25 jasmani lainnya. Profesionalisasi kualitas pengajaran pendidikan jasmani
penting bagi siswa untuk mengembangkan pola-pola gerak dasar seperti: lompat, lempar, loncat, menangkap, menendang. Keterampilan gerak
dasar yang diciptakan selama masa sekolah dasar dapat meningkatkan kognitif dan sosial siswa dan pengembangan fisik serta meningkatkan
minatdan keinginan untuk berpartisipasi dalam aktivitas jasmani sepanjang hayat. Kemudian menurut Desmita 2010: 35 anak- anak memiliki
karakteristik yang berbeda dengan anak-anak yang usianya lebih muda. Ia senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok. Oleh
sebab itu
guru hendaknya
mengembangkan pembelajaran
yang mengandung unsur permainan, mengusahakan siswa berpindah atau
bergerak, bekerja atau belajar dalam kelompok, serta memberikan kesempatan untuk terlibat langsung dalam pembelajaran.
8. Hubungan Motivasi
dan Pendidikan
Jasmani Olahraga
dan Kesehatan
Olahraga digemari anak-anak, pemuda dan orang tua karena memiliki daya tarik untuk mengembangkan berbagai kemampuan, menumbuhkan
harapan-harapan, memberikan
pengalaman yang
membanggakan, meningkatkan kesehatan jasmani, dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Melalui olahraga semua orang mendapatkan kesempatan luas untuk mengembangkan kemampuan, mendapatkan
pengakuan dan
popularitas, menemukan
teman-teman baru
dan pengalaman yang lebih banyak. Motivasi berolahraga bervariasi antar
26 individu yang satu dengan yang lain karena berbeda kebutuhan dan
kepentingan, baik disebabkan karena perbedaan tingkat perkembangan umur, minat, pekerjaan dan kebutuhan lainnya.
Menurut Singgih. D. Gunarsa 1989: 115-117, Motivasi sebagai unsur psikologis mendorong seseorang melakukan tindakan tertentu.
Pengertian ini menunjukkan secara jelas bagaimana hubungan antara motivasi dengan perilaku manusia. Adapun fungsi-fungsi motivasi, dalam
hubungannya dengan perilaku pada umumnya dan tindak olahraga pada khususnya, adalah sebagai berkut:
a. Motivasi merupakan sarana untuk memahami perilaku dan tindakan
seseorang. b.
Dengan mengetahui motivasi, kita dapat memperkirakan atau membuat semacam ramalan tentang apa yang akan dilakukan dalam
keadaan tertentu. c.
Motivasi berfungsi sebagai pengarah perilaku. d.
Perilaku atau tindakan seseorang akan lebih intensif dilakukan apabila dilandasi oleh motivasi yang kuat.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam olahraga, karena motivasi
dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan semangat dan daya juang seseorang dalam melakukan aktivitas khususnya olahraga.
27
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Widodo 2011 dengan judul “Motivasi Siswa Kelas V Se-Gugus Melati UPT Disdikpora Kecamatan
Muntilan dalam Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar motivasi siswa kelas V SD Negeri Se- Gugus Melati UPT Disdikpora Kecamatan Muntilan dalam mengikuti pembelajaran
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Metode yang dipakai adalah metode survei dan instrumen yang digunakan adalah angket.
Populasi seluruh siswa kelas V SD Negeri Se-Gugus Melati UPT Disdikpora Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang yang berjumlah
135. Tehnik analisis data menggunakan statistik deskriptif kuantitatif dengan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi siswa
kelas V SD Negeri Se-Gugus Melati UPT Disdikpora Kecamatan Muntilan
Kabupaten Magelang:
sejumlah 24
siswa 17,8
motivasinya sangat tinggi, 101 siswa 74,8 motivasinya tinggi, 10 siswa 7,4 motivasinya sedang, 0 siswa 0,0 motivasinya rendah,
serta 0 siswa 0.0 motivasinya sangat rendah. Kesimpulannya bahwa motivasi siswa kelas V SD Negeri Se-Gugus Melati UPT Disdikpora
Kecamatan Muntilan dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani berada pada kategori sedang,
2. Penelitian yang dilakukan oleh Agus Wibowo 2007 dengan judul “Motivasi Siswa SMK Negeri 1 Bantul dalam Mengikuti Kegiatan