Pengaruh Zat Cair Sifat Kembang Susut Swelling
tidak lagi mengalir seperti cairan. Kadar air pada titik Q ini disebut dengan batas cair liquid limit yang disimbolkan dengan LL. Bila tanah
terus menjadi kering hingga titik R, tanah yang dibentuk mulai mengalami retak-retak yang mana kadar air pada batas ini disebut
dengan batas plastis plastic limit, PL. Rentang kadar air dimana tanah berada dalam kondisi plastis, antara titik Q dan R, disebut dengan indek
plastisitas plasticity index, PI, yang dirumuskan : PI = LL - PL
dengan, LL = Batas Cair Liquid Limit
PL = Batas Plastis Liquid Plastic Dari Nilai PI yang dihitung dengan persamaan diatas akan ditentukan
berdasarkan Atterberg, 1911. Adapun batasan mengenai indeks plastisitas tanah ditinjau dari; sifat, dan kohesi.Seperti pada tabel
dibawah ini.
Tabel 2.
Nilai indeks plastisitas dan sifat tanah Hardiyatmo, 2002 PI
PI Sifat Tanah Kohesi
Non Plastis Non Kohesif
7
Plastisitas Rendah Kohesi Sebagian
7 - 17
Plastisitas Sedang Kohesif
17
Plastisitas Tinggi Kohesif
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa lempung plastisitas rendah memiliki nilai index plastisitas PI 7 dan memiliki sifat kohesi
sebagian yang disebabkan oleh mineral yang terkandung didalamnya. Dalam sistem klasifikasi Unified Das, 1995.
tanah lempung plastisitas rendah memiliki simbol kelompok CL yaitu Tanah berbutir halus 50 atau lebih, lolos ayakan No. 200 dan
memiliki batas cair LL ≤ 50 .
3. Tanah Lempung Berpasir Pasir merupakan partikel penyusun tanah yang sebagian besar terdiri
dari mineral quartz dan feldspar.Sifat-sifat yang dimiliki tanah pasir adalah sebagai berikut Das, 1991.:
a. Ukuran butiran antara 2 mm – 0,075 mm. b. Bersifat non kohesif.
c. Kenaikan air kapiler yang rendah, antara 0,12 – 1,2 m. d. Memiliki nilai koefisien permeabilitas antara 1,0 – 0,001 cmdet.
e. Proses penurunan sedang sampai cepat. Klasifikasi tanah tergantung pada analisis ukuran butiran, distribusi
ukuran butiran dan batas konsistensi tanah.Perubahan klasifikasi utama dengan penambahan ataupun pengurangan persentase yang lolos
saringan no.4
atau no.200
adalah alasan
diperlukannya mengikutsertakan deskripsi verbal beserta simbol-simbolnya, seperti
pasir berlempung, lempung berlanau, lempung berpasir dan sebagainya.
Pada tanah lempung berpasir persentase didominasi oleh partikel lempung dan pasir walaupun terkadang juga terdapat sedikit kandungan
kerikil ataupun lanau.Identifikasi tanah lempung berpasir dapat ditinjau dari ukuran butiran, distribusi ukuran butiran dan observasi secara
visual. Sedangkan untuk batas konsistensi tanah digunakan sebagai data pendukung identifikasi karena batas konsistensi tanah lempung berpasir
disuatu daerah dengan daerah lainnya akan berbeda tergantung jenis dan jumlah mineral lempung yang terkandung di dalamnya.
Suatu tanah dapat dikatakan lempung berpasir bila lebih dari 50 mengandung butiran lebih kecil dari 0,002 mm dan sebagian besar
lainnya mengandung butiran antara 2 – 0,075 mm. Pada Sistim Klasifikasi Unified ASTM D 2487-66T tanah lempung berpasir
digolongkan pada tanah dengan simbol CL yang artinya tanah lempung berpasir memiliki sifat kohesi sebagian karena nilai plastisitasnya
rendah PI 7. Untuk tanah urugan dan tanah pondasi, Sistim Klasifikasi Unified
mengklasifikasikan tanah lempung berpasir sebagai Sosrodarsono dan Nakazawa, 1988.:
a. Stabil atau cocok untuk inti dan selimut kedap air. b. Memiliki koefisien permeabilitas.
c. Efektif menggunakan penggilas kaki domba dan penggilas dengan ban bertekanan untuk pemadatan di lapangan.
d. Berat volume kering 1,52-1,92 tm
3
.
e. Daya dukung tanah baik sampai buruk. Penggunaan untuk saluran dan jalan, Sistim Klasifikasi Unified
mengklasifikasikan tanah lempung berpasir sebagai Sosrodarsono dan Nakazawa, 1988. :
a. Cukup baik sampai baik sebagai pondasi jika tidak ada pembekuan. b. Tidak cocok sebagai lapisan tanah dasar untuk perkerasan jalan.
c. Sedang sampai tinggi kemungkinan terjadi pembekuan. d. Memiliki tingkat kompresibilitas dan pengembangan yang sedang.
e. Sifat drainase kedap air. f. Alat pemadatan lapangan yang cocok digunakan penggilas kaki
domba dan penggilas dengan ban bertekanan. g. Berat volume kering antara 1,6 – 2 tm
3
. h. Memiliki nilai CBR lapangan antara 5-15 .
i. Koefisien reaksi permukaan bawah 2,8 – 5,5 kgcm
3
. C.
Penurunan
Jika lapisan tanah dibebani, maka tanah akan mengalami penurunan settlement.Penurunan yang terjadi dalam tanah disebabkan oleh
berubahnya susunan tanah maupun oleh pengurangan rongga poriair di dalam tanah tersebut.Jumlah dari penurunan sepanjang kedalaman lapisan
merupakan penurunan total tanah.Penurunan akibat beban adalah jumlah total dari penurunan segera dan penurunan konsolidasi.
Pada tanah berpasir yang sangat tembus air permeable,air dapa tmengalir dengan cepat sehingga pengaliran air pori keluar sebagai akibat dari kenaikan
tekanan air pori dapat selesai dengan cepat. Keluarnya air dari dalam pori selalu disertai dengan berkurangnya volume
tanah,berkurangnya volume tanah tersebut dapat menyebabkan penurunan lapis tanah itu karena air pori didalam tanah berpasir dapat mengalir keluar
dengancepat,maka penurunan segera dan penurunan konsolidasi terjadi secara bersamaan Das, 1995.
Hal ini berbeda dengan lapis tanah lempung jenuh air yang compressible mampu mampat.Koefisien rembesan lempung adalah sangat kecil
dibandingkan dengan koefisi rembesan ijuk sehingga penambahan tekanan air pori yang disebabkan oleh pembebanan akan berkurang secara lambat dalam
waktu yang sangat lama.Untuk tanah lempung perubahan volume yang di Sebabkan oleh keluarnya air dari dalam pori yaitu konsolidasi akan terjadi
sesudah penurunan segera. Penurunan konsolidasi biasanya jauh lebih besar dan lebih lambat serta lama dibandingkan dengan penurunan segera Das,
1995.