Data Pengamatan HASIL DAN PEMBAHASAN
38
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika | Pera Mate atika da Pe didika Mate atika Abad
1 dan
Gambar 2.
Plot sampel
mengindikasikan bahwa sampel berfluktuasi disekitar rata-rata posterior, yang berarti
bahwa sampel telah bercampur dengan baik good mixing.
Gambar 1. Plot sampel untuk parameter a, b, dan v pada model ARCH 1 untuk returns
kurs beli JPY atas, USD tengah, dan EUR bawah terhadap IDR dari Januari 2009
sampai Desember 2014.
Gambar 2. Histogram distribusi posterior parameter a, b, dan v pada model ARCH1
untuk returns kurs beli JPY atas, USD tengah, dan EUR bawah terhadap Rupiah
dari Januari 2009 sampai Desember 2014.
Penyimpangan returns
dari asumsi
normalitas dinyatakan oleh . Derajat
kebebasan mengambil nilai dari 4 sampai 7
untuk JPY, dari sampai 4 untuk USD, dan dari
7 sampai
14 untuk
EUR, mengindikasikan
bukti kuat
adanya karakteristik distribusi Student-t pada ketiga
data pengamatan. Sementara itu, dalam kasus data kurs beli JPY dan EUR, estimasi
parameter a danb adalah serupa dengan estimasi dari ARCH 1 yang berdistribusi
normal di Safrudin dkk. 2015. Terkait dengan volatility, rata-rata posterior untuk
variansi volatility kuadrat returns disajikan dalam Gambar 3. Diperoleh bahwa variansi
untuk returns kurs beli JPY, USD, dan EUR terhadap IDR berturut-turut yaitu dari 0.0550
sampai 0.8084, dari 0.0078 sampai 0.6505, dan dari 0.0546 sampai 0.3584, dimana rata-
ratanya berturut-turut yaitu 0.0835, 0.0254, 0.0686. Nilai variansi tertinggi terjadi pada
periode September 2013 untuk JPY, Februari 2009 untuk USD, dan September 2011 untuk
EUR. Dibandingkan dengan hasil di Safrudin dkk. 2015, pada data JPY menunjukkan
perbedaan periode untuk variansi tertinggi.
Jadi, model volatility untuk returns kurs beli JPY, USD, dan EUR terhadap Rupiah
berturut-turut:
Gambar 3. Plot runtun waktu variansi untuk returns
kurs beli JPY, USD, dan EUR terhadap IDR dari Januari 2009 sampai
Desember 2014.