih disimpan di tempat yang tertutup dan tidak memungkinkan terjadinya pencemaran.
Hasil ukur : - Baik, jika memenuhi semua syarat kebersihan bahan makanan. - Tidak baik, jika ada variabel yang tidak memenuhi syarat
kebersihan bahan makanan. Cara Pengukuran : Wawancara
3.6 Pengolahan dan Analisa Data
Data yang telah dikumpulkan diolah dengan menggunakan komputer dan dianalisa secara analitik lalu disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi (Univariat) dan tabulasi silang (Bivariat), kemudian dilanjutkan dengan analisa statistik dengan menggunakan uji Chi Square untuk mengetahui hubungan sanitasi
(72)
lingkungan dan personal hygiene ibu terhadap kasus diare pada balita dengan tingkat kepercayaan 95%.
(73)
Lingkungan Pintu Angin merupakan salah satu lingkungan yang terdapat di Kelurahan Sibolga Hilir. Lingkungan Pintu Angin berada di daerah pinggir pantai atau pesisir laut dengan ketinggian 6 meter dari permukaan laut.
Lingkungan Pintu Angin mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut : 1. Sebelah Utara : Lingkungan Panomboman, Mela
2. Sebelah Timur : Pegunungan, Bukit Barisan, Kelurahan Angin Nauli 3. Sebelah Selatan : Lingkungan Simare-mare
4. Sebelah Barat : Teluk Tapian Nauli
Berdasarkan data penduduk tahun 2015, jumlah penduduk Pintu Angin 3566 jiwa, 787 KK. Rata-rata setiap rumah tangga terdiri dari 5 orang anggota keluarga. Jumlah penduduk dengan rincian :
1. Penduduk dengan jenis kelamin laki-laki 1819 jiwa 2. Penduduk dengan jenis kelamin perempuan 1747 jiwa
Mayoritas tingkat pendidikan penduduk adalah tamat SLTA, yaitu sebanyak 829 orang. Dan sebagian besar penduduk bermatapencaharian dari hasil laut.
4.2 Analisis Univariat 4.2.1 Karakteristik Balita
(74)
Gambaran karakteristik balita berdasarkan umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Balita Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga Tahun 2016
Karakteristik Balita n %
1. Umur
a. 10-19 8 22,9
b. 20-29 11 31,4
c. 30-39 7 20,0
d. 40-49 4 11,4
e. 50-59 5 14,3
Jumlah 35 100
2. Jenis Kelamin a. Laki-Laki b. Perempuan
18 17
51,4 48,6
Jumlah 35 100
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa berdasarkan karakteristik balita berdasarkan umur, persentase paling besar adalah balita berumur 20-29 bulan, yaitu sebanyak 11 orang atau 31,4% dari jumlah sampel dan mayoritas balita berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 18 balita atau 51,4% dari jumlah sampel.
4.2.2 Karakteristik Responden
Gambaran tentang karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan dan pendidikan terakhir dapat dilihat pada Tabel 4.2 sebagai berikut:
Tabel 4.2 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan dan Pendidikan Terakhir di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga Tahun 2016
(75)
Karakteristik Responden n % Jenis Pekerjaan
PNS 1 2,9
Pegawai Swasta/ Karyawan Swasta 2 5,7
Buruh 1 2,9
Pedagang 2 5,7
Ibu Rumah Tangga 29 82,9
Total 35 100
Pendidikan Terakhir
Tidak Sekolah/ Tidak Tamat SD SD SLTP SLTA D1/D2/D3 S1/S2/S3 4 4 5 20 1 1 11,4 11,4 14,3 57,1 2,9 2,9
Total 35 100
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui sebagian besar responden bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 29 responden (82,9%) dengan mayoritas tingkat pendidikan terakhir SLTA yaitu sebanyak 20 responden (57,1%).
4.2.3 Variabel Dependen
4.2.3.1 Kejadian Diare pada Balita
Kejadian diare pada balita adalah penyakit diare yang dialami oleh balita dalam satu bulan terakhir. Gambaran mengenai kejadian diare dapat dilihat pada Tabel 4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.3 Distribusi Kejadian Diare Pada Balita di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga Tahun 2016
Kejadian Diare n %
Ya 25 71,4
Tidak 10 28,6
Total 35 100
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa lebih banyak balita yang mengalami diare dalam satu bulan terakhir yaitu sebanyak 25 balita (71,6%).
(76)
4.2.4 Variabel Independen 4.2.4.1 Sanitasi Lingkungan
Sanitasi lingkungan adalah sarana sanitasi lingkungan yang dimiliki oleh responden. Poin-poin pada lembar observasi mengenai sanitasi dasar terdiri dari 4 butir poin. Gambaran mengenai sanitasi dasar yang dimiliki responden berdasarkan lembar observasi dapat dilihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4 Distribusi Sanitasi Lingkungan Yang Dimiliki Responden di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga Tahun 2016
Sarana Sanitasi Ya Tidak Total
n % n % n %
Sarana Air Bersih
a. Tidak ada bercak-bercak kotoran atau lumut pada lantai/dinding.
9 25,7 26 74,3 35 100 b. Ember atau gayung pengambil air
tidak diletakkan di lantai.
27 77,1 8 22,9 35 100
c. Air tidak berasa 32 91,4 3 8,6 35 100
d. Air tidak berbau 31 88,6 4 11,4 35 100
e. Air tidak berwarna 26 74,3 9 25,7 35 100
f. Air tidak keruh 19 54,3 16 45,7 35 100
Jamban Keluarga
a. Tidak berbau 9 25,7 26 74,3 35 100
b. Tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus.
3 8,6 32 91,4 35 100 c. Landai atau miring ke arah lubang
jongkok sehingga tidak mencemari tanah di sekitarnya.
23 65,7 12 34,3 35 100
d. Mudah dibersihkan 24 68,6 11 31,4 35 100
e. Aman penggunaannya 21 60,0 14 40,0 35 100 f. Dilengkapi dinding dan atap
pelindung
29 82,9 6 17,1 35 100
g. Lantai kedap air 21 60,0 14 40,0 35 100
h. Dinding kedap air 17 48,6 18 51,4 35 100
i. Cukup penerangan (Tidak silau dan cahaya tersebar secara merata).
20 57,1 15 42,9 35 100 j. Ventilasi cukup baik (minimal 10%
dari luas lantai).
17 48,6 18 51,4 35 100 k. Tersedia air dan alat pembersih di
kamar mandi
(77)
Sarana Pembuangan Air Limbah a. Tidak menimbulkan genangan air
yang menjadi sarang serangga atau nyamuk.
18 51,4 17 48,6 35 100
b. Tidak menimbulkan bau. 19 54,3 16 45,7 35 100 c. Tidak menimbulkan becek,
kelembaban dan pandangan yang tidak menyenangkan
21 60,0 14 40,0 35 100
Sarana Pembuangan Sampah
a. Mudah dibersihkan 17 48,6 18 51,4 35 100
b. Kedap air 15 42,9 20 57,1 35 100
c. Kuat 3 8,6 32 91,4 35 100
d. Mempunyai tutup 1 2,9 34 97,1 35 100
e. Mudah diangkat oleh satu orang 25 71,4 10 28,6 35 100 Angka Kepadatan Lalat pada
Dapur Rumah Responden
a. 0-2: Tidak menjadi masalah (rendah).
32 91,4 3 8,6 35 100 b. 3-5: Perlu dilakukan pengamatan
terhadap tempat-tempat berkembang biak lalat seperti tumpukan sampah, kotoran hewan, dan lain-lain (sedang).
2 5,7 33 94,3 35 100
c. 6-20: Populasi padat dan perlu pengamatan lalat dan bila mungkin direncanakan tindakan pengendaliannya (tinggi).
2 5,7 33 94,3 35 100
d. >21: Populasi sangat padat dan perlu diadakan pengamanan
terhadap tempat
berkembangbiaknya lalat dan tindakan pengendalian (sangat tinggi/ sangat padat).
0 0 35 100 35 100
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa responden sebagian besar memiliki sarana air bersih yang tidak berasa (91,4%), tetapi tidak memenuhi syarat kesehatan karena terdapat bercak-bercak kotoran atau lumut pada lantai/dinding (74,3 %). Pada umumnya responden memiliki jamban (sarana pembuangan kotoran) yang dilengkapi dengan dinding dan atap pelindung (82,9%). Namun, sebagian besar jamban keluarga tersebut tinja nya dapat dijamah
(78)
oleh serangga maupun tikus (91,4%). Sarana pembuangan air limbah yang dimiliki responden sebagian besar tidak menimbulkan genangan air yang menjadi sarang serangga atau nyamuk (51,4%) dan tidak menimbulkan bau (54,3%). Sementara untuk sarana pembuangan sampah, hampir seluruh responden tidak memiliki sarana pembuangan sampah yang tertutup (97,1%) serta angka kepadatan lalat yang rendah dan tidak menimbulkan masalah (91,4%).
Berdasarkan observasi dan syarat sanitasi dasar sehat yang terpenuhi oleh responden, maka dapat dikategorikan menjadi memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat. Gambaran mengenai sanitasi dasar di rumah responden dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5 Distribusi Kondisi Sanitasi Dasar Responden di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga Tahun 2016
Sanitasi Dasar n %
Sarana Air Bersih
Tidak Memenuhi Syarat 27 77,1
Memenuhi Syarat 8 22,9
Total 35 100
Jamban Keluarga
Tidak Memenuhi Syarat 31 88,6
Memenuhi Syarat 4 11,4
Total 35 100
Sarana Pembuangan Air Limbah
Tidak Memenuhi Syarat 33 91,4
Memenuhi Syarat 3 8,6
Total 35 100
Sarana Pembuangan Sampah
Tidak Memenuhi Syarat 32 91,4
Memenuhi Syarat 3 8,6
Total 35 100
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa lebih banyak responden di Lingkungan Pintu Angin yang memiliki sarana air bersih yang tidak memenuhi
(79)
syarat yaitu sebanyak 27 responden (77,1%) dan hanya 8 responden (22,9%) yang memiliki sarana air bersih yang telah memenuhi syarat. Sementara berdasarkan variabel jamban keluarga, dapat diketahui bahwa lebih banyak responden yang memiliki jamban yang tidak memenuhi syarat kesehatan, yaitu sebanyak 31 responden (88,6%) dan hanya 4 responden (11,4%) yang memiliki jamban keluarga yang memenuhi syarat kesehatan. Berdasarkan variabel sarana pembuangan air limbah, dapat diketahui bahwa lebih banyak responden yang memiliki saluran pembuangan air limbah yang tidak memenuhi syarat kesehatan, yaitu sebanyak 32 responden (91,4%) dan hanya 3 responden (8,6%) yang memiliki sarana pembuangan air limbah yang memenuhi syarat kesehatan. Sementara berdasarkan variabel sarana pembuangan sampah, dapat diketahui bahwa lebih banyak responden yang memiliki sarana pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat yaitu sebanyak 32 responden (51,4%) dan hanya 3 responden (48,6%) yang memiliki sarana pembuangan sampah yang memenuhi syarat kesehatan.
4.2.4.2 Personal Hygiene
Personal Hygiene adalah kebersihan diri yang dimiliki oleh responden. Poin-poin pada lembar observasi mengenai personal hygiene terdiri dari 5 butir poin. Gambaran mengenai personal hygiene yang dimiliki responden berdasarkan lembar observasi dapat dilihat pada Tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6 Distribusi Personal Hygiene Yang Dimiliki Responden di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga Tahun 2016
(1)
BAB III METODE PENELITIAN... 64
3.1 Jenis penelitian ... 64
3.2 Lokasi dan Waktu penelitian ... 64
3.2.1 Lokasi penelitian ... 64
3.2.2 Waktu penelitian ... 64
3.3 Populasi dan Sampel ... 64
3.3.1 Populasi ... 64
3.3.2 Sampel ... 65
3.3.3 Kriteria Populasi dan Sampel ... 66
3.4 Metode pengumpulan data ... 66
3.4.1 Data Primer ... 66
3.4.2 Data Sekunder ... 67
3.4.3 Teknik Pengumpulan Data ... 67
3.5 Variabel dan Definisi Operasional ... 67
3.5.1 Variabel Independen ... 67
3.5.2 Variabel Dependen ... 67
3.5.3 Definisi Operasional ... 68
3.6 Pengolahan dan Analisa Data... 75
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 77
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 77
4.2 Analisis Univariat ... 77
4.2.1 Karakteristik Balita ... 77
4.2.2 Karakteristik Responden ... 78
4.2.3 Variabel Dependen ... 79
4.2.3.1 Kejadian Diare Pada Balita ... 79
4.2.4 Variabel Independen ... 80
4.2.4.1 Sanitasi Lingkungan ... 80
4.2.4.2 Personal Hygiene ... 83
4.2.4.3 Angka Kepadatan Lalat ... 87
4.3 Analisis Bivariat ... 88
4.3.1 Hubungan antara Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Diare ... 88
4.3.2 Hubungan antara Personal Hygiene Ibu dengan Kejadian Diare ... 91
BAB V PEMBAHASAN ... 95
5.1 Kejadian Diare Pada Balita ... 95
5.2Hubungan antara Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Diare pada Balita ... 96
5.2.1 Hubungan antara Sarana Air Bersih dengan Kejadian Diare ... 96
5.2.2 Hubungan antara Jamban Keluarga dengan Kejadian Diare ... 98
5.2.3 Hubungan antara Sarana Pembuangan Air Limbah dengan Kejadian Diare .... 99
5.2.4 Hubungan antara Sarana Pembuangan Sampah dengan Kejadian Diare ... 101
5.3Hubungan antara Personal Hygiene Ibu dengan Kejadian Diare pada Balita ... 103
5.3.1 Hubungan antara Kebersihan Tangan dengan Kejadian Diare ... 103
5.3.2 Hubungan antara Kebersihan Kuku dengan Kejadian Diare ... 104
5.3.3 Hubungan antara Kebersihan Botol Susu dengan Kejadian Diare ... 105
(2)
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 109 6.1 Kesimpulan ... 109 6.2 Saran ... 109 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I Lembar Observasional
LAMPIRAN II Permenkes No. 416/Menkes/Per/1990 LAMPIRAN III Output Analisis Univariat dan Bivariat LAMPIRAN IV Surat Ijin Survey Pendahuluan
LAMPIRAN V Surat Balasan Dari Kepala Dinas Kesehatan LAMPIRAN VI Surat Ijin Memperoleh Data
LAMPIRAN VII Surat Balasan Dari Kepala Puskesmas LAMPIRAN VIII Surat Balasan Dari Kelurahan
(3)
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi Diare Berdasarkan Gejala Dehidrasi ... 14
Tabel 2.2 Klasifikasi Diare Jika Diare Terjadi Selama 14 Hari atau Lebih ... 14
Tabel 2.3 Klasifikasi Diare Jika Ada Darah Dalam Tinja ... 14
Tabel 2.4 Penatalaksanaan Diare Berdasarkan Derajat Dehidrasi ... 21
Tabel 2.5 Penatalaksanaan Diare Jika Diare Terjadi Selama 14 Hari atauLebih .... 22
Tabel 2.6 Penatalaksanaan Diare Jika Ada Darah Dalam Tinja ... 22
Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Balita Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga Tahun 2016 ... 78
Tabel 4.2 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan dan Pendidikan Terakhir di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga Tahun 2016 ... 78
Tabel 4.3 Distribusi Kejadian Diare Pada Balita di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga Tahun 2016 ... 79
Tabel 4.4 Distribusi Sanitasi Lingkungan Yang Dimiliki Responden di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga Tahun 2016 ... 80
Tabel 4.5 Distribusi Kondisi Sanitasi Dasar Responden di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga Tahun 2016 ... 82
Tabel 4.6 Distribusi Personal Hygiene Yang Dimiliki Responden di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga Tahun 2016 ... 84
Tabel 4.7 Distribusi Kondisi Personal Hygiene Responden di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga Tahun 2016 ... 86 Tabel 4.8 Distribusi Kepadatan Lalat di Dapur Rumah Responden di
(4)
Tabel 4.9 Analisis Hubungan antara Sanitasi Lingkungan Kejadian Diare pada Balita di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga Tahun 2016... 89 Tabel 4.10 Analisis Hubungan antara Personal Hygiene Ibu dengan Kejadian
Diare pada Balita di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga Tahun 2016 ... 91
(5)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Perjalanan Penyakit..……….19 Gambar 2.2 Skema Penularan Penyakit dari Tinja ………...20 Gambar 2.3 Kerangka Konsep Penelitian ……….62
(6)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Widyana Siregar
Tempat Lahir : Sibolga
Tanggal Lahir : 9 Agustus 1994
Suku Bangsa : Batak Toba
Agama : Kristen Protestan
Nama Ayah : Eli Anton Siregar
Suku Bangsa Ayah : Batak
Nama Ibu : Lilis Mariani Sarumaha
Suku Bangsa Ibu : Nias
Pendidikan Formal
1. TK/Tamat tahun : TK Santa Melania Sarudik/2000 2. SD/Tamat tahun : SD Santa Melania Sarudik/2006 3. SMP/Tamat tahun : SMP Negeri 2 Pandan Nauli/2009 4. SMA/Tamat tahun : SMA Negeri 1 Sibolga/2012 5. Akademi/Tamat Tahun : FKM USU/2016