tindak pidana, kepribadian serta komitmen terhadap penyelesaian kasus yang dihadapi. Atas kondisi seperti dijelaskan di atas, seringkali hakim pada proses
peradilan pidana menjatuhkan putusan yang cenderung lebih ringan atau di bawah tuntutan jaksa penuntut umum. Walaupun hal itu tidak dilarang menurut
undang-undang, namun menjadikan ketidakpuasan masyarakat terutama korban dan keluarganya atas putusan hakim tersebut, yang dianggap tidak
mencerminkan adanya kepastian hukum dan tidak memenuhi rasa keadilan.
F. Metode Penelitian
Pada penelitian ini, Peneliti menggunakan metode-metode sebagai berikut :
1. Spesifikasi Penelitian
Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif analitis yaitu menggambarkan secara sistematis fakta-fakta
dan permasalahan hukum yang diteliti sekaligus menganalisis peraturan perundang-undangan yang berlaku,
dihubungkan dengan teori hukum dan praktis pelaksanaannya, berupa data sekunder bahan hukum primer antara lain Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana, Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan
Kehakiman; kemudian data sekunder bahan hukum sekunder yaitu
pendapat para ahli yang berkaitan dengan putusan hakim pada peradilan pidana serta data sekunder bahan hukum tertier seperti kamus hukum.
2. Metode Pendekatan
Metode pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan yuridis normatif, dalam hal ini menguji dan mengkaji data sekunder yang berkaitan
dengan putusan hakim pada peradilan pidana, pada tahap ini dilakukan pula penafsiran hukum secara gramatikal yaitu menafsirkan kata atau kalimat
dalam peraturan perundang-undangan yang relevan dengan putusan hakim pada peradilan pidana, penafsiran hukum
secara sistematis dengan memperhatikan keterkaitan antara ketentuan yang satu dengan ketentuan
lainnya, baik dalam satu peraturan atau peraturan lainnya, penafsiran hukum secara otentik yang dapat dilihat langsung pada penjelasan peraturan
peundang-undangan yang bersangkutan, serta penafsiran hukum secara ekstensif dengan cara memperluas arti kata dalam suatu ketentuan
peraturan perundang-undangan tertentu.
3. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini dilakukan teknik pengumpulan data dengan beberapa cara yaitu :
a. Penelitian Kepustakaan library research, dalam hal ini Peneliti melakukan penelitian terhadap data sekunder bahan hukum primer
seperti Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana, Undang-Undang Nomor 48
Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman; kemudian data sekunder bahan hukum sekunder yaitu pendapat para ahli yang berkaitan dengan
putusan hakim pada peradilan pidana serta data sekunder bahan hukum tertier seperti kamus hukum.
b. Penelitian Lapangan field research, untuk menunjang dan melengkapi studi kepustakaan, maka Peneliti melakukan penelitian lapangan, antara
lain melakukan wawancara terstruktur dengan pihak kejaksaan, hakim dan lembaga peradilan umum.
4. Metode Analisis Data